Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM P2P

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAAS
Jl. Raya Raas Kecamatan Raas
No. Telp 082335496902

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………….................................. i

Daftar Isi ………………………………………………………….................................. Ii

BAB I : PENDAHUAN ……………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….

1.2 Tujuan ……………………………………………………. 2

2.1 Tujuan Umum ……………………………………………….. 2

2.2 Tujuan Khusus ……………………………………………….. 2

BAB II : GAMBARAN UMUM ……………………………….............. 2

2.1. Gambaran Umum ……………………………….. 2

2.1.1 Kondisi Geografis ……………………………….. 2

2.1.2 Kondisi Demografis ……………………………….. 2

2.1.3 Sarana Pelayanan Kesehatan ………………….. 5

2.1.4 Sarana dan Prasarana Penunjang ………………….. 5

BAB III : PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………. 6

3.1 Pengorganisasian ………………………………………… 6

3.2 Struktur Organisasi ………………………………………… 7

3.3 Pelaksanaan Pelayanan ………………………………………… 8

3.4 Batasa Operasional ………………………………………… 8

3.5 Jadwal Kegiatan ………………………………………… 10

BAB IV : PELAKSAAN PROGRAM ………………….. 11

4.1 Indikator ………………….. 11

BAB V : HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH ………………….. 16

5.1 Surveilans ………………….. 16

5.2 Imunisasi ………………….. 22

2
5.3 Cacingan ………………….. 28

5.4 TBC Paru ………………….. 32

5.5 Ispa ………………….. 37

5.6 Diare ………………….. 43

5.7 Kusta ………………….. 47

5.8 HIV/AIDS ………………….. 54

5.9 PTM ………………….. 60

BAB VI : PENUTUP ………………….. 69

6.1 Kesimpulan ………………….. 69

6.2 Saran ………………….. 69

3
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, akhirnya penyusunan Laporan
Tahunan Program P2P Tahun 2017 telah selesai dengan baik. Laporan Tahunan ini disusun
dengan tujuan memberikan gambaran dan informasi tentang pelaksanaan kegiatan Program P2P
di wilayah kerja Puskesmas Raas Kecamatan Raas.
Diharapkan dengan adanya laporan ini, akan dapat dijadikan bahan acuan untuk menjaga
kesinambungan dalam penyusunan Rencana Kerja pada tahun berikutnya. Sehingga
permasalahan yang ada dapat dimonitoring dan evaluasi serta ada solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Banyak pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Laporan Tahunan Program P2P ini
baik dari Lintas Program maupun Lintas sektor. Untuk itu, kami menghaturkan banyak terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga Laporan Tahuan ini dapat
diselesaikan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan Laporan Tahunan ini
dimasa yang akan datang.

Sumenep, 31 Desember 2017


Pengelola Program P2P

AHMAD HOMAIDI Amd,Kep


NITK : 35290410095

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mendapatkan bangsa yang memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat dibutuhkan kerjasama masyarakat dalam menciptakan pembangunan kesehatan,
kemauam dan kemampuan untuk hdiup sehat seningga setiap orang dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal
Pembangunan kesehatan di Indonesia masih perlu berbenah yang terkonsentrasi guna
mewujudkan pembangunan kesehatan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Puskesmas merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat
yang ikut berperan sebagai perangkat pembangunan milik daerah.Puskesmas juga
merupakan ujung tombak di strata pertama pelayanan kesehatan dan merupakan Unit
pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
Pencegahan dan pengendalian penyakit merupakan program pelayanan kesehatan
puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular / infeksi ( misalnya TB
PARU,HIV/AIDS, Diare, dll ) dan penyakit tidak menular (PTM).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tersusunnya Laporan Tahunan Program p2p Puskesmas Raas Tahun 2017.

1.2.2 Tujuan Khusus


Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan
tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah Tb Paru,
Kusta,Diare, HIV/AIDS, pneumoni , dan penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum


2.1.1. Kondisi Geografis
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Raas terletak sebelah timur Pulau Sepudi,
tepatnya meliputi sebagian Desa wilayah Kecamatan Raas. Luas wilayah administratif
Puskesmas Raas adalah 38,9 km2. Karakteristik wilayah kerja Puskesmas Raas merupakan
daerah kepulauan pesisir dan sebagian kecil daerah perbukitan. Wilayah kerja Puskesmas Raas
merupakan daerah penghasil ikan dan hasil laut lainnya,dan juga sebagian penduduk Raas
merantau, dengan batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Selat Madura
- Sebelah Timur : Selat Kangean
- Sebelah Selatan : Laut Jawa
- Sebelah Barat : Selat Sepudi
Puskesmas Raas memiliki wilayah kerja sebanyak 9 Desa dengan 2 desa yang terpisah
lautan terbagi dalam 37 Dusun secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Nama Desa Jumlah Dusun Luas (KM2)
1 KETUPAT 4 6,86
2 JUNGKAT 2 2.10
3 KROPOH 4 7,32
4 KARANG NANGKA 4 6.30
5 ALAS MALANG 3 3,45
6 POTERAN 4 3,25
7 BRAKAS 7 4.82
8 TONDUK 4 2,45
9 GUWA-GUWA 3 2,31
Jumlah 35 29

2.1.2 Kondisi Demografis


a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Raas tahun 2017 berjumlah 37.890 orang
dengan perincian laki-laki sebanyak 18.023 orang dan Perempuan sebanyak 19.867 orang
dengan jumlah KK sebanyak 16.149 KK. Jumah penduduk di wilayah Puskesmas Raas dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Total
No. Nama Desa
L P L+P
1 KETUPAT 2758 2948 5706
2 JUNGKAT 913 1136 2049
3 KROPOH 2341 2541 4882
4 KARANG NANGKA 2262 2461 4723
5 ALAS MALANG 1144 1365 2509
6 POTERAN 1172 1390 2562
7 BRAKAS 3319 3503 6822
6
8 TONDUK 2327 2525 4852
9 GUWA-GUWA 1787 1998 3785
18.023
Jumlah 19.867 37,890
Sumber data: Data Duk Capil Kecamatan Raas Desember Tahun 2017

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama


Jumlah penduduk berdasarkan Agama di wilayah Puskesmas Raas tahun 2017 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
No Agama Laki-laki Perempuan Total
1. Islam 18.023 19.867 37.890
Sumber data: Data Duk Capil Kecamatan Raas Desember Tahun 2017

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur


Jumlah penduduk berdasarkan Umur di wilayah Puskesmas Raas tahun 2017 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
0-5 thn 6-10 thn 11-15 thn 16-20 thn
Nama Desa L+ L+
L P P L P L+P L P L+P L P P
15
Ketupat
171 9 230 260 188 448 269 237 506 335 316 651
Jungkat 38 37 75 56 53 109 83 59 142 97 104 201
12
Kropoh
142 4 266 187 184 371 192 169 361 242 234 476
Karang 10
nangka 92 0 192 131 150 281 209 172 381 250 214 464
Alas malang 74 67 141 93 87 180 133 105 238 138 131 269
Poteran 77 69 146 93 119 212 140 136 276 129 155 284
18
Brakas
181 7 368 271 280 551 317 322 639 424 370 794
13
Tonduk
153 6 289 209 193 402 235 218 453 299 300 599
Guwa-guwa 81 91 172 146 142 288 211 212 423 228 232 460
1.00 97 197 1.39 1.39 2.78 1.78 1.63 3.41 2.14 2.05 419
JUMLAH 9 0 9 2 6 8 9 0 9 2 6 8

21-25 thn 26-30 thn 31-35 thn 36-40 thn


Nama Desa L+
L P L+P L P L+P L P L+P L P P
Ketupat 342 328 670 399 345 744 352 349 701 320 335 655
Jungkat 113 79 192 149 128 277 153 138 291 180 158 338
Kropoh 232 208 440 357 350 707 318 312 630 320 334 654
Karangnangka 220 144 364 204 195 399 169 240 409 250 306 556
Alas malang 94 130 224 138 119 257 123 111 234 115 145 260
Poteran 146 134 280 158 162 320 157 152 309 133 147 280
Brakas 366 314 680 458 456 914 424 373 797 396 398 794
Tonduk 279 248 527 242 248 490 171 211 382 237 315 552
Guwa-guwa 200 212 412 202 458 660 204 286 490 227 236 463
1.99 1.79 2.30 2.23 2.07 2.17 2.17 2.37 455
JUMLAH 3789 4539 4243
2 7 7 2 1 2 8 4 2

7
41-45thn 46-50thn 51-55 thn 56-60 thn
Nama Desa L+ L+ L+ L+
L P P L P P L P P L P P
Ketupat 283 306 589 268 313 581 256 274 530 161 158 319
Jungkat 95 110 205 128 142 270 87 121 208 97 90 187
Kropoh 277 289 566 264 244 508 160 139 299 107 211 318
Karang
nangka 269 278 547 314 364 678 238 221 459 203 203 406
Alas malang 158 158 316 129 115 244 98 100 198 73 69 142
Poteran 133 149 282 187 168 355 113 124 237 73 108 181
Brakas 365 401 766 349 392 741 283 281 564 224 255 479
Tonduk 199 192 391 197 198 395 116 146 262 119 99 218
Guwa-guwa 184 152 336 169 194 363 150 182 332 113 140 253
1.96 2.03 399 2.00 2.13 413 1.50 1.58 308 1.22 1.33 255
JUMLAH 3 3 6 5 0 5 1 8 9 4 3 7

