Apakah pipa di available apartment in Jakarta Anda rusak? Hmm, sebelum memperbaikinya, alangkah
baik perhatikan dulu metode penyambungan pipa berikut ini. Pentingkah? Yap, karena dengan
mengetahui metode ini, maka kesalahan saat memasang pipa pun bisa diminimalisir. Berikut merupakan
metode tersebut, cekidot:
1. Sistem Las. Metode penyambungan pipa yang bisa Anda ikuti adalah dengan cara sistem las
atau welded system. Yang mana, pipa disambungkan dengan metode pengelasan, sehingga bisa
menyatu dengan sempurna dan bisa lebih kuat daripada biasanya. Hanya saja, untuk jenis
pipanya sendiri baiknya gunakan pada pipa yang berbahan dasar besi, tembaga, stainless.
Mengapa? Sebab, pipa jenis ini tidak akan mudah mencair, sehingga pada saat di las tidak akan
memunculkan banyak masalah.
2. Sistem Lem. Selain itu, Anda pun bisa menyambungkan pipa dengan metode sistem lem
(cemented system). Dimana, metode ini baiknya hanya dilakukan untuk pipa berbahan plastik
seperti pipa PVC, CPVC, ABS, UPVC, dan sebagainya. Sistem lem ini sendiri merupakan salah
satu metode penyambung pipa, yang menjadikan lem sebagai media untuk
menyambung fitting dan pipa. Akan tetapi, untuk pemilihan jenis lem ini harus menyesuaikan
dengan pipa yang akan dipasang.
3. Sistem Mekanikal. Lain halnya dengan sistem mekanikal (mechanical jointing system), dimana
dalam sistem ini terdapat empat bagian metode penyambungan pipa, yakni di antaranya:
Sambungan flange. Metode ini menggunakan flange sebagai alat untuk penyambung satu pipa
dengan yang lain. Namun, pemasangan pipa dengan flange sendiri bukanlah yang bersifat
permanen, namun bisa dibongkar pasang sehingga akan semakin mudah apabila dilakukan
perawatan.
Sambungan ulir. Sambungan ulir pun cocok dijadikan sebagai metode untuk penyambung pipa,
yang mana metode ini sangat bermanfaat manakala sistem pengelasan tidak diperbolehkan
untuk digunakan karena mengeluarkan api yang bisa membahayakan.
Sambungan buttress end. Untuk sambungan buttress end ini dipakai untuk pipa non-metal,
namun jenis sambungan yang digunakan adalah flange tanpa pengelasan.
Sambungan spigot. Sambungan tipe spigot ini dilakukan dengan cara memasukkan pipa yang
satu dengan lainnya, mungkin ini bisa dibilang mirip dengan soket. Biasanya, yang
menggunakan sambungan pipa ini adalah pipa yang dipasang di jalanan.
Jenis dan cara penyambungan pipa yang berbeda-beda kapal tergantung dari
jenis kapal yang mau dibangun atau diperbaiki. Pipa memiliki banyak peran
di dunia industri memiliki peran penting dengan aneka ragam ukuran yang
panjang dan bahkan beberapa jenis telah memiliki siku. Pipa sendiri
membutuhkan sambungan agar dapat menjadi sistem instalasi yang sesuai
dengan kebutuhan.
Sambungan pipa juga difungsikan sebagai penyambung dua buah pipa atau
lebih dan sering kita sebut dengan istilah fitting. Fitting ini sudah sering
digunakan dan ditemukan dalam seluruh jenis pipa, termasuk pipa baja, besi
dan sebagainya. Terdapat dua jenis tipe fitting dalam pipa yang paling
banyak digunakan.
Pengelasan adalah suatu proses menyambung logam secara permanen dengan cara
memanaskan logam sampai mencapai titik cair, dengan atau tanpa pemakaian tekanan, dan
dengan atau tanpa penggunaan bahan pengisi. Jenis-jenis pengelasan berdasarkan proses
penyambungannya dapat diklasifikasikan menjadi: Resistance Welding, Thermal Welding,
High Energy Beam Welding dan Electric Arc Welding.
Pengelasan SMAW adalah pengelasan yang menggunakan elektroda terbungkus yang ikut
mencair dan sekaligus sebagai bahan pengisi. Elektroda berfungsi sebagai kutub negatif dan
benda kerja sebagai kutub positif. Panas yang dihasilkan berasal dari adanya busur listrik
yang menyebabkan elektroda dan logam dasar melebur secara bersamaan. Pengelasan
SMAW digunakan hampir pada semua jenis material karena caranya yang sederhana, dan
biaya yang ringan.
Jenis pengelasan berikutnya adalah Gas Metal Arc Welding. Ada 2 macam pengelasan jenis
ini yaitu MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas). Perbedaan keduanya adalah
pada gas yang digunakan dalam proses pengelasan. Proses MIG memakai gas mulia saja
seperti Argon, Helium, sedangkan MAG menggunakan gas CO2 atau campuran dengan
Argon. Pengelasan GMAW biasanya digunakan pada pengelasan fabrikasi steel
structure material CS menggunakan CO2 atau campurannya. Sangat menguntungkan untuk
tonase yang besar karena kecepatannya sangat tinggi tanpa harus mengganti kawat las.
Selanjutnya ada Submerged Arc Welding (SAW). Busur listrik dan logam cair dilindungi oleh
fluks cair dan lapisan partikel fluks yg berbentuk granular. Proses pengoperasiannya
dilakukan secara mekanik bila posisi pengelasan flat dan semi otomatis bila pekerjaan
memerlukan kualitas las yang konsisten.
Pengelasan selanjutnya yang cukup populer adalah Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau
sering disebut Tungsten Inert Gas (TIG). Dalam proses pengelasan ini, elektroda yang
digunakan (tungsten) tidak ikut melebur, yang melebur hanya bahan pengisi (filler) yang
biasa disebut welding rod. Proses pengelasan GTAW pada umumnya menggunakan
pengaturan arus secara DCSP (DCEN/ direct current electrode negative) untuk material CS,
SS, Ti. Sedangkan untuk pengelasan pengelasan Aluminium, magnesium menggunakan
DCEP (direct current electrode positive). Gas yang digunakan adalah gas mulia; argon,
helium atau campuran argon dan helium.