Disusun Oleh :
(10070111134)
(10070111090)
Arie Prasetio
(10070111141)
BAB II
SAMPLING BATUBRA
2.1
conto dengan massa yang kecil dari suatu massa yang besar dan cukup representatif
serta merata.
Pemikiran utama pada sampling ialah menentukan berat material yang akan
di ambil dari lot dan kemudian menentukan berapa berat minimum yang di ambil
setelah dilakukan preparasi sample.
Persoalan yang dihadapi dalam proses pengambilan conto adalah bagaimana
supaya dicapai suatu hasil yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dengan
biaya seekonomis mungkin.
Pengambilan conto dapat dilakukan pada singkapan batubara in-situ yang
terlihat/tertutup overburden, pemboran inti atau cutting, dan dari massa batubara
yang telah lepas seperti dari ban berjalan (belt conveyor), kereta api atau tempat
penimbunan (stockpile).
Pengambilan conto untuk analisis air lembab (moisture) kadang diambil
secara terpisah apabila batubara tersebut tampak basah.
2.2
yang tidak terlalu dalam dilakukan dengan pillar sampling atau chanel sampling
dengan arah tegak lurus terhadap lapisan batubara.
Pada pilar sampling dibuat blok-blok yang berukuran lebar 30-45 cm dan luas
450 cm2 (luas potongan melintang). Cara ini jarang digunakan karena memerlukan
waktu yang lama dan sukar dalam penanganannya hingga dengan sendirinya biaya
menjadi mahal.
Channel sampling dilakukan dari suatu sumur/parit uji. Luas minimal
potongan melintang 100 cm2 dan contoh yang diambil + 15 kg batubara untuk setiap
ketebalan lapisan.
Pengambilan contoh dengan pemboran pada endapan batubara yang jauh dari
permukaan harus menggunakan inti (core), sedangkan untuk endapan yang dangkal
bisa dilakukan pemboran tanpa inti (cutting), walaupun cara ini kurang baik karena
adanya kontaminasi.
Garis tengah ini biasanya berkisar antara 45-60 mm. Ukuran inti dengan garis
tengah 200 mm diperlukan dalam pengambilan contoh khusus untuk pengujian
washability.
Pengambilan contoh dengan pemboran ini harus memperhatikan perolehan
dari pemboran. Berat contoh (core) dihitung dari panjangnya (perolehan x kemajuan
pemboran) dikalikan dengan kepadatan relatif batubara yang bersangkutan).
Dalam proses pengambilan contoh bisa timbul kesalahan-kesalahan yang
berkenaan dengan hal-hal antara lain :
Pada Penabangan
Secara garis besar sampling dibagai menjadi 4 golongan dilihat dari tempat
pengambilan dimana batubara berada dan tujuannya yaitu; Explorasi sampling, Pit
sampling, Production sampling, dan loading sampling (barging dan transhipment).
Explorasi sampling dilakukan pada tahap awal pendeteksian kualitas batubara
baik dengan cara channel sampling pada outcrop atau lebih detail lagi dengan cara
pemboran atau drilling. Tujuan dari sampling di tahap ini adalah untuk menentukan
karakteristik batubara secara global yang merupakan pendeteksian awal batubara
yang akan di exploitasi.
Pit sampling dilakukan setelah explorasi bahkan bisa hampir bersamaan
dengan progress tambang didalam satu pit atau block penambangan dengan tujuan
lebih mendetailkan data yang sudah ada pada tahap explorasi. Pit sampling ini
dilakukan oleh pit control untuk mengetahui kualitas batubara yang segera akan
ditambang, jadi lebih ditujukan untuk mengkontrol kualitas batubara yang akan
ditambang dalam jangka waktu short term. Pit sampling ini juga dapat dilakukan
dengan pemboran juga dengan channel pada face penambangan kalau diperlukan
untuk mengecek kualitas batubara yang dalam progress ditambang.
Production sampling; dilakukan setelah batubara di proses di prosesing plant
dimana proses ini dapat merupakan penggilingan (crushing) pencucian (washing),
penyetokan dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti kualitas
batubara yang akan di jual atau dikirim ke pembeli supaya kualitasnya sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dengan
diketahuinya kualitas batubara di stockpile atau di penyimpanan sementara kita dapat
menentukan batubara yang mana yang cocok untuk dikirim ke Buyer tertentu dengan
spesifikasi batubara tertentu pula. Baik dengan cara mencampur (blending) batubarabatubara yang ada di stockpile atau pun dengan single source dengan memilih
kualitas yang sesuai.
Loading Sampling; Dilakukan pada saat batubara dimuat dan dikirim ke
pembeli baik menggunakan barge maupun menggunakan kapal. Biasanya dilakukan
oleh independent company karena kualitas yang ditentukan harus diakui dan
dipercaya oleh penjual (Shipper) dan pembeli (Buyer). Tujuannya adalah
menentukan secara pasti kualitas batubara yang dijual yang nantinya akan
menentukan harga batubara itu sendiri karena ada beberapa parameter yang sifatnya
fleksibel sehingga harganya pun fleksibel tergantung kualitas actual pada saat
batubara dikapalkan.
Sampling, preparasi dan analisa sample batubara dengan berbagai tujuan
seperti telah dijelaskan di atas,dilakukan dengan menggunakan standard standard
yang telah ada. Dimana pemilihannya tergantung keperluannya, biasanya tergantung
permintaan pembeli atau calon pembeli batubara. Standard yang sering digunakan
untuk keperluan tersebut diantaranya ; ASTM (American Society for Testing and
Materials), AS (Australian Standard), Internasional Standard, British Standard, dan
banyak lagi yang lainnya yang berlaku baik di kawasan regional maupun
internasional.
2.4
Pada Stockpile
Pengambilan contoh di stockpile dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
lebih, dengan catatan tiap level tidak lebih dari empat meter.
Contoh kemudian diberi identitas pada container-nya, dan siap dikirim ke
laboraturium untuk dianalisa.
2.5
2.6
BAB III
KESIMPLAN
DAFTAR PUSTAKA