Gelombang Pembawa
Gelombang Pembawa (carrier wave) adalah bentuk gelombang (biasanya sinusodial)
yang dimodifikasi untuk mewakili informasi yang disalurkan. Gelombang pembawa ini
biasanya mempunyai frekuensi yang lebih tinggi daripada sinyal yang mengandung
informasinya. Gelombang pembawa digunakan saat mengirimkan sinyal radio pada
sebuah pesawat radio penerima. Kedua sinyal modulasi frekuensi (FM) dan modulasi
amplitudo (AM) dikirimkan dengan bantuan gelombang pembawa
Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar
terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Sedangkan Digital merupakan penggambaran
dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan
biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya.
Pengubah Analog-ke-digital
Dalam elektronik, sebuah pengubah analog-ke-digital (bahasa Inggris: analog-to-
digital converter, disingkat ADC) adalah sebuah alat yang mengubah sinyal
berkelanjutan menjadi angka digital terpisah.
Biasanya, sebuah ADC mengubah sebuah voltase ke sebuah angka digital. Sebuah
pengubah digital-ke-analog (DAC) melakukan operasi yang berlawanan.
Audio Sampling
Pada dasarnya semua suara audio, baik vokal
maupun bunyi tertentu merupakan suatu
bentukan dari getaran. Ini menandakan semua
audio memiliki bentuk gelombangnya masing-
masing. Umumnya bentukan gelombangnya disebut dengan sinyal analog. Sinyal
analog adalah sinyal yang bentuknya seperti pada Gambar 1. Namun sebuah teknik
memungkinkan sinyal ini diubah dan diproses sehingga menjadi lebih baik. Teknik ini
memungkinkan perubahan sinyal analog menjadi bit-bit digital. Teknik itu disebut
teknik sampling. Jika telah menjadi sinyal digital maka sinyal ini jauh lebih baik,
sedikit noisenya dan juga dapat diproses dengan mudah. Digital Signal Prosessing
merupakan perkembangan dari teknik ini yang memungkinkan kita membentuk
sample-sample yang berupa suara seperti yang ada pada keyboard, syntitizer, Audio
Prosessing, dll.
Proses sampling
Pada proses ini terjadi suatu pencuplikan dari bentukan sinyal analog. Pencuplikan
dilakukan pada bagian-bagian sinyal analog. Ini dilakukan dengan sinyal-sinyal
sample. Bentukan sinyal sample dapat dilihat pada gambar diatas.
Ada suatu aturan tertentu dari sinyal ini. Teori Shannon menyatakan frekuensi sinyal
ini paling sedikit adalah 2 kali frekuensi sinyal yang akan disampling(sinyal analog).
Ini adalah batas minimum dari frekuensi sample agar nantinya cuplikan yang diambil
menunjukkan bentukan sinyal yang asli (analog). Lebih besar tentunya lebih baik,
karena cuplikan akan lebih menggambarkan sinyal yang asli. Setelah dilakukan
proses ini maka terbentuklah suatu sinyal analog-diskrit yang bentuknya menyerupai
aslinya namun hanya diambil diskrit-diskrit saja.
Quantisasi (Perhitungan)
Ini adalah proses pembandingan level-level tiap diskrit sinyal hasil sampling dengan
tetapan level tertentu. Level-level ini adalah tetapan angka-angka yang dijadikan
menjadi bilangan biner. Sinyal-sinyal diskrit yang ada akan disesuaikan levelnya
dengan tetapan yang ada. Jika lebih kecil akan dinaikkan dan jika lebih besar akan
diturunkan. Prosesnya hampir sama dengan pembulatan angka. Tetapan level yang
ada tergantung pada resolusi dari alat, karena tetapan level merupakan kombinasi
angka biner, maka jika bitnya lebih besar kombinasinya akan lebih banyak dan
tetapan akan lebih banyak. Ini membuat pembulatan level sinyal diskrit menjadi tidak
jauh dengan level aslinya. Dan bentukan sinyal akan lebih bervariasi sehingga akan
terbentuk seperti aslinya. Proses ini membuat sinyal lebih baik karena bentukkannya
lebih tetap. Proses ini juga mengecilkan error dari suatu sinyal.
Perubahan ke digital
Setelah diquantisasi maka tiap-tiap diskrit yang ada telah memiliki tetapan tertentu.
Tetapan ini dapat dijadikan kombinasi bilangan biner, maka terbentuklah bilangan-
bilangan biner yang merupakan informasi dari sinyal. Setelah menjadi sinyal digital
maka proses-proses perekayasaan dapat dilakukan. Yang harus dilakukan adalah
merubah informasi digital tersebut dengan proses digital sehingga menjadi suara-
suara yang kita inginkan. Proses dapat dilakukan dengan berbagai macam alat-alat
digital (co:komputer). Sample-sample yang ada juga digunakan sebagai informasi
untuk menciptakan suara dari berbagai macam alat elektronik (co:keyboard dan
syntitizer). Penyimpanan suara juga akan lebih baik karena informasinya adalah
digital sehingga berkembanglah CD dan DAT(Digital Tape).
