Makalah Konsep Balanced Scorecard
Makalah Konsep Balanced Scorecard
Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmatNya penyusunan makalah dengan judul PENERAPAN ANALISIS BALANCED
SCORECARD PADA PENILAIAN KERJA PT. SIDOMUNCULSEMARANG ini dapat
diselesaikan dengan baik. Dan berkat rahmat-Nya kami mendapatkan pengetahuan dan
wawasan sehingga kami menjadi tahu tentang pentingnya mempelajari analisis balanced
scorecard, dan perlunya kita mengenal cara penerapannya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para narasumber dari sejumlah
informasi yang kami dapatkan dari PT Sido Muncul. Selain itu kami juga mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing kami dalam pembuatan
makalah kali ini.
Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
tulisan ataupun materi yang disampaikan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun senantiasa kami terima dengan hati terbuka. Semoga tulisan ini dapat
memberikan informasi dan wawasan kepada anda sekalian, sehingga akan bermanfaat
untuk para pembacanya, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Menentukan ukuran kinerja, visi organisasi dijabarkan dalam tujuan dan sasaran.
Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa datang.
Tujuan juga menjadi salah satu landasan bagi perumusan strategi untuk
mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik, tujuan ini kemudian dijabarkan
dalam sasaran strategik dengan ukuran pencapaiannya.
2. Tahap perencanaan strategik berfungsi sebagai alat penerjemah misi, visi, tujuan,
keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi untuk menghasilkan sasaran dan inisiatif
strategik dengan empat atribut : komprehensif, koheren, terukur, dan berimbang.
Pada tahap awal, suatu perusahaan memiliki tingkat pertumbuhan yang memiliki
potensi untuk berkembang. Dalam tahap ini, perusahaan beroperasi dalam cashflow
yang negatif dan tingkat pengembalian yang rendah. Oleh sebab itu, lebih ditekankan
pada pertumbuhan penjualan dengan mencari pasar dan konsumen baru.
2. Bertahan (Sustain)
Pada tahap kedua ini, perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasar yang
ada dan mengembangkannya. Pada tahap ini perusahaan tidak lagi bertumpu pada
strategi-strategi jangka panjang. Sasaran keuangan tahap ini lebih diarahkan pada
besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan. Pengukuran pada tahap
ini bisa diukur dengan Return On Investment (ROI) dan Economic Value Added
(EVA).
3. Panen (Harvest)
Tahap ini merupakan tahap kematangan dimana perusahaan melakukan panen
(harvest) terhadap investasi mereka. Tujuan utama dalam tahap ini adalah
memaksimumkan arus kas yang masuk ke perusahaan. Sasaran keuangan untuk
harvest adalah cash flow maksimum yang mampu dikembalikan dari investasi di masa
lalu.
Dalam mengukur perspektif keuangan, manajemen perusahaan dapat
menggunakan analisis rasio sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan. Adapun rasio
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang disebut juga sebagai rasio leverage mengukur
perbandingan dana yang memiliki perusahaan dengan dana yang dipinjam dari kredit
perusahaan tersebut. Rasio yang digunakan untuk mengukur rasio solvabilitas yaitu
Total Debt to Equity Ratio dan Total Debt to Total Asset Ratio.
3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Ukuran yang dipakai untuk menghitung rasio
profitabilitas yaitu Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Investment, dan
Return on Equity.
4. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan menghitung besarnya tingkat pertumbuhan perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Rasio yang digunakan untuk menghitung rasio pertumbuhan
adalah rasio laba terhadap saham beredar (EPS), rasio harga saham terhadap laba per
lembar saham (P/E Ratio), rasio harga saham.
Tingkat kepuasan pelanggan, yang mengukur seberapa jauh para pelanggan merasa puas
terhadap pelayanan perusahaan. Tingkat profitabilitas pelanggan, yang mengukur seberapa
besar keuntungan yang berhasil diraih oleh perusahaan dari penjualan kepada pelanggan.
Ibu rahmat sulistio, pendiri pabrik jamu sido muncul, lahir di solo pada tahun
1893. Beliau sudah sejak kecil mempunyai kebiasaan minum jamu yang diramu menurut
resep pengobatan tradisional jawa, jamu yang berasal dari leluhur dan diwariskan turun
temurun berbekal warisan pengetahuan resep dari leluhur, pengenalannya yang mendalam
tentang bahan-bahan jamu dan minatnya yang sangat besar dalam pengobatan tradisional,
beliau memulai usahanya dengan membuka toko bahan-bahan jamu di jalan sentul
yogyakarta pada tahun 1930-1949, karena situasi politik yang tidak menentu, beliau
beserta keluarganya pindah ke semarang dengan membuka sebuah pabrik jamu serbuk di
jalan bugangan 25 semarang. Beliau memberi nama untuk usahanya yang baru tersebut
sebuah nama jamu yaitu sidomuncul yang artinya adalah impian yang terwujud.
