Lukman Martinus G. G.
NRP. 02111540000115
Dosen Pembimbing:
Nur Ikhwan, ST., M.Eng.
NIP. 196709151995121001
Halaman Pengesahan
Perencanaan Elemen Mesin
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing
ii
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
2.7. Bearing................................................................................................... 12
BAB 3 PERHITUNGAN.................................................................................... 22
iii
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
3.9. Perhitungan defleksi pada kerangka luar tray pemisah beras ........ 41
LAMPIRAN GAMBAR...................................................................................... 59
iv
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
DAFTAR GAMBAR
v
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
DAFTAR TABEL
vi
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
BAB 1
PENDAHULUAN
Proses penyaringan selama ini dapat dilakukan dengan manual untuk skala
kecil dengan menggunakan tangan atau alat bantu sederhana. Penyrotiran yang
hanya mengandalkan mata dan tangan sangat rancu karena tidak diketahui benar
apakah sudah benar ukuran yang dipilih. Selain itu, tenaga dan waktu yang
digunakan juga sangat banyak untuk menghasilkan produk yang sama banyaknya.
Selain itu, jika sudah mencapai beberapa ton beras akan sangat sulit untuk
dilakukan penyaringan dengan manual.
Penyaringan beras perlu dilakukan dengan cepat dan sesuai dengan ukuran
yang diinginkan karena permintaan yang diterima sangat besar. Dalam rangka
membantu mempercepat proses penyaringan beras, dibutuhkan suatu alat yang
dapat membantu untuk penyortiran ini. Berdasarkan motivasi diatas, maka penulis
memberikan solusi lewat rancangan alat dapat menyaring beras dalam jumlah yang
banyak dengan waktu yang sesingkat mungkin dan ukuran yang setepat mungkin.
1
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
2
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
BAB 2
DASAR TEORI
Alat pemisah menir sudah banyak dibuat digunakan pada saat ini. Proses
penyortiran secara manual sudah banyak ditinggalkan karena membutuhkan lebih
banyak tenaga. Alat pemisah menir yang sudah ada saat ini sudah beragam mulai
yang kapsitas penghasilannya 200 kg/jam hingga 2000 kg/jam. Setiap alat pemisah
menir memiliki spesifikasi masing - masing termasuk ukuran butir beras yang
dianggap menir.
Pada saat beras terangkat karena getaran beras akan terpindah sedikit maju ke
depan mendekatai lubang sehingga akan jatuh jika memiliki panjang yang kurang
3
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
dari diameter lubang. Agar beras yang memiliki Panjang lebih besar daripada
diameter lubang tidak ikut jatuh, getaran harus memiliki frekuensi getaran yang
banyak dalam setiap detiknya. Getaran yang terlalu lamban akan mengakibatkan
banyak beras yang berukuran lebih besar ikut jatuh ke dalam lubang.
Banyaknya bagian yang menempel pada rangka membuat beban yang diterima
rangka beragam sehingga memiliki nilai yang berbeda-beda pada tempat yang
berbeda. Ukuran dari rangka yang digunakan tergantung pada dari beban yang
diterima dari torsi maupun bending. Lokasi beban maksimum yang terjadi perlu
diketahui agar analisa ukuran rangka dapat dilakukan dan didapatkan ukuran yang
aman untuk seluruh struktur. Setelah diketahui beban maksimum, dapat ditentukan
4
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
bahan yang akan digunakan. Beban maksimum yang diterima oleh rangka dapat
dihitung dengan
𝑤𝐿
𝑤𝑥 − 𝑉 = (arah ke atas positif)
2
(𝑤𝐿)𝑥 (𝑤𝑥 )𝑥
− + + 𝑀 = 0(𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑒𝑟 𝑐𝑙𝑜𝑐𝑘𝑤𝑖𝑠𝑒 positif)
2 2
dimana :
w = beban uniform sepanjang rangka
L = Panjang rangka
M = Momen milik rangka
V = Gaya gesek
5
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
6
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Roda gigi, pulley, roda gila (fly wheel), cam dan lain-lain merupakan
komponen-komponen yang membebani poros dengan berbagai kombinasi baik
secara posisi dan beban. Untuk itu penting direncanakan diameter poros
berdasarkan dengan momen bending dan distribusi torsi sepanjang poros. Diameter
dari poros ataupun diameter tiap bagian poros tergantung pada kombinasi tegangan
sebagai akibat momen bending dan torsi yang ditimbulkan. Berdasarkan hal
tersebut, maka lokasi persis atau tepat sepanjang poros dimana terjadi tegangan
maksimum terjadi sering kali tidak pasti. Oleh karena itu penting sekali dilakukan
penggambaran tegangan geser dan diagram momen untuk mengetahui titik pada
sepanjang poros dimana terjadi momen maksimum.
Setelah dilakukan hal tersebut di atas maka untuk menentukan material dari
poros dapat dilakukan berdasarkan rumus-rumus berikut. Tegangan luluh dari
sebuah poros dengan asumsi fluctuating load dapat dihitung dengan:
2 2
𝑆𝑦𝑝 16 𝑆𝑦𝑝 𝑆𝑠𝑦𝑝
= √
𝑥 (𝑀𝑚 + 𝑀 ) + (𝑇𝑚 + 𝑇)
2𝑁 𝜋 𝑥 𝑑𝑃 3 𝑆𝑒 𝑟 𝑆𝑒𝑠 𝑟
Asumsi :
𝑀𝑚 = 0 ; 𝑇𝑅 = 0
dimana :
Syp : Yield strength in tension dari material
7
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
1 ′
𝑆𝑒 = 𝐶𝑅 𝐶𝑠 𝐶𝑤 𝐶𝑓 𝑆
𝐾𝑓 𝑛
dimana :
Se : Endurance limit
CR : Reliability factor
CS : Size correction factor
CW : Weld correction
CF : Surface finish correction
Kf : Fatigue stress concentration
Berdasarkan dari persamaan-persamaan di atas maka dapat direncanakan
diameter poros dari yang harus digunakan berdasarkan material yang digunakan.
2.5. Pengelasan
Pengelasan dilakukan untuk menyatukan dua buah logam yang memiliki
komposisi yang masih hampir sama dengan cara melelehkan bagian yang akan
disatukan dengan menggunakan alat las. Pengelasan yang sudah dilakukan bersifat
permanen sehingga apabila ingin dilakukan perbaikan harus dengan merusak
bagian yang sudah disambungkan dengan las yang ada. Pengelasan harus dilakukan
dengan hati hati karena panas yang digunakan dapat menimbulkan perubahan fasa
pada bahan yang digunakan.
8
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
= 0,707 × ℎ × 𝑙
dimana :
h = Tinggi dan lebar sambungan las
l = Panjang sambungan las
2.6. Perancangan Pasak
Pasak digunakan untuk mencegah gerakan relatif antara poros dengan elemen
mesin yang lain seperti roda gigi, pulley, sprocket, cam, dan lainnya. Ada banyak
jenis pasak untuk berbagai macam jenis penggunaan. Jenis pasak akan tergantung
pada besar torsi yang ditransmisikan, jenis beban, pemasangan yang diperlukan,
batas tegangan poros, dan biaya atau ongkos. Ada bermacam-macam jenis pasak,
akan tetapi yang paling sering digunakan adalah pasak jenis square, tapered, dan
woodruff.
PASAK L W
H
POROS
F'
F
F
F'
Pada gambar 2.6 ditunjukkan gaya-gaya yang terdapat pada hubungan poros
dan pasak. Dari gaya-gaya tersebut maka dapat direncanakan dan dianalisa
kekuatan dari pasak dengan menggunakan persamaan-persamaan berikut:
𝑑
𝑇 = 𝑙𝑥𝑤𝑥𝜏𝑥
2
dimana :
T : Torsi yang ditransmisikan pada poros
l : Panjang pasak
w : Lebar pasak
𝜏 : Tegangan gesek pada sistem
d : Diameter poros
Bila poros berputar dengan torsi sebesar T maka torsi ini akan menghasilkan
gaya tangensial (Ft) yang bekerja pada diameter luar dari poros dan gaya tangensial
(Ft) inilah yang akan bekerja pada pasak. Besarnya gaya tangensial (Ft) adalah:
2T
Ft
d POROS
dimana:
Ft : Gaya tangensial (lb)
T : Torsi yang terjadi pada poros (lb.in)
D : Diameter poros (in)
Jika pasak ditinjau berdasarkan tegangan geser yang terjadi, maka hubungan
keduanya dapat dilihat seperti berikut:
Ft
AS
dimana:
: Tegangan geser (lb/in2)
Ft : Gaya tangensial (lb)
A : Luasan bidang gesek pada pasak (in2)
: W x L (lebar pasak x panjang pasak)
10
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
sehingga:
Ft
W L
Berdasarkan tinjauan terhadap tegangan geser, maka didapatkan syarat
agar pasak aman terhadap tegangan geser sebagai berikut:
Ssy
SF
dimana:
Ssy : 0,58 Sy
SF : 2,5 (untuk beban yang tidak mengalami beban kejut)
sehingga:
Ft Ssy
Ssy 0,58 Sy
W L SF
Jika pasak ditinjau berdasarkan tegangan kompresi yang terjadi, maka
hubungan keduanya dapat dilihat seperti berikut:
Ft
A
dimana:
: Tegangan kompresi (lb/in2)
Ft : Gaya tangensial (lb)
H
L
A : Luasan bidang gesek pada pasak (in2) = 2
sehingga:
Ft
H L
2
Berdasarkan tinjauan terhadap tegangan kompresi, maka didapatkan syarat
agar pasak aman terhadap tegangan geser sebagai berikut:
Syc
SF
dimana:
Syc = Sy
SF : 2,5 (untuk beban yang tidak mengalami beban kejut)
11
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
sehingga:
Ft Sy
Syc Sy
H L SF
2
2.7. Bearing
Dengan diciptakannya automobil, mesin-mesin berkecepatan tinggi dan mesin
produksi otomatis mendorong lebih ekstensifnya penelitian dan pengembangan
bantalan gelinding (juga dikenal dengan anti friction bearing). Sebagai hasilnya,
AFBMA (Anti Friction Bearing Manufacturers Association) membuat standart
dimensi bantalan gelinding dan dasar-dasar dalam pemilihannya. Untuk itu
dimungkinkan bagi para perancang untuk memilih bearing dari katalog dari salah
satu produsen dan menggantinya dengan bantalan yang memiliki dimensi yang
sesuai dari produsen yang berbeda. Bantalan gelinding diklasifikasikan dalam tiga
kategori yaitu radial ball bearing, angular contact ball bearings dan thrust ball
bearing. Dalam pokok bahasan ini bantalan gelinding yang digunakan yaitu radial
ball bearings.
