Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD FIKRI MUMTAZ

NPM / SEMESTER : 17031010194 / I

ASAM MEFENAMAT

Tinjauan Umum
Rumus molekul : C15H15NO2

Nama kimia : Asam N-2,3-xililantranilat


Berat molekul : 241,29
Pemerian : Serbuk halus, putih atau hampir putih; melebur
o
pada suhu lebih kurang 230 disertai peruraian
Kelarutan : larut dalam alkali hidroksida, agak sukar larut
dalam klorofom, sukar larut dalam etanol dan metanol,
praktis tidak larut dalam air (Ditjen POM, 1995)

Asam mefenamat adalah obat untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang. Sering
digunakan sebagai obat sakit gigi, sakit kepala, dan meringankan rasa nyeri pada masa
menstruasi.
Asam mefenamat atau mefenamic acid dikenal sebagai nonsteroidal anti-inflammatory
drug (NSAID). Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati serangan asam urat.

Asam mefenamat juga digunakan sebagai analgesik; sebagai anti-inflamasi, asam


mefenamat kurang efektif dibandingkan aspirin. Asam mefenamat terikat sangat kuat
pada protein plasma dengan demikian interaksi terhadap obat antikoagulan harus
diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul, terutama diare hebat
pada orang lanjut usia. Efek samping lainnya berdasarkan hipersensitivitas ialah eritem
kulit dan bronkokonstriksi. Asam mefenamat merupakan derivat anthranilat (O-amino
benzoat) dengan daya anti radang sedang. Plasma t½nya adalah 2-4 jam. Obat ini tidak
dianjurkan untuk anak-anak. Metode identifikasi senyawa - senyawa asam dapat
ditahapkan sebagai berikut :1.Penyandraan (organoleptis) dengan mengamati warna,
bau, rasa dari suatuzat. 2.Penentuan sifat-sifat fisika seperti kelarutan, penentuan titik
lebur, titik didih, indeks bias, kekentalan, bobot jenis, rotasi jenis dan lain-
lain.3.Penentuan unsur-unsur.4.Penentuan gugus fungsional yang khas dan proses
pemisahan campuran secara kimiawi.5.Penentuan jenis zat berdasarkan reaksi-reaksinya
dengan zat-zat pereaksi.

Alkalimetri

Asam mefenamat dapat ditentukan kadarnya dengan metode alkalimetri. Alkalimetri


merupakan penetapan kadar untuk senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan
menggunakan baku basa. Asam mefenamat adalah salah satu obat antiinflamasi
nonsteroid derivat asam karboksilat yang praktis tidak larut dalam air dan merupakan
asam lemah dengan pKa 4,2 sehingga penetapan kadarnya tidak dapat dilakukan dengan
titrasi langsung melainkan dengan titrasi semi bebas air. Titrasi semi bebas air adalah
suatu cara titrasi asam-basa yang memakai pelarut yang masih mengandung air seperti
etanol .
Prinsip Penetapan Kadar Asam Mefenamat

Berdasarkan prinsip alkalimetri pada titrasi asam mefenamat dengan larutan NaOH 0,1 N
terjadi reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam (asam
mefenamat) dengan ion hidroksida yang berasal dari basa (larutan NaOH 0,1 N) untuk
menghasilkan air (Rohman, 2007).

Pada penetapan kadar asam mefenamat dengan metode alkalimetri digunakan larutan
NaOH 0,1 N sebagai larutan pentiter yang telah dibakukan terlebih dahulu dengan larutan
baku primer kalium biftalat.

Indikator

Pada penetapan kadar asam mefenamat dengan metode alkalimetri digunakan merah
fenol sebagai indikator (Ditjen POM, 2009). Merah fenol merupakan indikator asam basa
dengan trayek pH 6,8 – 8,4. Indkator asam basa adalah zat yang berubah warna atau
membentuk kekeruhan pada suatu range (trayek) pH tertentu (Khopkar, 1990).

Farmakokinetik

 Diabsorbsi pertama kali dari lambung dan usus selanjutnya obat akan melalui hati
diserap darah dan dibawa oleh darah sampai ke tempat kerjanya
 Half-Life = 2 jam
 Puncak Plasma Waktu: 2-4 jam (1 g dosis)
 Puncak Plasma Konsentrasi:10 mcg / mL (1 g dosis)
 Terikat kuat pada protein plasma
 Metabolism: Hepatic oxidation/conjugation
 Enzymes inhibited: Cyclooxygenase
 Excretion:urine 66% (single dose); feces 20-25%
Efek Samping Penggunaan

Gangguan lambung : tidak nafsu makan, sakit abdomen, sembelit, diare, dispepsi,
kembung, rasa terbakar, mual, tukak lambung, muntah, mulut kering hingga pendarahan
lambung.

Efek pada darah : penurunan hematokrit (pemakaian jangka lama), anemia,


memperpanjang waktu pendarahan, eusinopili, epstaxis, leucopenia, thrombo,
cytopenia, trombositopenia, menghambat agregasi platelet.

Efek pada sistem syaraf : pusing, sakit kepala, ketakutan, bingung, depresi, bermimpi, sulit
tidur, cemas, gemetaran, berputar, halusinasi.

Efek pada mata/pendengaran : tinitus, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran,


sembab mata.

Efek pada ginjal : abnormalitas fungsi ginjal, disuria, hematouria, hiperkalemia, cystitis,
nephrotic sindrom, oligouria/poliuria, proteinuria sampai gagal ginjal.

Effek pada hati : peningkatan hasil test fungsi hati (SGOT, SGPT) sekitar >3 kali nilai
normal. Hepatitis, jaundice, kerusakan hati, kolik.

Efek samping lain : gatal, bentol, kemerahan, fotosensitif, reaksi anafilaksis, Stevens-
Johnson sindrome, bengkak, CHF, hipertensi, takikardi, aritmia, hypotensi, miocardial
infark, demam, infeksi, sepsis, perubahan berat badan, asma, hipergikemi, pankreatitis,
pneumonia, depresi pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai