Anda di halaman 1dari 143

LAPORAN INDIVIDUAL

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PPG


DALAM JABATAN ANGKATAN TIGA
DI SMP NEGERI 2 BANDUNG
TANGGAL 26 AGUSTUS S/D 20 SEPTEMBER 2019

Oleh:

IPAN TAUFIK RAHMAN, S.Pd


19021209710094

Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN


DIREKTORAT AKADEMIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan segala nikmat dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga

penyusun dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan -

Pendidikan Profesi Guru (PPL-PPG) Dalam Jabatan dan menyelesaikan

laporannya. Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, keluarga, para sahabat dan kita selaku umatnya.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam tmenyelesaikan laporan ini. Besar harapan penyusun agar

segala hal yang telah dilaksanakan selama kegiatan PPL-PPG Dalam Jabatan ini

bermanfaat baik bagi penyusun maupun bagi pihak-pihak lainnya.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih belum

sempurna dan terdapat banyak kekurangan. Oleh karenanya, kritik dan saran yang

bersifat membangun akan penyusun terima dengan senang hati demi meningkatkan

kemampuan dalam pembuatan laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dioptimalkan sebagaimana mestinya.

Terima kasih.

Bandung, September 2019

Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. RASIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah sebuah perguruan tinggi multi
kampus dengan kampus utama yang berlokasi di Jalan Dr. Setiabudi 229, Bandung.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan suatu lembaga yang menghasilkan
pendidik, tenaga kependidikan, ilmuwan, dan tenaga ahli pada semua jenis dan program
pendidikan tinggi dan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif global. Maka dari
itu hasil lulusan dari universitas ini dapat menjadikan lulusan yang dapat bersaing dengan
dunia global. Salah satu program yang tertera dalam pendidikan profesi adalah Program
Pengalaman Lapangan (PPL).
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan bersama Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi beserta
beberapa Perguruan Tinggi telah menetapkan guru-guru yang dinyatakan lulus untuk
mengikuti PPG dalam Jabatan. Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru
(PPL-PPG) dimaknai sebagai program latihan penerapan dan penajaman kompetensi
pembelajaran yang mendidik bagi peserta PPG dalam Jabatan calon guru dalam praktek
nyata di Sekolah Mitra yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan di bawah
supervisi yang efektif untuk menghasilkan sosok guru profesional. Secara umum tujuan
PPL PPG adalah menyediakan pengalaman belajar terbimbing dalam konteks pekerjaan
profesi pendidik, baik hard skill maupun soft skills, agar peserta memiliki pengalaman
nyata dan kontekstual dalam menerapkan perangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi guru professional.
Program Pengalaman Lapangan PPG dilaksanakan tanggal 29 Agustus – 20
September 2019. Kegiatan yang dilakukan oleh PPL di sekolah mitra adalah
merencanakan pembelajaran, mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, melakukan
perbaikan, mendalami karakteristik peserta didik, mengidentifikasi permasalahan yang
menghambat proses pembelajaran di kelas dan mengatasinya, menerapkan pembelajaran
inovatif dan menindaklanjti hasil penilaian. Selain itu mahasiswa PPG juga ikut
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah seperti ekstrakurikuler dan kegiatan intern lainnya.
B. DESKRIPSI SEKOLAH TEMPAT PPL

1. Sejarah Perkembangan Sekolah


Sejarah SMP Negeri 2 Bandung, dimulai sekitar tahun 1948 dengan nama SMP
Nomor 2 Kota Praja Bandung bertempat di Sekolah Tionghoa di Jl View Straat antara
jalan Pasir Kaliki dan Jalan Kesatrian. Kemudian berturut-turut pindah ke jalan
Kalipah Apo dan Jalan Papandayan menempati gedung bekas sekolah Belanda INDO
EUROFESE VERENIGING KWEEK SCHOOL. Pada tahun 1950 SMP Nomor 2
pindah ke Jl Pecinan (Jl. H Yakub). Berdasarkan SK P dan K No. 9033/SK/B/1950
tanggal 11 Oktober 1950, SMPN Nomor 2 pindah ke Jl Sumatera No 38 sekarang No.
42 dan sejak saat itu berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Bandung, menempati
bangunan bekas sekolah Belanda, yaitu URFESE LAGERE SCHOOL yang dibangun
pada tahun 1913 oleh pemerintah Hindia Belanda dan diambil alih oleh pemerintah
Indonesia hingga sekarang.

SMP Negeri 1 Bandung merupakan sekolah menengah pertama negeri yang


berada di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Berlokasi di Jalan Kesatriaan No.
12, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Masa pendidikan di SMP
Negeri 1 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas VII
hingga kelas IX, seperti pada umumnya masa pendidikan sekolah menengah
pertama di Indonesia.

2. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMPN 2 Bandung
No. Statistik Sekolah : 20.102.60.08.096
Alamat : Jl. Sumatera No. 42 Kec. Sumur Bandung Kota
Bandung (022-4204155)
Email/web.site : smpnegeri2bdg.yahoo.com
smpn2bdg.sch.id
Nilai Akreditasi : A
Penetapan RSBI : Tahun 2008
Prosentase Guru S2 : 24 %
Luas lahan : 9.730 m²
Luas Bangunan : 4660 m²

3. Visi dan Misi Sekolah


Visi :
Sekolah Berkarakter, Berprestasi Nasional dan Internasional
Misi :
a. Melakukan tindakan sesuai dengan tuntunan agama dan peraturan yang berlaku
b. Menyikapi diri dengan jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja keras , mandiri
c. Mengembangkan cara berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
d. Menciptakan suasana harmonis, santun, demokratis, berjiwa patriot
e. Meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui
seminar, lokakarya, pelatihan dan belajar mandiri.
f. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan
g. Mengikutsertakan seni budaya dan prestasi belajar pada kegiatan tingkat nasional
dan internasional
h. Menjalin dan membangun kerjasama antar sekolah di tingkat nasional dan
internasional
i. Mengembangkan budaya lokal ketingkat nasional dan internasional
j. Memelihara lingkungan, hidup bersih dan sehat

C. WAKTU PELAKSANAAN PPL PPG


Kegiatan PPL PPG dalam Jabatan Angkatan 3 di SMP Negeri 2 Bandung
dilaksanakan mulai tanggal 29 Agustus 2019 sampai 20 September 2019. Pelaksanaan
PPL-PPG ini dilaksanakan dalam 3 pekan dan peserta PPG mengajar di sekolah mitra
menyesuaikan dengan jadwal pelajaran sekolah tersebut. Di akhir kegiatan dilaksanakan
Uji Kinerja (UKIN) yang dilaksanakan mulai tanggal 16 September 2019 sampai dengan
20 September 2019.

D. TUJUAN PPL
Tujuan umum penyelenggaraan PPL PPG adalah menyediakan pengalaman belajar
terbimbing dalam konteks pekerjaan profesi pendidik, baik hard skill maupun soft skill,
agar penulis memiliki pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan perangkat
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetesni sosial, dan kompetensi
akademik, untuk menampilkan diri sebagai guru profesional secara utuh yang mampu
mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.
Tujuan PPL PPG secara operasional adalah untuk menumbuhkan, mempertajam,
dan mengembangkan kemampuan menyelenggarakan pembelajaran bidang studi yang
mendidik. Sehingga setelah selesai pelaksanaan PPL PPG dalam Jabatan ini penulis
mampu menerapkan apa yang telah didapatkan dalam perkuliahan dan dalam PPL ke
dalam kegiatan sehari-hari di sekolah tempat bertugas. Kemudian hal-hal yang berkaitan
dengan peserta didik yang berbeda satu sama lainnya menjadikan keberagaman dalam hal
teknik dan metode pembelajaran yang dipakai untuk membuat peserta didik aktif dalam
pelajaran IPA

.
BAB II
INTI KEGIATAN

A. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN


Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 23 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Hasil belajar yang diharapkan tersurat pada konsep Slavin (1994),
pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh
pengalaman. Menganalisis dari dua pengertian di atas mengandung makna bahwa
“pembelajaran” merupakan suatu kegiatan kompleks yang harus didesain agar terjadi
interaksi (dua individu yang berbeda karakternya) pada lingkungan belajar yang kondusif.
Hasil interaksi tersebut diharapkan mampu mengembangkan potensi dan perubahan
tingkah peserta didik sesuai masanya.
Pendidikan di Indonesia, perencanaan kegiatan belajar mengajar dikenal dengan
konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Guru
wajib mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi yang akan
dibelajarkan. Dengan perencanaan pembelajaran yang matang dan sistematis, guru dapat
mengelola fasilitas belajar, dan interaksi peserta didik secara aktif dalam mengembangkan
potensi dirinya menjadi kompetensi.
Menurut permendikbud No 22 tahun 2016 secara tegas dijelaskan bahwa setiap
pendidik (guru) pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Pengembangan RPP pada kegiatan PPL PPG dalam Jabatan ini wajib dilakukan
guna mempersiapkan pembelajaran yang sesuai. Maka dari itu, pengembangan perangkat
pembelajaran perlu dilakukan oleh seorang pendidik agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu kali pertemuan
atau lebih. Menurut Permendikbud No. 22 tahun 2016, secara tegas menjelaskan
komponen minimal RPP terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema, mencakup: 1) kelas/semester, 2) materi
pokok, dan 3) alokasi waktu ditentukan berdasarkan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar, dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
3. Kompetensi Dasar adalah sejumlah kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator pencapaian
kompetensi. Kompetensi dasar dalam RPP, merujuk kompetensi dasar yang tercantum
dalam silabus;
4. Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu. Indikator
pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi disusun guru dengan merujuk kompetensi dasar. Dengan pertimbangan
tertentu, guru dapat menentukan tingkatan indikator lebih tinggi dari kompetensi dasar
(kemampuan minimal) yang ditentukan silabus. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan/atau
diukur, yang mencakup kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
keterampilan (psikomotor);
5. Tujuan Pembelajaran dirumuskan lebih spesifik atau detail dengan merujuk indikator
pencapaian kompetensi. Jika cakupan dan kedalaman materi pembelajaran sudah tidak
dapat dijabarkan lebih detail dan spesifik lagi, maka tujuan pembelajaran disusun
sama persis dengan indikator pencapaian kompetensi.
6. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir pokok bahasan/sub pokok bahasan sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi pembelajaran secara lengkap
dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik dapat dilampirkan.
7. Model/Metode pembelajaran, model pembelajaran (lebih luas dari metode, dan
mempunyai sintak jelas) digunakan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran dan
suasana belajar yang mengaktifkan peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar.
8. Media Pembelajaran, berupa alat bantu guru untuk menyampaikan materi
pembelajaran, agar peserta didik termotivasi, menarik perhatian, dan berminat
mengikuti pelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran dan karakterisnya, perlu
dipahami sehingga pemilihan media pembelajaran dapat mengoptimalkan perhatian
dan hasil belajar peserta didik.
9. Sumber belajar, dapat berupa buku cetak, buku elektronik, media yang berfungsi
sebagai sumber belajar, peralatan, lingkungan belajar yang relevan;
10. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serangkaian aktivitas pengelolaan
pengalaman belajar siswa, melalui tahapan pendahuluan, inti dan penutup. Pada
tahapan pendahuluan, guru melakukan kegiatan: 1) memimpin doa dan mempresensi
kehadiran peserta didik, 2) memberikan apersepsi, 3) menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan 4) memotivasi peserta didik. Pada tahapan inti, guru mengelola
pembelajaran merujuk pada sintak (prosedur) model pembelajaran yang dipilihnya.
Tahapan penutup, guru melakukan kegiatan: 1) rangkuman materi pembelajaran, 2)
penilaian, dan 3) tindak lanjut pembelajaran berikutnya.
11. Penilaian, penilaian proses belajar dan hasil belajar dikembangkan oleh guru,
dilakukan dengan prosedur :
a. menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;
b. menyusun kisi-kisi penilaian;
c. membuat instrumen penilaian serta pedoman penilaian;
d. melakukan analisis kualitas instrumen penilaian;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
g. melaporkan hasil penilaian; dan
h. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Para akademisi berasumsi penerapan formula Robert Mager (1962) dalam
menyusun tujuan pembelajaran yang memenuhi unsur ABCD akan memberikan petunjuk
yang jelas bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang baik, serta menjadi
petunjuk yang baik bagi penyusun tes yang benar-benar mengukur perilaku peserta didik.
Unsur-unsur ABCD yang berasal dari empat kata sebagai berikut:
A : Audience adalah peserta didik yang akan belajar.
B : Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik
setelah selesai memperoleh pengalaman belajar dalam pelajaran tersebut.
C : Condition adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada peserta
didik atau alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada saat dilakukan
penilaian.
D : Degree adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku
tersebut.
Kemampuan guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran merupakan wewenang
guru yang hendak dicapai dalam proses belajar peserta didik. Suatu proses pembelajaran
dikatakan berhasil maankala peserta didik dapat mencapai tujuan secara optimal. Berkaitan
dengan hal tersebut, guru juga dapat merencanakan dan mempersiapkan apa saja yang
harus dilakukan untuk membantu peserta didik belajar. Maka dari itu kegiatan menyusun
rencanapembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam memproses
pembelajaran peserta didik.

B. PELAKSANAN DAN PEMBIMBINGAN PPL


Pelaksanaan dan pembimbingan PPL dilaksanakan di sekolah-sekolah mitra yang
bekerjasama dengan pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sekolah mitra yang
dijadikan Sekolah Pendidikan Profesi Guru (SPPG) penulis adalah SMP Negeri 2
Bandung. Sekolah ini sudah ditetapkan dari ketua Prodi PPG IPA sebagai SPPG penulis
dan rekan-rekan lainnya. Di sekolah mitra penulis dibimbing oleh guru pamong dalam
pelaksanaan yang berkaitan dengan pembelajaran maupun hal sosial lainnya. Kegiatan lain
yang dilakukan oleh PPL adalah selain observasi dan orientasi lapangan di SPPG, latihan
praktek/mengajar tembimbing, praktek mengajar mandiri, dan diakhiri ujian praktik
mengajar atau uji kinerja professional.
Pembimbingan dilakukan juga oleh dosen pembimbing dari pihak Universitas
Pendidikan Indonesia untuk memberikan feedback bagi PPL dan diarahkan pada perbaikan
kompetensi pembelajaran yang mendidik. Dalam pelaksanaan PPL di SMP Negeri 2
Bandung penulis menyusun enam RPP sesuai dengan jam mengajar. Sebelum mengajar
ke kelas penulis memberikan RPP dahulu kepada guru pamong untuk mengecek
kesesuaian RPP dengan materi yang akan diajarkan. Disini penulis mendapat pengarahan
dari guru pamong mengenai hasil evaluasi dalam mengajar sehingga mengetahui
kelemahan dan kelebihan dalam mengajar. Proses pelaksanaan dan pembimbingan ini
ditujukan agar dapat memperbaiki kekurangan yang ada sehingga dapat meingkatkan
kualitas mengajar.
C. HASIL KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH
Hasil kemampuan yang diperoleh selama mengikuti PPG dapat dijabarkan melalui
empat kompetensi, meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Selama mengikuti PPL PPG di SMP Negeri 2 Bandung banyak sekali bekal pengalaman
dan ilmu yang saya peroleh.
1. Kemampuan Pedagogik
Kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara umum kompetensi inti
pedagogi meliputi;
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Kompetensi abad 21 tidak cukup hanya mampu menyelenggrakan pembelajaran
seperti biasanya, guru dituntut untuk adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi informasi dan komunikasi serta mampu memanfaatkannya dalam proses
pembelajaran, artinya kemampuan guru khususnya digital literasi perlu terus untuk
ditingkatkan.
Kemampuan pedagogik yang penulis dapat di SMP Negeri 2 Bandung adalah
perlu pendalaman terhadap model pembelajaran dikarenakan terdapat perbedaan antara
sekolah tempat bekerja dengan sekolah yang di tempatkan oleh P2JK. Banyak ilmu
yang di dapat dan pengalaman dalam mengelola kelas dengan jumlah yang banyak. Hal
yang paling berkesan adalah peserta didik dapat menikmati dan mengikuti proses demi
proses pembelajaran yang penulis lakukan di kelas VII. Peserta didik lebih antusias
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga tidak ada kejenuhan dalam belajar.
Pembelajaran yang dilakukan pun sangat kondusif selama 2 x 40 menit dan bahkan
ketika menggunakan aplikasi di android (Quizziz) peserta didik lebih antusias
dikarenakan gawai yang mereka pakai bisa menjadi tempat belajar untuk mengetahui
proses hasil post test yang dilakukan setelah pembelajaran.

