Anda di halaman 1dari 8

Active Cycle of Breathing Techniques

(ACBT)

Oleh : Ade Feronika

STIKes FORT DE KOCK BUKITTINGGI


Active Cycle of Breathing Techniques
(ACBT)

ACBT adalah teknik pernapasan aktif yang dilakukan


oleh pasien untuk membantu membersihkan dahak paru-
paru mereka. ACBT adalah sekelompok teknik yang
menggunakan latihan pernapasan untuk meningkatkan
keefektifan batuk, melonggarkan dan membersihkan
sekresi dan memperbaiki pertukaran udara.
ACBT terdiri dari tiga fase utama:

1. Kontrol Pernafasan

2. Deep Breathing Exercises atau latihan

ekspansi dada

3. Teknik Eksitasi Huffing


Kontrol Pernafasan
Kontrol pernafasan digunakan untuk mengendurkan saluran
pernapasan dan meringankan gejala mengi dan sesak yang biasanya
terjadi setelah batuk atau sesak napas. Dengan cara pernafasan
seperti biasa yaitu menghirup nafas 3 detik dan dihembuskan 2
detik sebanyak 6 kali napas. Saat melakukan pernafasan
istirahatkan satu tangan ke perut dan biarkan bahu rileks.
Rasakan perut naik saat bernafas dan terjatuh saat
menghembuskan napas.
Deep Breathing Exercises

Pernapasan dalam digunakan untuk mendapatkan udara di


balik dahak yang tersangkut di saluran udara kecil :
a. relekskan dada bagian atas.
b. Bernapaslah dalam pelan dan dalam.
c. Bernapaslah dengan lembut sampai paru-paru Anda
kosong - jangan memaksakan udara keluar.
d. Ulangi 3 - 4 kali, jika pasien merasa ringan, maka
penting bagi mereka untuk kembali ke bagian siklus
Kontrol Pernapasan
e. Pada akhir nafas masuk, tahan udara di paru-paru Anda
selama 3 detik (ini dikenal sebagai penahan inspirasi).
Huffing atau FET
Menghembuskan napas melalui mulut dan tenggorokan yang terbuka,
bukan batuk.

a. Ambil napas berukuran sedang.


b. Peras nafas keluar cukup keras dan cepat menjaga mulut dan
tenggorokan terbuka. Bayangkan mencoba mengukus cermin atau
meniup tisu yang ada di depan Anda.
c. Upaya untuk membersihkan dahak 2-3 kali kemudian kembali ke
kontrol pernapasan (Tahap satu) untuk rileks jalan napas.
d. Ulangi seperti di atas kecuali napas yang lebih besar untuk
mengeluarkan sekresi / dahak di daerah paru-paru lainnya.
Indikasi
a. Pasca bedah / nyeri (tulang rusuk fraktur / ICC)

b. Produksi sputum meningkat secara kronis misalnya pada bronkitis

kronis, cystic fibrosis

c. Produksi sputum meningkat secara akut.

d. Ekspansi yang buruk

e. Retensi Sputum.

f. Bronkiektasis.

g. Kelemahan otot pernapasan.

h. Asma.
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai