VI. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup yang Dipakai Suku Asmat
Berdasarkan macam bahan mentahnya maka berupa alat-alat batu, tukang, kayu, bambu dan
logam. Menurut K.T Oakley dalam budaya berjudul ”Man The Tool Maker”, teknik pembuatan alat-alat
batu adalah dengan : pemukulan (Percussion Hacking), penekanan (Presure Feaking), pemecahan
(Chipping) dan penggilingan (Glinding).
a. Alat Produksi
Alat-alat produksi dalam masyarakat tradisional dibedakan menurut fungsi dan lapangan
pekerjaannya. Berdasarkan fungsinya, alat-alat produksi berupa alat potong, alat tusuk, alat menyalakan
api, alat pukul dan sebagainya. Berdasarkan lapangan pekerjaannya, alat-alat produksi berupa alat ikat,
alat tenun, alat pertanian, alat menangkap ikan, dan sebagainya.
b. Senjata
Senjata dalam kebudayaan tradisional dibedakan nmenurut fungsi dan pemakaiannya. Menurut
fungsinya dapat berupa alat potong, alat tusuk, senjata lepas. Sedang menurut pemakaiannya senjata
digunakan untuk berburu, berperang dan sebaginya.
c. Wadah
Dalam budaya masyarakat tradisional, wadah digunakan untuk menyimpan, menimbun dan membawa
barang. Berdasarkan bahan mentahnya wadah tersebut terbuat dari kayu, bambu, kulit kayu, tempurung
dan tanah liat. Ada pula yang terbuat dari serat-serat seperti keranjang. Selain tempat penyimpanan,
wadah digunakan untuk memasak atau membawa barang (transportasi)
d. Makanan
Makanan dilihat dari bahan mentahnya berupa sayur-sayuran dan daun-daunan, buah-buahan, biji-
bijian, daging, susu, ikan dan sebaginya.
e. Pakaian
Pekaian merupakan benda budaya yang sangat penting bagaimana tingkat kebudayaan masyarakat
tercermin dari cara pemilihan dan mengenakan pakaian. Pada masyarakat tradisional cara berpakaian
masih sangat sederhana. Dari bahan mentahnya, pekaian terbuat dari daun-daunan, seperti diikat dan
dicelup. Ditinjau dari fungsinya, pakaian tradisional dibagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu :
1) Alat untuk melindungi tubuh dari pengaruh alam (panas dan dingin)
2) Lambang keunggulan
3) Simbol yang dianggap suci
4) Sebagai perhiasan
Pada masysarakat modern, fungsi pakaian sudah lebih komplek dan bervariasi. Selain keempat
fungsi tersebut, pakaian merupakan simbol dan status sosial budaya.
f. Rumah Adat
Rumah Tradisional Suku Asmat adalah Jeu dengan panjang sampai 25 meter.Sampai sekarang
masih dijumpai Rumah Tradisional ini jika kita berkunjung ke Asmat Pedalaman.Bahkan masih ada juga
diantara mereka yang membangun rumah tinggal diatas pohon.
Ada 3 (tiga) bentuk rumah, yaitu :
1) Rumah setengah dibawah tanah (semi sub-terranian dwelling)
2) Rumah di atas tanah (surface dwellings)
3) Rumah-rumah di atas tiang (Pile dwelling)
Dilihat dari pemakaiannya rumah sebagai tempat berlindung dibagi ke dalam rumah tadah angin,
tenda-tenda, rumah menetap. Rumah menetap dapat dibedakan menjadi : rumah tempat tingggal
keluarga kecil, rumah tempat tinggal keluarga besar, rumah-rumah suci, rumah-rumah pemujaan dan
sebagainya
g. Alat – alat transportasi
Alat-alat transportasi dengan segala jenis dan bentuknya merupakan unsur kebudayan. Sejak zaman
purba, manusia telah mengembangkan alat transportasi, walaupun sifatnya masih sederhana. Pada
masyarakat tradisional, alat-alat transportasi terpenting adalah rakit/sampan, perahu, kereta beroda, alat
seret dan binatang. Sejak dulu manusia telah menggunakan binatang sebagai alat transportasi. Di siberia
sejak dahulu orang telah menggunakan sapi, kerbau, keledai, dan gajah sebagai alat angkut. Asia Utara
dan Kanada Utara, rusa Reider dan anjing menjadi binatang transpotasi yang penting. Untuk mengangkut
barang menggunakan alat yang disebut Travois dan alat seret (sledge).