Modul 2 Teknik Pantai
Modul 2 Teknik Pantai
BAB II
TEORI GELOMBANG
2. Teori Gelombang II - 1
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
C
η SWL
H
0 x
w
u
d ε
d+z
ξ
2. Teori Gelombang II - 2
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
∂ 2φ ∂ 2φ
+ =0 (2.1)
∂x 2 ∂z 2
φ adalah potensial kecepatan dimana :
∂φ ∂φ
u=− dan w=− (2.2)
∂x ∂z
∂φ ∂η ∂φ ∂η
− = − (2.5)
∂z ∂t ∂x ∂x
2. Teori Gelombang II - 3
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
L
z
H η(x,t)
x
DFSBC
PLBC KFSBC
d PLBC
∇2 φ = 0
BBC
2. Teori Gelombang II - 4
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
dimana X(x) adalah fungsi yang hanya bergantung pada jarak arah x, Z(z)
adalah fungsi yang hanya bergantung pada z, dan Γ(t) adalah fungsi yang hanya
bergantung pada waktu. Fungsi φ harus periodik terhadap waktu pada batas
lateral, kita bisa menentukan bahwa Γ(t) = sin ωt. Untuk memperoleh nilai ω
yaitu frekuensi sudut gelombang, kita dapat menggunakan syarat batas
periodik persamaan (2.7), sehingga:
d 2 X ( x) d 2 Z ( z)
⋅ Z ( z ) ⋅ sin ωt + X ( x) ⋅ ⋅ sin ωt = 0 (2.9)
dx 2 dz 2
Apabila persamaan (2.9) dibagi dengan φ(x,z,t) = X(x) . Z(z) sin ωt akan
diperoleh:
1 d 2 X ( x) 1 d 2 Z ( z)
⋅ + ⋅ = 0 (2.10)
X ( x) dx 2 Z ( z ) dz 2
Dapat dilihat bahwa suku pertama persamaan (2.10) hanya merupakan fungsi x
saja dan suku kedua hanya merupakan fungsi z saja.
2. Teori Gelombang II - 5
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
1 d 2 X ( x)
⋅ = −k2 (2.11a)
X ( x) dx 2
1 d 2 Z ( z)
⋅ = +k2 (2.11b)
Z ( z ) dz 2
Real d 2 X ( x)
+ k 2 X ( x) = 0 X(x) = A cos kx + B sin kx
2 dx 2
k >0
d 2 Z ( z) Z(z) = C ekz + D e-kz
− k Z ( z) = 0
2
dz 2
k=0 d 2 X ( x)
= 0 X(x) = Ax + B
dx 2
d 2 Z ( z) Z(z) = Cz + D
= 0
dz 2
Imajiner d 2 X ( x)
−
2
k X ( x) = 0 X(x) = A e|k|x + B ei|k|x
2
k < 0, k = i|k| dx 2
d 2 Z ( z) 2
Z(z) = C cos |k|z + D sin|k|z
|k| = arah dari k + k Z ( z) = 0
dz 2
2. Teori Gelombang II - 6
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
( )
dengan prinsip superposisi suku B sin kx C e kz + D e − kz ⋅ sin ωt akan ditambahkan
kemudian.