Piranti input menyediakan informasi kepada sistem komputer dari dunia luar. Dalam
sistem komputer pribadi, piranti input yang paling umum adalah keyboard. Komputer
mainframe menggunakan keyboard dan pembaca kartu berlubang sebagai piranti
inputnya. Sistem dengan mikrokontroler umumnya menggunakan piranti input yang
jauh lebih kecil seperti saklar atau keypad kecil.
Hampir semua input mikrokontroler hanya dapat memproses sinyal input digital
dengan tegangan yang sama dengan tegangan logika dari sumber. Level nol disebut
dengan VSS dan tegangan positif sumber (VDD) umumnya adalah 5 volt. Padahal
dalam dunia nyata terdapat banyak sinyal analog atau sinyal dengan tegangan level
yang bervariasi. Karena itu ada piranti input yang mengkonversikan sinyal analog
menjadi sinyal digital sehingga komputer bisa mengerti dan menggunakannya. Ada
beberapa mikrokontroler yang dilengkapi dengan piranti konversi ini, yang disebut
dengan ADC, dalam satu rangkaian terpadu.
Pada masa sekarang ini, pengolahan sinyal secara digital telah diterapkan
begitu luas. Dari peralatan instrumentasi dan kontrol, peralatan musik, peralatan
kesehatan dan peralatan lainnya. Istilah pengolahan sinyal digital sebenarnya kurang
begitu tepat, yang lebih tepat adalah pengolahan sinyal diskrete. Tetapi karena istilah
ini sudah luas digunakan, maka istilah pengolahan sinyal digital tetap digunakan
dalam artikel ini. Dalam artikel ini akan dibahas dasar-dasar pengolahan sinyal
digital, terutama dari sudut algoritma dan pemrograman di samping juga sedikit
pembahasan tentang pertimbangan hardware dari sistem yang disusun.
Pada komputer utama, kita melakukan simulasi, disain filter, dan uji-coba awal.
Program bantu tersebut tersedia pada program pengembang (development tool
program). Apabila kita telah puas dengan algoritma tersebut, kita dapat
mengimplementasikan sesuai dengan sistem yang akan kita gunakan. Program akan
menghasilkan kode atau deskripsi yang dibutuhkan oleh jenis implementasi tertentu.
Misal akan menghasilkan deskripsi dalam format VHDL, apabila kita ingin
mengimplementasikan sistem menggunakan chip ASIC. Atau juga dapat dihasilkan
kode dalam bahasa C bila kita menginginkan portabilitas dari implementasi yang
dihasilkan.
Untuk lebih jelasnya langkah-langkah pengembangan program untuk sistem DSP
dapat digambarkan sebagai berikut :
Demikianlah pada tulisan awal ini telah dijelaskan secara singkat tentang
pengolahan sinyal digital dan tahapan pengembangan sistem pengolahan sinyal
digital. Lebih lanjut akan diterangkan tentang algoritma-algoritma yang digunakan
untuk pengolahan sinyal digital.
Teknologi DSL (Digital Subscriber Line) membawa kedua sinyal analog serta digital
pada satu kabel. Sinyal digital untuk komunikasi data sementara sinyal analog untuk
suara sperti halanya yang digunakn telepon sekarang yang disebut sebagai POTS
(Plain Old Telephone System). Kemampuan untuk memisahkan sinyal suara dan
data ini adalah merupakan suatu keuntungan.
Dibawah ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Digital Subbscriber Line.
Perkembangan internet yang sangat cepat sejak adanya World Wide Web
tidak saja membawa perubahan terhadap penyebaran informasi tetapi juga
membawa perubahan terhadap infrastruktur telekomunikasi. Tetapi Kecepatan
pertambahan jumlah pengguna internet serta jumlah aliran data (informasi) lebih
cepat dibandingkan dengan perkembangan infrastruktur telekomunikasi. Dengan
semakin banyaknya informasi dan data yang akan diakses apalagi dengan bentuk
multimedia semakin memunculkan tuntutan akan kecepatan akses data dan informsi
tersebut.
Bagi suatu perusahaan kecepatan akan komunikasi data yang tinggi sangat
diperlukan untuk implementasi pada aplikasi multimedia real-time seperti konferensi
video, hubungan dengan kantor cabang, dan jasa layanan informasi lainnya.
Untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik maka ditawarkanlah solusi
dengan ISDN (Integrated Service Digital Network). Dengan teknologi digital
kecepatan pengiriman data dapat dilakukan sampai dengan 64kbps untuk setiap
kanal, karena basic ISDN dapat menyediakan dua kanal maka secara keseluruhan
bisa didapatkan kecepatan akses sampai 128kbps. Akan tetapi kendala utama dari
teknologi ISDN ini adalah diperlukannya jaringan telekomunikasi baru. Sehingga
tidak semua orang dapat menikmati keunggulan teknologi ini. Di Indonesia terdapat
layanan jasa telekomunikasi yang menggunakan teknologi ini,yaitu pasopati tetapi
layanan jasa ini baru terbatas di bebrapa kota besar.
Bebrapa solusi lain pernah muncul untuk komunikasi kanal lebar seperti
misalnya DirectPC dari Hughes Communication, dimana teknologi ini menggunakna
satelit untuk mengirimkan data (downlik) secara langsung ke rumah atau kantor dari
situs web dengan kecepatan 400 kbps. Sedangkan untuk komunikasi data ke situs
webnya tetap menggunakn salauran telepon biasa.