Tugas Putra
Tugas Putra
Tugas Putra
1. Alat Gali
a. Overshoot loader
Adalah alat muat yang bekerja dengan cara mendorong bucket kedalam
tumpukan material hingga penuh kemudian bucket diangkat kebelakang
melewati mesinnya dan menumpahkan muatan kealat angkut yang
berada dibelakangnya tanpa memutar alat muat.
1) Digerakkan dengan udara bertekanan tinggi (hydraulic)
2) Overshoot loader bekerja di drift heading sempit
3) Ukuran busket bervariasi 0,14-0,60 m3
Gambar 1.
Overshoot loader
b. Gathering Arm Loader
Sering digunakan pada tambang batubara, pada bagian depan dilengkapi
dengan alat penggumpal material yang bertumpuk kemudian didorong
menuju belt conveyor yang berada di belakang, selanjutnya ke alat
angkut berikutnya, dilengkapi dengan klaurel dan digerakkan dengan
tenaga listrik.
Gambar 2.
Gathering Arm Loader
c. Slushier
Adalah suatu alat garu digerakkan dengan udara dimana efek
pengaraannya diperoleh melalui sebuah garu yang dihubungkan dengan
kawat masuk dalam tumpukan material lepas yang terletak didasar lantai
dan membawa material ketempat penumpahan, sering digerakkan pada
screen drift dari dasar scrape.
2. Alat angkut
a. Truck (mine truck)
Gambar 3.
Truck
Truck yang digunakan pada tbt hampir sama pada tambang terbuka
berdasarkan roda penggeraknya (wheel drive)
1) Roda penggeraknya roda depan (front wheel drive)
2) Roda penggeraknya roda belakang (real wheel drive)
3) Roda penggeraknya roda depan dan roda belakang (four wheel
drive)
4) Roda penggeraknya semua roda belakang (double rear wheel drive)
Berdasarkan pengosongannya muatan
1) End dump atau rear dump mengosongkan muatan kebelakang
2) Side dump : mengosongkan muatan kesamping
3) Bottom dump : mengosongkan muatan ke bawah.
Berdasarkan ukurannya :
Gambar 4.
Lori
c. Belt conveyor
Selain digunakan pada pabrik-pabrik alat angkut jenis ini dapat
digunakan pada industri pertambangan, baik tambang terbuka maupun
tambang dalam. Belt conveyor merupakan rangkaian ban berjalan yang
dapat digunakan mengangkut material baik secara mendatar maupun
miring.
Merupakan alat angkut berupa sabuk yang mengangkut dan
menumpahkan muatan secara berkelanjutan/kontinyu. Berdasarkan
fungsi kerjanya, belt conveyor dibagi menjadi :
1) Panel atau section conveyor, adalah conveyor yang umumnya
menerima material pada posisi paling dekat dengan permukaan kerja
(face-haulage equipment) dan langsung ditransportasikan.
2) Gathering conveyor, adalah conveyor sebagai unit pengangkut
sekunder dan biasanya menerima material dari dua atau lebih panel
conveyor.
3) Mine-line conveyor, adalah conveyor yang mengangkut material dari
tambang bawah tanah ke shaft (angkutan vertikal) atau slope
(angkutan miring); umumnya menerima material dari dua atau lebih
gathering conveyor.
4) Slope conveyor, adalah conveyor yang biasanya bekerja secara
tandem dengan mine-line conveyor, membawa material dari main
level ke permukaan dengan gradien mencapai 17°.
Gambar 5.
Belt conveyor
d. Rope haulage
Gambar 6.
Rope haulage
3. Alat Gali Muat
a. Scrafer
Penggunaan scraper pada tambang bawah tanah apabila metode
gravitasi tidak bias dimanfaatkan 30o – 35o, penggunaan scraper dapat
menurunkan biaya development, meningkatkan produksi, dan
menurunkan biaya timber.