Supaya persamaan (2.14) bernilai benar untuk semua nilai x dan t maka
suku-suku di dalam tanda kurung harus sama dengan nol, sehingga diperoleh
C = D e 2 kh dan potensial kecepatan sekarang menjadi:
2. Teori Gelombang II - 7
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
φ( x, z , t ) = A cos kx ( D e 2 kd e kz + De − kz ) ⋅ sin ωt
φ( x, z , t ) = A D e kd cos kx ( e k ( d + z ) + e − k ( d + z ) ) ⋅ sin ωt
1 ∂φ Gω
η = = cos kx cosh k ( d + z ) cos ωt
g ∂t z =0
g z =0
(2.16)
G ω cosh kd
= cos kx cos ωt
g
H
η = cos kx cos ωt (2.17)
2
H g
G = (2.18)
2 ω cosh kd
H g cosh k ( d + z )
φ = cos kx sin ωt (2.19)
2 ω cosh kd
atau
H g cosh k ( d + z )
φ = − sin( kx − ωt ) (2.20)
2ω cosh kd
2. Teori Gelombang II - 8
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Kondisi batas kinematik di permukaan, elevasi muka air dihitung dari SWL
dinyatakan oleh persamaan (2.5). Kecepatan vertikal di permukaan air adalah
w = ∂η/∂t, sehingga:
∂η ∂ 1 ∂φ 1 ∂ 2φ
w = = = (2.21)
∂t ∂t g ∂t g ∂t 2
∂ H g cosh k ( d + z ) 1 ∂2 H g cosh k ( d + z )
− sin( kx − ωt ) = − sin( kx − ωt )
∂y 2ω cosh kd g ∂t
2
2ω cosh kd
H g k sinh k ( d + z ) H ω cosh k ( d + z )
sin( kx − ωt ) = sin( kx − ωt )
2ω cosh kd 2 cosh kd
Nilai z untuk gelombang amplitudo kecil adalah sama dengan muka air diam
(z = 0), sehingga persamaan di atas menjadi :
ω2 = g k tanh kd (2.23)
g gL
C2 = tanh kd = tanh kd (2.24)
k 2π
2. Teori Gelombang II - 9
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
gT 2
L= tanh kd (2.25)
2π
gT
C= tanh kd (2.26)
2π
Gelombang di laut transisi 0,05 < d/L < 0,5 π/10 < kd < π tanh kd
2. Teori Gelombang II - 10
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Untuk kedalaman air yang besar (laut dalam), nilai (tanh kd) mendekati 1,
sehingga persamaan (2.25) dan (2.26) di laut dalam menjadi:
gT 2
L0 = ≈ 1,56 T2 (2.27)
2π
gT
C0 = (2.28)
2π
Untuk kedalaman air yang kecil (laut dangkal), nilai (tanh kd) mendekati
kd sehingga persamaan (2.25) dan (2.26) di laut dangkal menjadi:
L = gd T (2.29)
C= gd (2.30)
2. Teori Gelombang II - 11
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
L C 2πd
= = tanh (2.31)
L0 C 0 L
Apabila kedua ruas persamaan (2.31) dikalikan dengan d/L maka akan
didapatkan :
d d 2πd
= tanh (2.32)
L0 L L
1 ∂ H g cosh k ( d + z ) H
η= − sin( kx − ωt ) = cos(kx − ωt ) (2.33)
g ∂t 2ω cosh kd 2
2. Teori Gelombang II - 12
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
2π
dengan : k= = angka gelombang
L
2π
ω= = frekuensi angular gelombang.
T
∂ H g cosh k ( d + z )
u=− − sin( kx − ωt )
∂x 2ω cosh kd
H g k cosh k ( d + z )
u= cos(kx − ωt ) (2.34)
2 ω cosh kd
Jika k = 2π/L dan ω = 2π/T kita substitusikan ke persamaan di atas maka akan
diperoleh :
H g cosh k ( d + z )
u= cos(kx − ωt ) (2.35)
2C cosh kd
gT g T sinh kd
Karena C = tanh kd = , maka jika dimasukkan ke persamaan
2π 2π cosh kd
(2.35)
akan diperoleh:
