__________________________________________________________________________________
Definisi api adalah reaksi antara oksigen, bahan bakar dan adanya sumber api. Hal ini lebih
dikenal dnegan istilah segitiga api, yang mana berarti 3 hal yang menimbulkan atau memacu kebakaran.
Segitiga api terdiri dari : Oksigen, Material ( bahan bakar ), panas (titik api).
Fire class berdasar material pembakarnya diklasifikasikan menjadi 4 (sesuai American Standard ):
Type A : akibat kayu, kertas, karet, plastic, pakaian
Type B : akibat minyak, gasoline, cat, bensin
Type C : akibat listrik dan peralatannya
Type D : akibat magnesium, litium, titanium, sodium, potasium
Type K : Bahan-bahan dapur
Passive Fire Protection : terkait struktur bangunan yang tidak mudah terbakar, opening
protection, fire stopping material, Bahan pencegah kebakaran
Klasifikasi APAR :
1. APAR Water untuk Fire Class A
2. APAR Powder untuk Fire Class A B C D
3. APAR CO2 untuk Fire Class B C D
4. APAR Foam untuk Fire Class A dan B
Fire Appliance :
- Conventional Fire Apparatus ( Mobil Pemadam )
- Aerial Apparatus ( Mobil pemadam yang memiliki tangga telescopic )
- Rescue Apparatus ( untuk membawa korban kebakaran dan peralatan khusus )
- Airport Crash Tender ( untuk wilayah bandara )
-
Refernsi JSA :
- UU no 1 th. 1950 tentang Keselamatan Kerja
- UU no. 22 th. 2001 tentang Migas
- Pedoman HSSE managemn nomer 1
- Modul Sertifikasi SI ( Safety Inspektor), GSI ( Gas Safety Inspektor), AT ( Ahli Teknik)
Kualifikasi JSA :
- Masing-masing membuat JSAnya sendiri
- Memahami dan mengetahui proses JSA, semua jenis pekerjaan dan pelaksaannya,
pembuatan JSA, konsekuensi dari ketidakpatuhan JSA, lingkup pekerja dan yang
berwenang.
JSA Priority :
- Pekerjaan high risk ( ketinggian, listrik, bawah tanah, gas, dan minya) sesuai OSHAS
- Peekrjaan – pekerjaan baru
Secara hirarki HSSE STK / Sistem Tata Kerja ( SOP ) JSA
Horse adalah laporan pencatatan insiden. Pencatatan dilakukan secara online, menegtahui statistika
kecelakaan kerja.
“ If you can’t measure it, you can’t control it “
HSSE Performance terbagi menjadi bebrapa tahap :
1. Generatif semua pekerja sudah paham dan mengerti penerapan HSSE
2. Pro-active masih ada temuan , belum sepenuhnya sadar , terkait buday kerja yang masi
dilanjutkan ( budaya yang tidak sesuai dengan peraturan )
3. Calculatif memiliki SOP namun tidka ada review mengenainya, kecelakaan masi ada dan
perlu peningkatan
4. Reactive safety baru dianggap penting tatkala terjadi kecelakaan kerja
5. Patalogical TIDAK PEDULI DENGAN HSSE
Pertamina saat ini masih pada tahap PRO-ACTIVE dan sudah bergerak menuju GENERATIF
HSSE diukur dengan KPI ( Key Performance Indicator ). KPI melingkupi :
- Mempengaruhi lagging ( jumlah insiden, insiden tinggi)
- Usaha mencegah tujuan akhir di luar target
- Tidak melebihi atau kurang target
PEKA adalah mekanisme untuk mengidentifikasi unsafe condition / unsafe action. Di Pertamina
dikenal juga istilah dan mekanisme PEKA Online , yang mana berfungsi unsafe act / unsafe behave di
foto dan diupload ke sistem, siapa saja dapat melaukan PEKA.
Secara definisi, Observasi dan koreksi keselamatan kerja terhadap tindakan dan atau kondisi tidak aman
dilokasi yang dilakukan oleh pekerja, mitra kerja daalm pembuaatn laporan hasil pengamatan PEKA
Tujuan PEKA terkait observasi, koreksi dan lapran secara teknis.
