Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.

F
DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
DI YAYASAN AMONG JIWO KROYA CILACAP

Oleh :
RIZA SULISTIYANI PALUPI

PRODI S1 KEPERAWATAN NERS


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
2014
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama klien : Sdr. F
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Lumbir
Pendidikan : SMP
Status : Belum menikah
Tanggal Pengkajian : 8 Januari 2015

2. Alasan Masuk Yayasan Among Jiwo


Klien diantar oleh keluarganya karena di rumah sering jalan-jalan sendiri, makan
makanan yang ada di jalan, dan suka tidur di pinggir jalan. Keluarga
klien mengatakan klien malas untuk mandi dan berdandan, merasa lebih nyaman dengan
kondisi seperti ini (tidak mau mandi). Klien mengatakan bila mandi rasanya dingin dan
badan kaku semua. Klien tampak rambut acak-acakan dan banyak kutu, kuku panjang dan
hitam. Kulit kotor, tampak malas untuk menyisir rambut dan tidak pernah mau ganti
pakaian.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga klien mengatakan klien tidak mau mandi dan mengurus diri sejak 3 bulan yang
lalu.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan jiwa seperti ini.
5. Psikososial
a. Genogram
Klien adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ia tinggal bersama kedua orang tua
dan adiknya.
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri :
Klien mengatakan dirinya adalah seorang laki-laki yang belum bekerja.
2) Identitas diri:
Klien adalah seorang laki-laki berusia 38 tahun yang belum menikah.
3) Peran diri :
Klien adalah anak pertama dari dua bersaudara, dan belum berkeluarga
4) Ideal Diri :
Klien ingin sekolah di universitas terkemuka.
5) Harga Diri
Klien merasa keluarganya tidak mempunyai uang sehingga tidak ingin
melanjutkan sekolah.
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti :
Orang yang berarti sekarang yaitu orang tuanya.
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien mengatakan tidak pernah ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Keluarga mengatakan klien dibatasi untuk bergaul dengan masyarakat karena
dikhawatirkan sewaktu-waktu akan mengganggu.
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama Islam.
2) Kegiatan Ibadah
Klien sholat jika disuruh.
6. Status Mental
1) Penampilan
Penampilan kurang rapi, klien rambut pendek, kuku kaki dan kuku tangan tampak
panjang dan kotor.
2) Pembicaraan
Klien berbicara loncat-loncat, tidak fokus.
3) Aktivitas Motorik
Klien aktif bergerak dan beraktivitas, klien mengikuti kegiatan senam, yang diadakan
oleh pihak yayasan.
4) Alam Perasaan
Sedih, Sdr. F mengatakan ingin segera pulang kerumah bertemu keluarga dan ingin
cepat bekerja.
5) Afek
Stabil, Sdr F memiliki perubahan emosi yang stabil dan tidak mudah marah.
6) Interaksi selama wawancara
Klien cukup kooperatif, mau berjabat tangan, kontak mata tidak fokus, klien mampu
menjawab pertanyaan.
7) Persepsi
Klien mengatakan kesehatan penting tapi tidak tahu bagaimana cara menjaga
kesehatan.
8) Proses pikir
Pembicaran klien ketika wawancara terarah dan menjawab sesuai pertanyaan.
9) Isi pikir
Klien mengganggap dirinya masih bisa bekerja jika klien sudah sehat.
10) Tingkat Kesadaran
Klien menydari berada di yayasan jiwa.
11) Memori
Klien mengatakan dulu suka jalan-jalan sendiri di luar rumah.
12) Tingkat Kosentrasi dan Berhitung :
Tingkat mampu berkonsentrasi dan berhitung klien baik.
13) Kemampuan Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan misal jika ditanya ingin mengikuti terapi
rehabilitas atau tidak klien menanyakan terlebih dahulu terapi apa yang akan
dilakukan kemudian setelah itu mengambil keputusan dan klien mampu mengontrol
emosi.
14) Daya tilik diri
Klien menganggap dirinya sudah sehat dan bisa pulang ke rumah.

B. Analisa Data
Data Problem
DS : Defisit perawatan diri : mandi
 Pasien mengatakan malas untuk mandi dan dan berpakaian
berdandan, merasa lebih nyaman dengan
kondisi seperti ini ( tidak mau mandi).
 Pasien mengatakan bila mandi rasanya dingin
dan badan kaku semua.
 Pasien mengatakan malas mandi dan
berdandan sebab pasangansaya selingkuh
dengan orang lain, buat apa saya mandi dan
cantik.

DO:
 Bila diminta mandi klien marah – marah.
 Keadaan pasien tampak bau, kebutuhan
mandi pasien selalu dimandikan oleh petugas
dengan dimotivasi bahkan sambil dipaksa.
 Pasien tampak rambut acak-acakan dan
banyak kutu, kuku panjang dan hitam.
 Kulit kotor, tampak malas untuk menyisir
rambut dang anti pakaian harus disuruh
petugas.
C. Pohon Masalah

Penurunan kemampuan dan motivasi


merawat diri

Isolasi sosial

Defisit perawatan diri : mandi,


berdandan

D. Diagnosa Keperawatan Utama


Defisit perawatan diri : mandi, berdandan dan berpakaian
E. Intervensi pada Kasus Utama
Tujuan Umum : Klien mampu melakukan perawatan diri : higiene.
Tujuan Khusus :
1) Klien dapat menyebutkan pengertian dan tanda tanda kebersihan diri
Tindakan :
1.1. Diskusikan bersama klien tentang pengertian bersih dan tanda tanda bersih
1.2. Beri reinforcement positif bila klien mampu melakukan hal yang positif.