2. Kemampuan Kepribadian
Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Kompetensi inti kepribadian seperti:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kemampuan kepribadian yang penulis dapat yaitu lebih menghargai peserta
didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut dengan kata lain di SMP Negeri 2
Bandung ini ada beberapa peserta didik yang berbeda keyakinannya, namun tetap harus
mendapatkan hak yang sama sebagai pelajar. Kemudian lebih tegas dikarenakan jumlah
peserta didik di kelas VII berjumlah 32 orang sehingga perlu ketegasan dan power yang
tinggi dalam melaksanakan pembelajaran, serta bekerja secara professional.

3. Kemampuan Sosial
Berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial
penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa berinteraksi dengan
human (manusia) lain. Kemampuan yang diperoleh adalah berkomunikasi dengan
masyarakat sekitar sekolah maupun yang berada di lingkungan SMP Negeri 2 Bandung.
Sehingga bukan hanya pendidik dan tenaga kependidikan saja yang temui melainkan
orang-orang kantin, satpam, dan masyarakat di sekitar sekolah tersebut.
Penulis sendiri dapat beradaptasi walaupun hanya sebentar PPL nya. Namun
dengan waktu yang singkat ini penulis manfaatkan untuk menambah pengalaman di
tempat yang baru. Berkomunikasi pun lancar antara penulis dengan pihak sekolah,
seperti dengan guru-guru ketika piket selalu berinteraksi dengan guru piket yang
menjelaskan bagaimana sistem piket di SMP Negeri 2 Bandung. Seyogayanya bagi
penulis sendiri tidak ada hambatan dalam melaksanakannya dikarenakan ini sebagai
tugas penulis juga sebagai makhluk sosial yang dapat berinteraksi dengan manusia
lainnya.

4. Kemampuan Profesional
Kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan
substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan
keilmuan. Berikut dijabarkan kompetensi dan sub-kompetensi profesional.
Kemampuan ini sangat penting dimiliki bagi seorang guru sebab apa yang akan
disampaikan guru kepada speserta didik berupa ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh
guru. Kemudian penulis harus menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Mengembangkan materi
pembelajaran yang diampu secara kreatif guna menciptakan pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif dengan cara memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan
keprofesionalan penulis. Kemudian dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Pembelajaran abad 21
menjadi keharusan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi, serta
pengelolaan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Seperti yang diketahui bahwa
mengembangkan pembelajaran abad 21, guru dituntut merubah pola pembelajaran
konvensional yang berpusat pada guru (teacher centred) menjadi pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centred) karena sumber belajar melimpah bukan hanya
bersumber guru, sehingga peran guru menjadi fasilitator, mediator, motivator sekaligus
leader dalam proses pembelajaran.
D. PERSIAPAN UJI KINERJA
Setelah kegiatan PPL PPG dalam Jabatan praktek di kelas selesai, kegiatan
selanjutnya yang dilakukan oleh penyusun adalah melaksanakan Uji Kinerja (UKIN). Uji
Kinerja (UKIN) professional dimaksudkan untuk mengukur dan menilai pencapaian
standar kinerja langsung oleh guru dalam penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik,
serta menentukan penguasaan penyusun terhadap semua aspek substansial dari kompetensi
utuh guru professional. UKIN ini dilaksanakan di sekolah mitra yang sudah dijadwalkan
oleh P2JK. Oleh karena itu dosen penguji dan guru pengujinya pun ditentukan langsung
oleh pihak prodi kemudian dilajutkan ke pihak P2JK.
Sebelum pelaksanaan UKIN, penyusun dibimbing terlebih dahulu mengenai RPP
dan model yang digunakan oleh guru pamong dan dosen pembimbing agar terarah dan
tererencana, serta efisien dalam hal waktu. Peserta didik pun diberikan informasi mengenai
Uji Kinerja sehingga ketika dinilai oleh dosen dan guru penguji tidak kaget. Persiapan Uji
Kinerja lainnya yaitu fisik dan mental dalam pelaksanaan di hari yang telah ditentukan.
Uji Kinerja (UKIN) penyusun dilaksanakan pada hari Kamis, 19 September 2019 dan
Alhamdulillah berjalan dengan lancar.

E. PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN


Adapun permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan PPL PPG dalam Jabatan serta
alternatif penyelesaiannya, antara lain:
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Hambatan yang di dapat yaitu bagaimana kesinergisan antara kondisi peserta
didik dengan model yang digunakan sesuai materi yang akan disampaikan. RPP
tersebut antara indikator pencapaian kompetensi dengan tujuan pembelajaran harus
sesuai dikarenakan tujuan pembelajaran berarti apa yang diharapkan sesuai dengan
materinya yang dimana harus dengan menggunakan pendekatan saintifik (Saintific
approach), baik dengan menggunakan model discovery learning, problem based
learning, ataupun project based learning. Model-model tersebut harus diterapkan
dalam substansi materi IPA. Selain itu pemilihan media pembelajaran pun harus
diperhatikan guna menjadi daya tarik bagi peserta didik dalam belajar.

2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


Pelaksanaan KBM penulis mengajar di Kelas VII yang dimana peserta didik
yang dihadapi yaitu anak-anak masa usia remaja yang harus dipancing terlebih dahulu
agar mereka aktif di kelas. Jumlah peserta didik di Kelas VII berjumah 32 orang dan
merupakan kelas gemuk. Walaupun jumlah peserta didiknya banyak ketika observasi
pertama ke kelas hanya sedikit sekali peserta didik yang inisiatif dalam bertanya
maupun mengungkapkan pendapatnya.
Alternatifnya adalah dalam pelaksanaan KBM perlu ditambah dengan
kombinasi model pembelajaran, contohnya penggunaan model pembelajaran
discovery learning blanded picture and picture. Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran tidak monoton, sehingga ada variasi dalam pembelajaran di kelas.
Peserta didik yang pasif atau kurang aktif dalam berpendapat dengan variasi model
akan menjadikan mereka yang kurang akan dipaksa memberikan pendapat maupun
presentasi di depan kelas untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka dan juga akan
memberikan warna yang berbeda dalam pembelajaran.

3. Proses Bimbingan
Proses bimbingan yang dimaksud adalah mengatur dan membagi waktu dengan dosen
pembimbing di Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis dibimbing oleh Dr. Diana
Rochintaniawati,M.Ec dengan kesibukan beliau selain sebagai dosen pembimbing, beliau
juga mengisi mapel kuliah regular, dan mapel PPG Daljab UPI angkatan selanjutnya,
maka dari itu untuk proses pembimbingan perlu dihubungi terlebih dahulu dan
menentukan waktu bimbingan tatap muka. Sedangkan untuk bimbingan dengan guru
pamong sendiri tidak ada hambatan dikarenakan selalu standbye di sekolah dan bahkan
selalu ikut serta masuk ke kelas untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang
dilakukan penulis dan akhir dari pengamatan tersebut ada evaluasi yang dilakukan demi
kemajuan penulis sebagai guru.
PENUTUP

Kegiatan PPL PPG dalam Jabatan di SMP Negeri 2 Bandung ini telah memberikan
banyak pelajaran dan pengalaman berharga bagi praktikan. Dari kegiatan PPL ini penulis dapat
merasakan secara langsung bagaimana rasanya menjadi seorang guru dengan jumlah murid
yang sangat banyak dan berhadapan dengan peserta didik yang memiliki karakter berbeda-
beda. Pada dasarnya tujuan operasional PPL-PPG adalah untuk menumbuhkan, mempertajam,
dan mengembangkan kemampuan menyelenggarakan pembelajaran bidang studi yang
mendidik.
Dari serangkaian pelaksanaan kegiatan PPL PPG dalam Jabatan di SMP Negeri 2
Bandung pada tanggal 29 Agustus – 20 September 2019 dapat disimpulkan, antara lain:
1. Kegiatan PPL memberikan pengalaman kepada penulis dalam bidang pembelajaran guna
meningkatkan profesionalitas dalam mengajar.
2. Memberikan kesempatan kepada penulis untuk mempelajari, mengenal, dan memahami
permasalahan dalam proses KBM.
3. Pembelajaran yang dapat memotivasi peseta didik belajar dan dapat memanfaatkan media
pembelajaran, alat, dan bahan pembelajaran, dan sarana lainnya, dalam pembuatan
persiapan mengajar harus memperhatikan bebagai prinsip.
4. Kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandung merupakan wahana yang tepat
bagi penulis sebagai guru untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama prosses
daring (dalam jaringan) dan workshop di Universitas Pendidikan Indonesia.
5. Kemampuan guru abad 21 juga harus memahami isu-isu lokal dan global dan tanggap
terhadap perubahan budaya digital yang berkembang dan menunjukkan tindakan dengan
menjunjung tinggi etika dalam praktik profesionalnya. Kompetensi ini penting dimiliki
oleh guru era digital, karena pengetahuan dan informasi sangat cepat baik lokal maupun
global yang terkadang belum tentu sesuai dengan norma dan belum tentu teruji
kebenarannya, karena itu informasi dan pengetahuan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan ketika akan dijadikan sebagai bahan kajian dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Akademik. (2016). Paduan Program Pengalaman Lapangan (PPL)


Kependidikan dan Tenaga Pendidik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Poerwadarmin, W. J. (2007). Kamus Bahasa Indonesia (Vol. III). Jakarta: Balai
Pustaka.
LAMPIRAN-LAMPIRAN


Absensi Kehadiran PPL-PPG

Dokumentasi Kegiatan PPL-PPG

RPP PPL-PPG

iv
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gb. 1 Kegiatan Pembiasaan Rutin Pagi Senyum Sapa Salam

Gb. 2 Persiapan Pembiasaan Rutin (Sholat Dhuha)

Gb. 3Gb.
Kegiatan Piket
3 Kegiatan Harian
Piket Harian
Proses Kegiatan Belajar mengajar
(a) (b)

Gb.5 Kegiatan konsultasi dan bimbingan RPP dengan (a) guru pamong, (b) dosen pembimbing
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MATERI POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


SUB MATERI CIRI – CIRI MAHLUK HIDUP

Disusun oleh:
Ipan Taufik Rahman, S. Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Bandung


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Klasifikasi Makhluk hidup
Sub Materi : Ciri-Ciri Benda Dilingkungan Sekitar
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit ( 1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli, (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
jangkauan dan keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup3.2.1 Mengidentifikasi benda-benda di
dan benda berdasarkan karakteristik lingkungan sekitar.
yang diamati 3.2.2 Mengelompokkan makhluk hidup
dan benda tak hidup berdasarkan
ciri yang diamati
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian 4.2.1 Melakukan pengamatan makhluk
makhluk hidup dan benda di hidup dan benda tak hidup
lingkungan sekitar berdasarkan 4.2.2 Menyajikan hasil pengamatan
karakteristik yang diamati makhluk hidup dan benda tak hidup

C. Nilai Karakter
Religius, jujur, disiplin, gotong royong dan tanggung jawab

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi benda-benda di lingkungan sekitar
melalui pengamatan lingkungan sekitar dengan benar.
2. Peserta didik dapat mengelompokkan makhluk hidup dan benda tak hidup
berdasarkan ciri yang diamati melalui diskusi dan studi literasi dengan
benar.
3. Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan makhluk hidup dan benda
tak hidup melalui presentasi kelas dengan disiplin dan bertanggung jawab.

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
Benda- benda dilingkungan sekitar
• Segala sesuatu yang ada di sekitar kita terdiri atas benda-benda.
• Secara garis besar, benda-benda di alam semesta terdiri atas benda hidup
(mahluk hidup) dan benda tak hidup.
• Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari
jenis benda lainnya.
• Benda hidup memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bergerak, bernapas dan
memerlukan nutrisi, contohnya tumbuhan. Sedangkan benda mati tidak
memiliki ciri kehidupan tetapi memiliki karakteristik seperti bentuk,
ukuran, warna, keadaan permukaan, dan bahan penyusun benda,
contohnya bola.
• Benda-benda di lingkungan sekitar ada yang bersifat alami dan buatan
(hasil kerja manusia). Benda yang bersifat alami, contohnya: pasir,
udara, dan logam. Sedangkan benda yang bersifat buatan, contohnya:
pakaian, sepeda dan alat-alat dapur. Benda-benda tersebut ada yang
bersifat sederhana dan kompleks. Benda yang bersifat sederhana,
misalnya wajan karena bahan penyusunnya berupa logam tembaga.
Benda yang bersifat kompleks, misalnya mobil karena tediri dari
berbagai bahan, antara lain besi, aluminium, karet, kaca, kulit sintetis,
dan beberapa bahan lainnya.

2. Materi Remidial
• Materi yang belum dikuasai peserta didik seperti : pengelompokkan
benda di lingkungan sekitar
3. Materi Pengayaan
• Ciri-ciri mahluk hidup
Secara umum,ciri-ciri pada makhluk hidup adalah:
a. Bernapas
Bernapas adalah kegiatan menghirup udara yang diantaranya
mengandung oksigen (O2) dan mengeluarkan udara dengan
kandungan karbondioksida (CO2).
b. Memerlukan makanan dan minuman
Untuk beraktifitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari
manakah energi tersebut diperoleh? Untuk memperoleh energi,
makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman.
c. Bergerak
Bergerak adalah suatu bentuk reaksi makhluk hidup terhadap
rangsangan. Hewan mempunyai alat gerak aktif seperti
kaki,sayap,atau sirip maka gerakan yang terjadi disebut gerak aktif.
Sedangkan pada tumbuhan yang tidak mempunyai alat gerak aktif
,gerakkannya disebut gerak pasif.
d. Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh merupakan perubahan ukuran organisme karena
bertambahnya sel-sel dalam tubuh organisme. Atau secara
bahasanya perubahan ukuran suatu organisme dari kecil menjadi
besar.
Contoh:Batang tumbuhan yang tadinya 3 cm menjadi 6 cm.
Berkembang merupakan perubahan organisme kearah kedewasaan
dan biasanya tidak dapat diukur oleh alat ukur atau bersifat
kualitatif.
Contoh: pematangan sel ovum dan sel sperma.
e. Berkembangbiak
Berkembangbiak adalah proses makhluk hidup dalam menghasilkan
keturunannya agar kelangsungan jenisnya tetap terjaga.
f. Peka terhadap rangsangan (iritabilitas)
Iritabilitas adalah kemampuan makhluk hidup untuk menanggapi
rangsangan.
Contoh: kemampuan hidung menanggapi rangsangan bau
g. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan (Adaptasi)
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan
keadaan dirinya dengan lingkungan hidupnya..
Contoh: Adaptasi paruh burung terhadap jenis makanannya.

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, pengamatan, dan tanya jawab
3. Model : Kooperatif Learning

G. Media Pembelajaran
1. Media:
• Gambar tentang materi benda hidup dan benda tak hidup pada buku
siswa
• Lingkungan sekitar kelas/Lingkungan sekolah
• Handout “ klasifikasikasi Makhluk Hidup “
• Tulisan/gambar yang diproyeksikan (slide show)
• Video lingkungan sekitar
2. Alat dan bahan:
• Benda-benda di lingkungan sekitar

H. Sumber Belajar
1. Wahono,W. dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII
Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Halaman 32-37)
2. Wahono,W. dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
Kelas VII . Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Halaman 50-52)
3. Hand-out Klasifikasi Makhluk Hidup
4. LKPD 1 Pengklasifikasian Benda disekitar .

