Definisi dan Fungsi Mastikasi dimana makanan diletakkan diatas lidah
kemudian didorong ke atas dan belakang pada Definisi mastikasi adalah suatu kompleksitas palatum lalu masuk ke pharynx, di mana hal dari neuromuskular dengan bantuan seluruh ini dapat dipengaruhi oleh kemauan. fungsi rahang atas, rahang bawah, bersama- Selanjutnya pada stadium pharyngeal bolus sama dengan temporomandibular, lidah, pada mulut masuk ke pharynx dan Sircumoral muskular, otot-otot mastikasi, dan merangsang reseptor sehingga timbul refleks- gigi. refleks antara lain terjadi gelombang peristaltik dari otot-otot konstriktor pharynx Pemakaian kata fungsi mastikasi yang tepat sehingga nafas berhenti sejenak. Proses ini dalam literatur-literatur sangat kurang bahkan sekitar 1 – 2 detik dan tidak dipengaruhi oleh ‘fungsi mastikasi’ sering digantikan dengan kemauan. Kemudian pada stadium kata ‘kemampuan mengunyah’, ‘efisiensi oesophangeal terjadi gelombang peristaltik mengunyah’, atau ‘performans mengunyah’. primer yang merupakan lanjutan dari Carlson mendefinisikan kemampuan gelombang peristaltik pharynx dan gelombang mengunyah sebagai suatu kemampuan peristaltik sekunder yang berasal dari dinding individu itu sendiri dalam menilai fungsi oesophagus sendiri. Proses ini sekitar 5 – 10 mastikasi mereka. Bates et al mendefinisikan detik dan tidak dipengaruhi oleh kemauan. performans mastikasi sebagai suatu ukuran Setelah melalui proses ini makanan siap untuk partikel distribusi makanan pada saat ditelan. dikunyah. C. Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Adapun fungsi mastikasi adalah memotong Fungsi Mastikasi dan menggiling makanan, membantu mencerna sellulosa, memperluas permukaan, 1. Kehilangan Gigi merangsang sekresi saliva, mencampur Gigi merupakan organ manusia yang makanan – saliva, melindungi mukosa, dan terpenting. Tanpa gigi, manusia tidak dapat mempengaruhi pertumbuhan jaringan mulut. mencerna makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah setiap makanan yang masuk ke B. Proses Mastikasi dalam mulut untuk diteruskan ke dalam tubuh manusia, tentunya makanan yang sudah halus. Proses mastikasi merupakan suatu proses Proses ini akan berlangsung mulai dari masa gabungan gerak antar dua rahang yang kanak-kanak sampai dewasa. terpisah, termasuk proses biofisik dan biokimia dari penggunaan bibir, gigi, pipi, Manfaat utama gigi adalah untuk mengunyah lidah, langit-langit mulut, serta seluruh beraneka ragam makanan yang tekstur dan struktur pembentuk oral, untuk mengunyah nilai gizinya berbeda-beda. Dengan terjadinya makanan dengan tujuan menyiapkan makan kehilangan gigi maka menurunlah efisiensi agar dapat ditelan. Lidah berfungsi mencegah pengunyahan. Kehilangan gigi merupakan tergelincirnya makanan, mendorong makanan penyebab terbanyak menurunnya fungsi kepermukaan kunyah, membantu mencampur mastikasi, karena berhubungan erat dengan makanan dengan saliva, memilih makanan masalah karies dan penyakit-penyakit yang halus untuk ditelan, membersihkan sisa periodontal. Kehilangan gigi tidak selalu makanan, membantu proses bicara dan memuaskan dengan adanya kompensasi membantu proses menelan. Pada waktu penggantian gigi palsu karena sering mengunyah kecepatan sekresi saliva 1.0 – 1.5 menimbulkan perasaan yang kurang nyaman liter/hari, pH 6 – 7.4. Saliva berfungsi dari pemakai, sehingga fungsi gigi belum mencerna polisakarida, melumatkan makanan, dapat sepenuhnya digantikan oleh gigi tiruan menetralkan asam dari makanan, melarutkan ditinjau dari segi efektifitas dan efisiensinya. makanan, melembabkan mulut dan anti bakteri. Pada proses mastikasi terjadi Makanan yang dikonsumsi sebelum masuk beberapa stadium antara lain stadium volunter lebih dalam