Anda di halaman 1dari 11

FITTING

Fittting merupakan cara penyambungan dimana digunakan material yang ketiga dipakai
sebagai penyambung.
Cara – cara penyambungan potongan – potongan pipa tergantung dari :
1. sifat materialnya.
2. tebal dindingnya.
Pipa dan tube mempunyai dinding tebal biasanya disambung dengan jalan :

1. Screw fitting
Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk mengikat dua
atau lebih komponen permesinan. Sambungan Ulir merupakan jenis dari sambungan semi
permanent (dapat dibongkar pasang). Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian, yakni Baut
(Inggris=Bolt, yakni yang memiliki ulir di bagian luar) dan Mur (Inggris = Nut , yakni yang
memiliki ulir di bagian dalam).
Ujung – ujung pipa yang akan disambung , diderat ataupun dibuat ulir ini harus tappered
(makin ke ujung makin berbentuk kerucut), oleh karena itu dinding pipa dapat menjadi lemah dan
sambungan yang terjadi tidak sekuat semula.
Untuk itu dipakai sambungan dengan Sch. No yang dua kali lebih besar, misalnya pipa
dengan Sch Ne 40 untuk penyambungannya dipakai Sch. Ne 80. Secrew fitting jarang digunakan
untuk pipa yang lebih besar dari 12” karena kesukaran pembuatan ulir dan pipanya terlalu berat.
Biasanya dipakai untuk pipa antara 3” – 12”.

Beberapa contoh screw fitting :


Close nipple : nipple yang deratnya bersambung dari ujung
ke ujung. Nipple adalah potong – potongan pipa pendek.

Short nipple : memiliki bagian kecil yang tidak diderat yaitu bagin tengah.
Bagian ini untuk putaran kunci inggris pada saat membuka
Sehingga tidak merusak sambungan.

Long nipple : memiliki bagian yang panjang yang tidak diderat.


Coupling : berulir pada bagian dalam dan bagian tengahnya tidak berulir.
Digunakan untuk menyambung pipa yang lurus. Sambungan
Dengan coupling tidak dapat dibuka tanpa membuka salah
satu pipanya

Union : sambungan ini terdiri dari dua pasang sambungan yang


bersambungan erat dengan menggunakan sebuah baut
cincin.

Elbow : Sambungan belok bisa berulir didalam atau diluar


Pipa.

Tee : sambungan untuk arah yang bercabang 3.

Cross : sambungan untuk arah yang bercabang 4.

Reducer : untuk menyambung pipa besar dengan pipa


yang kecil.

Busching : untuk menyambung pipa besar dengan pipa yang kecil


tetapi pipa yg besar bagian yang berulir terletak disebelah
dalam atau luar nya dan pipa kecil ulirnya disebelah luar.

Plug : digunakan sebagai penutup suatu aliran


Cap : digunakan pada ujung pipa

2. Flange

Salah satu jenis sambungan pada sistem perpipaan (pipa dengan pipa/spooling, pipa dengan
valves, pipa dengan equipment) adalah dengan menggunakan flange. Sambungan flange dibuat
dengan cara menyatukan dua buah flange dengan menggunakan baut dan mur, serta menyisipkan
gasket antara kedua flange. Pemilihan material flange serta baut dan mur biasanya dilakukan
dengan mengacu pada material pipanya. Ketahanan dari flange terhadap tekanan adalah berbanding
terbalik dengan suhu (pressure-temperature rating). Makin tinggi suhu makin rendah kemampuan
flange untuk menahan tekanan. Standar ASME B16.5 menjelaskan secara rinci bagaimana
hubungan tekanan dan suhu. Untuk setiap grup material yang berbeda-beda, dikelompokkan
pressure dan temperature rating kedalam klasifikasi yang berbeda. Klasifikasi ini adalah 150#,
300#, 400#, 600#, 900#, 1500#, 2500#.

