Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT

Oleh
Nama : Muhamad Haryanto L
NIM : 20160611023050

UNIVERSITAS CENDRAWASIH JAYAPURA


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO D-III
TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Arus globalisasi selalu berkembang merambah ke segala bidang
kehidupan manusia terutama dalam bidang elektronika, karena elektronika
merupakan salah satu penunjang bagi kehidupan manusia. Salah satu
komponen elektronika yang berperan penting dalam dunia elektronika
modern adalah transistor. Transistor merupakan komponen semikonduktor
yang dapat berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung,
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian
analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil dan penguat sinyal
radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian
rupa sehingga berfunsi sebagai logic gate, memori dan komponen-komponen
lainnya.
Transistor pada awalnya di temukan oleh William Shockley dan John
Barden pada tahun 1948. Transistor awal mulanya dipakai dalam praktek
pada tahun 1958. Pada saat ini ada dua jenis tipe transistor, yaitu transistor
tipe P – N – P dan transistor jenis N – P – N.
Keuntungan komponen transistor dibanding dengan pendahulunya,
yakni tabung hampa adalah ukuran fisiknya yang sangat kecil dan ringan.
Bahkan dengan teknologi sekarang ini ratusan ribu transistor dapat dibuat
dalam satu keping silikon. Disamping itu komponen semikonduktor ini
membutuhkan sumber daya yang kecil serta efesiensi yang tinggi.

I.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui prinsip kerja
transistor sebagai penguat.
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1. Pengertian Transistor


Transistor adalah komponen elektronika terbuat dari alat
semikonduktor yang banyak di pakai sebagai penguat, pemotong
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi
fungsi lainnya. Transistor pada alat semikonduktor mempunyai 3 elektroda
(triode), yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan pemancar (emitor).
Dalam sebuah rangkaian analog, komponen transistor dapat digunakan
dalam penguat (amplifier). Komponen yang terdapat dalam rangkaian
analog antara lain pengeras suara, sumber listrik stabil dan penguat sinyal
radio. Jadi pengertian transistor dapat sebagai pemindahan atau peralihan
bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu tertentu.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dan diperlukan
untuk sebuah rangkaian elektronika. Tegangan yang terdapat pada transistor
merupakan tegangan satu terminal, misalnya emitor yang dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan inputnya, memungkinkan pengaliran
listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Cara kerja transistor hampir mirip dengan cara kerja resistor, yang
juga memiliki tipe-tipe dasar yang modern. Pada saat ini ada 2 tipe dasar
transistor modern, yaitu tipe Bipolar Junction Transistor (BJT) dan tipe
Field Effect Transistor (FET) yang memiliki cara kerja berbeda beda
tergantung dari kedua jenis tersebut.

II.2. Prinsip Kerja Transistor


Apabila pada terminal tegangan diberi tegangan bias dari luar, maka
semua arus akan nol atau tidak ada arus yang mengalir. Sebagaimana terjadi
pada persambungan dioda maka pada persambungan emitter dan basil (JE)
serta pada sambungan basis dan kolektor (IC) terdapat daerah pengosongan.
Sebuah transistor diberi tegangan bias aktif, maka daerah
pengosongan pada persambungan emitor-basis menjadi sempit karena
mendapatkan bias maju. Sedangkan daerah pengosongan pada
persambungan basis-kolektor semakin melebar karena mendapat bias
mundur. Pemberian tegangan bias seperti ini menjadikan kerja transistor
berbeda sama sekali jika dibandingkan dengan dua diode yang disusun
berkebalikan, meskipun sebenarnya struktur transistor adalah mirip seperti
diode yang disusun berkebalikan, yaitu diode emitor-basis (P-N) dan diode
basis-kolektor (N-P).
Bila mengikuti prinsip kerja dua diode yang berkebalikan, maka
diode emitor-basis yang mendapat bias maju akan mengalirkan arus dari
emitor ke basis dengan cukup besar. Sedangkan diode basis-kolektor yang
mendapat bias mundur praktik tidak mengalirkan arus. Namun yang terjadi
pada transistor tidaklah demikian. Hal ini disebabkan karena dua hal yaitu
ukuranj fisik basis yang sangat sempit (kecil) cloping sangat rendah.

II.3. Transistor Sebagai Penguat


Pada saat ini penggunaan transistor sebagai penguat sudah banyak di
gunakan dalam sebuah perangkat elektronik. Contohnya adalah Tone
Control, Amplifier (Penguat Akhir), Pre-Amp dan rangkaian elektronika
lainnya.
Transistor merupakan suatu komponen monokristal semi konduktor
di mana dalam komponen terdapat dua pertemuan antara P-N. Sehingga kita
dapat membuat dua rangkaian yaitu P-N-P dan N-P-N. Transistor
merupakan suatu komponen yang dapat memperbesar level sinyal keluaran
sampai beberapa kali sinyal masukan. Sinyal masukan disini dapat berupa
sinyal AC ataupun DC.
Prinsip yang di gunakan dalam transistor sebagai penguat adalah
arus kecil pada basis digunakan untuk mengontrol arus yang lebih besar dari
kolektor melewati transistor. Dari sini dapat kita lihat bahwa fungsi dari
transistor hanya sebagai penguat ketika arus basis akan berubah. Perubahan
arus kecil pada basis inilah yang dinamakan dengan perubahan besar pada
arus yang mengalir dari kolektor ke emitter.
Suatu transistor sebagai penguat dapat bekerja secara optimal, maka
titik penguat dengan transistor harus di tentukan dan juga harus sama
dengan yang di tentukan oleh garis beban AC/DC. Contohnya adalah
memiliki titik kerja di daerah cut-off, titik kerja berada di tengah-tengah
garis beban dan penguat kelas AB merupakan gabungan antara kelas A dan
B yang bekerja secara bergantian dengan tipe transistor PNP dan NPN.

II.4. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan dari transistor penguat tidak hanya dapat menguatkan
sinyal, tapi transistor ini juga bisa di gunakan sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Sedangakan kekurangannya yaitu apabila
terjadi Kesalahan penghubungan kaki transistor akan berakibat kerusakan
permanen.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan pada makalah ini yaitu prinsip yang di gunakan dalam


transistor sebagai penguat adalah arus kecil pada basis digunakan untuk
mengontrol arus yang lebih besar dari kolektor melewati transistor. Dari sini dapat
kita lihat bahwa fungsi dari transistor hanya sebagai penguat ketika arus basis
akan berubah. Perubahan arus kecil pada basis inilah yang dinamakan dengan
perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke emitter.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/353629750/Transistor-Sebagai-Penguat
http://yhandu.blogspot.co.id/2012/12/makalah-transistor.html
http://semuatagdir.blogspot.co.id/2012/02/makalah-transistor.html
https://datamu.wordpress.com/2011/06/13/transistor-sebagai-penguat/

Anda mungkin juga menyukai