Sampling Batubara
Sampling Batubara
Dalam industri batubara banyak sekali ditemukan istilah-istilah atau nama –nama
dan lain sebagainya. Salah satu istilah atau nama diantaranya adalah parameter kualitas
batubara dan basisnya. Sebenarnya banyak sekali parameter kualitas yang ditentukan
dari batubara tersebut dan juga istilahnya. Diantara istilah tersebut ada yang group dan
ada yang individual. Parameter group contohnya adalah ; Proximate analysis yang di
dalamnya terdiri dari parameter : Moisture, Ash, Volatile Matter, dan Fixed Carbon.
Sedangkan yang bersifat individual misalnya Calorific Value, Chlorine in coal, HGI, Total
disepakati oleh dunia internasional. Fungsinya adalah agar diperoleh suatu bahasa dan
persepsi yang sama dalam menganalisis dan mengevaluasi data-data parameter
batubara . Dengan adanya acuan ini maka tidak akan terjadi persepsi yang keliru dalam
menganalisa dan membaca setiap laporan yang memuat tentang parameter kualitas
batubara.
Secara kuantitative kandungan batubara dibagi menjadi 4 bagian yang disebut
terletak pada sampling, preparasi, dan analisa laboratorium itu sendiri. Secara filosofi
tingkat ketelitian dari ketiga proses tersebut adalah sebagai berikut:
Sampling = 80 %,
Preparasi dan analisa = 20 %.
hanya didasarkan atas tingkat kesukaran dalam mengulang prosesnya atau kesukaran
dalam menentukan benar atau salahnya proses tersebut, jadi bukan ketelitian
pengerjaanya. Kalau dilihat dari ketelitiannya tentu saja ketiga proses tersebut harus
mendekati akurat 100 %.
Teknik pengambilan sample harus ditentukan dan disesuaikan dengan kondisi material
yang akan diambil dan alat yang digunakan. Teknik pengambilan sample yang salah,
akan menyebabkan hasil dari sample tersebut bias. Teknik sampling harus betul betul
diperhatikan terutama pada sampling secara manual.
Sebagai contoh, dalam pengambilan sample dari falling stream, shovel atau ladle yang
digunakan harus masuk ke seluruh stream batubara. Apabila hanya sebagian stream
sample secukupnya dan tidak boleh berlebihan (overfill). Pengambilan sample yang
overfill juga akan menyebabkan bias, karena partikel yang besar-besar akan jatuh, dan
yang akan diambil samplenya. Seorang sampler yang profesional harus menguasai
teknik sampling yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi batubara yang akan
diambil samplenya.
b. Alat yang digunakan
Selain teknik pengambilan sample, yang tak kalah pentingnya yang harus diperhatikan
adalah alat yang digunakan untuk mengambil sample tersebut. Alat yang digunakan
untuk melakukan sampling memiliki ukuran dan bentuk yang ditentukan oleh standard.
Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan standard, akan mengakibatkan bias pada
sample yang diperoleh dan akan menyebabkan kesalahan pada hasil analisanya.
Ada 5 jenis alat untuk pengambilan sample secara manual yang biasanya digunakan
yaitu :
tonnase lot batubara tersebut. Untuk menentukan jumlah sample increment, ASTM
memberikan 2 standard perhitungan sebagai berikut :
Increment untuk satu sampling unit (lot) dengan jumlah lot 1000 ton bagi washed coal
Increment untuk satu sampling unit (lot) dengan jumlah lot 1000 ton bagi unwashed
tersebut, namun demikian semakin banyak sample yang dihandle semakin tinggi juga
kemungkinan kesalahan dalam penanganan sample tersebut.
contoh, kita mengambil sample loading dengan teknik yang benar dan jumlah sample
sesuai dengan standard. Tapi pengambilan tersebut dilakukan sekaligus diawal loading,
dan sudah selesai pada saat loading masih terus berjalan sampai beberapa jam lagi
kedepan. Hal ini akan menyebabkan sample yang terambil tidak mewakili seluruh lot
atau batubara yang diloading, karena mungkin saja setelah selesai pengambilan sample
tadi, tiba-tiba kualitas batubara berubah total dari yang awal-awal diloading.
Oleh karena itu pengambilan increment sample harus merata dan diambil selama
“throughout” poroses pemindahan batubara tersebut. Dalam istilah sampling cara
Stopped-belt sampling merupakan sampling cara manual yang sangat baik untuk dilakukan,
namun sampling cara ini sangat mengganggu jalannya operasi dikarenakan belt conveyor harus
di berhentikan setiap kali mengambil contoh (increment).
Bulk Sampling
Bulk sampling (conto ruah) ini merupakan metode sampling dengan cara mengambil
material dalam jumlah (volume) yang besar, dan umum dilakukan pada semua fase
atau bidang kerja. Metode bulk sampling ini juga umum dilakukan untuk uji metalurgi
dengan tujuan mengetahui recovery (perolehan) suatu proses pengolahan. Sedangkan
pada kegiatan eksplorasi, salah satu penerapan metode bulk sampling ini adalah dalam
pengambilan conto dengan sumur uji.
Chip sampling
Chip sampling (conto tatahan) adalah salah satu metode sampling dengan cara
mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan melalui suatu jalur
(dengan lebar 15 cm) yang memotong zona mineralisasi dengan menggunakan palu
atau pahat. Jalur sampling tersebut biasanya bidang horizontal dan pecahan-pecahan
batuan tersebut dikumpulkan dalam suatu kantong conto. Kadang-kadang pengambilan
ukuran conto yang seragam (baik ukuran butir, jumlah, maupun interval) cukup sulit,
terutama pada urat-urat yang keras dan brittle (seperti urat kuarsa), sehingga dapat
Channel sampling
Channel sampling adalah suatu metode (cara) pengambilan conto dengan membuat
alur (channel) sepanjang permukaan yang memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi). Alur
tersebut dibuat secara teratur dan seragam (lebar 3-10 cm, kedalaman 3-5 cm) secara
Ada beberapa cara atau pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengumpulkan
fragmen-fragmen batuan dalam satu conto atau melakukan pengelompokan conto
o Membagi panjang channel dalam interval-interval yang seragam, yang diakibatkan oleh
variasi (distribusi) zona bijih relatif lebar. Contohnya pada pembuatan channel dalam
sumur uji pada endapan laterit atau residual. Membagi panjang channel dalam interval-
o Pada batubara atau endapan berlapis, dapat diambil channel sampling per tebal seam
Grab Sampling
Secara umum, metode grab sampling ini merupakan teknik sampling dengan cara
mengambil bagian dari suatu material (baik di alam maupun dari suatu tumpukan) yang
mengandung mineralisasi secara acak (tanpa seleksi yang khusus). Tingkat ketelitian
sampling pada metode ini relatif mempunyai bias yang cukup besar.
Beberapa kondisi pengambilan conto dengan teknik grab sampling ini antara lain :
Pada material di atas dump truck atau belt conveyor pada transportasi material, dengan
tujuan pengecekan kualitas.
Pada fragmen material hasil peledakan pada suatu muka kerja untuk memperoleh
kualitas umum dari material yang diledakkan, dll.
Pemilihan metode sampling dan jumlah conto yang akan diambil tergantung pada
Kedalaman pengambilan conto, yang berhubungan dengan letak dan kondisi batuan
induk.
Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam penentuan posisi (lokasi)
sampling karena tidak memperhatikan kondisi geologi.
Kesalahan dalam analisis kimia, akibat conto yang diambil kurang representatif.