Degradasi Mineral Batuan Oleh Asam Asam Organik PDF
Degradasi Mineral Batuan Oleh Asam Asam Organik PDF
1
: Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
2
: Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
silikat ini dapat diformulasikan sebagai mineral ini mempunyai pH abrasi 8-10
(SiO3)2- atau (Si2O6)4. Untuk (Birkeland, 1974) dan kekerasan
membentuk polimer yang lebih besar, menurut skala Mohs 5-6 (Best, 1982).
rantai tetrahedron-SiO4 tidak terjadi Grup inosilikat ganda, dalam satu
hubungan langsung antar rantai satuan sel merupakan gabungan dari
tetrahedron-SiO4 karena, masing- dua inosilikat tunggal, sehingga
masing rantai itu bermuatan sejenis, membentuk seperti pita. Hubungan
maka untuk membentuk polimer itu antar satuan dasar ini, menyebabkan
membutuhkan penghubung yang kerangka silikat ini dapat
berupa unsur yang bermuatan positip, diformulasikan sebagai (Si4O11 )6-.
bermuatannya lebih dari satu, serta Untuk menyusun polimer pita
ukuran diameternya tepat atau sesuai tetrahedron-SiO4 membutuhkan
dengan ruangan antar rantai penghubung yang berupa unsur yang
tetrahedron-SiO4. Susunan antar bermuatan positip lebih dari satu,
satuan tetrahedron-SiO4 ini adalah serta ukuran diameternya sesuai
susunan yang kurang rapat sehingga dengan ruangan antar oksigen apikal
menyebabkan grup silikat ini (ujung) dan ruang antar oksigen rantai
mempunyai berat jenis yang lebih tetrahedron-SiO4 (basal). Susunan
rendah dari pada grup orthosilikat. antar satuan tetrahedron-SiO4 ini
Umumnya unsur penghubung adalah adalah susunan yang kurang rapat,
logam Fe2+, Fe3+, Ca2+, Mg2+ dan Al3+. seperti pada inosilikat tunggal.
Contoh mineral pada grup ini adalah Umumnya penghubung antar pita
Hypersten [(Mg,Fe)SiO3]. Umumnya tetrahedron-SiO4 adalah logam Fe2+,
mineral grup ini berwarna kelam, dan Fe3+, Ca2+, Mg2+ dan Al3+. Energi
banyak dijumpai pada batuan basa dan pembentukan polimer inosilikat ganda
ultra basa. Oleh karena itu, batuan sebesar 113.823 kgcal/mole (Paton,
yang tersusun atas mineral ini juga 1978). Umumnya mineral grup ini
mempunyai warna yang kelam juga. berwarna kelam yang banyak dijumpai
Energi pembentukan polimer inosilikat pada batuan basa dan ultara basa.
tunggal sebesar 104.366 kgcal/mole Pada grup ini terjadi penggantian
(Paton, 1978). isomorfis (PI) Si oleh Al dalam pita
Selain itu, grup ini dalam rantai tetrahedron-SiO4, sehingga kekuatan
tetrahedron-SiO4 terjadi penggantian ikatan dalam mineral ini selain
isomorfis (PI) atom Si oleh Al, sehingga ditentukan oleh ikatan antar pita, juga
kekuatan ikatan dalam mineral ini ditentukan oleh ikatan dalam rantai
selain ditentukan oleh ikatan antar ganda yaitu ikatan O-Al-O dan O-Si-O.
rantai yang ditentukan oleh kation Contoh mineral grup ini adalah
penghubung, juga ditentukan oleh Hornblende [(Ca,Na)2-3(Mg,Fe,Al)
ikatan dalam rantai yang ditentukan 5Si6 (Si,Al)2 (OH)2].
oleh ikatan O-Al-O dan O-Si-O. Contoh Munculnya ikatan O-Al-O mengganti
mineral pada grup ini adalah Augit sebagian ikatan O-Si-O menyebabkan
[(Ca,Na) (Mg,Fe,Al) (Si,Al)2O6]. jumlah ikatan O-Si-O dalam rantai
Munculnya ikatan O-Al-O mengganti tetrahedron berkurang, sehingga
ikatan O-Si-O menyebabkan jumlah ketahanan terhadap pelarutan pada
ikatan O-Si-O dalam rantai tetrahedron grup inosilikat tanpa penggantian
berkurang, sehingga ketahanan isomorfis lebih besar daripada grup
terhadap degradasi pada grup inosilikat inosilikat dengan penggantian
dengan penggantian isomorfis lebih isomorfis. Grup mineral ini mempunyai
kecil daripada grup inosilikat yang pH abrasi 10 (Birkeland, 1974) dan
tanpa penggantian isomorfis. Grup
Ismail & Hanudin. Degradasi mineral batuan 5
kekerasan menurut sekala Mohs adalah ikatan antar lembaran dalam ruangan
5-6 (Best, 1982) antar ujung apikal makin kuat. Apabila
Grup filosilikat, dalam satu satuan dalam ruang antar ujung apikal
sel merupakan pengembangan ditempati oleh Al maka terbentuk
inosilikat ganda ke arah lateral muskovit (dioktahedral), dan bila
(menyamping menurut sumbu a dan b), ditempati oleh Fe terbentuk mineral
sehingga membentuk seperti lembaran. biotit (trioktahedral). Susunan antar
Hubungan antar satuan dasar pada grup satuan tetrahedron-SiO4 dalam
ini, menyebabkan kerangka lembaran lembaran dan susunan antar lembaran
silikat ini dapat diformulasikan sebagai adalah susunan yang kurang rapat
(Si2O5 )2- atau (Si4O10 )4 . Apabila dalam sehingga berat jenisnya lebih kecil,
lembaran terdiri dari n buah satuan daripada susunan grup silikat
tetrahedron maka dalam satu lembaran sebelumnya. Energi pembentukan
terdapat 2 n muatan negatip. Di alam, polimer filosilikat sebesar 124.920
antar lembaran bergabung dengan kgcal/mole (Paton, 1978). Mineral ini
lembaran yang lain, tetapi termasuk dalam mineral felsik dan
penggabungannya tidak acak. banyak dijumpai pada batu tengahan
Ujung apikal bergabung dengan (intermediet) dan masam. Grup
cara saling berhadapan dengan ujung mineral ini mempunyai pH abrasi 7-9
apikal lembar yang lain, sedangkan (Birkeland, 1974) dan kekerasan
bidang basal berhadapan dengan menurut sekala Mohs 2-3 (Best, 1982)
bidang basal lain dari lembaran yang Grup tektosilikat, pola susunan
lain, sehingga dalam satu satuan sel satuan dasarnya berkebalikan dengan
terdapat dua ruangan, yaitu (1) ruang grup orthosilikat, karena pada
antar ujung apikal dan (2) ruang antar tektosilikat setiap satu satuan
bidang basal. Untuk membentuk satu tetrahedron-SiO4 tidak ada oksigen
satuan sel filosilikat pada ruang antar yang bebas. Artinya semua oksigen
ujung apikal dihubungkan oleh kation dalam setiap sudut satuan tetrahedron-
basa seperti pada amfibol, yaitu Mg, SiO4 berhubungan dengan Si dari satuan
Fe, Al dan OH, sedangkan pada ruang tetrahedron tetangganya, sehingga
antar bidang basal ditempati oleh dalam struktur ini hanya ada ikatan O-
kation yang berukuran besar, sebesar Si-O. Secara kelistrikan dalam satu
ukuran ruangan yang dibentuk oleh satuan tetrahedron-SiO4 adalah
enam atom oksigen (lubang rangkaian bermuatan nol, sehingga dalam skala
oksigen = perforated oxygen). Kation apa pun, (SiO2)o atau (Si4O8)o,
yang sebesar ini hanyalah K, namun tektosilikat adalah tidak bermuatan
karena K ini bermuatan satu positif atau netral. Secara keruangan, satu
(kation monovalen), maka ikatan antar satuan sel tektosilikat biasanya terdiri
bidang basal lemah. Ikatan yang lemah dari empat satuan tetrahedron-SiO4,
ini yang menyebabkan grup ini mudah maka ruangan yang terbentuk oleh
membelah dan mempunyai belahan dua ikatan antar satuan tetrahedron-SiO4
arah. Kekuatan ikatan dalam mineral sangat rapat. Contoh mineral grup ini
ini selain ditentukan oleh ikatan antar adalah Kuarsa.