Klasifikasi ini dipakai untuk mempermudah pengelompokan flange, sehingga tidak perlu
membuat berbagai macam ukuran flange untuk setiap pressure-temperature tertentu. Berapa pun
tekanan dan suhu kerja dari sistem perpipaan, selama masih berada di dalam batas-batas kelas
tertentu, maka hanya perlu memakai flange kelas tersebut. Makin tinggi kelas flange makin berat
dan tebal juga ukuran flangenya. Bila terjadi kenaikan tekanan diatas kemampuan maka yang
kebocoran akan terjadi terlebih dahulu terhadap flange, bukan pipanya
Di pasaran terdapat bermacam-macam jenis flange:
a. Slip-On Type Flange (SO).
Flange jenis ini memiliki ketahanan yang rendah terhadap
getaran dan kejutan, serta konfigurasinya menimbulkan gangguan aliran
di dalam pipa. Las-lasan bagian dalam cenderung lebih mudah terkorosi
dibandingkan weld neck type flange.

b. Weld-Neck Type Flange (WN)


Tipe flange ini dipakai secara luas untuk berbagai aplikasi dan rating.
Dibandingkan dengan SO flange, WN flange lebih tahan terhadap getaran,
kejutan, geseran, impak, dan suhu tinggi. Lebih lanjut, konfigurasinya tidak
menimbulkan gangguan pada aliran.

c. Lap-Joint Type Flange (LJ)


Flange jenis ini digunakan jika dengan pertimbangan ekonomis,
material stub-end dan flange secara individual dibedakan. Jika saat installasi
perpipaan pemasangan baut dan mur sulit karena keterbatasan ruang,
LJ flange dapat dipakai.

d. Socket-Welding Type Flange (SW)


Biasanya flange jenis ini dipakai untuk perpipaan berdiameter
di bawah 2”.

Macam-macam tipe gasket yang digunakan :


1. Untuk pelayanan yang mempunyai tekanan rendah digunakan gsket yang lunak,
seperti : gabus, karet.
2. Untuk pelayanan yang mempunyai tekanan tinggi digunakan gasket yang keras, seperti
Pb, Cu, Al dan baja.
3. Untuk pelayanan dengan tekanan yang sangat tinggi biasanya tidak mengunakan gasket
lagi, tetapi ikatan anatar muka kedua flange diperkuat.

3. Welding

a.sambungan untuk pipa


1) Las digunakan untuk menyambung pipa yang diameternya lebih dari 2.merupakan metode
standar untuk menyambung pipa pada flange dengan tekanan tinggi.

Macam-macam las:

a. Las jalur (fillet weld), digunakan untuk mengisi tepi pelat pada sambungan sudut
sambungan tumpang, dan sambungan T dalam gambar berikut, logam pengisi digunakan untuk
menyambung sisi melintang bagian yang membentuk segitiga siku-siku.

Gambar Beberapa bentuk las jalur

b. Las alur (groove welds), ujung bagian yang akan disambung dibuat alur dalam bentuk
persegi, serong (bevel), V, U, dan J pada sisi tunggal atau ganda, seperti dapat dilihat dalam
gambar di bawah, pengisi digunakan untuk mengisi sambungan, yang biasanya
dilakukan dengan pengelasan busur dan pengelasan gas.

Gambar Beberapa bentuk las alur

c. Las sumbat dan las slot (plug and slot welds), digunakan untuk menyambung pelat datar
seperti dapat dilihat dalam gambar di bawah, dengan membuat satu lubang atau lebih atau slot pada
bagian pelat yang diletakkan paling atas, dan kemudian mengisi lubang tersebut dengan logam
pengisi sehingga kedua bagian pelat melumer menjadi satu.
Gambar (a) Las sumbat dan (b) las slot

d. Las titik dan las kampuh (spot and seam welds), digunakan untuk sambungan tumpang
seperti dapat dilihat dalam gambar di bawah. Las-an titik adalah manik las yang kecil antara
permukaan lembaran atau pelat. Las-an titik diperoleh dari hasil pengelasan resistansi
listrik. Las-an kampuh hampir sama dengan las-an titik, tetapi las-an kampuh lebih kontinu
dibandingkan dengan las-an titik.

