Anda di halaman 1dari 34

Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS

LAPORAN TUGAS BESAR


IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

BAB IX
PERENCANAAN BENDUNG
9.1 Pengertian Bendung
Di Indonesia sebagian besar sumber air untuk irigasi diambil dari air sungai. Untuk
mengambil air sungai biasanya dibuat bangunan pelengkap di mana sebelumnya air sungai tersebut
dinaikkan permukaannya dengan cara dibendung. Bendung adalah bangunan melintang sungai
yang berfungsi untuk meninggikan muka air sungai agar bisa disadap dan dialirkan secara gravitasi
ke daerah yang membutuhkan. Lokasi bendung dipilih atas pertiimbangan topografi dari rencana
daerah irigasi yang akan dialiri. Semua rencana daerah irigasi dapat diairi sehingga harus dilihat
elevasi sawah yang akan diairi. Bila elevasi sawah tertinggi diketahui maka elevasi mercu bendung
dapat ditetapkan.

Gambar 9.1 Mercu Bendung

Adapun data-data yang diperlukan untuk perencanaan bendung adalah :

1. Data Topografi, bertujuan untuk menetapkan lokasi bendung.

2. Data Geoteknik, untuk menentukan karakteristik bendung.

3. Data Hidrologi, untuk menentukan debit maksimum yang melalui mercu bendung.

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

4. Data Morfologi, untuk menentukan jumlah sedimen.

5. Data Mekanika Tanah, untuk mengetahui stabilitas bendung

9.2 Perencanaan Mercu Bendung


Pada perencanaan mercu bendung di tugas besar kali ini, direncanakan desain mercu bending
berbentuk ogee.

 Penentuan Debit Banjir


Digunakan rating curve untuk mengetahui debit banjir maksimum pada sungai yang
terdapat dalam peta topografi yang tersedia. Pada tugas besar ini, telah ditentukan untuk
penampang melintang sungai berada pada lokasi huruf J. sehingga didapatkan
penampang sungai beserta debit banjirnya.

Setelah mendapatkan bentuk penampang sungainya, kemudian membuat hasil perhitungan


rating curve dengan kedalaman sungai ditentukan yaitu sedalam 6 meter.
Berikut merupakan perhitungan rating curve yang akan disajikan dalam bentuk tabel :

Tabel 9.1 Perhitungan Rating Curve

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Rating Curve
7

4
H (m)

0
0 100 200 300 400 500
Q (m3/s)

Gambar 9.3 Grafik Rating Curve

2
Ditentukan pula, untuk debit banjir yang dipakai adalah ketika kedalaman sungai 3h,

dimana h merupakan kedalaman total sungai. Sehingga didapatkan debit banjir yang dipakai untuk
merencanakan mercu bendung adalah ketika kedalaman 7 m dengan Q = 194,39 m3/s.

Diasumsikan h banjir = hd = 7 m dengan luasan sebesar 93,25 m2. Dari asumsi awal tersebut, dicari
nilai H1 (tinggi energi) dengan rumus sebagai berikut :
𝑄 194,39
𝑣2 ( )2 ( 93,25 )2
𝐴
H1 = Hd + =4+ = 4,75 + = 7,293 m
2𝑔 2 × 9,81 2 × 9,81

 Data Bendung
Elevasi air intake = + 30,29
Elevasi mercu bendung = Elv. Air intake + z gelombang angina
= + 30,29 + 0,1
= + 30,39
Elevasi dasar sungai = Elv. Mercu + tinggi jagaan (w) – kedalaman sungai (h)
= + 30,39 + 0,886 – 10

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

= + 21,28
Tinggi bendung (p) = Elv. Mercu bendung – Elv. Dasar sungai
= 30,39 – 21,28
= 9,11 m
Lebar sungai = 33,5 m
Lebar pintu pembilas = 2 m (direncanakan) ( 2 buah )
Lebar pilar = 1 m (direncanakan ada sebanyak 2 pilar)
Lebar pangkal bendung = lebar sungai – lebar pintu pembilas – lebar total pilar
= 33.5 – 2 – (1 x 2)
= 29,5 m
 Data Pintu Pembilas
Direncanakan ada 2 pintu pembilas
𝑄 𝑏𝑎𝑛𝑗𝑖𝑟 194,39
Qpembilas = 25% x 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑠 = 25% x = 24,3 m3/s
2