lembaran yang ditentukan oleh kation Kekuatan ikatan dalam grup ini
penghubung, juga ditentukan oleh ditentukan oleh ikatan O-Si-O. Tetapi
ikatan dalam lembaran yang ditentukan umumnya tektosilikat lebih terbuka
oleh ikatan O-Al-O dan O-Si-O. dari kuarsa. Contohnya Feldspar adalah
Seperti grup yang lain pada grup tektosilikat yang dalam satu satuan
ini, terjadi penggantian isomorfis Si selnya terdiri dari empat satuan dasar
oleh Al. Peristiwa ini mengakibatkan tetrahedron-SiO4. Dua satuan dasar
6 Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 (1) (2005)
terdapat di bagian atas, sedangkan dua macam nilai tersebut di atas oleh para
satuan dasar yang lain ada di bagian ahli mineral dinyatakan sebagai
bawah, sehingga membentuk struktur perwujudan yang disebabkan oleh
seperti cincin dengan empat atom Si. adanya ion penyeimbang atau
Pada Felsdpar ini mungkin terjadi penghubung antar kerangka mineral
penggantian isomorfis 1 sampai 2 atom silikat. Perwujudan ini bersumber
Si oleh Al, sehingga Feldspar ini adanya perubahan muatan negatip
menjadi bermuatan negatip antara 1 akibat terjadinya penggantian
sampai 2. Untuk menstabilkan muatan isomorfis. Kedua macam nilai tersebut
dan keruangan diperlukan kation yang ternyata ada kesesuaian dengan seri
bermuatan dan berukuran sesuai. Bila reaksi Bown yang mengurutkan
terjadi penggantian 1 Si oleh 1 Al, berdasarkan seri pengkristalan mineral
terbentuk 1 muatan negatip, maka pembentuk batuan dari magma.
kation yang dibutuhkan untuk
kestabilan muatan dan ruangan adalah ASAM-ASAM ORGANIK
K+, sehingga tersusunlah Ortoklas. Asam oganik adalah termasuk
Apabila 2 atom Si diganti oleh 2 senyawa organik yang umumnya
atom Al, terbentuk 2 muatan negatip, merupakan hasil dari kegiatan jasad
maka kation yang dibutuhkan untuk hidup. Umumnya, di alam, ditemukan
menstabilkan muatan dan ruangan pada, di atas dan di dalam tanah.
adalah kation Na+ dan atau Ca++, Bentuk senyawa organik terdiri dari
sehingga yang terbentuk adalah seri senyawa yang belum terhumuskan dan
Plagioklas yang tersusun atas Albit dan telah terhumuskan. Senyawa organik
Anortit. Energi pembentukan polimer yang belum terhumuskan misalnya
tektosilikat paling besar yaitu 155.500 karbohidrat, asam amino, protein,
kgcal/mole (Paton, 1978). Grup lemak, lignin, asam nukleat, pigment,
mineral ini mempunyai pH abrasi 7-9 hormon dan asam-asam organik. Asam
(Birkeland, 1974) dan kekerasan organik yang termasuk dalam senyawa
menurut skala Mohs adalah 6-7 (Best, organik belum terhumuskan
1982). selanjutnya diistilahkan asam organik
Apabila kita meninjau energi belum terhumuskan. Senyawa organik
ikatan total kelima grup silikat (Tabel yang telah terhumuskan adalah asam
1) menunjukkan berturutan meningkat humat (AH), asam fulfat (AF), dan
dari grup orthosilikat (78.500 turunan dari hidroksi bensoat dari asam
kgcal/mol), inosilikat tunggal (104.366 humat.
kgcal/mol), inosilikat ganda (113.823 Asam organik yang belum
kgcal/mol), filosilikat (124.920 terhumuskan terdiri dari asam alifatik
kgcal/mol) dan tektosilikat(155.500 sederhana, aromatik kompleks, dan
kgcal/mol). Nilai ini menunjukan asam heterosiklik. Asam organik yang
makin meningkat energi itu makin terdapat di dalam tanah antara lain:
tahan terhadap pelapukan termasuk asam format, asam asetat, asam
dalam hidrolisis oleh air maupun amino, asam askorbat, asam aspartat,
larutan asam. asam bensoat, asam butirat, asam
Selain itu bila dilihat pH sianamat, asam sitrat, asam kumarat,
abrasinya (Tabel 1) menunjukkan asam ferulat, asam fumarat, asam
berturutan menurun dari 11 sampai galat, asam glutamat, asam
7,0. Nilai ini menunjukkan makin hidroksibensoat, asam laktat, asam
rendah pH abrasi makin tahan terhadap nukleat, asam oksalat, asam propionat,
pelapukan termasuk dalam hidrolisis asam piruvat, asam salisilat, asam
oleh air maupun larutan asam. Kedua suksinat, asam siringat, asam tanat,
Ismail & Hanudin. Degradasi mineral batuan 7
senyawa organik ini ada dalam bentuk interaksi berupa (a) ikatan elektrosatis
asam dan tidak bermuatan. Pada pH dari gaya Coulomb, (b) pembentukan
<3 semua asam organik tertekan, kelat dan (c) jembatan air ( Gambar 1).
sehingga asam tidak bermuatan. Pada
pH antara 3 dan 9 merupakan daerah
disosiasi gugus karboksil, dan pada pH
>9 merupakan daerah disoisasi gugus
OH fenolat. Molekul asam humat
merupakan polielektrolit yang
bermuatan negatip (anion) pada pH>3.
