Anda di halaman 1dari 13

Analisis uji-t sampel berpasangan (peiret-samplest-test)

Uji-t untuk data sampel berpasangan di gunakan untuk membandingkan rat-rata dua
variable dalam suatu grup sampel tunggal. Uji ini menghitung selisih antara nilai dua variable
pada setiap kasus dan menguji apakah selisisih rata-rata tersebut bernilai nol.

Uji- t untuk sampel berpasangan juga di gunakan untuk menguji hipotesis bahwa tidak
ada selisih antara dua variable. Data dapat berasal dari dua ukuran subyek yang sama atau satu
ukuran dari pasanagan subyek.

Perhitungan statistik di lakukan untuk masing-masing variable dan pasangan variable,


yaitu :

1. Untuk tiap variable akan di hitung rata-rata, ukuran sampel, standar deviasi, dan standar
eror rata-rata.
2. unruk tiap pasangan variable akan di hitung korelasi, selisih rata-rata, uji-t dan selang
kepercayaan untuk selisih rata-rata standar devisisasi dan standar eror rata-rata.
Rumus yang di gunakan untuk jui-t dua sampel berpasangan adalah sebagai berikut :

𝑥1 − ̅̅̅
̅̅̅ 𝑥2
𝑡=
𝑠12 𝑠22 𝑠1 𝑠2

𝑛1 + 𝑛2 − 2𝑟 [√𝑛1 ] [√𝑛2 ]

Keterangan :

𝑥1 : rata-rata sampel 1
̅̅̅

𝑥2 : rata-rata sampel 2
̅̅̅

S1 : simpangan baku sampel 1

S2 : simpangan baku sampel 2

𝑠12 : varian sampel 1

2
𝑠12 : varian sampel 2
R : korelasi antar 2 sampel

Contoh :

Seorang peneliti ingin mengetahui tentang efektifitas metode cooperative learning


dalam menurunkan kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika untuk itu
dilakukan studi kasus esperimental pada siswa disuatu sekolah menengan pertama (SMP) , yaitu
dengan menguji tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika sebelum dan
sesudah dberikan metode cooperative learning. Studi ini ingin membuktikan apakah ada
perbedaan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi peljaran matematika antara sebelum dan
sesudah diberikan metode cooperative learning. Berdsasarkan 40 sampel siswa SMP yang dipilih
secara random dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah diberikan
metode cooperative learning adalah sebagai berikut :

Tingkat kecemasan mengadapi pelajaran matematika


No. Sbjk Sebelum Sesudah No. Sbjk Sebelum Sesudah
1 25 20 21 32 20
2 23 15 22 31 21
3 35 17 23 37 28
4 21 15 24 22 22
5 24 10 25 28 17
6 31 27 26 21 19
7 32 31 27 33 21
8 37 29 28 31 16
9 38 21 29 28 28
10 30 20 30 32 20
11 29 26 31 24 16
12 24 19 32 27 24
13 34 15 33 33 21
14 37 20 34 34 20
15 28 25 35 26 25
16 23 10 36 28 20
17 29 12 37 32 22
18 25 25 38 31 25
19 32 28 39 36 30
20 30 22 40 35 28
Berdasarkan data diatas, maka disusunlah hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis
 H0 : tidak terdapat perbedaan ( pengaruh ) tingkat kecemaasan siswa dalam
menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan sesudah diberikan
metode cooperative learning
 Ha : terdapat perbedaan ( pengaruh ) tingkat kecemaasan siswa dalam
menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan sesudah diberikan metode
cooperative learning
2. Cara memasukan atau menganalisis data ke SPSS
 Buka file baru. Klik file -New -Data
 Berikan menu variable yang diperlukan, dalam kasus ini hanya terdapat satu variable
yaitu ( tingkat kecemasan siswa ) dan kemudian klik variable view (kanan bawah)
 Maka akan muncul tampilan berikut
 Isikan nama variable pada kolom name (missal : sebelum, dan sesudah,) maksimal 8
karakter, setelah itu tekan Tab dan secara otomatis akan muncul dikolom type (numeric),
pada kolom width isikan angka 8 dan oada decimal isikan angka 2 (dengna kondisi
devault).
 Maka muncul tampilan sebagai berikut :

 Kolom Label dapat diisiakan keterangan untuk melengkapi kolom nama (misal : sebelum,
untuk meneamai sebelum diberikan metode CL- sesudah, untuk menamai sesudah
diberikan metode CL)

