Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

AKUNTANSI DIVIDEN
4.1 Latar Belakang
Dividen (dividend) adalah pembagian oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya secara pro rata (proporsional). Calon pembeli dan penjual
saham sangat berkepentingan terhadap kebijakan dan praktik dividen perusahaan.
Perusahaan besar yang telah berhasil membayarkan sebagian besar pendapatannya
dalam bentuk dividen. Sebaliknya, perusahaan yang baru bertumbuh dapat
membayarkan sebagian kecil dari pendapatannya dalam bentuk dividen.
Saldo laba atau laba ditahan (retained earnings) adalah laba yang tidak
dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya. Besarnya saldo laba
merupakan bagian dari klaim pemegang saham atas total aset perusahaan. Namun
saldo laba bukanlah klaim terhadap suatu aset tertentu. Saldo laba juga tidak dapat
dikaitkan dengan saldo suatu aset tertentu.
Laporan laba rugi untuk perseroan terbatas (PT) serupa dengan laporan
untuk perusahaan perserangan atau persekutuan kecuali untuk satu hal: pelaporan
pajak penghasilan ( di Indonesia disebut sebagai pajak badan).
4.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Dividen ?
2. Apa itu Saldo Laba?
3. Bagaimana penyajiannya dalam Laporan Keuangan ?
4.3 Pembahasan
4.3.1 Dividen
Dividen adalah pembagian oleh perusahaan kepada paea pemegang
sahamnya secara pro rata (proporsional). Calon pembeli dan penjual saham sangat
berkepentingan terhadap kebijakan dan praktik dividen perusahaan.Perusahaan
besar yang telah berhasil membayarkan sebagian besar pendapatannya dalam
bentuk dividen. Sebaliknya, perusahaan yang baru bertumbuh dapat membayarkan
sebagian kecil dari pendapatannya dalam bentuk dividend dan sebagian besar dari
keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membiayai ekspansi.

1
Jika sebuah perusahaan telah mengumumkan pembayaran dalam jumlah
tertentu dalam bentuk dividen, maka perusahaan tersebut tidak boleh mengurangi
jumlah dividen yang telah ditentukan.
Dividen terdiri atas 4 jenis, yaitu:
a. Dividen Tunai
b. Dividen Properti
c. Dividen Scrip (Surat promes untuk membayar sejumlah uang tunai)
d. Dividen Saham
Dividen dapat dinyatakan dalam du acara : (1) dalam persentase nominal
atau nilai yang tertera dalam saham, atau (2) dalam jumlah dolar/saham. Dalam
banyak media keuangan, dividen biasanya dilaporkan per kuartal (triwulan) dalam
jumlah dolar persaham. Sebagai contoh, dividen kuartalan Boeing Company
adalah $0,17/lembar, Hershey Foods Corp $0,315/lembar, dan Nike $0,12/lembar.
1. Dividen Tunai
Dividen tunai (cash dividend) adalah pembagian uang tunai secara pro rata
kepada pemegang saham. Mayoritas perusahaan membagikan dividen bagi para
pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Untuk dapat membayar dividen tunai,
sebuah perusahaan harus memiliki :
a. Saldo Laba (retained earnings)
b. Kas yang cukup
c. Pengumuman dividen
Jurnal Deviden Tunai
Ada 3 tanggal penting yang perlu diperhatikan dalam perlakuan akuntansi
dividen berjenis uang tunai, yaitu:
a. Tanggal Pengumuman, adalah tanggal pada saat dewan direksi
mengumumkan akan dibagikannya dividen dalam bentuk uang tunai. Pada
saat ini perusahaan melakukan pengakuan akan utang dividen dengan
mendebit saldo Saldo Laba.
b. Tanggal Pencatatan, adalah tanggal pada saat para pemegang saham dapat
melihat nilai dividen yang akan diterimanya melalui memorandum
pencatatan dividen tunai yang dibuat oleh perusahaan. Pada saat ini, tidak