FIRST AID
Oleh : dr. Alfian Husin
Pertolongan pertama dalam lingkup kerja pada suatu kecelakaan yang sering terjadi, seperti :
1. Luka Bakar
Penanganannya siram dengan air bersih mengalir agar supaya menghilangkan kuman dan
menahan panas masuk ke jaringan yang lebih dalam. Air harus ari tawar, apabila menggunakan
air laut, maka sifatnya adalah absorsi, yakni menyerap cairan sehingga semakin perih
R, Respon ( Cek kesadaran ), sentuh bagian yang sopan, seperti pergelangan tangan, atau atau
leher tempat saluran nadi. Apabila memberikan respon positif, seperi mata terbuka, bergerak
anggota tubuh dan bersuara, miringkan posisi ke kanan, krn jika kekiri kurang sesuai dengan
posisi katub jantung yang akan memompa darah. Dimiringkan juga bertujuan agar supaya lidah
tidak menutup jalan oksigen kebelakang dan jika muntah tidak tercecer ke badan korban atau
menegani si penolong.
S, Send for Help, saat masih tidak ada respon, maka segerlah mencari bantuan. Bisa dari orang
sekeliling ataupun menelepon tim medis
A, Airway ( Cek jalan nafas ). Tegadahkan posisi kepala ( Head – Chin – Lift ). Kendorkan
pakaian seperti ikat pinggang, lepas sepatu dan hal pada pakaian yang terikat kencang
B, Breathing ( Cek nafas ). Pastikan mengeceknya dengan 3 alat indera mata,kulit dan telinga.
Metode yang digunakan look,listen,feel. Sehingg apastikan secara pengelihatan apakah korban
bernafas, secara pendengaran, adakah detak jatung, dan secara feel adakah hembuhan hangat
dari hidung korban.
Jika negative, maka segera berikan nafas buatan dan pompa jantung. Mekanisme nafas buatan
diberikan 2x dan melakukan pompa jantung secara berkala. Nafas buatan diberikan masing-
masing selama 2 detik dengan cara tutup hidung korban, tegadahkan kepala korban dan
hembuskan nafas melalui mulut tanpa mengambil nafas terlebih dahulu. Namun saat akan
melakukan perhatikan dan bersihkan area mulut korban. Apabila nafas buatan dilakukan lewat
hidup, lakukan hal serupa pada hidung korban.
C, Circulating , seperti halnya proses B yang telah dijelaskan. Secara bergantian dan berkala
nafas buatan dan pompa jantung. Pompa jantung dilakukan sebanyak 30x di dada kiri korban
dengan kedalaman 5cm. kecepatan 100x/menit, sekitar 11 detik 2x.
D, Defibrator, untuk D, ini optional dan tidak bisa dilakukan di semua tempat. Defribator adala
alat kejut jantung yang biasanya ada di rumah sakit atau tempat medis
4. Sesak Nafas
- Dudukan tegak dan longgarkan pakaian
- Arahkan ke udara terbuka, jangan berkerumul
- Ventolin, alat sempot untuk penderita sesak nafas
5. Shock
Keadaan dimana tubuh tidak memompa darah akibat :
- pendarahan
- kehilangan cairan
- berdiri terlalu lama
- emotional shock
- ketakutan
- nyeri atau patah tulang
Pertolongan yang diberikan :
- tidurkan, angkat lebih tinggi posisinya
- beri selimut , krn korban biasanya kedinginan
- atasi dulu penyebab shock terlebih dahulu dan jangan bertanya banyak hal.
6. Penyakit mendadak, seperti Heart Attack ( Serangan jantung). Serangan jantung diakibatkan
antara lain karena pola hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan cepat saji yang
berlebihan dan kurang olahraga sehingga adanya penyumbatan darah. Serangan jantung 75-
80% terjadi diluar RS atau longkup daera medis. Apabila itu terjadi, maka beri obat Iso sorbide
Dinitrate (ISDN) letakkan di bawah lidah korban ( tentunya setelah analisa DRS ABC telah
dilakukan dan terindikasi serangan jantung)
Incident Investigation
Oleh : Gunawan Eko Waluyo
Tujuannya :
- Melaksanakan penyelidikan kecelakaan
- Mengetahui langkah – langkah penyelidikan
- Memahami teknik penyelidikan
- Menunjukkan fakta-fakta
Insiden artiya rangkaian kejadian yang tidak diharapkan yang menyebabkan kerugisn di berbagai aspek.
Near miss , suru potensi kejadian yang tidak merugikan apa apa. Near miss POTENTIAL untuk
terjadinya FATALTY, sehingga peristiwa near miss harus diminimalisir.
