Anda di halaman 1dari 17

GDL-2.

02-PTFI-001
No Standar STD-2.02-PTFI-2016
PEDOMAN FRESH
Jumlah Halaman 17
Menggantikan STD-5.02
PENGELOLAAN RISIKO No. Revisi 00
KESELAMATAN PERTAMBANGAN Tanggal Efektif 01 November 2016
Tanggal Ditinjau -
Pengesahan

Kepala Divisi Keselamatan Pertambangan

1. Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan metodologi dalam pengembangan Identifikasi
Bahaya, Penilaian Risiko, dan Penetapan Kontrol (HIRADC) dalam bidang keselamatan
pertambangan seperti dipersyaratkan oleh Standar No. 2.02 mengenai Pengelolaan Risiko
Keselamatan Pertambangan.
2. Ruang Lingkup
2.1. Pedoman ini menjelaskan proses pengelolaan risiko yang terdiri dari komunikasi dan
konsultasi, penentuan konteks risiko, identifikasi bahaya dan penilaian risiko,
pengendalian risiko, pemantauan dan tinjauan.
2.2. Pedoman ini berlaku untuk personil yang terlibat dalam pengembangan HIRADC di
Wilayah Kontrak Karya (KK) PTFI.
3. Proses-Proses
Konsultasi dan Komunikasi
3.1. Konsultasi dan komunikasi harus dilakukan dalam setiap langkah pengelolaan risiko
dalam bentuk:
a. Konsultasi dengan personil atau organisasi yang memiliki keahlian terkait:
• Memperoleh data atau informasi dari pihak-pihak terkait seperti misalnya data
survei, statistik, laporan produksi, laporan pemeliharaan, data manufaktur, dll.
• Berkonsultasi dengan ahli seperti misalnya pemerintah, pengajar, pihak
pembuat, karyawan berpengalaman, Praktisi Keselamatan Pertambangan,
penasihat eksternal, dll.
b. Komunikasi pengelolaan risiko kepada:
• Pihak-pihak internal seperti karyawan, Manajeman, Serikat Pekerja,
Perusahaan Induk, dll.

Page 1 of 17
Uncontrolled Document if Copied or Printed
Refer to PTFI Website for Updated Document
GDL-2.02-PTFI-001

• Pihak-pihak eksternal seperti Perusahaan Jasa Pertambangan, tamu-tamu,


Pemerintah, pemegang saham, komunitas, auditor eksternal, asosiasi
pertambangan, dll.
3.2. Proses Konsultasi dan komunikasi harus direncanakan dan didokumentasikan secara
tepat. Hasil dari konsultasi dan komunikasi harus direkam menggunakan formulir yang
standar.
Proses Pra-HIRADC
3.3. Penunjukan Tim Pengembangan HIRADC harus dibuat secara tertulis, ditandatangani
oleh Kepala Unit Organisasi atau Perusahaan Jasa Pertambangan terkait. Surat
pengangkatan harus menjelaskan peran, cakupan, dan tanggungjawab dari setiap
personil yang ditunjuk dalam proses pengembangan HIRADC.
3.4. Kepala Unit Organisasi atau Perusahaan Jasa Pertambangan harus memastikan bahwa
personil yang ditunjuk sudah mengikuti pelatihan HIRADC yang difasilitasi oleh Bagian
Pelatihan K3 Internal.
3.5. Tim Pengembangan HIRADC sekurang-kurangnya harus terdiri dari personil-personil
seperti disebutkan pada Lampiran 1.
Proses HIRADC
Mengumpulkan Informasi yang Diperlukan untuk HIARDC
3.6. Buat daftar aktivitas-aktivitas dan tugas-tugas yang terkait berdasarkan proses bisnis
yang telah dikembangkan di organisasi anda. Dalam konteks ini, aktivitas adalah tugas-
tugas sejenis yang terkait berdasarkan kesamaan fungsi. Aktivitas pada umumnya
ditentukan di tingkat terendah proses bisnis. Tugas didefinisikan sebagai bagian terkecil
yang dapat diidentifikasi dan penting dari suatu pekerjaan yang berfungsi sebagai suatu
unit kerja, dan sebagai sarana untuk membedakan antara berbagai komponen dari
suatu proyek.
3.7. Informasi dibawah ini harus juga dikumpulkan pada tahap ini:
• Tipe Aktivitas: aktivitas rutin atau non-rutin
• Frekuensi: harian, mingguan, bulanan, kwartalan atau tahunan
3.8. Untuk tujuan penilaian risiko-risiko kesehatan, Jabatan dan Lokasi Kerja harus
dipertimbangkan, untuk itu kolom “Daftar Aktivitas” difungsikan sebagai “Daftar Jabatan”
dan kolom “Daftar Tugas” berfungsi sebagai “Daftar Lokasi Kerja”.