2
ada jurnal yang perlu dibuat. Perusahaan hanya perlu menunjukan memo
pencatatan dividennya saja, sehingga pemegang saham bisa melihat berapa
persisnya jumlah uang tunai yang akan diterima.
c. Tanggal Pembayaran, adalah tanggal pada saat dividen dibayarkan. Pada
saat yang sama perusahaan mencatat pengeluaran kas untuk pembayaran
dividen, sekaligus mengeliminasi ‘Utang Dividen’ yang diakui pada saat
tanggal pengumuman.
Contoh:
Pada tanggal 1 Desember 2015, Direksi Media General mengumumkan
bahwa dividen tunai sebesar $1/lembar atas 100.000 lembar saham biasa bernilai
nominal $10. Jumlah dividen adalah $100.000 (100.000x$1). Dividen rencananya
akan dibagikan pada tanggal 20 Januari2015. Untuk itu manajemen perusahaan
mengundang para pemegang saham pada tanggal 22 Desember2015 untuk
memeriksa nilai dividen yang akan mereka terima. Jurnalnya akan menjadi
sebagai berikut:
Tanggal Pengumuman (1 Desember 2015)

Saldo Laba $100.000

Utang Dividen $100.000

Tanggal Pencatatan (22 Desember 2015)

Tidak Ada Pencataan

Tidak ada pencatatan yang perlu dilakukan. Perusahaan hanya menunjukan


memo pencatatan yang dilakukan pada tanggal 15 April 2015 yang lalu, sehingga
masing-masing pemegang saham tau berapa besarnya dividen yang akan ereka
terima pada saat pembayaran nanti. 15 April Tidak ada Jurnal.
Tanggal Pembayaran (20 Januari2015)

Utang Dividen $100.000

Kas $100.000

3
Alokasi Dividen Tunai antara Saham Preferen dan Saham Biasa
Sebagaimana telah dijelaskan di Bab sebelumnya, saham preferen menjadi
prioritas dibandingkan dengan saham biasa dalam hal dividen. Pemegang saham
preferen harus menerima pembayaran dividen tahun-tahun sebelumnyayang
belum dibayarkan oleh perusahaan sebelum pemegang saham biasa menerima
bagian mereka.
Contoh :
Pada tanggal 31 desember 2015, CSR Inc. memiliki 1000 lembar saham
preferen kumulatif, 8%, bernilai $100. CSR Inc. juga memiliki $50.000 lembar
saham biasa yang saat ini sedang beredar dengan nilai nominal $100. Deviden
saham preferen adalah $8 ($100x8%). Dividen tahunan untuk saham preferen
adalah $8000 (1.00xRp.8). Pada tanggal 31 desember 2015, dewan direksi
mengumumkan dividen tunai sebesar $6.000. Ini berarti seluruh dividen akan
dibayarkan kepada pemegang saham preferen. Jurnal :

Salda Laba $6.000

Utang Dividen $6.000

Oleh karena saham preferennya kumulatif, dividen sebesar $2/lembar


merupakan dividen terutang bagi saham preferen di tahun 2015. Dividen tersebut
harus dibayarkan kepada mereka sebelum perusahaan dapat membayar dividen
kepada pemegang saham biasa di masa depan yang harus diungkapkan pada
laporan keuangan.
Pada tanggal 31 desember 2015, CSR mengumumnkandividen tunai sebesar
$50.000. Alokasi dividen bagi kedua jenis saham tersebut :

