Anda di halaman 1dari 38

FEEDING

PROBLEM IN
INFANT AND
CHILD

Dr. Mardhiati, SpKFR


PENDAHULUAN
AKTIFITAS MAKAN
 Proses kompleks dan keterampilan yang sangat penting dan harus dimiliki anak
untuk bertahan hidup. Modal dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan normal.

PROSES MAKAN = FEEDING


 Proses mempersiapkan, mengatur dan membawa makanan dan minuman dari alat
makan ke mulut.

EATING / MAKAN
 kemampuan memproses makanan dalam mulut dan menelan.
PENDAHULUAN

KESULITAN MAKAN :

Kesulitan proses memindahkan dari mulut ke dalam


lambung, termasuk di dalamnya gangguan sensoris
(gangguan memberi respon fisiologi terhdap stimulus
penglihatan, penciuman, dan rasa makanan), gangguan
kognitif dan prilaku
PENDAHULUAN

Kesulitan Makan dapat terjadi pada fase :

1. ORAL : mengisap, menggigit, mengunyah;


2. FARINGEAL : menelan, membawa bolus makanan ke
esofagus, mencegah batuk;
3. ESOFAGEAL : mengantarkan makanan masuk ke dalam
lambung
GEJALA KESULITAN
MAKAN PADA ANAK

 Nyeri saat menelan;


 Rewel saat makan;
 Menolak makan minum;
 Tidak mau/tidak mampu makan makanan dg tekstur;
 Waktu makan lama;
 Sulit atau menolak minum ASI;
 Batuk atau muntah saat makan.
GEJALA KESULITAN
MAKAN PADA ANAK

 Drooling berlebihan;
 Makanan atau minuman tercecer atau keluar sebagian dari
mulut;
 Kesulitan melakukan koordinasi gerakan antara menelan dan
bernafas;
 Suara berisik saat makan;
 Infeksi pernafasan berulang;
 Berat badan kurang.
PENYEBAB KESULITAN MAKAN PADA ANAK
o Autism spectrum disorder;
o Riwayat berat badan lahir rendah atau prematur;
o Gangguan sistem saraf pusat : CP, Meningitis;
o Gangguan sistem respirasi;
o Gastroesofageal refluks;
o Kelainan anatomi : sumbing bibit atau lelangit;
o Kelemahan otot wajah atau oromotor;
o Penyakit medis komplek lain;
o Masalah interaksi orangtua – anak waktu makan.
DAMPAK KESULITAN
MAKAN PADA ANAK

 Gizi kurang;
 Aspirasi;
 Infeksi saluran pernafasan;
 Kesulitan interaksi sosial atau gangguan perilaku.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
 Anamnesis riwayat kesulitan makan, perkembangan keterampilan
makan
 Pemeriksaan organ yg terlibat dalam proses makan
 Observasi anak saat makan (postur, perilaku, kemampuan makan
dll)
 Pemeriksaan penunjang khusus :
- Video Fluoroscopic Swallo Study (VFSS)
- Flexible Endoscopic Evaluation Swallowing
(FEES)
TATALAKSANA KEDOKTERAN
FISIK DAN REHABILITASI
o Tergantung gejala dan penyebab;
o Melibatkan berbagai disiplin ilmu;
o Rekomendasi pemberian obat, kebutuhan kalori, teknik posisi dan
metode makan;
o Jenis, suhu tekstur makanan;
o Peningkatan kekuatan otot menelan;
o Pengaturan postur;
o Memperbaiki fungsi / keterampilan oromotor;
o Desensitisasi meningkatkankoordinasi mengisap, menelan, bernafas;
o Modifikasi lingkungan dan alat makan;
o Edukasi terhadap orang tua dan anak.
ANATOMI
 Lips
 Teeth
 Tongue
 Palate/Velum
 Epiglottis
 Trachea
 Esophagus