Halaman 2 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
GDL-2.02-PTFI-001

PENGUMPULAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN

No Daftar Aktivitas/Jabatan* Daftar Tugas/Lokasi Kerja* Jenis Aktivitas Frekuensi

Gambar 1. Langkah Pengumpulan Informasi Yang Diperlukan


Identifikasi Bahaya
3.9. Proses identifikasi bahaya harus memperhitungkan juga hal-hal berikut:
a. Aktivitas dan proses rutin dan non-rutin
b. Aktivitas seluruh orang yang memiliki akses ke tempat kerja, termasuk aktivitas
Perusahaan Jasa Pertambangan dan tamu.
c. Perubahan-perubahan pada organisasi, lingkungan pekerjaan, aktivitas, atau
material.
d. Modifikasi pada Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, termasuk
perubahan sementara, dan dampaknya pada operasional, proses dan aktivitas.
e. Fasilitas-fasilitas yang baru dibangun; peralatan atau proses yang baru dikenalkan
kepada pekerja; aktivitas adan instalasi dari Perusahaan Jasa Pertambangan
didalam maupun diluar lokasi kerja.
f. Kondisi-kondisi normal dan abnormal dan/atau kondisi dari proses dan potensi
insiden serta situasi darurat selama siklus hidup dan/atau siklus proses suatu
produk.
g. Ketidakpatuhan terhadap rekomendasi-rekomendasi sebelumnya, standar yang ada
dan/atau prosedur-prosedur Keselamatan Pertambangan, atau tidak ada tindak
lanjut terhadap rekomendasi-rekomendasai yang diberikan untuk insiden.
h. Faktor-faktor personal dari pekerja
i. Bahaya-bahaya yang teridentifikasi dari luar lokasi kerja yang dapat membahayakan
keselamatan dan kesehatan orang-orang di tempat kerja yang dibawah kendali
Perusahaan.
j. Bahaya yang muncul di area sekitar tempat kerja yang disebabkan oleh aktivitas
yang berhubungan dengan pekerjaan dibawah kendali Perusahaan.
k. Prasarana, peralatan, daAn material di tempat kerja yang disediakan oleh pihak lain.
l. Kewajiban hokum yang berkaitan dengan identifikasi bahaya dan penilaian risiko
serta control yang dibutuhkan.

Halaman 3 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
GDL-2.02-PTFI-001

m. Desain area kerja, proses, instalasi, peralatan, prosedur operasional dan organisasi
kerja, termasuk kemampuan adaptasi manusia.
n. Sistem dan pemeliharaan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan tambang.
o. Pengamanan instalasi
p. Kelayakan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan tambang.
q. Kompetensi tenaga teknik
r. Evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan
3.10. Tetapkan sumber-sumber bahaya yang terdapat pada Lampiran 2 dan berikan informasi
mendetil pada kolom “Deskripsi Bahaya”.
IDENTIFIKASI BAHAYA

Sumber Bahaya Penjelasan Bahaya

Gambar 2. Langkah Identifikasi Bahaya


Penilaian Risiko
3.11. Penilaian risiko adalah suatu proses melakukan evaluasi terhadap risiko dengan cara
mengamati kecukupan control yang telah diterapkan dan menentukan apakah suatu
risiko dapat diterima atau tidak. Metode yang dipakai dalam penilaian risiko harus:
a. Mengamati ruang lingkup, sifat dan waktu untuk memastikan metode yang
digunakan adalah proaktif.
b. Menyediakan cara untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko, menetapkan
kriteria dan prioritas risiko, tentukan control yang tepat, dan
mendokumentasikannya.
3.12. Informasi dibawah ini harus diidentifikasi dalam tahap penilaian risiko:
a. Tipe Kontak atau Cara Terpajan Bahaya Kesehatan seperti pada daftar di Lampiran
2.
b. Deskripsi Risiko, penjelasan singkat mengenai “Tipe Kontak” atau “Cara Terpajan
Bahaya Kesehatan”
c. Tipe Risiko: Keselamatan (Safety), Kesehatan (Health) atau Operasional
(Operation)
• Risiko Keselamatan adalah potensi kerugian dalam hal terjadi cidera.

Halaman 4 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
GDL-2.02-PTFI-001

• Risiko Kesehatan adalah potensi kerugian dalam hal terjadi isu kesehatan kronis
dikarenakan pajanan jangka panjang.
• Risko Operasional adalah potensi kerugian yang dapat mengakibatkan
kerusakan property, gangguan/interupsi sampai pada berhentinya operasional.
d. Jumlah total pekerja yang terpapar, termasuk:
• Pekerja yang melakukan aktivitas.
• Personil yang berada di sekitar area dimana aktivitas dilakukan yang dapat
terpajan bahaya.
e. Agen yang Terlibat, yang terdapat pada Lampiran 2.
3.13. Hitung Risiko murni dengan mengkombinasikan konsekuensi dan kemungkinan
menggunakan Matriks HIRADC pada Lampiran 3 seagai referesi.
a. Menentukan konsekuensi harus mempertimbangkan 9 aspek dibawah:
• Keselamatan
• Kesehatan
• Finansial (Kerusakan Properti & Potensi Kerugian Operasional)
• Kepatuhan Hukum
• Lingkungan
• Reputasi
• Komunitas Lokal
• Produksi
• Pemangku Kepentingan (Regional, Nasional, Internasional)
b. Kemungkinan (Likelihood) dapat didefinisikan sebagai frekuensi aktivitas yang
dilakukan yang terkait Keselamatan, Kesehatan dan Operasional.

