Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ALJABAR ABSTRAK

Oleh :
1. Dimas Aji Saputro (150210101009)
2. Percoyo Unggul S (150210101010)
3. Dita Ajeng Prasetya (150210101040)
4. Khurotul Hanik (150210101048)
5. Arifatul Hasanah (150210101052)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
MATERI

GRUP
Pengertian Grup
Suatu struktur aljabar merupakan suatu sistem yang mengandung dua unsur utama yakni
sebuah himpunan dan operasi biner yang didefinisikan di dalamnya. Sebuah sistem yang terdiri
dari sebuah himpunan tak kosong 𝐺 dan sebuah operasi biner dilambangkan * yang
didefinisikan di dalamnya disebut grupoid. Jika operasi biner dalam grupoid tersebut bersifat
asosiatif maka sistem tersebut menjadi sebuah semigroup. Selanjutnya semigrup yang memuat
elemen identitas yakni sebuah 𝑒 sedemikian hingga untuk tiap 𝑎 𝜖 𝐺 berlaku 𝑎 ∗ 𝑐 = 𝑐 ∗
𝑎 = 𝑎 disebut monoid. Dan apabila setiap elemen dalam monoid memiliki invers yakni untuk
setiap 𝑎 𝜖 𝐺, ∃𝑎−1 𝜖 𝐺 sedemikian hingga 𝑎 ∗ 𝑎−1 = 𝑎−1 ∗ 𝑎 = 𝑒, maka sistemyang baru
disebut grup. Berikut ini disajikan definisi formal dari grup.
Definisi 1
Suatu himpunan tak kosong 𝐺 dengan sebuah operasi * (dinotasikan (𝐺,∗) ), dapat membentuk
Grup jika dan hanya jika memenuhi empat aksioma berikut.
1. Tertutup, yakni jika diambil sebarang dua elemen dalam 𝐺 maka hasil operasinya juga
akan merupakan elemen 𝐺 dan hasil tersebut adalah tunggal atau secara simbolis:
(∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺), ((∃! 𝑐 ∈ 𝐺), 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑐
2. Operasi * bersifat asosiatif, yakni (∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺), (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐)
3. Ada eemen identitas dalam 𝐺, yakni (∃𝑒 ∈ 𝐺), (∀𝑎 ∈ 𝐺), 𝑎 ∗ 𝑒 = 𝑒 ∗ 𝑎 = 𝑎.
4. Tiap-tiap elemen 𝐺 memiliki invers, yakni
(∀𝑎 ∈ 𝐺), (∃𝑎−1 ∈ 𝐺), 𝑎 ∗ 𝑎−1 = 𝑎−1 ∗ 𝑎 = 𝑒, dimana 𝑒 adalah elemen identitas
terhadap operasi *.

SIFAT-SIFAT DASAR GRUP

Teorema 1
Elemen identitas dari suatu grup adalah tunggal
Bukti: Andaikan kedua ini e dan e’ adalah identitas dari G. Lalu,

1. ae = a semua bagian a dalam G, dan


2. e’a = a semua bagian a dalam G.
Andaikan elemen identitas tidak tunggal maka e’ dan e yang keduanya elemen identitas.
Bila dianggap e’ adalah elemen identitas maka e x e’ = e dan bila e dianggap identitas maka e
x e’ = e’. karena operasi x adalah operasi biner maka e = e’. jadi, identitas hanya ada 1 elemen.

Dimisalkan 𝑎 = 𝑒 ′ untuk pembuktian nomor (1) dan 𝑎 = 𝑒 untuk pembuktian nomor (2)

(1) ae = a
𝑒′𝑒 = 𝑒′
(2) 𝑒 ′ 𝑎 = 𝑎
𝑒′𝑒 = 𝑒′
Dengan demikian e dan 𝑒 ′ adalah sama dengan 𝑒 ′ 𝑒 dan begitu juga sama dengan lainnya.

Jadi pada intinya, bahwa dalam satu group itu hanya ada satu identitas, penyimbolan
identitas, penyimbolan identitas dalam group adalah e (karena berasal dari bahasa Jerman,
Einheit yang berarti identitas).

Teorema 2

Invers dari setiap elemen adalah tunggal

Bukti: Andaikan invers dari 𝑎 tidak tunggal, maka ada b dan c yang keduanya merupakan
invers keduanya. Sehingga (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑐 dan 𝑏 ∗ (𝑎 ∗ 𝑐) = 𝑏. Karena operasi biner ∗ bersifat
assosiatif maka 𝑏 = 𝑐.

Teorema 3

Jika G adalah grup dengan operasi biner ∗ , maka dalam G berlaku hukum konselasi kiri
dan hukum konselasi kanan. Yakni 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎 ∗ 𝑐 berimplikasi 𝑏 = 𝑐 dan 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑐 ∗ 𝑏
berimplikasi 𝑎 = 𝑐, ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺

Bukti untuk hukum konselasi kiri : 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎 ∗ 𝑐  𝑎−1 ∗ 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎−1 ∗ 𝑎 ∗ 𝑐

𝑒∗𝑏 = 𝑒∗𝑐

𝑏=𝑐
Bukti untuk hukum konselasi kanan : 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑐 ∗ 𝑏  𝑏 −1 ∗ 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑏 −1 ∗ 𝑐 ∗ 𝑏

𝑒∗𝑎=𝑒∗𝑐

𝑎=𝑐

Teorema 4

Jika G grup dan 𝑎1 , 𝑎2 , … … . . , 𝑎𝑛 adalah sembarang 𝑛 elemen dalam G , maka berlaku


(𝑎1 ∗ 𝑎2 ∗ … … .∗ 𝑎𝑛 )−1 = 𝑎𝑛 −1 ∗ 𝑎𝑛−1 −1 ∗ … . .∗ 𝑎1 −1

Teorema 5
Jika 𝐺 adalah grup maka untuk sebarang elemen a dalam 𝐺 berlaku (𝑎 −1)-1 = a.
Hasil 𝑎−1 ∗ 𝑎= 𝑒, dengan 𝑒 adalah elemen identitas, menunjukkan kebenaran teorema diatas.