Lynn S wolf
STRUKTUR ANATOMIS
ORAL CAVITY : PHARYNGEAL STRUCTURE :
 Upper jaw/maxila • Fibers of inferior constrictor attach to
 Lower jaw / mandibula thyroid cartilage, make pyriform sinus
 upper & lower lips, Cheeks • Lowest : as valve at top esophagus → P -
 Tongue , teeth, floor of mouth E juncture / cricopharyngeal sphincter
 hard & soft palate, uvula
 anterior & posterior faucial arch

LARYNK : ESOPHAGUS
o Valve that keep food from entering  Length 23 – 25 cm
airway - Sphincter at each end
o Epiglotis
o Valleculae
o True vocal cord, false vocal cord,
aryepiglotic fold

Suzanne E Moris, Lynn S wolf


STRUKTUR ANATOMIS

1) Oral space is small


2) Lower jaw is small and retarcted
3) Sucking pads in infant
4) Tongue takes upmore raltive space
5) Tongue show restriction in movement partially
6) Obligate Nose Breathers
7) Epiglotis and soft palatum in direct approximation :
protective mechanism
8) Can breathe and swallow at same time
9) Larynk is higher in the neck → eliminates the need
for sophisticated laryngeal closure to protect
airway during swallowing

Suzanne e moris, Lynn S wolf


Lynn S wolf
PERKEMBANGAN FISIOLOGIS
MAKAN PADA ANAK
Infant feeding : Proses tunggal dari proses mengisap, menelan dan bernapas, tidak bisa
dipisahkan.
Koordinasi 3 aktifitas sangat penting untuk mencegah aspirasi :

DAMPAK MENELAN DAMPAK MENGISAP DAMPAK BERNAPAS


TERHADAP BERNAPAS TERHADAP MENELAN TERHADAP MENGISAP
 Mekanisme proteksi  Cairan yang akan diisap  Irama mengisap
pernapasan akan akan membentuk bolus mempengaruhi
berhenti saat menelan dan merangsang proses frekuensi pernapasan
sehingga makanan menelan dan pola bernapas
tidak masuk ke saluran
napas  Sucking rate dan
kecepatan bolus dapat
mempengaruhi
frekuensi dan lama
menelan
Related:
- Functional
- Anatomical

Infant Feeding

• Sucking
• Swallowing
• Breathing
PERKEMBANGAN KONTROL POSTURAL

 Pola stabilitas - mobilitas berperan penting agar perkembangan


sinkronisasi mengisap – menelan -bernapas dapat berjalan lancar;

 Proses terkait aktivitas sensorimotorik juga terpengaruh, seperti :


• Kontrol motorik okuler, perkembangan mata tangan
• Artikulasi
• Kontrol batang tubuh atas untuk fungsi tangan
;
PERKEMBANGAN KONTROL POSTURAL

• Tonus otot  Adaptasi postural


• Pola gerakan primer  Kesadaran
• Phasic pattern  Respon orientasi
• Pola bertahan / holding  Self regulation
• Righting & rotational  Atensi
righting
• Midline stability /
equilibrium
KESULITAN MAKAN TERKAIT
KETERAMPILAN OROMOTOR

1. MASALAH PADA STRUKTUR ORAL;


2. KESULITAN MAKAN TERKAIT PROSES SENSORIK : HIPOSENSITIF, HIPERSENSITIF;
3. MASALAH DENGAN PROSES MAKAN;
4. GANGGUAN MOTORIK / TONUS POSTURAL;
5. MASALAH PENGALAMAN;
6. KESULITAN MAKAN TERKAIT BERBAGAI FAKTOR;
7. PREMATURITAS;
8. BIBIR SUMBING.
KESULITAN MAKAN TERKAIT PROSES SENSORIK