3.14. Setelah perhitungan selesai, gunakan matriks HIRADC sebagai referensi untuk
menentukan prioritas risiko. Nilai dan kode warna yang ditentukan disini menunjukkan
prioritas risiko, dimana 16 adalah prioritas pertama yang harus ditindaklanjuti dan 1
adalah yang paling akhir. Kode warna pada peringkat risiko juga menunjukkan tingkat
prioritas untuk setiap peringkat risiko, dimana semua peringkat risiko berwarna merah
diprioritaskan untuk ditindaklanjuti (rencana tindakan diperlukan), warna kuning
menunjukkan prioritas menengah, dan warna hijau menunjukkan prioritas rendah (tidak
diperlukan rencana tindakan).

Halaman 5 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
GDL-2.02-PTFI-001

PENILAIAN RISIKO
Peingkat
Jenis Kontak Jenis Risiko Jumlah Pekerja Perhitungan Risiko
Penjelasan Risiko Agen yang Terlibat Risiko
(Health Hazard Pathways) (H/S/O) Terpapar Konsekuensi Likelihood Murni
0
0
0
0
0

Gambar 3. Langkah Penilaian Risiko

Penetapan Kontrol
3.15. Hirarki berikut harus dipertimbangkan saat penentuan suatu kontrol:
a. Rekayasa (Engineering), menghilangkan paparan sebelum hal tersebut terjadi dan
memerlukan perubahan fisik pada tempat kerja. Termasuk dalam jenis kontrol ini
adalah eliminasi, substitusi dan isolasi.
b. Administrasi, seperti misalnya rambu-rambe peringatan, pemilihan pekerja, rotasi
kerja, pembatasan jam kerja dan pemilihan perusahaan jasa pertambangan. Jenis
kontrol ini memerlukan Perusahaan untuk melakukan sesuatu.
c. Praktik Kerja, seperti misalnya Analisa Kerja Selamat (JSA), Prosedur
Pengoperasian Standar (SOP) dan pelatihan. Jenis kontrol ini pekerja untuk
MELAKUKAN sesuatu.
d. Penggunaan APD, seperti misalnya Pelindung Kepala, Pelindung Mata dan
Perangkat Penahan Jatuh. Jenis control ini mempersyaratkan pekerja untuk
MEMAKAI sesuatu.
3.16. Tentukan semua kontrol yang terkait dengan risiko dengan mempertimbangkan faktor-
faktor internal dan eksternal.
3.17. Hitung tingkat mitigasi untuk setiap risiko dengan mengalikan faktor-faktor berikut:
a. Persentase efektivitas kontrol-kontrol gabungan maksimum. Lihat Lampiran 4
sebagai referensi untuk persentase setiap hirarki control.
b. Persentase rata-rata dari efektivitas implementasi, pemeliharaan dan evaluasi. Lihat
Lampiran 6 sebagai referensi persentase efektivitas aktual.
Lihat Lampiran 5 untuk perhitungan Peringkat Risiko Sisa.

Dalam melakukan langkah ini, perhatikan hal-hal berikut:


3.18. Semua peringkat risiko sisa dibawah 4 dianggap sebagai RISIKO RENDAH. Untuk itu,
tidak diperlukan rencana tindakan untuk memitigasinya.

Halaman 6 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
GDL-2.02-PTFI-001

3.19. Semua peringkat risiko sisa dengan nilai 4 sampai dengan 6 dianggap sebagai RISIKO
MENENGAH. Penilai Risiko harus menerapkan prinsip ALARP (As Low As Reasonably
Possible atau Serendah yang dapat dilakukan secara wajar) dalam menentukan apakah
control tambahan diperlukan untuk memitigasi setiap risiko.
3.20. Semua peringkat risiko dengan nilai diatas 6 sampai dengan 16 dianggap sebagai
RISKO TINGGI, dan Penilai Risiko harus melanjutkan dengan mengidentifikasi kontrol
yang tepat sebagai rekomendasi untuk diimplementasikan.
3.21. Penting untuk secara jelas menunjukkan bahwa pertimbangan yang diberikan untuk
menghilangkan setiap risiko yang dicatat dan kelanjutannya, bahwa upaya yang
dilakukan untuk mengendalikan risiko pada sumbernya dengan menerapkan control
yang paling efektif. Jika hal ini tidak memiliki efek yang diinginkan, perlu untuk
menunjukkan bahwa beberapa upaya telah dilakukan untuk meminimalkan risiko dan
itu hanya sejauh risiko tetap ada, APD disediakan dan program untuk memantau risiko
diimplementasikan.
3.22. Pertimbangan pertama harus diberikan untuk control yang sudah ada, dengan
menetapkan apakah penerapannya perlu diteruskan atau tidak. Kemudian anda harus
mengidentifikasi dan menentukan kontrol tambahan untuk mengeliminasi atau
meminimalkan risiko.
Efektivitas Kontrol:
3.23. Tentukan efektivitas kontrol untuk setiap risiko dalam persentase. Gunakan matriks
pada Lampiran 3 sebagai Pedoman.
3.24. Setelah menyelesaikan perhitungan persentase Efektivitas Kontrol, anda harus melihat
risiko yang masih ada atau risiko sisa yang diharapkan.
3.25. Risiko Sisa dapat lebih tinggi dari Risiko Sisa yang Diharapkan atau sama dengan risiko
murni apabila semua kontrol yang telah dipersiapkan di awal tidak diterapkan, dipelihara
dan dievaluasi.
3.26. Apabila kontrol yang ada tidak dapat mengurangi risiko sampai dengan paling tidak
ALARP, maka proses HIRADC harus diulang dan dilihat apakah ada yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kontrol dan peluang untuk peningkatan lain.
3.27. Memastikan seluruh HIRADC telah dikembangkan mematuhi persyaratan peraturan
perundangan dengan mengidentifikasi persyaratan perundangan minimum yang perlu
diatasi berdasarkan bahaya, risiko dan kontrol.