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Sintaks
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kooperatif
Pendahuluan Menyampaikan ▪ Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan 10 menit
tujuan dan salam lalu mengajak peserta didik berdoa

memotifasi siswa terlebih dahulu. (nasionalisme dan religius)


▪ Guru mengecek kehadiran peserta didik dan
menanyakan adakah yang tidak masuk pada
hari ini (kedisiplinan)
▪ Guru meminta peserta didik untuk mengamati
di sekitar kursi dan di bawah meja sudah bersih
dan tidak ada sampah (menjaga kebersihan
kelas)
Guru melakukan apersepsi dengan
mengaitkan pembelajaran yang pernah
diperoleh siswa pada pertemuan
Sintaks
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kooperatif
sebelumnya mengenai objek IPA dan
pengamatannya (rasa ingin tahu)
▪ Guru memotivasi peserta didik dengan
meminta peserta didik mengamati Video
tentang benda-benda di lingkungan sekitar
dan digiring untuk memperhatikan ciri-ciri
benda tersebut (berpikir kritis (4C))
▪ Guru mengarahkan jawaban peserta didik
dengan mengaitkan pembelajaran mengenai
benda hidup dan benda tak hidup.
▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
cakupan materi, dan metode penilaian yang
akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti Menyajikan Mengamati 40 menit
informasi ▪ Guru meminta peserta didik untuk
mengamati benda hidup dan benda tak hidup
yang ada di lingkungan sekitar kelas /
lingkungan sekolah (kreatif (4C))
Menanya
▪ Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya dimulai dari
pertanyaan LOTS hingga HOTS berdasarkan
pengamatan yang sudah dilakukan. Guru
mengharapkan peserta didik mengajukan
pertanyaan “Apa yang membedakan antara
benda tak hidup dan benda hidup?" (berpikir
kritis dan kreatif (4C))
▪ Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
Sintaks
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kooperatif
▪ Guru membagi peserta didik menjadi
Mengorganisasi- beberapa kelompok kecil terdiri dari 2 -3
kan siswa ke dalam peserta didik
kelompok- (kolaborasi (4C))
kelompok belajar ▪ Guru membagikan LKPD 1 pada masing-
masing kelompok
Membimbing Mencoba
kelompok bekerja ▪ Guru membimbing peserta didik membaca
dan belajar (literasi) dan memahami bacaan LKPD1,
melakukan kegiatan pengamatan mengenai
benda-benda yang ada di lingkungan sekitar
▪ Peserta didik melakukan pengamatan pada
berbagai benda-benda di lingkungan sekitar
untuk mengidentifikasi benda hidup dan
benda tak hidup
▪ Peserta didik menuliskan hasil pengamatan
dalam LKPD 1
▪ Peserta didik melakukan (literasi) (dapat
menggunakan buku siswa dan handout)
mengenai benda hidup dan benda tak hidup

Mengasosiasi
▪ Peserta didik bekerja sama (gotong
royong) dan saling menghargai dalam
kelompok untuk mendiskusikan hasil
pengamatan dan penelusuran dari berbagai
sumber yang ada
▪ Peserta didik dengan bimbingan guru
menggunakan data yang telah diperoleh dari
Sintaks
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kooperatif
hasil diskusi untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada LKPD 1 (kejujuran)
▪ Peserta didik menuliskan hasil kerjanya
pada lembar LKPD 1.
▪ Guru membimbing jalannya diskusi agar
selesai tepat waktu (kedisiplinan).
Mengomunikasikan (komunikasi (4C))
▪ Guru membimbing peserta didik dalam
kelompok untuk mempresentasikan hasil
pengamatan dan diskusi kelompok dengan
penuh tanggung jawab

Penutup Evaluasi ▪ Peserta didik bersama guru menyimpulkan 10 menit


hasil akhir diskusi dan pembelajaran
(kreatif, berkomunikasi dan berpikir kritis)
▪ Guru beserta peserta didik melakukan
refleksi kegiatan pembelajaran hari ini.
▪ Guru memberikan kuis kepada peserta didik
untuk mengetahui ketercapaian indikator
pembelajaran.
Memberikan ▪ Guru memberikan penghargaan (misalnya
Penghargaan pujian atau bentuk penghargaan lain yang
relevan) kepada kelompok yang berkinerja
baik
Memberikan ▪ Guru memberikan tugas lanjutan yaitu
Tindak Lanjut untuk mempelajari materi pertemuan
selanjutnya tentang ciri mahluk hidup
▪ Guru kembali meminta siswa mengamati
disekitar tempat duduk supaya tidak ada sampah
Sintaks
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kooperatif
yang tertinggal dan meminta petugas piket kelas
menghapus papan tulis (menjaga kebersihan
kelas )
▪ Guru menutup pembelajaran dengan salam
dan meminta salah seorang siswa memimpin
berdoa (religius)

Keterangan :
Huruf warna hijau : Penguatan Pendidikan Karakter
Huruf warna merah : 4C
Huruf warna biru : Literasi
Huruf warna ungu : pengembangan karakter peduli lingkungan

J. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a) Penilaian Sikap : penilaian observasi (jurnal)
b) Penilaian Pengetahuan : tes tertulis (Pilihan ganda)
c) Penilaian Keterampilan : penilaian kinerja
2. Instrumen Penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
▪ Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan
bentuk remedial dalam bentuk:
a) Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik di bawah
KKM.
b) Bimbingan kelompok, jika kurang dari 50% di bawah KKM.
▪ Pembelajaran Pengayaan
Untuk peserta didik di atas KKM, pengayaan berupa materi ciri-ciri
mahluk hidup.
Bandung,
Agustus 2019

Guru Pamong Mapel IPA Mahasiswa PPL


PPG

Neneng Kartini, M.Pd Ipan Taufik Rahman,


S.Pd
NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Hj. Erni kustiani, S.Pd. M.M


NIP.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

“Pengklasifikasian Benda di Sekitarku”

KELOMPOK:
Anggota:
1. .................................................
2. .................................................
3. .................................................
4. ………………………………………………………………
5. .................................................
6. .................................................
A. Tujuan Pengamatan

1. Peserta didik dapat mengamati perbedaan makhluk hidup dan tak


hidup.
2. Peserta didik dapat membedakan makhluk hidup dan tak hidup.

B. Informasi
Perhatikan Gambar 1 di samping!
Pernahkah kamu memperhatikan beraneka
ragam makhluk hidup dan benda mati yang ada di
sekitar kalian? Di lingkungan sekitar kita terdapat
banyak sekali benda. Benda tersebut digolongkan
kedalam makhluk hidup dan benda mati. Antara
makhluk hidup dengan benda mati dibedakan
dengan adanya gejala kehidupan. Makhluk hidup
menunjukkan adanya ciri-ciri atau gejala-gejala
kehidupan, sedangkan benda mati tidak
menunjukkan gejala-gejala kehidupan. Untuk lebih
memahaminya, maka lakukanlah kegiatan pada
LKPD 1 berikutini.
Gambar 1.Berbagaijenismakhlukhidup di sekitarkita
(http:// envis.maharashtra.sea-animals/19870998.jpg)
C. Langkah Pengamatan
1. Keluarlah dari kelas menuju ke daerah sekitarmu sesuai dengan daerah
yang ditetapkan oleh gurumu
2. Amati dan catatlah benda-benda yang ada di sekelilingmu selama 10
menit.
3. Tuliskan benda yang kamu amati pada table pengamatan!
4. Golongkan benda tersebut kedalam benda hidup atau tak hidup sesuai
pada table pengamatan.
5. Analisislah hasil pengamatan yang telah kamu lakukan dengan menjawab
beberapa pertanyaan yang ada pada LKPD 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

D. Data Hasil Pengamatan


Tuliskan benda yang kalian amati!
Tabel 1. Pengelompokkan Hasil Pengamatan Benda
digolongkan
Tumbuh adaptasi
No Nama benda Perkem
Iritabilit Memerluk dan
Bergerak Bernafas bangbia
as an nutrisi berkemb
kan
ang
1

2.

3.

7.

8.

9.

10.

E. Analisis Hasil Pengamatan


1. Berdasarkan hasil pengamatanmu, terdapat berapa benda yang
termasuk benda/makhluk hidup?
_________________________________________________________________
___________
2. Berdasarkan pengamatan pada ikan, apa yang akan terjadi jika
botol/tempat hidupnya di tutup rapat selama 90 menit tanpa ada
tumbuhan hidup didalamnya?

______-
___________________________________________________________________
_________________________________________________
F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatanmu maka dapat disimpulkan bahwa


benda dapat digolongkan menjadi …………………………………….. dan
…………………………………….., benda hidup contohnya
……………………………………………………………………, sedangkan benda tak hidup
contohnya …………………………………………………………………….
Ciri-ciri Makhluk Hidup
1. Bergerak
2. Irritabilitas
3. Memerlukan Nutr
4. Bernafas
5. Tumbuh d
berkembang
6. Berkembangbiak
7. Adaptasi
8. Mengeluarkan
sisa

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Kompetensi dasar : 3.2


Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati.

A. Pendahuluan
Kalian pasti mengetahui bahwa di dunia ini memiliki keanekaragaman
makhluk hidup dan memiliki ciri-ciri yang membedakan satu dengan yang lain.
Tahukah kalian keanekaragaman makhluk hidup itu dapat disederhanakan
menjadi kelompok-kelompok yang memiliki persamaan yang dimiliki oleh
makhluk hidup tersebut ? kelompok-kelompok tersebut terbagi menjadi suatu
kelompok besar yaitu kingdom (kerajaan). Di dalam kelompok yang
mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut ditemukan lagi perbedaan-perbedaan.
Kemudian dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil
dengan persamaan ciri yang sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan
makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut taksonomi. Untuk lebih
jelasnya, mari simak penjelasan berikut !

B. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Di lingkungan
sekitar kita terdapat
banyak sekali benda .
Benda tersebut
digolongkan ke dalam
benda hidup (makhluk
hidup) dan benda mati.
Antara makhluk hidup
dengan benda tak hidup
dibedakan dengan adanya
gejala kehidupan. Makhluk
hidup
menunjukkan adanya ciri-
ciri atau gejala- gejala
kehidupan, sedangkan

Gambar 1. Klasifikasi makhluk hidup lima kingdom


Sumber : www.Google.com.

benda mati tidak menunjukkan gejala-gejala kehidupan. Gejala kehidupan tersebut


yaitu sebagai berikut.

1. Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau
sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak
yang dilakukan pada tumbuhan antara lain gerak menutupnya daun putri malu
jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari,
dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada
hewan juga terdapat gerak, antara lain gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu
alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak
berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)


Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang
(iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut.
• Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan
menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
• Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
• Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang,
misalnya bersin.
3 . Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap
makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh
makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi
tergantung pada makhluk hidup lainnya.

4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga
memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan
vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang,
cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata,
pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia
bernafas dengan paru-paru.

5 . Tumbuh dan Berkembang


Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang
irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi
oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

6 . Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian
jenisnya.
Cara berkembangbiak sebagai berikut.
• Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur
dan sel sperma.
• Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan
sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.

7 . Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi,
yaitu:
• Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.
Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam
mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas
bidang penguapan.
• Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi
alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila
berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental Adaptasi
tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah
lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke
permukan secara periodik

8. Mengeluarkan Zat Sisa


Semua mahluk hidup mengeluarkan zat sisa yang bias berbahaya dan bias
meracuni tubuhnya. Organ ekskresi pada manusia terdiri dari paru – paru
mengeluarkan zat sisa berbentuk gas karbondioksida dan uap air, kulit
mengeluarkan zat sisa berupa keringat, ginjal mengeluarkan zat sisa berupa urin
dan anus mengeluarkan zat sisa berupa feses.
Sedangkan pada tumbuhan zat sisa di keluarkan melalui bagian stomata dan
lentisel.
KISI-KISI PENILAIAN SIKAP
KD 3.2 IPA KELAS VII SEMESTER 1

Kompetensi Dasar Butir Nilai Teknik Bentuk


Sikap Penilaian Instrumen
3.2 Mengklasifikasikan makhluk Disiplin Observasi Jurnal
hidup dan benda berdasarkan Jujur
karakteristik yang diamati Percaya diri
4.2 Menyajikan hasil
pengklasifikasian makhluk
hidup dan benda di lingkungan
sekitar berdasarkan
karakteristik yang diamati

Petunjuk Pengisian Jurnal:


1) Periode pengamatan dilaksanakan selama satu bulan.
2) Pada kolom ‘waktu’, menuliskan tanggal dan hasil munculnya perilaku yang
perlu dicatat.
3) Pada kolom ‘perilaku’, menuliskan perilaku siswa yang dianggap sangat baik
dan/atau kurang baik (menonjol) atau perubahan perilaku siswa yang menjadi
lebih baik saat pengamatan.
4) Dalam kolom ‘butir sikap’,tuliskan karakter yang sesuai dengan sikap yang
dimunculkan oleh siswa.
5) Pada kolom ‘tindak lanjut’, menuliskan tindakan yang dilakukan guru sebagai
respon terhadap perilaku siswa yang muncul.
JURNAL PENGEMBANGAN SIKAP

Mata Pelajaran : IPA


Kelas : VII
Periode Pengamatan : Agustus
Semester : Satu
Tahun : 2019/2020

Tindak
No. Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

Keterangan :
Jika Ya mendapatkan skor 1
Jika Tidak, tidak mendapkan skor
Petunjuk Perhitungan Skor Sikap
Rumus perhitungan skor Akhir
Jumlah skor yang diperoleh x 100 = Skor akhir
Skor maksimal

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


Displin
No. Pernyataan Ya Tidak
1) Masuk kelas tepat waktu
2) Mengumpulkan tugas tepat waktu
3) Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
4) Memakai seragam sesuai tata tertib

Jujur

No. Pernyataan Ya Tidak


1) Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian atau
ulangan, tidak menjadi plagiat
2) Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa
adanya
3) Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

Percaya Diri

No. Pernyataan Ya Tidak


1) Berani presentasi ke depan kelas
2) Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan
3) Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
4) Mampu membuat keputusan dengan cepat
5) Tidak mudah putus asa/pantang menyerah
Keterangan:
Jika Ya mendapat skor 1
Jika Tidak mendapat skor 0
Petunjuk Perhitungan Skor Sikap
Rumus Penghitungan Skor Akhir
x 100 = Skor akhir
Pedoman Penilaian Sikap
Indikator Penilaian
No. Nama Siswa Disiplin Jujur Percaya Diri Jumlah Rata-Rata
Skor
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Indikator Penilaian
No. Nama Siswa Disiplin Jujur Percaya Diri Jumlah Rata-Rata
Skor
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Lampiran 2
KISI-KISI PENILAIAN PENGETAHUAN

Jenjang Pendidikan : SMP Negeri 2 Bandung


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VII/ Ganjil
Jumlah soal : 5 butir
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal No. Kunci Rubrik Penilaian


Soal Jawaban
3.2 Mengklasifikasikan Ciri-ciri benda di Disajikan ilustrasi, peserta 1 C • Satu butir soal yang
makhluk hidup lingkungan didik menjelaskan dijawab benar
dan benda sekitar pengertian benda hidup 2 C mendapat skor 1
berdasarkan dan tak hidup • Satu butir soal yang
karakteristik yang Disajikan data, peserta 3 3D dijawab salah/tidak
diamati didik dapat 4 3 menjawab mendapat
mengidentifikasi benda- 5 C skor 0
benda di sekitar yang B
benda hidup dan benda tak • Nilai =
hidup 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
SOAL
Petunjuk :
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawabahan A, B, C, atau D sebagai jawaban yang
paling benar!

1. Banyak ditemukan benda – benda di lingkungan sekitar, seperti batu, tanaman, kucing,
tanah, dan anjing. Benda-benda tersebut ada yang disebut benda hidup dan benda tak hidup.
Benda tak hidup adalah …
A. Benda yang tidak bisa bergerak
B. Benda yang memiliki ciri-ciri kehidupan
C. Benda yang tidak memiliki ciri-ciri kehidupan
D. Benda yang bisa tumbuh dan berkembang
5. Cara adaptasi elang untuk memenuhi kebutuhan makanannya berupa daging dari hewan
mangsa adalah...
a. Memiliki sayap yang lebar dan kuat
b. Mampu terbang dengan ketinggian tertentu
c. Memiliki cakar yang kuat dan tajam
d. Memiliki mata yang mampu melihat jauh
3. Perhatikan ciri mahkluk hidup berikut.
1. Planaria melakukan fragmentasi
2. Beruang kutub melakukan hibernasi
3. Pohon jati meranggas di musim kemarau
4. Serangga melakukan partenogenesis
Ciri bahwa mahkluk hidup bereproduksi ditunjukkan oleh data nomor...
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 4 dan 1
4. Ciri mahkluk hidup yang membedakan antara tumbuhan dan hewan adalah...
a. Tumbuhan peka terhadap rangsang, hewan tidak
b. Tumbuhan tidak bergerak, hewan bergerak
c. Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri, hewan tidak
d. Tumbuhan tidak bernapas, hewan bernapas
5. Ciri mahkluk hidup bernapas di tunjukkan pada pernyataan...
a. Tunas tumbuhan tumbuh ke arah cahaya
b. Lumba-lumba secara periodik muncul kepermukaan air
c. Manusia mengeluarkan keringat
d. Daun putri malu mengatup setelah di sentuh

50
51
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MATERI POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


SUB MATERI KLASIFIKASI 5 KINGDOM

Disusun oleh:
Ipan Taufik Rahman, S. Pd

52
PENDIDIKAN PROFESI GURU IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Bandung


Kelas / Semester : VII / 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Klasifikasi Makhluk Hidup
Sub Materi : Klasifikasi 5 kingdom
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2. Mengklasifikasikan 3.2.3 Mengetahui dasar pengelompokan mahluk
makhluk hidup dan benda hidup menjadi 5 kingdom
berdasarkan karakteristik 3.2.4 Mengelompokkan makhluk hidup
yang diamati. berdasarkan prinsip klasifikasi 5 kingdom

53
4.2. Membuat skema siklus 4.2.1 Menyajikan mind map (peta konsep)
hidup beberapa jenis pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
mahluk hidup yang ada di prinsip klasifikasi 5 kingdom

lingkungan sekitarnya, dan


slogan upaya
pelestariannya

C. NILAI KARAKTER
Religius, jujur, disiplin, gotong royong dan tanggung jawab

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui literasi, pengamatan dan diskusi melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik
dapat:
1. Menjelaskan dasar klasifikasi mahluk hidup menjadi 5 kingdom
2. Mendeskripsikan ciri dari masing – masing kingdom
3. Menyajikan hasil diskusi mengenai klasifikasi mahluk hidup dan mempresentasikanya

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Reguler dan Remidial
Faktual
a. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Pada Tahun 1969, Robert H.Whittaker memperkenalkan klasifikasi lima kingdom
dengan mempertimbangkan tingkat makhluk hidup, sel, dan jenis nutrisinya. Sistem
klasifikasi inilah yang sekarang banyak digunakan. Kelima Kingdom tersebut adalah
sebagai berikut.