Pada gambar 2.7 ditunjukan sebuah radial ball bearing beserta istilah-istilah
di dalamnya. Radial ball bearings didesain untuk mensupport beban radial,
12
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
mempunyai kedalaman lintasan bola yang kontinyu sepanjang keliling dari ring.
Jenis ini juga dapat mensupport beban aksial pada poros untuk semua arah. Pada
kenyataannya kapsitas beban aksial yang dapat diterima oleh radial ball bearings
yaitu sampai dengan 70% dari beban radial yang ada.
dimana:
D : Diameter luar (mm atau in)
d : Diameter dalam (mm atau in)
B : Lebar bantalan (mm atau in)
2.8. Perancangan V-belt
Belt memiliki 4 jenis utama yaitu flat, round, v, dan timing. Pada belt
membutuhkan jarak minimal tertentu dan biasanya digunakan untuk alat dengan
lintasan yang panjang. Berikut ini adalah tabel jernis-jenis belt beserta
karakteristiknya :
Tabel 2. 2 Tabel jenis Belt
13
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Pada penugasan kali ini akan dgunakan jenis belt V karena memiliki slip yang
lebih kecil daripada flat.
V-belt miliki ukuran yang telah distandarisasi sehingga telah tersedia katalog
dari V-belt. Berikut adalah table ukuran standar milik V-belt
Tabel 2. 3 Tabel ukuran standar V-belt
14
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Gambar 2. 9 V-Belt
(𝑅2 − 𝑅1 )2
𝑙 = 𝜋(𝑅2 + 𝑅1 ) + 2𝑐 +
𝑐
dimana :
l = Panjang total belt
R2 dan R1 = Jari-jari pulley
c = Jarak pusat pulley
𝑑1
𝑁2 = 𝑁
𝑑2 1
dimana :
N2 dan N1 = Putaran pada pulley
d1 dan d2 = Diameter pulley
15
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝑑2 − 𝑑1 250 − 125 𝑚𝑚
sin ∝= =
2𝑐 2 × 408
dimana :
d1 dan d2 = Diameter pulley
c = Jarak pusat pulley
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃 = 180 − 2𝛼
dimana :
𝜃 = Sudut kontak antara belt dengan pulley
𝑇1 = 𝑇 − 𝑇𝑐
dimana :
T1 = Gaya Tarik pada sisi kencang pulley
Tc = Gaya snetrifugal
T = Gaya tegangan maksimum pada belt
𝑇1
2,3 log ( ) = 𝜇𝑥𝜃𝑥 csc 𝛽
𝑇2
dimana :
T1 = Gaya Tarik pada sisi kencang pulley
T2 = Gaya Tarik pada sisi kendor belt
𝜇 = Konstanta gesek belt
𝜃 = Sudut kontak antara belt dengan pulley
𝑚
𝑃 = (𝑇1 − 𝑇2 )𝑣 = (361,87𝑁 − 32,05𝑁)𝑥9,485
𝑠
dimana :
P = Daya yang ditransimikan oleh belt
T1 = gaya Tarik pada sisi kencang pulley
T2 = gaya Tarik pada sisi kendor belt
Untuk mencari jumlah belt yang dibutuhkan maka dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
16
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
17
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Material pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan ultimate
yang tinggi, kekuatan yield yang tinggi, dan modulus elastisitas atau modulus geser
yang rendah untuk menyediakan kemampuan penyimpanan energi yang
maksimum. Untuk pegas yang mendapat beban dinamik, kekuatan fatigue adalah
merupakanpertimbangan utama dalam pemilihan material. Kekuatan ultimate dan
yield yang tinggidapat dipenuhi oleh baja karbon rendah sampai baja karbon tinggi,
baja paduan, stainlesssteel, sehingga material jenis ini paling banyak digunakan
untuk pegas. Pada penugasan ini digunakan pegas jenis compression.
