Anda di halaman 1dari 2

Proses Merubah Suara Analog Ke Digital

Proses pengolahan sinyal digital, diawali dengan proses mengubah sinyal masukan yang

berupa sinyal analog. Proses ini mengubah representasi sinyal yang tadinya berupa sinyal

analog menjadi sinyal digital. Proses ini dilakukan oleh suatu unit ADC (Analog to

Digital Converter). Unit ADC ini terdiri dari sebuah bagian Sample/Hold dan sebuah

bagian quantiser. Unit sample/hold merupakan bagian yang melakukan pengubahan orde

ke-0, yang berarti nilai masukan selama kurun waktu T dianggap memiliki nilai yang

sama. pengubahan dilakukan setiap satu satuan waktu yang lazim disebut sebagai waktu

peubah (sampling time). Bagian quantiser akan merubah menjadi beberapa level nilai,

pembagian level nilai ini bisa secara uniform ataupun secara non-uniform misal pada

Gaussian quantiser. Adpun teknik yang digunakan :

Sampling

Teknik ini memungkinkan perubahan sinyal analog menjadi bit-bit digital. Teknik itu

disebut teknik sampling. Jika telah menjadi sinyal digital maka sinyal ini jauh lebih baik,

sedikit noisenya dan juga dapat diproses dengan mudah. Digital Signal Prosessing

merupakan perkembangan dari teknik ini yang memungkinkan kita membentuk sample-

sample yang berupa suara seperti yang ada pada keyboard, syntitizer, Audio Prosessing,

dll. Pada dasarnya semua suara audio, baik vokal maupun bunyi tertentu merupakan suatu

bentukan dari getaran. Ini menandakan semua audio memiliki bentuk gelombangnya

masing-masing. Umumnya bentukan gelombangnya disebut dengan sinyal analog. Sinyal

analog adalah sinyal yang bentuknya seperti pada Gambar dibawah. Namun sebuah

teknik memungkinkan sinyal ini diubah dan diproses sehingga menjadi lebih baik.
Proses sampling

Pada proses ini terjadi suatu pencuplikan dari bentukan sinyal analog. Pencuplikan

dilakukan pada bagian-bagian sinyal analog. Ini dilakukan dengan sinyal-sinyal sample.

Ada suatu aturan tertentu dari sinyal ini. Teori Shannon menyatakan frekuensi sinyal ini

paling sedikit adalah 2 kali frekuensi sinyal yang akan disampling (sinyal analog). Ini

adalah batas minimum dari frekuensi sample agar nantinya cuplikan yang diambil

menunjukkan bentukan sinyal yang asli (analog). Lebih besar tentunya lebih baik, karena

cuplikan akan lebih menggambarkan sinyal yang asli. Setelah dilakukan proses ini maka

terbentuklah suatu sinyal analog-diskrit yang bentuknya menyerupai aslinya namun

hanya diambil diskrit-diskrit saja.

Setelah diquantisasi maka tiap-tiap diskrit yang ada telah memiliki tetapan

tertentu. Tetapan ini dapat dijadikan kombinasi bilangan biner, maka terbentuklah

bilangan-bilangan biner yang merupakan informasi dari sinyal. Setelah menjadi sinyal

digital maka proses-proses perekayasaan dapat dilakukan. Yang harus dilakukan adalah

merubah informasi digital tersebut dengan proses digital sehingga menjadi suara-suara

yang kita inginkan. Proses dapat dilakukan dengan berbagai macam alat-alat digital

(komputer). Sample-sample yang ada juga digunakan sebagai informasi untuk

menciptakan suara dari berbagai macam alat elektronik (keyboard dan syntitizer).

Penyimpanan suara juga akan lebih baik karena informasinya adalah digital sehingga

berkembanglah CD dan DAT (Digital Tape).

Anda mungkin juga menyukai