Mengerikan
April 26, 2017 admin 1 Komentar
“Lambat atau cepat, Narkoba akan menghancurkan hidup sang
pemujanya, memisahkan dirinya dari keluarga, kekasih, teman dan
orang-orang yang selalu mengasihinya”. Jangan sampai ia merampas
hidup kita, keluarga ataupun teman yang kita cintai. Narkoba sebagai
narkotika dan obat-obatan terlarang atau yang juga dikenal dengan
istilah singkatan Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Mungkin sebagian diantara kalian baru mengetahui jenis narkoba yang sangat popular di Indonesia
seperti ganja, putaw atau sabu-sabu. Padahal jenis-jenis narkoba ada banyak sekali di dunia seperti
13 jenis narkoba terbaru dengan efek mengerikan ini. Mirisnya, peredaran Narkoba tersebut sudah
masuk di Indonesia, mungkin ini semua permintaan pasar dari Bandar besar narkoba di Indonesia
mengingat Indonesia termasuk dalam salah satu daftar pengguna narkoba tertinggi di dunia. Kenali
dan Cegah peredaran jenis narkoba terbaru dengan efek mengerikan dalam daftar dibawah ini, agar
keluarga anda ataupun anda sendiri tidak turut menjadi korban berikutnya.
2. Narkotika CC4
Sebagai Narkotika Kelas satu, CC4 memiliki efek lebih tinggi hingga 10 kali lipat dibandingkan Inex
atau Pil Ekstasi. Seperti halnya ekstasi sebagai zat amphetamine yang dapat memberikan rangsangan
kuat kepada sang pengguna hingga akan mengalami gairah tinggi, halusinasi, semangat dan
mendorong tubuh seorang penggunanya melakukan aktifitas yang melampaui batas kekuatan
maksimum tubuhnya sendiri.
Maka tak heran bila seorang pecandu ekstasi sering mati konyol gara-gara over dosis. Dapat anda
bayangkan bukan bagaimana jika dibandingkan dengan Narkotika CC4 yang jelas-jelas memiliki
efek 10 kali dari ekstasi.
Untuk itu aturan penggunaan obat ini sangat ketat, Dokter akan melarang pasiennya meminum obat
Zolpidem saat sedang mengendarai mobil ataupun motornya, termasuk melakukan aktivitas berat.
4. Scopolamine
Negara Kolombia menjadi pengguna narkoba jenis Scopolamine yang paling banyak. Obat ini tidak
digunakan untuk diri sendiri, tetapi digunakan untuk berbuat kejahatan kepada orang lain.
Scopolamine akan membuat seseorang seperti terhipnotis, mereka secara tidak langsung akan
menuruti segala perintah orang yang berbicara.
5. Super Powerful Synthetic Marijuana
Inilah Rajanya Ganja, dikenal sebagai Dimethylheptylpyran (DMHP), pertama kali diracik oleh para
Militer AS bertujuan untuk terapi relaksasi/ mengatasi stress dan despresi para tentara. Sempat
menjadi booming di barak militer tersebut era 50 hingga 70an. Memiliki efek menyeramkan, seorang
penggunanya bila memakai 0,0002 g DMHP akan tertawa keras meringkik seperti keledai.
Dan jika diberikan 1mg akan dijamin sang pemakai tidak bisa bangun selama 3 hari 3 malam. Karena
memiliki efek berbahaya bagi para penggunanya, akhirnya produksi DMHP ini dihentikan dan
peredarannya dianggap Illegal.
6. Nutmeg
Buah pala ternyata disalah gunakan di luar negeri. Orang luar negeri khususnya kalangan bawah
menggunakan buah pala untuk membuat diri mereka menjadi berhalusinasi. Banyak sekali efek
berbahaya dari Nutmeg atau buah pala, mulai dari halusinasi sampai kematian. Sahabat
kejadiananeh.com kalau di Indonesia sendiri sepertinya ada kasus mirip seperti penggunaan salah
buah pala. Contoh sederhana penggunaan daun kecubung.
8. Bromo Dragonfly
Bromo Dragonfly bisa dikatakan versi super dari LSD. Dibandingkan dengan LSD, obat ini mampu
memberikan efek yang lebih lama. apabila LSD hanya 1 hari, obat ini mampu memberikan efek 3
hari selama berturut-turut. Efek sampingnya sendiri seperti kejang, penyempitan pembuluh darah,
dan bahkan beberapa kasus memerlukan amputasi.