Halaman 7 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
GDL-2.02-PTFI-001

PENENTUAN KONTROL
Efektivitas
Risiko Sisa Efektivitas Aktual (%) Peringkat
Jenis Kontrol Penjelasan Kontrol Kontrol
Diharapkan Risiko Sisa
Peluang Perbaikan/Rekomendasi Tindakan Persyaratan Legal & Lainnya
% Penerapan Pemeliharaan Evaluasi
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!

Gambar 4. Langkah Penetapan Kontrol dan Perhitungan Efektivitas Kontrol

PROSES PASCA HIRADC


3.28. Secara umum, proses HIRADC dianggap selesai ketika Tim Pengembangan HIRADC
yang ditunjuk telah mengidentifikasi dan mengajukan Peluang Perbaikan/Rekomendasi
Tindakan yang akan dipertimbangkan, dibuat rencana tindakan dan diterapkan oleh
Organisasi Unit/Perusahaan. Perhatikan bahwa mempertimbangkan ketersediaan
sumber daya, seperti misalnya finansial, Kepala Unit Organisasi/Perusahaan dapat
meninjau lebih lanjut dan merubah tindakan rekomendasi yang diajukan, dan hal ini
dapat dilakukan melalui forum-forum Keselamatan Pertambangan seperti misalnya
Rapat Panitia Pembina Keselamatan Pertambangan UO/Perusahaan.
3.29. Penerapan hasil dari HIRADC adalah tanggung jawab setiap individu/Section Kerja dari
Unit Organisasi/Perusahaan. Langkah-langkah berikut dapat membantu setiap Unit
Organisasi/Perusahaan untuk memastikan bahwa proses Pasca HIRADC dilakukan
secara tepat.
a. Diskusi dan finalisasi hasil HIRADC pada forum/rapat komite Keselamatan
Pertambangan. Discuss and Finalize the HIRADC results at Mining Safety
Forum/Committee Meeting
b. Unit Organisasi/Perusahaan dipersyaratkan untuk memfinalisasi dokumen HIRADC
yang diajukan. Diskusi dapat dilakukan pada berbagai forum Keselamatan
Pertambangan seperti misalnya Rapat Komite Pembina Keselamatan
Pertambangan, dll.
c. Suatu tinjauan menyeluruh salam hal sumber daya, orang yang bertanggung jawab,
waktu, dll. harus diselesaikan dan disetujui sebelum diterapkan. Setelah langkah ini
diselesaikan, tindakan selanjutnya adalah menerapkan tindakan-tindakan yang
direkomendasikan.
Catatan:

Halaman 8 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
GDL-2.02-PTFI-001

