Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH MORFOLOGI, GENESIS, DAN


KLASIFIKASI TANAH
“TANAH ARIDISOLS”

Disusun Oleh

Fitriana Lutfiningsih (155040200111162)


Mauludin Ahmad (155040201111312)
Siti Khodijah (155040201111225)
Dimas Maulana (155040200111007)

Kelas B

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2018
Ciri Umum dan Persebaran Tanah Aridisols

Tanah Aridisol banyak dijupai di daerah-daerah dengan tingkat kekeringan


yang ekstrem (sangat kering) dan tidak dijumpai di Indonesia. Tanah ini sangat
sulit dimanfaatkan sebagai lahan untuk bercocok tanam, terutama apabila sumber
air untuk irigasi tidak tersedia. Aridisols lebih banyak digunakan terutama untuk
habitat satwa liar, dan rekreasi. Aridisol mempunyai rezim kelembaban tanah
aridic dan merupakan tanah dominan rendah padang pasir, merupakan ordo tanah
yang berlimpah mendekati 20% tanah di dunia. Beberapa tanaman padang pasir
tumbuh selama musim yang lebih basah pada tahun tersebut dan menjadi dormansi
selama musim paling kering.
Berikut adalah daerah persebaran tanah Aridisols:

(Gambar 1. Persebaran Tanah Aridisols)

Aridisols dibagi menjadi 7 subordo, yaitu Cryids, Salids, Durids, Gypsids,


Argids, Calcids, dan Cambids.

(1) Cryids : Aridisols iklim dingin


(2) Salids : Aridisol dengan akumulasi garam terlarut
(3) Durids : Aridisols dengan cakrawala bawah permukaan yang
disepuh SiO2
(4) Gypsids : Aridisols dengan akumulasi gypsum
(5) Argids : Aridisols dengan akumulasi tanah liat
(6) Calcids : Aridisols dengan akumulasi CaCO3
(7) Cambids : Aridisols dengan horizon B yang lemah

(Gambar 2. Sub Ordo Tanah Aridisols)


Pembentukan Tanah Aridisols

Tanah Aridisols terbentuk atas reaksi kimia dan fisika yang sama dengan di
daerah basa, tetapi, jauh lebih lambat karena kurangnya air. Akibatnya, Tanah ini
memiliki ciri yang tidak jauh dari Bahan Induknya. Proses pencucian/
leachingyang terjadi sangat rendah dan mempunyai kejenuhan basa tinggi. Mineral
liat yang dominan biasanya jenis illit yang berasal dari perubahan mika bahan
induk. mengandung CaCO3, berada di daerah gersang yang menunjukkan
beberapa perkembangan horizon bawah permukaan. Pada permukaan bawah tanah
aridisol terdapat tanah liat, kalsium karbonat, silika, garam, dan atau gipsum yang
telah terakumulasi. Bahan seperti garam terlarut, gypsum, dan CaCO3 cenderung
dicuci dari tanah iklim lembab. Beberapa aridisol mempunyai horizon argillic (Bt)
yang berkembang dengan baik, yang merupakan bukti perkiraan adanya pergerakan
liat (Hardjowigeno, 1993).

Angin memainkan peran penting dalam perkembangan aridisol. Angin


memindahkan debu, kadang-kadang hujan mencuci unsur hara terlarut dari debu
pada perjalanannya melintasi padang pasir. Peranan nyata yang lebih penting dari
angin adalah meniup partikel-partikel tanah yang halus, berakibat dalam
pembantukan satu konsentrasi kerikil atau pembantukan padang pasir di kanan
kirinya. Sementara itu, air kurang efektif dalam pencucian garam-garam berlarut
dan memindahkan bahan koloid di daerah arid, karena rendahnya presipitasi.
Faktor lain karena curah hujan yang besar berakibat pada terjadinya aliran
permukaan. Tanah aridisol rentan terjadi salinitas tinggi karena evaporasi yang
selalu lebih tinggi daripada presipitasi. Air tanahnya sendiri mungkin tidak salin,
tetapi gerakan air kapiler ke atas dan penguapan yang terus-menerus menyebabkan
garam terakumulasi di lapisan tanah atas.
Contoh Tanah Tanah Aridisols

1. Typic Aquisalid

Tanah Typic Aquisalid adalah salah satu contoh tanah salid, merupakan sebuah
tanah yang memiliki khas pada daerah cekungan, yan terbentuk kerak putih pada
permukaan tanah akibat adanya campuran berbagai garam terlarut. Lapisan tanah akan
memiliki kandungan garam sangat tinggi sehingga mengahambat pertumbuhan tanaman,
ada juga tanaman yang bisa hidup yaitu halophytes atau semak-semak. Menurut tanah
typic aquisalid terbentuk adanya penumpukan garam-garam yang mudahlarut pada iklim
panas maupun kering.

Pengolahan Tanah

Tanah Typic Aquisalid untuk penggunaan pertanian terbatas secara umum karena
kurangnya air yang tersedia, tetapi tanah yang baisanya tidak kering seperti tanah ini
memiliki akumulasi garam sangat tinggi. Disebutkan oleh Fiantis (2105) tanah typic
aqusisalid cocok untuk pertanian karena electrical conductivity besar > 30 dS/m, hanya
perlu adanya leaching yang berlanjut atau secara siginifikan agar tanah terkurangi kadar
garamnya.

Pedogenesis tanah

Tanah typic aquisalid pada proses pedogenesis terjadi salinisasi. Salinisasi adalah
akumulasi garam-garam yang mudah larut seperti garam-garam sulfat dan khlorida dari
kalsium, magnesium, natrium dan kalium. Tanah ini terjadi pengakyaan garam-garam
lebih cepat dari proses pencucian. Biasanya daya larut garam-garam 100ml/ gram pada
suhu 0°C atau suhu pada suhu tertentu nyatanya sangat beda seperti contohnya 𝐾2 𝐶𝑂3 =
112 ; 𝐶𝑎𝐶𝐿2=59,5 ; 𝑀𝑔𝐶𝑙2 = 54,3 (20°C) ; NaCl = 35,7; KCl =27,6 ; 𝑀𝑔𝑆𝑂4 =26,0 ;
𝐶𝑎(𝐻𝐶03)2 = 16,2 ; 𝐹𝑒𝑆𝑜4 =15,7 ; 𝐾2 𝑆𝑂4 = 12 (25°C) ; FeS =0,06 (18°C). Typic aquisalid
tanah yang tebentuk pada cekungan dengan akumulasi garam dengan pencucian
terhambat, garam-garam sulfat dan khlorida atau nitrat dan borat (Hardjowigeno, 1993).
2. Xeric Argidurids
Durid merupakan Aridisol yang memiliki duripan. Tanah-tanah ini dominan pada
lereng yang landai dan terbentuk dalam sedimen yang mengandung piroklastik (batuan
yang dihasilkan dari proses litifikasi bahan-bahan yang dihembuskan dari pusat vulkanik
selama masa erupsi yang memiliki sifat eksplosif. Dimana nantinya bahan-bahan tersebut
akan jatuh ke permukaan bumi yang kemudian akan mengalami litifikasi baik itu sebelum
di transport maupun hasil dari reworking). Tanah ini umumnya memiliki kalsium
karbonat. Duripan adalah penghalang bagi akar dan air. Beberapa Durid memiliki horizon
argilik atau natris di atas duripan.
Contoh sub group dari tanah ini antara lain xeric argidurids, yaitu merupakan
Argidurid lain yang memiliki kelembaban yang kering di semua bagian kurang dari tiga
perempat waktu (kumulatif) ketika suhu tanah 5 oC atau lebih tinggi pada kedalaman 50
cm dan memiliki rezim kelembaban tanah yang berbatasan dengan xeric.

(Gambar 3: Contoh Tanah Xeric Argidurids, Sumber: soilseries.sc.egov.usda.gov)


Kelas Taksonomi: Loamy, mixed, superactive, mesic, shallow Xeric
Argidurids.