9. Rimonabant
Rimonabant pada awalnya digunakan sebagai obat peningkat sperma, penetralisir ganja, dan bahkan
sangat berguna dalam dunia medis. Akan tetapi obat tersebut kini telah ditarik dari pasaran, sebab
konsumsi Rinomabant terlalu banyak menyebabkan 90 % orang mengalami depresi dan bunuh diri.
Namun setelah banyak kasus kematian orang dijumpai, setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Peredaran Oxycontin dianggap Illegal meskipun dengan alasan pengobatan. Dampak buruk
kesehatan yang paling cepat diserang adalah kerusakan sistem organ tubuh, gangguan psikis
kejiwaan sebelum berakhir dengan kematian.
Sebab sepeti halnya Ganja, Jamur Tahi Sapi juga mengandung zat aktif psilosina yang dapat
membuat penggunanya mengalami fly, merasakan tingkat halusinasi tinggi sampai keadaan tidak bisa
menontrol/menguasai diri (tidak dapat mengenali orang lain). Adapun zat beracun yang terkandung
dalam tahi sapi dapat menyebabkan kerusakan parah pada sel-sel ataupun gelombak otak
penggunanya.
Efek pertama kali yang mudah terlihat adalah kulit si pecandu krokodil akan berubah warna menjadi
kehijauan dan bersisik. Ini disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh darah dan system jaringan
saraf pada tubuh. Bahkan dalam kasus menyeramkan yang paling sering ditemukan. Si penderita
akan mengalami pembusukan pada bagian daging dan tulang sampai daging tersebut copot seperti
meleleh.
Semoga daftar 13 jenis narkoba terbaru dengan efek paling mengerikan yang saya berikan ini dapat
menambah wawasan anda, untuk lebih waspada menjaga diri anda sendiri maupun keluarga anda.
Ingatlah selalu!
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disinyalir narkoba jenis baru yang disebut
'Flakka,' sudah sampai ke Indonesia.
Tranquilizer = luminal, nipam, pil koplo, mogadon, valium, camlet, dumolid, kokain dan
ketamin
Menurut survei yang dilakukan BNN pada tahun 2014, jenis narkoba yang paling sering
dikonsumsi di Indonesia adalah marijuana, shabu, ekstasi dan heroin.
Marijuana adalah obat terlarang yang paling umum digunakan di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Hasil survey oleh BNN memperlihatkan marijuana dengan konsumen tertinggi yaitu,
pekerja sebanyak 956.002 orang, pelajar sebanyak 565.598 orang dan rumah tangga sebanyak
460.039 orang.
Efek marijuana
THC bekerja pada reseptor sel otak tertentu yang biasanya akan bereaksi terhadap zat alami
yang mirip dengan THC di dalam otak. Zat-zat tersebut memiliki peran dalam perkembangan
dan fungsi otak. Ganja akan memaksakan fungsi bagian otak yang mengandung jumlah
tertinggi pada reseptor tersebut. Hal ini akan menyebabkan pengguna merasakan “high” dan
beberapa efek lainnya seperti:
Perubahan indra
Perubahan mood
Memori terganggu
Selain itu, ganja juga dapat menyebabkan efek fisik dan mental seperti:
Gangguan pernapasan. Asap ganja dapat membuat iritasi pada paru-paru yang
menyebabkan batuk berdahak, sakit paru-paru hingga infeksi paru-paru.
Masalah perkembangan anak saat dan setelah kehamilan. Penggunaan ganja semasa
kehamilan dapat mempengaruhi otak dan perilaku pada bayi.
Halusinasi, paranoia dan berpikir secara tidak teratur. Pemakaian marijuana yang
berkepanjangan dapat mempengaruhi mental seseorang.
2. Shabu
Nama lain: meth, metamfetamin, kristal, kapur, es
Shabu dapat dikonsumsi dengan cara dimakan, dimasukan ke dalam rokok, dihisap dan
dilarutkan dengan air atau alkohol, lalu disuntikan ke tubuh. Merokok atau menyuntikan shabu
dapat memberikan efek yang sangat cepat pada otak dan akan menghasilkan euforia yang
intens. Karena euforia tersebut dapat memudar dengan cepat, maka pengguna sering
memakainya berulang kali.
Efek shabu
Sebagai stimulan yang kuat, shabu dalam dosis kecil sekalipun dapat meningkatkan insomnia
dan menurunkan nafsu makan. Shabu juga dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk
detak jantung cepat, denyut jantung tak teratur dan peningkatan tekanan darah.Jika sudah
dalam tahap overdosis, shabu akan menyebabkan kejang-kejang, peningkatan suhu tubuh dan
kematian.