Konseptual
54
b. Dasar Klasifikasi 5 kingdom
• Kingdom Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan
Multiseluler, membelah diri Terdiri dari: bakteri (misalnya spirillum, basil, dan
kokus) dan sianobakteri (ganggang biru)
• Kingdom Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
Anggota protista ada yang menyerupai tumbuhan (alga hijau), menyerupai hewan
(Amoeba dan Paramaecium), dan menyerupai jamur.
• Kingdom Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
• Kingdom Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler.
• Kingdom Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
Prosedural
Awal mula klasifikasi makhluk hidup dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) kingdom Plantea (tumbuhan)dan (2) Kingdom Animalia
(hewan).Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom.Klasifakisi jenis ini muncul menyusul
terungkapnya jamur sebagai makhluk yang berbeda dengan tumbuhan. sistem
klasisikasi tiga kingdom yang terdiri dari; (1) kingdom plantea
(tumbuhan), (2) kingdom animalia (hewan) dan (3) kingdom fungi.Sistem Klasifikasi
Empat Kingdom. Merupakan sistem klasifikasi yang mengkelompokkan makhluk
hidup ke dalam empat kelompok; (1) kingdom plantae (tumbuhan), (2) kingdom
animalia (hewan), (3) kingdom fungi, dan (4) kingdom monera.Sistem Klasifikasi
Lima Kingdom. Merupakan sistem klasifikasi yang mengkelompokkan makhluk
hidup ke dalam lima kelompok; (1) kingdom plantea (tumbuhan), (2) kingdom
animalia (hewan), (3) kingdom fungi, (4) kingdom monera dan (5) kingdom protista

Metakognitif
Manfaat kita mempelajari klasifikasi mahluk hidup adalah

1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2. Agar hubungan kekerabatan antar makhluk hidup dapat diketahui.

2. Materi Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar minimal, maka peserta didik tersebut diberi
program pengayaan sebagai berikut: mencari informasi lebih dalam mengenai anggota dari masing –
masing kingdom
F. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi Kelompok
55
G. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN
1. Media
a. Slide Powerpoint,
c. Lembar kerja peserta didik
d. Aplikasi quizizz
2. Alat
a. Laptop
b. Kertas dan pensil

H. SUMBER BELAJAR
a. Buku: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Hand Out
c. Power point
d. Internet

1. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Langkah-langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model Discovery waktu
Pendahuluan ✓ Guru memberi salam dan menyapa peserta 10 menit
didik serta mengecek kehadiran peserta
didik.
Apersepsi dan Motivasi
✓ Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan pengetahuan sebelumnya
✓ Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran
✓ Guru memberikan motivasi
Kegiatan Inti 1. Stimulation ✓ Peserta didik diminta membaca materi dari 60 menit
(simullasi/ buku paket atau buku-buku penunjang lain,
Pemberian yang berhubungan dengan : Mengelompokan

rangsangan) mahluk hidup berdasarkan prinsip klasifikasi

✓ Peserta didik diminta mendengarkan


pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan: Mengelompokan mahluk hidup
berdasarkan prinsip klasifikasi 5 kingdom
56
2. Problem Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
statemen untuk mengidentifikasi masalah, dengan
(pertanyaan/ mengajukan pertanyaan:
identifikasi ✓ Bagaimana pengelompokan mahluk hidup
masalah) berdasarkan prinsip klasifikasi 5 kingdom?
3. Data collection ✓ Peserta didik membentuk kelompok, dengan
(pengumpulan jumlah anggota 4-5 orang
data) ✓ Peserta didik melakukan kegiatan diskusi
mengidentifikasi pengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan prinsip klasifikasi 5 kingdom
✓ Peserta didik membuat mind map (peta
konsep) pengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan prinsip klasifikasi 5 kingdom
4. Data processing ✓ Peserta didik mendiskusikan mind map
(pengolahan masing-masing kelompok apakah sudah
data) sesuai atau tidak
5. Verification ✓ Guru meminta salah satu kelompok untuk
(pembuktian) mempresentasikan hasil diskusi
✓ Kelompok lain memverifikasi data dengan
membandingkan hasil diskusinya dengan
dibimbing oleh guru.
6. Generalization ✓ Peserta didik menyimpulkan hasil percobaan
(menarik ✓ Guru memberikan penguatan
kesimpulan/
generalisasi)
Penutup ✓ Peserta didik mereview hasil kegiatan 10 m
pembelajaran e
n
✓ Guru memberikan soal quiz
i
✓ Guru melakukan refleksi t
✓ Guru memberikan salam penutup

J. PENILAIAN
1. Jenis / tehnik penilaian dan bentuk instrumen

Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen Bentuk Instrumen


Sikap Observasi Lembar Observasi Jurnal
Pengetahuan Tes tertulis Lembar tes tulis Uraian
Keterampilan Tes Kinerja Lembar Pengamatan Rubrik pengamatan
57
2. Instrumen penilaian
a). Sikap
Bentuk Instrumen : Jurnal

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Rasa ingin tahu (curiosity)
2 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
3 Kerjasama

Lembar Pengamatan Penilaian Sikap

Catatan Perilaku
No Nama Peserta Didik Total Skor
Kerjasama Komunikasi
1
2
3
4
5

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Kerjasama 2. ada pembagian tugas yang jelas, dan melaksnakan tugas yang telah
diberikan
2. tidak ada pembagian tugas yang jelas, tetapi semua anggota kelompok
bekerjasam
1. tidak ada pembagian tugas yang jelas dan hanya beberapa orang saja
yang bekerja
2 Komunikasi 3. melakukan komunikasi secara aktif
2. melakukan komunikasi kurang aktif
3. melakukan komunikasi secara pasif

b). Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Instrumen : Lembar tes tulis
Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda
Kompetensi
No Indikator Soal
Dasar
1 Mengklasifika Mengelomp Sistem klasifikasi lima kingdom dikembangkan oleh ….
sikan makhluk okkan a. Carolus Linnaeus
hidup dan makhluk b. Robeert Hooke
benda hidup
c. Robeert H. Wittaker
58
berdasarkan berdasarkan d. Aristoteles
2 karakteristik prinsip Pengelompokan makhluk hidup ke dalam lima kingdom yang
yang diamati. klasifikasi 5
tepat adalah….
kingdom
a. Monera, protista, jamur, tumbuhan, hewan
b. Monera, protista, fungi, jamur, plantae
c. Monera, plantae, fungi, animalia, hewan
d. Monera, protista, fungi, plantae, tumbuhan
3 Seorang siswa mengamati makhluk hidup dengan
mikroskop, diperoleh ciri sebagai berikut : Tubuh tersusun
dari benang-benang halus disebut hifa, dan memiliki spora.
Makhluk hidup ini termasuk kingdom ....
a. Plantae
b. Fungi
c. Protista
d. Alga
4 Berdasarkan sistem klasifikasi lima kingdom, bakteri dan
ganggang biru termasuk kedalam dunia ....
a. Fungi
b. Monera
c. Plantae
d. Protista
5 Ciri-ciri kingdom monera yang benar adalah….
a. Anggotanya ada yang uniseluler dan multiseluler
b. Bersifat prokariotik
c. Bersifat eukariotik
d. Memiliki dinding sel
6 Tumbuhan paku memiliki struktur di bawah daun yang
merupakan tempat spora. Struktur tersebut adalah….
a. Sorus
b. Sporofil
c. Gametofit
d. Sporofit
7 Pernyataan tentang tumbuhan monokotil di bawah ini yang
tidak benar adalah….
a. Daun berbentuk pita, urat daun sejajar
b. Batang berupa empulur, tidak bercabang dengan ruas-
ruas yang jelas
59
c. Akar serabut
d. Bagian bunga berjumlah empat, lima, atau kelipatannya
8 Hewan dikelompokkan menjadi invertebrata dan vertebrata
berdasarkan adanya….
a. Punggung
b. Tulang belakang
c. Tulang ekor
d. Tulang dada
9 Yang disebut hewan berongga adalah….
a. Porifera
b. Cnidaria
c. Arthropoda
d. Echinodermata
10 Perhatikan ciri-ciri hewan berikut.
- Bersisik
- Suhu tubuh sesuai suhu lingkungan
- Bernapas dengan dengan paru-paru
Hewan yang memiliki ciri diatas termasuk dalam kelompok….
a. Amfibia
b. Reptilia
c. Aves
d. Mamalia

No Kunci jawaban No soal Kunci jawaban


soal
1 C 6 A
2 A 7 D
3 B 8 B
4 B 9 D
5 B 10 B
Skor Maksimum : 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Ket : Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑥100

c) Keterampilan
Teknik Penilaian : Tes Kinerja
Instrumen : Lembar Pengamatan
Bentuk Instrumen : Rubrik Pengamatan

INDIKATOR TEKNIK
NO KOMPETENSI DASAR MATERI
PENILAIAN

60
1 Membuat skema siklus hidup Klasifikasi Menyajikan mind map (peta Tes kinerja
beberapa jenis mahluk hidup Makhluk konsep) pengelompokkan makhluk
yang ada di lingkungan hidup berdasarkan prinsip
Hidup klasifikasi 5 kingdom
sekitarnya, dan slogan upaya
pelestariannya

SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1 Peta konsep yang sesuai urutan materi system klasifikasi 5 kingdom √
2 Mempresentasikan hasil diskusi √
Jumlah Skor maksimum 4

Rubrik Penilaian Kinerja


NO Indikator Rubrik
1 Peta konsep yang sesuai urutan materi 2 = Sesuai dengan urutan materi
system klasifikasi 5 kingdom 1 = Kurang sesuai dengan urutan materi
0 = Tidak sesuai dengan urutan materi
2 Mempresentasikan hasil diskusi 2 = terampil
1 = cukup terampil
0 = kurang terampil
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Ket : Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
x 100

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan berupa latihan akhir bab 2.
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang Keterangan
No Peserta Tindakan Setelah
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1

b. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar minimal, maka peserta didik tersebut diberi
program pengayaan sebagai berikut: mencari informasi lebih dalam mengenai anggota dari masing –
masing kingdom

61
Bandung , Agustus 2019
Guru Pamong, Guru PPL PPG,

Neneng Kartini, M.Pd Ipan Taufik Rahman, S.Pd


NIP : NIM :

Mengetahui,
Kepala sekolah,

Hj. Erni kustiani, S.Pd. M.M


NIP:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Bandung


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX/ 1
Materi Pokok : Sistem Perkembangbiakan Pada Tumbuhan dan Hewan
Sub Materi Pokok : Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Angiospermae
Pertemuan : 1 (pertama)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti
• KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
• KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. 62
• KI3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
• KI4 :Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secarakreatif,
produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan
teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Mengidentifikasi bagian yang berperan dalam proses perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan Angiospermae
3.2.2 Membandingkan perkembangbiakan vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan
Angiospermae.
4.2.1 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan
Angiospermae melalui kegiatan mencangkok

D. Nilai Karakter
Percaya diri, kerja sama dan tanggung jawab
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pengamatan, diskusi dan eksperimen, peserta didik dapat :
1. Mengidetifikasi bagian yang berperan dalam proses perkembangbiakan vegetatif
pada tumbuhan Angiospermae
2. Membuat perbandingan perkembangbiakan perkembangbiakan vegetatif alami
dan buatan pada tumbuhan Angiospermae.
3. Menyajikan dua karya hasil perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan
Angiospermae.
F. Materi
a. Faktual

63
Sumber : materikimia.com
Perkembangbiakan vegetatif buatan terbagi menjadi 5 macam, yaitu mencangkok,
merunduk, menyambung (enten), menempel (okulasi), setek
b. Konseptual
Perkembangbiakan Vegetatif dibagi menjadi dua bagian yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. perkembangbiakan vegetatif
alami adalah tumbuhan yang dapat berkembangbiak dengan bagian tubuhnya sendiri
tanpa bantuan dari manusia. Perkebangbiakan vegetatif buatan adalah
perkembangbiakan tanaman yang terjadi atas bantuan manusia
c. Prosedural
Langkah-langkah stek batang ketela pohon yaitu :
a) Siapkan polybag yang sudah diisi dengan tanah subur
b) Pilihlah batang singkong yang sudah cukup tua dan potonglah dengan ukuran
sekitar 20 cm dengan sedikit miring.
c) Tanamlah batang singkong kedalam polybag. Perhatikan mata tunas, hindari
untuk meletakkan dengan terbalik. Posisikan batang sedikit miring jika batang
dipotong miring.
d) Padatkan tanah dengan perlahan
Langkah-langkah stek daun Begonia yaitu :
a) Siapkan polybag yang berisi tanah.
b) Pilihlah daun yang sudah sehat
c) Potong daun mulai dari pangkal menjadi 4 – 5 bagian membentuk segitiga
d) Pastikan terdapat pembuluh daun disetiap potongannya
e) Tanamlah potongan media dengan posisi agak miring

64
d. Metakognitif
Melalui pengamatan dan praktikum perkembangbiakan vegetatif akan membuat kita
menjadi paham akan arti pentingnya keragaman pada tumbuhan dan cara
melestarikannya.

G. Media/Alat Pembelajaran/Bahan
1. Media :
Infokus, Handphone, Laptop, LKPD
2. Alat Pembelajarn :
Alat tulis, Buku, Pisau
3. Bahan :
Batang tumbuhan dikotil
H. Bahan dan Sumber Belajar
1. Zubaidah, Siti, dkk. 2018. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA jenjang SMP/MTs Kelas IX
Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan. (Hal. 52 – 62)
2. Zubaidah, Siti, dkk. 2018. Buku Guru Mata Pelajaran IPA jenjang SMP/MTs Kelas IX.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. (Hal. 139 – 144)
3. Lingkungan sekitar
4. PPT
5. Internet

I. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi dan Eksperimen

J. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan

Persiapan ➢ Ketua kelas menyiapkan kelasnya dan 10’


memimpin doa
➢ Guru mengecek kehadiran peserta
65
didik.