i. Semua tindakan yang direkomendasikan dalam dokumen HIRADC dapat


digabungkan dengan Rencana Kerja Tahunan Keselamatan Pertambangan Unit
Organisasi agar dapat dipantau lebih baik.
ii. Semua tindakan yang direkomendasikan yang tindak lanjutnya memerlukan
keterlibatan Unit Organisasi/Perusahaan lain harus dikoordinasikan dengan
setiap pihak yang terkait.
Penerapan Rencana Tindakan yang Direkomendasikan
3.30. Beberapa catatan penting berikut ini harus dipertimbangkan dalam penerapan rencana-
tindakan:
a. Dokumen dan rekam yang berkaitan dengan penerapan HIRADC harus dipelihara
oleh Unit Organisasi PTFI dan Perusahaan Jasa Pertambangan terkait, untuk
referensi dan potensi audit
b. Ketika kontrol-kontrol yang direkomendasikan ternyata tidak dapat dilakukan, alasan
yang menjelaskan kenapa Unit Organisasi atau Perusahaan Jasa Pertambangan
tidak menerapkan control yang direkomendasikan harus didokumentasikan.
c. Rencana pemantauan harus dikembangkan untuk memastikan control-kontrol telah
secara efektif diterapkan dan berkelanjutan. Rencana pemantauantermasuk, namun
tidak terbatas pada audit, inspeksi, dll.
3.31. Penerapan dari rencana tindakan HIRADC harus dipantau secara berkala oleh personil
yang ditunjuk dan menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai. Hasil dari
pemantauan harus didokumentasikan, dan secara berkala dilaporkan.
Penentuan Top Risk
3.32. Setelah proses HIRADC diselesaikan, buat daftar top risk yang termasuk:
a. Sejumlah risiko yang dipilih berdasarkan konsekuensi risiko murni nya minimum
dapat menimbulkan satu fatalitas atau risiko dengan risiko sisa tinggi dan/atau
menengah.
b. Risiko dengan konsekuensi risiko murni minimum adalah satu fatalitas dianggap
lebih penting dari risiko sisa dengan nilai lebih tinggi tetapi tidak berpotensi
menimbulkan fatalitas.
c. Jumlah risiko yang dipilih sebagai Top Risk harus berdasarkan focus dan prioritas
Unit Organisasi yang telah ditetapkan untuk pencegahan fatalitas.
d. Membuat daftar control-kontrol kritis (critical controls atau kontrol yang oleh
pertimbangan profesional dan/atau melalui metode lain dianggap sebagai control

Halaman 9 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
GDL-2.02-PTFI-001

yang paling penting/kritis dan berkontribusi dalam pencegahan fatalitas) untuk


setiap Top Risk.
Tinjauan dan Evaluasi Proses dan Hasil Penerapan
3.33. Dokumen dan rekam HIRADC harus ditinjau setiap tahun untuk memastikan bahwa
risiko-risiko keselamatan pertambangan yang telah diidentifikasi dimitigasi secara tepat.
Tinjauan dapat dilakukan melalui fórum-forum resmi Keselamatan Pertambangan
apapun seperti misalnya Rapat Sub-Komite Pengarah Keselamatan Pertambangan Unit
Organisasi/Perusahaan. Hasil tinjauan harus didokumentasikan.
3.34. Apabila terjadi insiden, proses HIRADC untuk tugas terkait, rencana tindakan dan tindak
lanjutnya harus ditinjau untuk menentukan efektivitas dari HIRADC.
3.35. Evaluasi secara terus-menerus harus dilakukan untuk memastikan bahwa proses
HIRADC dilakukan secara tepat (kesimpulan nya tepat), diperbarui dan efektif, dan hal-
hal yang terlewat pada proses awal teridentifikasi dan terkendali. Proses ini harus
meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Pemantauan secara terus-menerus terhadap control yang ada untuk menilai
efektivitas control tersebut dalam hal perubahan dan fluktuasi di lokasi kerja.
b. Pengumpulan data mengenai bahaya-bahaya baru yang mungkin muncul dan
perumusan control-kontrol baru.
c. Meninjau proses penilaian risiko untuk memastikan bahwa bahaya-bahaya baru
yang teridentifikasi telah terkendali.
d. Meninjau efektivitas mitigasi risiko, apabila terjadi insiden.

Halaman 10 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
Lampiran 1
MATRIKS TIM PENGEMBANGAN HIRADC

Cakupan HIRADC
Anggota Tim Pengembangan HIRADC
PTFI Unit Organisasi Departemen Section
Menunjuk dan
Kepala Teknik Tambang
meninjau
Menunjuk dan
Kepala Division Anggota Tim
meninjau
Menunjuk dan
Kepala Departemen Anggota Tim
meninjau
Menunjuk dan
Kepala Section Anggota Tim Anggota Tim
meninjau
Pekerja/kelompok kerja (yang ditunjuk) yang
Anggota Tim Anggota Tim Anggota Tim
melakukan tugas
Profesional/Praktisi Keselamatan Pertambangan
Anggota Tim Anggota Tim Anggota Tim
yang ditunjuk
Representatif Keselamatan Pertambangan yang
Anggota Tim Anggota Tim Anggota Tim
ditunjuk
Tenaga Ahli/ Kelompok Kerja/ Pengawas Kru Anggota Tim Anggota Tim Anggota Tim

Halaman 11 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
Lampiran 2
REFERENSI PILIHAN UNTUK HIRADC
Jenis Aktivitas Frequency Sumber Bahaya Type of Contact Jenis Risiko Media Terlibat Jenis Kontrol
Non-Rutin Harian Perilaku Caught between Kesehatan Pesawat Udara Rekayasa Teknik
Rutin Insidental Paparan Kimia Terjepit Keselamatan Ketel Uap Administrasi
Bulanan Energi Listrik Tersangkut Operasional Bangunan/Struktur Praktik Kerja
Kuartalan Energi Gravitasional Kontak oleh Bahan Kimia APD
Semesteran Energi Hidrolik Kontak dengan Kontainer
Mingguan Energi Kinetik Ledakan Konveyor
Tahunan Energi Mekanis Terpapar Alat Listrik
Natural Jatuh dari ketinggian Jalur Jalan Tetap
Energi Potensial Jatuh dari level yang sama Perkakas Tangan
Radiasi Lainnya Alat Kerek
Energi Tersimpan Kerja Berlebihan Instalasi
Panas Terpukul oleh Tangga/Anak Tangga/
Tempat Kerja Terbentur Kendaraan Ringan
Debu Terhirup* Permesinan
Asap Pengelasan (Fume) Tertelan* Bejana Tekan
Timbal Terserap* Kendaraan Air
Partikel Diesel Radiasi* Lainnya
Gas Konduksi*
Kebisingan
Vibrasi
Kualitas Udara Dalam Ruangan
Mold
Ergonomis
lainnya

