ASAM MEFENAMAT
Tinjauan Umum
Rumus molekul : C15H15NO2
Asam mefenamat adalah obat untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang. Sering
digunakan sebagai obat sakit gigi, sakit kepala, dan meringankan rasa nyeri pada masa
menstruasi.
Asam mefenamat atau mefenamic acid dikenal sebagai nonsteroidal anti-inflammatory
drug (NSAID). Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati serangan asam urat.
Alkalimetri
Berdasarkan prinsip alkalimetri pada titrasi asam mefenamat dengan larutan NaOH 0,1 N
terjadi reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam (asam
mefenamat) dengan ion hidroksida yang berasal dari basa (larutan NaOH 0,1 N) untuk
menghasilkan air (Rohman, 2007).
Pada penetapan kadar asam mefenamat dengan metode alkalimetri digunakan larutan
NaOH 0,1 N sebagai larutan pentiter yang telah dibakukan terlebih dahulu dengan larutan
baku primer kalium biftalat.
Indikator
Pada penetapan kadar asam mefenamat dengan metode alkalimetri digunakan merah
fenol sebagai indikator (Ditjen POM, 2009). Merah fenol merupakan indikator asam basa
dengan trayek pH 6,8 – 8,4. Indkator asam basa adalah zat yang berubah warna atau
membentuk kekeruhan pada suatu range (trayek) pH tertentu (Khopkar, 1990).
Farmakokinetik
Diabsorbsi pertama kali dari lambung dan usus selanjutnya obat akan melalui hati
diserap darah dan dibawa oleh darah sampai ke tempat kerjanya
Half-Life = 2 jam
Puncak Plasma Waktu: 2-4 jam (1 g dosis)
Puncak Plasma Konsentrasi:10 mcg / mL (1 g dosis)
Terikat kuat pada protein plasma
Metabolism: Hepatic oxidation/conjugation
Enzymes inhibited: Cyclooxygenase
Excretion:urine 66% (single dose); feces 20-25%
Efek Samping Penggunaan
Gangguan lambung : tidak nafsu makan, sakit abdomen, sembelit, diare, dispepsi,
kembung, rasa terbakar, mual, tukak lambung, muntah, mulut kering hingga pendarahan
lambung.
Efek pada sistem syaraf : pusing, sakit kepala, ketakutan, bingung, depresi, bermimpi, sulit
tidur, cemas, gemetaran, berputar, halusinasi.
Efek pada ginjal : abnormalitas fungsi ginjal, disuria, hematouria, hiperkalemia, cystitis,
nephrotic sindrom, oligouria/poliuria, proteinuria sampai gagal ginjal.
Effek pada hati : peningkatan hasil test fungsi hati (SGOT, SGPT) sekitar >3 kali nilai
normal. Hepatitis, jaundice, kerusakan hati, kolik.
Efek samping lain : gatal, bentol, kemerahan, fotosensitif, reaksi anafilaksis, Stevens-
Johnson sindrome, bengkak, CHF, hipertensi, takikardi, aritmia, hypotensi, miocardial
infark, demam, infeksi, sepsis, perubahan berat badan, asma, hipergikemi, pankreatitis,
pneumonia, depresi pernafasan.