61-65 thn 66-70 ≤7


Nama Desa Jumlah
L P L+P L P L+P L P L+P
Ketupat 112 144 256 86 84 170 166 205 371 3020
Jungkat 16 43 59 24 58 82 17 52 69 9261
Kropoh 107 128 235 81 102 183 112 165 277 4993
Karang nangka 111 127 238 97 146 243 163 149 312 2705
Alas malang 47 48 95 28 42 70 65 89 154 5929
Poteran 49 60 109 83 61 144 52 107 159 7467
Brakas 134 180 314 119 239 358 155 345 500 6345
Tonduk 53 82 135 48 89 137 65 146 211 3534
Guwa-guwa 87 78 165 84 105 189 57 161 218 5443
JUMLAH 716 890 1.606 610 926 1.536 852 1.419 2.271 48.697
Sumber data: Data Duk Capil Kecamatan Raas Desember Tahun 2017

d. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di wilayah Puskesmas Raas tahun 2017
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tidak Tidak
No Diplom S
Nama Desa sekola tamat SD SMP SMU S1 Total
. a 2
h SD
3.734 1.74
1. Ketupat 1.407 324 203 33 31 0 7.477
5
2. Jungkat 974 610 870 176 59 5 11 0 2.705
2.392 1.57
3. Kropoh 1.824 313 190 7 30 3 6.331
2
KarangNangk 1.752 1.07
4. 2.763 208 95 4 30 2 5.929
a 5
5. Alas Malang 649 1.664 487 152 69 8 17 1 3.047
6. Poteran 1.824 1.177 312 138 66 3 14 0 3.534
3.010 1.25
7. Brakas 4.222 424 240 37 63 7 9.261
8
2.101 1.54
8. Tonduk 1.602 125 54 3 15 0 5.443
3
9. Guwa-Guwa 1.838 1.718 1,05 249 107 13 11 1 3.938
8
6
18.15 9.91 2.08 1.08 22 48.69
Total 17.117 103 14
8 8 2 3 2 7
Sumber data: Data Duk Capil Kecamatan Raas Desember Tahun 2017

2.1.3 Sarana Pelayanan Kesehatan

Secara umum Jumlah sarana Pelayanan Kesehatan yang berada di Puskesmas Raas dapat
dilihat pada table berikut :
No. Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah Keterangan
1. Pustu 3
2. Polindes 12
3. Ponkesdes 10
4. Ponkestren 1
5. Posyandu 48 Posyandu Balita 35
Posyandu Lansia 13
JUMLAH 43
Sumber data : Data Puskesmas Raas Tahun 2017

2.1.4 SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG


Dalam rangka pelaksanaan program di Puskesmas beserta jaringannya dibutuhkan
sarana dan prasarana penunjang berupa obat-obatan/unit farmasi, laboratorium, maupun
alat kesehatan lainnya yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

No. Jenis Sarana Jumlah Sarana Penunjang


Penunjang
Kurang Cukup Lebih

1. Obat-obatan 
2. Laboratorium 
3. Media penyuluhan 
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Raas Tahun 2017

9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan suatu proses penyusunan struktur organisasi dan
tersedianya sumber daya (tenaga, keuangan, sarana dan prasarana) dalam organisasi di
Puskesmas Raas penanggung jawab pelayanan adalah Kepala Puskesmas.
Dalam melaksanakan kegiatan program P2P langsung dikoordinir oleh masing masing
pemegang program yang termasuk d dalam P2P.

10
3.2 STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM P2P 2017

KEPALA PUSKESMAS
(H. Hermanto, S. Kep)

KORDINATOR P2P
(AHMAD HOMAIDI Amd,Kep)

PJ PROGRAM TB PARU PJ PROGRAM HIV/AIDS PJ PROGRAM ISPA PJ PROGRAM DIARE


(AGUS KURNIAWAN Amd,Kep) (RETNO JONI H.A Amd,Kep) (MUKHLIS) (MUKHLIS)

PJ PROGRAM KECACINGAN PP PROGRAM SURVEILAND PJ PROGRAM IMUNISASI PJ PROGRAM KUSTA


(NURUL HIDAYATI Amd,Keb) (SAIFUL BAHRI Amd,Kep) (SAHAWI) (IBNU HAJAR Amd,Kep)

PJ PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)


( RIBUT BUDI HARTONO Amd,Kep )

11
3.3. Pelaksanaan Pelayanan
3.3.1 Ruang lingkup

1. Surveilans Epidemiologi
2. Imunisasi
3. Cacingan
4. TB PARU
5. ISPA, Pneumoni
6. Diare
7. Kusta
8. HIV/ AIDS
9. Penyakit Tidak Menular
Kegiatan pokok pencegah dan pengendalian penyakit oleh puskesmas terdiri
dari :
1) Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
2) Peningkatan Imunisasi ,Pemberian obat Cacing, penemuan dan tatalaksana
penderita, peningakatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
3) Peningkatan komunikasi informasi dan edukasi pencegahan dan pengendalian
penyakit.

3.4 Batasan operasional

3.4.1 Surveilans Epidemiologi

Survielans epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistimatis dan


terus menerus terhadap penyakit atau masalah- masalah kesehtan serta kondisi yang
mempengaruhhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut
aggar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui
proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi
kepada penyelenggara program kesehatan.

3.4.2 Imunisasi

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan


kekebalan seorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan sakit ringan . Pelayanan imunisasi meliputi imunisasi rutin ( dasar dan
lanjutan ), imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus

12
3.4.3 Cacingan
Cacingan adalah infeksi parasit yang di sebabkan oleh cacing yang menyerang
manusia.

3.4.4 TB PARU
TB PARU adalah pengelelolaan dan pemberantasan penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosa.

3.4.5 ISPA, Pneumoni


1) Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai
hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah,
pleura).
2) Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).
Pneumonia Balita ditandai dengan adanya gejala batuk dan atau kesukaran
bernapas seperti napas cepat, tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
(TDDK), atau gambaran radiologi foto thorax/dada menunjukkan infiltrat paru
akut. Demam bukan merupakan gejala yang spesifik pada Balita. Dalam
penatalaksanaan pengendalian ISPA semua bentuk pneumonia seperti
bronkopneumonia, bronkiolitis disebut “pneumonia” saja.

3.4.6 Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses
selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila
feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau
buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam

3.4.7 Kusta
Kusta adalah pengendalian dan pemberantasan penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae yang terutama menyerang syaraf
tepi,kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan syaraf pusat.

3.4.8 HIV/AIDS
Pengendalian HIV / AIDS adalah upaya jangka panjang untuk memberikan tata
laksana penyakit yang disebabkan oleh virus human immunodeficiency virus yang
penularannya dimulai saat terinfeksi sampai saat kematian dengan cara melalui
hubungan seksual, cairan darah, dan dari ibu terinfeksi HIV ke janin.

13
3.4.9 Posbindu
Posbindu adalah bentuk peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini pemantuan faktor resiko penyakit tidak menular yang dilaksanakan
secara terpadu , rutin, dan periodik

3.5 JADWAL KEGIATAN

2017
NO Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
1. Surveilans √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Epidemiologi

2. Imunisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Cacingan √

4. TB PARU √ √

5. Ispa √

6. Diare √

7. Kusta √ √

8. HIV/AIDS √

9. Posbindu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

14
BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

Pelaksanaan kegiatan Program p2p di Puskesmas Raas menitik beratkan pada


pelaksanaan setiap program bersifat promotif, preventif memiliki beberapa indikator yang
dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan program tersebut antara lain
yaitu:

a. Surveilance dan SKDR


NO. KEGIATAN SASARAN TARGET CAPAIAN PERSENTASE

SURVEILANCE

Laporan STP yg tepat


1. Jaringan 80% 7 kali 70%
waktu

2 Kelengkapan lap STP Jaringan 90% 7 kali 90%

Laporan C1 tepat
3. Jaringan 80% 7 kali 70%
waktu

4 Kelengkapan lap C1 Jaringan 85% 7 kali 100%

Laporan
5 W2(mingguan) yg Jaringan 80% 7 kali 92%
tepat waktu

Kelengkapan laporan
6 Jaringan 85% 7 kali 100%
W2 (mingguan)

Grafik trend mingguan


7 penyakit potensial Jaringan 100% 0 0
wabah

Desa / kelurahan yg
mengalami KLB
8 ditanggulangi dlm Jaringan 100% 0 100%
waktu kurang dari 24
jam

b. Program Imunisasi
PRESENTAS
NO. KEGIATAN SASARAN TARGET CAPAIAN
E

IDL ( Imunisasi dasar 95%


1. Bayi 475
Lengkap ) 97,7%
(486)

15
95%
2. UCI desa Desa 9 100 %
9

Imunisasi DT pada 100%


3. Kls 1 SD/MI 713 96 %
anak kelas 1 SD (743 )

Imunisasi campak 100 %


4. Kls 1 SD/MI 713 96%
pada anak kelas 1 SD ( 743 )

Imunisasi TT pada Kls 2, 3 100


5. 1345 96 %
anak kelas 2 dan 3 SD SD/MI (1402 )

Imunisasi TT5 pada 100


6. WUS 23 0,13 %
WUS ( 15-49 th ) (17965 )

Imunisasi TT2 plus 100


7. Bumil 73 13,5 %
bumil ( 15-49 th ) (542 )

Pemantauan suhu
8. Suhu 1 1 100%
lemari es vaksin

Ketersediaan catatan
9. Buku Stok 1 1 100%
stok vaksin

Laporan KIPI zero


10. reporting / KIPI non Petugas 90% 10 83,3 %
serius

c. Kecacingan
NO. KEGIATAN SASARAN TARGE;T CAPAIAN PERSENTASE

6.313
Pemberian obat 98,6 %
1. Murid murid 6225
cacing
100 %

Petugas 51 petugas
2. Pembinaan Kesehatan kesehatan

100 %

16
d. Program Tuberculosis (TB PARU)
CAPAIA
NO. KEGIATAN SASARAN TARGET PERSENTASE
N

Penemuan suspect
1. Pasien 29 17 58,6 %
penderita TB PARU 100 %
Penemuan Penderita
10
2. TB PARU BTA Positif Pasien 3 30 %
100 %

Proporsi pasien TB 67
3. Paru BTA (+) diantara Pasien 17
suspect TB 100 % 66,6

e. ISPA
CAPAIA
NO. KEGIATAN SASARAN TARGET PERSENTASE
N

Cakupan Penemuan
penderita Pneumonia 245
1 Balita Balita 0 0
80%

f. Diare
PENCAPAIA TARGE KESENJANGA
INDIKATOR
N ( %) T (%) N

1 Cakupan pelayanan diare balita 0,04 100 99,96

2 Angka penggunaan oralit 0,16 100 99,84

Angka Penderita diare balita yang


80
3 diberi tablet zinc 0,2 79,8

g. Kusta
SASARA
NO KEGIATAN TARGET CAPAIAN PERSENTASE
N

Cakupan Sesuai
11 100 %
1. pemeriksaan kontak Orang penemuan
dari kasus kusta baru 100 %

2. Kasus kusta yang Orang Sesuai 7 70 %

17
dilakukan PFS penemuan
secara rutin
100 %

16orang
3. RFT penderita kusta Orang 13 81 %
100 %

Penderita Baru pasca


pengobatan dengan 11 Sesuai
4. score kecacatannya Orang penemuan 11 100 %
tidak bertambah atau 100 %
tetap

Proporsi kasus orang


5. Orang 0%
defaulter kusta 0%

Proporsi tenaga
kesehatan di desa 1 orang
6. Orang 100 %
endemis kusta 100 %
tersosialisasi

Proporsi kader
kesehatan di desa 2 orang
7. Orang 0 100 %
endemis kusta 100 %
tersosialisasi

Proporsi SD/MI
didesa endemis 50sekolah
8. Sekolah 2 4%
kusta dilakukan 100 %
screening kusta

Sosialisasi kusta 53 orang


9. kepada tenaga Orang 0 0%
kesehatan 100 %

Pemeriksaan kontak 110 0rang


10. Orang 0 100
intensif 100 %

h. HIV AIDS
NO. KEGIATAN SASARAN TARGET CAPAIAN PERSENTASE

Anak sekolah (SMP


dan SMA/sederajat)
1 yang belum dijangkau 2320 100% 588 25%
penyuluhan
HIV/AIDS

18
i. Program Penyakit Tidak Menular PTM
NO. KEGIATAN SASARAN TARGET CAPAIAN PERSENTASE

9
Desa / kelurahan yang 78%
1. melaksanakan kegiatan Desa 30% 7
Posbindu PTM

77
Sekolah yang ada di
3. Sekolah 50% 54 70 %
wilayah puskesmas yang
melakukan KTR

Penduduk usia lebih


Penduduk 10837
dari 15 tahun yang
4. usia 15-50 367 40%
melakukan pemeriksaan 30%
tahun
tekanan darah

Penduduk Usia lebih 15 Penduduk 10837


5. tahun yang melakukan usia 15-50 245 26,5%
pemeriksaan gula darah tahun 30%

Pendududuk usia lebih


Penduduk 10837
15 tahun yang
6. usia 15-50 372 40%
melakukan pemeriksaan 30%
tahun
IMT

19
BAB V
HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH

5.1 Surveilans dan sentinel SKDR

1) Identifikasi Masalah

Tabel Identifikasi Masalah Program Surveilance Tahun 2017

Upaya Target Pencapaian Masalah


No

Surveilance

Karena ketidak patuhan


Kelengkapan penyetoran laporan dari
laporan Bulanan jaringan kepetugas
1. 100% 70%
STP tidak pelaksana program
memenuhi target terhadap batas waktu
penyetoran laporan

Kelengkapan
Karenaketidak patuhan
laporan bulanan C1
2. 100% 70% dari jaringan ke petugas
tidak memenuhi thd batas waktu
target. penyetoran laporan.
Kelengkapan
laporan Karena kelalayan
3. W2(mingguan) 100% 50% pelaporan dari jaringan ke
tidak memenuhi petugas program
target surveilance

Grafik trend
Karena tidak ada penderita
4. mingguan penyakit 100% 0
penyakit potensial wabah
potensial wabah

Desa mengalami
KLB ditanggulangi
5. 100 0 Tidak ada KLB
dlm waktu kurang
dari 24 jam

2) Prioritas Masalah

Dari 5 kegiatan yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

20
Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No. MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS


Kelengkapan laporan
Bulanan STP tidak
memenuhi target karena
ketidak
patuhanpenyetoran
1. laporan darijaringan ke 4 5 4 13 1
petugaspelaksana
program terhadap batas
waktu penyetoran
laporan

Kelengkapan laporan
bulanan C1 tidak
memenuhi target.karna
2. ketidak patuhan dari 5 4 2 11 4
jaringan kepetugas
terhadap batas waktu
penyetoran laporan

Kelengkapan laporan
W2(mingguan) tidak
memenuhi target.Karena
3. kelalayan pelaporan dari 4 4 3 11 3
jaringan kepetugas
program surveilance

Grafik trend mingguan


penyakit potensial
wabah.Karena tidak ada
4. 4 4 4 12 2
penderita penyakit poten
sial wabah

Desa mengalami KLB


ditanggulangi dlm
5. waktu kurang dari 24 3 2 3 8 5
jam.Karena tidak ada
KLB

Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang


menjadi prioritas permasalahan Program Surveilance di Puskesmas Raas dari yang
paling urgent dan harus cepat ditangani tersaji dalam tabel dibawah ini:

21
No. Masalah
Karena ketidak patuhan penyetoran laporan darijaringan kepetugas pelaksana program
1
terhadap batas waktu penyetoran laporan

2 Karena tidak ada penderita penyakit potensial wabah


Karena kelalayan pelaporan dari jaringan kepetugas program surveillance
3
Karena ketidak patuhan dari jaringan kepetugas terhadap batas waktu penyetoran
4 laporan

Karena tidak ada KIB


5

Tabel Masalah Tiap Kegiatan

NO. KEGIATAN PROGRAM MASALAH

Karena ketidak patuhan penyetoran laporan dr


jaringan kepetugas pelaksana program thd
1. Laporan STP yg tepat waktu batas waktu penyetoran laporan

2. Kelengkapan laporan STP -

Karena ketidak patuhan dari jaringan


3. Laporan C1 tepat waktu
kepetugas thd batas waktu penyetoran laporan

4. Kelengkapan laporan C1 -

Laporan W2(mingguan) yg tepat Karenakelalayan pelaporan dr jaringan


5.
waktu kepetugas program Surveilance

Kelengkapanlaporan
6 -
W2(mingguan)

Grafik trend mingguan penyakit Karena tidak ada penderita penyakit potensial
7
potensial wabah wabah.

Desa/kelurahan yg mengalami KLB


8 ditanggulangi dlmwaktu kurang Tidak ada KLB
dari 24 jam

Perumusan Masalah (5W+1H)

1) Keterlambatan laporan bulanan STP oleh jaringan kepetugas Surveilance


2) Keterlambatan laporan W2 (mingguan) oleh jaringan kepetugas Surveilances

22
3) Akar Penyebab Masalah

Ketidak patuhan petugas jaringan terhadap batas waktu penyetoran laporan


surveilen ketidak patuhan tersebut akan berdampak terhadap deteksi dini kejadian
luar biasa tidak segera di ketahui.

23
PROBLEM TREE “KELENGKAPAN LAPORAN BULANAN STP YANG TEPAT WAKTU TIDAK MEMENUHI TARGET “

Kelengkapan laporan
bulanan STP yg tepat
waktu tidak memenuhi
target

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

rendahnya kesadaran
Kurangnya Kerjasama Petugas surveilan masyarakat tentang
tidak ada Komputer Tidak ada
dg jaringan merangkap program pentingnya gizi pada
anak anak

Kurangnya tenaga dari


jaringans

24
4) Penetapan Cara Pemecahan Masalah

Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming / curah


pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah


Alternatif Pemecahan
Penyebab
No Prioritas Masalah Pemecahan Masalah Ket
Masalah
Masalah Terpilih

Beban kerja
jaringan yang
terlalu banyak 1. Mengadakan Mengadakan

pembinaan pembinaan &


1 Ketidak patuhan Kendala
petugas jaringan secara rutin koordinasi
tekhnis berupa dengan jaringan
setiap bulan
sinyal
dikepulauan

Tidak
fahamnya 1. Mengadakan Mengadakan
Kurangnya
petugas koordinasi koordiasi dan
2 koordinasi petugas
program dengan dengan intensif dengan penjabaran
jaringan.
program jaringan program

Memberikn
Pemahaman
Jarangnya 1. Mengadakan
kepada
berkomunikasi pertemuan dan
petugas yang
dan bertemu penyampaian
Kurangnya ada di pulau
langsung kepada petugas
3 pengetahuan terluar
jaringan terhadap dengan di kepulauan
program PD3I. wilayah
petugas pelaksanaan
puskesmas
program program dan
tentang
jaringan
kepatuhan
pelaporan

25
5.2 Program Imunisasi

1) Identifikasi Masalah

Tabel Identifikasi Masalah Program Imunisasi Tahun 2017


No Upaya Target Pencapaian Masalah

Imunisasi

Kurangnya
kesadaran
1. IDL (Imunisasi Dasar 95 92,6 masyarakat
Lengkap) tentang pentingnya
imunisasi
Ada anak yang
tidak masuk pada
3. Munisasi DT pada 100 96 waktupelaksanan
anak kelas 1 SD

Imunisasi campak pada Ada anak yang


anak kelas 1 SD tidak masuk pada
4. 100 96 waktupelaksanan

Ada anak yang


tidak masuk pada
5. Imunisasi TT pada 100 96 waktupelaksanan
anak kelas 2 dan 3 SD

6. Imunisasi TT5 pada 100 23 Tidak ada


WUS (15-49 th) koordinasi antara
Korim dengan
penanggung jawab
desa

7. Imunisasi TT2 plus 100 23 Tidak ada


bumil (15-49 th) koordinasi antara
Korim dengan
penanggung jawab
desa

8. Pemantauan suhu 1 1 Tidak ada masalah


lemari es vaksin

9. Ketersediaan catatan 1 1 Tidak ada masalah


stok vaksin

26
10. Laporan KIPI zero 11 0 Tidak ada laporan
reporting / KIPI non penanggung jawab
serius desa

2) Prioritas Masalah

Dari 8 kegiatan yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No. MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS


IDL ( Imunisasi dasar
1. 4 5 5 14 1
Lengkap)
Imunisasi DT pada anak
3. kelas 1 SD 5 4 4 13 2

Imunisasi TT2 plus bumil


4. (15-49 th ) 4 5 3 12 3

Laporan KIPI zero


5. reporting / KIPI non serius 4 5 3 12 4

Imunisasi TT pada anak


6. kelas 2 dan 3 SD 5 3 3 11 5

Imunisasi TT5 pada WUS


7. ( 15-49 th ) 4 4 3 11 6

Pemantauan suhu lemari


8. es vaksin 4 4 2 10 7

Ketersediaan catatan stok


9. vaksin 4 3 3 10 8

Imunisasi campak pada


10. anak kelas 1 SD 4 3
2 9 9

Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang menjadi
prioritas permasalahan Program Imunisasi di Puskesmas Raas dari yang paling urgent
dan harus cepat ditangani tersaji dalam tabel dibawah ini:

27
No. Masalah
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap
2. Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa dengan korim
3. Ada anak yang tidak masuk pada waktu pelaksanaan

4. Ada anak yang tidak masuk pada waktu pelaksanaan

Tidak ada laporan dari penanggung jawab desa


5.
6. Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa dengan korim
7. Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa dengan korim
8. Tidak ada masalah

9. Tidak ada masalah

10. Ada anak yang tidak masuk pada waktu pelaksanaan

Tabel Masalah Tiap Kegiatan

NO. KEGIATAN PROGRAM MASALAH

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang


IDL ( Imunisasi dasar Lengkap) pentingnya imunisasi dasar lengkap
1.

2. Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa


UCI desa
dengan korim
3. Ada anak yang tidak masuk pada waktu
Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
pelaksanaan

4. Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th Ada anak yang tidak masuk pada waktu
) pelaksanaan

5. Laporan KIPI zero reporting / KIPI


Tidak ada laporan dari penanggung jawab desa
non serius

6. Imunisasi TT pada anak kelas 2 dan


Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa
3 SD dengan korim
7. Imunisasi TT5 pada WUS ( 15-49
Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa
th ) dengan korim
8. Pemantauan suhu lemari es vaksin Tidak ada masalah

9. Ketersediaan catatan stok vaksin Tidak ada masalah

10. Imunisasi campak pada anak kelas Ada anak yang tidak masuk pada waktu
1 SD pelaksanaan

28
Perumusan Masalah (5W+1H)

1) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar


lengkap
2) Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa dengan korim
3) Masih ada anak yang tidak masuk pada waktu pelaksanaan
4) Masih ada anak yang tidak masuk pada waktu pelaksanaan
5) Masih tidak ada laporan dari penanggung jawab desa
6) Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa dengan korim
7) Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa dengan korim
8) Masih tidak ada masalah
9) Masih tidak ada masalah
10) Masih ada anak yang tidak masuk pada waktu pelaksanaan
3) Akar Penyebab Masalah

Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknya yang luas
apabila tidak ditangani adalah IDL (Imunisasi Dasar Lengkap ). Metode analisa
pencarian akar masalah dapat menggunakan analisa Problem tree (diagram pohon
masalah), sehingga dapat diketahui apa saja yang menyebabkan masalah pencapaian
imunisasidasar lengkap tidak mencapai target.

29
ANALISA PROBLEM TREE “PENCAPAIAN IDL (IMUNISASI DASAR LENGKAP) KURANG DARI TARGET 100% “

IDL (Imunisasi Dasar


Lengkap)

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

Kurangnya kurangnya Masih ditemukan jentik di


Media komunikasi rumah masyarakat dan
pengetahuan pemanfaatan leaflet, Petugas rangkap
yang digunakan dan keterbatasan dana kurangnya kesadaran
masyarakat tentang poster, banner dan program masyarakat tentang
frekuensi
IDL brosur pentingnya PHBS

Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang
pentingnya Imunisasi
dasar lengkap

30
4) Penetapan Cara Pemecahan Masalah

Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming /curah


pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah


Alternatif Pemecahan
Penyebab
No Prioritas Masalah Pemecahan Masalah Ket
Masalah
Masalah Terpilih

Kurangnya Sosialisasi tentang Sosialisasi


kesadaran pentingnya tentang
masyarakat Imunisasi dasar pentingnya
IDL ( Imunisasi
tentang imunisasi
1 dasar Lengkap) lengkap
pentingnya dasar lengkap
imunisasi dasar
lengkap
Pembinaan kepada Pembinaan
Kurangnya penanggung jawab kepada
koordinasi desa tentang penanggung
UCI desa penanggung masalah imunisasi jawab desa
2 jawab desa tentang
dengan korim masalah
imunisasi
Masih ada anak Kunjungan rumah Sweeping
yang tidak
3 Imunisasi DT pada
masuk pada
anak kelas 1 SD
waktu
pelaksanaan

4. Masih ada anak Kunjungan rumah Sweeping


yang tidak
Imunisasi TT2 plus
masuk pada
bumil (15-49 th )
waktu
pelaksanaan

5. Tidak ada Laporan dari Koordinasi


Laporan KIPI zero dengan
laporan dari penanggung jawab
reporting / KIPI penanggung
penanggung desa
non serius jawab desa
jawab desa

Pembinaan
Kurangnya pada
Imunisasi TT pada koordinasi penanggung
anak kelas 2 dan 3 penanggung jawab desa
Pembinaan pada tentang
SD jawab desa
penanggung jawab pemakaina
6. dengan korim
desa Vaksin TT
sesuai sasaran
Pembinaan
Kurangnya pada
Imunisasi TT5 pada koordinasi
penanggung
WUS ( 15-49 th ) penanggung jawab desa
jawab desa Pembinaan pada tentang
penanggung jawab pemakaina

31
7. dengan korim desa Vaksin TT
sesuai sasaran
8. Pemantauan suhu Tidak ada Peningkatan Peamntauan
lemari es vaksin masalah pemantauan secara rutian

9. Peningkatan Pemantauan
Ketersediaan Tidak ada
pencatatan ketersediaan
catatan stok vaksin masalah stok vaksin
secra rutin
10. Masih ada anak Kunjungan rumah Sweeping
Imunisasi campak yang tidak
pada anak kelas 1 masuk pada
SD waktu
pelaksanaan

5.3 Kecacingan

1) Identifikasi Masalah
Tabel Identifikasi Masalah Program Kecacingan Tahun 2017
No. Kegiatan Target Capaian Masalah
1. Pemberian obat cacing 100 % 99% a. Capaian Pemberian
obat cacing 100 %
b. Ada siswa yang tidak
masuk sekolah pada
hari pemberian obat
cacing
c. Ada siswa yang takut
minum obat tablet

2. Pembinaan 100% 100% a. Capaian pembinaan


petugas kesehatan
tentang kecacingan
100 %

a. Prioritas Masalah
Dari 2 Upaya yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No. MASALAH U S G SKOR PRORITAS


Ada siswa yang tidak
masuk sekolah pada
1. hari pemberian obat 4 3 3 10 2
cacing

32
Ada siswa yang takut
2. minum obat tablet 5 4 4 13 1

Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang


menjadi prioritas permasalahan Program Kecacingan di Puskesmas Raas dari yang
paling urgent dan harus cepat ditangani tersaji dalam tabel dibawah ini:

No. Masalah
1 Ada siswa yang takut minum obat tablet

2 Ada siswa yang tidak masuk sekolah pada hari pemberian obat cacing

Tabel Masalah Tiap Kegiatan

No. KEGIATAN PROGRAM MASALAH


1 a. Ada siswa yang takut minum obat
tablet
Pemberian obat cacing b. Ada siswa yang takut minum obat
tablet

2 Pembinaan a. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 1


tahun sekali

Perumusan Masalah (5W+1H)

1) Ada siswa yang takut minum obat tablet di wilayah kerja puskesmas raas
tahun 2017 menyebabkan murid tidak mau minum obat sehingga perlu
komunikasi terapiutik dulu untuk meminumkannya
2) Ada siswa yang tidak masuk sekolah pada hari pemberian obat cacing di
wilayah kerja puskesmas raas tahun 2017 menyebabkan kurangnya capaian
pemberian obat cacing sehingga perlu di berikan ke petugas kesehatan didesa
untuk memberikannya besok harinya

a. Akar Penyebab Masalah


Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknya yang luas
apabila tidak ditangani adalah Ada siswa yang takut minum obat tablet Metode
analisa pencarian akar masalah dapat menggunakan analisa Problem tree (diagram
pohon masalah), sehingga dapat diketahui apa saja yang menyebabkan Ada siswa
yang takut minum obat tablet

33
ANALISA PROBLEM TREE “ADA SISWA YANG TAKUT MINUM OBAT TABLET DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAAS”

Ada siswa yang takut minum obat tablet

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

anggapan
siswa takut minum obat tidak ada sarana Petugas rangkap
tidak tersedianya masyarakat tentang
tablet yang menunjang tidak ada dana
media penyuluhan program pemberian obat
program
cacing masih negatif

siswa tidak masuk

34
b. Penetapan Cara Pemecahan Masalah
Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming/curah
pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah


Prioritas AlternatifPeme Pemecahan
No Penyebab Masalah Ket
Masalah cahan Masalah Masalah Terpilih

1. Ada siswa Kurangnya sosialisasi 1. Sosialisasi komunikasi


yang takut tentang terapiutik
minum obat
pemberian sebelum
tablet
obat cacing diminumkan
2. komunikasi
terapiutik
sebelum
diminumkan
3. pengusulan
sediaan obat
cacing dalam
bentuk sirup
2. Ada siswa Kurangnya pencapaian 1. diberikan ke diberikan ke
yang tidak petugas petugas
masuk sekolah
kesehatan di kesehatan di
pada hari
pemberian obat desa untuk desa untuk
cacing memberikan memberikanny
nya besok a besok hari
hari

| 35
5.4 Program Tuberculosis (TB PARU)

1) Identifikasi Masalah
Tabel Identifikasi Masalah Program Promkes Tahun 2017
No Upaya Target Pencapaian Masalah

Program TB PARU

17 Kessenjangan
Penemuan 29
1. suspect penderita
TB PARU 100 % 58,6 % 41,4

Penemuan
Penderita TB 10 3 Kesenjangan
2. PARU BTA
Positif 100 % 15,66 80,

Proporsi pasien
67 17 Kesenjangan
TB Paru BTA
3.
(+) diantara 100 % 25,37 74,62
suspect TB

2) Prioritas Masalah
Dari 3 kegiatan yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No. MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS


1. Penemuan suspeck
Penderita
4 3 3 10 1
TB Paru

Penemuan Penderita TB
2. paru BTA Positif 4 3 2 9 2.

| 36
Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang
menjadi prioritas permasalahan Program TB Paru di Puskesmas Raas dari yang
paling urgent dan harus cepat ditangani tersaji dalam tabel dibawah ini:

No. Masalah
1 Penemuan suspeck Penderita TB Paru
2 Penemuan Penderita TB Paru BTA (+)