Halaman 12 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
Lampiran 3
MATRIKS RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN PTFI

Pemangku Kepentingan
Finansial (Kerusakan

(Regional, Nasional,
(Hasil dari Kejadian)

Kerugian Produksi)
Properti & Potensi

Kepatuhan Legal

Komunitas Lokal
KONSEKUENSI

Internasional)
Keselamatan

Lingkungan
Kesehatan

Reputasi

Produksi
MATRIKS RISIKO KESELAMATAN
PERTAMBANGAN
(risiko = kemungkinan terjadi x konsekuensi)

Keluhan mayor dengan Keluhan mayor dengan


Ef ek Kesehatan kepada Cakupan berita
Lebih dari 1 Hilang Hari Degradasi besar atau perhatian media lokal, perhatian media lokal,
Mayor Pekerja yang Tidak internasional & nasional 76%-100% Gangguan
16 12 8 4 Kerja, Cacat Tetap atau > 5,000,000 Pencabutan Izin Tambang kerusakan dari luar yang hilangnya izin sosial dan/ hilangnya izin sosial dan/
(4) Daapat Dipulihkan, cacat atau pemangku Operasional
Fatalitas tidak dapat diperbaiki atau dukungan atau dukungan
tetap atau fatalitas kepentingan kritis
masyarakat masyarakat
Keluhan signifikan dan Keluhan signif ikan dan
Degradasi signifikan Cakupan negara
Hilang Hari Kerja atau Ef ek Kesehatan yang Penghentian penuh perhatian media dengan perhatian media dengan
Signifikan tetapi dampak yang bagian/provinsi atau 51-75% Gangguan
12 9 6 3 Kasus Pembatasan Dapat Dipulihkan (pulih 250,000 - 5,000,000 sementara Operasi adanya oposisi adanya oposisi
(3) dapat diperbaiki dari regional atau pemangku Operasional
Aktivitas lebih dari 7 hari) Perusahaan terorganisir terhadap terorganisir terhadap
lokal diluar site kepentingan penting
operasional operasional
Keluhan moderat dan Keluhan moderat dan
Dampak didalam site Cakupan lokal dan
Efek Kesehatan Penghentian sebagian sedikit perhatian media sedikit perhatian media
Moderat jangka pendek tetapi pemangku kepentingan 26%-50% Gangguan
8 6 4 2 Penanganan Medis Menengah (pulih kurang 10,000-250,000 sementara Operasi tetapi kemungkinan tetapi kemungkinan
(2) dapat diperbaiki dan dengan prioritas lebih Operasional
dari 7 hari) Perusahaan adanya grup oposisi adanya grup oposisi
dibetulkan rendah
terorganisir terorganisir

Efek Kesehatan Rendah Reaksi minimal dari pihak Reaksi minimal dari pihak
Minor Peringatan Tertulis dari Dampak minimum Cakupan berita minor 0-25% Gangguan
4 3 2 1 Kasus PPPK (pulih dalam beberapa <10,000 eksternal kebanyakan eksternal kebanyakan
(1) Pemerintah RI sementara di site terukur atau tidak ada Operasional
jam) individu atau tidak ada individu atau tidak ada
keluhan keluhan

Kem ungkinan
Ham pir Pasti Mungkin Tidak Mungkin
Besar KEMUNGKINAN TERJADI
(4) (2) (1)
(3)

Aktivitas dilakukan Aktivitas dilakukan


Aktivitas Harian s/d Aktivitas Bulanan
sekali dalam 1-5 sekali dalam lebih Keselam atan dan Operasi Risiko Respon Manajemen Risiko
Bulanan s/d Tahunan
Tahun dari 5 Tahun

Aktivitas dilakukan
Aktivitas Bulanan
Aktivitas Harian Aktivitas Mingguan sekali dalam lebih Risiko Kesehatan Ditindaklanjuti Rencana Tindakan Diperlukan
s/d Tahunan
dari 1 Tahun.

