Bagaimana menyambungkan Antara satu pipa dengan pipa yang lain? Pernah
terpikir tidak pertanyaan tersebut. Lalu ada berapa jenis sambungan tersebut?
Pipa, tidak seperti selang yang kita dapat membelinya berapa pun panjangnya. Satu
potong pipa, istilahnya spool, harus disambung dengan spool lainya supaya dapat
membentuk roting yang kita inginkan. Akhirnya dapat membentuk sebuah jalur pipa
yang kita rencanakan, sebuah system piping atau bahkan pipe line. Lalu apa
bedanya piping dengan pipline?
Untuk menyambungkan pipa satu dengan yang lain biasanya kita mengenal dengan
cara pengelasan. Padahal, sambungan pipa satu dengan pipa lainya tidak hanya
dengan las lasan saja, Ada beberapa macam jenis sambungan lain. Yang tentunya,
kesemua sambungan pipa tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan masing masing. Adapun beberapa jenis sambungan pipa adalah :
1. Sambungan las (but weld joint)
Sesuai namanya, maka untuk menyambungkan dua buah pipa ia mengunakan las.
Tipe sambungan pipa jenis ini cocok untuk pipa yang berukuran besar, ketahanan
atas kebocorannya cukup bagus, sambunganya dapat di cek kualitasnya
mengunakan radiograpy.
Kelemahannya, karena pemasangan ini dimasukan dari pipa satu ke yang lain, jadi
bisa terjadi celah diantara pipa. Hal ini dapat menyebabkan korosi, jadi untuk
pengunaan pipa yang korosif tidak dapat memanfaatkan sambungan jenis ini.
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng. Ia mengunakan ulir
untuk merekatkan dua pipa. keuntugan mengunakan sambungan ulir ini, ia mudah
di aplikasikan di lapangan dan ia bisa di aplikasikan manakala pengelasan tidak di
ijinkan karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran misalnya.
Kerugiannya, sambungan bisa saja bocor kalau seal (perapat) yang digunakan tidak
baik. Tidak dapat di gunakan untuk service yang korosif. Kekuatan pipa turun karena
ulir sudah memakan ketebalan pipa.
4. Sambungan flange (flanged pipe joints)
Sambungan dengan mengunakan flange juga banyak digunakan dalam system
pemipaan. Sambungan flange adalah sambungan yang mengunakan flange sebagai
koneksi yang menghubungan atar pipa satu dengan pipa yang lain. Lalu kenapa
digunakan flange?
Karena desain dan pengerjaan yang bagus, sambungan ini sangat baik untuk
kedapan air dan mudah untuk di pasang di lapangan. Keuntungan lainya, tipe
sambungan ini dapat mengakomodir mis-aligment (pemasangan pipa yang tidak
lurus) sampai dengan 10 derajat. Sisi lain, kelemahan sambungan tipe ini adalah ia
hanya mampu untuk menahan pressure yang rendah.
Buttress biasanya digunakan untuk pipa non metal, jenis sambungan ini
memanfaatkan flange namun tidak di las, jadi semacam slip-on jenis flangenya.
pertanyaannya, kenapa di gunakan pipa non metal? karena bisa jadi fluida yang di
gunakan sangat korosif, sehingga kalau di gunakan metal akan banyak mengikis.