18
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝐷
𝑒=
𝑑
dimana :
D = diameter rata-rata pegas
d = diameter kawat pegas
𝐷𝑜 = 𝐷 + 𝑑
dimana :
Do = diameter luar
𝐷𝑖 = 𝐷 − 𝑑
dimana :
Di = diameter dalam
8𝑊𝑥 𝑒 3 𝑥𝑛
𝛿=
𝐺𝑥𝑑
dimana :
𝛿 = defleksi
n = jumlah lilitan pada pegas
G = Modulus kekekalan pegas
d = diameter kawat pegas
19
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝐿𝑓 = 𝑛′ 𝑑 + 𝛿𝑚𝑎𝑥 + 0,15𝛿𝑚𝑎𝑥
dimana :
Lf = Panjang pegas sebelum dibebani
Tabel 2. 5 Tabel katalog pegas
Pada getaran force memiliki dua macam respon yaitu steady dan transient.
Hasil respon total adalah penjumlahan keduanya. Rumus dari respon total:
𝐹𝑜
𝑥(𝑡) = 𝐶1 cos(𝑤𝑛𝑡) + 𝐶2 sin(𝑤𝑛𝑡) + cos(𝑤𝑡)
𝑘 − 𝑚𝑤 2
20
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
21
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
BAB 3
PERHITUNGAN
𝒌𝒈𝒇
3.1. Perhitungan konstruksi mesin pemisah beras 500 𝒋𝒂𝒎
Data yang digunakan untuk perhitungan pada perancangan mesin ini adalah:
𝑘𝑔𝑓
1. Kapasitas mesin pemisah beras 500
𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑔𝑓
2. Berat jenis beras 753
𝑚3
22
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝑘𝑔𝑓
4. Berat jenis baja karbon ꙋ = 7850
𝑚3
23
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
C D
44
94
A
𝛼
B
1000
50
tan 𝛼 =
100
𝛼 = 2,86 °
50 50
𝐴𝐵 = = = 1,002 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
sin 𝛼 sin 2,86°
0,044+0,094 1+1,002
Volume beras = [ ]𝑚 × [ ] 𝑚 × 0,8𝑚 = 0,05526 𝑚3
2 2
𝑘𝑔𝑓
Berat beras dalam tray = 0,05526 m3 x 753 = 41,67 kgf
𝑚3
Ay By
24
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝐴𝑦 + 𝐵𝑦 = 𝑞
2
Momen di A 𝑞 × 𝑚 − 𝐵𝑦 × 1𝑚 = 0
3
2⁄ × 𝑞 2⁄ × 41,67 𝑘𝑔𝑓𝑚
𝐵𝑦 = 3 = 3 = 27,78 𝑘𝑔𝑓
1 1𝑚
2
𝑀𝐴 = 13,89 × = 9,26 𝑘𝑔𝑓𝑚
3
1
𝑀𝐵 = 27,78 × = 9,26 𝑘𝑔𝑓𝑚
3
𝑀𝐴 = 𝑀𝐵 = 9,26 𝑘𝑔𝑓𝑚
25
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
26
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
6mm
9mm
3mm
m
27
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Analog untuk tray yang bawah terlihat dari pelat tidak berlubang lebih
kuat lagi
28
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
29
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
= 12,59𝑘𝑔𝑓
o 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠
𝑘𝑔𝑓
= (0,8𝑚 × 0,15𝑚) × 0,002𝑚 × 7850
𝑚3
= 1,89𝑘𝑔𝑓
o 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑗𝑎 𝑏𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟
= [(1,002 × 0,005) × 2] + [(0,8𝑥0,005) × 3] × 0,002
𝑘𝑔𝑓
× 7850
𝑚3
= 0,35𝑘𝑔𝑓
o 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑟𝑎𝑦 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠 = 72,45𝑘𝑔𝑓
o 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑟𝑎𝑦 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠
= 72,45𝑘𝑔𝑓 + 41,67𝑘𝑔𝑓
= 114,12𝑘𝑔𝑓
30
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
38 50
38
50
38
o Panjang Las=
38mm+50mm+38mm+38mm+50mm+38mm=252mm
o Luas las daerah A=B=C=D=E=H=F=G
= 0,707 × ℎ × 𝑙
= 0,707 × 6,35𝑚𝑚 × 252𝑚𝑚
= 1131,3414𝑚𝑚2
38
50
38
o Panjang Las=50mm+38mm+38mm=126mm
o Luas las daerah di K=L
= 0,707 × ℎ × 𝑙
= 0,707 × 6,35𝑚𝑚 × 126𝑚𝑚
= 565,6707𝑚𝑚2
Luas las pada plat baja sisi kerangka tebal (h)=1/8 mesh=3,175mm
o Daerah AB=CD= 0,707 × 3,175 × 800 = 1795,78𝑚𝑚2