πH cosh k ( d + z )
u= cos(kx − ωt ) (2.36)
T sinh kd
Dengan cara yang sama, akan diperoleh kecepatan partikel arah vertikal :
H g sinh k ( d + z )
w= sin( kx − ωt )
2C cosh kd
πH sinh k ( d + z )
w= sin( kx − ωt ) (2.37)
T sinh kd
2. Teori Gelombang II - 13
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
∂u ∂ πH cosh k ( d + z )
ax = = cos(kx − ωt )
∂t ∂t T sinh kd
2π 2 H cosh k ( d + z )
ax = sin( kx − ωt ) (2.38)
T2 sinh kd
∂w ∂ πH sinh k ( d + z )
az = = sin( kx − ωt )
∂t ∂t T sinh kd
2π 2 H sinh k ( d + z )
az = − cos(kx − ωt ) (2.39)
T2 sinh kd
∂ξ ∂ε
u= dan w =
∂t ∂t
ξ = ∫ u dt dan ε = ∫ w dt
H cosh k ( d + z )
ξ=− sin( kx − ωt ) (2.40)
2 sinh kd
H sinh k ( d + z )
ε= cos(kx − ωt ) (2.41)
2 sinh kd
2. Teori Gelombang II - 14
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
2ξ sinh kd 2ε sinh kd
sin( kx − ωt ) = − dan cos(kx − ωt ) =
H cosh k ( d + z ) H sinh k ( d + z )
2
2ξ sinh kd
sin ( kx − ωt ) = −
2
(2.42)
H cosh k ( d + z )
2
2ε sinh kd
cos ( kx − ωt ) =
2
(2.43)
H sinh k ( d + z )
ξ2 ε2
+ =1 (2.44)
A2 B2
H cosh k ( d + z )
dimana : A=
2 sinh kd
H sinh k ( d + z )
B=
2 sinh kd
Persamaan (2.44) adalah persamaan orbital partikel air di laut transisi yaitu
berupa ellips dengan jari-jari terpanjang A dan jari-jari terpendek B.
Untuk laut dalam (d/L > ½), panjang A = B sehingga orbit partikel berupa
lingkaran.
H kz
A=B= e (2.45)
2
Sedangkan untuk laut dangkal (d/L < 1/20), persamaan menjadi :
H H z
A= dan B= 1 + (2.46)
2kz 2 d
2. Teori Gelombang II - 15
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Gambar 2.3. Orbit partikel air di laut transisi dan laut dalam.
∂φ p
− + gz + = 0 (2.47)
∂t ρ
∂ H g cosh k ( d + z )
p = −ρgz + ρ − sin( kx − ωt )
∂t 2ω cosh kd
ρgH cosh k ( d + z )
p = −ρgz + cos(kx − ωt ) (2.48)
2 cosh kd
2. Teori Gelombang II - 16
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
H
Karena η = cos( kx − ωt ) , maka persamaan (2.48) dapat ditulis:
2
cosh k ( d + z )
p = ρgη − ρgz (2.49)
cosh kz
Jika didefinisikan :
cosh k ( d + z )
Kz = yaitu faktor respon tekanan, maka persamaan (2.49)
cosh kz
dapat ditulis:
p = ρg (ηK z − z ) (2.50)
1
Kz = K = (2.51)
cosh kd
Distribusi vertikal tekanan gelombang laut dalam disajikan pada Gambar (2.4).
ρgH cosh k ( d + z )
cos(kx − ωt )
2 cosh kd
SWL
-ρgz
2. Teori Gelombang II - 17
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Bila : k 1 - k2 = ∆ k ; ω1 - ω2 = ∆ω
(k1 + k2)/2 = k ; (ω1 + ω2)/2 = ω
∆k ∆ω
η = H cos(kx − ωt ) cos x− t (2.53)
2 2
1 L 4π d / L
Cg = 1+ = nC , (2.54)
2 T sinh( 4π d / L )
1 4π d / L
dimana n = 1+
2 sinh( 4π d / L )
2. Teori Gelombang II - 18
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
1 Lo 1
Cg = = Co (2.55)
2 T 2
2. Teori Gelombang II - 19
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Total energi dari sistem gelombang adalah jumlah dari energi kinetik
dan energi potensialnya. Energi kinetik adalah energi yang dihasilkan
