Makalah Manajemen Risiko Perusahaan
Makalah Manajemen Risiko Perusahaan
PENDAHULUAN
Setiap orang yang memiliki suatu benda pasti akan menghadapi suatu resiko
yang dapat mengurangi atau menghilangkan benda tersebut baik diakibatkan oleh
kerusakan dan lain sebagainya. Karena pada umumnya manusia tidak menyukai adanya
resiko, sehingga mereka mencari solusi untuk mentranfer resiko tersebut. Salah satu
caranya yaitu dengan mengasuransikan barang yang dinilai dapat menimbulkan
kerugian tersebut. Karena dengan adanya asuransi maka dapat dikatakan kerugian itu
akan diperingan atau dikurangi bahkan ditanggung oleh pihak lain dengan melakukan
suatu perjanjian atau kontrak asuransi.
Jika risiko tersebut benar-benar terjadi, maka pihak tertanggung akan
mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan
tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang
penuh dengan risiko.
1
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
2
Hanya risiko operasional yang merupakan risiko yang berasal dari kondisi
internal perusahaan, sedangkan keempat risiko yang lain adalah risiko yang berasal dari
luar perusahaan. Manajemen risiko lebih berfokus kepada risiko yang berasal dari luar
perusahaan.
3
2.2. Pengelolaan Risiko dengan Kontrak Asuransi
4
ditentukan saat atau kapan terjadinya. Dimana si tertanggung di wajibkan membayar
sejumlah uang kepada si penanggung, yang biasa disebut sebagai “premi”.
Pada saat seseorang mengalihkan resikonya kepada perusahaan asuransi sebagai
penanggung, maka pertanyaan selanjutnya adalah, apakah semua resiko dapat
diasuransikan?? Tidak semua resiko dapat diasuransikan.
Resiko yang dapat diasuransikan adalah :
1. Resiko yang dapat diukur dengan uang
2. Resiko homogen (risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh asuransi)
3. Resiko murni (risiko ini tidak mendatangkan keuntungan)
4. Resiko partikular (risiko dari sumber individu)
5. Resiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental) bukan karena direncanankan,
tetapi murni karena misalnya meninggal karena kecelakaan
6. Insurable interest artinya tertanggung memiliki kepentingan atas obyek
pertanggungan
5
6. Contribution Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya
yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya
terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
6
b) Tekniknya yaitu semua anggota kelompok (kelompok anggota)
program asuransi memberikan kontribusinya (berupa premi) untuk
menyantuni kerugian yang diderita oleh seorang / beberapa orang
anggotanya.
5. Segi Matematis
a) Tujuannya yaitu meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko
dan hasil ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko kepada semua
peserta (sekelompok peserta) program asuransi.
b) Tekniknya yaitu menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori
kemungkinan ("Probability Theory"), yang dilakukan oleh aktuaris
maupun oleh underwriter.
7
Keputusan untuk mengasuransikan suatu risiko mempertimbangkan biaya
pembelian kontrak asuransi (besar premi) dan manfaat yang akan diperoleh karena
memiliki kontrak asuransi (menghindari dari kerugian yang diperkirakan).
Dalam hal ini Bodie et al. (2001) menjelaskan bahwa suatu investasi pemegang
call akan pulang pokok jika pada waktu jatuh tempo call, harga pasar = harga call +
harga strike. Keuntungan diperoleh jika waktu jatuh tempo call, harga pasar > harga call
+ harga strike, demikian sebaliknya. Sedangkan, jika suatu investasi pemegang put akan
pulang pokok jika pada waktu jatuh tempo put, harga pasar = harga strike . harga put.