Apersepsi ➢ Peserta didik mengamati video


mengenai “bisnis nursery”
➢ Peserta didik menjawab pertanyaan
dari guru:
- Informasi apa yang kamu dapatkan
dari berita tersebut? Jawab:
informasi mengenai bisnis nursery
yaitu menjual tanaman hias.
- Apa yang dilakukan pemilik agar
tanaman hias yang dimilikinya
bertambah banyak dan dapat
memenuhi permintaan pembeli?
Jawab: dengan cara
mengembangbiakkan tanaman hias
tersebut.
➢ Peserta didik menyimak penjelasan
bahwa tumbuhan akan bertambah
banyak apabila dikembangbiakkan.
Perkembangbiakan pada tumbuhan
terbagi menjadi 2 yaitu
perkembangbiakan vegetatif (tidak
kawin), dan perkembangbiakan
generatif (secara kawin). Untuk lebih
jelasnya akan kita bahas dalam materi
“perkembangbiakan vegetatif
tumbuhan Angiospermae”

Motivasi
➢ Perkembangbiakan vegetatif banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari – hari
seperti yang sering kalian lakukan pada
saat menanam tanaman hias di rumah.
66
Jika sudah tahu cara – caranya, kalian
bisa juga membuka bisnis sendiri
seperti pada video tersebut.
➢ Penasaran bukan dengan
perkembangbiakan vegetatif seperti
apa? Ayo kita pelajari pembahasannya!
➢ Peserta didik membaca tujuan
pembelajaran pada power point yang
ditampilkan

Kegiatan Inti
Mengamati
➢ Peserta didik mengamati tumbuhan
Menstimulus
ketela pohon yang dibawa oleh guru.
60’
Menanyakan
➢ Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai tumbuhan stroberi.
Identifikasi Masalah
➢ Guru menginventaris pertanyaan peserta didik
dan mengarahkan pertanyaan – pertanyaan
agar dapat dijawab melalui kegiatan
Mengumpulkan Informasi
➢ Peserta didik duduk dengan kelompok yang
masing – masing beranggotakan 5-6 orang
➢ Peserta didik dalam kelompok membaca dan
memahami LKPD yang diberikan oleh guru
➢ Peserta didik diarahkan untuk mengamati
Pengumpulan data bahan – bahan yang sudah disediakan oleh guru
dan diminta mengidentifikasi tumbuhan yang
berperan dalam proses perkembangbiakan
vegetatif dan membedakan perkembangbiakan
vegetatif alami dan vegetatif buatan.
➢ Peserta didik menuangkan hasil
pengamatannya pada tabel pengamatan
Mengasosiasi/menalar
➢ Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan
Pengolahan data bersama teman kelompoknya.
➢ Mencari informasi dari buku dan sumber
lainnya seperti internet.
67
➢ Menjawab pertanyaan yang ada pada LKPD
➢ Peserta didik bersama kelompoknya membuat
karya perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan.
Mengkomunikasikan
➢ Peserta didik bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil diskusi
➢ Kelompok – kelompok siswa yang tidak
sedang tampil memberi tanggapan/ pertanyaan
Pembuktian
➢ Kelompok presentasi memberi respon atas
pertanyaan yang diberikan, dan guru memberi
konfirmasi untuk meluruskan pernyataan –
pernyataan yang belum jelas.dalam rangka
memantapkan konsep.
Penutup
Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan bahwa tumbuhan Angiospermae
dapat dikembangbiakkan dengan cara vegetatif
Konfirmasi
alami dan buatan

➢ Guru memberikan apresiasi kepada semua 10’


Penghargaan kelompok diskusi

➢ Guru bertanya jawab mengenai pengamatan


Tanya Jawab dan praktikum yang sudah dilaksanakan

➢ Peserta didik menjawab soal evaluasi


Post test

➢ Peserta didik diingatkan mengenai materi


pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya dan memberikan

Pemberian Tugas/Materi tugas untuk membaca buku halaman 63 –


79 tentang “Perkembangbiakan Generatif
pada Tumbuhan Angiospermae”,

➢ Guru menutup pelajaran dan mengucap


Mengakhiri pelajaran
salam

K. Penilaian
1. Tekhnik
68
a. Sikap : Jurnal
b. Ketrampilam : Unjuk Kerja
c. Pengetahan : Tertulis ( pilihan ganda)

2. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


a. Remidial
Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian. Pembelajaran remedial
yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 75%
• belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 75%
• bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• pemanfaatan tutor sebaya

CONTOH PROGRAM REMIDIAL


Satuan Pendidikan : .........................................................................
Kelas/Semester : .........................................................................
Ulanga harian Ke : .........................................................................
Bentuk Ulangan Harian : .........................................................................
Materi Ulangan harian : .........................................................................
KKM : .........................................................................
No Nama Peserta Nilai Nilai Nilai Ket
Didik Ulangan Setelah Akhir
Remidial
1

dst

b. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan atau pendalaman
materi (kompetensi) berupa teknologi reproduksi pada tanaman.

69
Bandung, September 2019
Guru Pamong Mapel IPA Mahasiswa PPL PPG

Neneng Kartini, M.Pd Ipan Taufik Rahman, S.Pd


NIP.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hj. Erni kustiani, S.Pd. M.M
NIP.

70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Bandung


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Klasifikasi Makhluk Hidup
Sub Materi : Kunci Determinasi
Alokasi Waktu : 2 JP

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan procedural dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan 3.2.1 Mengklasifikasikan tumbuhan dengan
benda berdasarkan karakteristik yang kunci determinasi
diamati
4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian 4.2.1 Melakukan pengamatan morfologi
makhluk hidup dan benda di lingkungan tumbuhan
sekitar berdasarkan karakteristik yang 4.2.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian
diamati tumbuhan melalui kegiatan
presentasi

C. Nilai Karakter
Religius, jujur, disiplin, gotong Royong dan Tanggung Jawab
D. Tujuan Pembelajaran
3.2.4.1 Peserta didik dapat mengklasifikasikan dua jenis tumbuhan dengan kunci
determinasi dan aplikasi Plant Snape melalui kegiatan praktikum mengamati
morfologi tumbuhan, kajian literatur dan diskusi yang dipandu LKPD.
3.2.4.2 Peserta didik dapat mempresentasikan hasil praktikum pengklasifikasian dua
jenis tumbuhan dengan penuh percaya diri.

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler dan Remidial
Konseptual
71
Klasifikasi makhluk hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengelompokkan makhluk hidup. Adanya klasifikasi bertujuan supaya objek (makhluk
hidup) yang sangat beragam bisa disederhanakan, yaitu dengan mencari persamaannya.
Baik persamaan anatomi (struktur tubuh), morfologi (bentuk luar tubuh), fisiologi (fungsi
alat tubuh), perilaku, serta hubungan kekerabatan genetika. kunci dikotom adalah cara
atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk
hidup
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kunci determinasi adalah sebagai
berikut.
Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan
yang lain ditolak
Ciri yang dimasukkan mudah diamati
Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat
dimengerti orang

Menggunakan kalimat sesingkat mungkin


Faktual
Contoh : Pertulangan daun menyirip …………….
Pertulangan daun tidak menyirip ……….

Prosedural
Kunci Determinasi Hewan
1. a. Tidak bertulang belakang ………………………....(bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang …...………… (bila ya lanjutkan ke nomor 3)
2. a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ……………siput
b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku …………… (bila ya lanjutkan ke nomor 4)
3. a. Bergerak dengan sirip ………………………………ikan
b. Bergerak bukan dengan sirip ……………………… (bila ya lanjutkan ke nomor 6)
4. a. Bersayap ………………………………………...….(bila ya lanjutkan ke nomor 5)
b. Tidak bersayap …………………………………..…lipan 72
5. a. Menyusui anaknya …………………………………mamalia

Metakognitif
Dengan mempelajari klasifikasi mahluk hidup, diharapkan peserta didik mengetahui cara
pengklasifikasikan mahluk hidup dan mengetahui manfaat dari masing – masing mahluk
hidup sehingga bisa lebih menjaga komponen mahluk hidup yang ada di lingkungan
sekitar. Karena pada dasarnya kita tidak akan bisa hidup tanpa komponen tersebut

2. Materi Pengayaan
Peserta didik yang nilai di atas kkm diberi pengayaan berupa kegiatan mengidentifikasi
berbagai jenis tumbuhan seperti di bawah ini.
Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan gambar di atas, kelompokkan tanaman tersebut berdasarkan


tingkat kekerabatannya!
Berikut adalah kuncinya:

3. Materi Remedial
73
Materi remidial tentang pengklasifikasian makhluk hidup yang belum dikuasai
peserta didik.

F. Media Pembelajaran
Media : PPT, video keanekaragaman mahluk hidup
Alat dan Bahan : LCD/proyektor, tumbuhan yang ada di taman

G. Sumber Belajar
1. Sumber Belajar Peserta didik
a. Buku Peserta didik
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Siswa: Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal. 32-91)
b. Lembar Kegiatan Peserta didik
LKPD Klasifikasi Makhluk Hidup dan Kunci Determinasi
c. Lingkungan sekitar (Taman Sekolah)
d. Sumber lain yang relevan
2. Sumber Belajar Guru

a. Buku Guru

H. Pendekatan dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Praktikum

74
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Klasifikasi Makhluk Hidup dan Kunci Determinasi (2 JP)
Tahap Sintak Kegiatan Waktu
Discovery (menit)
Pendahuluan Orientasi : 10
• Guru mengucapkan salam
• Guru meminta seorang peserta didik
untuk memimpin do’a
• Guru mengecek kehadiran peserta
didik
• Guru mempersiapkan peserta didik
untuk belajar
• Peserta didik diminta duduk secara
berkelompok sesuai dengan
kelompok yang telah dibentuk
Motivasi
Apersepsi
• Guru meminta peserta didik untuk
melakukan review materi pertemuan
sebelumnya (perbedaan ciri makhluk
hidup dengan benda mati)
• Guru menampilkan foto benda yang
ada di swalayan (benda
diletakkan/dikelompokkan pada
tempat yang berbeda), dilanjutkan
dengan memberikan pertanyaan
“apa manfaat meletakkan barang
pada posisi yang berbeda?
(jawaban peserta didik diharapkan
“untuk mempermudah dalam
mencari benda”?
• Guru mengkonfirmasi jawaban
peserta didik
• Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Menstimulus Mengamati 60
Inti • Peserta didik mengamati video
keanekaragaman makhluk hidup.

75
Identifikasi Menanya
masalah • Peserta didik mengemukakan
beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan video yang ditampilkan
guru.
• Pertanyaan yang diharapkan:
“Apa perbedaan ciri-ciri mahkluk
hidup yang ada di video?”
“Bagaimana cara mengelompokkan
hewan?”
“Bagaimana cara mengelompokkan
tumbuhan?”
“Apakah makhluk hidup yang ada
dalam video satu kelompok?
Pengumpulan Mengumpulkan data
data • Peserta didik melakukan
pengamatan di taman sekolah, dan
mencatat ciri-ciri dari setiap
tumbuhan yang diamati
Pembuktian Mengasosiasi/menalar
• Peserta didik melakukan diskusi
kelompok untuk mengkaji cara
menggunakan kunci determinasi
yang tertera pada LKPD.
• Peserta didik mengelompokkan
tumbuhan yang diamati dengan
panduan kunci determinasi
berdasarkan ciri yang dimiliki.
Dilanjutkan dengan identifikasi
menggunakan aplikasi “plant
snape”.
Generalisasi Mengkomunikasi
• Peserta didik menyampaikan hasil
diskusi kelompoknya melalui
kegiatan presentasi.
• Peserta didik lain menanggapi atau
bertanya.
• Guru memberikan penguatan dan
manfaat mempelajari materi
klasifikasi makhluk hidup dan kunci
determinasi.

76
Penutup • Peserta didik bersama Guru 15
membuat kesimpulan tentang materi
yang telah dipelajari.
• Guru meminta peserta didik
mempelajari materi dan
mempersiapkan bahan yang akan
digunakan untuk pertemuan
selanjutnya.
• Guru memberikan evaluasi.
• Guru menutup kegiatan belajar
dengan berdo’a dan salam

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Sosial
Bentuk Butir Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Pembelajaran pencapaian
Berlangsung pembelajaran
(Assassment for and
of learning)

2. Pengetahuan
Bentuk Butir Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Tertulis Pertanyaan/tu Terlampir Saat Penilaian
gas tertulis Pembelajaran pencapaian
berbentuk Usai pembelajaran
pilihan ganda (Assessment of
learning)

3. Keterampilan
Bentuk Butir Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Praktik Lembar Terlampir Saat Penilaian
Observasi Pembelajaran untuk ,
Berlangsung sebagai,
dan/atau setelah dan/atau
usai pencapaian
pembelajaran
77
K. Rencana Tindak Lanjut hasil Penilaian (Remedial dan Pengayaan)
1. Materi Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas 70 dengan
cara diberikan tugas sebagai berikut.
2. Materi Remedial
❖ Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Remidial
terdiri atas dua bagian: remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar

❖ Peserta Didik yang belum mencapai KKM diberi remedial, yaitu mempelajari kembali
materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan langkah-
langkah pra-remedial, di antaranya analisis hasil diagnosis, menemukan penyebab
kesulitan belajar dan topik-topik yang belum dikuasai, guru dapat melakukan
program remedial berdasarkan pada rencana kegiatan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan remedial dilakukan dengan berbagai cara. Seperti memberikan
tambahan penjelasan atau contoh terutama berkaitan dengan topik-topik yang
belum dikuasai serta menggunakan berbagai media dan strategi. Misal, banyak
melakukan praktik atau demonstrasi, tutor sebaya, dan diskusi kelompok. Bimbingan
dari guru ke Peserta Didik secara personal juga diperlukan untuk mendukung
semangat belajar.

Bandung, Agustus 2019


Guru Pamong, Mahasiswa PPG,

Neneng Kartini, M.Pd Ipan Taufik Rahman, S.Pd


NIP.

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 2 Bandung

Hj. Erni kustiani, S.Pd. M.M


NIP.

78
79
Lampiran 2
1. Instrumen Penilaian Sikap Sosial
• Lembar observasi guru:
Skor Skor
No Nama Peserta didik Kriteria Kerja Sama
1 2 3 4 total
1 1. Terlibat aktif dalam
2 bekerja kelompok
3 2. Kesediaan melakukan
4 tugas sesuai
5 kesepakatan
6 3. Bersedia membantu
7 orang lain dalam satu
8 kelompok yang
9 mengalami kesulitan
10 4. Menghargai hasil
kerja anggota
11
kelompok/team work
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Rubrik Skor
4, Jika 4 kriteria muncul
3, Jika 3 kriteria muncul
2, Jika 2 kriteria muncul
1, Jika 1 kriteria muncul

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00 Baik :
apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33 Cukup : apabila
memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33 Kurang : apabila memperoleh
skor : skor ≤ 1,33

80
Lampiran 3
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan

KISI-KISI SOAL PENGUASAAN KONSEP

Sekolah : SMP Negeri 2 Bandung


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/I
Kurikulum : 2013
Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Essay
Jumlah Soal : 4 (3 Pilihan Ganda, dan 1 Essay)
Alokasi Waktu : 10 Menit

Dimensi Proses Kognitif Level Kognitif

Kompetensi Dasar Indikator KD Jumlah Indikator Soal Jenis


C1 C2 C3 C4 C5 C6 L1 L2 L3
Butir Tes

3.2 Mengklasifikasikan Mengklasifikasi 2 Disajikan kunci PG √ √


makhluk hidup dan hewan dan determinasi dikotom
benda berdasarkan tumbuhan hewan, peserta didik dapat
karakteristik yang dengan kunci menemukan kunci
diamati determinasi determinasi hewan tertentu

4.2 Menyajikan hasil Disajikan kunci determinasi


dikotom tumbuhan peserta
PG √ √
pengklasifikasian
makhluk hidup dan didik dapat menemukan
benda di kunci determinasi tumbuhan
10
lingkungan

11
sekitar berdasarkan Tertentu
karakteristik yang Menyimpulka Disajikan ciri-ciri
1 PG √ √
diamati n jenis tumbuhan, peserta didik
organisme dapat menyimpulkan
yang jenis tumbuhan tersebut
disajikan. secara tepat

Mengklasifikasi Disajikan ciri-ciri hewan,


1 PG √ √
k an organisme peserta didik dapat
yang disajikan. memilih jenis hewan yang
dimaksud berdasarkan ciri
yang ada

12
1 Perhatikan kunci determinasi dibawah ini!
.
1. a. Bertulang belakang ................... 2
b. Tak bertulang belakang ................... 6
2. a. Menyusui anaknya ................... Mamalia
b. Tidak menyusui anaknya ................... 3
3. a. Tubuhnya ditutupi bulu ................... Burung
b. Tubuhnya tidak ditutupi bulu ................... 4
4. a. Bergerak dengan sirip ................... Ikan
b. Bergerak tidak dengan sirip ................... 5
5. a. Kulitnya selalu basah ................... Amfibi
b. Kulitnya tidak selalu basah ................... Reptilia
6. a. Mempunyai rangka luar ................... Hewan berbuku-buku
b. Tidak mempunyai rangka luar ................... Cacing
Urutan nomor determinasi untuk cacing adalah....
A. 1a;2a;3a;4a;6a
B. 1b;2b;3b;4b;6b
C. 1a;2a;3a;4a;6b
D. 1b;2b;3b;4b;5b

2. Ditemukan tumbuhan dengan ciri-ciri organisme berikut ini:


1) Bijinya ditutupi oleh daging buah
2) Akarnya tunggang
3) Berkembang biak dengan bunga
4) Bentuk daunnya menyirip
5) Kotiledonnya berkeping dua
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, yang menunjukkan gambar sesuai dengan ciri di atas adalah... .