Lebar pintu pembilas =4m


Kedalaman banjir (h) =7m
Dengan data-data asumsi awal, didapatkan :
Z = h bendung + H1 – h banjir
= 9,11 + 7,293 – 7
= 9,407 m
𝑄𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑠
Bukaan pintu (a) = 𝜇.𝐵𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑠
√2𝑔𝑧
24,3
= 0,8 ×2×
√2×9,81×9,407

= 1,118 m
 Menghitung lebar efektif bendung dengan data-data diatas (asumsi) :
Beff = B – 2(nKp + Ka)H1
Dimana :
B = Lebar pangkal bending (m)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

n = jumlah pilar
Ka = konstraksi pangkal bendung, Ka = 0,1
Kp = konstraksi pilar, Kp = 0,01
Maka,
Beff = B – 2(nKp + Ka)H1
= 29,5 – 2 (2 x 0,01 + 0 x 0,1) x 7,293
= 27,750 m
 Mencari nilai H1, hd, dan Beff sebenarnya dengan menggunakan iterasi :
 Iterasi 1
Dari perhitungan asumsi awal diatas, diketahui :
Q banjir = 194,39 m3/s
H1 = 7,293 m
Hd =7m
Beff = 27,750 m
Maka, dihitung H1 baru

𝑄 = 𝐶𝑑. 2⁄3 . √2⁄3 𝑔. 𝐵𝑒𝑓𝑓 . 𝐻11,5 , dengan asumsi Cd = 1,5

194,39 = 1,5 × 2⁄3 . √2⁄3 × 9,81 × 27,750 × 𝐻11,5

H1 = 1,958 m
𝑄
v =𝐴
𝑄
= (𝑃+𝐻1)×𝐵 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖)
194,39
= (9,11+1,958)×33,5

= 0,524 m/s
𝑣2
Hd = H1 -
2𝑔

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

0,5242
= 1,958 -
2×9,81
= 1,944 m
Mendapatkan nilai Cd baru
Cd = C0 x C1 x C2
Dengan nilai :
C0 = 1.3
C1 = 0.998 (didapatkan dari grafik 9.4 antara p/hd = 2,0 dan h1/hd = 1,0)

Gambar 9.4 Grafik Faktor Koreksi C1

C2 = 0,99 ( didapatkan dari grafik 9.5 antara p/h1 = 2,0 dengan kemiringan
mercu 1:1)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Gambar 9.5 Grafik Faktor Koreksi C2


Maka didapatkan Cd baru :
Cd = C0 x C1 x C2 = 1,3 x 0,995 x 0,99 = 1,281
Beff baru = B – 2(nKp + Ka)H1
= 29,5 – 2 (1 x 0,01 + 0 x 0,1) x 2,111
= 29,030 m

 Iterasi 2
Dengan Cd baru = 1,277 dihitung lagi H1 baru

Q = 𝐶𝑑. 2⁄3 . √2⁄3 𝑔. 𝐵𝑒𝑓𝑓 . 𝐻11,5

194,39 = 1,281 × 2⁄3 . √2⁄3 × 9,81 × 129,030 × 𝐻11,5

H1 = 2,111 m
𝑄
v =𝐴
𝑄
= (𝑃+𝐻1)×𝐵 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

194,39
= (9,11+2,111)×33,5

= 1,370 m/s
𝑣2
Hd = H1 -
2𝑔

0,5172
= 2,111 -
2×9,81

= 2,097 m
Mendapatkan nilai Cd baru
Cd = C0 x C1 x C2
Dengan nilai :
C0 = 1.3
C1 = 0,995 (didapatkan dari grafik 9.4 antara p/hd = 1,9 dan h1/hd = 1)

Gambar 9.4 Grafik Faktor Koreksi C1

C2 = 0,991 ( didapatkan dari grafik 9.5 antara p/h1 = 1,9 dengan kemiringan
mercu 1:1)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Gambar 9.5 Grafik Faktor Koreksi C2