Saat ini PT. Sidomuncul adalah perusahaan jamu dengan jumlah produksi dan
penjualan terbesar di indonesia, Karena tempat terbatas dan perkembangan pasar yang
pesat serta untuk mengantisipasi era globalisasi maka lokasi pabrik di perluas di desak
lepujati, kabupaten semarang dengan luas tanah 200.000 m2 dan luas bangunan 45.000 m2.
Sistem pemasaran yang selama ini dilakukan oleh PT. Sidomuncul adalah
menggunakan salesman sebagai promosi dimana mereka bekerja baik didalam maupun
luar kota. Selain itu, PT. Sidomuncul mengandalkan depot, kedai/warung jamu sebagai
ujung tombak pemasarannya.
1.3 Struktur Organisasi PT. Industri Jamu Sido Muncul, Semarang
Gambar 3.1
Direktur
DirekturEksekutif
Manajerumum
Tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai
berikut :
Direktur
Direktur eksekutif
Manajer umum
Melaksanakan kebijaksanaan yang dibuat oleh direktur eksekutif dan bertanggung jawab
kepadanya
Manajer pembelian
Manajer personalia
Manajer keuangan
- Mencatat semua transaksi yang terjadi dari semua bagian, baik mengenai
penerimaan ataupun pengeluaran
- Memeriksa neraca dan laba rugi
Manajer produksi
Membantu tugas-tugas manajer personalia sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh manajer personalia
Divisi farmasi
Divisi kosmetik
Membantu bagian penanggungjawab produksi dalam bidang makanan dan minuman, yaitu
obat-obatan yang telah dihasilkan
Bengkel
Manajer distribusi
- Mengatur rencana agar produk yang dipasarkan dapat cepat diterima masyarakat
- Mengatur cara-cara pemasaran produk agar volume penjualan meningkat
- Memperluas daerah pemasaran produk
Bahan baku yang digunakan berasal dari tumbuh-tumbuhan asli yang merupakan
hasil pertanian dan hasil bumi Indonesia. Bahan baku dipilih yang baik kualitasnya dan
telah diuji laboratorium, apakah bahan-bahan tersebut memenuhi syarat. Bahan baku yang
digunakan meliputi :
- Golongan daun-daunan : daun kumis kucing, daun kemujung, daun kejibeling,
daun cengkeh, daun alang-alang, daun sembiroto, daun jambu biji, daun meniran,
daun kemukus
- Golongan buah-buahan : cabe, laos, temulawak, temugiring, temu hitam, dan
gadung
- Golongan biji-bijian : merica hitam dan putih, biji delima dan kencur
- Golongan kulit buah-buahan : kulit jeruk nipis dan jeruk parut
- Golongan kayu-kayuan : kayu doro laut, kayumanis, kayu putih dan kayu pepet
- Golongan akar-akaran : akar alang-alang
- Bahan penolong meliputi : Asam manis, menthol, ekstrak madu, minyak adas,
minyak gondopuro, champoid cristal, minyak wangi dan essense.
Semua proses produksi selalu diawasi dan terdapat quality control, jamu harus dibungkus
dengan P.L foil kemudian dimasukkan kedalam kantong etiket bergambar (merk). Untuk
setiap 10 bungkus jamu dimasukkan ke kantong plastic, sedangkan tiap 5 bungkus plastic
dipack dalam satu karton kecil.
Jumlah karyawan yang ada pada PT SidoMuncul berjumlah 3000 orang yang
terdiridari 1 direktur, 1 direktur eksekutif, 1 manajer umum, 6 manajer divisi, 8 bagian
karyawan di bagian pembelian, 12 karyawan di bagian bengkel, 15 karyawan di bagian
personalia, 14 karyawan di bagian keuangan, 50 karyawan di bagian produksi, 3
supervisor, 22 salesman, 5 karyawan di bagian gudang, 12 driver, 15 orang satpam dan
sekitar 2000 buruh.
PT. Sidomuncul menetapkan jam kerja selama 7 jam setiap hari atau 40 jam per
minggu, selebihnya dihitung sebagai kerja lembur, hari minggu dan hari besar nasional
karyawan diliburkan oleh perusahaan.
1. Inovasi
PT. Sido Muncul memiliki kemampuan yang baik didalam menciptakan produk-
produk baru yang sesuai dengan kebuthan pelanggan, dan terus berusaha
menyediakan berbagai variasi produk untuk melengkapi jajaran produk yang ada.
Saat ini PT. Sidomuncul memiliki kurang lebih 156 macam jamu, baik itu dalam
bentuk kapsul, serbuk maupun cair.