Tabel Masalah Tiap Kegiatan

NO. KEGIATAN PROGRAM MASALAH

1. PROGRAM TB PARU a. Penemuan suspeck Penderita TB


Paru Rendah
b. Penemuan Penderita TB paru BTA
(+) Rendah

Perumusan Masalah (5W+1H)


1) Rendahnya penemuan Suspek TB Paru yaitu sebesar yang belum sampai
target minimal 80% di wilayah Puskesmas Raas pada Tahun 2017.
2) Rendahnya penemuan Penderita TB Paru BTA (+) yaitu sebesar 34,4 % dari
target 100%di wilayah Puskesmas Raas pada Tahun 2017.
3) Akar Penyebab Masalah
Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknya yang luas
apabila tidak ditangani adalah Penemuan suspeck Penderita TB PARU pencarian
akar masalah dapat menggunakan analisa Problem tree(diagram pohon masalah),
sehingga dapat diketahui apa saja yang menyebabkan masalah penemuan suspeck
paru rendah .

| 37
ANALISA PROBLEM TREE “RENDAHNYA PENEMUAN SUSPECK TB PARU DARI TARGET 100%

Rendahnya pencapaian
suspeck TB Paru

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

1Kurangnya promosi Pengetahuan tentang Keterlambatan turunnya


penyakit Tidak adanya media Petugas rangkap program Budaya masyarakat
kesehatan tentang dana untuk kegiatan
penyuluhan (poster)
penyakit TB TB kurang penyuluhan TB

Kurang sadarnya
masyarakat ttg
pemeriksaan dahak

Masyarakat Beranggapan
Pusk. Belum mampu
melakukan diagnosa

| 38
4) Penetapan CaraPemecahan Masalah
Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming/curah
pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah


Pemecahan
Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
No Masalah Ket
Masalah Masalah Masalah
Terpilih

1 Rendahnya 1. Kurang 1. Penyuluhan tentang Penyuluhan


penemuan sadarnya Pentingnya tentang
Suspek TB masyarakat ttg pemeriksaan dahak pentingnya
pemeriksaan (sps) dan penyakit
Paru yaitu pemeriksaan
dahak TB paru
sebesar 58,6 % 2. Pengetahuan 2. Pengadaan Media dahak ( SPS )
dari target tentang Penyuluhan (poster) penyakit TB
minimal 80% penyakit TB 3. Sosialisasi tentang Paru
di wilayah kurang Pentingnya
Puskesmas 3. Budaya pemeriksaan dahak
Raas pada masyarakat (sps)
4. Tidak adanya
Tahun 2017
media
penyuluhan
(poster)
5. Kurangnya
promosi
kesehatan
tentang
penyakit TB
6. Masyarakat
Beranggapan
Pusk. Belum
mampu
melakukan
diagnosa
7. Belum
tahunya
masyarakat ttg
cara
pemeriksaan
dahak (alur
sps)
8. Keterlambatan
turunnya dana
untuk kegiatan
penyuluhan
TB
9. Kurangnya
perhatian
petugas yang
| 39
di desa
terhadap
penyakit TB
10. Petugas TB
yang di induk
tidak full time
11. Petugas
terbatas untuk
melaksanakan
penyuluhan
TB
12. Kekurangan
tenaga
Laboratorium

5.5 Program ISPA

1) Identifikasi Masalah

Tabel Identifikasi Masalah Program P2 ISPA Tahun 2017


No Upaya Target Pencapaian Masalah

P2 ISPA

1. Cakupan Penemuan 100% 0% 1. Cakupan


penderita bukan penemuan dini
Pneumonia Balita kasus pneumonia
pada balita tidak
ada
2. Kurangnya
pemberdayaan
kader dalam
penemuan dini
kasus pneumonia
pada balita
3. Kurang
pengetahuan
petugas kesehatan
tentang penemuan

| 40
dini dan tata
laksana
pneumonia pada
balita

2 Hasil survey (SMD) Kurangnya


yang menderita pengetahuan
Pneumonia pada masyarakat tentang
balita dengan gejala : pneumonia
sesak nafas, panas,
batuk sebanyak 10%

1) Prioritas Masalah

Dari 8 kegiatan yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No. MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS


Cakupan penemuan dini
kasus pneumonia pada balita
1 sangat rendah 3,6 % 5 5 5 15 1

Kurangnya pemberdayaan
kader dalam penemuan dini
2. kasus pneumonia pada balita 5 4 4 13 3

Kurang pengetahuan petugas


kesehatan tentang penemuan
3. 5 5 4 14 2
dini dan tata laksana
pneumonia pada balita
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang
4. 4 4 4 12 4
pneumonia

| 41
Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang
menjadi prioritas permasalahan P2 ISPA di Puskesmas Raas dari yang paling urgent
dan harus cepat ditangani tersaji dalam tabel dibawah ini:

NO MASALAH

1 Cakupan penemuan dini kasus pneumonia pada balita tidak ada

Kurang pengetahuan petugas kesehatan tentang penemuan dini dan tata laksana
2
pneumonia pada balita
3 Kurangnya pemberdayaan kader dalam penemuan dini kasus pneumonia pada balita

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pneumonia


4

Tabel Masalah Tiap Kegiatan

NO. KEGIATAN PROGRAM MASALAH

1. Penyuluhan Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang


pneumonia

2. Pembinaan Kurang pengetahuan petugas kesehatan


tentang penemuan dini dan tata laksana
pneumonia pada balita

3. Kemitraan dengan dokter praktek Cakupan penemuan dini kasus pneumonia


swasta pada balita tidak ada

4. Pengadaan sound timer Cakupan penemuan dini kasus pneumonia


pada balita tidak ada

5. Pengadaan Leaflet Cakupan penemuan dini kasus pneumonia


pada balita tidak ada

Perumusan Masalah (5W+1H)\


1) Cakupan penemuan dini kasus pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas
Raas tahun 2017tidak ada
2) Kurang pengetahuan petugas kesehatan Puskesmas Raas tentang penemuan dini
dan tata laksana pneumonia pada balita pada tahun 2017
3) Kurangnya pemberdayaan kader di wilayah Puskesmas raas dalam penemuan
dini kasus pneumonia pada balita pada Tahun 2017

| 42
4) Kurangnya pengetahuan masyarakat Wilayah Puskesmas Raas tentang
pneumonia pada Tahun 2017

2) Akar Penyebab Masalah

Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknya yang luas
apabila tidak ditangani adalah Cakupan penemuan dini kasus pneumonia pada
balita sangat rendah 3.6 %. Metode analisa pencarian akar masalah dapat
menggunakan analisa Problem tree (diagram pohon masalah), sehingga dapat
diketahui apa saja yang menyebabkan.Rendahnya Cakupan penemuan dini kasus
pneumonia pada balita

| 43
ANALISA PROBLEM TREE “CAKUPAN PENEMUAN DINI KASUS PNEUMONIA PADA BALITA SANGAT RENDAHKURANG DARI 0 %

DARI TARGET 100”

Cakupan penemuan
dini kasus pneumonia
pada balita tidak ada

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

Kurang
Kurangnya informasi Kurangnya sound Petugas rangkap diberdayakannya
tentang progr am P2 Kurangnya Tidak ada anggaran
pengetahuan timer untuk program P2 ISPA program kader
ISPA

Belum ada
Belum adanya leafleat kemitraan dengan
jejaring

| 44
3) Penetapan Cara Pemecahan Masalah

Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming/curah


pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah


Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah Masalah Terpilih
Masalah

1 Cakupan Kuangnya deteksi Pengadaan sound Pengadaan sound


penemuan dini dini petugas dan timer timer
kasus
jejaring Kemitraan
pneumonia pada Kemitraan dengan
dengan jejaring
balita tidak ada jejaring

2 Kurang Kurangnya Pembinaan Pembinaan


pengetahuan informasi tentang
petugas program P2ISPA
kesehatan
tentang
penemuan dini
dan tata laksana
pneumonia pada
balita
3 Kurangnya Kemitraan Kemitraan dengan
pemberdayaan dengan jejaring jejaring
kader dalam
penemuan dini
kasus
pneumonia pada
balita

4 Kurangnya Penyuluhan Penyuluhan


pengetahuan Pengadaan Pengadaan leafleat
masyarakat leafleat
tentang
pneumonia

| 45
5.6 Diare

1) Identifikasi Masalah

Tabel Identifikasi Masalah Program Diare Tahun 2017


No Upaya Target Pencapaian Masalah

Diare

1. Cakupan penemuan 100% 0,04, % a. Pencapaian


kasus diare cakupan penemuan
kasus diare kurang
35,67%
b. Laporan bulanan
yang tidak tepat
waktu
c. Petugas yang belum
memahami tentang
tata laksana diare

2 Angka penggunaan 100% 0,16% a. Kurangnya


oralit kesadaran
penderita diare
terhadap manfaat
oralit
b. Tidak semua
petugas
memberikan oralit
ke penderita diare

3 Angka penderita 80% 0,2% a. Petugas kurang


diare balita yang di memahami tentang
beri tablet zink kegunaan tablet
zink terhadap diare
b. Kurangnya
pengetahuan ibu
balita tentang
aturan pakai tablet
zink

2) Prioritas Masalah

Dari 3 Upaya yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

| 46
Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No. MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS


Pencapaian cakupan
1. penemuan kasus diare 5 5 4 14 2

Laporan bulanan yang


2. tidak tepat waktu 4 3 4 11 5

Petugas yang belum


memahami tentang
3. tatalaksana diare 5 5 5 15 1

Kurangnya kesadaran
penderita diare terhadap
4. manfaat oralit 5 5 3 13 3

Petugas kurang
memahami tentang
kegunaan tablet zink
5. terhadap diare 5 5 2 12 4

Kurangnya pengetahuan
6. ibu balita tentang aturan 4 3 10 6
3
pakai tablet zink

Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang


menjadi prioritas permasalahan Diare di Puskesmas Raas dari yang paling urgent
dan harus cepat ditangani tersaji dalam tabel dibawah ini:

NO MASALAH

1 Petugas yang belum memahami tentang tata laksana diare

2 Pencapaian cakupan penemuan kasus diare

Kurangnya kesadaran penderita diare terhadap manfaat oralit


3

4 Petugas kurang memahami tentang kegunaan tablet zink terhadap diare

5 Laporan bulanan yang tidak tepat waktu

| 47
6 Kurangnya pengetahuan ibu balita tentang aturan pakai tablet zink

Tabel Masalah Tiap Kegiatan

NO. KEGIATAN PROGRAM MASALAH

1. Pembinaan a. Petugas belum memahami tentang tata


laksana diare
b. Pencapaian cakupan penemuan kasus diare
kurang 35,67%
c. Laporan bulanan yang tidak tepat waktu
d. Petugas kurang memahami tentang
kegunaan tablet zink terhadap diare
2. Penyuluhan a. Kurangnya pemahaman penderita diare
terhadap manfaat oralit
b. Kurangnya pengetahuan ibu balita tentang
aturan pemakaian tablet zink
3. Pembuatan leaflet a. Kurangnya media informasi tentang diare

Perumusan Masalah (5W+1H)


1) Petugas di wilayah puskesmas Raas yang belum memahami tatalaksana diare
pada tahun 2017
2) Pencapaian cakupan diare di puskesmas Raas pada tahun 2017 masih rendah.
3) Kurangnya kesadaran penderita diare di puskesmas Raas terhadap manfaat
oralit pada tahun 2017.
4) Petugas di puskesmas Raas kurang memahami tentang kegunaan tablet zink
terhadap diare pada tahun 2017.
5) Laporan bulanan P2 diare puskesmas raas pada tahun 2017 tidak tepat waktu.
6) Ibu balita di wilayah puskesmas Raas yang kurang memahami tentang aturan
pakai tablet zink pada tahun 2017.

