Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN RISIKO JATUH

No. Dokumen : SOP-029/UKP-MP/2018


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 12 Maret 2018

Halaman :1/3

PUSKESMAS KECAMATAN dr. Tri Resopimiarti


MAMPANG PRAPATAN NIP. 196108221989012002

1. Pengertian Jatuh adalah seseorang tergeletak di lantai atau di tingkat yang


lebih rendah (disaksikan oleh seseorang) atau dilaporkan
tergeletak di lantai (tanpa ada saksi) yang tidak disebabkan oleh
gerakan yang disengaja atau dikarenakan faktor ekstrinsik seperti
serangan stroke, pingsan atau kejang.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan
petugas, mutu, dan keefektifan kinerja UPT Puskesmas Mampang
Prapatan
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Nomor
022 Tahun 2018 Tentang Sasaran – Sasaran Keselamatan
Pasien
2. SK Kepala Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Nomor
017 tahun 2018 tentang penanganan KPC, KTD, KTC, KNC
3. SK Kepala Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Nomor
217 tahun 2017 tentang Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
5. Alat dan Bahan 1. Alat:
a. Alat tulis
b. Formulir laporan kecelakaan kerja.
2. Bahan:
Kotak P3K yang sekurang-kurangnya berisi :
a. Betadine /Pofidone Iodine 10 %
b. Kapas dan kassa Steril
c. Larutan NaCl 0,9 % dan/atau cairan Aquades
d. Verban/Hansaplast kecil
6. Langkah-langkah/ 1. Pencegahan
Prosedur 1. Pencegahan risiko jatuh pada petugas/ pasien dilakukan dengan
cara :
a. Memastikan jalur ke kamar mandi/toilet bebas hambatan,
tidak licin dan kurang pencahayaan
b. Dibuatkan daftar checklist pelaksanaan pembersihan
ruangan, termasuk ruangan toilet
c. Pemasangan karpet pada tiap ruang toilet
d. Memastikan pencahayaan yang cukup di setiap ruangan
e. Menggunakan tanda lantai basah ketika petugas Cleaning
service sedang membersihkan lantai

f. Penataan alat/perabotan yang memperhatikan ergonomis


ruangan

g. Segera laporkan untuk perbaikan jika fasilitas dan


lingkungan tidak aman.

2. Penanganan luka dengan cara :


a. Memar
1) Kompres menggunakan air dingin atau es pada daerah
yang memar untuk mengurangi perdarahan dan
pembengkakan.
2) Bila memar terjadi pada lengan atau kaki, angkat bagian
tersebut dengan posisi lebih tinggi dari jantung untuk
mengurangi aliran darah lokal.
3) Setelah 24 jam, gunakan kompres hangat untuk
membantu penyembuhan luka.
4) Bila memar bertambah parah atau bengkak dengan rasa
sakit tak tertahankan, segera rujuk ke Rumah Sakit
karena ada kemungkinan patah tulang atau luka lainnya.
b. Luka Terbuka
1). Menghentikan pendarahan.
Secara umum tindakan untuk mengatasi perdarahan
adalah dengan :
a) Lakukan penekanan langsung di atas perdarahan/luka
dengan kain bersih atau kassa steril
b) Pasang tourniquet hanya pada lokasi tertentu
(perdarahan arteri yang tidak teratasi dan massif)
sebagai life saving
2). Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0.9%
dengan Teknik memutar searah jarum jam dari arah
dalam ke luar luka
3). Mencegah kontaminasi dan infeksi dengan mengoleskan
Betadine/ pofidone iodine 10 % pada luka.
4). Menutup luka dengan verban, jika dibutuhkan.
4. Petugas membuat laporan kecelakaan kerja kepada PJ unit. PJ
unit melaporkan kejadian ke tim K3.

2/3
7. Bagan Alir
Pencegahan
Jatuh

Kejadian
Jatuh

Distribusikan
korban ke
Ruang layanan
24 jam

Identifikasi
jenis luka

Luka Luka
Memar Terbuka

Penanganan
luka

Lapor Tim K3 &


Koordinasi Unit terkait

8. Unit terkait Semua unit pelayanan

Rekaman historis perubahan

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

3/3
4/3

Anda mungkin juga menyukai