Total Dividen $50.000

Alokasi untuk saham preferen

Dividen tertunggak, 2015(1.000x$.2) $2.000

Dividen 2017 (1.000xRp.80) $8.000$10.000

Sisa yang dialokasikan untuk saham biasa $40.000

Jurnal untuk mencatat pengumuman deviden adalah

4
Salda Laba $50.000

Utang Dividen $50.000

2. Dividen Saham
Dividen saham (stock dividend) adalah pembagian saham perusahaan yang
bersangkutan secara pro rata kepada pemegang sahamnya. Jika dividen tunai
dibayarkan dalam bentuk tunai, dividen saham dibayarkan dalam bentuk
saham..Selain pembagian dividen dalam bentuk surat berharga, alternatif yang
paling sering dilakukan adalah dividen dalam bentuk saham—bila perusahaan
kekurangan likuiditas (kas). Pembagian dividen jenis stock biasanya diberikan
secara merata bagi semua pemegang saham.
Pembagian dividen saham sesungguhnya tidak menyebabkan kekayaan
perusahaan berkurang. Nilai aset bersih perusahaan, tetap seperti sebelum
pembagian dividen. Demikian halnya dengan komposisi kepemilikan. Transaksi
dilakukan dengan cara mengkapitalisasi laba ditahan. Artinya saldo laba di tahan
(sebagian atau seluruhnya) dipindahkan ke akun modal. Sehingga modal disetor
bertambah, sedangkan laba ditahan berkurang atau habis.
Tujuan dividen saham ialah sebagai berikut:
a. Memenuhi harapan pemegang saham untuk mendapatkan dividen tanpa
mengeluarkan uang tunai.
b. Meningkatkan daya jual saham perusahaan. Ketika jumlah saham di pasar
meningkat, harga pasar saham per lembarnya akan turun. Penurunan harga
pasar tersebut akan memudahkan para investor yang lebih kecil untuk
membeli saham perusahaan.
c. Menekankan bahwa sebagian dari ekuitas pemegang saham telah
diinvestasi ulang secara permanen ke dalam usaha (dan tidak tersedia
untuk dividen tunai).
Jurnal Dividen Saham
Untuk mengilustrasikan dividen saham kecil asumsikan bahwa Medland
coorperation memiliki saldo laba sebesar $300.000. perusahaan mengumumkan
dividen saham sebanyak 10% atas 50.000 lembar saham biasanya yang bernilai

5
nominal $10/lembar. Harga pasar wajar saat ini adalah $15/saham. Jumlah saham
yang dikeluarkan sebanyak 5.000 (10%x$50.000). Jadi, jumlah total yang didebist
ke saldo laba adalah $75.000 (5.000x$15). Juranla untuk mencatat pengumuman
dividen tersebut adalah :

Saldo Laba $75.000

Dividen saham biasa tersedia untuk dibagi $50.000

Tambahan modal disetor dari dividen saham $25.000

Akun dividen saham biasa yang dibagikan merupakan akun ekuitas


pemegang saham . Ini bukanlah kewajiban karena suatu asset tidak akan
digunakan untuk membayar dividen. Jika neraca disusun sebelum dividen saham
dikeluarkan, maka akuntersebut dialporkan di bahwah modal disetor. Sebagai
tambahan saham biasa.

Modal Disetor

Saham Biasa $500.000

Dividen Saham Biasa Yang Akan Dibagikan $ 50.000 $50.000

Setelah saham untuk dividen diterbitkan, maka posisi ekuitas pemilik


menjadi sebagai berikut:

Dividen Saham Biasa Tersedia Untuk Dibagi $50.000

Saham Biasa $50.000

Pengaruh Dividen Saham


Dividen saham mengubah komposisi ekuitas pemegang saham, karena
bagian saldo laba ditransfer ke modal disetor. Meskipun demikian, total ekuitas
pemegang saham tetap sama. Dividen saham juga tidak mempengaruhi nilai
nominal maupun nilai yang tertera dalam saham. Tetapi jumlah saham yang
beredar akan naik, dan nilai buku per saham akan turun. Pengaruh ini terhadap
Medland Corporation berikut :