3. Perhatikan ciri-ciri hewan berikut ini:


1) Tubuh dipenuhi rambut
2) Jantung beruang 3
3) Bernapas dengan paru-paru
4) Tubuh bersisik
5) Jantungnya memiliki 2 ruang
6) Bernapas dengan insang
7) Tubuh licin berlendir
8) Jantungnya memiliki 4 ruang
9) Bernapas paru-paru dan kulit
Berdasarkan ciri-ciri di atas, hewan katan memiliki ciri-ciri nomor....
A. 2, 7, 9
B. 3, 5, 7
C. 1, 3, 8
D. 7, 8, 9
4. Perhatikan kunci determinasi berikut!
1. a. Tumbuhan tidak mempunyai batang sejati ........................ Lumut
b. Tumbuhan mempunyai batang sejati ........... 2
2. a. Tumbuhan sanggup menghasilkan bunga ..........................3
b. Tumbuhan sanggup menghasilkan organ yang berfungsi menyerupai bunga ........4
3. a. Tumbuhan mempunyai satu keping forum ................... Monokotil.
b. Tumbuhan mempunyai dua keping forum ............... Dikotil
4. a. Daun menyerupai jarum dan mempunyai alat reproduksi berupa runjung..Coniferae
b. Daun berbentuk oval dan buah sanggup ........................... Gnetinae

Kunci determinasi untuk tanaman ketela pohon (Manihot utilissima) yakni ....
A. 1b-2a-3b
B. 1b-2a-3a
C. 1a-2b-4a
D. 1a-2b-4b

Kunci jawaban
1. b
2. c
4. a
5. a

Rubrik penilaian :
Skor yang didapat
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
skor maksimal
Lampiran 4

Penilaian keterampilan
Melakukan
Menafsirkan data Mengkomunikasikan
No Nama Peserta Didik pengamatan Nilai Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
8.
9.
10.
Indikator Aspek Penilaian Keterangan
Melakukan Pengamatan 3 = Jika Melakukan pengamatan dengan sangat baik
- Melakukan pengamatan dengan sangat baik 2 = Melakukan pengamatan dengan baik

- Melakukan pengamatan dengan baik 1 = Jika tidak melakukan pengamatan

- Tidak melakukan pengamatan


3 = Melakukan analisis data dan mencoba
mengkaitkan antar variable yang diselidiki
Menafsirkan data
2 = Melakukan analisis data namun tidak mengkaitkan
- Melakukan analisis data dan mencoba
antar variable yang diselidiki
mengkaitkan antar variable yang diselidiki
1= Tidak melakukan penfsiran data
- Melakukan analisis data namun tidak
mengkaitkan antar variable yang diselidiki 3 = Memadukan hasil tertulis sebagai bagian dari
- Tidak melakukan penfsiran data penyajian secara lisan
Mengkomunikasikan 2 = Lisan dan tertulis tetapi tidak dipadukan

- Memadukan hasil tertulis sebagai bagian dari 1 = Dilakukan secara lisan


penyajian secara lisan
- Lisan dan tertulis tetapi tidak dipadukan
- Dilakukan secara lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Bandung


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX/ 1
Materi Pokok : Sistem Perkembangbiakan Pada Tumbuhan dan Hewan
Sub Materi Pokok : Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Angiospermae
Pertemuan : 1 (pertama)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

L. Kompetensi Inti
• KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
• KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
• KI3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
• KI4 :Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secarakreatif,
produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

M. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan
teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
4.3 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan

N. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Mengidentifikasi bagian yang berperan dalam proses perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan Angiospermae
3.2.2 Membandingkan perkembangbiakan vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan
Angiospermae.
4.2.1 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan
Angiospermae melalui kegiatan mencangkok

O. Nilai Karakter
Percaya diri, kerja sama dan tanggung jawab
P. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pengamatan, diskusi dan eksperimen, peserta didik dapat :
4. Mengidetifikasi bagian yang berperan dalam proses perkembangbiakan vegetatif
pada tumbuhan Angiospermae
5. Membuat perbandingan perkembangbiakan perkembangbiakan vegetatif alami
dan buatan pada tumbuhan Angiospermae.
6. Menyajikan dua karya hasil perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan
Angiospermae.
Q. Materi
e. Faktual

Sumber : materikimia.com
Perkembangbiakan vegetatif buatan terbagi menjadi 5 macam, yaitu mencangkok,
merunduk, menyambung (enten), menempel (okulasi), setek
f. Konseptual
Perkembangbiakan Vegetatif dibagi menjadi dua bagian yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. perkembangbiakan vegetatif
alami adalah tumbuhan yang dapat berkembangbiak dengan bagian tubuhnya sendiri
tanpa bantuan dari manusia. Perkebangbiakan vegetatif buatan adalah
perkembangbiakan tanaman yang terjadi atas bantuan manusia
g. Prosedural
Langkah-langkah stek batang ketela pohon yaitu :
e) Siapkan polybag yang sudah diisi dengan tanah subur
f) Pilihlah batang singkong yang sudah cukup tua dan potonglah dengan ukuran
sekitar 20 cm dengan sedikit miring.
g) Tanamlah batang singkong kedalam polybag. Perhatikan mata tunas, hindari
untuk meletakkan dengan terbalik. Posisikan batang sedikit miring jika batang
dipotong miring.
h) Padatkan tanah dengan perlahan
Langkah-langkah stek daun Begonia yaitu :
f) Siapkan polybag yang berisi tanah.
g) Pilihlah daun yang sudah sehat
h) Potong daun mulai dari pangkal menjadi 4 – 5 bagian membentuk segitiga
i) Pastikan terdapat pembuluh daun disetiap potongannya
j) Tanamlah potongan media dengan posisi agak miring

h. Metakognitif
Melalui pengamatan dan praktikum perkembangbiakan vegetatif akan membuat kita
menjadi paham akan arti pentingnya keragaman pada tumbuhan dan cara
melestarikannya.

R. Media/Alat Pembelajaran/Bahan
4. Media :
Infokus, Handphone, Laptop, LKPD
5. Alat Pembelajarn :
Alat tulis, Buku, Pisau
6. Bahan :
Batang tumbuhan dikotil
S. Bahan dan Sumber Belajar
6. Zubaidah, Siti, dkk. 2018. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA jenjang SMP/MTs Kelas IX
Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan. (Hal. 52 – 62)
7. Zubaidah, Siti, dkk. 2018. Buku Guru Mata Pelajaran IPA jenjang SMP/MTs Kelas IX.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. (Hal. 139 – 144)
8. Lingkungan sekitar
9. PPT
10. Internet

T. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Discovery Learning
6. Metode : Diskusi dan Eksperimen

U. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan

Persiapan ➢ Ketua kelas menyiapkan kelasnya dan 10’


memimpin doa
➢ Guru mengecek kehadiran peserta
didik.
Apersepsi ➢ Peserta didik mengamati video
mengenai “bisnis nursery”
➢ Peserta didik menjawab pertanyaan
dari guru:
- Informasi apa yang kamu dapatkan
dari berita tersebut? Jawab:
informasi mengenai bisnis nursery
yaitu menjual tanaman hias.
- Apa yang dilakukan pemilik agar
tanaman hias yang dimilikinya
bertambah banyak dan dapat
memenuhi permintaan pembeli?
Jawab: dengan cara
mengembangbiakkan tanaman hias
tersebut.
➢ Peserta didik menyimak penjelasan
bahwa tumbuhan akan bertambah
banyak apabila dikembangbiakkan.
Perkembangbiakan pada tumbuhan
terbagi menjadi 2 yaitu
perkembangbiakan vegetatif (tidak
kawin), dan perkembangbiakan
generatif (secara kawin). Untuk lebih
jelasnya akan kita bahas dalam materi
“perkembangbiakan vegetatif
tumbuhan Angiospermae”

Motivasi
➢ Perkembangbiakan vegetatif banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari – hari
seperti yang sering kalian lakukan pada
saat menanam tanaman hias di rumah.
Jika sudah tahu cara – caranya, kalian
bisa juga membuka bisnis sendiri
seperti pada video tersebut.
➢ Penasaran bukan dengan
perkembangbiakan vegetatif seperti
apa? Ayo kita pelajari pembahasannya!
➢ Peserta didik membaca tujuan
pembelajaran pada power point yang
ditampilkan

Kegiatan Inti
Mengamati
➢ Peserta didik mengamati tumbuhan
Menstimulus
ketela pohon yang dibawa oleh guru.
60’
Menanyakan
➢ Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai tumbuhan stroberi.
Identifikasi Masalah
➢ Guru menginventaris pertanyaan peserta didik
dan mengarahkan pertanyaan – pertanyaan
agar dapat dijawab melalui kegiatan
Mengumpulkan Informasi
➢ Peserta didik duduk dengan kelompok yang
Pengumpulan data
masing – masing beranggotakan 5-6 orang
➢ Peserta didik dalam kelompok membaca dan
memahami LKPD yang diberikan oleh guru
➢ Peserta didik diarahkan untuk mengamati
bahan – bahan yang sudah disediakan oleh guru
dan diminta mengidentifikasi tumbuhan yang
berperan dalam proses perkembangbiakan
vegetatif dan membedakan perkembangbiakan
vegetatif alami dan vegetatif buatan.
➢ Peserta didik menuangkan hasil
pengamatannya pada tabel pengamatan
Mengasosiasi/menalar
➢ Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan
bersama teman kelompoknya.
➢ Mencari informasi dari buku dan sumber
Pengolahan data lainnya seperti internet.
➢ Menjawab pertanyaan yang ada pada LKPD
➢ Peserta didik bersama kelompoknya membuat
karya perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan.
Mengkomunikasikan
➢ Peserta didik bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil diskusi
➢ Kelompok – kelompok siswa yang tidak
sedang tampil memberi tanggapan/ pertanyaan
Pembuktian
➢ Kelompok presentasi memberi respon atas
pertanyaan yang diberikan, dan guru memberi
konfirmasi untuk meluruskan pernyataan –
pernyataan yang belum jelas.dalam rangka
memantapkan konsep.
Penutup
Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan bahwa tumbuhan Angiospermae
dapat dikembangbiakkan dengan cara vegetatif
Konfirmasi
alami dan buatan

➢ Guru memberikan apresiasi kepada semua 10’


Penghargaan kelompok diskusi

➢ Guru bertanya jawab mengenai pengamatan


Tanya Jawab dan praktikum yang sudah dilaksanakan

➢ Peserta didik menjawab soal evaluasi


Post test
➢ Peserta didik diingatkan mengenai materi
pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya dan memberikan

Pemberian Tugas/Materi tugas untuk membaca buku halaman 63 –


79 tentang “Perkembangbiakan Generatif
pada Tumbuhan Angiospermae”,

➢ Guru menutup pelajaran dan mengucap


Mengakhiri pelajaran
salam

V. Penilaian
3. Tekhnik
d. Sikap : Jurnal
e. Ketrampilam : Unjuk Kerja
f. Pengetahan : Tertulis ( pilihan ganda)

4. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


c. Remidial
Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian. Pembelajaran remedial
yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 75%
• belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 75%
• bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• pemanfaatan tutor sebaya

CONTOH PROGRAM REMIDIAL


Satuan Pendidikan : .........................................................................
Kelas/Semester : .........................................................................
Ulanga harian Ke : .........................................................................
Bentuk Ulangan Harian : .........................................................................
Materi Ulangan harian : .........................................................................
KKM : .........................................................................
No Nama Peserta Nilai Nilai Nilai Ket
Didik Ulangan Setelah Akhir
Remidial
1

2
3

dst

d. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan atau pendalaman
materi (kompetensi) berupa teknologi reproduksi pada tanaman.
Bandung, September 2019
Guru Pamong Mapel IPA Mahasiswa PPL PPG

Neneng Kartini, M.Pd Ipan Taufik Rahman, S.Pd


NIP.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hj. Erni kustiani, S.Pd. M.M
NIP.
Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik


Vegetatif Buatan pada Tumbuhan Angiospermae
Nama Kelompok :

Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.

Hari/Tanggal :

A. Tujuan
1. Mengidentifikasi bagian yang berperan dalam proses perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan Angiospermae
2. Membandingkan perkembangbiakan vegetatif alami dan buatan pada
tumbuhan Angiospermae
3. Menyajikan hasil karya perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara stek,
cangkok dan okulasi

B. Alat dan Bahan

No Bahan Alat Jumlah


1 Batang tumbuhan Angiospermae Pisau 1 buah
2 Polybag 1 buah
3 Tanah Secukupnya
4 Tali rapia 1
5 Sabut kelapa/pelastik 1

C. Prosedur Praktikum
Kegiatan 1
a. Mencangkok

lakukan langkah – langkah pencangkokan sebagai berikut:

1. Siapkan alat – alatnya terlebih dahulu. Plastik, tali rafia, pisau tajam, tanah
dan pupuk dengan perbandingan 1:1 .
2. Sayat batang melingkar pada bagian atas dan bawah dengan menggunakan
pisau yang tajam dengan jarak sepanjang lebih kurang 10 s/d 15 cm.
3. Kupas kulit cabangnya sampai bersih, dan bersihkan kambiumnya dengan
cara mengosok-gosokkan pisau ke cabang yang telah kita kupas kulitnya tadi..
4. Ikat plastik pada salah satu ujung batang yang telah disayat dan dikupas
kulitnya tadi dengan tali rafia. Kemudian tarik ujung plastik lainnya ke atas
dan isi dengan tanah yang telah di campur pupuk.
5. Padatkan tanah media cangkok, lalu ikat pada bagian ujung media cangkok
dengan tali rafia.
6. Beri lubang kecil – kecil pada plastik pembungkus tanah cangkok sebagai
ventilasi udara.
7. Setelah cabang cangkok mengeluarkan akar, biasanya sekitar 3 – 4 bulan,
potong pangkal cabang lebih kurang 3 cm dari cangkokan.
8. Buka plastik penutup cangkokan dan tanam cabang cangkokan tersebut di
dalam polybag. Letakkan di tempat yang teduh.
9. Siram 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan air yang tidak terlalu
banyak.
10. Rawat hingga bibit cangkok mengeluarkan banyak akar dan daun, sehingga
cukup kuat untuk dipindahkan ke media tanam.
Kegiatan 2
b. Setek Batang Singkong
a. Siapkan polybag yang sudah diisi dengan tanah subur
b. Pilihlah batang singkong yang sudah cukup tua dan potonglah dengan ukuran
sekitar 20 cm dengan sedikit miring.
c. Tanamlah batang singkong kedalam polybag. Perhatikan mata tunas, hindari
untuk meletakkan dengan terbalik. Posisikan batang sedikit miring jika batang
dipotong miring.
d. Padatkan tanah dengan perlahan.

(Sumber:
Materikimia.com)

Kegiatan 3
c. Okulasi

Langkah-langkah Cara Okulasi Tanaman

1. Sediakan pemotong yang tajam bisa memakai pisau, cuter, atau lainnya. Pastikan
juga bersih dan tidak berkarat.

2. Tali plastik atau grafting tape. Bisa memakai plastik es atau lainnya bila tidak
memiliki. Namun, bila memakai grafting tape akan lebih mudah dan pastinya juga
lebih bagus sebab kalau kita lupa melepas dapat hancur secara sendirinya.

3. Siapkan mata tunas yang akan digunakan dan pastikan bahwa mata tunas
tersebut mempunyai kualitas sangat baik sehingga akan mampu bertahan dari
serangan hama dan cuaca yang tidak menentu. Untuk memilih mata tunas bila
yang ingin digunakan adalah mangga ambil mata tunas yang terlihat sedikit
menonjol. Sedangkan untuk jambu, cari yang belum muncul mata tunas namun
sudah terlihat ada bakal tunas karena jambu lebih rapuh ketika mata tunas sudah
mulai muncul.

4. Sediakan batang bawah yang memiliki akar baik dan kokok agar dapat tahan
terhadap berbagai macam kondisi yang mungkin terjadi, misalkan kekurangan
air, kelebihan air, dan sebagainya. Batang yang tangguh juga penting untuk
dijadikan pertimbangan agar pohon nantinya tidak mudah roboh ketika terkena
terpaan angin yang begitu kencang.

Diskusikan Bersama Kelompok!


Menurut kalian, jelaskan masing – masing keuntungan dan kerugian
perkembangbiakan dengan cara mencangkok, stek dan okulasi.

Kesimpulan
Lampiran 2: Penilaian Sikap
Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Diskusi
No. Nama Tanggung Percaya Kerja Jumlah
Jawab Diri Sama Skor

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28
29

30

31

32

Rubrik Penilaian Sikap dalam Kegiatan Diskusi


No Aspek yang Rubrik Nilai
Dinilai
1 Tanggung Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang 3
Jawab bisa dilakukan dan berupaya tepat waktu
Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun 2
belum menunjukkan upaya terbaiknya
Tidak berupaya sungguh – sungguh dalam menyelesaikan tugas 1
dan tugasnya tidak selesai
2 Percaya diri Aktif dalam Tanya jawab, dapat mengemukakan ide atau 3
gagasan
aktif dalam Tanya jawab, tidak ikut mengemukakan pendapat 2

Tidak aktif dalam tanya jawab, tidak ikut dalam mengemukakan 1


ide atau gagasan
3 Kerja Sama Bekerja sama dengan baik dan menghargai pendapat teman 3

Bekerja sama dengan baik dan kurang menghargai pendapat 2


teman
Tidak bekerja sama dengan baik dan tidak menghargai pendapat 1
teman.
Rumusan Nilai:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan:
Nilai Range

A 91 – 100

B 81 – 90

C 71 – 80

D 61 – 70

E < 61

Lampiran 3 : Penilaian Unjuk Kerja

Teknik : Observasi
Bentuk : Lembar penilaian Diskusi

Mapel : ...................... Hari, Tanggal : .....................


