Anda di halaman 1dari 8

Tentang

Perkembangan dunia pendidikan sangat cepat, karena itu Indonesia harus menyesuaikan
kurikulum agar dapat bersaing di era global. Sekolah harus mampu mempersiapkan anak
didik menghadapi dunia nyata yang penuh masalah agar siap dalam persaingan global
(Indra Charismiadji).

Sejarah

Sejarah SMP Negeri 2 Bandung, dimulai sekitar tahun 1948 dengan nama SMP Nomor 2
Kota Praja Bandung bertempat di Sekolah Tionghoa di Jl View Straat antara jalan Pasir Kaliki
dan Jalan Kesatrian. Kemudian berturut-turut pindah ke jalan Kalipah Apo dan Jalan
Papandayan menempati gedung bekas sekolah Belanda INDO EUROFESE VERENIGING
KWEEK SCHOOL. Pada tahun 1950 SMP Nomor 2 pindah ke Jl Pecinan (Jl. H Yakub).
Berdasarkan SK P dan K No. 9033/SK/B/1950 tanggal 11 Oktober 1950, SMPN Nomor 2
pindah ke Jl Sumatera No 38 sekarang No. 42 dan sejak saat itu berubah nama menjadi SMP
Negeri 2 Bandung, menempati bangunan bekas sekolah Belanda, yaitu URFESE LAGERE
SCHOOL yang dibangun pada tahun 1913 oleh pemerintah Hindia Belanda dan diambil alih
oleh pemerintah Indonesia hingga sekarang. Sehingga Bangunan SMPN 2 Bandung
merupakan bangunan heritage karena termasuk bangunan pemerintah Hindia Belanda.

Fasilitas

Luas tanah yang dimiliki ±9730 m2 dan lahan tanah yang digunakan bangunan sebagai
fasilitas sekolah dalam menunjang Kegiatan Sekolah ±6878 m2, sehingga sekitar 70%
digunakan bangunan dan sekitar 30% sebagai ruang bebas udara. Ini sesuai dengan
Undang-Undang No 26 pasal 17 tahun 2007 tentang ruang terbuka hijau (RTH) yang
memuat bahwa proporsi kawasan hijau paling sedikit 30%. Dan ruang terbuka hijau ini
diperlukan untuk kesehatan, arena bermain dan olah raga.

Toilet merupakan fasilitas sangat penting untuk siswa, SMPN 2 Bandung telah memiliki 20
toilet yang terpisah dengan 9 toilet putra dan 11 putri, ini hampir memenuhi batas minimal
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002.

Prestasi
Upaya meningkatkan mutu dan prestasi baik Akademis maupun Non-Akademis dalam
pendidikan, SMPN 2 Bandung melakukan perubahan-perubahan yang disesuaikan tuntutan
Pemerintah dan Lingkungan sekitar. Tahun Pelajaran 2012-2013 SMP Negeri 2 Bandung
meraih Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional pada bulan Desember 2013 dan dilanjutkan
mengikuti Adiwiyata Mandiri memperoleh juara ke-1 dimana penghargaaannya diberikan
di Riau, 15 Juli 2016.

Tahun 2014 Sekolah, mengikuti lomba Sekolah Sehat (LSS) sehingga pada tanggal 11 April
2014 menjadi Sekolah Terbaik ke-1 Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Jawa Barat
kemudian mengikuti ke Tingkat Nasional pada tanggal 15 Agustus 2014 meraih juara ke-1.
Pada bulan Juni 2014 siswa-siswa SMP Negeri 2 Bandung meraih Platinum dalam
perlombaan Global Net School Cyber Fair Competition mendapatkan Local Leader Category.
Tahun 25 September 2015 mengikuti Indoneisan-Australai Initiative: Teacher’s Capacity
Development Through Project Based Learning Model Lising Digital Story Telling Project
Competition, meraih Juara 1 terbaik katagori siswa.

Bidang Akademis, Hasil UN’2016 SMPN 2 Bandung meraih ke-2 tingkat Sekolah-sekolah
Negeri Kota Bandung dengan penurunan nilai rata-rata terkecil dibandingkan dengan
sekolah lainnnya. Tahun pelajaran 2014-2015 rata-rata jumlah UN 333,69 sedangkan
tahun pelaran 2015-2016 rerata jumlah UN 327,48 sehingga penurunnya 6,21. Pada tahun
pelajaran 2016-2017 rerata jumlah UNBK 330,67 memperoleh peringkat ke-1 se-sekolah
Negeri tingkat Kota Bandung dan sekolah yang melaksanakan UNBK mandiri. Hasil Lulusan
tahun pelajaran 2016—2017 menempati SMA Favorit (SMAN 1, 2, 3, 5, dan 8) sekitar 85%.

