Anda di halaman 1dari 3

Gambar Penulangan Balok dari Proyek Konstruksi (Sumber Google)

Dalam desain balok beton, aspek yang perlu ditinjau selain kekuatan dan performa kondisi
service, yang tidak kalah penting lainnya adalah kemudahan pekerjaan. Namun karena
berbedanya besaran dan lokasi beban, serta berbedanya kondisi restrained dari balok
menerus, terkadang membuat insinyur memperbanyak tipe – tipe penulangan balok yang
membuat banyaknya tipe tulangan dalam satu lantai. Bahkan menurut pengalaman penulis,
dalam satu lantai terkadang bisa sampai lebih dari 50 tipe tulangan balok.
Hal ini tentu tidak praktis untuk pengerjaannya di lapangan, terlebih jika juga diperhitungkan
aspek kemungkin kesalahan pekerjaan di lapangan, tentu ini ujung – ujungnya akan
memberatkan insinyur.
Namun, dengan meyeragamkan tipe penulangan balok dan mengorbankan aspek ekonomis
juga bukan jawaban yang bijak. Oleh karenanya, redistribusi gaya momen bisa menjadi
jawaban masalah ini.
Redistribusi gaya momen adalah suatu rekayasa untuk mendistribusikan sebagian besaran
momen ke penampang yang lain, di dalam satu bentang balok statis tak tentu. Distribusi ini
dilakukan dengan cara memindahkan sebagian momen negative dari tumpuan ke momen
positif di lapangan atau sebaliknya untuk gaya gravitasi, sementara untuk gaya gempa
dengan memindahkan sebagian gaya momen negatif di tumpuan ke momen positif di
tumpuan sisi lainnya. Untuk lebih jelas deskripsinya penulis tidak akan memberikan contoh
soalnya di blog ini, lebih baik pembaca membacanya di tulisan berikut :
Penjelasan dan contoh pengerjaan untuk gaya gravitasi dari PCA Handbook :
pca redistribusi momen2
Penjelasan dan contoh pengerjaan untuk gaya gempa dari Park and Paulay :
Park Paulay – Seismic Redistribution
Okay, selanjutnya mengapa ada distribusi gaya momen ?, apakah ini valid dan diatur di
code ?. Hal ini berangkat dari prinsip bahwa analisis dengan linier elastik tidak sepenuhnya
sesuai, walau tidak juga salah dan cenderung mengarah ke safe low risk design untuk kasus
beban gravitasi (bisa di lihat di tulisan saya sebelumnya).
Code memperbolehkan insinyur melakukan redistribusi gaya, namun code membatasi
berapa besaran maksimum gaya yang boleh di distribusikan. Rumus tersebut adalah berikut
:

Pada prinsifnya, maksimum distribusi gaya momen yang diperbolehkan adalah 20 persen,
namun ini bergantung juga dengan banyaknya rasio tulangan tarik dan juga mutu beton,
perlu di ingat bahwa pada kasus balok statis tak tentu, yang membuat balok tersebut lebih
ductile adalah utamanya dengan menurunkan banyaknya tulangan (namun harus tidak
boleh mendekati tulangan minimum untuk crack) dan meningkatkan mutu beton.
Untuk men-simplifikasi rumus besaran momen yang diperbolehkan untuk di distribusi,
penulis ingin menampilkan simplifikasi dalam bentuk grafik sehingga insinyur dapat
memakainya untuk pekerjaan sehari – hari. Berikut grafik tersebut :
Gambar 1. Diagram Max Distribusi Momen
Dalam grafik tersebut terlihat sumbu Y untuk besaran maximum distribusi gaya, dan sumbu
x dalam bentuk rasio “momen kapasitas perlu” jika tulangan belum didapatkan karena dalam
proses desain, atau dalam bentuk rasio tulangan jika besaran tulangan sudah didapatkan.
Perlu di catat di sini bahwa baik momen kapasitas perlu atau tulangan dalam grafik tersebut
adalah momen kapasitas atau tulangan setelah proses distribusi terjadi. Jika insinyur
menggunakan momen atau tulangan sebelum proses redistribusi, bisa juga, karena hasilnya
lebih konservatif.
Penulis ambil contoh di sini misalkan balok besaran 300×650 untuk tulangan 3D25 (rasio
0.8%), maka nilai sumbu-x nya adalah 2.7 dan sumbu y menjadi 16%. Jadi dapat dilihat
untuk tulangan “normal” umumnya maksimum distribusi gaya 15% – 20% dapat dilakukan.
Namun jika rasio tulangan lebih dari 1% untuk mutu 25 Mpa, anda harus lihat grafik di atas
kembali dan memastikan berapa maksimum besarnya gaya momen distribusi yang
diperbolehkan.
Dengan grafik tersebut penulis berharap insinyur dapat meng-aplikasikan ilmu tersebut lebih
mudah lagi untuk pekerjaan sehari – hari.
Best Regards,

Ryan Rakhmat Setiadi

Anda mungkin juga menyukai