، ﻟﻴﻘﻴﻢ ﺍﻟﺤﺪﻭﺩ،ﻭﺃﻥ ﻧﺼﺐ ﺧﻠﻴﻔﺔ ﻳﺘﻮﻟﻰ ﺭﻋﺎﻳﺔ ﺷﺆﻭﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﺮﺽ.ﺍﺗﻔﻖ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻮﺏ ﺍﻹﻣﺎﻣﺔ ﻭﻟﻢ، ﻭﻳﺼﺪﺭ ﺍﻟﻘﻮﺍﻧﻴﻦ ﻭﺍﻟﺪﺳﺘﻮﺭ، ﻭﺃﻥ ﻳﻘﻮﻡ ﺑﺘﻄﺒﻴﻖ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ، ﻭﻳﺤﻤﻞ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ،ﻭﻳﺮﻓﻊ ﺭﺍﻳﺔ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻭﺍﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ ﻣﺎ ﻋﺪﺍ، ﻭﺍﻟﺨﻮﺍﺭﺝ ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﺍﻟﻨﺠﺪﺍﺕ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ،ﻓﺠﻤﻴﻊ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ.ﻳﺨﺎﻟﻒ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺃﺣﺪ ﻳﻌﺘﺪ ﺑﺮﺃﻳﻪ 237 ﺹ،ﻗﻮﺍﻋﺪ ﻧﻈﺎﻡ ﺍﻟﺤﻜﻢ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ.} ﻭﺃﻥ ﻧﺼﺒﻪ ﻭﺍﺟﺐ، ﻳﺮﻭﻥ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺪ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺇﻣﺎﻡ،ﺍﻷﺻﻢ ﻭﻫﺸﺎﻡ ﺍﻟﻔﻮﻃﻲ .} "Semua kaum muslim telah sepakat atas kewajiban imamah (khilafah), dan bahwa mengangkat seorang khalifah yang mengatur urusan kaum muslim adalah fardhu, untuk menegakkan hudud, mengangkat bendera jihad, mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia, melaksanakan penerapan hukum-hukum syariat, dan membuat UUD dan undang-undang yang lain, dan tidak ada seorangpun yang pendapatnya diperhitungkan yang manyalahi hal itu. Maka semua Ahlussunnah, semua Syiah, Khawarij selain sekte Najdah, Muktazilah selain al-'Asham dan Hisyam al- Futhi, mereka semua berpendapat bahwa manusia harus memiliki seorang imam, dan bahwa mengangkat imam adalah wajib".
2. Al-Ijiy dalam "al-Mawaqif" dan al-Jarjaniy dalam Syarahnya berkata:
ﺇﻧﻪ ﺗ ﻮﺍﻓﺮ ﺇﺟﻤﺎﻉ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﻰ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﺍﻷﻭﻝ ﺑﻌﺪ ﻭﻓﺎﺓ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻣﺘﻨﺎﻉ ﺧﻠﻮ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻣﻦ ﺇﻣﺎﻡ ﺃﻻ ﺇﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻗﺪ ﻣﺎﺕ ﻭﻻ:ﺣﺘﻰ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻓﻰ ﺧﻄﺒﺘﻪ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭﺓ ﺣﻴﻦ ﻭﻓﺎﺗﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻓﺒﺎﺩﺭ ﺍﻟﻜﻞ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﻮﻟﻪ ﻭﺗﺮﻛﻮﺍ ﻟﻪ ﺃﻫﻢ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﻭﻫﻮ ﺩﻓﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ.ﺑﺪﻟﻬﺬﺍ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻣﻦ ﻳﻘﻮﻡ ﺑﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﺰﻝ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻋﺼﺮ ﺇﻟﻰ ﺯﻣﺎﻧﻨﺎ ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﻧﺼﺐ ﺇﻣﺎﻡ ﻣﺘﺒﻊ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻋﺼﺮ. "Sesungguhnya pada generasi pertama setelah Nabi SAW wafat ijmak kaum muslim telah sempurna atas tercegahnya kekosongan masa dari seorang imam, sampai-sampai Abu Bakar RA dalam khathbahnya yang terkenal ketika Nabi SAW wafat berkata: "Ingat bahwa Muhammad benar- benar telah mati, dan harus ada orang yang menegakkan agama ini!". Lalu semua yang hadir bersegera menerima perkataannya dan meninggalkan perkara yang paling penting, yaitu pengebumian jenazah Rasulullah SAW. Dan manusia pada setiap masa sampai masa kami ini tidak pernah berhenti atas hal tersebut, yaitu dari mengangkat seorang imam yang diiukuti pada setiap masa".
3. Ibnu Hazem rh berkata:
ﺍﺗﻔﻖ ﺟﻤﻴﻊ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻤﺮﺟﺌﺔ ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺨﻮﺍﺭﺝ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻮﺏ ﺍﻹﻣﺎﻣﺔ ﻭﺃﻥ ﺍﻷﻣﺔ ﻭﺍﺟﺐ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻹﻧﻘﻴﺎﺩ ﻹﻣﺎﻡ ﻋﺎﺩﻝ ﻳﻘﻴﻢ ﻓﻴﻬﻢ ﺃﺣﻜﺎﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳﺴﻮﺳﻬﻢ ﺑﺄﺣﻜﺎﻡ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺃﺗﻰ ﺑﻬﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺣﺎﺷﺎ ﺍﻟﻨﺠﺪﺍﺕ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻮﺍﺭﺝ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﻻ ﻳﻠﺰﻡ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﺮﺽ ﺍﻹﻣﺎﻣﺔ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺃﻥ ﻳﺘﻌﺎﻃﻮﺍ ﺍﻟﺤﻖ 87 ﺹ، ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ،ﺍﻟﻤﻠﻞ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻭﺍﻟﻨﺤﻞ...} ﺑﻴﻨﻬﻢ: } . "Semua Ahlussunnah, semua Murjiah, semua Syiah dan semua Khawarij telah sepakat atas wajibnya imamah (khilafah), dan bahwa umat wajib tunduk kepada imam yang adil, yang menegakkan hukum- hukum Allah pada mereka, dan yang memimpin mereka dengan hukum-hukum syariat yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW, selain sekte Najdah dari Khawarij, karena mereka berkata, kewajiban imamah itu tidak mengikat manusia, dan manusia hanya wajib menjalankan hak di antara mereka…".
4. Dan Sayyid Muhammad Amin rh berkata:
ﻭﺍﺗﻔﻖ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺍﻹﻣﺎﻣﺔ ﻓﺮﺽ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺪ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻦ ﺇﻣﺎﻡ ﻳﻘﻴﻢ ﺷﻌﺎﺋﺮ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﻳﻨﺼﻒ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻣﻴﻦ ﻣﻦ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﻰ ﻭﻗﺖ ﻭﺍﺣﺪ ﻓﻰ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻣﺎﻣﺎﻥ ﻻ ﻣﺘﻔﻘﺎﻥ ﻭﻻ,ﺍﻟﻈﺎﻟﻤﻴﻦ 153 ﺹ،2 ﺝ، ﻭﺍﻧﻈﺮ ﺍﻟﻤﻴﺰﺍﻥ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ ﻓﻰ ﺑﺎﺏ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺒﻐﺎﺓ،: 265 ﺹ،ﺑﻠﻮﻍ ﺍﻟﻤﺮﺍﻡ...} ﻣﻔﺘﺮﻗﺎﻥ: }. "Empat imam madzhab (Abu Hanifah, Malik, Syafi'iy dan Ahmad) telah sepakat bahwa imamah (khilafah) adalah fadhu, dan bahwa kaum muslim wajib memiliki imam yang menegakkan syiar-syiar agama, memberi keadilan kepada orang-orang yang teraniaya dari orang- orang yang menganiaya, dan bahwa kaum muslim dalam satu masa di seluruh dunia tidak boleh memiliki dua orang imam, sama saja yang keduanya sepakat (rukun) atau yang keduanya berselisih…". Dan pernyataan ulama yang lainnya. Perlu diketahui, bahwa dalam khazanah fuqaha, mufassir dan muhaddits, yang diikehendaki dengan imamah adalah khilafah, dan dengan imam adalah imam besar (imam a'dzam), yaitu khalifah. Dan dari pernyataan ulama diatas juga dapat diketahui bahwa yang menolak atau yang tidak mewajibkan penegakkan khilafah hanyalah sekte Najdah dari golongan Khawarij, dan al-'Asham dan Hisyam al- Futhi dari golongan Muktazilah. Jadi mereka itu bukan Ahlussunnah Waljama'ah.
Dengan demikian, dapat kita pastikan bahwa khilafah adalah negara kaum Ahlussunnah Waljama'ah.