Shabu juga dapat meningkatkan jumlah neurotransmitter dopamine yang mengarah kepada
tingginya tingkat kimia di otak. Dopamin terlibat dalam fingsi motorik terhadap rasa senang dan
motivasi. Kemampuan shabu dalam melepasakn dopamin ke otak sangat pesat sehingga akan
menghasilkan euforia mendadak dan singkat, sehingga para pengguna akan terus
menambahkan dosisnya. Singkatnya efek shabu jangka pendek ialah:
Insomnia
Hipertermia
Penyalahgunaan shabu dalam jangka panjang dapat menyebabkan banyak efek negatif seperti
kecanduan kronis dan disertai dengan perubahan fungsional dan molekul di dalam otak.
Toleransi efek kegembiraan pada shabu akan berkembang ketika digunakan berulang kali. Para
pengguna akan selalu mengambil dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang
diinginkan, sehingga hidup mereka akan terikat dengan obat tersebut. Ketika tidak
mengonsumsi shabu, mereka akan mendapatkan gejala depresi, cemas, lelah, dan keinginan
kuat untuk mengonsumsi obat.
Selain itu, penggunaan shabu telah terbukti memiliki dampak negatif terhadap sel-sel otak non-
saraf yang disebut mikroglia. Sel-sel ini mendukung kesehatan otak dengan melindungi otak
dari agen-agen infeksi dan menghapus neuron yang rusak. Jika terdapat kerusakan pada sel
tersebut maka hal ini dapat meningkatkan seseorang terkena stroke yang dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada otak. Sebuah studi terbaru bahkan menunjukkan kejadian yang lebih
tinggi dari gangguan Parkinson antara mantan pengguna shabu. Berikut ini adalah efek jangka
panjang terhadap fisik dan mental:
Kecanduan
Melemahnya konsentrasi
Hilang ingatan
3. Ekstasi
Nama lain: E, X, XTC, inex
Efek ekstasi
Pengguna ekstasi biasanya akan merasakan efeknya 30 menit setelah mengonsumsi ekstasi
yang diakibatkan oleh kombinasi stimulan dan sifat halusinogen termasuk efek hipertensi
transien dan masalah dengan termoregulasi (agen peningkatan suhu tubuh).
Efek lainnya yang juga akan dirasakan pengguna yang dapat bertahan selama 6 jam ialah
meliputi:
Insomnia
Keram otot
Tremor
Berkeringat dingin
Penglihatan buram
Meningkatnya denyut jantung
Para peneliti percaya bahwa ekstasi dapat menyebabkan kebocoran serotonin di otak selama
penggunaannya. Tanpa berfungsinya neurotransmitter, kondisi seperti depresi, kecemasan,
insomnia dan kehilangan memori akan lebih mungkin terjadi. Kondisi ini akan dapat muncul
dalam waktu yang lama, bahkan setelah penggunaan telah berakhir. Berikut adalah efek jangka
panjang terhadap psikologi dan fisik:
Meningkatkan kecanduan
Serangan panik
Insomnia
Delusi paranoid
Depresi
4. Heroin
Nama lain: putaw, bedak, etep
Heroin atau putaw adalah narkoba sangat adiktif yang diproses dari morfin, yaitu zat alami yang
dari ekstrak benih biji tanaman poppy varietas tertentu. Heroin biasa dijual dengan berbentuk
serbuk putih atau kecoklatan yang telah dicampur dengan gula, pati, susu bubuk atau kina.
Heroin yang murni berbentuk serbuk putih yang sangat pahit dan biasanya berasal dari Amerika
Selatan. Ada juga black tar heroin yang bentuknya lengket dan keras, biasanya diproduksi di
Meksiko dan dijual di Amerika di bagian barat sungai Mississippi 3. Warna gelap berasal dari
hasil campuran antara heroin dan tar hitam sisa dari metode pengolahan minyak mentah.
Menurut hasil survey BNN, Heroin merupakan jenis narkoba peringkat ke-4 yang paling banyak
dikonsumsi, dengan jumlah pengguna sebanyak 33.358 orang rumah tangga, 32.782 orang
pekerja dan 29.838 orang pelajar.
Heroin biasanya digunakan dengan dihisap, dimasukkan ke dalam rokok atau dicairkan dengan
memanaskannya di atas sendok lalu disuntikkan ke pembuluh darah, otot, atau di bawah kulit.