Tidak diperlukan Rencana Tindakan tetapi beberapa pemantauan


Menengah
mungkin diperlukan - Terapkan prinsip ALARP

Rendah Rencana Tindakan tidak Diperlukan

Halaman 13 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
Lampiran 4
TABEL REFERENSI UNTUK EFEKTIVITAS KONTROL MAKSIMUM

Persentase
Hirarki Kontrol Contoh Konstan Dibulatkan
Alat Pelindung Diri APD 1 10%
SOP
Praktik Kerja 2 15%
Pelatihan/Pembinaan
Rambu-Rambu
Administratif Pemilihan Personil 3 20%
Pembatasan Paparan
Isolasi
Rekayasa Teknik 6 45%
Substitusi
Efektivitas Maksimum 12 90%

Halaman 14 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
Lampiran 5
PERHITUNGAN RISIKO SISA

Peringkat Efektivitas Risiko Sisa Peringkat


Efektivitas Aktual (%)
Risiko Jenis Kontrol Penjelasan Kontrol Kontrol yang Risiko
Murni Diharapkan Sisa
% Penerapan Pemeliharaan Evaluasi
16 Administrasi Program Pemeliharaan LV 20% 10.4 100% 100% 100% 11.2

Praktik Kerja Pelatihan DDC 15% 100% 50% 50%


Praktik Kerja SOP Pengoperasian LV 50% 25% 25%

Sebagai contoh, suatu risiko memiliki dua kontrol yaitu Administrasi dan Praktik Kerja, berdasarkan Tabel Referensi (Lampiran 4)
efektivitas kontrol maksimum untuk kontrol Administratif adalah 20% dan Praktik Kerja adalah 15%. Untuk setiap kontrol dengan
jenis yang sama gunakan satu nilai efektivitas kontrol saja. Di dalam contoh ini, dua control dengan jenis “Praktik Kerja” memiliki
total efektivitas 15%. Sehingga perhitungan Risiko Sisa yang Diharapkan adalah sebagai berikut:

Risiko Sisa yang Diharapkan = (100% - Total Efektivitas Kontrol)*Peringkat Risiko Murni
= (100% - (20% + 15%))*16
= (100% - 35%)*16
= 10.4

Setelah Risiko Sisa yang Diharapkan dihitung, langkah selanjutnya adalah menentukan Efektivitas Kontrol Aktual, dilihat dari
Penerapan, Pemeliharaan dan Evaluasi nya. Gunakan Lampiran 6 sebagai referensi. Sehingga perhitungan Peringkat Risiko
Sisa adalah sebagai berikut:

Peringkat Risiko Sisa = (100% - TOTAL PENJUMLAHAN (Rata-Rata (Penerapan + Pemeliharaan + Evaluasi) *Efektivitas
Kontrol)*Peringkat Risiko Murni
= (100% - ((100%+100%+100%)*20%+(100%+50%+50%)*15%+(50%+25%+25%)*15%)*16
= 11.2

Dari contoh ini, hasil perhitungan Peringkat Risiko Sisa lebih tinggi dari Peringkat Risiko Sisa yang Diharapkan dikarenakan
ketidakefektifan penerapan, program pemeliharaan dan proses evaluasi untuk setiap kontrol.

Halaman 15 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
Lampiran 6

TABEL REFERENSI UNTUK PENENTUAN EFEKTIVITAS AKTUAL

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMELIHARAAN EVALUASI


ISTIMEWA 100% Persyaratan yang lengkap dari Program pemeliharaan tersedia, Proses evaluasi untuk seluruh
control yang ada dipenuhi dan dan tidak ada keraguan bahwa penerapan dan pemeliharaan
ditaati dan tidak ada keraguan persyaratan tersebut secara control tersedia, relomendasi
bahwa persyaratan tersebut penuh diterapkan dengan ditindaklanjuti, dan tidak ada
secara penuh diterapkan dan kualitas tertinggi (ISTIMEWA) keraguan bahwa proses
berfungsi. Hal ini “ISTIMEWA” diterapkan secara penuh dengan
kualitas tertinggi (ISTIMEWA)
SANGAT BAIK 90% Kontrol diterapkan dan berfungsi Program pemeliharaan Proses evaluasi dilakukan dan
tetapi masih dapat ditingkatkan diterapkan dan berfungsi tetapi berfungsi tetapi masih dapat
lagi. Hal ini baik tetapi TIDAK masih dapat ditingkatkan lagi. ditingkatkan. Hal ini baik tetapi
ISTIMEWA Hal ini baik tetapi TIDAK TIDAK ISTIMEWA
ISTIMEWA
DITERAPKAN 75% Kontrol yang ada diterapkan dan Program pemeliharaan Proses evaluasi diterapkan dan
DENGAN BAIK berfungsi. Tetapi, masih ada diterapkan dan berfungsi. Tetapi, berfungsi, tetapi ada celah yang
celah yang jelas yang harus masih ada celah yang jelas yang jelas yang harus diperbaiki.
diperbaiki. Semua detil harus diperbaiki. Kontrol yang Semua detil proses evaluasi
persyaratan pada kontrol yang ada diimplementasikan dan yang ada tidak dipenuhi, dan
ada tidak dipenuhi, dan beberapa berfungsi. Tetapi, masih ada beberapa pekerjaan masih harus
pekerjaan masih harus dilakukan celah yang jelas yang harus dilakukan agar memenuhi detail
agar memenuhi detil persyaratan. diperbaiki. Semua detil program proses.
yang ada tidak dipenuhi, dan
beberapa pekerjaan masih harus
dilakukan agar memenuhi detil
program.
DITERAPKAN 65% Persyaratan kontrol yang ada Program pemeliharaan yang ada Proses evaluasi yang ada
diterapkan cukup baik, tetapi diterapkan cukup baik, tetapi diterapkan cukup baik, tetapi
masih memerlukan tindakan masih memerlukan tindakan masih memerlukan tindakan
spesifik dan terfokus untuk spesifik dan terfokus untuk spesifik dan terfokus untuk
memenuhi persyaratan. memenuhi persyaratan. memenuhi persyaratan.
DITERAPKAN 50% Persyaratan kontrol yang ada Program pemeliharaan kontrol Program evaluasi penerapan
SEPARUH telah diterapkan sampai taraf yang ada telah diterapkan sampai kontrol yang ada telah diterapkan
tertentu. Ada pengertian tentang taraf tertentu. Ada pengertian sampai taraf tertentu. Ada
persyaratan-persyaratan, tetapi tentang program pemeliharaan, pengertian tentang proses, tetapi
dengan jelas memerlukan tetapi dengan jelas memerlukan dengan jelas memerlukan