o Daerah BC=AD= 0,707 × 3,175 × 100 = 224,4725𝑚𝑚2
o Daerah BE=AH= 0,707 × 3,175 × 1000 = 2244,725𝑚𝑚2
o Daerah CF=DG= 0,707 × 3,175 × 1002 = 2249,2145𝑚𝑚2
o Daerah EF=HG= 0,707 × 3,175 × 150 = 336,7088𝑚𝑚2
31
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
o Luas total=Atotal
= [8 × 1131,3414𝑚𝑚2 ] + [2 × 565,6707𝑚𝑚2 ]
+ [2 × 1795,78𝑚𝑚2 ] + [2 × 224,4725𝑚𝑚2 ]
+ [2 × 2244,725𝑚𝑚2 ] + [2 × 2249,2145𝑚𝑚2 ]
+ [2 × 336,7088𝑚𝑚2 ] = 23283,8742𝑚𝑚2
o Mencari letak titik berat las masing masing dibuat koordinat
sumbu las CAB A CAH
Y
CAD Z H
B D CDG CHG
CBC
CCD CBE Cg E G
C
CFE
CCF X
F
CAB=[0;100;400]mm CAH=[500;125;800]mm
CBC=[0;50;0]mm CCF=[501;75;0]mm
CCD=[0;0;400]mm CFE=[1000;75;0]mm
CAD=[0;50;800]mm CBE=[500;125;0]mm
CDG=[501;0;800]mm CHG=[1000;75;800]mm
o ̅̅̅
Letak titik berat las total (𝐶 𝑔)
32
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
G
CAB CAH
B
CBC H
CAB
CCD D CDG F
CHG
C CEF
Cg E
CCF
33
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐴 =597,050mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐾 =408,66mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐵 =597,25mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐿 =488,36mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐶 =598,72mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐹 =695,64mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐷 =598,52mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐷𝐺 =408,36mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐸 =688,32mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐵𝐶 =595,69mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐻 =688,15mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐶𝐷 =441,55mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐺 =692,94mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐴𝐷 =595,69mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐴𝐵 =443,38mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐵𝐸 =409,80mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐴𝐻 =409,57mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐸𝐹 =687,28mm
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐶𝐹 =408,66mm ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐻𝐺 =687,10mm
= 409545091,80𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐶 = (2 × 𝑙𝐶 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐶 ) 𝐴𝐶
1
= ( × (252𝑚𝑚)2
2
+ (598,72𝑚𝑚)2 ) (1131,3414𝑚𝑚)2
= 411534075,90𝑚𝑚4
34
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐷 = (2 × 𝑙𝐷 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐷 ) 𝐴𝐷
1
= ( × (252𝑚𝑚)2
2
+ (598,52𝑚𝑚)2 ) (1131,3414𝑚𝑚)2
= 411263178,50𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐸 = ( × 𝑙𝐸 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐸 ) 𝐴𝐸
2
1
= ( × (252𝑚𝑚)2
2
+ (688,32𝑚𝑚)2 ) (1131,3414𝑚𝑚)2
= 541998990,40𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐹 = ( × 𝑙𝐹 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐹 ) 𝐴𝐹
2
1
= ( × (252𝑚𝑚)2
2
+ (695,65𝑚𝑚)2 ) (1131,3414𝑚𝑚)2
= 553475883,40𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐺 = ( × 𝑙𝐺 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐺 ) 𝐴𝐺
2
1
= ( × (252𝑚𝑚)2
2
+ (692,94𝑚𝑚)2 ) (1131,3414𝑚𝑚)2
= 549218556,40𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐻 = ( × 𝑙𝐻 2 + 𝐶
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑔 − 𝐶𝐻 ) 𝐴𝐻
2
1
= ( × (252𝑚𝑚)2
2
+ (688,15𝑚𝑚)2 ) (1131,3414𝑚𝑚)2
= 541734256,70𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐾 = ( × 𝑙𝐾 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐾 ) 𝐴𝐾
2
1
= ( × (252𝑚𝑚)2
2
+ (408,66𝑚𝑚)2 ) (565,6707𝑚𝑚)2
= 95217083,76𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐿 = ( × 𝑙𝐿 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐿 ) 𝐴𝐿
2
35
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
1
= ( × (252𝑚𝑚)2
2
+ (408,36𝑚𝑚)2 ) (565,6707𝑚𝑚)2
= 95078434,48𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐴𝐵 = ( × 𝑙𝐴𝐵 2 + 𝐶
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑔 − 𝐶𝐴𝐵 ) 𝐴𝐴𝐵
2
1
= ( × (800𝑚𝑚)2 + (43,38𝑚𝑚)2 ) (1795,78𝑚𝑚)2
2
= 448799625,10𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝐶 = ( × 𝑙𝐵𝐶 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐵𝐶 ) 𝐴𝐵𝐶
2
1
= ( × (100𝑚𝑚)2
2
+ (595,69𝑚𝑚)2 ) (224,4725𝑚𝑚)2
= 79840358,47𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐶𝐷 = ( × 𝑙𝐶𝐷 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐶𝐷 ) 𝐴𝐶𝐷
2
1
= ( × (800𝑚𝑚)2
2
+ (441,55𝑚𝑚)2 ) (1795,78𝑚𝑚)2
= 445891699,60𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐴𝐷 = ( × 𝑙𝐴𝐷 2 + 𝐶
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑔 − 𝐶𝐴𝐷 ) 𝐴𝐴𝐷
2
1
= ( × (100𝑚𝑚)2
2
+ (595,69𝑚𝑚)2 ) (224,4725𝑚𝑚)2
= 79840358,47𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝐸 = ( × 𝑙𝐵𝐸 2 + 𝐶
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑔 − 𝐶𝐵𝐸 ) 𝐴𝐵𝐸
2
1
= ( × (1000𝑚𝑚)2
2
+ (409,80𝑚𝑚)2 ) (2244,725𝑚𝑚)2
= 564030644,10𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐶𝐹 = ( × 𝑙𝐶𝐹 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐶𝐹 ) 𝐴𝐶𝐹
2
1
= ( × (1002𝑚𝑚)2
2
+ (408,66𝑚𝑚)2 ) (2249,2145𝑚𝑚)2
= 563810588,80𝑚𝑚4
36
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐷𝐺 = (2 × 𝑙𝐷𝐺 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐷𝐺 ) 𝐴𝐷𝐺
1
= ( × (1002𝑚𝑚)2
2
+ (408,36𝑚𝑚)2 ) (2249,2145𝑚𝑚)2
= 563259292,80𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐸𝐹 = ( × 𝑙𝐸𝐹 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝐶𝐸𝐹 ) 𝐴𝐸𝐹
2
1
= ( × (150𝑚𝑚)2
2
+ (687,28𝑚𝑚)2 ) (336,7088𝑚𝑚)2
= 159677009,60𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐻𝐺 = ( × 𝑙𝐻𝐺 2 + ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
2
𝐶𝑔 − 𝐶𝐻𝐺 ) 𝐴𝐻𝐺
1
= ( × (150𝑚𝑚)2
2
+ (687,10𝑚𝑚)2 ) (336,7088𝑚𝑚)2
= 159593711,80𝑚𝑚4
1 2
𝐿𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐴𝐻 = ( × 𝑙𝐴𝐻 2 + 𝐶
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑔 − 𝐶𝐴𝐻 ) 𝐴𝐴𝐻
2
1
= ( × (1000𝑚𝑚)2
2
+ (409,51𝑚𝑚)2 ) (2244,725𝑚𝑚)2
= 563497297,60𝑚𝑚4
𝐼𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 7646581197𝑚𝑚4
37
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐶𝑔 − 𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 𝐶𝑔 − ̅̅̅
𝐶𝐴
𝑆2𝐴 =
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
108,42𝑘𝑔𝑓 × 225,21𝑚𝑚 × 597,050𝑚𝑚
=
7646581197𝑚𝑚4
𝑘𝑔𝑓⁄
= 1,9065 10−3 𝑚𝑚2
𝑆𝐴 = √𝑆1𝐴2 + 𝑆2𝐴 2
𝑆𝐵 = √𝑆1𝐵 2 + 𝑆2𝐵 2
𝑆𝐶 = √𝑆1𝐶 2 + 𝑆2𝐶 2
38
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝑆𝐷 = √𝑆1𝐷 2 + 𝑆2𝐷 2
𝑆𝐹 = √𝑆1𝐹 2 + 𝑆2𝐹 2
39
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