Pada tahun pelajaran 2016-2017 ditunjuk sebagai sekolah rujukan, sebagai prestasi SMP
Negeri 2 Bandung dalam pemenuhan SNP ditandai dengan perolehan nilai akreditasi A
(sangat baik), mengembangkan ekosistem pendidikan, budaya mutu, dan pertumbuhan budi
pekerti yang dijadikan contoh bagi sekolah lain. Keberadaan sebagai sekolah rujukan
diharapkan mampu membantu peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan melalui
kerjasama dan diharapkan dapat mengimbaskan ke sekolah lain di sekitarnya.

Pada tanggal 17 Juli 2017 SMP Negeri 2 ditunjuk sebagai sekolah pilotting PPK (Penguatan
Pendidikan Karakter), dengan kriteria bahwa pemerintah menilai SMP Negeri 2 Bandung
mampu menjalankan dengan baik pendidikan karakter.

Kurikulum
Kurikulum SMP Negeri 2 Bandung melalui Intergrated Learning based on Environmental
Education, sehingga sekolah mendapatkan 4 katagori perhargaan dalam kegiatan
ENVIRONMENTAL ON-LINE (ENO) di Palembang tahun 2012, (1) Teacher presentation; (2)
Student Presentations; (3) Essay Compitition; (4) Drawing Competition. Dan mendapatkan
Gold Medal For Enviromental Project dalam kegiatan Global Net School 2012, mendapatkan
sebagai TOP WINNER Project of Indonesia dalam kegiatan PROJECT EARTH 2012, dan
mendapatkan PLATINUM A WORD FOR LOCAL ATTRACTION PROJECT dalam kegiatan
Global Net School 2013.

SMPN 2 Bandung salah satu sekolah, tahun 2013 sampai sekarang ditunjuk untuk
melaksanakan kurikulum 2013 (Kurnas) sampai sekarang, perubahan yang paling
mendasar dalam kurikulum nasional adalah dalam proses pembelajaran dan penilaian.
Penunjukkan ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri, karena sebagai sekolah pillotting
menggunakan Kurikulum terbaru. Dengan menjadi sekolah pilooting ini banyak sekolah-
sekolah lain meminta untuk mengimbaskan pengalaman dalam pelaksanaan Kurnas.

Wali Kota Bandung mencanangkan Kurikulum pendidikan karakter yang diberi nama
Bandung masagi sebagai penerjemahan dari Revolusi mental. Bandung Masagi mengandung
empat prinsip utama masyarakat Sunda dalam mengamalkan kehidupan, yakni silih asih
(kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi
(menyampaikan hal-hal positif). Keempat prinsip tersebut diwujudkan ke dalam empat
program utama, yakni cinta agama, jaga budaya, bela negara, dan cinta lingkungan.

Untuk mengimplementasikan Kurnas, sekolah rujukan dan program yang dicanangkan Wali
Kota Bandung, Bandung Masagi, SMPN 2 Bandung akan menambahkan program-program
unggulan seperti: (1) budaya sapa pagi dan 3S (Salam, Sapa, Senyum); (2) ekskul Budaya
Sunda; (3) penggunaan aksara dan penulisan selogan serta berkomunikasi (setiap hari Rabu)
dalam bahasa Sunda; (4) memainkan gamelan Sunda pada waktu tertentu dan istirahat KBM;
(5) rampak Kendang dan tari Sunda dalam penyambutan tamu dan acara penting lainnya;
(6) penilaian on-Line; (7) pengayaan mata pelajaran yang di UNBK-kan; (8) memelihara
dan melengkapi fasilitas sekolah; (9) memberikan izin bagi guru yang akan mengikuti
pengembangan diri; (10) program Digital literasi; (11) menyayikan lagu Indonesia Raya
pada Jam pertama dan diakhir pembelajaran menyanyikan salah satu lagu wajib Nasional;
(12) mengunjungi dan mempelajari ke tempat-tempat bersejarah; (13) upacara bendera
setiap Senin dan hari-hari besar Nasional; (14) pertukaran pelajar; (15) Science Camp; (16)
Kewirausahaan; (17) Pengimbasan; (18) Sistem Informasi Manajement (SIM); (19) Data
Server.
Semua program unggulan dilaksanakan dengan mengacu pada Visi, Misi, dan Tujuan SMP
Negeri 2 Bandung. Visi: ”sekolah berkarakter, berprestasi Nasional dan Internasional”, Misi:
(1) Melakukan tindakan sesuai dengan tuntunan agama dan peraturan yang berlaku, (2)
Menyikapi diri dengan jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja keras dan mandiri, (3)
Mengembangkan cara berpikir logis dan kritis, (4) Menciptakan suasana harmonis, santun
dan demokratis, (5) Meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan, (6)
Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan
berkualitas, (7) Meningkatkan prestasi akademis, (8) Menjalin kerja sama antar sekolah di
tingkat nasional dan internasional, (9) Mengembangkan budaya lokal ke tingkat nasional
dan internasional, (10) Memelihara lingkungan, hidup sehat dan bersih. Sedangkan Tujuan:
(1) Memiliki dan memahami Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan PP
No. 19 tahun 2006, Permendikbud No. 20, 21, 22, 24 tahun 2016 dan 3 tahun 2017,
lengkap dengan segala administrasi dan perangkat kurikulumnya; (2) Meningkatkan kinerja
profesionalisme kepala sekolah, guru, dan karyawan melalui dukungan kegiatan personal;
(3) Meningkatkan mutu pembelajaran untuk menunjang peningkatan prestasi akademik
melalui inovasi dalam input dan proses pembelajaran; (4) Memiliki lingkungan sekolah
yang kondusif serta sarana dan prasarana yang lengkap untuk pelaksanaan kegiatan belajar–
mengajar; (5) Meraih prestasi akademik dan non akademis siswa melalui berbagai program
intrakurikuler,kokulikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakatnya;
(6) Meningkatkan kinerja sekolah melalui pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) dengan dukungan kegiatan rumah tangga sekolah dan komite sekolah; (7)
Memperoleh mobilisasi/penggalangan dana baik secara internal maupun eksternal; (8)
Tercapainya pelaksanaan evaluasi dan penilaian sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;
(9) Meraih Prestasi Akademis dan Non-Akademis baik tingkat Nasional maupun
Internasional; (10) Mendukung program Bandung Masagi.

SMPN 2 Bandung sebagai salah satu satuan pendidikan di kota Bandung memiliki komitmen
yang tinggi untuk mewujudkan dan merealisasikan Visi dan Misi sekaligus
mengimplementasikan Bandung Masagi, dengan enam pilar pendidikan Berkarakter, yaitu
sebagai berikut: (1) Trustworthiness (Kpercayaan): Jujur, handal, berani karena benar,
patuh; (2) Respect (Respek) Toleran, sopan dan santun, empati; (3) Responsibility
(Tanggungjawab): Disiplin, berhati-hati dalam bertindak; (4) Fairness (keadilan): Taat
peraturan, berbagi, terbuka, mendengarkan orang lain, tidah menyalahkan orang lain; (5)
Caring (Peduli): kasih sayang, bersyukur, pemaaf, membantu orang lain; (6) Citizenship
(Kewarganegaraan): melindungi lingkungan hidup, bekerja sama dengan Instansi lain,
Networking.
Bentuk mewujudkan dan merealisasakan pilar pendidikan berkarakter, diantaranya: (1)
komitmen peserta didik, pendidik juga non-pendidik dan pihak sekolah dalam peraturan-
peratuaran yang akan diberlakukan; (2) penggunaan software Edubox dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM); (3) bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan non-pendidikan;
dan (4) partisipasi instasi lain, seperti: orang tua peserta didik, Ikatan Alumni (IKA) SMPN 2
Bandung, PT Antam, PT Askrida, PT Bumi Serpong Damai.

Upaya-upaya yang terus digulirkan dalam rangka peningkatan kualitas (quality) dan
pemerataan kesempatan (equity) pendidikan diantaranya melalui penerapan manajemen
berbasis sekolah, learning environment, teachers competencies and rewarding system,
curriculum and learning materials, dan community participation. Kurikulum Nasional
sangat menekankan pada Standar Kompetensi Kelulusan, Standar Proses, dan Standar
Penilaian, dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran dengan menggunakan
Pendekatan saintifik dengan sistem penilaian menggunakan Authentic Assesmen dengan tiga
ranah penyempurnaan taksonomi Bloom (Artison) yang digunakan yaitu ranah Sikap,
Pengetahuan, dan Keterampilan sebagai penilaian dalam setiap pembelajaran di dalam kelas.
Dengan prinsip pembelajaran (menurut Permendikbud No. 22 tahun 2016):
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencapai tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar;
3. dari pendekatan tektual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menenkankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan dimana saja adalah kelas;
13. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Penilaian dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan otentik (authentic


assesment) dan Model Pembelajaran: Discovery Learning (Ingquiri), Problem Base Learning,
dan Project Base Learning, yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil
penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian
otentik dapat digunakans ebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses
pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, rubric, observasi, catatan anekdot, dan
refleksi.