gelombang akibat kecepatan partikel partikel air. Energi kinetik per satuan
panjang puncak gelombang adalah :
x+ L η
u 2 + w2
Ek = ∫ ∫ρ dz dx (2.57)
x −d
2
1
Ek = ρg H2 L (2.58)
16
Energi potensial adalah energi yang dihasilkan oleh massa fluida untuk
berada di puncak gelombang. Energi potensial per satuan panjang puncak
gelombang dihitung dengan :
x+ L
(η + d ) 2 d 2
EP = ∫ ρg − dx (2.59)
x 2 2
1
EP = ρg H 2 L (2.60)
16
Sehingga energi total gelombang per satuan luas permukaan dan disebut energi
spesifik atau kerapatan energi (specific energy or energy density) adalah :
Ek + E p ρg H 2
E= = (2.61)
L L
2. Teori Gelombang II - 20
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
T 0
1
P= ∫ ∫ ( p + ρ g z ) u dz dt (2.62)
T 0 −d
ρgH 2 L 2kd
P= 1 +
16 T sinh 2kd
E 1 2kd
P= 1 +
T 2 sinh 2kd
En EnL
P= = (2.63)
T T
1 2kd
dimana n= 1 +
2 sinh 2kd
n E L n E L
P = =
= konstan
T 1 T 2
atau
n1 E 1 L1 = n 2 E 2 L2 (2.64)
½ E 0 L0 = nE L (2.65)
2. Teori Gelombang II - 22
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
H H H
η= cos(kx − ωt ) + ( ) 2 B2 ( L , d ) cos 2( kx − ωt ) + ( ) 3 B3 ( L, d ) cos 3( kx − ωt ) + ⋯
2 2 2
H n
+( ) Bn ( L, d ) cos n( kx − ωt ) (2.66)
2
B1, B2, B3, ..., Bn adalah fungsi dari panjang gelombang dan kedalaman.
Teori gelombang linier hanya mengambil satu suku pertama dari ruas
kanan persamaan di atas. Apabila diperhitungkan dua suku pertama ruas kanan
maka disebut teori orde kedua. Demikian pula apabila diperhitungkan suku-
suku dengan orde lebih tinggi maka disebut teori orde ke-tinggi orde yang
diperhitungkan tersebut.
Cepat rambat dan panjang gelombang untuk teori gelombang orde 2 sama
dengan teori gelombang linier.
gT 2πd gT 2 2πd
C= tanh dan L= tanh (2.67)
2π L 2π L
2. Teori Gelombang II - 23
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
πH 2 cosh kd
η=
H
cos(kx − ωt ) + (2 + cosh(2kd ))cos 2(kx − ωt ) (2.68)
2 8 L sinh kd
Ho 2 πx 2 πt πH o 2 4 πx 4 πt
η= cos − + cos − (2.69)
2 Lo T 4 Lo Lo T
Kecepatan Partikel
2
H gT cosh k ( d + z ) 3 πH cosh 2k ( d + z )
u= cos(kx − ωt ) + C cos(kx − ωt )
2 L cosh kd 4 L sinh 4 kd
(2.70)
2
H gT sinh k ( d + z ) 3 πH sinh 2k ( d + z )
v= sin( kx − ωt ) + C cos(kx − ωt )
2 L sinh kd 4 L sinh 4 kd
(2.71)
Perpindahan partikel
HgT 2 cosh k ( d + z )
ξ=− sin( kx − ωt )
4πL cosh kd
πH 3 cosh 2k ( d + z )
2
1
+ 1 − sin 2( kx − ωt )
8 L sinh 2 kd 2
2 sinh kd
2
πH Ct cosh 2k ( d + z )
+ (2.72)
L 2 sinh 2 kd
(2.73)
2. Teori Gelombang II - 24
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Pada teori gelombang Stokes, orbit partikel tidak tertutup seperti pada
teori gelombang linier, sehingga menyebabkan terjadinya transport massa
dalam arah perambatan gelombang. Persamaan (2.72) suku terakhir adalah
tidak periodik dan merupakan perkalian antara waktu dengan suatu konsatanta
yang merupakan fungsi kedalaman dan periode.
