PTK Seni Budaya
PTK Seni Budaya
PENDAHULUAN
Salah satu unsur yang ikut menentukan di dalam kerberhasilan pembelajaran seni rupa
adalah berkreasi seni kriya terapan. Banyak hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru seni
rupa agar siswanya dapat berkreasi seni kriya terapan dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran
Guru mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang berat dalam mengantarkan siswa-
siswanya melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman baru. Menjadi suatu
keharusan bagi setiap guru untuk kreatif menggali cara-cara yang dapat mendorong siswa untuk
meningkatkan prestasi belajarnya. Seorang guru yang memiliki persiapan yang dirancang dengan
Untuk mencapai tujuan pembelajaran seni rupa siswa diharapkan mampu berkreativitas
karya seni rupa. Salah satu langkah pelaksanaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran seni rupa adalah melalui berkreativitas seni kriya terapan dengan
mudah. Berkreativitas dengan menggunakan media tertentu hanya akan membatasi kreasi siswa
mengekspresikan suatu bentuk karya seni kriya terapan, akibatnya hasil yang diharapkan tidak
maksimal. Salah satu cara yang dilakukan untuk memaksimalkan kreativitas siswa dalam
berkarya seni rupa adalah berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda
alam, sehingga siswa leluasa untuk mengekspresikan suatu bentuk karya seni kriya terapan.
Selanjutnya oleh peneliti, hal tersebut diangkat menjadi judul karya tulis, yaitu : “Berkreativitas
Seni kriya terapan dengan Memanfaatkan Limbah Benda Alam untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Seni Rupa bagi Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 5 Xxxxxxx Tahun pelajaran
2007/2008”. Kemudian dari judul tulisan ini dapat ditarik beberapa keterangan sebagai berikut :
b. Seni kriya terapan : karya seni rupa yang dibuat dengan keahlian/keterampilan tangan yang
c. Limbah Benda Alam : sisa proses produksi dari benda-benda alam yang tidak terpakai atau
Ruang lingkup masalah yang diulas pada karya tulis ini adalah sebatas berkreativitas seni
kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam, sebagai media untuk mengembangkan
gagasan-gagasan siswa di dalam mengekspresikan suatu bentuk seni kriya terapan. Selain itu,
karya tulis ini juga dibatasi dengan asumsi-asumsi bahwa data-data yang digunakan benar
1. Apakah kesungguhan berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda
2. Apakah melalui penugasan membuat karya seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah
1. Untuk mengetahui kesungguhan siswa dalam berkreativitas seni kriya terapan dengan
2. Untuk mengetahui perkembangan kreativitas siswa di dalam berolah seni kriya terapan
3. Untuk menginformasikan kepada guru sebagai pendidik dan pengajar agar selalu berupaya
dengan alam.
1. Siswa mudah mendapatkan media kriya, hemat biaya dan menjadi lebih kreatif
Guru sebagai pendidik menjadi terbiasa melakukan penelitian tindakan kelas dalam usaha untuk
selalu meningkatkan keberhasilan belajar
PTK SENI BUDAYA SMAN 115 JAKARTA
Oleh :
Nugroho , S.Pd.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT berkenaan dengan telah selesainya
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini tidak sedikit
dukungan , dorongan , arahan serta bimbingan yang penulis terima dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu penulis menghaturkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Dra. Yati Resmiati , MM ( Kepala SMAN 115 – Jakarta ) atas segala
dorongan , bimbingan serta motivasi dan kepercayaan yang diberikan kepada
penulis.
2. Bapak Drs. Rahmanto , M.Pd. ( Guru SMA Negeri 115 –Jakarta ) atas segala
bantuan motivasi serta bimbingannya yang diberikan kepada penulis.
3. Rekan – rekan guru berikut staf dan karyawan SMAN 115 – Jakarta yang telah
banyak memberikan semangat dan masukkan kepada penulis
4. Siswa – siswi SMAN 115 – Jakarta kelas X ( Sepuluh ) 4 Tahun
Ajaran 2008 – 2009 , atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
5. Kakak , istri serta anak tercinta , atas segala do’a serta dukungan semangat yang
dijalin dan tak pernah putus bagi penulis
6. Dan kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya
kepada penulis.