Ekuitas Pemegang Saham

Modal Disetor

6
Saham Biasa, Nilai Nominal Rp. 100 $500.000 $550.000

Agio Saham Biasa $ 25.000

Total Ekuitas Pemegang Saham $500.000 $575.000

Saldo Laba $300.000 $225.000

Total Ekuitas Pemegang Saham $800.000 $800.000

Saham Beredar $ 50.000 $ 55.000

Nilai Buku Per Saham 16,00 14,55


Pada contoh diatas ini, junlah modal disetor naik sebesar $75.000, dan saldo
laba turun $75.000.
3. Pemecahan Saham
Pemecaham saham (stock split), seperti halnya dividen saham, melibatkan
penerbitan sahama tambahan bagi pemegang saham sesuai dengan persentase
kepemilikan. Pemecahan saham menurunkan nilai nominal atau nilai yang tertera
di saham. Tujuhan pemecahan saham adalah meningkatkan daya jual saham
dengan cara menurunkan nilai pasar/lembarnya. Nilai pasar yang lebih rendah
juga akan memudahkan perusahaan untuk menerbitkan saham tambahan.
Pengaruh pemeaham saham terhadap nilain pasar biasanya berbanding
terbalik secara proporsional dengan besarnya pemecahan. Sebagi contoh, setelah
pemecaham saham 2 untuk 1 baru-baru ini, nilai pasar saham Nike turun $111 ke
$55.
Dalam pemecahan saham, jumlah saham naik dalam proporsi yang sama
dengan penurunan nilai nominal atau nilai yang tertera per saham. Sebagai
contoh, pada pemecahan saham 2 untuk 1, satu saham bernilai $10 ditukar dengan
dua saham yang bernilai nominal $5. Pemecahan saham tidak mempengaruhi total
modal disetor, laba ditahan, maupun total ekuitas pemegang saham. Namun
jumlah sham beredar meningkat dan nilai buku per saham turun. Berikut :

Ekuitas Pemegang Saham

Modal Disetor

Saham Biasa, Nilai Nominal Rp. 100 $500.000 $500.000

Agio Saham Biasa

7
Total Ekuitas Pemegang Saham $500.000 $500.000

Saldo Laba $300.000 $300.000

Total Ekuitas Pemegang Saham $800.000 $800.000

Saham Beredar $ 50.000 $100.000

Nilai Buku Per Saham 16,00 8

4.3.2 Saldo Laba


Saldo laba atau laba ditahan (retained earnings) adalah laba yang tidak
dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya. Besarnya saldo laba
merupakan bagian dari klaim pemegang saham atas total aset perusahaan. Namun
saldo laba bukanlah klaim terhadap suatu aset tertentu. Saldo laba juga tidak dapat
dikaitkan dengan saldo suatu aset tertentu. Sebagai contoh, saldo laba sebesar
$.100.000 bukan berarti bahwa perusahaan pasti memiliki kas Rp.100.000.
Alasannya bahwa saldo kas yang diperoleh ketika pendapatan lebih besar daripada
beban perusahaan, ternyata telah digunakan untuk membeli gedung, perlatan, dan
aset lainnya. Untuk itu lihatlah table dibawah :

Perusahaan Saldo Laba Kas

Walt Disney Co. Rp. 12.979 Rp. 1.239


Intel Corp. 27.847 7.404
Kellog Co. 1.873 100,6
Amazon.Com (2.861) 540

Meskipun demikian, ketika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan,


perusahaan akan menderita rugi bersih (net loss). Rugi bersih akan didebit ke
saldo laba melalui jurnal penutup. Hal ini juga dilakukan sekalipun
mengakibatkan saldo debit (saldo abnormal) pada saldo laba akhir. Rugi bersih
tidak boleh didebit ke akun modal disetor. Jika kita melakukan hal tersebut,
kita menjadi tidak mampu membedakan antara modal disetor dan modal yang
dihasilkan dariusaha. Saldo debit pada akun saldo laba disebut sebagai deficit
(deficit). Berikut :

8
Neraca Sebagian

Ekuitas Pemegang Saham

Modal Disetor

Saham Biasa $800.000

Saldo Laba (Defist) $ 50.000

Total Ekuitas Pemegang Saham $850.000

1. Batasan Penggunaan Saldo Laba


Saldo laba biasanya dapat dibagikan sebagai dividen. Kenyataan ini diakui
secara eksplisit oleh beberapa perusahaan. Namun di beberapa perusahaan lain,
penggunaan saldo mungkin dibatasi. Pembatasan ini menyebabkan sejumlah
saldo laba yang ada saat ini tidaj dapat dibagikan sebagai dividen. Pembatasan
dapat disebabkan oleh alasan –alasan berikut : legal, kontraktual, atau sukarela.
a. Batasan legal. Terdapat undang-undang yang mengharuskan perusahaan
membatasi penggunaan saldo labanya untuk pembelian saham treasuri.
Batasan tersebut menjaga keutuhan jumlah modal disetor perusahaan yang
untuk sementara waktu dipegang dalam bentuk saham treasuri. Ketika
terjual, batasan tersebut dihapuskan.
b. Batasan kontraktual. Kontrak utang jangka panjang mungkin
mensyaratkan batasan penggunaan saldo laba. Batasan tersebut membatasi
penggunaan saldo laba untuk pembayaran dividen. Jadi, kemungkinan
perusahaan untuk membayar utangnya menjadi lebih tinggi.
c. Batasan sukarela. Dewan direksi mungkin secara sukarela membatasi
penggunaan saldo laba untuk tujuan-tujuan tertentu. Contohnya, dewan
mungkin mengotorisasi pembatasan saldo laba untuk pengembangan
(ekspansi) pabrik perusahaan. Dengan membatasi jumlah pembayaran
dividen, maka perusahaan akan memilki uang lebih banyak untuk
membiayai ekspansi yang direncanakan.