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan scrafer ;
1) Sifat Material dan kondisi lantai kerja
2) Sudut adalah digging angle
3) Kapasitas scrafer dan berat buatan
4) Typy hoist yang digunakan dipengaruhi oleh tempat kerja
Untuk daerah naik atau turun pengaruhnya terhadap sudut gali, untuk
daerah naik digging angle relative besar dan material yang digali ditarik
lebih sedikit, sedangkan untuk daerah turun digging angle relative kecil
dan material yang digali relative besar. Hal-hal yang dibutuhkan untuk
menetukan tipe dan ukuran scrafer :
1) Kondisi material yang akan dipisahkan berat, basah, kering atau
lengket, ukuran material.
2) Tonage yang diinginkan : perjam pada jarak rata-rata, perjam pada
jarak terjauh, waktu produksi.
3) Kondisi tempat kerja : luas, lebar, panjang front kerja, jarak tempuh
rata-rata dan maksimum, kondisi lantai (kasar, licin), arah angkut
material, gardien lantai kerja (naik-turun)
4) Tenaga yang tersedia: tekanan udara, listrik
5) Maksud pemakaian scrafer untuk pekerjaan persiapan, produksi dan
pengisian.
Klasifikasi scrafer berdasrkan jumlah hoistnya scrafer diklasifikasikan
menjadi 2 :
1) Single drum hoist
a) Konstruksi, sebuah motor penggerak, 2 buah drum, sebuah tail
rape, sebuah mainrape, sebuah shape, sebuah scrafer.
b) Aplikasi cocok untuk daerah dimensi sempit dengan produksi
sedikit.
2) Double drum hoist
a) Konstruksi sebuah motor penggerak, 2 buah drum, sebuah tail
rape, sebuah main rape, sebuah shape, sebuah scrafer.
b) Aplikasi cocok untuk daerah dimensi sempit dengan produksi
besar.
3) Tree drum hoist
a) Konstruksi sebuah motor penggerak, 3 buah drum 3 buah amin
rope, 2 buah tail rope, 2 buah toil shafe, sebuah scafer
b) Aplikasi cocok untuk daerah dimensi stope luas dan produksi
luas.
Gambar 7.
Scrafer
4. Alat Muat Angkut
a. Slusher Hoist
Penggunaan slushers untuk menghilangkan bijih dari drawpoints
dan lombong pilar umum di masa lalu. Slushers mungkin baik motor listrik
atau kompresi udara 5 sampai 125 hp. Salah satu kabel slusher melekat
pada bagian depan scraper sehingga dapat ditarik terhadap slusher dan
orepass sebuah. Kabel lain yang terjadi di sekitar blok terpasang erat di
ujung drift slusher atau pilar dan melekat pada belakang scraper tersebut.
Peralatan yang digerakan dengan udara (air powered motor) dimana
efek penggaruan diperoleh melalui sebuah garu yang
dihubungkan dengan kawat (wire ropes) dan pulley. Kapasitas
penggaruan tergantung pada :
1) Tipe garu
2) Kekuatan motor
3) Karakteristik material (halus/menggumpal, kering/ lengket)
4) Kecepatan kawat
5) Keterbatasan ruang yang diakibatkan kondisi tambang.
Gambar 8.
Slusher Hoist
b. Mechanical Loaders
Mempunyai mangkok di depannya yang digunakan untuk
menggali muatan pada tumpukan bijih lepas, selanjutnya mangkok
melakukan gerakan menumpah ke belakang melewati bagian atas mesin
itu sendiri dan menumpahkan muatannya pada suatu alat angkut..
Alat ini bergerak dengan ban karet atau di atas rel. Dioperasikan
oleh seorang pekerja yang berdiri pada platform di sisi mesin. Apabila
kegiatan pemuatan harus dilakukan pada tempat yang sempit/ ada resiko
jatuhan atap maka untuk mengoperasikannya digunakan remote control.
Gambar 9.
Mechanical Loaders
Gambar 10.
LHD