Kelas : ...................... Materi : .....................
Semester : ...................... Pertemuan Ke : .....................
Jumlah
Kategori Nilai
Nama Peserta Skor
No
Didik melakukan
Keterlibatan Ketepatan menyajika
anggota praktek waktu n
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
5 Kelompok 5
6 Kelompok 6

❖ Rubrik penilaian diskusi :


No Kategori 4 3 2 1
Sebagian besar Sebagian kecil Semua
Keterlibatan Semua anggota anggota terlibat anggota terlibat anggota tidak
1 anggota terlibat dalam dalam diskusi dan dalam diskusi menunjukkan
kelompok diskusi sebagian kecil dan sebagian niat dan usaha
tidak besar tidak untuk diskusi
Melakukan
Melakukan Melakukan Melakukan
sebagian kecil
seluruh langkah sebagian besar kegiatan tidak
2 Melakukan setek langkah –
– langkah sesuai langkah – langkah sesuai
langkah sesuai
prosedur sesuai prosedur, prosedur
prosedur, namun
namun masih ada kebanyakan
yang belum sesuai belum sesuai
Selesai
mengumpulkan 10 menit 15 menit
5 menit terlambat
hasil diskusi terlambat terlambat
3 Ketepatan waktu mengumpulkan
tepat pada mengumpulkan mengumpulka
hasil diskusi
waktunya atau hasil diskusi n hasil diskusi
lebih awal
Mengkomuni
Mengkomunikasi
Mengkomunikasi Mengkomunikasik kasikan hasil
Menyajikan / kan hasil diskusi
kan hasil diskusi an hasil diskusi diskusi
4 mengkomunikasi dengan kurang
dengan jelas dan dengan jelas tetapi dengan tidak
kan hasil diskusi jelas dan kurang
sistematis kurang sistematis jelas dan tidak
sistematis
sistematis

Jumlah skor yang diperoleh


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 25
4
Kompetensi Nomor Level Bentuk
Kelas Indikator KD Indikator Soal
Dasar Soal Kognitif Soal
Menganalisis Mengidentifikasi Disajikan gambar,
sistem bagian yang peserta didik
1 L1 PG
perkembangb berperan dalam menentukan tempat
iakan pada proses tumbuhnya tunas
tumbuhan perkembangbiakan Disajikan gambar,
dan hewan peserta didik dapat
vegetatif pada
serta menentukan
tumbuhan
penerapan tumbuhan yang cara 2 L1 PG
Angiospermae.
teknologi perkembangbiakann
pada sistem ya sama dengan
reproduksi gambar
tumbuhan Disajikan gambar,
dan hewan peserta didik dapat
menentukan gambar

IX yang dapat 3 L2 PG
berkembangbiak
secara vegetatif
buatan
Membandingkan Disajikan
perkembangbiakan pernyataan, peserta
vegetatif alami dan didik dapat

buatan pada menentukan ciri – 4 L3 PG

tumbuhan ciri
perkembangbiakan
Angiospermae.
vegetatif
Disajikan
pernyataan, peserta
didik dapat
5 L3 PG
membandingkan
vegetatif alami
dengan buatan
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Bandung
Kelas : IX
Materi : Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
Submateri : Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Angiospermae

A. KOMPETENSI INTI (KI)

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)


KI - 3 berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret


(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
KI - 4
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

3.2 Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta


penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan

4.2. Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan

C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi bagian yang berperan dalam proses perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan Angiospermae
2. Membandingkan perkembangbiakan vegetatif alami dan vegetatif buatan pada
tumbuhan Angiospermae
3. Menyajikan hasil karya perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
Angiospermae berupa setek batang singkong dan setek daun begonia.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan terhadap tumbuhan, peserta didik dapat mengidentifikasi
bagian yang berperan dalam proses perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
Angiospermae.
2. Setelah melakukan pengamatan, peserta didik membuat perbandingan
perkembangbiakan vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan Angiospermae.
3. Setelah membaca prosedur dalam LKPD, peserta didik dapat menyajikan dua
karya hasil perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan Angiospermae
yaitu melalui setek batang singkong dan setek daun begonia.
4. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat bersikap percaya diri, kerja sama,
dan penuh tanggung jawab

Pengetahuan Faktual
Pernahkah kamu pergi ke toko tanaman hias (Nursery)? Kamu akan melihat
beraneka ragam tanaman hias yang sangat indah. Banyak pembeli yang akan tertarik
membeli tanaman ini untuk di pajang di taman mereka, sehingga menjadikan rumah
mereka asri.

Sumber: bogor-today.com

Untuk memenuhi permintaan pembeli, tentunya pedagang akan berupaya


menyediakan tanaman hias tersebut sesuai pesanan. Untuk itu, mereka biasanya akan
memperbanyak tanaman hias dengan cara mengembangbiakkan tanaman tersebut.
Cara yang dilakukan biasanya menggunakan bagian tumbuhan tanpa melibatkan proses
fertilisasi (pembuahan) seperti menanam umbi, tunas, setek, dan lain sebagainya.
Pengetahuan Konseptual
Perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menggunakan bagian tumbuhan
tanpa melihatkan proses fertilisasi (peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur) disebut
perkembangbiakan vegetatif. Tumbuhan dapat melakukan perkembangbiakan vegetatif
karena tumbuhan memiliki sel – sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang
menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel
meristem. Keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan vegetatif memiliki sifat atau
karakter yang sama dengan sifat induk.

Pengetahuna Prosedural
Untuk menggali pengetahuan kamu mengenai perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan, lakukanlah kegiatan berikut ini!
D. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Tumbuhan singkong 1 buah
2 Bawang Merah 1 buah
3 Tumbuhan stroberi 1 buah
4 Cocor bebek 1 buah
5 Tumbuhan Begonia 1 buah
6 Ubi jalar 1 buah
7 Kunyit 1 buah
8 Tanah Secukupnya
9 Polybag 1 buah

E. Langkah Kegiatan
1. Pahami kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Amatilah bahan yang telah dibawa dan identifikasi bagian tumbuhan yang
berperan dalam proses perkembangbiakan secara vegetative
3. Isilah tabel berdasarkan hasil pengamatanmu

Berilah tanda V pada kolom yang sesuai pengamatanmu!


Bagian Tumbuhan yang Ditanam
Cara
No. Jenis Tumbuhan (Tempat munculnya tunas)
Perkembangbiakan
Daun Batang Akar Umbi
1 Bawang Merah
2 Tumbuhan stroberi
3 Cocor bebek
4 Ubi jalar
5 Kunyit
6 Tumbuhan singkong
7 Tumbuhan begonia
Diskusikanlah berdasarkan tabel hasil pengamatanmu!
a. Apakah semua tumbuhan yang diamati muncul dari bagian yang sama?
b. Bagian mana dari tumbuhan yang bisa memunculkan tunas?
c. Mengapa bagian tumbuhan tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan individu
baru?
d. Tumbuhan apa saja yang berkembangbiak dengan bantuan manusia?
e. Tumbuhan apa saja yang dapat berkembangbiak tanpa bantuan manusia?

4. Perkembangbiakan vegetatif buatan ada berbagai macam yaitu mencangkok,


merunduk, dan setek. Agar kamu memahami vegetatif buatan, maka lakukanlah
perkembangbiakan tumbuhan dengan cara setek. Metode ini antara lain setek
batang dan daun. Setek batang pada tumbuhan singkong dan setek daun pada
tumbuhan sansiviera. (Hati – hati ketika menggunakan pisau!)
Setek Batang Singkong
e. Siapkan polybag yang sudah diisi dengan tanah subur
f. Pilihlah batang singkong yang sudah cukup tua dan potonglah dengan ukuran
sekitar 20 cm dengan sedikit miring.
“Sedikit informasi bahwa pemotongan batang dapat dilakukan secara
mendatar ataupun sedikit miring. Dalam hal ini, lebih dianjurkan untuk
memotong miring karena akan menunjang pertumbuhan akar yang lebih
banyak mengingat penampangnya yang cukup luas.”
g. Tanamlah batang singkong kedalam polybag. Perhatikan mata tunas, hindari
untuk meletakkan dengan terbalik. Posisikan batang sedikit miring jika batang
dipotong miring.
h. Padatkan tanah dengan perlahan.

(Sumber:

Materikimia.com)
Setek Daun Begonia
a. Siapkan polybag yang berisi tanah.
b. Pilihlah daun yang sudah sehat
c. Potong daun mulai dari pangkal menjadi 4 – 5 bagian membentuk segitiga
d. Pastikan terdapat pembuluh daun disetiap potongannya
e. Tanamlah potongan media dengan posisi agak miring
Sumber:
hijaunusantara.blogspot

Pengetahuan Prinsipal
Dari kegiatan tersebut, kamu menemukan bahwa tumbuhan dapat
berkembangbiak dengan bantuan manusia dan ada pula tumbuhan yang dapat
berkembangbiak tanpa bantuan manusia atau berkembangbiak secara alami.
Tumbuhan yang dapat berkembangbiak dengan bagian tubuhnya tanpa bantuan
manusia disebut dengan perkembangbiakan vegetatif alami. Sedangkan tumbuhan yang
dapat berkembangbiak dengan bagian tubuhnya dengan bantuan manusia disebut
perkembangbiakan vegetatif buatan.
1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Berikut ini adalah berbagai macam cara perkembangbiakan vegetatif alami.


a. Rhizoma
Pada batang terdapat ruas dan buku. Pada buku inilah tempat tumbuhnya tunas
yang akan berkembang menjadi tumbuhan baru. Beberapa tumbuhan berkembangbiak
dengan tunas pada batang yang ada di dalam tanah.

Sumber: materikimia.com
Beberapa contoh tumbuhan yang berepropduksi menggunakan rizoma
antara lain yaitu jahe, kunyit, lengkuas, dan temulawak.

b. Stolon
Batang tumbuhan yang menjalar di atas tanah disebut stolon (geragih). Tunas
dapat tumbuh pada buku dari stolon. Saat tunas terpisah dari tanaman induk, tunas
sudah mampu tumbuh menjadi individu baru. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan
stolon adalah stroberi, rumput teki, eceng gondok, dan pegagan.

Sumber: materikimia.com

c. Umbi Lapis
Umbi lapis memperlihatkan susunan berlapis – lapis yang terdiri atas daun yang
menebal, lunak, dan berdaging serta batang yang berupa bagian kecil pada bagian
bawah umbi lapis yang disebut cakram. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa umbi
lapis (bulbus) merupakan modifikasi batang dan daun.

Sumber: sel.co.id

Pada tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis, terdapat kuncup


samping. Kuncup samping yang tumbuh biasanya merupakan umbi lapis kecil – kecil,
berkelompok di sekitar umbi induknya. Bagian ini dinamakan siung atau anak umbi lapis.
Jika siung tersebut dipisahkan dari induknya, maka akan menghasilkan tumbuhan baru.
Beberapa contoh umbi lapis antara lain yaitu bawah merah, bawang putih, bawang
bombay, bunga bakung, dan bunga tulip.
d. Umbi Batang
Jika kamu amati dengan seksama pada permukaan kentang, mungkin kamu
akan dapat melihat mata tunas (kuncup). Pada kondisi yang sesuai untuk
pertumbuhannya dari mata tunas ini akan terbentuk tunas dan menghasilkan tumbuhan
baru.

Sumber: materikimia.com
Kentang merupakan salah satu contoh tumbuhan yang mengalami
penggembungan pada batang di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Batang
yang demikian disebut dengan umbi batang. Umbi batang selain berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan juga berfungsi untuk perkembangbiakan. Tanaman ubi
jalar juga dapat berkembangbiak dengan menggunakan umbi batang.

e. Kuncup Adventif Daun


Tahukah kamu bahwa pada bagian tepi daun terdapat sel yang selalu membelah
(sel meristem)? Pada bagian daun yang demikian dapat membentuk kuncup. Kuncup
merupakan calon tunas yang terdiri atas calon batang beserta calon daun. Kuncup yang
terdapat pada tepi daun disebut kuncup adventif daun atau tunas liar di tepi daun. Contoh
tumbuhan yang berkembangbiak dengan kuncup adventif daun adalah cocor bebek dan
wijaya kusuma.

Sumber: Materikimia.com

2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


Berikut ini adalah berbagai cara macam cara perkembangbiakan vegetatif buatan.
a. Cangkok
Cangkok dapat dilakukan dengan mengelupas kulit suatu batang tanaman berkayu,
kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik,
sehingga tumbuh akar. Apabila bagian kulit yang terkelupas telah tumbuh akar, maka
batang dapat dipotong dan ditanam di dalam tanah. Tanaman yang dihasilkan dari
cangkok memiliki sifat seperti induk dan cepat berbuah. Namun demikian, perakaran
tanaman ini kurang kuat. Cangkok dapat dilakukan pada tanaman berkayu seperti
manga, rambutan, dan jeruk.

Sumber: materikimia.com
b. Merunduk
Merunduk dapat dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman ke tanah,
sehingga bagian yang tertanam dalam tanah tumbuh akar. Jika akar telah tumbuh,
tanaman dapat dipisahkan dari induk. Merunduk dapat dilakukan pada tanaman yang
memiliki cabang batang yang panjang dan lentur, misalnya bunga alamanda.

Sumber: materikimia.com
c. Setek
Setek adalah cara perkembangbiakan vegetatif dengan memotong (memisahkan
diri induk) suatu bagian tanaman dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu
baru, misalnya untuk menanam ketela pohon dapat digunakan batangnya atau disebut
setek batang. Tanaman cocor bebek dapat diperbanyak dengan menggunakan setek
daun, tanaman sukun dapat diperbanyak dengan menggunakan setek akar, petani juga
menggunakan teknik setek untuk menanam tebu, rumput gajah, dan pohon seruni.
Sumber: materikimia.com

DAFTAR PUSTAKA

Widodo, Wahono, dkk. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi 2016. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://sel.co.id/2-macam-umbi-pada-tumbuhan/
https://materikimia.com/perkembangbiakan-vegetatif-pada-tumbuhan-angiospermae/
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Bandung
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VII/Satu
Materi Pokok : Klasifikasi Makhluk Hidup
Sub Materi : Pengenalan mikroskop
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

KD pada KI 3.2. Mengklasifikasikan 3.2.1. Mengidentifikasi bagian-bagian


3 makhluk hidup dan benda dari mikroskop beserta fungsinya
berdasarkan karakteristik
3.2.2 Menjelaskan prosedur
yang diamati.
pengoprasian mikroskop secara
berurutan
KD pada KI Menyajikan
4 hasil 4.Melaporkan hasil pengamatan
4 pengklasifikasian
. makhluk 2.mikroskop
hidup
2 dan 1
benda
. di lingkungan
sekitar berdasarkan
karakteristik yang
diamati.

C. Nilai Karakter
Jujur, disiplin, gotong royong dan tanggung jawab

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan demonstrasi dan pengamatan, peserta didik
dapat:
1. Mengidentifikasi bagian-bagian mikroskop dari yang paling atas sampai bawah.
2. Menjelaskan prosedur pengoprasian mikroskop secara berurutan
3. Melaporkan hasil pengamatan mikroskop secara objektif

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Regular dan Remidial
Materi Konseptual

Pengertian Mikroskop

• Mikroskop adalah suatu alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil
yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata.
• Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Anthony Van Leeuwenhoek pada tahun
(1632 – 1723).
• Mikroskop memiliki dua lensa yaitu lensa obyektif dan lensa okuler.
• Mikroskop Yang memiliki sebuah lensa okuler disebut mikroskop monokuler
sedangkan mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop binokuler
• Mikroskop yang sering digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler atau
cahaya (latin : mono = satu; oculus = mata).
• Mikroskop ini digunakan dengan satu mata, sehingga bayangan yang terlihat hanya
mengenai panjang dan lebar benda yang diamati.