Tanah Seri Elijah ini terdapat di daerah Idaho, Oregon, Portlandia

Order: Aridisols

Suborder: Durids

Greatgroup: Argidurids

Subgroup: Xeric Argidurids

Family: Fine-silty, mixed, superactive, mesic Xeric Argidurids

Soil Series: Elijah


Penciri:
- Terdapat duripan pada lereng yang landai dengan bahan induk piroklastik
- Memiliki horison argilik atau natrik yang terletak diatas duripan
Penciri lain dari Tanah Seri Elijah:
- Memiliki epipedon Okrik - zona dari 0 hingga 4 inci (A horizon)
- Horison argilik - zona dari 4 hingga 8 inci (Bt horizon)
- Horizon batas - zona dari 13 hingga 28 inci (Bkq dan Bkqm horizons)
- duripan pada zona dari 19 hingga 28 inci (horizon Bkqm)
- Kontak litium - 28 inci
- Rezim kelembaban tanah - aridic berbatasan dengan xeric
- Kedalaman untuk kalsium karbonat - 10 hingga 30 inci
- Kedalaman duripan - 20 hingga 40 inci
- Kedalaman ke batuan dasar - lebih dari 60 inci
- Bagian pengontrol ukuran partikel - 24 hingga 35 persen lempung; 0 hingga 5
persen kerikil
- Kelembaban: lembab kurang dari 90 hari berturut-turut ketika suhu tanah lebih
besar dari 47oF.
- Suhu tanah tahunan rata-rata - 48 hingga 56 oF.

Geomorfologi
Tanah Seri Elijah di daerah Idaho, Oregon ini terbentuk pada sub landform
Plateau, karena proses yang terakhir kali mempengaruhi wilayah tersebut yaitu proses
teknonisme.

Proses Pembentukan
Tanah xeric argidurids seri ini terbentuk dalam campuran aluvium berlumpur dan
loess dari basal dan abu vulkanik. Tanah Elijah berada di dataran basalt, teras dan kubah
steker dan lobus aliran lava di dataran lava dan gunung api perisai. Ketinggian berkisar
dari 2.600 hingga 4.700 kaki. Lereng adalah 0 hingga 20%. Tanah terbentuk dalam
aluvium yang berlumpur dari cekung dan abu vulkanik yang melapisi basalt. Musim dingin
sejuk dan lembab dan musim panas terasa panas dan kering. Rata-rata curah hujan tahunan
adalah 8 hingga 12 inci. Suhu rata-rata Januari adalah sekitar 28 derajat F.; suhu rata-rata
Juli adalah sekitar 73 derajat F.; suhu rata-rata tahunan adalah 48 hingga 53 derajat F.
Musim bebas embun beku adalah sekitar 100 hingga 160 hari.

Penggunaan dan Vegetasi


Beberapa daerah diairi menggunakan sistem irigasi dan digunakan untuk padang
rumput, jerami, jagung, biji-bijian kecil, bit gula, dan kentang. Vegetasi alami pada daerah
ini antara lain wheatgrass, pohon jarum atau semak hitam di beberapa area tanah.

Pengelolaan
Tanah aridisols ini merupakan tanah yang kering dan tidak subur serta memiliki
kandungan bahan organik yang rendah. Hanya tanaman yang toleran terhadap kekeringan
dan kadar garam yang tinggi yang dapat bertahan pada tanah ini. Agar dapat ditanami
dengan tanaman budidaya, tanah aridisols ini harus mendapatkan irigasi yang baik dan
drainase yang baik. Penambahan air bagi lahan pertanian perlu diketahui kualitas airnya.
Apabila air mengandung garam tentunya akan mempengaruhi kegaraman di dalam tanah,
juga pH tanah. Pemupukan yang terlalu intensif tanpa memperhatikan kualitas tanahnya
akan menimbukan penambahan endapan unsur-unsur hara dalam tanah. Apabila endapan
Na, Ca, dan Mg yang terlalu tinggi, maka menyebabkan tanah tersebut bergaram
(Richards, 1954).
3. Typic Petroargids
Pada tanah ini terjadi akumulasi liat pada iklim yang lembab sehingga mempunyai
horison argillik, natrik. Karena fluktuasi air yang rendah dan akumulasi garam akan
menghambat usaha pertanian.

Penciri :
 Argids yang mempunyai duripan atau horizon petrokalsik atau horizon petrogipsik
di dalam 150 cm dari permukaan tanah.