Keuntungan diperoleh jika waktu jatuh tempo call, harga pasar < harga strike . harga
8
put, demikian sebaliknya. Secara umum pendekatan dari model Option dapat dilihat
melalui model Black dan Scholes (1973). Di mana, mereka mempublikasikan suatu
model option yaitu persamaan umumnya untuk Call adalah;
Dimana
Keterangan :
S = nilai underlying asset
X = nilai exercise
rf = suku bunga bebas risiko
T = jangka waktu
= standar deviasi
N = distribusi normal
Adapun asumsi menurut Black dan Scholes (1973) yang dianut pada persamaan
ini adalah:
1. Suku bunga bebas risiko yang besarnya tetap sepanjang waktu option.
2. Return harga saham terdistribusi secara lognormal.
3. Volalitas tetap.
4. Tetap ada pembagian dividen.
5. Option adalah model .European Style., tidak dapat di eksekusi sebelum jatuh
tempo.
6. Tidak ada biaya transaksi.
7. Tidak ada penalti untuk short sales.
9
Contoh Soal:
Pada Maret 6, 2001 Cisco System melakukan trading pada harga$13,62. Nilai call
option pada Juli 2001 $15, melakukan trading di Chicago Board of Trade pada hari
yang sama $2. Berikut adalah parameter dari opsi :
Annualized standard deviation pada Cisco Systems 81%. Standar deviasi ini
diperkirakan menggunakan stock price mingguan, jumlah yang dihasilkan
sebagai berikut:
Weekly Standard deviation = 1,556%
Annualized standard deviation = 1,556% x 52 = 81%
Masa berlaku opsi adalah Jumat, Juli 20, 2001. Kadaluarsa pada 103 hari
Annualized treasury bill rate pada umur opsi 4,63%
Jika diaplikasikan pada Black Scholes model adalah sebagai berikut
S = $ 13,62
X = $ 15
T = 103 / 365 = 0,2822
Rf = 4,63%
𝑑2 = 0,0212 − 0,81√0,2822
𝑑2 = −0,4091
Setelah mendapatkan nilai d1 dan d2 kita mencari nilai N(d1) dan N(d2)
N(d1) = 0,5085
N(d2) = 0,3412
10
Maka nilai opsi dapat dihitung sebagai berikut:
11
suku bunga tetap adalah merupakan nilai kini dari pembayaran kurs suku bunga tetap
dimasa depan yang dibayarkan oleh pihak A, yang setara dengan nilai kini dari kurs
suku bunga fluktuatif yang diharapkan oleh pihak B. Menurut ketentuan fiskal, SWAP
menghasilkan keuntungan/kerugian bagi wajib pajak pada saat terjadinya realisasi
pembayaran (jatuh tempo).
Contoh Soal:
Pada tanggal 1 Feb 1999, PT Zaki menerima pinjaman dari luar negeri sebesar USD
10,000, dengan jangka waktu 1 tahun, bunga 9 % per tahun. Spot rate USD 1 adalah Rp
8.000,00. Selanjutnya, PT Zaki membuka kontrak SWAP dengan bank devisa jangka
waktu 12 bulan dengan premi 10% atau sebesar = (Rp 8.000,00 x 360 x 10)/(360 x 100)
= Rp 800,00. Apabila pada 1 Feb 2000 terjadi realisasi, maka keugian selisih kurs yang
terjadi adalah :
Penjualan devisa tanggal 1 Feb 1999 = 10,000 x Rp 8.000 Rp 80.000.000,00
Pembelian devisa tanggal 1 Feb 2000 = 10,000 x Rp 8.800 Rp 88.000.000,00
Kerugian selisih kurs Rp 8.000.000,00
12
BAB III
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Zvi, Alex Kane dan Alan J. Marcus. 2006. Investments. Buku 1 dan 2,
Terjemahan Zulaini Dalimunthe dan Budi Wibowo. Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.
http://finansial.bisnis.com/read/20140206/89/201432/apa-itu-transaksi-swap
http://gemblonknews.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-resiko-asuransi.html
http://people.stern.nyu.edu/adamodar/pdfiles/valn2ed/ch5.pdf
14