2. Proses Operasi
Proses operasi dalam metode balanced scorecard memperlihatkan semua proses
yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan strategi perusahaan, meskipun
proses-proses tersebut belum dilaksanakan. Dalam penelitian sasaran yang dicapai
adalah terciptanya kualitas proses internal yag tinggi oleh perusahaan melalui
peningkatan kualitas produk, penurunan waktu produksi serta pengiriman yang
tepat waktu kepada para pelanggannya.
Tolak ukur yang digunakan antara lain :
a. Kualitas bahan baku yang digunkana oleh perusahaan
Kualitas produk selalu diawasi setiap bagian dalam proses produksi,
pengendalian kualitas meliputi tahapan sebagai berikut :
- Bahan baku
Bahan baku dari supplier dalam bentuk simplisia harus diteliti apakah
berjamur atau tidak dan diperiksa kadar airnya
- Peracikan
Peracikan bahan baku harus sesuai dengan resepnya
- Pencampuran
Pengawasan kualitas saat bahan baku dicampur dengan sirup dan bahan
pembantu,
- Packing primer dan sekunder
Pemeriksaan atas kualitas dilakukan oleh departemen produksi yang
bertugas untuk mengkoordinir proses produksi dari bahan baku (bahan
mentah) sampai dengan barang jadi-masuk gudang produksi-masuk gudang
penjualan (ekspedisi). Selain daripada itu departemen produksi
bertanggung jawab terhadap quality control (QC), test yang dilakukan
meliputi :
- Bahan jamu
Organoleptis (warna, bau, rasa)
Prosentase kadar air
Prosentase kadar abu
- Giling/Ayak
Organoleptis (warna, bau, rasa)
Prosentase kadar air
Presentase kadar abu
Kehalusan serbuk
- Pembungkusan
Prosentase kadar air
Prosentasi kadar abu
Kerapian pengemasan
b. Mutu peralatan produksi/mesin serta fasilitas yang digunakan
Didalam melaksanakan proses produksinya, perusahaan selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu peralatan produksi mesin, hal ini terbukti dengan
kerusakan mesin yang jarang terjadi.
c. Pemeliharaan produk oleh perusahaan
Pemeliharaan produk oleh perusahaan dilimpahkan pada bagian gudang dan
diusahakan agar produk tidak terlalu lama menumpuk di gudang, sehingga
mutu produk yang akan dijual tetap terjaga serta tidak menimbulkan biaya
pemeliharaan yang cukup besar.
d. Layanan terhadap penggantian produk yang rusak
Layanan terhadap penggantian produk yang rusak diusahakan secepat mungkin
oleh perusahaan, biasanya dalam jangka waktu kurang lebih 3 hari, jadi begitu
proses retur selesai barang pengganti tersebut bisa langsung dikirim atau
bahkan bila barang pengganti produk yang rusak tersebut sudah tersedia maka
dapat langsung ditukar pada hari itu juga melalui tenaga pemasaran yang
bersangkutan. PT. Sidomunculharus terus berusaha memberikan pelayanan
yang lebih baik lagi kepada pelanggannya dalam hal penanganan produk rusak
karena menurut hasil kuisioner penilaian rata-rata tingkat kepuasan peanggan
yang dibagikan kepada beberapa pengecer PT. Sidomunculdalam sampel nilai
yang dicapai belum menunjukkan hasil yang memuaskan, jadi perusahaan
harus lebih berhati-hati lagi didalam menangani maslah ini.
e. Jangka waktu penyelesaian masalah dengan pelanggan
Jangka waktu yang diperlukan perusahaan didalam menyelesaikan
permasalahan dengan pelanggannya (baik itu mengenai produk maupun
kayawannya) yang ada didalam kota bisa diselesaikan dalam jangka waktu 1
hari, namun bila berada diluar kota bisa memakan waktu 2 sampai dengan 3
hari, namun hal tersebut belum tentu karena jumlah komplain yang didapat
juga menentukan lamanya waktu penyelesaian masalah.
Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
c. Dalam perspektif Proses Bisnis Internal yang diteliti yaitu dibagian inovasi dan
operasi perusahaan terhadap barang yang di produksi. Dalam inovasi nya PT.
Sidomuncul memproduksi berbagai jenis jamu yang akan dipasarkan sesuai dengan
kebutuhan kemajuan jaman. Sementara dalam operasinya PT. Sidomuncul
memperlihatkan semua proses produksinya sehingga pengukuran keberhasilan
dapat terlihat sangat objektif.
d. Kesejahteraan yang disediakan untuk para pegawainya sangat menunjang karena
perusahaan mengadakan semua kebuthan para pegawai seperti jaminan kesehatan,
keselamatan kerja,dll. Selain itu sistem informasi juga sangat berkembang
sehingga sangat mudah dalam mencari informasi perusahaan.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_skor_berimbang
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/balanced-scorecard-definisi-konsep-dan.html
http://eprints.unika.ac.id/1148/
http://yuniastuti40e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/