Saat terjadi suatu accident, perusahaan harus merekam, menyelidiki dan menganalisa dengan
tujuan untuk :
- Menentukan penyebab dasar penyimpangna atau permasalahan
- Identifikasi tindakan
- Identifikasi peluang terjadinya kembali
- Komunikasi hasil penyelidikan yang telah dilakukan
Penyelidikan dilakukan diwaktu yang tepat dan hasil penyelidikan harus didokumentasikan.
Kasus yang termasuk kategori NOA ( Number Of Accident)
1. Kecelakaan dengan korban jiwa
2. Kejadian tumpahan minyak dengan jumlah lebih dati 15 ribu barrel
3. Kerusakan (damage) dengan nilai total minimal 1 juta US dollar menarik media massa
AMDAL mencakupi :
1. Kerangka Acuan
2. Analisa dampak lingkungan
3. Rencana Kelola Lingkungan
4. Rencana Pengolahan Lingkungan.
Tahapan AMDAL : Perencanaan Operasi Pasca Operasi
Aspek Environment KPI Direksi
Tolok ukur keberhasilan mengenai Kebijakan Lingkungan di Negara Indonesia dapat dilihat dari
banyaknya dan jenis PROPER yang diperoleh. PROPER kependekkan dari Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan. Proper terkait Lingkungan Hidup dan diakui internasional dan akan
memberi impact kepada perusahaan diantara citra perusahaan dan dalam hal financial, perusahaan akan
dapat pinjaman dana pengembangan usaha lebih mudah
Bentuk Penghargaan :
- Verbal
- Simbolik
- Non Cash
- Cash
Jenis Penghargaan
- Star Perform Award
- Star Behaviour Award
- Dept. Shinning Star Award
APD , Alat pelindung diri adalah mekanisme JSA terakhir apabila segala pencengan tidak bisa
dilakukan. Sisi positifnya, APD dapat melindungi pekerja sesuai dengan kebutuhan kerja. Sisi negative,
salah satunya tidak semua APD tahan listrik dan tergantung perlakuan penggunaan APD
Nama lain APD, adalah PPE ( Personal Protective Equipment ) , perlengkapan yang wajib digunakan
untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan
Security Awardness
Oleh : Devi Listyaningrum ( Jr. Analysis Security Strategic and Audit )
Kenapa penting :
- Meningkatkan produktivitas
- Keunggulan daya saing
- Corporate Repurtasi Bagus
- Mencegah kerugiaan
Segitiga Penilaian Kriminalitas : Niat, Kesempatan, dan Ketrampilan. Ketrampilan adalah salah sau
aspke yang paling banyak ditemukan di perusahaan Pertamina.
- Memanfaatkan kelemahan dari sang pemilik
- Jangan sampai lenyap
- Keamanan perlu biaya mahal
Prinsip Pengamanan
- Deter / Menghalangi Barrier Gate, Parimeter, Buffer Zone
- Detect / Mendeteksi Access Control, Surveilance
- Delay / Menunda Layering
- Deny / Menolak Repasif
ISU Strategis terkait security perusahan :
- Terorisme
- Pencurian pihak internal
- Sabotase
- Unjuk rasa anarkisme
TUPOKSI SECURITY
Personil Pengamanan Informasi.
“Melaksanakan pengamanan dan ketertiban personil, materil, informasi serta kegiatan atau operasioanl
dalam rangka mendukung bisnis perusahaan”.
Pertamina termasuk OBVITNAS , yakni Obyek Vital Nasional dimana perusahaan atau indutri migas
menyangkut hajat orang banyak ( masyarakat ).
Selain itu ada istilah PAK ( Penyakit AKibat Kerja). Untuk menagguanginya ada
penanggulangan gangguan kesehatan dan daya kerja, diantaranya :
- Substitusi
- Ventilasi umum
- Local exhauser
- Patuhi peraturan
- Pendidikan tentang kesehatan
Emergency Prepareness :
- Pemberdayaan SDM
- Adanya SOP yang telah sesuai
- Memiliki koreksi dan evaluasi terdahulu
Emergency Circle :
Kesiapan Tanggap darurat Pemeliharaan Pencegahan & Mitigasi kembal lagi ke kesiapan
Kelasifikasi Darurat
1. Keadaan darurat tingkat 1 : mampu ditangani oleh pekerja dilokasi dan hanya memiliki
dampa internal
2. Keadaan darurat tingkat II : tidak dapat ditanggulangi oleh pekerja dilokasi terkait dan
harus diambil alih oleh komando penaggulangan. Tim penanggulangan ditingkat Direktorat
3. Keadaan darurat tingkat III : tidak dapat ditanggulangi direktorat , dan harus menghubungi
pihak nasional