Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRAKTIKUM

ANALISA STRUKTUR ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI JALAN


TOL GEMPOL-PASURUAN SEKSI II STA 13+900-20+500

Dikerjakan Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Konstruksi

Semester Ganjil 2017/2018

Oleh :

ADITYA BAGUS PRADANA (361522401008)


AHMAD BISRI NANDA NUR EDI (361522401012)
IMAM WAHYUDI (361522401013)

Dosen pembimbing:

YUNI ULFIYATI,ST.,MT
NIK.2008.36.013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III (D-III)


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2017
Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Hutama-Gorip.KSO
( Sumber : RK3K Hutama-Gorip KSO, 2017)
1. Analisa Struktur Organisasi Proyek
Berdasarkan hasil pengamatan dari sumber literatur buku Manajemen
Konstruksi karya Ir. Irika Widiasanti,MT dan Lenggogeni,MT struktur organisasi
proyek Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi II merupakan jenis Organisasi Proyek
Murni. Hal ini dikarenakan dalam struktur organisasi tersebut terdapat beberapa
manajer proyek yang membawahi staf-staf dan merupakan satu koordinasi. Ciri-
ciri yang ada pada organisasi proyek ini adalah :
1. Pimpinan Proyek merupakan manajer lini.
2. Pimpinan Proyek memiliki wewenang penuh mengenai proyek konstruksi.
3. Tenaga kerja ditempatkan pada organisasi proyek dan khusus
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawabnya.
4. Memiliki sedikit dukungan dari unit fungsional.
Proyek jenis ini merupakan proyek yang berstatus mandiri dan sejajar
dengan divisi atau bagian departemen lainya. Kelebihan pada struktur organisasi
seperti ini adalah pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan
bidang dan pekerjaan masing-masing divisi.
2. Analisa Tugas Pekerjaan Masing-Masing
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pelaksanaan Kerja Praktik pada
lokasi pekerjaan, masing-masing divisi pada struktur organisasi melakukan tugas
dan tanggung jawab sesuai dengan tupoksi masing-masing bagian. Dengan
mengedepankan asas profesionalitas, staf dan karyawan bekerja pada bagianya
masing-masing. Berikut merupakan tugas serta tanggung jawab yang dilakukan
pada masing-masing divisi pekerjaan diantaranya :
2.1 Project Manajer (Kepala Proyek)
Project Manajer merupakan seseorang yang ditunjuk untuk memimpin dan
menggerakkan suatu proyek konstruksi. Menurut Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) proyek tol Gempol-Pasuruan seksi II (2016),
fungsi, tanggung jawab dan tugas pemimpin proyek adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas Project Manajer yang harus dilaksanakan dalam
pelaksanaan proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Mengevaluasi realisasi pelaksanaan terhadap ARP dan RKK dan laporan
lainnya yang terkait dengan pelaksanaan proyek.
2. Mengusulkan perubahan metode kerja/pelaksanaan pekerjaan kepada
pemberi kerja.
3. Memimpin rapat koordinasi dan atau Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
proyek
4. Mewakili perusahaan menyelesaikan masalah proyek yang terkait dengan
pihak external seperti Direksi Proyek, Konsultan, Pemilik dan Instansi lain
yang terkait.
5. Mengendalikan personil proyek sesuai kompetensi di bidang tugasnya.
6. Mengendalikan pengadaan, penggunaan bahan, peralatan serta penggunaan
subkontraktor, supplier, konsultan serta badan penguji yang digunakan.
7. Merencanakan dan mengevaluasi cash flow proyek, mempercepat
pencairan termiyn proyek, mengajukan kredit, dan melakukan updating
apabila terjadi ketidak sesuaian antara rencana dan realisasi.
8. Memeriksa, merevisi dan memutakhirkan rencana mutu proyek.
9. Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
Rencana Mutu, K3 dan Lingkungan Proyek (RMK3LP).
10. Mengkoordinir penyelesaian Produk Tidak Sesuai (PTS) dan melakukan
tindakan koreksi dan tindakan pencegahan.
11. Mengajukan request ke Direksi Proyek sebelum pekerjaan dimulai.
12. Mengevaluasi dan menyetujui laporan kemajuan pekerjaan bagi Direksi
Proyek.
13. Membuat laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan atau yang
berhubungan dengan bidang tugasnya..
2.2 Site Engineering Manager (SEM)
Site Engineering Manajer adalah orang yang memimpin jalannya
pekerjaan dilapangan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan semua sumber
daya yang ada untuk dapat memenuhi persyaratan mutu, waktu dan biaya yang
telah ditetapkan. Menurut Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak
(RK3K) proyek tol Gempol-Pasuruan seksi II (2016), fungsi, tanggung jawab dan
tugas Site Engineering Manajer adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas Site Engineering Manajer yang harus dilaksanakan dalam
pelaksanaan proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Membuat master schedule sesuai dokumen kontrak dan kondisi internal
perusahaan, serta rencana prestasi mingguan dan bulanan.
2. Mencari alternatif metode pelaksanaan, design yang lebih efisien dan
menyusun RMK3LP, serta merancang fasilitas dan alat konstruksi.
3. Merencanakan siklus pekerjaan sruktur, finishing dan MEP per lantai.
4. Membuat metode pelaksanaan untuk pekerjaan yang kritis.
5. Memberikan warning kepada unit-unit penanggung jawab target.
6. Mempelajari dokumen kontrak untuk melaksanakan kewajiban dengan
benar dan mengingatkan kewajiban owner.
7. Mencatat, mendokumentasikan dan mencari peluang variation order dan
biaya cost of money.
8. Membuat evaluasi atas progres dan mutu pelaksanaan terhadap rencana
kerja.
9. Membuat laporan pencapaian prestasi mingguan dan bulanan baik untuk
internal maupun external.
10. Menyelenggarakan rapat Rencana Keselamatan Kerja mingguan dan
bulanan berikut laporannya.
2.3 Site Operational Manager (SOM)
Site Operational Manager (SOM) adalah seseorang yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab mengenai masalah-masalah teknis dilapangan
serta mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan. Menurut Rencana Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) proyek tol Gempol-Pasuruan seksi II
(2016), fungsi, tanggung jawab dan tugas Site Operational Manajer adalah
sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas Site Operational Manajer yang harus dilaksanakan dalam
pelaksanaan proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Berkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem mutu,
K3 dan lingkungan.
2. Mengevaluasi pelaksanaan mingguan dan bulanan serta kendala yang
terjadi di lapangan.
3. Mengevaluasi dan mengusulkan perubahan-perubahan design serta
pekerjaan tambah.
4. Mengkoordinir dan mensinergikan pelaksanaan kerja subkontraktor dan
supplier.
5. Mengevaluasi dan memvalidasi progress subkontraktor dan upah borong.
6. Memobilisasi peralatan-peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
7. Mengadakan rapat koordinasi mingguan dengan unit kerja lain, terkait
pencapaian progres dan evaluasi pekerjaan, serta upaya-upaya pemenuhan
termiyn proyek.
8. Melakukan pembinaan dan pengembangan karyawan di bagiannya.
9. Mengusulkan pelatihan karyawan di bagiannya.
2.4 Site Administration Manager (SAM)
Site Administration Manager adalah tenaga administrasi dan keuangan
yang memiliki tugas mengurusi pelaksanaan pekerjaan dalam bidang administrasi
dan keuangan. Berdasarkan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak
(RK3K) proyek tol Gempol-Pasuruan seksi II (2016), fungsi, tanggung jawab dan
tugas Site Administration Manager adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas Site Administration Manajer yang harus dilaksanakan
dalam pelaksanaan proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Mengolah dan menyajikan laporan akuntansi dan keuangan proyek, baik
berupa neraca, laba/rugi, ihtisar perubahan keuangan, dan laporan
pendukung lainnya.
2. Menyajikan jurnal/posting akuntansi sesuai ketentuan perusahaan dan
prinsip akuntansi yang berlaku.
3. Menyajikan hal hal yang diperlukan bidang lain mengenai masalah
akuntansi.
4. Menyajikan posisi keuangan proyek per minggu.
5. Menyiapkan bukti-bukti yang akan dibayar dan melakukan verifikasi layak
bayar dan layak buku atas pembayaran kewajiban dan pengeluaran
keuangan proyek.
6. Mengurus/mengatur penyetoran/pelaporan masalah perpajakan.
7. Mengelola administrasi kepegawaian dan disiplin karyawan proyek.
8. Mengendalikan rekrutmen, perjanjian kerja, PHK, pelatihan dan
penggajian keperluan karyawan proyek.
9. Mengelola rumah tangga proyek, pembayaran kewajiban umum, restribusi,
perjalanan dinas dan pengeluaran umum lainnya.
10. Mengarsip data mengenai pengelolaan bidang umum.
2.5 PSMK3L Proyek
Petugas Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (PSMK3L) memiliki tujuan untuk menjamin agar pelaksanaan
proyek tidak terjadi kecelakaan akibat kerja, menuju kondisi nol kecelakaan (zero
accident). Berdasarkan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak
(RK3K) proyek tol Gempol-Pasuruan seksi II (2016), fungsi, tanggung jawab dan
tugas petugas safety manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan
adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas petugas Safety Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan proyek kostruksi
adalah sebagai berikut :
1. Terselenggaranya penerapan SMK3L di proyek konstruksi.
2. Memonitor kelengkapan dokumen mutu pada setiap unit kerja di proyek.
3. Memonitor kelengkapan dan kebenaran bukti bukti kerja yang terkait dg
SMMK3L.
4. Menyelenggarakan komunikasi dan konsultasi sistem manajemen mutu,
K3 dan lingkungan, pemilihan metode/media komunikasi dan konsultasi di
proyek.
5. Melaporkan dan memberi input kepada Kapro tentang kinerja sistem
manajemen, mutu, K3 dan lingkungan untuk kepentingan perbaikan dan
peningkatan SMMK3L di proyek.
6. Memonitor pelaksanaan audit internal maupun eksternal SMMK3L
diproyek dan memonitor dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Proyek.
2.6 PPDMK3L Proyek
PPDMK3L merupakan bagian dari divisi pengelolaan K3 yang berupaya
mengelola dokumen-dokumen sistem dan pelaksanaan penerapan K3.
Berdasarkan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) proyek
tol Gempol-Pasuruan seksi II (2016), fungsi, tanggung jawab dan tugas
PPDMK3L adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas PPDMK3L yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan
proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Membuat daftar induk dokumen SMMK3L dan revisinya untuk
menghindari kesalahan pengguna dan memastikan unit kerja terkait telah
mengetahui prosedur maupun Instruksi kerja yg mutakhir yg terkait dg
pekerjaannya.
2. Mensosialisasikan UU & persyaratan lain yang terkait ke unit kerja yg
terkait.
3. Membuat evaluasi pemenuhan UU dan persyaratan lainnya.
2.7 Ketua P2K3 Proyek
P2K3 merupakan kependekan dari Panitia Pembina K3 yang merupakan
divisi dari PSMK3L yang memiliki, tugas dan tanggung jawab berdasarkan
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) proyek tol Gempol-
Pasuruan seksi II (2016) sebagai berikut :
A. Tugas
Beberapa tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh Ketua P2K3 dalam
proyek konstuksi berdasarkan tanggung jawab yang diterima adalah sebagai
berikut :
1. Menghimpun dan mengolah data mengenai K3.
2. Mensosialisasikan pelaksanaan K3 di proyek.
3. Memberikan penjelasan dan pembinaan mengenai pelaksanaan K3 di
proyek seperti gangguan K3 dan cara penanggulangannya, penggunaan
alat pelindung diri, sikap dan cara yang benar dalam melaksanakan
pekerjaan.
4. Mengevaluasi pelaksanaan K3 di proyek seperti pelayanan kesehatan,
pemantauan gizi dan makanan karyawan, kelengkapan peralatan K3 dan
alat pelindung diri dan administrasi.
5. Menyediakan konsultansi kegiatan K3 di proyek.
6. Menyusun dan mengevaluasi program kerja dan anggaran K3 proyek.
7. Menyusun kebutuhan pelatihan K3 di proyek.
8. Memberikan masukan-masukan kepada Kepala Proyek dan Ketua P2K3
wilayah atas hasil evaluasi kegiatan K3 proyek serta perkembangan yang
terjadi mengenai K3.
2.8 Logistik
Logistik merupakan divisi dalam pelaksanaan dilapangan yang
bertanggung jawab kepada Site Engineering Manager mengenai pengeluaran
kebutuhan bahan dan material untuk kebutuhan proyek. Berdasarkan Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) proyek tol Gempol-Pasuruan
seksi II (2016), fungsi, tanggung jawab dan tugas logistik adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas logistik yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan
proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Memeriksa dan memastikan material dan barang yang masuk sudah sesuai
dengan pesanan.
2. Membuat rencana penempatan material dan bahan (lay out) sesuai dengan
jenis material dan tingkat bahayanya.
3. Merencanakan pengamanan bahan-bahan berbahaya, rambu-rambu dan
prosedur penanganan bahan berbahaya.
4. Menempatkan dan menyimpan material sesuai rencana.
5. Meminta MSDS (Material Safety Data Sheet/lembar keselamatan bahan
beracun dan berbahaya) dari supplier.
6. Memastikan rekanan mengetahui dan sanggup mengikuti persyaratan
sistem K3 yang diterapkan perusahaan.
7. Memverifikasi sistem MK3L rekanan (apabila memiliki sertifikat) atau
memastikan rekanan membuat surat penyataan kesanggupan mengikuti
mutu dan K3 (bila tidak memiliki sertifikat).
8. Mengadakan sosialisasi MK3L kepada rekanan dan dibuat notulen,
undangan dan daftar hadirnya.
9. Menyimpan MSDS sesuai jenisnya.