Materi Faktual

Fungsi dan bagian-bagian mikroskop

Materi Prosedural
Langkah-Langkah menggunakan mikroskop
• Meletekan mikroskop di atas meja
• Memutar revolver sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah berada pada
satu poros dengan lensa okuler
• Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya yang masuk
• Tempatkan preparat pada meja tepat pada lubang preparat
• Aturlah focus dengan memutar makrometer dan micrometer

Materi Metakognitif
Manfat mikroskop yang paling esensial adalah mengamati benda yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. keberadaan mikroskop sendiri penting dalam bidang bidang seperti
ilmu pengetahuan dan kesehatan. contoh pada ilmu pengetahuan, kita dapat melakukan
pengamatan terhadap sel sel tumbuhan. Pada bidang kesehatan juga sangat penting ketika akan
melakukan pegamatan tentang bakteri dan mencoba untuk menemukan antibakteri misalnya.
pengamatannya sudah pasti menggunakan mikroskop.

2. Materi Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar minimal, maka peserta didik
tersebut diberi program pengayaan sebagai berikut: mencari informasi lebih dalam mengenai
“cara perawatan dan pemeliharaan mikroskop”

F. Media Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media :
• Handout “Pengenalan Mikroskop”
• Tulisan atau video yang di proyeksikan (Slide Show)
• LKPD
2. Bahan
• Sayatan bawang merah
3. Alat
• Mikroskop
• Objek glass
• Cover glass

G. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Pengamatan dan Diskusi
Model : Discovery Learning

H. Sumber Belajar
1. Wahono, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Buku Peserta didik.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: hal 56 - 59.
2. Internet
• http://fisikazone.com/mikroskop/
• https://raeliana017.wordpress.com/2012/12/20/materi-biologi-smp-kelas-vii-
mikroskop/
3. Power Point

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Deskripsi Alokasi


Model Discovery Waktu
Learning
Pendahuluan Apersepsi dan 1) Guru membuka pelajaran dengan
Motivasi memberi salam
2) Guru menyuruh Peserta didik berdoa
sebelum pelajaran di mulai
3) Guru mengecek kehadiran peserta
didik
4) Guru meminta seluruh peserta didik
agar mengkondisian kelas sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai,
sebagai implementasi nilai disiplin

10’
Motivasi dan Apersepsi:
5) Guru mengingatkan kembali materi
sebelumnya dengan bertanya kepada
peserta didik “ Pada materi
sebelumnya tentang klasifikasi 5
kingdom, kingdom apa yang
kebanyakan anggotanya tidak
dapat di amati oleh mata
telanjang?” kemudian peserta didik
menjawab dengan mengangkat
tangannya.
6) Selanjutnya guru menyampaikan
informasi tentang cara mengamati
anggota kingdom tersebut dengan
materi yang di pelajari hari ini, yaitu
‘mikroskop”
7) Guru memotivasi peserta didik untuk
meningkatkan rasa ingin tahunya
terkait materi yang akan dipelajari
dengan memberikan pernyataan:
“mahluk hidup yang bisa di lihat
dengan mikroskop itu jumlahnya
jauh lebih banyak dar pada
mahluk hidup yang di lihat
dengan mata telanjang”
8) Guru mengemukakan tujuan
pembelajaran sehingga pesera didik
dapat memahami kegiatan
pembelajaran yang sedang
berlangsung
Inti Stimulation 1) Guru memperlihatkan video mahluk
(Simullasi/Pemberia hidup yang bisa di lihat dengan
n Rangsangan) menggunakan mikroskop
2) Guru bertanya kepada peserta didik
“apakah kalian pernah melihat
mahluk hidup seperti yang ada
pada video?
Problem Statemen 1) Peserta didik diberi kesempatan
(Pertanyaan/ untuk mengamati dan
55’
Identifikasi mengidentifikasi mikroskop yang ada
Masalah) 2) Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk bertanya
1) Peserta didik membentuk kelompok,
dengan jumlah anggota 5 – 6 anak
Data Collection 2) Guru memberikan LKPD dan
(Pengumpulan Handout kepada peserta didik
Data) 3) Guru mendemonstrasikan
penggunaan mikroskop
4) Peserta didik dalam kelompok
mencari informasi baik dengan
membandingkan mikroskop yang
ada dengan literatur tentang bagian-
bagian mikroskop beserta fungsinya
5) Peserta didik melakukan pengamatan
sesuai intruksi dalam LKPD
Data Processing 1) Guru meminta peserta didik untuk
(Pengolahan Data) mengdiskusikan hasil pengamatan
dengan kelompok
1) Guru memilih salah satu kelompok
Verification menyajikan hasil pengamatan dan
(Pembuktian) mempresentasikannya
Generalization 1) Guru dan peserta didik
(Menarik menyimpulkan hasil pembelajaran
Kesimpulan/Genera pengamatan yang telah di lakukan
lisasi) berdasarkan pada tujuan
pembelajaran
Penutup Konfirmasi 1) Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berkinerja
baik
2) Guru meminta peserta didik
menyiapkan handphone untuk 15’
evaluasi menggunakan aplikasi
quizizz
3) Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam

J. Penilaian, Pembelajaran remidial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian
a. Sikap

N Teknik Bentu Contoh Waktu Keterangan


o k Butir Pelaksana
. Instru Instrumen an
men
Observa Jurnal Lihat Saat Penilaian
si Lampiran pembelaj untuk dan
... aran pencapaian
berlangsu pembelajara
ng n
(assessment
for and of
learning)

b. Ketrampilan
N Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
o. Instrum Butir Pelaksanaa
en Instrum n
en
Observa Jurnal Lihat Saat Penilaian
si Lampira pembelajar untuk dan
n ... an pencapaian
berlangsun pembelajar
g an
(assessmen
t for and of
learning)

c. Pengetahuan

N Tekni Bentuk Contoh Waktu Keterangan


o. k Instrume Butir Pelaksanaa
n Instrume n
n
Tes Pilihan Lihat Lampiran ... Saat Penilaian
Tertul Ganda pembelajar untuk
is an pembelajar
berlangsun an
g (assessment
for
learning)

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


▪ Pembelajaran Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian. Pembelajaran remedial
yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• Pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 75%
• Belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 75%
• Bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• pemanfaatan tutor sebaya

CONTOH PROGRAM REMIDIAL


Satuan Pendidikan : .........................................................................
Kelas/Semester : .........................................................................
Ulanga harian Ke : .........................................................................
Bentuk Ulangan Harian : .........................................................................
Materi Ulangan harian : .........................................................................
KKM : .........................................................................
N Na Nilai Nilai Nil K
o ma Ulan Setela ai e
Pese gan h Ak t
rta Remi hir
Didi dial
k
1

d
s
t

Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial dalam
bentuk:
c) Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik di bawah KKM.
d) Bimbingan kelompok, jika kurang dari 50% di bawah KKM.
▪ Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan atau pendalaman
materi (kompetensi) berupa mencari informasi lebih dalam mengenai “cara
perawatan dan pemeliharaan mikroskop.
Bandung, September 2019

Guru PPL PPG,

Ipan Taufik Rahman, S.Pd


NIM. 19021209710094

LAMPIRAN 2
1. Penilaian sikap

N Nama Disi Pe j J
o plin rc u u
. ay j m
a u la
Di r h
ri S
k
o
r

1 NOVITRIA DE ARAUJO
ADELI
2
ATHALA NABIH SALMAN

3 SATRIA EKAPUTRA
AUFA

4
AURELIA KHEYANA NAURA

5
BELVA AQILA IRWANI

6
DIMAS SETIAWAN

7
DIMAZZE REVORIZKIA HADAYA M

8 HANIS SABILA
DINI

9 SELAMAT NUGRAHA
EGA

1
FIRNI
0 DWI ADRIYANI

1
INAYA
1 YUSTIA PUTRI

1
INZI
2 RAHMANI TIARA BUMI

1
KAMILIA
3 PUTRI LEYRA

1
KEIZHA
4 LUBNA IRTIZA

1
KSATRIA
5 ROMANSYAH

1
MICHELLE
6 LOUISE ANASTASYA

1
MOCHAMMAD
7 REYHAN D

1
MUHAMAD
8 DAFFA FAUZI

1
MUHAMAD
9 FARREL PRADIPTA

2
MUHAMMAD
0 GHAZALI

2
MUHAMMAD
1 RAAFI FIRDAUS

2
MUHAMMAD
2 ZHARFAN HAKIM

2
NABILA
3 SASIKIRANA
2
NASYWA
4 ALIFIA LUSWANDI

2
RAHMAN
5 AHMADINEJAD

2
RAIA
6 GERFIAN BAMBANG

2
REHAN
7 ALFAR RAMADHAN

2
REVKA
8 MISYA FATHIYA

2
TORA
9 MUHAMMAD BALAQ

3
TYSHA
0 AYUNING LESTARI

3
WAFI
1 AHMAD YAZID FINALIZAR

3
YUSSY
2 AYU MEISYA PUTRI

2. Rubrik Penilaian Sikap


No Aspek Rubrik Nilai
yang
Dinilai
1 Disiplin Tertib mengikuti instruksi, Membuat kondisi
3
kelas menjadi kondusif dan menyelesaikan tugas
dengan tepat waktu
Tertib mengikuti instruksi dan membuat 2
kondisi kelas menjadi kondusif
Membuat kondisi kelas menjadi tidak 1
kondusif
2 Percaya Aktif dalam Tanya jawab, dapat 3
diri mengemukakan ide atau gagasan
aktif dalam Tanya jawab, tidak ikut 2
mengemukakan pendapat
Tidak aktif dalam tanya jawab, tidak ikut 1
dalam mengemukakan ide atau gagasan
3 Jujur Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan
orang lain dan menyampaikan sesuatu 3
bedasarkan faktanya
Menyampaikan sesuatu sesuai fakta atau 2
tidak mencontek
Mencontek atau melihat pekerjaan orang 1
lain atau kelompok lain

Rumusan Nilai:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan:
Nilai Range

A 91 – 100

B 81 – 90

C 71 – 80

D 61 – 70
Lampiran 3. Penilaian Keterampilan

Teknik penilaian : Kinerja / presentasi


Waktu Pelaksanaan : Saat pembelajaran berlangsung
Lembar Penilaian Keterampilan
Kelas : ..................................................................
Hari, tanggal : ………………………...............................
Materi Pokok/Tema : Pengenalan dan Pengamatan Mikroskop

Nama Indikator Hasil Penilaian


Peserta Didik Menyiapkan Melakukan Gambar hasil Mempresentasi
Nama
No. alat dan bahan Praktik dan pengamatan kan hasil praktik Skor
kelompok
Pengamatan dan Pengamatan

1
2
1 Kelompok 3
….. 4
5
1
2
2 Kelompok 3
….. 4
5
1
2
3 Kelompok 3
….. 4
5
1
2
4 Kelompok 3
….. 4
5
1
2
3
5 Kelompok 4
….. 5
6
1
2
6 Kelompok 3
….. 4
5
6

Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1 Menyiapkan alat dan 1) Tidak menyiapakan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
bahan 2) Menyiapakan beberapa alat dan bahan yang diperlukan.
3) Menyiapakan sebagian besar alat dan bahan yang diperlukan.
4) Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
2. Gambar pengamatan 1) Tidak memperoleh Gambar hasil pengamatan.
2) Memperoleh gambar hasil pengamatan kurang lengkap/sesuai.
3) Memperoleh deskripsi hasil pengamatan cukup lengkap/sesuai
4) Memperoleh deskripsi hasil pengamatan secara lengkap dan sesuai.
3. Melakukan praktik 1) Tidak mampu melakukan praktik dengan menggunakan prosedur
yang ada.
2) Mampu melakukan praktik dengan menggunakan beberapa prosedur
yang ada.
3) Mampu melakukan praktik dengan menggunakan sebagian besar
prosedur yang ada.
4) Mampu melakukan praktik dengan menggunakan seluruh prosedur
yang ada.
4. Mempresentasikan hasil 1) Tidak mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara
praktik substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan dengan
percaya diri.
2) Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara
substantif, bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan tidak percaya
diri.
3) Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan kurang
percaya diri.
4) Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan secara percaya
diri.

Rubrik penilaian :
Skor yang didapat
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
skor maksimal
HANDOUT PENGENALAN
MIKROSKOP
OLEH: Ipan Taufik R
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU – DALAM
JABATAN
PENGENALAN MIKROSKOP 1

PENGENALAN DAN CARA PENGGUNAAN


MIKROSKOP

KOMPETENSI INTI

KI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan


prosedural dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:


kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

KOMPETENSI DASAR

KD 3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan


karakteristik yang diamati.
KD 4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di
lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati.

INDIKATOR

3.2.1 Mengidentifikasi bagian-bagian dari mikroskop beserta


fungsinya
3.2.2 Menjelaskan prosedur pengoprasian mikroskop secara
berurutan
Melaporkan hasil pengamatan mikroskop

Handout IPA SMP Kelas VII


PENGENALAN MIKROSKOP 2

TUJUAN

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dan pengamatan


menggunakan mikroskop, peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi bagian-bagian mikroskop dari yang paling
atas sampai bawah.
2. Menjelaskan prosedur pengoprasian mikroskop secara
berurutan
3. Melaporkan hasil pengamatan mikroskop secara objektif

Materi yang akan Kalian Pelajari

Pengenalan Mikroskop

• Pengertian Mikroskop (Konseptual)


• Gambar Mikroskop (faktual)
• Cara menggunakan Mikroskop (Prosedural)
Handout IPA SMP Kelas VII
PENGENALAN MIKROSKOP 3

Pengenalan dan
Pengoprasian mikroskop

Mikroskop adalah suatu alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda

kecil yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata. Mikroskop pertama kali

ditemukan oleh Anthony Van Leeuwenhoek pada tahun (1632 – 1723). Mikroskop

memiliki dua lensa yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Mikroskop Yang memiliki

sebuah lensa okuler disebut mikroskop monokuler sedangkan mikroskop yang memiliki

dua lensa disebut mikroskop binokuler.

Salah satu jenis mikroskop yang sering di gunakan adalah mikroskop cahaya.

Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber

energi agar dapat memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya biasanya memiliki

tiga lensa objektif dengan masing – masing pembesaran lemah ( 4 atau 10 kali ),

sedang ( 40 kali ), kuat ( 100 kali )

Mikroskop tak bisa lepas dari keseharian seorang yang berkutat dalam bidang

ilmu pengetahuan utamanya bidang biologi. Bukan hanya para peneliti profesional,

siswa juga sebaiknya mengenal mikroskop dengan baik. Di dalam kurikulum

pendidikan, pengenalan terhadap mikroskop telah tercantum. Siswa dituntut untuk

lebih mengenal fungsi serta bagian-bagian mikroskop. Setelah itu, mereka biasanya

diajarkan cara menggunakan mikroskop yang baik. Musuh yang pertama dari

mikroskop adalah jamur, karena jamur dapat menghasilkan observation gambar

buram
Handout IPA SMP Kelas VII
PENGENALAN MIKROSKOP 4
BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP

FAKTUAL

Bagian-Bagian Optik

• Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif.
• Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali.
• Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke
objek.
• Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat.
• Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya
tersebut.

Handout IPA SMP Kelas VII


PENGENALAN MIKROSKOP 5

Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)

• Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
yang diinginkan.
• Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa
objekti dan lensa okuler mikroskop.
• Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
• Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.
• Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
• Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
• Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Bagaimana Prosedur
Penggunaan Mikroskop?

Langkah – Langkah Penggunaan Mikroskop


1. Meletakkan mikroskop di atas meja dengan

cara memegang lengan mikroskop sedemikian

rupa sehingga mikroskop berada persis di

hadapan pemakai

Handout IPA SMP Kelas VII


PENGENALAN MIKROSKOP 6

2. Memutar revolver sehingga lensa obyektif

dengan perbesaran lemah berada pada posisi

satu poros dengan lensa okuler yang ditandai

bunyi ‘klik’ pada revolver.

3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat

kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler

tampak terang berbentuk bulat (lapang

pandang).

4. Menempatkan preparat pada meja benda tepat

pada lubang preparat dan jepit dengan

penjepit obyek/benda.

5. Mengatur fokus untuk memperjelas gambar

obyek dengan cara memutar pemutar kasar,

sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk

mempertajam atau memfokuskan memutar

pemutar halus.

6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka

untuk memperbesar dengan mengganti lensa

obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100

X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi

klik. Untuk mengatur fokus, lakukan hal yang

sama dengan nomor 5.


Handout IPA SMP Kelas VII
PENGENALAN MIKROSKOP 7

DAFTAR
PUSTAKA

Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, S. N. 2014. Ilmu Pengetahuan


Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia

Sugiyarto, T., & Ismawati, T. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk


SMP/MTs kelas VII (bse).
Pusat Perbukuan Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

https://berkahkhair.com/mikroskop-cahaya/
http://www.podfeeder.com/teknologi/pembahasan-lebih-dalam-
mengenai-mikroskop/
https://portal-ilmu.com/pengertian-fungsi-bagian-mikroskop/.
Handout IPA SMP Kelas VII

Anda mungkin juga menyukai