Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN GURU SEKOLAH MINGGU

Mengajar dengan Rupa & Kata

Seperti Apakah Kita Mengenal Anak?


Siapa yg kita layani? Anak. Melayani anak susah atau gampang?
Biasanya jawaban orang adalah kata yang paling belakangan
disebut. Benarkah demikian? Gampang karena anak itu masih
bodoh, orang dewasa lebih pandai, anak kosong, orang gede
berisi. Benarkah demikian? Marilah kita mengenal siapa yang
kita layani.
Anak bukan benda mati, walaupun masih kecil, mereka adalah
pribadi-pribadi ciptaan Tuhan yang unik. Bukan kertas kosong
yang siap kita tulisi. Mereka tidak kosong, tapi punya kemampuan
dahsyat, anugerah Tuhan sejak mereka lahir.
Seorang Profesor Pendidikan kreativitas, Prof.Primadi berkata,
apa kesalahan utama pendidikan dunia? Menganggap anak kecil
kosong dan bodoh, orang dewasa berisi dan pintar, dan
pendidikan adalah orang dewasa mengisi anak2 hingga berisi.
Padahal anak2 memiliki sejumlah anugerah dari Tuhan,
misalnya:kemampuan praimage,kemampuan kreatif(nanti akan
dijelaskan). Bahkan org dewasa seharusnya banyak belajar dari
anak . Saya kagum karena Prof ini bukan orang Kristen, tapi
menangkap pesanTuhan Yesus yang juga sangat menghargai
anak, dan meminta kita untuk menjadi seperti anak kecil.
.
Dampak Pengenalan Terhadap Pelayanan.Dalam pelayanan
SM, apakah kita sudah menghargai anak? Apakah kita
menghargai mereka sebagai pribadi yang unik, bukan seorang
kecil yang kosong dan bodoh? Sikap ini berdampak pada sikap /
cara kita mengajar pada anak, otoriter atau menganggap
remeh.Contoh: di TK umum, anak berbaris, du2k dgn tertib tak
boleh bicara anak manis itu yang duduk diam mendengarkan dan
menuruti perintah Guru. Anak tidak boleh berpendapat, punya
jawaban sendiri, bahkan dalam pel. Seni.
Catatan:sayangnya dengan system pendidikan yang terlalu
pentingkan rasio, semakin dewasa rasio semakin berkembang,
kreativitas semakin tumpul dan akhirnya pudar/macet. Guru
sekolah minggu jangan ikut berperan mematikan kreativitas anak
dengan cara mengajar yang asal-asalan dan tak
bertanggungjawab

Mari Melihat Anugerah Tuhan.


Anugerah Tuhan untuk anak antara lain kepekaan meraba
sesuatu yang samar. Bayi yang baru lahir belum bisa melihat
dengan sempurna, tapi bisa mengenali ibunya. Anak juga melihat
tidak hanya dengan mata, tapi dengan hati. Contoh : orang yang
paling cantik adalah ibunya, Cherie yang tidak suka gurunya
walau beracting baik. Apakah kita dicintai oleh anak2? Kalau kita
menyayangi mereka, maka itu akan memancar dan mereka akan
tahu. Kalau kita dicintai oleh anak, berbahagialah, karena cinta
anak2 adalah cinta yang jujur,tulus, murni tanpa maksud
tertentu.
Tuhan jg menganugerahkan anak 2 bagian otak, yaitu ratio dan
kreatif. Sayang pola pendidikan kita lebih mengutamakan ratio
daripada kreatif. Buktinya anak2 dibiasakan dengan satu jawaban
seperti pada ilmu Pasti, padahal ada berbagai jawaban contoh:
dengan teman kita harus saling… Anak jatuh pada kebiasaan
menerima saja dan menghafal semua yang dikatakan guru, walau
kadang tidak mengerti maknanya. Kita sebagai Guru …jangan
sampai Firman hanya dihafal, cerita hanya didengar tanpa
mereka mengerti maknanya, hubungannya dengan hidup
mereka. Akibatnya ketika dewasa kita tidak berusaha berpikir,
berpendapat, bertanya, hanya mengikuti yang sudah ada,
malas…
Akibat system hafalan: anak seolah cepat pintar, namun sebentar
kemudian ia lupa, setelah informasi baru masuk.Apabila informasi
yang baru masuk, maka hafalan yang di otak
keluar.Carakreatiflah yang mampu membuat memori menjadi
bermutu.
Mengajar dengan Rupa dan Kata
Sebagai Guru SM kita harus mengembangkan kreativitas mereka
dengan menciptakan satu jam kebaktian yang kreatif dan
menyenangkan. Sehingga walau mereka sudah tahu cerita yang
disampaikan, mereka bisa melihat dari sudut yang berbeda dan
menangkap maknanya. Berceritalah tidak hanya dengan bahasa
kata, tapi juga dengan rupa., dengan alat peraga. Alat peraga
yang bervariasi akan merangsang keinginantahu mrk, membuat
cerita lebih hidup dan berkesan, dan jelas. Kita tentu ingin agar
cerita Alkitab yang kita sampaikan tidak berlalu begitu saja
bukan? Kalau untuk menyampaikan hal kedagingan, dunia begitu
professional, mempersiapkan secara serius dan sepenuh hati,
mengapa untuk melayani Tuhan, kurang bersemangat dan
seadanya. Rasanya kita bersalah bila membuat firman Tuhan
menjadi begitu membosankan.
Salah satu cara menyajikan firman Tuhan adalah dengan alat
peraga.