3). Akar Penyebab Masalah

Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknya yang luas
apabila tidak ditangani adalah: Petugas yang kurang memahami tentang tatalaksana
diare. Metode analisa pencarian akar masalah dapat menggunakan analisa Problem
tree (diagram pohon masalah), sehingga dapat diketahui apa saja yang menyebabkan
masalah kurangnya pemahaman petugas tentang tatalaksana diare.

| 48
ANALISA PROBLEM TREE “RENDAHNYA CAKUPAN SURVEY PHBS DI 5 TATANAN KURANG DARI 10% DARI TARGET 100% “

Kurangnya pemahaman
petugas tentang
tatalaksana diare

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

Koordinasi antara Petugas kurang


kurangnya pemanfaatan Kurangnya pengetahuan
penanggung jawab memahami tentang Kurangnya dana untuk Petugas rangkap
leaflet, poster, banner masyarakat tentang
program dan pelaksana pedoman tata laksana operasional program
dan brosur penyakit diare
masih kurang Diare

Kurangnya
Kurangnya pembinaan
pemberdayaan
petugas di desa
masyarakat

| 49
4) Penetapan Cara Pemecahan Masalah

Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming/curah


pendapat

Alternatif Pemecahan
Penyebab
No Prioritas Masalah Pemecahan Masalah Ket
Masalah
Masalah Terpilih

1 Petugas yang belum 1. Petugas 1. OJT pelaksana 1. OJT


memahami tentang belum di desa pelaksana di
tata laksana diare melakukan tentang desa
tata laksana pedoman tata
diare sesuai laksana diare
dengan 2. Melakukan
pedoman monitoring
setiap bulan
terhadap
pelaksana di
desa

5.7 Program Kusta

1) Identifikasi Masalah

Tabel Identifikasi Masalah P2 Kusta Tahun 2017


No Upaya Target Pencapaian Masalah

P2 Kusta

1. Cakupan 100% 100% a. Capaian penemuan


pemeriksaan kontak penderita kusta
dari kasus kusta baru baru sebanyak 0
b. Kurangnya
pengetahuan
petugas kesehatan
dan kader tentang
penyakit kusta
c. Penderita tidak
mengerti tanda
dini kusta
2. Kasus kusta yang 100% 100% a. Capaian penemuan
dilakukan PFS penderita kusta
secara rutin baru sebanyak 0
b. Kurangnya
pengetahuan
petugas kesehatan

| 50
dan kader tentang
penyakit kusta
c. Penderita tidak
mengerti tanda dini
kusta
3. RFT penderita kusta 100% 81% a. Pencapaian RFT
penderita belum
100%
b. Kurangnyasosialis
asidaripemegangpr
ogramkepada
masyarakat dan
penderita kusta
4. Penderita Baru 100% 100% a. Capaian penemuan
pasca pengobatan penderita kusta
dengan score baru sebanyak 0
b. Kurangnya
kecacatannya tidak
pengetahuan
bertambah atau tetap petugas kesehatan
dan kader tentang
penyakit kusta
c. Penderita tidak
mengerti tanda dini
kusta
6. Proporsi tenaga 100% 100% a. Kurangnya
kesehatan di desa pengetahuan
endemis kusta petugas kesehatan
dan kader tentang
tersosialisasi
penyakit kusta

7. Proporsi kader 100% 100% a. Kurangnya


kesehatan di desa pengetahuan
endemis kusta petugas kesehatan
tersosialisasi dan kader tentang
penyakit kusta
8. Proporsi SD/MI 100% 0% a. Belum terlaksana
didesa endemis b. Kegiatan ini harus
kusta dilakukan terus dilaksanakan
untuk menemukan
screening kusta
penderita kusta
baru
9. Sosialisasi kusta 100% 0% a. Belum terlaksana
kepada tenaga b. Kegiatan ini harus
kesehatan terus dilaksanakan
untuk menemukan
penderita kusta
baru
10. Pemeriksaan kontak 100% 100% a. Kegiatan ini harus
intensif terus dilaksanakan
untuk menemukan
penderita kusta
baru

| 51
2) Prioritas Masalah
Dari 10 kegiatan yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No TOTA PRIORIT
MASALAH U S G
. L AS
Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan
1. 5 5 5 15 1
dan kader tentang penyakit kusta
Kurangnyasosialisasidaripemegangprogra
2. 5 4 4 13 2
mkepada masyarakat dan penderita kusta
3. Penderita tidak mengerti tanda dini kusta 5 4 4 13 3
4. Penderita malu datang ke puskesmas 3 3 3 9 6
Penderita tidak tahubahwa ada
5. 4 3 4 11 4
obattersediagratis di puskesmas
6. Jarak rumah penderita kepuskesmas jauh 3 4 3 10 5

Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang


menjadi prioritas permasalahan Program P2 Kusta di Puskesmas Raas dari yang
paling urgent dan harus cepat ditangani tersaji dalam tabel dibawah ini:

No. Masalah
1 Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan kader tentang penyakit kusta
2 Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepada masyarakat dan penderita kusta
3 Penderita tidak mengerti tanda dini kusta

Penderita tidak tahubahwa ada obattersediagratis di puskesmas


4

5 Jarak rumah penderita kepuskesmas jauh

6 Penderita malu datang ke puskesmas

Tabel Masalah Tiap Kegiatan

NO. KEGIATAN PROGRAM MASALAH

1. Cakupan pemeriksaan kontak a. Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan


kader tentang penyakit kusta

| 52
dari kasus kusta baru b. Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepad
a masyarakat dan penderita kusta
c. Penderita tidak mengerti tanda dini kusta
2. Kasus kusta yang dilakukan a. Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan
PFS secara rutin kader tentang penyakit kusta
b. Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepad
a masyarakat dan penderita kusta
c. Penderita tidak mengerti tanda dini kusta
3. RFT penderita kusta a. Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepad
a masyarakat dan penderita kusta
b. Jarak rumah penderita ke puskesmas jauh
c. Penderita malu datang ke puskesmas
4. Penderita Baru pasca a. Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan
pengobatan dengan score kader tentang penyakit kusta
kecacatannya tidak bertambah b. Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepad
a masyarakat dan penderita kusta
atau tetap
c. Penderita tidak mengerti tanda dini kusta
5. Proporsi kasus defaulter kusta a. Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepad
a masyarakat dan penderita kusta
b. Jarak rumah penderita ke puskesmas jauh
c. Penderita malu datang ke puskesmas
6. Proporsi tenaga kesehatan di a. Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan
desa endemis kusta kader tentang penyakit kusta
tersosialisasi

7. Proporsi kader kesehatan di a. Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan


desa endemis kusta kader tentang penyakit kusta
tersosialisasi

8. Proporsi SD/MI didesa a. Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepad


endemis kusta dilakukan a masyarakat dan penderita kusta
screening kusta b. Penderita tidak mengerti tanda dini kusta
c. Penderita tidak tahu bahwa ada obat tersedia
gratis di puskesmas
d. Jarak rumah penderita ke puskesmas jauh
e. Penderita malu datang ke puskesmas
9. Sosialisasi kusta kepada a. Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan
tenaga kesehatan kader tentang penyakit kusta

10. Pemeriksaan kontak intensif a. Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepad


a masyarakat dan penderita kusta
b. Penderita tidak mengerti tanda dini kusta
c. Penderita tidak tahu bahwa ada obat tersedia
gratis di puskesmas
d. Jarak rumah penderita ke puskesmas jauh
e. Penderita malu datang ke puskesmas

| 53
Perumusan Masalah (5W+1H)
1) Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan kader tentang penyakit kusta
di wilayah kerja puskesmas raas tahun 2017 menyebabkan hasil penemuan
penderita kusta baru kurang sehingga tidak ada penderita kusta baru
2) Kurangnya sosialisasi dari pemegang program kepada masyarakat dan
penderita kusta di wilayah kerja puskesmas raas tahun 2017 menyebabkan
hasil penemuan penderita kusta baru kurang sehingga tidak ada penderita
kusta yang berobat ke puskesmas
3) Ketidakmengertian penderita kusta tentang tanda dini kusta di wilayah kerja
puskesmas raas tahun 2017 menyebabkan enggannya penderita berobat ke
puskesmas sehingga penderita tidak terobati sejak dini dan berobat ke dukun
4) Ketidaktahuan Penderita bahwa ada obat tersedia gratis di puskesmas raas
tahun 2017menyebabkan enggannya penderita berobat ke puskesmas
sehingga penderita tidak terobati sejak dini dan berrobat secara ramuan
tradisional
5) Jarak rumah penderita ke puskesmas raas jauh pada tahun 2017
menyebabkan penderita hanya menggunakan obat biasa di warung dan
ramuan sendiri sehingga penderita tidak terobati sejak dini dan berrobat
secara ramuan tradisional
6) Rasa malu penderita untuk datang berobat ke puskesmas raas tahun 2017
menyebabkan penderita penyakitnya tambah parah sehingga angka penderita
kusta dengan cacat 2 bertambah