Kelakuan ini menentukan kemampuan
AH mengkelat logam. Tan (1986),
menyatakan pada pH>11 AH mampu
mengkelat 2 x lebih banyak dari pada
AH pada pH 7,0. Rendahnya
pengkelatan pada pH 7 ini karena pada
pH 7 gugus OH fenolat tidak
sepenuhnya terprotonkan.
Sifat asam organik dalam R= sisa molekul AH
pelarutan mineral umumnya ditentukan Mn+ = kation bermuatan n+
oleh faktor konsentrasi dan
kereaktifannya. Konsentrasi yang Gambar 1. Tiga jenis interaksi antar AH
makin meningkat menentukan jumlah dan logam
proton yang dapat dilepas makin
meningkat, sehingga makin meningkat Dalam pembentukan senyawa
konsentrasi, makin meningkat kelat, kation logam dapat berikatan
intensitas penyerangan proton dengan satu atau lebih gugus
terhadap ikatan mineral. Kereaktifan fungsional. Jumlah maksimum ikatan
asam merupakan daya gabung dari antar gugus dengan kation logam
anion organik dengan kation yang ditentukan oleh bilangan
berada pada permukaan mineral dan koordinasinya. Gugus fungsional
yang terlepas dari kristal. Atas dasar tersebut dapat berasal dari gugus ligan
kereaktifan asam organik dibedakan yang sama atau pun ligan yang
menjadi dua kelompok yaitu : (1) asam berbeda. Bila ini terjadi, maka
organik yang daya gabungnya pemolimeran senyawa organik
ditentukan oleh gugus COOH dan (2) terhambat .
asam organik yang daya gabungnya Pembentukan kelat dapat
ditentukan oleh gugus COOH dan OH disederhanakan dengan reaksi sebegai
fenolatnya. Kelompok (1) berpengaruh berikut :
karena mampu mengasamkan, maka
hidrolisis oleh asam (asidolisis) lebih M + xAH M-AHx (1)
kuat daripada pengkelatan. Contohnya
asam organik alifatik sederhana berat M = logam;
molekul rendah mempunyai tetapan AH = asam humat,
disosiasi asam cukup kuat, maka x = jumlah molekul asam humat
pengaruh pengasaman lebih besar
daripada pengkelatan. Kelompok (2) Pada keadaan kesetimbangan maka
reaktifitasnya melalui beberapa Kset adalah :
mekanisme yaitu mekanisme
Kset = (M-AHx)/[(M)*(AH)x] (2)
pengasaman dan interaksi. Reaksi
Ismail & Hanudin. Degradasi mineral batuan 9
maka hasil utamanya kedua reaksi itu Reaksi hidrolis pada Ortoklas dan Albit
adalah kation, dan hasil sampingannya
dituliskan sbb. :
adalah: H4SiO4, HCO3-, lempung, dan
OH-.
10 Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 (1) (2005)
Gambar 2. Pelarutan Si dan Al dari mikrolin oleh AH dan AF pada pH 7,0 (a).
Konsentasi Si dalam penyari AF pada pH 7,0; 2,5 dan Air pada pH 2,5. (b)
pada mikrolin (diambil dari Tan, 1986)
oleh warna coklat berkarat. Hal ini pada hari ke 45. Dan atas dasar
menunjukkan terjadi perubahan pengamatan ketebalan lapisan
komposisi kimia pada tepian kristal pelarutan oleh asam oraganik diurutkan
mineral karena kontak dengan asam makin menebal dari iliit>montmori-
humat. Hal yang sama diperlihatkan llonit>kaolinit Georgia>kaolinit Keokuk.
oleh mineral Ortoklas, Apatit, Khlorit
dan Muskovit. Mikroskop elektron juga Kinetika Reaksi Pelarutan Mineral
membuktikan adanya lapisan Mineral umumnya adalah
pelarutan. Pada ortoklas segar tampak senyawa anorganik yang berupa
bersih, tetapi ortoklas yang padatan dan berbentuk kristal.