9
Batasan penggunaan saldo laba (retained earnings restrictions) biasanya
digunakan di catatan atas laporan keuangan. Contohnya, Tektonix Inc., produsen
alat-alat ukur elektronik , memilki saldo laba sebesar $774 juta, namun yang tidak
dibatasi penggunaanya hanya $223,8 juta.
2. Penyesuaian Periode Sebelumnya
Koreksi kesalahan atas laporan keuanagn yang telah diterbitkan sebelumnya
disebut sebagai penyesuaian periode sebelumnya (prior period adjustment).
Koreksi tersebut dicatat langsung kea kun Saldo Laba karena pengaruh kesalahn
tersebut sekarang ada pada akun ini : Laba bersih periode tersebut telah
dipindahkan ke saldo laba melalui jurnal dan posting jurnal penutup.
Sebagia contoh, asumsikan bahwa pada tahun 2015 General Microwave
menemukan beban depresiasi dicatat terlalu rendah (kurang saji( $300.000 akibat
kesalahan perhitungan. Kesalahan ini membuat laba bersih maupun saldo laba
saat ini terlalu tinggi (lebih saji). Jurnal penyesuaian periode sebelumya, tanpa
memperhitungkan pengaruh pajak, adalah sebagai berikut.

Saldo Laba $300.000

Akumulasi Depresiasi $300.000

Penyesuaian periode sebelumnya dilaporkan dalam aporan saldo laba.


Penyesuaian tersebut menambah (atau mengurangi) saldo laba awal. Asumsikan
General Microwave memilki saldo laba awal sebesar $800.000 dan melaporkan
penyesuaian periode sebelumnya berikut ini.
GENERAL MICROWAVE
Laporan Saldo Laba (sebagian)

Saldo 1 Januari yang dilaporkan $800.000

Koreksi atas kurang saji laba bersih periode sebelumnya


($300.000)
(kesalahan depresiasi)

Saldo 1 Januari yang telah disesuaikan $500.000

3. Laporan Saldo Laba


Laporan saldo laba atau laporan laba ditahan (retained earnings statement)
menunjukkan perubahan saldo laba selama periode berjalan. Laporan dibuat

10
berdasarkan akun Saldo Laba. Transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi saldo
laba ditabulasikan dalam bentuk akun sebagaimana diperlihatkan gambar di
bawah ini.
Saldo laba

1. Rugi bersih 1. Rugi bersih


2. Penyesuaian periode sebelumnya atas lebih 2. Penyesuaian periode sebelumnya atas
saji laba bersih kurang saji laba bersih
3. Dividen tunai dan dividen saham
4. Sebagian penjualan saham treasuri

Seperti telah diketahui, laba bersih menambah saldo laba, sementara rugi
bersih mengurangi saldo laba. Penyesuaian periode sebelumnya dapat menambah
maupun mengurangi saldo laba. Baik dividen tunai maupun dividen saham
mengurangi saldo laba. Jenis transaksi saham treasuri yang mengurangi saldo laba
dijelaskan pada bab sebelumnya.
Laporan saldo laba yang lengkap untuk Graber Inc., berdasarkan asumsi
data-data tadi adalah sebagai berikut :
GRABER INC.
Laporan Saldo Laba
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015

Saldo 1 Januari yang dilaporkan $1.050.000

Koreksi atas kurang saji laba bersih periode sebelumnya


$ 50.000
(kesalahan depresiasi)

Saldo 1 Januari yang telah diusulkan $1.100.000

Ditambah: Laba Bersih $ 360.000

$1.460.000

Dikurang: Dividen Tunai $100.000

Dividen Taham $200.000$ 300.000

Saldo 31 Desember $1.160.000

4. Penyajian dan Analisis Laporan


Penyajian

11
Bagian ekuitas pemegang saham di neraca Graber Inc. disajikan pada
gambar dibawah. Perhatikan bahwa : (1) “Dividen saham biasa yang akan
dibagikan” (common stock dividend distributable) disajikan bahwa “Modal
saham” pada “Modal disetor.”(2) batasan penggunaan saldo laba diungkapakan
dicatatan atas laporan keuangan.
Dibandingkan menyajikan bagian ekuitasnya secara detail di neraca, banyak
perusahaan menyiapkan laporan ekuitas pemegang saham. Laporan tersebut
menujukkan perubahan pada masing-masing maupun total akun ekuitas pemegang
saham selama suatu periode. Contoh laporan ekuitas pemegang saham bisa dilihat
pada laporan keuangan PepsiCo.
Analisis
Profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham biasa dapat diukur
dengan rasio imbal hasil atas ekuitas pemegang saham biasa. Rasio ini
menunjukkan berapa jumlah dolar (atau rupiah) dari laba bersih yang dihasilkan
dari setiap dolar (atau rupiah) yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Rasio
ini dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham
biasa ( yaitu laba bersih dikurang dividen saham preferen) dengan rata-rata ekuitas
pemegang saham biasa. Sebagai ilustrasi, ekuitas pemegang saham biasa dari
Kellog Company menunjukkan saldo awal $871,5 juta dan saldo akhir $895,1
juta. Laba bersihnya $720,9juta dan tidak terdapat saham preferen yamg beredar
dipasar. Rasio imbal hasil atas ekuitas pemegang saham dihitung sebagai berikut.
GRABER INC.
Neraca (sebagian)

Ekuitas pemegang saham

Modal disetor

Modal Saham biasa.

Saham preferen $ 600.000

Saham biasa $2.000.000

Dividen saham biasayang akan


$ 50.000$2.050.000
dibagikan

Total modal saham $2.650.000

12
Tambahan modal disetor

Agio saham preferen $ 30.000

Agio saham biasa $1.050.000

Total tambahan modal disetor $1.080.000

Total modal disetor $3.730.000

Saldo laba $1.160.000

Total modal disetor dan saldp laba $4.890.000

($
Dikurang: saham treasuri-saham biasa
80.000)

Total ekuitas pemegang saham $4.810.000

Cara menghitung imbal hasil atas equitas pemegang saham biasa.

$729,9-$0
Laba bersih –dividen saham preferen
$871,5+895,1 81,6%
Rata-rata equitas pemegang saham
2

4.3.3 Laporan Laba rugi Perseroan Terbatas


Laporan laba rugi untuk perseroan terbatas (PT) serupa dengan laporan
untuk perusahaan perserangan atau persekutuan kecuali untuk satu hal: pelaporan
pajak penghasilan ( di Indonesia disebut sebagai pajak badan). Bagi kepentingan
pajak penghasilan, PT merupakan entitas legal tersendiri. Oleh karena itu, beban
pajak penghasilan dilaporkan di bagian terpisah pada laporan laba rugi PT
sebelum laba bersih. Sebagai contoh laporan laba rugi ringkas adalah milik Leads
Inc. Perhatikan bahwa laporan laba rugi sebelum pajak penghasilan disajikan
dalam baris tersendiri yang kemudian diikuti oleh beban pajaknya.
Beban pajak penghasilan dan kewajiban terkait untuk utang pajak badan
dicatat sebagai bagian dari proses penyesuaian. Menggunakan data Leads Inc.,
jurnal penyesuaian untuk beban pajak badan pada tanggai 31 Desember 2015
adalah:

Beban Pajak Penghasilan $46.800

Utang Pajak Badan $46.800

13
Contoh penyajian pajak penghasilan yang lain dapat dilihat pada laporan laba
rugi.
LEADS INC.
Laporan Saldo Laba
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015