a= 2/3m b= 1/3m
1
Wtotal= 2 × 108,42𝑘𝑔𝑓 = 54,21𝑘𝑔𝑓
1 2 1 2 2 2
54,21𝑘𝑔𝑓 × 3 𝑚 × 3 𝑚 × [12 − (3) − (3) ]
𝑉𝑚𝑎𝑥 = 4
6 × 2,0381010
𝑘𝑔𝑓⁄
× 26,40𝑐𝑚 4 × 1𝑚 × 1𝑚
𝑚2 108 𝑐𝑚4
Wtotal
a= 2/3m b= 1/3m
1
Wtotal= 2 × 108,42𝑘𝑔𝑓 = 54,21𝑘𝑔𝑓
40
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Wtotal
a= 2/3m b= 1/3m
Wtotal
a= 2/3m b= 1/3m
41
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
1
Wtotal= 2 × 108,42𝑘𝑔𝑓 = 54,21𝑘𝑔𝑓
42
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
DF = 250mm = D2
Bilangan transmisi pulley (i)
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 250 𝑚𝑚
𝑖= = =2
𝐷𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 125𝑚𝑚
Putaran bak penyaring (N2)
1 1
𝑁2 = 𝑁1 = 1450 𝑟𝑝𝑚 = 725 𝑟𝑝𝑚
2 2
Bahan pulley motor & penyaring beras
ρ= 7200 kgf/m3
Bahan V belt & kulit
ρ= 1000 kgf/m3
∝= 8,81°
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃 = 180 − 2𝛼
43
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
44
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝑇1
= 11,2751
𝑇2
𝑇2 = 32,05 𝑁
Daya yang ditransmisikan V-belt
𝑚
𝑃 = (𝑇1 − 𝑇2 )𝑣 = (361,87𝑁 − 32,05𝑁)𝑥9,485
𝑠
𝑚
𝑃 = 3123,6 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 3,124
𝑠
Daya total
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑙𝑜𝑎𝑑
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 2,98 𝐾𝑊 𝑥 1,5 = 4,47 𝐾𝑊
Jumlah V-belt
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑚𝑖𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑉 − 𝑏𝑒𝑙𝑡 =
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑚𝑖𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑉 − 𝑏𝑒𝑙𝑡
4,47 𝐾𝑊
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑉 − 𝑏𝑒𝑙𝑡 = = 1,68 𝑏𝑢𝑎ℎ
2,66 𝐾𝑊
𝑛 = 2 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑉 − 𝑏𝑒𝑙𝑡
Spesifikasi V-belt
o Jenis = V-belt
o Jumlah = 2 buah
o Bahan= kulit
o Tegangan tarik = 2MPa
o Lebar bagian atas= 17mm
o Lebar bagian bawah= 10,28mm
o Tinggi= 11mm
o 𝛽 = 17°
o c= 10,8mm
o f=12,5mm
o e=19mm
o Lebar pulley motor listrik
𝐵 = (𝑛 − 1)𝑒 + 2𝑓
𝐵 = (2 − 1)𝑥19 + 2𝑥12,5 = 44𝑚𝑚
Spesifikasi pulley motor listrik
Dm= 125mm n= 2buah B= 44mm (dry)
Poros penyaring beras
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑥 60
𝑇=
2𝜋𝑥𝑁2
4,47103 𝑥𝑊𝑥60
𝑇= = 58910𝑁 − 𝑚𝑚
2𝜋𝑥725 𝑟𝑝𝑚
~ Direncanakan pulley penyaring beras terpasang sejauh 200mm
(menggantung pada bantalan)
Momen bengkok (M) pada poros akibat tarikan V-belt
𝑀 = (𝑇1 + 𝑇2 + 2𝑇𝑐 )𝑥200𝑚𝑚𝑥 𝑛(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣 − 𝑏𝑒𝑙𝑡)
𝑀 = 168168𝑁𝑚𝑚
Momen puntir (Tt)
𝑇𝑡 = √𝑇 2 + 𝑀2
8 28𝑚𝑚
𝑇 = 𝑙 𝑥 𝑥66,67 𝑥 = 3733,52𝑙 𝑁𝑚𝑚
2 2
𝑇𝑡 = 178187,7221𝑁𝑚𝑚
178187,7221𝑁𝑚𝑚
𝑙ℎ = = 47,73 𝑚𝑚
3733,52𝑙 𝑁𝑚𝑚
~𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑙 = 48𝑚𝑚 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴 − 36
48
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Keterangan:
W1= berat total konstruksi unit penyaring beras termasuk berat berasnya
W1= (berat tray bawah + beras) + (berat tray atas + beras)
~Tray bawah berat +beras = 114,2 kgf
~Tray atas berat + beras = 108,42 kgf
W1= 222,62 kgf
W2= berat piringan unbalanced
𝜋 𝜋
W2= [( 4 𝑥𝑑𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 2 − 4 𝑥𝑑𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 2 ) 𝑥𝛿𝑥𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 +