2
πH C cosh 2k ( d + z )
U (z) = (2.74)
L 2 sinh 2 kd
H cosh k ( d + z )
p = ρg cos( kx − ω t ) − ρ gz
2 cosh kd
πH tanh kd cosh 2k ( d + z ) 1
2
3
+ ρg − cos 2( kx − ωt )
8 L sinh 2 kd sinh 2 kd 3
πH tanh kd
2
1
− ρg {cosh 2k ( d + z ) − 1} (2.75)
8 L sinh 2 kd
2. Teori Gelombang II - 25
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
L2 H
UR = (2.76)
d3
x t
y s = y t + H cn 2 2 K (k ) − , k (2.77)
L T
dengan :
Nilai k berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai k = 0 maka profil muka air
adalah sinusoidal seperti pada teori gelombang linier. Sedangkan apabila nilai
k = 1 maka profil gelombang akan menjadi gelombang tunggal (solitary wave).
2. Teori Gelombang II - 26
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
ys = yt + H cn2 ( ) (2.78)
yt yc H 16d 2
K (k )[K (k ) − E (k )] + 1 −
H
= − = 2
(2.79)
d d d 3L d
16d 3
L= k K (k ) (2.80)
3H
p = ρg ( ys − y ) (2.82)
2. Teori Gelombang II - 27
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Gambar 2.6 dan Gambar 2.7 menyajikan profil gelombang Cnoidal sebagai
fungsi k2. Gambar 2.18 sampai Gambar 2.11 menyatakan hubungan parameter-
parameter gelombang Cnoidal.
2. Teori Gelombang II - 28
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
2. Teori Gelombang II - 29
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Gambar 2.9. Hubungan antara L2H/d3 dengan k2, yc/H, yt/d, dan K(k).
(After Wiegel, 1960)
2. Teori Gelombang II - 30
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
3 H 3 H
y s = d + H sech 2 ( x − Ct ) atau η = H sech 2 3
( x − Ct )
3
4d 4 d
(2.83)
2. Teori Gelombang II - 31
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
1/ 2
16
V = d 3H (2.84)
3
Kecepatan partikel :
1 + cos( My / d ) cosh( Mx / d )
u = CN (2.85a)
[cos(My / d ) + cosh( Mx / d )]2
sin( My / d ) sinh( Mx / d )
w = CN (2.85b)
[cos(My / d ) + cosh( Mx / d )]2
M, N adalah fungsi H/d seperti yang disajikan pada Gambar 2.12, y diukur dari
dasar perairan.
CN
u max = (2.86)
1 + cos( My / d )
8
E= ρgH 3 / 2 d 3 / 2 (2.87)
3 3
Tekanan tergantung pada kecepatan lokal fluida dan diberikan oleh persamaan:
p = ρg ( ys − y ) (2.88)
H Hb
= 0,78 ≈ 0,8 atau = 0,75 + 25m − 112m 2 + 3870m 3 (2.89)
d max db
dengan kemiringan dasar (m) = 0,01 – 0,02 (SPM 1984 Volume I).
2. Teori Gelombang II - 32
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Gambar 2.12. Nilai M dan N sebagai fungsi H/d pada teori Gelombang Solitary.
(After Munk, 1949)
2. Teori Gelombang II - 33
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
2. Teori Gelombang II - 34
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
SOAL-SOAL LATIHAN
Contoh Soal 1
Penyelesaian
gT 2
Panjang gelombang di laut dalam : Lo = = 1,56T 2 m = 1,56(10)2 = 156 m
2π
Pada kedalaman h = 3 m
d 3
Dihitung = = 0,0192 , maka tergolong laut transisi.
Lo 156
2. Teori Gelombang II - 35
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
• Diperoleh x = kd = 0,3545105
k = 0,3546105/3 = 0,1182075
• Panjang gelombang:
k = 2π/L L = 2π/k = 53,15 m
Cepat rambat gelombang C = L/T = 53,15/10 = 5,315 m/detik
d 3
= 0,05641 sehingga L= = 53,2 m
L 0,05641
Kecepatan rambat gelombang :
L 53,2
C= = = 5,32 m/dt
T 10
2. Teori Gelombang II - 36
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Contoh Soal 2
Gelombang dengan periode T = 8 detik pada kedalaman d = 15 m mempunyai
tinggi H = 5,5 m. Hitunglah kecepatan dan percepatan lokal partikel air dalam
arah vertikal dan horisontal pada elevasi z = -5 m pada saat
2π x 2 π t π
θ= − = .