Maka didapatkan Cd baru :
Cd = C0 x C1 x C2 = 1,3 x 0,995 x 0,991 = 1,282
Beff = B – 2(nKp + Ka)H1
= 29,5 – 2 (1 x 0,01 + 0 x 0,1) x 2,111
= 28,993 m
 Iterasi 3
Dengan Cd baru = 1,282 dihitung lagi H1 baru

Q = 𝐶𝑑. 2⁄3 . √2⁄3 𝑔. 𝐵𝑒𝑓𝑓 . 𝐻11,5

194,39 = 1,282 × 2⁄3 . √2⁄3 × 9,81 × 28,993 × 𝐻11,5

H1 = 2,111 m
𝑄
v =
𝐴
𝑄
= (𝑃+𝐻1)×𝐵 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖)
194,39
= (9,11+2,111)×33,5

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

= 0,517 m/s
𝑣2
Hd = H1 -
2𝑔

0,5172
= 2,111 -
2×9,81

= 2,098 m
Mendapatkan nilai Cd baru
Cd = C0 x C1 x C2
Dengan nilai :
C0 = 1.3
C1 = 0,995 (didapatkan dari grafik 9.4 antara p/hd = 1,9 dan h1/hd = 1)

Gambar 9.4 Grafik Faktor Koreksi C1

C2 = 0,991 ( didapatkan dari grafik 9.5 antara p/h1 = 1,9 dengan kemiringan
mercu 1:1)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Gambar 9.5 Grafik Faktor Koreksi C2


Maka didapatkan Cd baru :
Cd = C0 x C1 x C2 = 1,6 x 0,998 x 0,997 = 1,592
Beff = B – 2(nKp + Ka)H1
= 29,5 – 2 (1 x 0,01 + 0 x 0,1) x 2,111
= 29,993 m
 Iterasi 4
Dengan Cd baru = 1,282 dihitung lagi H1 baru

Q = 𝐶𝑑. 2⁄3 . √2⁄3 𝑔. 𝐵𝑒𝑓𝑓 . 𝐻11,5

194,39 = 1,282 × 2⁄3 . √2⁄3 × 9,81 × 29,993 × 𝐻11,5

H1 = 2,111 m
𝑄
v =
𝐴
𝑄
= (𝑃+𝐻1)×𝐵 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖)
194,39
= (9,11+2,111)×33,5

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

= 0,517 m/s
𝑣2
Hd = H1 -
2𝑔

0,5172
= 2,111 -
2×9,81

= 2,098 m
Mendapatkan nilai Cd baru
Cd = C0 x C1 x C2
Dengan nilai :
C0 = 1.3
C1 = 0,995 (didapatkan dari grafik 9.4 antara p/hd = 1,9 dan h1/hd = 1)

Gambar 9.4 Grafik Faktor Koreksi C1

C2 = 0,991 ( didapatkan dari grafik 9.5 antara p/h1 = 1,9 dengan kemiringan
mercu 1:1)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Gambar 9.5 Grafik Faktor Koreksi C2


Maka didapatkan Cd baru :
Cd = C0 x C1 x C2 = 1,3 x 0,995 x 0,991 = 1,282
Beff = B – 2(nKp + Ka)H1
= 29,5 – 2 (1 x 0,01 + 0 x 0,1) x 2,111
= 28,993 m

Karena pada iterasi 3 dan 4 nilai H1 dan Hd sama, maka dapat disimpulkan :

H1 = 2,111 m

Hd = 2,098 m

Cd = 1,282

Beff = 28,993 m

Cek nilai Q,

Q=Q

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

194,39 m3/detik = 𝐶𝑑. 2⁄3 . √2⁄3 𝑔. 𝐵𝑒𝑓𝑓 . 𝐻11,5

194,39 m3/detik = 1,282 x 2⁄3 x √2⁄3 (9,81) x 28,993 x 2,1111,5

194,39 m3/detik = 194,39 m3/detik (OK)

Koreksi nilai bukaan pintu pembilas (a) dengan menggunakan H1 = 2,111 m.