Halaman 16 dari 17
Dokumen Tidak Terkontrol apabila Disalin atau Dicetak
Merujuk ke Website PTFI untuk versi Terbaru
Lampiran 6
tindakan-tindakan spesifik untuk tindakan-tindakan spesifik untuk tindakan-tindakan spesifik untuk
direncanakan dan diterapkan. direncanakan dan diterapkan. direncanakan dan diterapkan.
DITERAPKAN 40% Walaupun suatu tindakan Walaupun suatu tindakan Walaupun suatu tindakan
KURANG DARI 50% dilakukan untuk memenuhi dilakukan untuk memelihara dilakukan untuk mengevaluasi
persyaratan suatu item, ada kontrol yang ada, ada celah- penerapan dan pemeliharaan
celah-celah (gaps) yang jelas celah (gaps) yang jelas dan ada kontrol, ada celah-celah (gaps)
dan ada kemungkinan kemungkinan kesalahpahaman yang jelas dan ada kemungkinan
kesalahpahaman terhadap terhadap beberapa tindakan- kesalahpahaman terhadap
beberapa tindakan-tindakan tindakan spesifik yang masih beberapa tindakan-tindakan
spesifik yang masih perlu diambil perlu diambil agar bisa spesifik yang masih perlu diambil
agar bisa secara semestinya. terpelihara secara semestinya. agar bisa secara semestinya.
PENERAPAN 25% Tidak ada tindakan riil yang telah Tidak ada tindakan riil yang telah Tidak ada tindakan riil yang telah
LEMAH diambil untuk menerapkan diambil untuk memelihara diambil untuk mengevaluasi
persyaratan kontrol. Jelas bahwa kontrol. Jelas bahwa hal-hal proses secara menyeluruh. Jelas
hal-hal tertentu dari persyaratan tertentu dari persyaratan kontrol bahwa hal-hal tertentu dari
kontrol tidak dipahami. Intervensi tidak dipahami. Intervensi persyaratan tidak dipahami.
spesifik harus diambil untuk spesifik harus diambil untuk Intervensi spesifik harus harus
memastikan bahwa kemajuan memastikan bahwa kemajuan diambil untuk memastikan bahwa
dibuat untuk menerapkan dibuat untuk memelihara kontrol. kemajuan agar dapat dievaluasi.
persyaratan.
ADA KESADARAN 12% Ada kesadaran bahwa tindakan Ada kesadaran bahwa tindakan Ada kesadaran bahwa tindakan
harus diambil tetapi hingga saat memelihara kontrol harus diambil mengevaluasi implementasi dan
ini tidak ada sesuatu yang telah tetapi hingga saat ini tidak ada pemeliharaan kontrol harus
dilakukan untuk menerapkan sesuatu yang telah dilakukan diambil tetapi hingga saat ini
persyaratan kontrol yang ada untuk program pemeliharaan tidak ada sesuatu yang telah
kontrol yang ada dilakukan untuk pelaksanaan
evaluasi terhadap implementasi
dan pemeliharaan kontrol yang
ada
TIDAK 0% Tidak ada yang sudah dilakukan Tidak ada yang sudah dilakukan Tidak ada yang sudah dilakukan
DITERAPKAN sampai dengan saat ini untuk sampai dengan saat ini untuk sampai dengan saat ini untuk
menerapkan persyaratan kontrol memelihara kontrol yang ada. mengevaluasi penerapan dan
yang ada. Tidak ada Tidak ada pertimbangan pemeliharaan kontrol yang ada.
pertimbangan penerapan dalam penerapan dalam waktu dekat. Tidak ada pertimbangan
waktu dekat. Pengertian tentang penerapan dalam waktu dekat.
persyaratan mungkin ada, tetapi
tidak ada tindakan spesifik untuk
memenuhinya.

Halaman 17 dari 17
Uncontrolled Document if Copied or Printed
Refer to PTFI Website for Update Document

Anda mungkin juga menyukai