L T 3
Penyelesaian
gT 2
Panjang gelombang di laut dalam : Lo = = 1,56T 2 m = 1,56(8)2 = 99,8 m
2π
Pada kedalaman d = 15 m
d 15
Berdasarkan nilai = = 0,1503 , maka dari Tabel C-1 diperoleh nilai :
Lo 99,8
d 2πd 2πd
≈ 0,1835 ; sinh = 1,424 ; cosh = 1,742
L L L
Panjang gelombang :
15
L= = 81,7 m
0,1835
Vertikal
H g T sinh k ( d + z )
w = sin( kx − ωt )
2L cosh kd
5,5 9,8(8) sinh[ 2π(− 5 + 15) / 81,7] π
w = sin
2 81,7 1,742 3
= 1,515 (0,8472)(0,8667) = 1,11 m/dt
Percepatan Partikel Air pada z = - 5 m
2. Teori Gelombang II - 37
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
Horisontal
g π H cosh k ( d + z )
ax = sin( kx − ωt )
L cosh kd
Vertikal
g π H sinh k ( d + z )
ax = − cos( kx − ωt )
L cosh kd
Contoh Soal 3
Diketahui gelombang dengan periode T = 10 detik merambat pada perairan
dengan kontur kedalaman lurus dan paralel. Jika tinggi gelombang di laut
dalam dan pada kedalaman d = 12 m masing-masing adalah H0 = 3,13 m dan H =
3 m.
a. Perpindahan partikel air maksimum dalam arah horisontal dan vertikal
pada kedalaman 12 m dengan z = -5 m.
b. Perpindahan partikel air maksimum pada kedalaman tak hingga dengan
elevasi z = -7,0 m.
Penyelesaian
gT 2
Panjang gelombang di laut dalam : Lo = = 1,56T 2 m = 1.56(10)2 = 156
2π
d 12
sehingga = = 0,0769
Lo 156
d
Dengan nilai = 0,0769 , maka dari Tabel C-1 diperoleh :
Lo
2. Teori Gelombang II - 38
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
2πd d
sinh = 0,8306 dan = 0,12 sehingga L = 100 m (perairan transisi )
L L
2.3,14
sinh (12 − 5)
H sinh k ( d + z ) 3 100
B = = = 0,8191 m
2 sinh kd 2 0,8312
Contoh Soal 4.
Dari pengukuran tekanan di bawah permukaan gelombang dan pada elevasi
0,6m dari dasar diperoleh tekanan maksimum (p) = 124 kN/m2. Kedalaman
perairan pada lokasi d = 12 m. Rata-rata frekuensinya (f0 = 0,1 cycles /dt
(herzt)). Hitung tinggi gelombang (H) dengan menggunakan teori gelombang
linier.
Penyelesaian
1 1
Periode gelombang, T = = = 10 detik ,
f 0,1
gT 2
Panjang gelombang di laut dalam : Lo = = 1,56T 2 m = 1,56(10)2 = 156 m
2π
d 12
Kedalaman perairan d = 12 m sehingga = = 0,0769
Lo 156
2. Teori Gelombang II - 39
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
d d 2πd
Dengan = 0,0769 , dari Tabel C-1 diperoleh = 0,12 dan cosh = 1,3.
Lo L L
12
Sehingga panjang gelombang L = = 100 m.
0,12
Contoh Soal 5
Penyelesaian
Dari grafik Gambar 2.8 dengan nilai H/d = 0,33 dan T g / d = 27,11
diperoleh nilai k2 = 1 – 10-5.
L2 H 290 d 3 290. 33
= 290 sehingga L = = = 88,5 m
d3 H 1,0
2. Teori Gelombang II - 40
Bahan Kuliah Teknik Pantai Alwafi Pujiraharjo - 2009
L2 H (88,5) 2 (1,0)
UR = = = 290 > 26 O.K.
d3 (3,0) 3
yt − d
Juga dari grafik diperoleh + 1 = 0,865 sehingga
H
yt = 2,865 m
2. Teori Gelombang II - 41