HIPOSENSITIF : HIPERSENSITIF :
a) Kurang bereraksi terhadap sensasi a. Reaksi berlebihan terhadap berbagai
seperti ketajaman bau, rasa dan stimulus
sentuhan di mulut b. Defensif sensorik 🡪 pemilih, tdk
b) Gangguan motorik berat menyukai semua aspek sensorik
c) Tidak peduli terhadap makanan mkanan (rasa, bau,tekstur)
c. Sensory overload, sulit menyaring
input sensorik yg tidak perlu, sulit
fokus, hiperaktif
TATALAKSANA
KEDOKTERAN FISIK DAN
REHABILITASI

KESULITAN MAKAN PADA


ANAK
PRINSIP TATALAKSANA

 Proses makan perlu kerjasama dan koordinasi multisistem -🡪


anatomi, kontrol neuromuskular, sistem saraf, koordinasi, persepsi
sensorik, fungsi gastrointestinal yg adekuat dan dukungan kardiorespirasi
 Penilaian dan penatalaksanaan kesulitan makan memerlukan pendekatan
multidisiplin
 Tujuan tatalaksana : menjaga proses makan berlangsung aman,
memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi anak, serta memberikan
dukungan emosional terhadap seluruh keluarga
 Rencana tatalaksana dipengaruhi usia anak, kebutuhan orang tua serta
dukungan yang dibutuhkan anak dan orangtua
TATALAKSANA UMUM

• Bersifat individual, tergantung :

- Kondisi anak : keterampilan motorik, pernapasan, neurologis;


- Pola gerakan dan tonus otot yg mempengaruhi gerakan
oromotor selama makan dan menelan;
- Adanya dominansi relek primitif oral yg mempengaruhi
keterampilan makan selanjutnya.
TATALAKSANA UMUM

ASPEK KONDISI ANAK:


ASPEK LINGKUNGAN ANAK :
 Kebersihan rongga mulut
 Pertimbangan nutrisi anak  Posisi anak dan pemberi
 Lingkungan makan
makan
 Peralatan makan  Terapi latihan oral yang
 Pemilihan waktu, jumlah
menstimulasi fungsi
dan jenis makanan
oromotor dan keterampilan
 Alternatif pemberian makan
makan
 Pemilihan metode
pemberian makan yang tepat
PERTIMBANGAN NUTRISI ANAK

Asupan gizi penting untuk memfasilitasi pertumbuhan ,


kognisi, keterampilan motorik dan pengembangan organ
tubuh serta tulang.
Anak dengan kesulitan makan memerlukan asupan oral
melalui :
 Pemberian malkan porsi kecil dengan frekuensi sering
 Menambahkan jumlah kalori
 Menambahkan vitamin, mineral dan suplemen tertentu
 Metode pemberian makan melalui selang NGT atau OGT
LINGKUNGAN MAKAN

 Faktor lingkungan : rangsangan visual, cahaya, suara


dan temperatur;
 Kemampuan bayi merespon stimulus lingkungan perlu
diperhatikan;
 Ruangan cukup terang ; meningkatkan kesadaran bayi;
 Suara bising dpt menjadi faktor pengganggu;
 Temperatur yg nyaman membuat proses makan lebih
baik.
PERALATAN MAKAN

 Pemilihan peralatan makan mempertimbangkan : kondisi


oromotor, keterampilan komunikasi dan perkembangan
anak
contoh : breasfeeding ASI dg supply lines, pompa ASI
botol : ukuran, angled neck bottle, squeezed bottle dot /
nipple : bentuk, ukuran, konsistensi
cangkir: 4 bulan, kontrol leher baik
sendok
PEMILIHAN MAKANAN

MAKANAN CAIR
 Perlu fase oral dan faringeal serta koordinasi yang efektif
antara menelan-bernapas
 Anak bisa mengalami kesulitan menelan makanan cair
 Lebih tepat mengentalkan konsistensi makanan pada
keadaan :
o Buruknya penutupan lidah
o Buruknys kontrol lidah, pergerakan dan koordinasi
o Batuk/tersedak
o GERD dll
PEMILIHAN MAKANAN