Z = h bendung + H1 – h banjir
= 9,11 + 2,111 – 7
= 4,225 m
𝑄𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑠
Bukaan pintu (a) = 𝜇.𝐵𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑠
√2𝑔𝑧
24,3
= 0,8 ×2×
√2×9,81×4,225

= 1,67 m

9.3 Perencanaan Mercu Ogee Tegak


Setelah didapatkan nilai H1, dan Hd yang benar maka kita dapat merencanakan dimensi
mercu.

Gambar 9.6 Dimensi Mercu Ogee Tegak

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Hd = 2,098 m

R1 = 0,2Hd = 0,2(2,098) = 0,42 m

R2 = 0,5Hd = 0,5(2,098) = 1,05 m

0,232Hd = 0,282(2,098)= 0,5 m

0,175Hd = 0,175(2,098)= 0,37 m

Untuk perencanaan mercu ogee tegak, didapatkan persamaan kelengkungan mercu :

X1,85 = 2 x Hd0,85x Y

Dengan di plotting ke Ms. Excel, maka didapat pendekatan bentuk kelengkungan mercu
ogee adalah sebagai berikut :

Kemiringan Hilir Mercu Bendung OGEE


-1
-1 0 1 2 3 4 5 6
0

Gambar 9.7 Perencanaan Mercu Ogee

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

9.4 Perencanaan Kolam Olak


Suatu bangunan peredam energi yang berbentuk kolam, dimana prinsip peredaman
energinya yang sebagian besar terjadi akibat proses pergesekan di antara molekul-molekul
air, sehingga timbul olakan-olakan di dalam kolam tersebut dinamakan peredam energi type
kolam olakan atau disingkat dengan nama kolam olakan.

 Data Bendung
Q = 194,39 m3/s
B = 29,5 m
H1 = 2,111 m
Hd = 2,098 m
∆z = p = 9,11 m

Untuk merencanakan tipe kolam olak, maka diperlukan nilai Froude number,
kecepatan awal loncatan (v) dan debit (Q).

𝑉1
Fr =
√𝑔 ×𝑌𝑢

√2×𝑔×∆𝑧
= 𝑞
√𝑔 ×
𝑉1

√2×𝑔×∆𝑧
=
𝑄⁄
√𝑔 × 𝑏
√2×𝑔×∆𝑧

√2×9,81×9,11
=
194,39⁄
√9,81× 29,5
√2×9,81×9,11

= 6,332 (maka digunakan perencanaan kolam olak TIPE IV)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Syarat USBR Tipe IV yaitu

Gambar 9.8 USBR Tipe IV

 Data untuk Dimensi USBR TIPE IV :


d2 = 1,67H1 = 1,67(2,111) = 3,526 m
L/d2 = 5,4 (dari grafik)

Gambar 9.9 Grafik antara Fr dengan L/d2

L = 5,4 x d2 = 5,4 x 3,526 = 20,274 m


d1 = yu = q/v1 = 0,48 m
1,25d1 = 1,25(0,48) = 0,6 m
2d1 = 2(0,48) = 0,96 m

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

9.5 Analisa Stabilitas Bendung Muka Air Banjir


Direncanakan bentuk konstruksi bendung seperti gambar berikut :

dengan : 𝛾beton = 2,4 t/m3

Gambar 9.10 Perencanaan Bendung

9.5.1 Mencari titik pusat konstruksi

Tabel 9.2 Perhitungan Berat Konstruksi Bendung

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Tabel 9.3 Perhitungan Momen

Maka, didapatkan :

∑ 𝑀𝑦 3769,954
X= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = = 14,02 m
268,9

∑ 𝑀𝑥 572,53
Y= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = = 2,13 m
268,9

Sehingga titik pusat konstruksi bendung (2,55 ; 1,02)

9.5.2 Perhitungan analisis stabilitas :


Pada analisa kali ini, terhadap muka air normal maka tinggi air sama dengan tinggi mercu
bendung. Gaya-gaya yang mempengaruhi stabilitas bendung adalah :
 Tekanan air luar dan dalam (uplift pressure)
 Tekanan lumpur
 Gempa
 Tekanan tanah

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Gambar 9.11 Perencanaan Bendung dan Kolam Olak Banjir

a. Tekanan Air Dalam (Uplift)


Lv = 4+(0,5+1,5-3,5)+1,5+1,5+1,5+(1,5-1)+1,5 =9m
Lh = 0,8+17+0,5+0,3+6,4+20,27+0,4+0,4 = 46,12 m
ΣLx = Lv + (Lh/3) = 24,374 m
Untuk kerikil kasar, C = 3
 m

Cek : C x  ΣLx


3(7,68) < 24,374
23,05 < 24,374 (OK)

Tabel 9.4 perhitungan gaya uplift


Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)
Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

0,5 m 6,75 m

Ha W1
Plum W2

W3
Pp
Pa W4 W5
O

0,5 m 0,3 m 6,4m

Gambar 9.12 Gaya-gaya yang bekerja terhadap bendung

Dengan diketahui data tanah sebagai berikut :


Daya dukung = 2 kg/cm2 = 20 t/m2
G = 2,65
∅ = 28ᵒ
C = 0,38 kg/cm2
𝛾tanah = 1,75 t/m3
𝛾efektif = 0,75 t/m3
b. Tekanan Air Luar
𝛾𝑤×ℎ 2
Ha = = 62,81 t
2

Mo = 𝐻𝑎(13ℎ + 𝑦0−1 ) = 360,25 tm

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

c. Tekanan Lumpur
1
𝛾s = 𝛾𝑠′ 𝐺 (𝐺 − 1) = 1,09 t/m
1 1−𝑠𝑖𝑛∅
Plumpur = 2 𝛾𝑠 ℎ2 (1+𝑠𝑖𝑛∅) = 24,707 t/m

Mo = 𝑃𝑎 (13ℎ + 𝑦0−1 ) = 124,44 tm

d. Tekanan tanah
 Aktif

Ka = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − ∅⁄2) = 0,361

Pa = 0,5𝑥𝛾𝑒𝑓𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥𝐾𝑎𝑥ℎ2 = 1,264 t/m


Mo = P1 x (h/3) = 0,842 tm
 Pasif
Kp = 1/Ka = 2,770
Pp = 𝐾𝑝. 𝛾. 𝐷𝑓 = 9,694 t/m
Mo = H x (𝐷𝑓/3) = 6,463 tm

e. Gempa
n = 1,56 (asumsi dengan tanah jenis alluvium)
m = 0,89 (asumsi dengan tanah jenis alluvium)
Ac = 85 cm/detik2 = 0,85 m/ detik2 (dengan periode ulang 20 tahun)
z = 1 (daerah jawa timur)
Ad = n.(AC.z)m = 1,18

E = Ad/g = 1,18/9,81 = 0,12 (koefisien gempa)


He = w.E = 180,169 x 0,12 = 21,67 t/m’
Me = He x L = 116,93 tm (terhadap titik 10)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

f. Berat Air
Wair = 9,11 x 17 = 190,76 t/m’
Mair = 190,76 x ((17/2) + 0,5+ 0,3 + 6,4) = 3004,232 t/m’

Tabel 9.5 Perhitungan Uplift Vertikal

Tabel 9.6 Perhitungan Uplift Horisontal

Tabel 9.7 Perhitungan Momen terhadap titik 10

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

 Kontrol Stabilitas Bendung

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

9.6 Analisa Stabilitas Bendung Muka Air Normal


Direncanakan bentuk konstruksi bendung seperti gambar berikut :

dengan : 𝛾beton = 2,4 t/m3

Gambar 9.13 Perencanaan Bendung

9.6.1 Mencari titik pusat konstruksi

Tabel 9.8 Perhitungan Berat Konstruksi Bendung

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Tabel 9.9 Perhitungan Momen

Maka, didapatkan :

∑ 𝑀𝑦 3769,954
X= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = = 14,02 m
268,9

∑ 𝑀𝑥 572,53
Y= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = = 2,13 m
268,9

Sehingga titik pusat konstruksi bendung (2,55 ; 1,02)

9.6.2 Perhitungan analisis stabilitas :


Pada analisa kali ini, terhadap muka air normal maka tinggi air sama dengan tinggi mercu
bendung. Gaya-gaya yang mempengaruhi stabilitas bendung adalah :
 Tekanan air luar dan dalam (uplift pressure)
 Tekanan lumpur
 Gempa
 Tekanan tanah

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Gambar 9.14 Perencanaan Bendung dan Kolam Olak Muka Air Normal

Lv = 4+(0,5+1,5-3,5)+1,5+1,5+1,5+(1,5-1)+1,5 =9m
Lh = 0,8+17+0,5+0,3+6,4+20,27+0,4+0,4 = 46,12 m
ΣLx = Lv + (Lh/3) = 24,374 m
Untuk kerikil kasar, C = 3
 m

Cek : C x  ΣLx


3(9,11) < 24,374
27,33 < 24,374 (OK)

Tabel 9.10 perhitungan gaya uplift

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Hd = 2,098 m 0,5 m 6,75 m

Ha W1
Plum W2

W3
Pp
Pa W4 W5
O

0,5 m 0,3 m 6,4m

Gambar 9.15 Gaya-gaya yang bekerja terhadap bendung (muka air banjir)

Dengan diketahui data tanah sebagai berikut :


Daya dukung = 2 kg/cm2 = 20 t/m2
G = 2,65
∅ = 28ᵒ
C = 0,38 kg/cm2
𝛾tanah = 1,75 t/m3
𝛾efektif = 0,75 t/m3
a. Tekanan Air Luar
𝛾𝑤×ℎ 2
Ha = = 41,5 t
2

Mo = 𝐻𝑎(13ℎ + 𝑦0−1 ) = 229,75 tm

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

b. Tekanan Lumpur
1
𝛾s = 𝛾𝑠′ 𝐺 (𝐺 − 1) = 1,09 t/m
1 1−𝑠𝑖𝑛∅
Plumpur = 2 𝛾𝑠 ℎ2 (1+𝑠𝑖𝑛∅) = 16,324 t/m

Mo = 𝑃𝑎 (13ℎ + 𝑦0−1 ) = 90,38 tm

c. Tekanan tanah
 Aktif

Ka = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − ∅⁄2) = 0,361

Pa = 0,5𝑥𝛾𝑒𝑓𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥𝐾𝑎𝑥ℎ2 = 1,974 t/m


Mo = P1 x (h/3) = 1,645 tm

 Pasif
Kp = 1/Ka = 2,77
Pp = 𝐾𝑝. 𝛾. 𝐷𝑓 = 12,118 t/m
Mo = H x (𝐷𝑓/3) = 10,098 tm

d. Gempa
n = 1,56 (asumsi dengan tanah jenis alluvium)
m = 0,89 (asumsi dengan tanah jenis alluvium)
Ac = 85 cm/detik2 = 0,85 m/ detik2 (dengan periode ulang 20 tahun)
z = 1 (daerah jawa timur)
Ad = n.(AC.z)m = 1,18

E = Ad/g = 1,18/9,81 = 0,12 (koefisien gempa)


He = w.E = 210,622 x 0,12 = 21,67 t/m’
Me = He x L = 116,93 tm (terhadap titik 10)

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

e. Berat Air
Wair = (9,11+2,111) x 17 = 190,32 t/m’
Mair = 190,32 x ((17/2) + 1,5 + 0,3 + 6,4) = 1448,33 t/m’

Tabel 9.11 Perhitungan Uplift Vertikal

Tabel 9.12 Perhitungan Uplift Horisontal

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

Tabel 9.13 Perhitungan Momen terhadap titik 10

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)


Program S-1 Departemen Teknik Sipil FTSLK – ITS
LAPORAN TUGAS BESAR
IRIGASI & BANGUNAN AIR
Departemen Teknik Sipil Lt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. 031-5946094, Fax 031-5947284

 Kontrol Stabilitas Bendung

Muhammad Nadim Cundoko ( 03111740000116)

Anda mungkin juga menyukai