Efek heroin
Setelah heroin masuk ke dalam otak, ia akan berubah menjadi morfin dan mengikat dengan
cepat ke reseptor opiad. Pengguna biasanya merasakan sensasi kegembiraan secara terburu-
buru. Intensitas kegembiraan tergantung dari banyaknya jumlah obat yang dikonsumsi. Berikut
ini adalah efek heroin jangka pendek:
Demam
Mulut kering
Mual
Gatal
Pernapasan melambat
Koma
Penggunaan heroin dapat merubah struktur fisik dan fisiologi otak yang dapat menciptakan
ketidakseimbangan jangka panjang dalam sistem saraf dan hormon. Peneliti menunjukkan
beberapa kerusakan otak putih akibat heroin, yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan, pengaturan perilaku dan tanggapan pada situasi stres. Selain itu, berikut efek heroin
jangka panjang terhadap tubuh:
Penurunan kesehatan gigi yang ditandai dengan gigi yang rusak dan gusi bengkak
Eksorasi kulit dari menggaruk
Insomnia
Keguguran
ads
1. Halusinogen
Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat pada saat melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata. Contoh narkoba yang meberi efek
seperti ini adalah kokain dan LSD.
2. Stimulan
3. Depresan
4. Adiktif
Narkotika
Narkotika adalah zat sintetis maupun semi sintetis yang dihasilkan tanaman atau
lainnya yang dapat berdampak pada penurunan atau perubahan kesadaran dan
hilangnya rasa nyeri. Zat ini dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya.
1. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus ( dewa mimpi ) adalah alkaloid analgesik yang
sangat kuat yang ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem saraf
pusat sebagai penghilang rasa sakit.
Cara Penggunaan :
Cara penggunaannya adalah dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.
Menimbulkan euforia
Kebingungan
Berkeringat
2. Heroin / putaw
Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang
ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri, sehingga
mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak.
Cara Penggunaan :
Cara pemakaiannya adalah dengan cara disuntikkan ke anggota tubuh ataupun bisa
juga dengan cara dihisap.
Gejala atau efek yang ditemukan pada pengguna hampir sama dengan pengguna
morfin, yaitu :
Pupil mengecil
Hilang kepercayaan diri
Suka menyendiri
Sering tidur
Tumbuhan ini telah dikenal manusia sejak lama, seratnya digunakan sebagai bahan
pembuat kantung, dan bijinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak.
Cara Penggunaan:
Cara penggunaan narkotika jenis ini adalah dengan cara dipadatkan menyerupai
rokok lalu dihisap.
Berkeringat
Sering berfantasi
Euforia
Ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang dapat mengakibatkan kecanduan.
Jika pemakaiannya dihentikan, sipemakai sering mengalami sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, sering merasa kelelahan dan badan menjadi lesu.
4. Kokain
Kokain
Cara Pemakaian
Cara pemakaian kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai bahan campuran
rokok.
Sering kejang-kejang
Mengalami paranoid
Cara pemakaiannya adalah diletakkan di lidah. Narkotika ini akan bereaksi setelah
30 s/d 60 menit kemudian, dan akan berakhir efeknya setelah 8 hingga 12 jam.
Mengalami demam
6. Opiat / opium
Adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama papaver
somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit.
Birahi meningkat
7. Kodein
Adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan / diresepkan oleh dokter, namun
obat ini memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna.
Cara Penggunaan : Kodein merupakan hasil proses dari metilasi morfin. Cara
penggunaannya dengan jalan dihisap.
Efek / gejalanya antara lain :
Mengalami euforia
Mudah mengantuk
Mengalami hipotensi
Mengalami depresi
Sering sembelit
8. Metadon
Mengalami sembelit
Mengalami koma
9. Barbiturat
Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya mempengaruhi sistem syaraf.
Efek dari mengkonsumsi barbiturat dapat terlihat 3 hingga 6 jam.
Sering sembrono
Euforia
Mengalami pingsan
Psikontropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang memiliki
Khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku penggunanya.
Jenis Psikontropika :
1. Ekstasi
Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat
mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet,
pil, serta serbuk.
Timbulnya euforia
Mengalami mual
Dehidrasi
Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat
merusak otak
2. Sabu-sabu
Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah,
seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.
Jantung berdebar-debar
Mengalami insomnia
Timbul euforia
Kekurangan kalsium
3. Sedatif – hipnotik
Nama lain dari jenis psikontropika ini adalah Benzodiazepin/BDZ, BK, Lexo, MG,
Rohip, Dum.