10. Mensosialisasikan MSDS dan penanganannya kepada unit kerja terkait.
11. Menempatkan material/bahan-bahan sesuai dengan yang direncanakan.
12. Melaksanakan pekerjaan lain terkait MK3L sesuai perintah atasan.
13. Membimbing bawahannya untuk bekerja dengan orientasi MK3L.
14. Membuat laporan realisasi kebutuhan material secara periodik.
2.9 Unit Peralatan
Unit peralatan memiliki peranan penting dalam pekerjaan proyek
konstruksi. Berdasarkan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak
(RK3K) proyek tol Gempol-Pasuruan seksi II (2016), fungsi, tanggung jawab dan
tugas unit peralatan adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas unit peralatan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan
proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Memeriksa dan memastikan peralatan dan alat berat yang digunakan
memiliki status pengesahan dari badan yang berwenang.
2. Memastikan operator-operator, teknisi dan juru las telah memiliki
kompetensi dari badan yang berwenang.
3. Memastikan peralatan dan panel yang dipasang telah dilakukan
pemeriksaan sesuai standar spesifikasi dan aman.
4. Memastikan sumber-sumber bahaya pada pekerjaan dan lokasi kerja yang
menjadi tangung jawabnya telah dibuat rambu-rambu yang sesuai dan
telah diberi pengaman yang sesuai.
5. Membuat cek list pemeriksaan peralatan sesuai insruksi kerja.
6. Memastikan pemakaian bahan berbahaya telah terkendali sesuai MSDS
yang dibuat logistik.
7. Melaksanakan pekerjaan lain terkait MK3L sesuai perintah atasan.
8. Membimbing bawahannya untuk bekerja dengan orientasi MK3L.
2.10 Unit Gudang
Berdasarkan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)
proyek tol Gempol-Pasuruan seksi II (2016), fungsi, tanggung jawab dan tugas
unit gudang adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas unit gudang yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan
proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kebutuhan material dan suku cadang untuk proyek.
2. Menganalisa permintaan kebutuhan material dan suku cadang dari proyek.
3. Menyimpan dan menempatkan alat-alat sesuai dengan persyaratan dan
spesifikasi.
4. Memberikan label dan tanda status masing masing alat untuk menghindari
kesalahan dalam penggunaan.
5. Membuat bukti tanda terima/bukti tanda kirim barang untuk material/suku
cadang yang masuk/keluar gudang.
6. Mencatat keluar/masuk material/suku cadang pada masing kartu
persediaan dan melakukan pengecekan terhadap bukti fisik persediaan
dalam gudang.
2.11 Pengawas Mutu (Quality Control)
Quality control merupakan staf pengawasan mutu item pekerjaan yang
memastikan setiap item pekerjaan yang dihasilkan memiliki kualitas maksimal
sesuai dengan standart yang disepakati. Berdasarkan Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) proyek tol Gempol-Pasuruan seksi II (2016),
fungsi, tanggung jawab dan tugas Quality Control adalah sebagai berikut :
A. Tugas Jabatan
Beberapa tugas Quality Control yang harus dilaksanakan dalam
pelaksanaan proyek kostruksi adalah sebagai berikut :
1. Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan sesuai
RMK3L.
2. Melaksanakan pemeriksaan barang.
3. Memberikan tanda status pada pekerjaan/barang yang telah diperiksa dan
di test.
4. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan
pemeriksaan dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya.
5. Melakukan pemeriksaan terhadap material yang masuk khususnya untuk
material yang dominan untuk mutu.
6. Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah sesuai
persyaratan/perjanjian atau tidak.
7. Menjamin bahwa keluhan pelanggan atau produk tidak sesuai ditangani
sesuai dengan prosedur mutu yang berlaku.
8. Melaporkan rekap keluhan pelanggan ke cabang setiap bulan.
9. Memverifikasikan hasil pelaksanaan penanganan produk tidak sesuai.
10. Melaksanakan teknik statistik untuk menentukan karakteristik produk.
11. Membuat request untuk pemeriksaan atau pengetesan barang bersama
konsultan/owner untuk dapat diberikan status.
12. Membuat request kepada konsultan untuk dilakukan pemeriksaan
dan/ataupengetesan terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk dapat
diberikan status.
13. Membuat surat instruksi kepada pelaksana/pengadaan yang akan
mempengaruhi mutu pekerjaan.
14. Menyampaikan instruksi lisan atau tertulis yang dikeluarkan oleh direksi
proyek ke Project Manager dengan tembusan ke Site Manager.

Anda mungkin juga menyukai