Semua komponen tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah


sehingga sekolah sebagai tatanan penyelenggara pendidikan terdepan, dapat lebih
memberikan jawaban terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan yang terus
mengemuka sesuai dengan perkembangan dan dinamika masyarakat.

Untuk mewujudkan program tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang No.


20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dilanjutkan dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang di dalamnya memuat 8 standar yaitu: standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Untuk mendukung pelaksanaan PP No. 19 tahun 2005 ini, pemerintah juga telah
mengeluarkan Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kelulusan untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah, Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, serta Permendikbud No. 22 tahun 2016
tentang Standar proses Pembelajaran Pendidikan, serta Permendikbud No. 3 tahun 2017
tentang Standar Penilaian Pendidikan, serta Permendibud Nomor 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Dengan elemen perubahan pada (1) Kompetensi Kelulusan yaitu adanya
peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan (2) Kedudukan Mata pelajaran (ISI) yaitu kompetensi
yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran
dikembangkan dari kompetensi (3) Pendekatan (ISI) yaitu Kompetensi dikembangkan
melalui mata pelajaran.

Secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan perubahan kurikulum adalah untuk
memfasilitasi upaya pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
SMP Negeri 2 Bandung menyarikan menjadi 6 pilar pendidikan karakter: (1) Religius; (2)
Disiplin; (3) jujur dan percaya diri; (4) gemar membaca; (5) peduli kesehatan dan
lingkungan; dan (6) kerja keras, kreatif dan inovatif.

Kegiatan

Kegiatan

Bidang Keagamaan di sekolah mengandung pendidikan akhlak mulia, SMPN 2 Bandung


melaksanakan kegiatan keagamaan seperti: (1) shalat Dzuhur bersama di mesjid; (2) shalat
Duha bersama bersama di lapangan yang diikuti oleh siswa, guru, dan karyawan setiap hari
selasa, rabu, dan kamis; (3) shalat sunat Gerhana; (4) memperingati hari-hari besar Agama;
dan (5) berqurban bersama-sama di sekolah; (6) manasik Haji; (7) berdoa bersama untuk
mengahadapi UN untuk kelas IX. Untuk mewadahi kegiatan diatas diadakan ekstrakurikuler
KRM (Kelompok Remaja Masjid) yang merupakan implentasi dari Peraturan Mneteri Agama
Nomor 16 tahun 2010, tentang Pengelolaan Pendidikan Agama di Sekolah dan Madrasah.
Sebagai penghargaan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 2 Bandung
pada tahun 2015 SMP Negeri 2 Bandung ditetapkan oleh Wali Kota Bandung sebagai sekolah
religius.
Pelaksanaan cinta lingkungan SMPN 2 Bandung dengan program-program sebagai berikut:
(1) Jumsih (GPS); (2) lima menit bersih sebelum KBM; (3) taman buah sebagai sarana Ekologi
dan rekreasi; (4) pemanfaatan air bekas cuci tangan untuk penyiraman; (5) pembuatan
lubang biopori untuk drainase.

Ekstrakulikuler

Bidang ektrakurikuler Vocal Group (VG) setiap tahunnya SMPN 2 Bandung selalu meraih
juara sampai ke tingkat Nasional, untuk tahun ini VG’2 meraih juara ke 1 baik tingkat Kota
Bandung maupun Jawa Barat, oleh karena itu SMPN 2 Bandung maju ke Tingkat Nasional
yang akan dilaksanakan di Menado pada tanggal 28 Agustus s.d. 3 September 2016.

Kegiatan ekstrakurikuler diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8 sedangkan kelas 9 hanya sampai
semester 5, semester 6 persiapan ujian sehingga tidak dilibatkan dalam kegiatan ekstra
kurikuler. Ektra kurikuler SMPN 2 Bandung dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu: (1)
Olahraga: Basket, Volley Ball, Bulu tangkis, Taekwondo, Futsal, dan Karate; (2) Seni: Vokal
Group, Paduan Suara, Angklung, Teater, Gitar/Keybord; (3) Pengetahuan Populer:
Matematika, IPA, Bahasa Inggris, dan KIR; (4) Kreatifitas Remaja: Pramuka, Paskhastama,
PMR, Duta Lingkungan, KKR, Cheer, dan KRM. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
setelah KBM atau hari Libur dengan merekrut pelatih-pelatih berpengalaman, untuk meraih
kejuaraan-kejuaran/event yang diadakan baik tingkat kota, provinsi, maupun Nasional.

Anda mungkin juga menyukai