Cara Penggunaan:
Cara pemakaiannya adalah dengan jalan diminum atau bisa juga disuntikkan
intravena atau anus. Biasanya dokter memberikan obat ini untuk mengatasi
kecemasan atau panik yang membuat insomnia.
Menjadi acuh
Mengalami kebingungan
Euforia
Adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas. Biasanya
digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkohol yang sebenarnya dapat
beresiko bahaya bagi penggunanya.
Jalan sempoyongan
Kurang fokus
Turunnya kesadaran
ads
Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai sampingan oleh
pengguna narkoba terutama di Amerika Serikat.
Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk cair , biasanya disemprotkan ke
bahan berdaun seperti ganja, mint, oregano, peterseli atau Jahe Daun, dan rokok.
Sering berhalusinasi
6. Speed
Speed atau biasa disebut methamphetamine merupakan stimulan sistem saraf pusat
yang kuat dan adiktif. Obat ini berbentuk bubuk dan berwarna putih, tidak berbau,
dan berasa pahit. Cara kerja obat ini adalah dengan merangsang sel-sel otak,
meningkatkan mood dan gerakan tubuh. Methamphetamine merupakan stimulan
yang kuat dan tahan lama karena mampu menembus sistem saraf pusat lebih mudah
daripada amfetamin. Cara pemakaiannya bisa dicampurkan pada rokok, dihisap,
ataupun disuntikkan
Menjadi hiperaktif
Banyak bicara
Libido meningkat
Insomnia
Sering gugu
Cepat marah
Sering berhalusinasi
7. Demerol
Adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan nyeri.
Jika over dosis, bbat ini dapat berakibat kematian bagi penggunanya. Bagi penderita
asma dilarang keras mengkonsumsinya. Obat ini juga memberikan efek kecanduan.
Mengantuk
Berkeringat
Gangguan pada pupil
Pingsan
Zat Adiktif
Zat Adiktif merupakan zat yang berbahaya, yang diperoleh dari bahan-bahan alamiah
baik semi sintetis maupun sintetis. Zat ini dipakai sebagai pengganti morfin atau
kokain yang bekerja mengganggu sistem syaraf pusat. Contoh zat adiktif : lem,
aceton, ether dan sebagainya.
1. Alkohol / etanol
alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada
atom karbon. Alkohol biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat. Ia
juga bisa berfungsi sebagai zat pengawet.
Dalam dunia otomotif, alkohol / etanol digunakan sebagai bahan bakar kendaraan,
dimana Alkohol dapat digunakan sebagai antibeku pada radiator.
Teler / mabuk
Menghilangkan kesadaran
Sponsors Link
2. Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan
sejenis suku terung-terungan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan salah
satu racun saraf. Jenis zat ini biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan
insektisida.
Pada seorang perokok, proses kerja nikotin adalah masuk ke dalam paru paru untuk
selanjutnya diserap oleh aliran darah, dan dalam waktu kurang lebih 8 detik, zat ini
akan sampai ke otak untuk selanjutnya merubah kerja otak. Proses penyebaran
racun ini berlangsung cepat dikarenakan bentuknya mirip dengan acetylcholine yang
normal terdapat di dalam otak.
Menimbulkan euforia
3. Kafein
Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi sistem metabolisme dan
saraf pusat. Kafein digunakan sebagai pengurang rasa lelah serta untuk mencegah /
mengurangi rasa kantuk. Bagi para atlet, kafein biasanya dapat meningkatkan daya
tahan agar kuat dalam berlari. Namun zat ini adalah penyebab asma dan makanan
untuk penderita asam lambung yang harus di hindari.
Kafein dapat menyebabkan efek kecanduan bagi penggunanya. Biasanya zat ini
terdapat pada kopi dan teh.
Meningkatnya stress
Insomia
Gangguan prostat
4. Zat desainer
Merupakan zat yang dibuat secara ilegal. Zat ini sangat dilarang pemerintah untuk
dikonsumsi. Zat-zat ini sudah banyak beredar dengan nama speed ball, Peace pills,
crystal, angel dust rocket fuel.
Adapun efek penggunaan zat ini hampir sama dengan efek yang ditimbulkan oleh
penggunaan narkoba jenis yang lainnya.
1. Opium
4. Khat
5. Tembakau
Bahaya penyalahgunaan narkoba narkotika bagi kesehatan bagi generasi muda pelajar dan juga yang lainnya
adalah tidak bisa dianggap sepele. Karena memang negara Indonesia kasus-kasus narkotika dan
penyalahgunaan narkotika tidaklah sedikit dan korban narkotika ini juga banyak.