diperlakuan dengan asam humat Apabila mineral tersebut mengalami
menunjukkan ada penumpukan kerak pelarutan, maka reaksi yang
pada permukaan kristal yang berlangsung adalah difusi. Reaksi ini
ketebalannya antara 100 dan 400 nm merupakan reaksi antara atom-atom
(Tan, 1986). pada lapisan permukaan kristal (yang
Mineral sekunder pun dapat terikat kuat oleh atom di lapis bagian
mengalami pelarutan oleh asam-asam dalamnya) dengan air atau larutan
organik. Mineral sekunder yang yang reaktif yang berada di luar
disoroti adalah mineral grup filosilikat. kristal. Hasilnya, pada permukaan
Pada sub-bab sebelumnya, pada grup mineral terjadi penyingkiran atom
filosilikat terdapat ikatan lemah pada penyusun dan mereka masuk ke dalam
ruang antar lembaran tetrahedron-SiO4 air atau larutan. Selanjutnya dalam
(lapisan oktahedron). Ion H+ (proton) lapisan tersebut mencari
yang berasal dari air dan asam-asam kesetimbangan baru dan pada bagian
organik mampu menghirolisis dengan larutan terjadi penambahan atom (ion)
cara menyusup ke dalam ikatan antar atau peningkatan konsentrasi. Reaksi
lembaran silikat tadi, maka dengan ini belum diketahui mekanismenya,
serta merta mineral filosilikat larut namun reaksi ini diperkirakan dimulai
(Huang dan Keller, 1972 dalan Tan, dari permukaan menuju ke bagian
1986). Bolt et al (1978), ion H yang dalam kristal mineral membentuk
berasal dari asam dapat menembus ke lapisan yang disebut lapisan difusi.
ruang oktahedron menggantikan Al Pelarutan mineral silikat dalam
(dioktahedral) dan Mg (trioktahedral). larutan asam organik digolongkan
Asam organik yang mempunyai dalam proses difusi. Hasil yang
kemampuan mengkomplekskan kuat diperoleh dalam larutan diharapkan
menyerang mineral filosilikat melalui mengikuti persamaan laju parabola
serangan proton dan pengkelatan sebagai berikut :
kation penyususn kristal. Telah
dibuktikan bahwa asam organik yang α2 = kt (16)
berkemampuan mengkomplekskan
lebih kuat melarutkan mineral α2 = nisbah kation yang dihilangkan dari
filosilikat lebih banyak daripada asam mineral terhadap jumlah total kation
organik berkemampuan pengompleks sebelumnya
rendah. Laju pelarutan mineral sekun- k = tetapan laju difusi
t = waktu pelarutan
der mirip dengan laju pelarutan pada
mineral primer. Tan (1986),
Apabila reaksi difusi adalah reaksi
menyatakan atas dasar pelepasan
tingkat pertama, maka reaksi tingkat
kation, pada 24 jam yang pertama laju
pertama harus mengacu pada hukum
pelarutannya cepat, kemudian
laju ordo pertama sebagai berikut :
menurun dan mencapai keadaan tetap
14 Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 (1) (2005)
Tabel. 2. Persamaan regresi linier dan koefisien korelasi pelarutan Si dan Al oleh
asam humat dan asam fulfat
Pola Ion
No Grup silikat Nisbah EPI 1 EIT1 Keke- pH Penggantian
Susunan penye- BJ3 Contoh
Si/O1 rasan3 abrasi2 Isomorfis1
SiO4 imbang1
Tetrahedron Olivin
1 Orthosilikat 0,25 3.142 78.500 7,0 Fe/Mg 10-11 Tdk. ada 33-3,4
terpisah
Mika
Al/Mg/Fe Si oleh Al
4. Filosilikat Lembaran 0,40 3.110 124.920 2-3 5-6 2,7-3,1 Talk
K Al/Fe oleh Mg
Feldspar
5. Tenunan 0,50 3.110 155.500 6-7 Na, K, Ca 7-9 Si oleh Al
Tektosilikat <2,6 Zeolit
Tenunan 0,50 3.110 155.500 7 Tak ada 7.0 Tdk. Ada Kuarsa
Keterangan: EPI = energi pembentukan ikatan (kgcal/mol), EIT = energi ikatan total (kgcal/mol), BJ = berat jenis (g/cm-3).
Sumber : 1 : Paton (1978), 2 : Birkeland (1974), 3 Best (1982)