(Gambar 4: Contoh Tanah Typic Petroargids. Sumber : soilseries.sc.egov.usda.gov)

Penggunaan dan Vegetasi

Tanah typic petroargids ini berada pada wilayah gurun di New Mexico. Tanah
dangkal ini terbentuk di endapan aluvial di wilayah cekungan Basin. Vegetasi asli terdiri
dari black grama, snakeweed, mesquite, dan yucca. Horizon ini memiliki CaCO3 yang
tebal yang dikenal sebagai horizon petrokalsik dan salik (L.H. Gile, R.J. Ahrens, and S.P.
Anderson, 2003).
Proses Pembentukan

Tanah ini berada di bagian bawah La Mesa, di cekungan relik yang berada di
lembah bagian barat. Tingkat kelerengan yaitu bukit belukar yang sangat menonjol pada
bagian selatan. Tanah terbentuk akibat sedimen berpasir dari bukit belukar atau bukit
semak-semak. Petroargids dominan memiliki horizon petrokalsik. Sebagai tambahan pada
tanah ini, terdapat Si sebagai jembatan antara butiran di horizon C, Si berasal dari proses
pemutusan diatas. Pemutusan dari butiran silikat akibat adanya tekanan larutan yang juga
ditunjukkan oleh tanah di bagian atas La Mesa. Kemudian, seperti kalsit terus
terakumulasi, proses kristalisasi kalsis memberikan tekanan pada butiran silikat yang
menyebabkan proses pemutusan, seperti margin dari butiran tersebut. Proses ini paling
umum pada horizon karena ruang pori lebih sedikit, butiran silikat lebih rapat dan lebih
rentan dalam proses pembubaran dari butiran dilikat tersebut (L.H. Gile, R.J. Ahrens, and
S.P. Anderson, 2003).

Pengelolaan

Tanah aridisols adalah tanah pada daerah beriklim kering hampir sepanjang
tahun. Karena curah hujan yang rendah, proses pelindihan kation berjalan sangat lambat
dan kandungan bahan organik rendah. Tanpa irigasi, Aridisols tidak sesuai untuk tanaman
pertanian. Sebahagian besar Aridisols dapat digunakan untuk padang rumput atau
penggembalaan kambing tetapi produktivitasnya rendah. Jika air irigasi tersedia, Aridisols
dapat menjadi sangat produktif. Luas Aridisols: 15,7 juta km2 atau 12% dari luas
permukaan bumi (Dian, 2015)
4. Xeric Haplocalcid

Penciri

Struktur lempeng pada horizon C mengindikasikan bahwa endapan Lacustrin


adalah bahan induk tanah ini. Perkembangan tanah berlangsung lambat pada iklim kering
dan CaCO3 adalah warisan dari bahan induk yang perlahan tercuci dari profil tanah.
Bilamana tanah bawah mengandung CaCO3 yang terakumulasi, membuat seluruh profil
alkalis.
Pencucian yang cukup membentuk horizon Bw dengan struktur gumpal dan warna
lebih terang. Pada saat ini karbonat bergerak lebih ke bawah dan translokasi liat di bagian
atas dimulai. Tanah ini adalah anggota seri Owyhee.

(Contoh Tanah Xeric Haplocalcid, Sumber: soilseries.sc.egov.usda.gov)

Pembentukan

Tanah ini terbentuk pada lereng bergelombang atau pada daerah yang sedikit
tertekan pada teras rendah dan menengah yaitu di ketinggian 610-1370 meter. Lereng
berkisar dari 0 hingga 30 persen. Tanah terbentuk dalam material berkapur, laminasi,
bertekstur sedang, lakustrin atau aluvium tua yang sudah lama di atas sedimen laminasi ini.
Iklimnya semi kering dan musim kemarau yang kering.
Pengelolaan

Tanah Xeric haplocalcid merupakan anggota seri Owyhee, dimana tersebar di


sebagian wilayah di Amerika Serikat dan Amerika Selatan. Tanah jenis ini banyak ditemui
di daerah – daerah pertanian dengan sisstem pengolahan tanah yang maksimum.
DAFTAR PUSTAKA

Dian Fiantis. 2015. Morfologi Dan Klasifikasi Tanah. Lembaga Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (LPTIK) : Universitas Andalas

Harrdjowigeno, Sarwono. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis edisi Pertama. Jakarta:
Akademika Presindo.

L.H. Gile, R.J. Ahrens, and S.P. Anderson. 2003. Supplement to the Desert Project Soil
Monograph Soils and Landscapes of a Desert Region Astride the Rio Grande
Valley Near Las Cruces, New Mexico. NRCS-USDA. Washington, D.C.

Soil Survey Staff. 2010. Keys to Soil Taxonomy. NRCS-USDA. Washington, D.C.

https://soilseries.sc.egov.usda.gov/OSD_Docs/C/COLTHORP.html diakses pada 13 maret


2018

https://www.cals.uidaho.edu/soilorders/aridisols_08.htm diakses pada 13 maret 2018

Anda mungkin juga menyukai