Berbagai Alat Peraga


Sejak zaman PL alat peraga telah digunakan. Para Nabi membuat
replika Yerusalem, sabuk lapuk. Tuhan Yesuspun memakai
berbagai peraga, ada pohon, biji, anak kecil, burung pipit dsbnya.
Untuk membuat alat peraga SM perlu usaha. |Ada berbagai cara:
Alat peraga yang ada bisa dimodifikasi agar jadi lebih
menarik, apalagi kalau bahan yang tersedia sama terus tiap
minggunya.
Kalau kita sibuk( Guru SM; bekerja,merangkap ibu Rumah
Tangga), tak ada waktu, kita bisa buat yang sederhana dan
cepat.
(Kalau ada waktu lebih banyak, buatlah yang sedikit lebih
rumit).
Salah satunya : Dengan menggambar cara draw and
tell/menggambar sambil bercerita.
Bagaimana?Tapi saya tak bisa menggambar?Kalau kita tidak
bisa menggambar, sekarang akan diajarkan bagaimana
menggambar untuk draw and tell dengan cepat dan mudah.
Prinsip Draw and Tell: Dengan usaha minim berdampak
yang besar. Yang penting kemauan, kesungguhan dalam
pelayanan, kecintaan pada anak, dan kreativitas.
Guru Sekolah Minggu diberi kreativitas oleh Tuhan jangan jangan
dipendam didalam tanah. Pakailah untuk pelayanan ini, setiap
mempersiapkan cerita: >Bayangkan dalam imajinasi anda,
keluarkan filmnya,
>Adegan mana yang paling menarik dapat dijadikan ide untuk
mengawali cerita,
>Cari apa yang dapat diperagakan,
>Inti ajaran apa yang hari itu harus sampai pada anak. Kalau
cerita sudah hidup di hati anda, maka anda akan
menyampaikannya juga dengan hidup.
Itu akan dirasakan juga oleh anak.

Tahapan Draw and Tell


1. Belajar menggambar sederhana
^ ekspresi wajah : senang, sedih, marah, takut,
^ usia : kakek, nenek, orang dewasa pria, wanita, anak2
^ rambut dan asesorisnya : topi, selendang, ikat kepala
^ badan,kostum dan asesorisnya : size, motif
baju,jubah,untuk rakyat jelata, orang kaya, raja,
tongkat gembala
^ gambar Yesus
^sikap badan : tidur, duduk, berjalan, berdiri menyamping,
menolong,
berkerumun , gesture gembira, berdoa
^ warna untuk rakyat jelata, orang kaya, gembala
2. Aplikasi
Pada media white board:
^ gambar berkembang
Pada media kertas:
^ boneka jari
^ wayang
^ gambar lipat
^ akordeon
^ gambar berkembang : selip

2. Bedah cerita
^ Nuh taat pd Tuhan
Gb. Berkembang pada whiteboard
^ Yakub lari ke rumah Laban
Wayang utk perjalanan, bolakbalik untuk perubahan
ekspresi
^ Yesus menyembuhkan orang lumpuh
Gambar lipat untuk perubahan keadaan
^ perumpamaan anak yang taat
Boneka jari, gb.lipat
^ orang yang tangannya lumpuh
^ Hana berdoa di rumah Tuhan
Akordeon berbentuk gereja untuk proses yang nanti bs
dilihat semua
^ Yesus menenangkan angin rebut
Gambar berkembang dgn cara diselip

Catatan Akhir: Kita harus belajar dari anak kecil. Anak2


masih seimbang ratio dan kreativitasnya. Contoh: anak
selalu bertanya, tidak jaim. Takut pertanyaannya bodoh.
Anak berani mencoba, tidak takut salah. Inilah kreativitas,
tidak puas dengan satu jawaban, karena ada jawaban2 lain,
kemungkinan2, berbagai sudut pandang terhadap satu
masalah. Apakah kita sudah menjadi guru SM yang kreatif?
Apakah kita cukup puas dengan membaca bahan dan
menyampaikannya begitu saja? Apakah kita bertanya dan
mencari kemungkinan lain? Satu cerita Alkitab dapat
diceritakan dari berbagai sudut pandang, dengan berbagai
cara. Selamat melayani!

Kreativitas itu anugrah Tuhan, kita harus memanfaatkannya.


Kreatif suka tantangan. Jadikanlah tiap pertemuan SM itu
tantangan utk menampilkan cerita yang berkesan, jangan
hanya bercerita dengan cara yang sama terus dari minggu
ke minggu, karena kita memiliki kreativitas. Seperti burung
yang bisa membuat sarang yang indah tapi hasilnya sarang
yang sama terus , kita –guru dan anak sekolah minggu- tidak
boleh seperti itu.

Anda mungkin juga menyukai