3) Akar Penyebab Masalah


Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknya yang luas
apabila tidak ditangani adalah Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan
kader tentang penyakit kusta Metode analisa pencarian akar masalah dapat
menggunakan analisa Problem tree (diagram pohon masalah), sehingga dapat
diketahui apa saja yang menyebabkan Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan
dan kader tentang penyakit kusta

| 54
ANALISA PROBLEM TREE “KURANGNYA PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN DAN KADER TENTANG PENYAKIT KUSTA“

KURANGNYA PENGETAHUAN PETUGAS


KESEHATAN DAN KADER TENTANG
PENYAKIT KUSTA

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

1. Petugas kesehatan dan kurangnya pemanfaatan rendahnya kesadaran


Media komunikasi yang kader kurang pengetahuan Petugas rangkap program
leaflet, poster, banner keterbatasan dana masyarakat tentang
digunakan dan frekuensi tentang penyakit kusta dan brosur dampak lingkungan
2. Penderita tidak mengerti
tanda dini kusta
3. Penderita tidak tahu ada
obat kusta gratis di
puskesmas
4. Penderita malu datang
ke puskesmas

1.Pemegang program kurang sosialisasi


kepada petugas kesehatan dan kader
2.Kurang sosialisasi kepada masyarakat
dan penderita
3. Kurang survey dan sosialisasi kepada
masyarakat dan penderita di daerah
pedalaman dan terpencil

| 55
4) Penetapan Cara Pemecahan Masalah
Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming / curah
pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah


Alternatif Pemecahan
Penyebab
No Prioritas Masalah Pemecahan Masalah Ket
Masalah
Masalah Terpilih

1 Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan Kurangnya 1. Sosialisasi Sosialisasi


kader tentang penyakit kusta sosialisasi tentang tentang
kusta kusta
2. Penyuluhan
tentang
kusta
3. Pembinaan
tentang
kusta
2 Kurangnyasosialisasidaripemegangprogramkepada Kurangnya 1. Penyuluhan Penyuluhan
masyarakat dan penderita kusta penyuluhan tentang tentang
kusta kusta
2. Pemberian
poster
kusta
3 Penderita tidak mengerti tanda dini kusta Kurangnya 1. Penyuluhan Penyuluhan
pengetahuan tentang tentang
tentang kusta kusta
kusta 2. Pemberian
poster kusta
4 Penderita tidak tahu bahwa ada obat tersedia gratis Kurangnya 3. Penyuluhan Penyuluhan
di puskesmas pengetahuan tentang tentang
tentang kusta kusta
kusta 4. Pemberian
poster kusta
5 Jarak rumah penderita ke puskesmas jauh Kurangnya 1. Survey Survey
penderita penderita

| 56
transportasi kusta di kusta di
daerah daerah
terpencil terpencil
2. Kerja sama
dengan
petugas
kesehatan
di desa
6 Penderita malu datang ke puskesmas Kurangnya 1. Survey Survey
Survey penderita penderita
kusta di kusta di
daerah daerah
terpencil terpencil
2. Kerja sama
dengan
petugas
kesehatan
di desa

5.8 Program HIV AIDS

1) Identifikasi Masalah
Tabel Identifikasi Masalah Program HIV Tahun 2017
No Upaya Target Pencapaian Masalah

HIV

a. Cakupan deteksi dini


Deteksi dini IMS- HIV-AIDS
penemuan IMS- b. Tidak ada petugas HIV
1. HIV-AIDS: 100% 0% yang kompeten
c. Kurangnya
pengetahuan
mayarakat tentang
pentingnya tes HIV

| 57
d. Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
datang ke layanan
TKHIV
e. Kurangnya informasi
layanan TKHIV

Pencegahan dan a. Anak sekolah (SMP


2 penanganan PMS dan 100% 0% dan SMA/sederajat)
HIV/AIDS yang belum dijangkau
penyuluhan HIV/AIDS

2) Prioritas Masalah
Dari 2 kegiatan yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No. MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS


Cakupan deteksi dini IMS-
1. HIV-AIDS 5 5 5 15 1

Kurangnya pengetahuan
2. mayarakat tentang 5 4 4 13 3
pentingnya tes HIV

Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk datang ke
3. layanan TKHIV 4 4 3 11 5

Kurangnya informasi
layanan TKHIV
4. 4 4 4 12 4

Anak sekolah (SMP dan


5 SMA/sederajat) yang belum 5 5 4 14 2
dijangkau penyuluhan

| 58
HIV/AIDS

Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang


menjadi prioritas permasalahan HIV di Puskesmas Raas dari yang paling urgent dan
harus cepat ditangani tersaji dalam tabel dibawah ini:

No. Masalah
Cakupan deteksi dini IMS- HIV-AIDS
1
Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang belum dijangkau penyuluhan
2 HIV/AIDS

3 Kurangnya pengetahuan mayarakat tentang pentingnya tes HIV

4 Kurangnya informasi layanan TKHIV

5 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk datang ke layanan TKHIV

Tabel Masalah Tiap Kegiatan

NO. KEGIATAN PROGRAM MASALAH

Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang


1. Penyuluhan
belum dijangkau penyuluhan HIV/AIDS

Deteksi dini HIV pada ibu hamil


Cakupan deteksi dini IMS- HIV-AIDS
2. dan faktor resiko

Penyuluhan Kurangnya pengetahuan mayarakat tentang


3.
pentingnya tes HIV

4. Pengadaan Leaflet Kurangnya informasi layanan TKHIV

Perumusan Masalah (5W+1H)


1) Cakupan deteksi dini IMS- HIV-AIDS di wilayah Puskesmas Raas pada Tahun
2017tidak ada

| 59
2) Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang ada di wilayah Puskesmas Raas pada
tahun 2017 belum dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
3) Kurangnya pengetahuan mayarakat di wilayah Puskesmas raas pada tahun 2017
tentang pentingnya tes HIV
4) Kurangnya informasi layanan TKHIV ke seluruh petugas kesehatan dan masyarakat
yang ada di wilayah puskesmas Raas pada tahun 2017
5) Kurangnya kesadaran masyarakat di wilayah puskesmas Raas pada tahun 2017 untuk
datang ke layanan TKHIV

3) Akar Penyebab Masalah


Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknya yang luas
apabila tidak ditangani adalah deteksi dini IMS- HIV-AIDS. Metode analisa
pencarian akar masalah dapat menggunakan analisa Problem tree (diagram pohon
masalah), sehingga dapat diketahui apa saja yang menyebabkan.Tidak ada cakupan
deteksi dini IMS- HIV-AIDS

| 60
ANALISA PROBLEM TREE “TIDAK ADA CAKUPAN DETEKSI DINI IMS ,HIV /AIDS KURANG DARI 90.2% DARI TARGET 100%

Tidak ada cakupan deteksi


dini IMS- HIV-AIDS

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

Masyarakat masih
Kurangnya informasi Kurangnya pengetahuan Sarana untuk penyuluhan malu/tabu untuk tes HIV
Tidak ada anggaran untuk Petugas rangkap program
layanan TKHIV masyarakat belum lengkap deteksi dini

Kurangnya pengetahuan
petugas

| 61
4) PenetapanCaraPemecahan Masalah
Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming/curah
pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah


Alternatif Pemecahan
Prioritas
No Penyebab Masalah Pemecahan Masalah Ket
Masalah
Masalah Terpilih

1 Tidak ada Tidak adanya petugas Pemenuhan Penunjukan


Cakupan yang kompeten petugas HIV Petugas HIV
deteksi dini petugas pemegang yang kompeten yang baru dan
IMS- HIV- program terlalu kompeten dan
AIDS banyak beban kerja terampil

2 Anak sekolah Kurangnya Penyuluhan Penyuluhan


(SMP dan pengetahuan remaja
SMA/sederajat) tentang HIV
yang ada di
wilayah
Puskesmas
Raas pada
tahun 2017
belum
dijangkau
penyuluhan
HIV/AIDS

3 Kurangnya Kurangnya informasi Sosialisasi Sosialisasi


pengetahuan tentang pentingnya tes
mayarakat HIV
tentang
pentingnya tes
HIV

| 62
4 Kurangnya Kurangnya media Pengadaan Pengadaan
informasi informasi untuk Leaflet Leaflet
layanan penuluhan
TKHIV

5.9 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)

1) Identifikasi Masalah

Tabel Identifikasi Masalah Program Program Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular Tahun 2017
No Upaya Target Pencapaian Masalah

PTM

1. Desa / kelurahan yang 30% 9% a. Cakupan kegiatan


melaksanakan kegiatan posbindu kurang dari
Posbindu PTM target
b. Kurang koordinasi
dengan lintas sector
dalam perencanaan
kegiatan posbindu
2. Perempuan usia 30-50 30% 0 a. Kurang perencanaan
tahun yang di deteksi dalam pelaksanaan iva
dini kanker servik dan test dan deteksi dini
kanker payudara
payudara
b. Tidak ada Petugas
yang terampil dalam
pelksanaan IVA test
3. Sekolah yang ada di 30% 0
a. Petugas kurang paham
wilayah puskesmas yang dalam perencanaan
melakukan KTR program KTR
4. Penduduk usia lebih dari 30% 0
15 tahun yang a. Posbindu hanya
melakukan pemeriksaan dilaksanakan di 1 pos
tekanan darah

5. Penduduk Usia lebih 15 30% 0


a. Tidak adanya petugas
tahun yang melakukan dan penangung jawab
pemeriksaan gula darah posbindu

| 63
6. Pendududuk usia lebih 30% 0
15 tahun yang a. Tidak adanya petugas
melakukan pemeriksaan dan penangung jawab
IMT posbindu

2) Prioritas Masalah

Dari 8 kegiatan yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
urgent, serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani,
dengan metode scoring USG dibawah ini :

Tabel Prioritas Masalah Menggunakan USG

No. MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS


Cakupan kegiatan posbindu
1. kurang dari target 5 5 3 13 1

Kurang koordinasi dengan


lintas sector dalam
2 perencanaan kegiatan 5 3 2 10 5
posbindu

Kurang perencanaan dalam


pelaksanaan iva test dan
3 deteksi dini kanker payudara 4 4 4 12 2

Petugas yang terampil dalam


4 5 3 3 11 4
pelksanaan IVA test kurang
Petugas kurang paham dalam
5 perencanaan program KTR 4 3 2 9 7

Posbindu hanya 1 kali


dalam setahun dan
6 dilaksanakan namun 1 kali 4 3 2 9 6

Alat untuk pemeriksaan


7 terbatas 4 2 2 8 9

| 64
Penduduk dengan gula darah
lebih dari normal adalah
62% penduduk yang
8 memeriksa gula darah 4 3 5 12 3

Sebagian besar penduduk


memiliki IMT lebih dari
9 normal 4 3 2 9 8

Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah diatas, diketahui bahwa yang


menjadi prioritas permasalahan Program Pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular di Puskesmas Raas dari yang paling urgent dan harus cepat ditangani
tersaji dalam tabel dibawah ini:

No. Masalah

1 Cakupan kegiatan posbindu kurang dari target

Kurang perencanaan dalam pelaksanaan iva test dan deteksi dini kanker payudara
2
Penduduk dengan gula darah lebih dari normal adalah 62% penduduk yang memeriksa
3 gula darah

4 Tidak adanya Petugas yang terampil dalam pelaksanaan IVA test kurang

5 Kurang koordinasi dengan lintas sector dalam perencanaan kegiatan posbindu

Posbindu hanya dilaksanakan di 7 desa namun hanya 1 kali dalam setahun


6
Petugas kurang paham dalam perencanaan program KTR
7

8 Sebagian besar penduduk memiliki IMT lebih dari normal

Alat untuk pemeriksaan terbatas


9

| 65
Tabel Masalah Tiap Kegiatan

NO. KEGIATAN PROGRAM MASALAH

1. Desa / kelurahan yang a. Cakupan kegiatan posbindu kurang dari target


melaksanakan kegiatan Posbindu b. Kurang koordinasi dengan lintas sector dalam
PTM perencanaan kegiatan posbindu

2. Perempuan usia 30-50 tahun yang a. Kurang perencanaan dalam pelaksanaan iva
di deteksi dini kanker servik dan test dan deteksi dini kanker payudara
payudara b. Tidak adanya Petugas yang terampil dalam
pelksanaan IVA test kurang
3. Sekolah yang ada di wilayah a. Petugas kurang paham dalam perencanaan
puskesmas yang melakukan KTR program KTR
b. Tidak ada koordinasi antara petugas PTM
dengan petugas pomkes dalam perencanaan
program KTR
c.
4. Penduduk usia lebih dari 15 tahun a. Posbindu hanya dilaksanakan di 7desa dan
yang melakukan pemeriksaan hanya 1 kali dalam 1 tahun
tekanan darah

5. Penduduk Usia lebih 15 tahun a. Alat untuk pemeriksaan terbatas


yang melakukan pemeriksaan gula b. Penduduk dengan gula darah lebih dari normal
darah adalah 62% penduduk yang memeriksa gula
darah

6. Pendududuk usia lebih 15 tahun a. Posbindu hanya dilaksanakan di 7 desa dan 1


yang melakukan pemeriksaan IMT kali dalam 1 tahun

Perumusan Masalah (5W+1H)


1) Cakupan kegiatan posbindu kurang dari target di wilayah kerja kecamatan Raas
pada tahun 2017 disebabkan oleh kurang pahamnya petugas tentang
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan posbindu sehingga petugas belum bisa
merencanakan dengan baik kegiatan ini dan baru bisa dilakukan di 1 desa
2) Kurang perencanaan dalam pelaksanaan iva test dan deteksi dini kanker
payudara yaitu pelaksana program yang belum merencanakan dengan baik
kegiatan deteksi dini kanker servik dan payudara di kecamatan Raas pada
tahun 2017 sehingga pelaksanaan iva test dan deteksi dini kanker payudara
hanya dilaksanakan 1 kali dalam 1 tahun sehingga tidak tercapainya target
yang diharapkan.

| 66
3) Tingginya prosentase penduduk dengan gula darah di atas normal yaitu
penduduk yang memeriksa gula darah di puskesmas Raas pada tahun 2017
disebabkan antara lain gaya hidup, pola makan yang tidak benar,kurangnya
aktifitas fisik yang mengakibatkan banyaknya penderita penyakit DM .
4) Petugas yang terampil dalam pelksanaan IVA test kurang di puskesmas Raas
pada tahun 2017 karena hanya 1 petugas saja yang pernah mendapatkan
pelatihan deteksi dini kanker servik dan payudara sehingga petugas kurang
5) Kurang koordinasi dengan lintas sector dalam perencanaan kegiatan
posbindu di wilayah kecamatan Raas pada tahun 2017 disebabkan oleh
kurangnya komunikasi dengan lintas sektor antara lain kecamatan dan desa
untuk merencanakan kegiatan sehingga posbindu hanya bisa dilaksanakan di
1 desa aja.
6) Posbindu hanya dilaksanakan di 1 pos di wilayah kerja kecamatan Raas pada
tahun 2017 disebabkan oleh kurang pahamnya petugas tentang perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan posbindu sehingga petugas belum bisa
merencanakan dengan baik kegiatan ini dan baru bisa dilakukan di 1 desa
7) Petugas kurang paham dalam perencanaan program KTR di puskesmas Raas
pada tahun 2017 karena tidak adanya koordinasi antara pelaksana program
PTM dengan promkes
8) Sebagian besar penduduk memiliki IMT lebih dari normal di puskesmas Raas
pada tahun 2017 disebabkan antara lain gaya hidup, pola makan yang tidak
benar,kurangnya aktifitas fisik yang mengakibatkan banyaknya penduduk
dengan berat badan yang berlebihan yg bias meningkatkan resiko PTM.
9) Alat untuk pemeriksaan terbatas di puskesmas Raas pada tahun2017
dikarenakan tidak ada dana dan kurang perencanaan dalam pengadaan alat .

3) Akar Penyebab Masalah

Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknya yang luas
apabila tidak ditangani adalah Cakupan kegiatan posbindu kurang dari target di
wilayah kerja kecamatan Raas. Metode analisa pencarian akar masalah dapat
menggunakan analisa Problem tree (diagram pohon masalah), sehingga dapat
diketahui apa saja yang menyebabkan Cakupan kegiatan posbindu kurang dari target
di wilayah kerja kecamatan Raas.

| 67
ANALISA PROBLEM TREE “CAKUPAN KEGIATAN POSBINDU KURANG DARI TARGET “

CAKUPAN KEGIATAN
POSBINDU KURANG

Metode Manusia Sarana Dana Tenaga Lingkungan

rendahnya pengetahuan
Kurangnya petugas
kurangnya pemanfaatan masyarakat tentang
Media komunikasi yang kesehatan dan tenaga Petugas rangkap program
leaflet, poster, banner keterbatasan dana pentingnya pemeriksaan
digunakan dan frekuensi terampil yang melakukan
dan brosur rutin untuk mendeteksi
pobindu hanya perawat
PTM

Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai
pentingnya pemeriksaan
rutin untuk mendeteksi
PTM

| 68
4) Penetapan Cara Pemecahan Masalah

Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan brainstorming /curah


pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah


Alternatif
N Prioritas Penyebab Pemecahan Ke
Pemecahan
o Masalah Masalah Masalah Terpilih t
Masalah

1 Cakupan kurang 1. Perencanaan 1. Melibatkan peran


kegiatan pahamnya yang lebih serta lintas sector
posbindu
petugas matang dalam dalam
kurang dari
target tentang pelaksanaan perencanaan
perencanaan posbindu posbindu
dan 2. Melibatkan peran 2. Melibatkan
pelaksanaan serta lintas sector jaringan antara
kegiatan dalam lain perawat
posbindu perencanaan ponkesdes dan
posbindu
3. Melibatkan
jaringan antara
lain perawat
ponkesdes dan
puskesmas
pembantu untuk
pembentukan pos
baru di tiap desa

2 Petugas Belum 1. Sosialisi Sosialisi kepada


yang diadakan kepada bidan bidan desa mengenai
terampil pelatihan di desa prosedur

| 69
dalam puskesmas mengenai pemeriksaan IVA
pelksanaan prosedur test dan kanker
IVA test pemeriksaan payudara
IVA test dan
kanker
payudara
3 Kurang kurangnya 1. Mengadakan 1. Mengadakan
koordinasi komunikasi MMD MMD
dengan dengan lintas 2. Mengadakan 2. Mengadakan
lintas sektor antara minlok lintas minlok lintas
sector lain sektor sector
dalam kecamatan
perencanaa dan desa
n kegiatan untuk
posbindu merencanakan
di wilayah kegiatan
kecamatan
Raas pada
tahun 2017
4 Posbindu Tidak ada dan 1. Pembinaan 1. Pembinaan
hanya pj petugas posbindu kepada posbindu kepada
dilaksanak tentang petrugas di desa petrugas di desa
an di 7 perencanaan 2. Pembentukan 2. Pembentukan
desa dan 1 dan posbindu baru di posbindu baru di tiap
kali dalam pelaksanaan tiap desa desa
1 tahun kegiatan Pelatihan kader
posbindu posbindu

7 Petugas tidak adanya 1. koordinasi 1.koordinasi


kurang koordinasi dengan dengan petugas

| 70
paham antara petugas promkes dan
dalam pelaksana promkes dan UKS
program PTM
perencanaa UKS
dengan 2. Sosialisi
n program promkes 2. Sosialisi
sekolah KTR
KTR sekolah KTR

8 Sebagian gaya hidup, 1. Mengadakan 1. Mengadakan


besar pola makan posbindu tiap posbindu tiap
yang tidak
penduduk bulan di tiap bulan di tiap
benar,kurangn
memiliki ya aktifitas desa desa
IMT lebih fisik 2. Penyuluhan 2. Penyuluhan
dari normal tentang Pola tentang Pola
hidup sehat, hidup sehat,
pola makan pola makan
yang benar yang benar
dan olah raga dan olah raga
teratur teratur
9 Alat untuk dikarenakan Merencanakan Merencanakan
pemeriksaa tidak ada dana pengadaan alat di pengadaan alat di
dan kurang
n terbatas minlok minlok
perencanaan
dalam
pengadaan
alat .

| 71
BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN
Masalah kurangnya dan komunikasi dengan lintas sektor yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Raas pada Tahun 2017.

6.2 SARAN

Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan lintas sektor yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Raas untuk kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan di Tahun 2018.

| 72

Anda mungkin juga menyukai