Teorema 6
Dalam sebuah grup 𝐺 persamaan 𝑎𝑥 = 𝑏, dengan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 dan 𝑥 adalah peubah, mempunyai
penyelesaian tunggal yakni 𝑥 = 𝑎−1 𝑏.
Dengan mengoperasikan kedua ruas pada persamaan 𝑎𝑥 = 𝑏 dengan 𝑎−1 dari sebelah kiri, kita
akan dapat membuktikan teorema tersebut. Sekarang, uraikan pembuktian tersebut langkah
demi langkah dan berikan alasannya pada setiap langkah.

Teorema 7
Jika suatu himpunan tak kosong 𝐺terhadap operasi * memenuhi aksioma: tertutup, asosiatif,
dan persamaan 𝑎 ∗ 𝑥 = 𝑏 dan 𝑦 ∗ 𝑎 = 𝑏 mempunyai penyelesaian untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, maka
(𝐺,∗) merupakan grup
Latihan Soal
1. Apakah himpunan bilangan rasional terhadap operasi × merupakan suatu grup ? Jelaskan !
Penyelesaikan:
3 1 1
𝑄 = {… , − , , , … . }
5 4 2

i. ∀𝑎, 𝑏𝜖𝑄 → 𝑎 × 𝑏 𝜖𝑄 (Tertutup)


3 1 1 3 1 1
ii. (− 5 × 4) × 2 = − 5 × (4 × 2)
3 1 3 1
− × =− ×
20 2 5 8
3 3
− =−
40 40

1 3 1 1 3 1
( × − ) × = × (− × )
4 5 2 4 5 2
3 1 1 3
− × = ×−
20 2 4 10
3 3
− =−
40 40

1 3 1 1 3 1
( × − ) × = × (− × )
2 5 4 2 5 4
3 1 1 3
− × = ×−
10 4 2 20
3 3
− =−
40 40
∀𝑎, 𝑏, 𝑐𝜖𝑄 → (𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐) (Asosiatif)
1 1 1 1
iii. (Ada elemen identitas), yaitu 1 karena 1 × 1 = 1

iv. Ada invers, karena memiliki elemen identitas


3 −1 5
(− ) = −
5 3
1 −1 4
( ) = =4
4 1
1 −1 2
( ) = =2
2 1
∴ (𝑄,×) merupakan grup karena tertutup, asosiatif, ada elemen identitas dan
invers.

2. Apakah himpunan bilangan bulat terhadap operasi (−) merupakan suatu grup ? Jelaskan !

Penyelesaian:

𝑍 = {… , −1, 0, 1, … . }
i. ∀𝑎, 𝑏𝜖𝑍 → 𝑎 − 𝑏 𝜖𝑍 (Tertutup)
ii. (−1 − 0) − 1 = −1 − (0 − 1)
−1 − 1 = −1 − (−1)
−2 = −1 + 1
−2 ≠0

(0 − (−1)) − 1 = 0 − (−1 − 1)
(0 + 1) − 1 = 0 − (−2)
1−1 =0+2
0 ≠2

(1 − (−1)) − 0 = 1 − (−1 − 0)
(1 + 1) − 0 = 1 − (−1)
2−0 =1+1
2 =2
∴ Tidak bersifat asosiatif, karena di hasil akhirnya ada yang berbeda “≠”.
iii. (Ada elemen identitas), yaitu 0 karena 0 − 0 = 0
iv. Ada invers, karena memiliki elemen identitas
−1−1 = −1
0−1 = 0
1−1 = 1
∴ (𝑍, −) bukan merupakan grup, karena tertutup, tidak asosiatif, ada elemen
identitas dan invers. (hanya memenuhi 3 syarat)

3. Apakah himpunan bilangan real positif terhadap operasi × merupakan suatu grup ?
Jelaskan!
Penyelesaian:

1 1 1
𝑅 = {… , √2, √3, √2, … . }
4 5 2
i. ∀𝑎, 𝑏𝜖𝑅 → 𝑎 × 𝑏𝜖𝑅 (Tertutp)
1 1 1 1 1 1
ii. (4 √2 × 5 √3) × 2 √2 = 4 √2 × (5 √3 × 2 √2)
1 1 1 1
√6 × √2 = √2 × √6
20 2 4 10
2 2
√3 = √3
40 40

1 1 1 1 1 1
( √3 × √2) × √2 = √3 × ( √2 × √2)
5 4 2 5 4 2
1 1 1 2
√6 × √2 = √3 ×
20 2 5 8
2 2
√3 = √3
40 40

1 1 1 1 1 1
( √2 × √2) × √3 = √2 × ( √2 × √3)
2 4 5 2 4 5
2 1 1 1
× √3 = √2 × √6
8 5 2 20
2 2
√3 = √3
40 40
∴ ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 𝜖 𝑅 → (𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐) (Asosiatif)
1 1 1 1
iii. (Ada elemen identitas), yaitu 1 karena 1 × 1 = 1

iv. Ada invers, karena memiliki elemen identitas


−1
1 4
( √2) =
4 √2
−1
1 5
( √3) =
5 √3
−1
1 2
( √2) =
2 √2
∴ (𝑅,×) merupakan grup karena tertutup, asosiatif, ada elemen identitas dan invers.

Anda mungkin juga menyukai