Gambar (a) Las-an titik dan (b) las-an kampuh

e. Las lekuk dan las-an rata (flange and surfacing welds), Las-an lekuk dibuat pada ujung
dua atau lebih bagian yang akan disambung, biasanya merupakanlembaran logam atau pelat tipis,
paling sedikit satu bagian ditekuk. Las-an datar tidak digunakan untuk menyambung bagian benda,
tetapi merupakan lapisan penyakang (ganjal) logam pada permukaan bagian dasar.
Gambar (a) Las-an lekuk dan (b) las-an rata

Keuntungan sambungan las:

1. Merupakan sambungan yang kuat dan tidak melemahkan dinding pipa

2. Murah dan tidak bocor

3. Enteng dibandingkan dengan type sambungan lain.

4. Tidak mengganggu aliran dengan sambungan uliran

Kerugian sambungan:

Sambungan dengan las tidak dapat dilepas,kecuali dengan mnelepas/merusak sambungan


tersebut.

Sedangkan pipa yang mempunyai diameter yang kecil disambung dengan jalan :

2) Soldering

Untuk pipa dan tube dengan permukaan yang sangat kecil biasanya disambung dengan jalan
solde. Seperti halnya dengan sambungan welding, maka sambungan ini tidak melemahkan
dinding pipa. Sambungan dengan solder dapat dibuka kembali dengan jalan meleburkan bahan
solder (remelting) tanpa merusak pipa. Sebagai bahan solder digunakan timah.

3) Brazing

Brazing digunakan untuk melekatkan flange kepipa induknya. Begitu juga untuk menyambung
flange dengan tubenya. Sebagai bahan brazing digunakan batangan tembaga atau perak.

b. sambungan untuk tube


Tube mempunyai dinding yang cukup tipis untuk diderat (diberi ulir). Penyambungan tube
dengan diameter lebih besar dari ¾ inci dapat dilakukan dengan flange dan solder. Untuk tube
yang lebih kecil disambung dengan:

1. Compression fitting

Caranya:

Ujung tube dipotong, kemudian dimasukkan ke socket dari fittingnya. Kemudian


compression ring yang telah dipasang terlebih dahulu ditekan dengan nut kebagian yang
terbuka (flare opening). Sambungan ini tergantung dari cara compression dari ring ke
socked. Setiap kali akan diganti ringnya harus ditukar.

2. Flare fitting

Caranya:

Ujung dari tube yang akan disambung dilebarkan/dimekarkan dengan hati-hati dengan
menggunakan alat khusus sehingga sesuai dengan ujung dari fitting penyambungannya.

Fitting dan tube diikat dengan flare nut. Sambungan type ini digunakan untuk menyambung
tube yang mempunyai internal pressure beberapa ratus psi (lb/in2).

Sambungan ini dapat direkonstruksi setiap saat tanpa merusak sambungannya.

Macam sambungan yang lain adalah Bell dan Spigot connection. Sambungan ini digunakan
untuk menyambung pipa-pipa air yang besar tanpa dilas dan tanpa diulir,dengan diisi Pb
atau vakum.
Pipa- pipa dari bahan brittle (rapuh) seperti dari bahan tanah atau porselin dan pipa dari pig
iron sering disambung dengan cara ini dan digunakan untuk fluida dan non korosi dan tak
deras,seperti pipa –pipa air yang besar-besar. Sambungan pipa ini disambungkan tanpa
menggunakan ulir ,flange dan las.

Ujung- ujung pipa dilebarkan dan dimasukkan kebagian socked dari spigot end. Kemudian
sambungan diperoleh dengan jalan mengisi ruang antara permukaan datar pipa dan
permukaan dalam spigot end dengan vakum atau dengan menggunakan Pb. Sambungan ini
tahan terhadap korosi dan digunakan untuk tekanan yang rendah.
TUGAS ALAT INDUSTRI KIMIA

FITTING

Dosen Pengasuh : Ibu Prasetyowati, ST.MT

Disusun oleh :
Randy Winardi 03101403038
Silfia Rubiandini 03101403042
Dian Dermawan Putra03101403043
Yolanda Muliana 03101403046
Sendry Febrizky 03101403053
Fariz Hamzah 03101403060

TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011

Anda mungkin juga menyukai