Narkoba atau kepanjangan singkatan kata dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Di Indonesia istilah ini juga
dikenal oleh masyarakat luas sebagai NAPZA atau juga kepanjangan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif ini banyak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Dan juga untuk kepentingan bisnis narkoba yang sangat merugikan kehidupan generasi-generasi muda
penerus bangsa Indonesia ini.
Menurut WHO yang dimaksud dengan pengertian definisi narkoba adalah merupakan suatu zat yang apabila
dimasukkan ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi fungsi fisik dan atau psikologi (kecuali makanan, air,
atau oksigen).
Sedangkan pengertian narkotika menurut Undang-Undang no 27 bahwa narkoba atau narkotika yang
dimaksud ini adalah suatu zat atau pun obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis.
Efek dampak penggunaan narkoba bisa dalam bentuk sebagai berikut :
Bila tidak memakainya kembali akan ada rasa sakit yang dialami para penderita dengan ketergantungan
narkotika narkoba ini.
Banyak macam ragam bentuk dan jenis dari obat-obatan terlarang ini. Berikut beberapa jenis narkotika dan
efek penggunaan antara lain adalah sebagai berikut :
Morpin
Jenis obat narkotika ini adalah zat aktif yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Cara
penggunaannya adalaah melalui disuntikkan ke dalam tubuh (injeksi).
Opium (Candu)
atau biasa dikenal dengan opiate. Opium merupakan candu kasar atau mentah yanmg didapat dari getah buah
tanaman papaver samniterum yang dihisap / digores dan di biarkan mengering. Opium merupakan golongan
narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap.
Kanabis (Ganja)
Inilah yang seringkali menjadi kasus narkoba yang paling banyak diberitakan dan menyerang semua kalangan
di masyarakat kita. Ganja adalah merupakan jenis tanaman kanabis yang biasanya dipotong, dikeringkan,
dipotong kecil – kecil dan digulung untuk dijadikan rokok yang disebut joints.
Putaw Heroin
Golongan narkoba sejenis ini akan lebih mudah menembus otak sehingga lebih kuat dari morfin itu sendiri.
Berikut pembagian golongan jenis narkotika berdasarkan informasi yang dilansir dari website BNN (Badan
Narkotika Nasional) Republik Indonesia di www.bnn.go.id antara lain adalah :
Cannabis
Marijuana (herbal)
Hashish (resin)
Lain-lain
Opioid
Heroin
Opium
Cocain
Powder
Crack
Amphetamine
Amphetamine
Methamphetamine
Ecstasy type
Sedative & Transquilizer
Barbiturate
Benzodiazepine
Hallucinogens
LSD
Ketamine
Solvents & Inhalants
Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia kedokteran, namun hanya
diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat.
Oleh karena itu obat dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat yang beraneka
ragam.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai,
kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat
terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Bahaya Dampak Penyalahgunaan narkoba bagi tubuh dan kesehatan manusia bahwa dalam hal ini secara
umum akibat penggunaan narkotika ini akan memberikan dampak sebagai berikut :
Depresan
Dalam hal ini para pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
Halusinogen
Dalam hal ini para pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
Stimulan
Akibat pengaruh stimulan pada narkotika dan obat-obatan terlarang bagi organ tubuh antara lain adalah
mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk
sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya
akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
Adiktif (Kecanduan)
Dampak pengaruh negatif kepada para pemakai dalam hal ini adalah akan merasa ketagihan sehingga akan
melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya,
tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).
Pengertian Narkoba dan Jenis-jenis Narkoba
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca berita
tentang narkoba di media elektronik maupun mediacetak. Di Indonesia, peredaran obat terlarang ini
sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi.
Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh faktor
budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang mengembangkan
pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya tersebut amat mudah ditiru dan
diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan dan selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02
juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,8 persen atau
sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari berbagai pihak di Indonesia yang
dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat
ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi obat-obatan terlarang tersebut.
Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan
psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik
dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu
disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan
mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh.
Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi
atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis
bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat
tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, h3roin,
kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan
ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan
diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang
bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk
selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika
dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan
biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk
menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai
risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan
obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang
menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar
perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa
saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif
menjadi penyalahgunaan narkoba.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi
korban kecanduan narkoba antara lain :
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur
pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan
hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen)
banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar
atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha
untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Untuk itu
katakan Say no to drugs….!!!