Penjualan $800.000

Harga Pokok Penjualan $600.000

Laba Kotor $20.000

Beban operasi $ 50.000

Laba operasi $150.000

Pendapatan dan keuntungan lain-lain $10.000

Beban dan kerugian lain-lain $ 4.000

Laba Sebelum Pajak $156.000

Beban Pajak $46.400

Laba Bersih $109.200

4.3.4 Laba Per Saham


Data laba sering kali dilaporkan dimedia-media keuangan. Data tersebut
digunakan secara luas oleh pemegang saham dan calon investor untuk
mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Ukuran yang sering digunakan adalah
laba per saham-LPS (earnings per share-EPS), yang menujukkan laba bersih yang
dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa yang beredar di pasar.
1. LPS dan Dividen Saham Preferen
Ketika sebuah PT memilki saham biasa dan saham preferen, dividen saham
preferen tahun berjalan harus dikurangkan dulu dari laba bersih sehingga
diperoleh laba bersih yang dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa.
Rumus untuk menghitung LPS adalah:

Laba Bersih –Dividen Saham Preferen


Laba per saham
Rata-Rata Tertimbang Saham Biasa Yang Beredar

14
Sebagai contoh, asumsikan bahwa Rally Inc. melaporkan laba bersih sebesar
$211.000 atas rata-rata tertimbang saham biasanya sebanyak 102.500 lembar.
Selama tahun berjalan, Rally juga melaporkan dividen saham preferen sebesar
$6.000. jadi, jumlah yang tersedia bagi saham biasa adalah $205.000 ($211.000 -
$6.000) LPS adalah $2 ($205.000 ÷ 102.500). jika saham preferennya kumulatif,
maka dividen saham preferen tetap harus diperhtungkan sekalipun tidak
diumumkan pembagiannya. Ingat bahwa LPS hanya dilaporkan untuk saham
biasa.
Investor seringkali berusaha untuk mengaitkan LPS. Dengan harga pasar per
saham (perusahaan terbuka). Oleh karena pentingnya LPS, sebagian besar
perusahaan terbuka diharuskan untuk melaporkannya di halaman dengan laporan
laba rugi. Umumnya jumlah ini cukup disajikan di bawah angka laba bersih.
Untuk Rally Inc. penyajiannya adalah sebagai berikut:
RALLY INC.
Laporan Saldo Laba (sebagian)

Laba Bersih $211.000

Laba Per Saham $ 200

15
4.4 Penutup
4.4.1 Kesimpulan
Dividen adalah pembagian oleh perusahaan kepada paea pemegang
sahamnya secara pro rata (proporsional). Calon pembeli dan penjual saham sangat
berkepentingan terhadap kebijakan dan praktik dividen perusahaan. Perusahaan
besar yang telah berhasil membayarkan sebagian besar pendapatannya dalam
bentuk dividen. Sebaliknya, perusahaan yang baru bertumbuh dapat membayarkan
sebagian kecil dari pendapatannya dalam bentuk dividen.
Saldo laba atau laba ditahan (retained earnings) adalah laba yang tidak
dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya. Besarnya saldo laba
merupakan bagian dari klaim pemegang saham atas total aset perusahaan. Namun
saldo laba bukanlah klaim terhadap suatu aset tertentu. Saldo laba juga tidak dapat
dikaitkan dengan saldo suatu aset tertentu.
Laporan laba rugi untuk perseroan terbatas (PT) serupa dengan laporan
untuk perusahaan perserangan atau persekutuan kecuali untuk satu hal: pelaporan
pajak penghasilan ( di Indonesia disebut sebagai pajak badan).
Jadi, dengan adanya makalah ini, kami sebagai penyusun berharap makalah
ini dapat memeberikan manfaat berupa bantuan dalam memahamai perhitungan
dan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan dividen, saldo laba, dan
penyajiannya serta analisis dalam laporan keuangan bagi pembaca.
4.4.2 Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan, agar makalah ini dapat menjadikan suatu pedoman untuk
kalangan umum. Kami sebagai penyusun memohon maaf atas segala kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Weygand, Jerry J, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel, Pengantar Akuntansi 2,

Jakarta: Salemba Empat, 2014.

17

Anda mungkin juga menyukai