Anda di halaman 1dari 1

Lalat Yang Rakus

Pada suatu hari,di sebuah gubuk tua.Seorang petani menaruh sebuah toples di atas
meja,berisi madu yang sangat manis dan lengket.Karena hembusan angin yang sangat
kencang,toples yang berisi madu tersebut jatuh mengalir turun ke lantai. Rasa manis dari
madu,mengundang kawanan lalat yang terbang mengitari madu tersebut, lalu kawanan lalat
itu turun untuk memakan madu yang manis tanpa mempedulikan betapa lengketnya cairan
madu itu.Tak lama kemudian lalat-lalat tersebut dengan cepat terperangkap cairan madu dari
kaki hingga kepala dan sayap-sayap mereka melengket menjadi satu.Mereka berusaha keras
untuk melepaskan diri dari madu yang lengket tersebut,tetapi tenaga mereka tidak mampu
untuk melepaskan diri.Akhirnya mereka tidak bisa lagi menarik kakinya keluar dari madu
lengket itu dan akhirnya mati karena sifat rakus mereka.Janganlah serakah dan rakus, karena
hal tersebut bisa menghancurkan kamu.

Pertarungan Si Pahit Lidah Dan Si Mata Empat

Pada jaman dahulu,si Mata Empat dan si Pahit Lidah adalah dua petarung yang sangat
disegani oleh lawan-lawannya. Karena saling penasaran dengan kehebatan masing-masing, si Pahit
Lidah dan si Mata Empat memutuskan untuk menguji kehebatan.

Dengan cara tidur menelungkup dibawah rumpun bunga aren. Siapa yang mampu
menghindari terjangan bunga aren maka dialah yang akan menjadi pemenang. si Mata Empat
menjadi yang pertama menjalani ujian. Dia tidur menelungkup dibawah rumpun bunga aren, dan si
Pahit Lidah yang bertugas memotong bunga aren. Bunga aren pun deras berjatuhan ke bawah,
namun semua dapat dihindari oleh si Mata Empat.Si Mata Empat dengan mudah menghindari bunga
aren yang berat dan lebat yang terus menghujam kebawah. Ini dikarenakan si Mata Empat memiliki
dua mata tambahan di bagian belakang kepalanya. sehingga bukan perkara sulit untuk dia
menghindari bunga aren.

Tibalah giliran si Pahit Lidah yang menelungkup tidur di bawah rumpun bunga aren, dan bergantian
si Mata Empat yang memanjat pohon dan memotong bunga aren.Bunga aren yang berat itupun
menghujam tubuh si Pahit Lidah,ia pun tewas.

Sekarang kemenangan berada ditangan Si Mata Empat. Ia menjadi petarung yang paling kuat,akan
tetapi si Mata Empat menyentuhkan jarinya ke mulut si Pahit Lidah sehingga mengenai air liur si
Pahit Lidah,Setelah itu si Mata Empat pun mengisap jarinya.

Ternyata rasa penasarannya tadi telah membawa dia menuju kematian. karena ternyata air liur si
Pahit Lidah mengandung racun. Kedua petarung itu akhirnya mati.

Anda mungkin juga menyukai