𝜋
𝑥𝑑𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 2 𝑥𝛿𝑥𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡]
4
𝜋 2
𝜋 2
1𝑚3
𝑊2 = [( 𝑥125 − 𝑥30 ) 𝑥7200𝑥44𝑥 9
4 4 10 𝑚𝑚3
𝜋 1𝑚3
+ 𝑥402 𝑥7200𝑥80𝑥 9 ]
4 10 𝑚𝑚3
𝑊2 = 6,60 𝑘𝑔𝑓
𝑊2 + 𝑊1 = 229,22 𝑘𝑔𝑓
49
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
𝜋 𝜋
𝑊3 = [( 𝑥𝑑𝑝𝑢𝑙𝑙𝑒𝑦 2 − 𝑥𝑑𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 2 ) 𝑥𝛿𝑥𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑢𝑙𝑙𝑒𝑦]
4 4
𝜋 𝜋 1𝑚3
𝑊3 = [( 𝑥250 − 𝑥28) 𝑥7200𝑥44𝑥 9 ] = 15,35 𝑘𝑔𝑓
4 4 10 𝑚𝑚3
Tinjauan beban mendatar akibat gaya tarik pada pulley
T1+T2
Tc
A C
D
B
𝜋𝑥𝑑𝑥𝑁2 𝜋𝑥125𝑚𝑚𝑥725𝑟𝑝𝑚 𝑚
𝑉= = = 4,743
60 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑠
𝑘𝑔𝑓⁄ 𝑚
𝑇𝑐 = 𝑚𝑣 2 = 6,6 𝑚 𝑥4,743 𝑠 = 148,474𝑁
𝑇1 + 𝑇2 = 393,422𝑁
𝐴ℎ + 𝐶ℎ = 541,894𝑁
∑ 𝑀𝑎 = 0
W3
W1+ W2
A C
B D
𝐴𝑣 + 𝐶𝑣 = 244,57 𝑘𝑔𝑓
∑ 𝑀𝑎 = 0
50
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
51
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Defleksi
8𝑊𝑥 𝑒 3 𝑥𝑛
𝛿=
𝐺𝑥𝑑
Jumlah lilitan
𝛿𝑥𝐺𝑥𝑑 6𝑚𝑚𝑥84000 𝑁/𝑚𝑚2 𝑥4,47𝑚𝑚
𝑛= = = 4,51 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
8𝑊𝑥 𝑒 3 8𝑥500𝑁𝑥53
N = 5 buah lilitan pegas
N’= n+2 = 7 buah lilitan [keadaan akhir]
Panjang pegas tidak terbebani
𝛿 6𝑚𝑚
𝛿𝑚𝑎𝑥 = 𝑥2750𝑁 = 𝑥2750𝑁 = 33𝑚𝑚
𝑊 500𝑁
𝐿𝑓 = 𝑛′ 𝑑 + 𝛿𝑚𝑎𝑥 + 0,15𝛿𝑚𝑎𝑥 = (7𝑥4,47) + 33 + (0,15𝑥33)
= 69𝑚𝑚
Jarak lilitan pegas melingkar
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 69𝑚𝑚
= = = 11,5𝑚𝑚
𝑛′ − 1 7−1
52
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
53
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Respon getaran
𝐹𝑜 374,87
= − = 1,22 𝑥 10−3
𝑘 − 𝑚𝑤 2476,66
500 − ( − 497.98)
4
𝑥(𝑡) = 1,22 𝑥 10−3 cos(0,899𝑡) + 1,22 𝑥 10−3 cos(497,98𝑡)
54
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
BAB 4
PENUTUP
55
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
3. Pulley
Lebar pulley = 44mm (kondisi dry)
Diameter pulley = 125mm
Momen bengkok akibat tarikan V-belt = 168168N-mm
Momen bengkok akibat kendur V-belt = 63063N-mm
4. Pasak persegi empat
a) Motor listrik
Diameter poros = 28mm
Lebar pasak = 10mm
Tebal pasak = 8mm
Panjang pasak = 44mm
Bahan = A-36
b) Penyaring beras
Diameter pulley = 28mm
Panjang pasak = 48mm
Bahan = A-36
5. Pegas
Diameter kawat pegas = 4,47mm [Menurut SWG 6-7]
Diameter rata rata pegas = 22,35mm
Diameter luar pegas melingkar = 26,82mm
Diameter bagian dalam = 17,88mm
Jumlah lilitan = 5 buah lilitan pegas
Panjang pegas tidak terbebani = 69mm
Jarak lilitan pegas melingkar = 11,5mm
56
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
6. Belt
Jenis = V-belt
Jumlah = 2buah
Bahan = kulit
Tegangan tarik = 2 Mpa
Lebar bagian atas = 17mm
Lebar bagian bawah = 10,28mm
Tinggi= 11mm
β = 17o
57
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
DAFTAR PUSTAKA
Khurmi, R.S and J.K. Gupta. 2005. A Text Book Of Machine Design. Eurasia
58
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
LAMPIRAN GAMBAR
59
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
60
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
61
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
PERENCANAAN ALAT PEMISAH MENIR OTOMATIS UKURAN 6 MM