menuju alat pencernaan harus melewati mulut. Di rongga mulut ini makanan rongga mulut, bibir, gigi geligi, langit-langit, sudah mulai menjalani proses pencernaan. lidah, dan tenggorokan; sistem saraf dan otak; Kelancaran pengunyahan makanan di dalam sistem hormonal/endokrin, dan enzim yang rongga mulut bergantung pada kelengkapan berkaitan dengan penerimaan makanan dan susunan gigi. Jumlah gigi geligi yang tidak proses metabolisme tubuh. lengkap akan menurunkan keefektifan fungsi pengunyahan. Belum lagi soal penurunan Oleh karena itu, jika terdapat kelainan atau selera makan yang pada umumnya banyak penyakit pada unsur-unsur organik tersebut, menghinggapi mereka yang berusia tua. pada umumnya akan disertai dengan Gangguan fungsi pengunyahan dapat pula terdapatnya gangguan/kesulitan mengunyah. disebabkan karena penurunan fungsi dari lidah, mukosa mulut, otot-otot pengunyah, Adapun kelainan/penyakit pada gigi geligi kelenjar ludah, dan sistem susunan saraf. dan unsur-unsur lain dalam rongga mulut, yaitu : Sekalipun dengan gigi palsu berkualitas baik, 1. Kelainan bawaan penderita edentulisme tetap mengalami Labioschizis (bibir sumbing), frenulum lidah kesulitan dalam mengunyah makanan yang pendek, makroglosia, dll. bertekstur keras atau kenyal. Prevalensi 2. Penyakit infeksi edentulisme di Kanada mencapai 17% pada Stomatitis, gingivitis, tonsilitas, dll. tahun 1990, dan di Amerika Serikat sekarang 3. Kelainan/Penyakit Neuromuskuler prevalensinya mencapai 9,7% pada kelompok Paresis/paralisis lidah dan otot-otot sekitar usia 18 tahun ke atas. Prevalensi keadaan ini pharynx dan larynx. meningkat secara dramatis mengikuti 4. Penyakit/kelainan non infeksi pertambahan usia, dan 33,1% bangsa Amerika a) Penyakit bawaan di luar rongga mulut dan yang berusia 65 tahun ke atas menderita saluran cerna : edentulisme; prevalensi pada kelompok usia Penyakit jantung bawaan, Sindroma Down inilah yang paling banyak terserang, dan b) Penyakit Neuromuskuler : kelompok usia ini paling banyak Palsi serebral menampakkan akibat fisik yang ditimbulkan oleh keadaan tersebut. 3. Faktor Psikologis Selain karena faktor fisik, masalah gangguan Lebih lanjut, kelompok lansia akan menjadi fungsi mastikasi juga disebabkan karena bagian terbesar dari jumlah total populasi proses perkembangan selera dan kemampuan dikarenakan terus berkembangnya generasi makan yang berkembang sejalan dengan baby boomer dimana angka kelahiran lebih perkembangan organ-organ fisik termasuk tinggi daripada angka kematian bayi pada sistem pencernaan. Disinilah sering timbul tahun tersebut. Sebagai contoh, pada tahun masalah sulit makan yang kerap kali dibarengi 1998 Thompson dan Kreisel meramalkan dengan gangguan psikologis. peningkatan populasi tua di Kanada sebesar 36,5% hingga pada tahun 2015. Meskipun Gangguan psikologis dapat timbul karena peningkatan mutu layanan kesehatan beserta kompleksitas masalah kehidupan yang peningkatan dalam hal frekuensi dihadapi dan kerap kali terus dipikirkan pemanfaatannya belakangan ini telah dapat sehingga mempengaruhi selera makan dan menurunkan laju pertambahan jumlah kegiatan mengunyah pada saat makan. Pada edentulisme, bertambahnya jumlah populasi umumnya seseorang dengan gangguan lansia diperkirakan akan dapat meningkatkan psikologis, makanan yang mereka telan kebutuhan akan beragam bentuk layanan kurang sempurna pengunyahannya, sehingga kesehatan mulut. sistem pencernaanlah yang akan memperbaiki pengunyahan makanan yang tidak lengkap 2. Penyakit Dalam Rongga Mulut dalam mulut. Berbagai macam unsur fisik terlibat dalam http://www.rider- proses makan khususnya unsur-unsur dalam system.net/2009/10/mastikasi.html
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis