Contoh Bendungan Sederhana
Contoh Bendungan Sederhana
10
1 1 4
0 0 0
1. Bendung akan menerima gaya oleh air sebesar R. Resultan gaya tersebut akan di tahan
oleh berat beton dan berat air , dan dengan koefisien geser tanah dasar yang ada, maka
akan menetralkan R . Persyaratan bendung stabil, bila R jatuh pada jarak 1/3 sampai
dengan 2/3 lebar dasar bendung.
2. Apabila jumlah momen pada tumit bendung (A) akibat air (aksi) lebih kecil dari momen
akibat bendung (reaksi) , maka bendung bebas dari bahaya ungkit.
Jawab :
10 R
1 1 4
0 0 0
A. Menghitung gaya tekan air horizontal :
Ph 10
1 1 4
0 0 0
Ph= ½ ∂ h2
= ½ x 1 x 102
= 50 ton
Bekerja (titik tangkap gaya) pada jarak 1/3 x 10 m = 10/3 m dari dasar.
B. Menghitung Gaya PV (pias beton + berat air)
E0 D0 CC
10
A0 B0
d10
d20
d3
d4
1. Akibat air :
Sifat-sifat aliran
Terjadi apabila kondisi dari sembarang titik pada aliran tersebut tidak berubah
menurut waktu.
V
0
t
adalah aliran dimana kondisi pada sembarang titik pada aliran berubah menurut
waktu
V
0
t
terjadi apabila setiap titik pada garis aliran mempunyai vector kecepatan yang identik
(naik besar maupun arahnya)
V
0
S
adalah kebalikan dari aliran seragam yaitu vector kecepatannya berubah menurut
tempat
V
0
S
B. Kehilangan energy
2. Kehilangan energi setempat yang disebabkan oleh alat penutup, tikungan, dan
perbedaan diameter pipa.
Dari percobaan –percobaan pada suatu pipa lurus ternyata bahwa oleh karena
pergesekan :
a. Kehilangan energy pada aliran turbulen bertambah, bila kekasaran dinding pipa
bertambah besar.
b. Kehilangan enersi sebanding dengan luas muka pipa yang basah. Apabila berisi
penuh air maka kehilangan enersi sebanding dengan πdl.
c. kehilangan enersi berubah kebalikan dengan diameter pipa. ladi sebanding dengan
l/d.
e. Kehilangan enersi berubah dengan perbandingan, viskositas, dan massa jenis. Jadi
r
sebanding dengan ( ( )
" l
K . .vn
d m
g. Chezy (1775) mendapatkan bahwa kehilangan enersi pada air di dalam pipa
adalah sebanding dengan dengan V2. Darchi-Wisbach menerima pendapat chezy
dengan memberikan m=1, dan n=2
l
Jadi hf k x
'
x (v) 2
d
2
" l v
(k x 2g)x x
d 2g
l v2
hf . . untuk pipa bulat
d 2g
l v2
hf . . untuk pipa bukan lingkaran
4R 2 g
dimana:
- λ = koefisien gesekan
- l = panjang pipa
- d = diameter pipa
A
- R = jari-jari hidrolis A= luas basah, p = keliling basah
P
- g = percepatan gravitasi
2. Kehilangan Energi setempat
(v1) 2
h 0.50
2g
2) Sambungan proyeksi
(v1) 2
h 1.00
2g
(v1) 2
h 1.00
2g
(v1 v 2) 2
h rumus Bordo- Carnot
2g
(v1) 2
h k
2g
(v1) 2
h k
2g
Contoh:
1. Disuatu titik A dalam sebuah pipa mendatar dengan diameter 305 mm (f=0.020) head
tekanannya 200 m. Pada jarak 61 m dari titik A, diameter pipa tiba-tiba mengecil
menjadi diameter 153 mm (f=0.015). Pada jarak 30.5 m pipa diperbesar lagi menjadi
diameter 305 mm lagi (f=0.020) bila kecepatan air pada titik A sebesar 2.446 m/dtk,
gambarkanlahgaris energi
200.305
200.00
30.5m-153 mm
A 61m-305 mm B C D F
E 30.5m-305 mm
B A ke B l v2
hf . . =
d 2g
C B ke C (v1) 2
h k =
2g
D C ke D l v2
hf . .
d 2g
E D ke E (v1 v 2) 2
h
2g
F E ke F l v2
hf . .
d 2g