 Setelah pengisian selesai klik data view, untuk mengisis kololm data, isiskan data A (data
tingkat kecemasan siswa) tersebut diatas pada kolom sebelum dan sesudah dengan
mengetiknya kebawah ,Maka muncul tampilan sebagai berikut :
3. Pengolahan data
 Klik Analize- Compare means – Paired Sample T Test.. sebagaimana gambar
berikut ini ;
 Setelah keluar gambar dibawah ini klik variable sebelum- sesudah dan
pindahkan kekotak paired variable
 Klik option untuk memilih Convidence Interval sselang kepercayaan yang akan
digunakan (posisi devault : 95%) . untuk missing values atau dat yang hilang,
karena dalam kasus ini tidak ada dat yang kosong maka diabaikan saja.
 Klik continue

 Kemudian klik ok
4. Out put SPSS
5. Intepretasi Hasil Out put SPSS

Pada table paired sample statistic, memuat descriptif tentang kecemasan siswa
menghadapi pelajaran matematika antara sebelu dan sesudah diberikan metode cooperative
learning yang meliputi banyaknya data, mean, standart deviation dan standart eror mean.

Banyaknya data (N) masing –masing siswa antara yanag sebelum dan sesudah
diberikan metode cooperative learning = 40 , rata-rata(mean) tingkat kecemasan siswa dalam
menghadapi pelajaran matetamtiak sebelum diberikan metode cooperitve learning = 29.
7000; dan rata-rata(mean) tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran
matetamtiak sesudah diberikan metode cooperitve learning = 21.2500 simpangan baku
masing-masing untuk yang sebelum di berikan metode sebesar 4.78352, dan sesudah di
berikan metode sebesar 5.31929, dan untuk standart error of mean masing-masign untuk
yang belum di berikan metode sebesar 0.75634 danyang sudah 0.84105

Berdasarkan perbandingan rata-rata (mean) tinkat kecemasan siswa dalam


menghadapi pelajaran matematika sebelum di berikan metode cooperative learning =
29.7000 dan sesudah di berikan metode cooperative learning 21.2500 hal itu berarti terdapat
penuruan yang signifikan kecemasan sisawa dalam menghadapi pelajaran matematika

Pada tabel paired sample correlation, memuat data tentang ada tidaknya korelasi antara
kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan sesudah di
berikan metode cooperative learning, di peroleh korelasi sebesar 0.425, yang menunjukkan
adanya hubungan antara kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika sebelum
dan sesudah di berikan cooperative learning

Pada tabel paired sample test, memuat adata hasil analisis uji t dua sample
berpasanagan yang meliputi t hitung dan signifikansi

Berdasarkan data di atas maka dapat di lakukan pengujian hipotes dengan dua cara
sebagai berikut :

A. Dengan cara membandingkan nilai t hitung dan t tabel


 Jika t hitung > t tabel, maka H0 di tolak
 Jika t hitung < t tabel maka H0 di terima
Untuk melihat harga t tabel maka di dasarkan pada derajat kebebasan (dk) yang besarnya
adalah N-1 yaitu 40-1 = 39, berdasarkan hasil analisis uji t 2 sampel berpasangan, maka
dapat di peroleh hasil sebagai berikut :
T hitung lebih besar dari t tabel (9.834>2.021), maka H0 di terima, yang artinya ada
perbedaan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika antara yang
sebelum dan sesudah di berikan cooperative learning.
B. Dengan membandingkan taraf signifikansi (t-Value) dengan galatnya
 Jika signifkansi > 0.05, maka H0 di terima
 Jika signifikansi < maka H0 di tolak
Pada kasus ini terlhat bahwa signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka H0 di tolak dan Ha
di terima ,artinya bhipotesis yang menyatakan baha ada perbedaan tingkat kecemasan
siswa antara sebelum dan sesudah di berikan cooperative learning di terima, artinya
bahwa tingkat kecemasan siswa antara sebelum dan sesudah di beriakn metode adalah
berbeda
6. Berdasarkan analisis uji-t dua sampel berpasangan dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaantingkat kecemasan siswa antara sebelum dan sesudah diberikan metode
cooperative learning. Berdasarkan perbandingan rata-rata (mean) tingkat kecemasan
siswa dalam menghadapi pelajaran matematika sebelum diberikan metode cooperative
learning tinggi dari pada sesudah diberikan metode cooperative learning; hal itu berarti
terdapat penurunan yang signifikan kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran
matematika. Maka, ini berarti metode cooperative learning sangat efektif dalam upaya
menurunkan kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika.
Tugas Terstruktur

1. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa ingin melakukan sebuah pelatihan
yang ditunjukan kepada staf marketing dengana harapan dapat menarik pelanggan rata-
rata dalam 1 bulan sebanyak 50 pelanggan. Pelatihan ini digunakan mengetahu apakah
pelatihan tersebut efektif dalam meningkatkan pemakaian jasa perusahaan yang
ditawarkan oleh marketing. Bedasarkan data yang di ambil secara random diperoleh
sampel sebanyak 30 data yaitu sebagai berikut :

56 67 64 50 54
38 64 29 56 38
57 55 56 65 57
55 89 65 51 89
57 56 89 59 65
43 49 54 45 89
a. Lakukan analisis uji-t satu sampel untuk data tersebut dengan SPSS
b. Cetaklah hasilnya dan gunakan melakukan kegiatan sebagai berikut :
Buatlah hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative untuk :
1. Uji dua fihak/arah
2. Uji satu fihak/arah kiri
c. Ujilah hipotesis-hipotesis tersebut dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
d. Interpretasi dan simpulkan hasil uji-t satu sampel tersebut
2. Dari 4 kelas psikologi pada matakuliah statistika yang terdiri dari 120 masiswa dengan
kemampuan yang hamper sama, diambil 60 sampel secara acak dan diberi pelatihan
oleh dosen yang bersangkutan dengan harapan nilai matak kuliah statistic dapat
mencapai 90, kemudian dilakukan pengujian dan diperoleh data sebagai berikut :
80 90 88 70 93 100 91 58 95 93
91 95 91 100 92 94 100 89 92 97
96 100 92 95 100 89 91 100 93 90
98 85 100 85 91 85 96 100 95 88
100 98 98 87 100 100 98 97 100 95
95 99 99 94 89 99 99 100 95 90
a. Lakukan analisis uji-t satu sampel untuk data tersebut dengan SPSS
b. Cetaklah hasilnya dan gunakan melakukan kegiatan sebagai berikut :
Buatlah hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative untuk :
1. Uji dua fihak/arah kanan
c. Ujilah hipotesis-hipotesis tersebut dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
d. Interpretasi dan simpulkan hasil uji-t satu sampel tersebut
3. Seorang mahasiswa akan meneliti keterlibatan kerja kariyawan di sebuah perusahaaan
yang di tinjau dari model kepemimpinan yaitu model transaksional dan
tranformasioanal. Bedasarkan 40 sampel sebagai penelitian masing-masing diambil 20
sampel untuk kariyawan yang di pimpin dengan model kepemimpinan transaksional dan
20 lainya di pimpin dengan model kepemimpinan transformasional. Adapu data
kerlibatan kerja kariyawan sebagai berikut :
Transaksional Tranformasional Transaksional Tranformasional
79 56 78 65
78 67 78 78
87 78 67 67
65 56 90 56
76 67 90 67
76 98 99 87
98 34 87 89
65 56 88 90
74 76 90 99
35 78 87 90

a. Lakukan analisis uji-t dua sampel saling bebas untuk data tersebut dengan SPSS
b. Cetaklah hasilnya dan gunakan melakukan kegiatan sebagai berikut :
Buatlah hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative untuk :
c. Ujilah hipotesis-hipotesis tersebut dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
d. Interpretasi dan simpulkan hasil uji-t satu sampel tersebut
4. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang marketing ingin meningkatkan kinerja
kariyawannya dalam hal menjual produk, untuk itu perusahaan tersebut memberikan training
kepada kariyawannya, apakah training tersebut efektif atau tidak terhadap kemampuan
menjual barang atau produk, untuk itu diambil sampel 40 secara acak, pada kariyawan di
perusahaan tersebut dan diperoleh data sebagai serikut :
No Sebelum Sesudah No Sebelum Sesudah
1 22 35 21 22 16
2 28 20 22 28 28
3 21 15 23 21 20
4 33 17 24 33 16
5 31 15 25 31 24
6 28 10 26 28 21
7 32 27 27 32 20
8 24 31 28 24 25
9 27 29 29 27 20
10 33 21 30 33 22
11 32 20 31 34 25
12 24 26 32 26 30
13 27 19 33 28 28
14 33 15 34 32 32
15 34 20 35 10 37
16 26 25 36 12 38
17 28 10 37 25 30
18 32 12 38 28 29
19 31 25 39 25 24
20 36 28 40 28 34

a. Lakukan analisis uji-t dua sampel berpasangan untuk data tersebut dengan SPSS
b. Cetaklah hasilnya dan gunakan melakukan kegiatan sebagai berikut :
 Buatlah hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha)
 Ujilah hipotesis-hipotesis tersebut dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
 Interpretasi dan simpulkan hasil uji-t dua sampel berpasangan tersebut

Anda mungkin juga menyukai