2) Klien dapat menyebutkan penyebab tidak mau menjaga kebersihan diri


Tindakan :
2.1. Bicarakan dengan klien penyebab tidak mau menjaga kebersihan diri
2.2. Diskusikan akibat dari tidak mau menjaga kebersihan diri

3) Klien dapat menyebutkan manfaat higiene


Tindakan :
3. 1. Diskusikan bersama klien tentang manfaat higiene
3.2. Bantu klien mengidentifikasikan kemampuan untuk menjaga kebersihan diri

4) Klien dapat menyebutkan cara menjaga kebersihan diri


Tindakan :
4. 1. Diskusikan dengan klien cara menjaga kebersihan diri : mandi 2x sehari (pagi
dan sore) dengan memakai sabun mandi, gosok gigi minimal 2x sehari dengan
pasta gigi, mencuci rambut minimal 2x seminggu dengan sampo, memotong
kuku minimal 1x seminggu, memotong rambut minimal 1 x sebulan.
4.2. Beri reinforcement positif bila klien berhasil

5) Klien dapat melaksanakan perawatan diri higiene dengan bantuan minimal


Tindakan :
5. 1. Bimbing klien melakukan demonstrasi tentang cara menjaga kebersihan diri
5.2. Dorong klien untuk melakukan kebersihan diri dengan bantuan minimal

6) Klien dapat melakukan perawatan diri higiene secara mandiri


Tindakan :
6. 1. Beri kesempatan klien untuk membersihkan diri secara bertahap
6.2. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah membersihkan diri
6.3 Bersama klien membuat jadwal menjaga kebersihan diri
6.4. Bimbing klien untuk melakukan aktivitas higiene secara teratur

7) Klien mendapat dukungan keluarga


Tindakan :
7. 1. Beri pendidikan kesehatan tentang merawat klien untuk kebersihan diri melalui
pertemuan keluarga
7.2. Beri reinforcement positif atas partisipasi aktif keluarga

F. Catatan Perkembangan
Nama klien : Sdr F
Umur : 38 tahun
Catatan Perkembangan

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi/SOAP


1. Defisit perawatan diri SP 1 S : saat ditanya, klien
08-01-2015 1. Menjelaskan mengatakan tidak pernah mau
10.00 WIB pentingnya kebersihan mandi.
diri. O : - penampilan klien tidak
2. Membantu pasien rapi
mempraktekkan cara - rambut acak-acakan
menjaga kebersihan. - wajah kusam
3. Menjelaskan cara - tercium bau badan
menjaga kebersihan. A : - klien belum mampu
4. Menganjurkan klien merawat diri
memasukkan dalam - klien belum terlalu
jadwal kegiatan harian. mengerti tentang
pentingnya merawat diri
P:
PK : menganjurkan klien untuk
menjaga kebersihan dirinya
PP : membantu klien cara
membersihkan dirinya

2. 13.00 WIB 1. Mengevaluasi jadwal S : keluarga mengatakan


kegiatan harian klien. sebelum dan sesudah makan
2. Membantu klien klien tidak mau cuci tangan
mempraktekkan cara O : - tampak klien makan
makan yang baik. berserakan
3. Menganjurkan klien - klien tidak mencuci tangan
memasukkan dalam setelah makan
jadwal kegiatan harian. A : - SP I belum sepenuhnya
- klien belum mampu
melakukan SP II
P:
PK : praktekkan cara makan
yang baik
PP : membantu klien
mempraktekkan evaluasi

3. Jumat 09-01-2015 SP III S : saat ditanya seputar


Pukul 10.15 wib 1. Mengevaluasi jadwal BAB/BAK, klien
kegiatan harian pasien mengatakan melakukan pada
2. Menjelaskan cara tempatnya
eliminasi yang baik O : - klien sudah sedikit tampak
3. Membantu klien rapi
mempraktekkan cara - gigi klien masih kuning
eliminasi yang baik - BAB/BAK tertib, bersih
A : SP I, II, III, sudah mulai
mampu dilakukan
P : menganjurkan klien untuk
tetap melakukan SP I tanpa
mengabaikan SP II dan SP III
4. Defisit perawatan diri SP IV S : klien mengatakan tidak mau
13.00 1. Mengevaluasi jadwal mandi dan sikat gigi
kegiatan harian klien O : - klien tampak lusuh
2. Menjelaskan cara - rambut terlihat acak
berdandan acakan
3. Membantu klien A : klien sudah mulai mampu
mempraktekkan cara melakukan SP I, II, III, IV
berdandan tetapi belum sepenuhnya
4. Menganjurkan klien P : - menganjurkan klien untuk
memasukkan dalam memasukkan dalam jadwal
jadwal kegiatan harian harian
- berikan reinforment atas
usaha yang klien lakukan

Anda mungkin juga menyukai