Anda di halaman 1dari 6

Praktikum Troublesooting dan Perawatan

STTN - 2018
MODUL 1
PEMELIHARAAN & PERBAIKAN
SISTEM KENDALI MOTOR LISTRIK

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Dapat menganalisa cara kerja suatu sistem kelistrikan.


2. Dapat melakukan pelacakan dan menemukan gangguan / kerusakan pada sebuah
sistem kelistrikan.
3. Dapat melakukan perbaikan pada sistem kelistrikan yang mengalami gangguan.

B. DASAR TEORI

Suatu sistem kelistrikan, berfungsi untuk mensuplai dan menyalurkan tenaga listrik
dari sumber hingga ke beban. Banyak sekali macam sistem kelistrikan yang digunakan untuk
menyalurkan energi listik hingga ke beba dan hal itu disesuaikan dengan standar instalasi
listrik yang berlaku.
Macam-macam sistem kelistrikan untuk mensuplay daya listrik yaitu pada :
1. Instalasi motor.
2. Instalasi penerangan.
3. Instalasi pendingin (AC).
4. Sistem kelistrikan pada mesin perkakas.
5. Sistem kelistrikan pada mobil maupun alat transpotasi lainnya.
6. Sistem kelistrikan pada sebuah catu daya maupun panel kontrol.
7. Sistem kelistrikan pada eskalator, dan lain-lain.

Masih banyak sistem kelistrikan yang lain. Dan setiap alat yang menggunakan energi
listrik pasti mempunyai suatu sistem kelistrikan dari yang sederhana sampai yang paling
rumit.
Sistem kelistrikan atau instalasi instalasi untuk mengoperasikan / menjalankan
motor listrik menurut sistem National Electrical Code (NEC) dapat dilihat pada gambar 7.1
berikut.

Keterangan gambar :

1. Sumber 5. Overload thermis


2. Saklar tiga kutub 6. Unit starter
3. Sekering 7. Motor listrik.
4. Saklar Magnet

ELEKTRO-MEKANIK TFN STTN-BATAN 2017 1


Gambar 7.1 Instalasi motor listrik
1. Sumber Tegangan.
Yaitu berupa hantaran pengisi (kabel penghantar). Pada hantaran pengisi tersebut
terdapat pengaman hantaran pengisi berupa sekering lebur maupun pembatas arus
untuk melindungi hantaran pengisi dan alat-alat yang dilayani terhadap arus hubung
singkat.
2. Saklar tiga kutub.
Saklar ini berfungsi untuk membuka maupun menutup rangkaian dari sumber. Untuk
instalasi-instalasi sekarang, biasanya digunakan saklar yang juga berfungsi sebagai
pembatas arus seperti NFB, maupun MCB.
3. Sekering.
Berfungsi sebagai pengaman hantaran cabang/peralatan yang dilayani. Arus rating
minimumnya 115% dari arus nominal motor.
4. Saklar magnit.
Berfungsi untuk memutuskan aliran kemotor. Yaitu menghidupkan maupun
mematikan motor dilayani oleh kontaktor magnit tersebut. Rating minimumnya
adalah 115% arus nominal motor yang dilayani
5. Over load.
Yaitu untuk melindungi motor yang sedang bekerja terhadap kerusakan-kerusakan
akibat beban lebih (over current) yang disebabkan karena beban lebih maupun
hubung singkat di dalam motor. Biasanya terdiri dari heater coil atau bimetal dan
lilitan elektro magnit. Ratingnya maksimum 125 % arus nominal motor.
6. Unit stater.
Yaitu peralatan kontrol untuk menjalankan atau mengasut motor, serta untuk
pengereman maupun pembalikan putaran motor. Rating dari alat ini biasanya dalah
HP. Jadi tinggal disesuaikan dengan rating motor yang digunakan. Alat asut dapat
berupa saklar bintang delta, kontroler asut, transformator asut, dan dapat pula
dihubung langsung tanpa pengasutan untuk motor-motor yang berdaya kecil.
7. Motor Listrik.
Motor dapat berupa motor 1 fasa maupun 3 fasa disesuaikan dengan kebutuhan dan
jaringannya. Selain itu dilengkapi pula dangan sistem pentanahan. Yaitu untuk
melindungai dari tegangan sentuh akibat adanya kebocoran maupun kerusakan
isolasi.
8. ELCB
Yaitu peralatan pengaman tambahan yang berfungsi sebagai perlindungan arus bocor
instalasi. Yaitu mengamankan manusia dari bahaya tegangan sentuh pada jaringan.
Bila peralatan yang bertegangan tersentuh manusia, maka ELCB bekerja untuk
mematikan rangkaian.

Berikut adalah contoh sistem kelistrikan pada sebuah panel kontrol pada laboratorium
Listrik Arus Kuat seperti terlihat pada gambar 7.2.

ELEKTRO-MEKANIK TFN STTN-BATAN 2017 2


DC DC
+ - - +

F N F N

MCB

R
380 V / 220 V

S
50 Hz

ELCB

Gambar 7.2. Pengawatan rangkaian utama Panel Kontrol LAK

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Alat-alat mekanik berupa kunci-kunci pas dan ring, obeng, palu ,pahat dingin, tang
cutter, tang kombinasi ,trecker bearing dan puley dan lain-lain.
2. Mistar, sketmatch ataupun Mikrometer.
3. Multi tester, Megger dan Variac bila perlu.

C. LANGKAH KERJA

1. Periksa sistem kelistrikan yang mengalami gangguan.


2. Pelajari dan jabarkan cara kerja sistem.
ELEKTRO-MEKANIK TFN STTN-BATAN 2017 3
3. Lakukan uji fungsi dari sistem untuk mengetahui adanya gangguan.
4. Lakukan pelacakan bagian-bagian dari sistem yang mengalami gangguan.
5. Apabila sudah ditemukan gangguannya, cari sumber penyebab gangguan tersebut.
6. Lakukan analisa perbaikan.
7. Perbaiki gangguan / kerusakan tersebut, bila perlu diganti dengan spare part yang
baru.
8. Lakukan uji fungsi dari bagian yang di perbaiki.
9. Lakukan uji isolasi menggunakan megger
10. Lakukan pemeriksaan ulang bila sistem tidak bekerja dengan semestinya.
11. Carilah dan perbaiki kerusakan jika masih terdapat gangguan pada sistem tersebut.
12. Buatlah laporan.

ELEKTRO-MEKANIK TFN STTN-BATAN 2017 4


LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIKUM TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN

Judul Percobaan : PERAWATAN SESTEM KONTROL MOTOR LISTRIK


Hari / tanggal : Nama Praktikan NIM Tanda Tangan
1. 1.
Kelompok : 2. 2.
3. 3.
4. 4.

I. PENGECEKAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK


1. Gambarkan sistem kontrol, dan jelaskan cara operasinya.

2. Data Pengecekan sistem kontrol

Bagian sistem Kondisi Rencana Hasil Bahan yang Hasil


NO
kontrol awal perawatan perawatan dibutuhkan Pengujian
1. Tombol Power
2. MCB utama
3. ELCB
4. Sekering
5. Kontaktor utama
6. Indikator Power
7. Indikator Output
8. Output 3 fasa

ELEKTRO-MEKANIK TFN STTN-BATAN 2017 5


9. Output 1 fasa
10. Output variak 1
11. Output variak 2
12. Timer 1
13. Timer 2
14. Blok Tombol 1
15. Blok Tombol 2
16. Overload 1
17. Overload 2
18. Kontaktor 1
19. Kontaktor 2
20. Kontaktor 3
21. Kontaktor 4
22. Kontaktor 5
23. Kontaktor 6
24. Kontaktor 7
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Asisten,

(……………………………………..)

ELEKTRO-MEKANIK TFN STTN-BATAN 2017 6

Anda mungkin juga menyukai