Penulis hanya dapat mendo’akan agar apa yang telah diberikan kepada penulis akan
mendapatkan pahala dari Allah SWT , amien, Harapan penulis semoga hasil Penetian
Tindakan Kelas ( PTK ) ini dapat bermanfaat bagi para guru , utamanya guru mata
pelajaran seni budaya khususnya seni rupa. Dan lebih luas lagi bagi dunia pendidikan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan dikenal adanya beberapa media pengajaran. Media pengajaran yang
dimaksud mempunyai tujuan akhir yakni guna mencapai peningkatan dalam proses belajar
mengajar.
Dunia pendidikan menempatkan para pendidik ( guru ) di dalam pemilihan media pengajaran.
Dan adanya pemilihan media pengajaran diharapkan akan mencapai hasil yang maksimal dari
kegiatan belajar mengajar.
Ada beberapa media pengajaran yang dapat diimplementasikan pada proses pembelajaran.
Termasuk media pengajaran objek nyata. Berkaitan dengan media pengajaran objek nyata ,
Burhan Nurgiyantoro ( 1988 ) berpendapat bahwa media ini berupa objek – objek nyata dalam
arti dapat diindera dengan seluruh panca indera. Media ini dapat berupa benda yang senyatanya,
tiruan, atau spesimen.
Mata pelajaran Seni Budaya , khususnya seni rupa menuntut adanya kegiatan pembelajaran yang
bersifat praktek dengan penilaian secara psikomotor.
Sedangkan pelaksanaan media pengajaran ini dapat dilakukan di dalam ruangan ( in door )
maupun di luar ruangan ( out door ).
Dari kedua ruangan ini didapatkan perbedaan hasil akhir olah kreatifitas yang di tentukan oleh
skor penilaian.
Namun pada kenyataannya penilaian dengan media pengajaran objek nyata sangat jarang
dilakukan oleh guru mata pelajaran seni budaya , khususnya seni rupa. Dengan dalih akan
menambah beban tugas dan membuang waktu.
Guna mencapai hasil olah kreatifitas yang maksimal , maka guru dituntut agar lebih tepat dalam
menentukan media pengajaran.
Namun hal yang tak kalah penting juga adalah dikuasai atau tidaknya materi pelajaran tersebut.
Dengan kata lain sebagai guru , ternyata ada tuntutan baginya untuk berolah kreatifitas secara
langsung dihadapan siswa.
Secara umum banyak siswa mengalami kesulitan untuk berolah kreatifitas pada menggambar
bentuk.
Kesulitan umum yang terjadi antara lain :
- bentuk objek yang digambar tidak tepat seperti objek gambar sebenarnya.
- proporsi objek yang digambar tidak tepat , terkadang kesan yang ditimbulkan terlalu pendek
atau terlalu tinggi , terlalu kurus atau terlalu gemuk.
- karakter objek yang digambar sulit membedakan bahan dasar objek gambar sebenarnya.
Karakter objek yang berbahan dasar plastik , kadang terkesan seperti berbahan dasar tanah liat.
Dengan kata lain permasalahan yang ada saat olah kreatifitas menggambar bentuk adalah :
- pendekatan objek gambar melalui pengamatan masih kurang.
- dalam menentukan proporsi , masih jauh dari yang diharapkan.
- penentuan karakter objek gambar masih belum dapat mewakili bentuk sesungguhnya.
Menyikapi gejala tersebut diatas , maka penulis melakukan penelitian dengan judul ”
Implementasi media pengajaran objek nyata yang dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar
ruangan terhadap peningkatan olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk “
Daya pengamatan objek gambar merupakan unsur terpenting dalam proses olah kreatifitas
menggambar bentuk. Namun hal ini sering sekali diabaikan dalam proses pembelajaran ,
utamanya bagi menggambar bentuk.
Analisis masalah yang ditentukan pada penelitian ini bersumber dari permasalahan yang ada.
Karenanya pada penelitian ini , penulis mengacu pada implementasi media pengajaran. Harapan
yang ingin dicapai adalah peningkatan skor ( nilai ) siswa dalam menggambar bentuk yang
dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar ruangan.
Dengan demikian analisis masalah yang ditetapkan oleh penulis adalah :
- hasil akhir olah kreatifitas siswa yang ditetapkan dengan penskoran pada pelaksanaan media
pengajaran objek nyata di dalam ruangan ( in door ) terhadap materi menggambar bentuk.
- hasil akhir olah kreatifitas siswa yang ditetapkan dengan penskoran pada pelaksanaan media
pengajaran objek nyata di luar ruangan ( out door ) terhadap materi menggambar bentuk.
- kendala yang timbul saat pelaksanaan keduanya.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Kesulitan umum seperti tersebut diatas , oleh penulis dijadikan identifikasi masalah , dengan
bersandar pada pelaksanaan di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Yang menjadi identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah :
a. Bagaimanakah hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan
di dalam ruangan dengan media pengajaran objek nyata ?
b. Bagaimanakah hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan
di luar ruangan dengan media pengajaran objek nyata ?
c. Adakah peningkatan hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang
dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar ruangan ?
3. PERUMUSAN MASALAH
Adanya Latar Belakang Masalah , Identifikasi Masalah mendasari Perumusan Masalah.
Perumusan Masalah merupakan batasan mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti.
Pada penelitian ini , rumusan masalah yang dajukan penulis adalah sebagai berikut :
a. Apakah ada peningkatan olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk dengan media
pengajaran objek nyata yang dilaksanakan di luar ruangan ( out door ) ?
b. Sejauh mana peningkatan itu ?
4. KEGUNAAN PENELITIAN
Dari hasil yang diperoleh maka akan dilaksanakan penskoran guna menetapkan hasil akhir dari
penelitian ini.
Secara awal dapat dirumuskan manfaat penelitian ini adalah :
a. Guna mendapatkan perhitungan skor yang pasti dari pelaksanaan olah kreatifitas siswa pada
menggambar bentuk yang dilaksanakan
di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan ( out door ).
b. Dari perhitungan skor tersebut akan dapat ditentukan ada atau tidaknya peningkatan kreatifitas
siswa.
c. Guna mengetahui faktor apa saja yang mungkin muncul pada proses olah kreatifitas siswa
pada menggambar bentuk yang dilaksanakan di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan
( out door ).
d. Sebagai acuan guna menetapkan kendala yang ada serta bagaimana mengatasi kendala
tersebut.
e. Bagi siswa , akan lebih terbiasa bersosialisasi dengan alam sekitar.
f. Memperkecil tingkat kejenuhan siswa dalam berolah kreatifitas , utamanya di bidang seni rupa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Menggambar Bentuk
Merupakan salah satu materi yang harus diajarkan kepada siswa.
Menurut Soedharsono ( 1985 ) batasan dalam menggambar benda adalah :
- Menggambar bentuk merupakan bagisan dari mata pelajaran pendidikan seni rupa yang
termasuk jenis mata pelajaran praktek.
- Yang dimaksud dengan menggambar bentuk adalah upaya berkarya melalui menggambar
dengan menggunakan objek atau model benda , secara pengamatan langsung dalam pendekatan
realistis.
- Objek atau model benda adalah benda – benda yang tidak bernyawa ( still life ).
Lebih rinci , Veri Apriyatno ( 2004 ) menjelaskan bahwa metode belajar menggambar dengan
cara melihat objek bendanya secara langsung lebih efektif jika dibandingkan dengan hanya
mengandalkan memori dan imajinasi. Hal ini karena kita secara langsung merasakan keberadaan
benda – benda tersebut dan bisa menggambarkan karakter dan proporsinya secara benar.