MAKANAN CAIR
Metode pengentalan harus mempertimbangkan :
 Konsultasi dengan spesialis gizi dan spesialis anak
 Jenis botol/dot/cangkir yang tepat
 Pelatihan, demonstrasi dan percobaan harus dilakukan
 Petunjuk yang jelas tentang teknik dan takaran
PEMILIHAN MAKANAN

MAKANAN PADAT
 pengenalan makanan padat sesuai usia anak, jenis :
- puree (6-8 bln)
- semi solid : makanan dilumatkan/campuran (8-9 bln)
- finger foods (bervariasi) : roti, potongan makanan dll
 posisi duduk tegak/setengah berbaring, tidak boleh berbaring
 stabiliasi pelvis mempengaruhi kontrol batang tubuh, kontrol
kepala leher, mempengaruhi mulut mengatur makanan
ALTERNATIF PEMBERIAN MAKANAN
o Anak dengan masalah motorik dapat menggunakan selang
sebagai alternati pemberian makanan, karena tidak dapat
menelan dengan aman atau mendapat asupan yang cukup untuk
tumbuh kembang
o Transisi awal dari parenteral menjadi enteral dengan selang
makan adalah tujuan dari bayi di NICU
o Jenis selang makan : nasogastric, nasoduodenal, oro-gastric,
percutaneus endoscopic gastrotomy tube dan percutanues
endoscopy jejunostomy
POSISI MAKAN
TUJUAN MEMPOSISIKAN ADALAH UNTUK MEMFASILITASI :
BAGI ANAK :
• Distribusi berat badan BAGI PEMBERI MAKAN :
seimbang  Melindungi dari kemungkinan
• Memperbaiki stabilitas dan cedera punggung
mobilisasi  Dapat melihat wajah anak
• Menjaga postur simteris dengan jelas
• Menghambat pola gerakan  Mempertimbangkan tingkat
Abnormal dan refleks pertolongan yang perlu
• Menelan dengan efisien dan  Menggunakan peralatan
aman makan dengan mudah
• Meningkatan komunikasi
POSISI MAKAN

PRINSIP PENGATURAN POSISI :


 Tujuan : menelan aman. Efisien, membantu
stabilitas dan gerakan;
 Posisi yang tepat postur tubuh penting dalam
memfasilitasi fungsi oromotor dan keterampilan
menelan yang aman;
 Mengurangi hiperektensi, meminimalkan
hiperfleksi, meminimalkan deformitas lanjut;
 Pemberian alat bantu penyangga : penyangga leher,
kursi, bantalan, pelvic strap.
POSISI MAKAN
AREA FOKUS UTAMA :
 Pinggul : bayi baru lahir diposisikan fleksi (meringkuk)
pinggul membungkuk dan lutut fleksi;
 Tubuh simetris ditengah dan tidak rotasi. Sedikit
bersandar;
 Bahu sedikit ke depan, menopang siku dimjea, gerakan
lengan lebih leluasa;
 Kaki diam, lutut ditekuk;
 Kepala ditopang dan dipertahankan dlam posisi sedikit
ke depan, dagu sedikit fleksi, posisi sejajar;
 Posisi ini membantu efisiensi menelan, melindungi jalan
napas, menghambat pola ektensor normal, gerakan
mulut lebih terkontrol dan terkoordinasi.
TERAPI LATIHAN

1. MODIFIKASI LINGKUNGAN MAKAN


2. MEMASTIKAN POSISI YANG TEPAT
3. LATIHAN DESENSITISASI ORAL
4. LATIHAN STIMULASI ORAL
5. MAINAN UNTUK STIMULASI ORAL
6. PERMAINAN MENGGIGIT DAN MENGUNYAHPERMAINAN
7. MENJILAT ATAU MENGECAP
8. MEMEGANG PERALATAN MAKAN MINUM
9. MEMBANTU MENYIAPKAN MAKANAN
10. PERMAINAN MENIRU : MEMBERI MAKAN BONEKA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai