FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI 2016 Investasi secara umum dapat didefinisikan sebagai bentuk penyerahan modal kepada suatu entitas tertentu. Pada umumnya hubungan antar entitas dipengaruhi oleh investasi dalam bentuk saham Hal ini dikarenakan saham merupakan salah satu komponen yang masuk dalam kelompok ekuitas. Jadi laba atau rugi akan ditanggung oleh investor yang menanamkan dananya melalui saham SAK ETAP mendefinisikan entitas asosiasi sebagai suatu entitas, termasuk entitas bukan Perseroan Terbatas seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian dalam joint venture. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional stratejik atas suatu entitas, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pada umumnya entitas asosiasi diungkapkan jika perusahaan memiliki kepemilikan saham sebesar 20% dari jumlah saham yang beredar. Jumlah saham yang beredar sebanyak 20% dianggap mampu mempengaruhi suatu kebijakan entitas asosiasi, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa tidak ada pengaruh signifikan. Namun, terkadang perusahaan juga bisa menunjukan pengaruh yang signifikan meski jumlah kepemilikan sahamnya kurang dari 20% dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Investasi pada entitas asosiasi harus dicatat dengan menggunakan metode biaya. Investasi diukur pada biaya perolehan dikurang akumulasi kerugian penurunan nilai. Investor harus mengakui dividen dan penerimaan distribusi lainnya sebagai penghasilan terlepas apakah hal tersebut berasal dari akumulasi laba entitas asosiasi yang timbul sebelum atau sesudah tanggal perolehan. SAK ETAP mendefinisikan entitas anak sebagai suatu entitas yang dikendalikan oleh entitas induk. Pengendalian adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari suatu entitas sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitas tersebut. Pengendalian dianggap ada jika entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah hak suara dari suatu entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak menunjukkan adanya pengendalian. Investasi pada entitas anak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. SAK ETAP tidak menganjurkan dilakukannya konsolidasi laporan keuangan. Investasi pada entitas anak awalnya diakui pada biaya perolehan (termasuk biaya transaksi) dan selanjutnya disesuaikan untuk mencerminkan bagian investor atas laba atau rugi dan pendapatan dan beban dari entitas anak. Kompleksitas lingkungan usaha timbul karena: 1.Perusahaan menjalankan usaha lintas negara; 2.Sistem hukum dan resiko yang berbeda- beda; 3.Sistem perpajakan yang berbeda; 4.Kompleksitas transaksi usaha dan instrumen keuangan yang sangat beragam. Struktur organisasi yg kompleks sering dikembangkan utk membantu mencapai tujuan perusahaan, seperti meningkatkan profitabilitas atau mengurangi resiko. Sebagai contoh, byk perusahaan membentuk anak perusahaan utk menjalankan aktivitas usaha tertentu. Anak perusahaan (subsidiary) adalah anak perusahaan yg dikendalikan oleh entitas lain, yang disebut induk perusahaan (parent company / Holding compony) Ketika Perusahaan meluaskan usahanya atau mengubah struktur organisasinya dengan mengakuisisi perusahaan lain atau melalui divisi internal, struktur baru harus diteliti utk menentukan prosedur pelaporan akt yg sesuai. Bebarapa pendekatan yg dpt diterapkan, tergantung pd kondisi yg ada: a.Merger, Penggabungan usaha, dimana aktiva, kewajiban dari perusahaan yg diakuisisi digabung dg aktiva & kewajiban perusahaan pengakuisisi tidak menimbulkan tambahan komponen organisasi. a. Merger, Penggabungan usaha, dimana aktiva, kewajiban dari perusahaan yg diakuisisi digabung dg aktiva & kewajiban perusahaan pengakuisisi tidak menimbulkan tambahan komponen organisasi.
b. Kepemilikan Kendali (controlling
ownership), penggabungan usaha, dimana perusahaan yg diakuisi tetap sbg entitas legal terpisah dg mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan pengakuisisi menimbulkan hubungan induk-anak perusahaan. c. Kepemilikan Minoritas (minority interest) atau kepemilikan nonpengendali, pembelian kepemilikan kurang dari 50% di perusahaan lain tidak mengakibatkan timbulnya penggabungan usaha atau situasi pengendalian
d. Kepemilikan menguntungkan lainnya(other
beneficial interest), perusahaan dpt memiliki kepemilikan pd entitas lain walaupun tanpa ada kepemilikan langsung pada entitas tersebut. Kepemilikan tersebut mungkin timbul karena adanya perjanjian yang dibuat oleh entitas tersebut atau melalui perjanjian operasi atau keuangan. Dalam akuntansi dikenal dua metode pencatatan investasi, yaitu 1. Metode Biaya (Cost Method) Metode biaya (cost method) adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investasi, investor mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost accounting), dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang diterima melebihi bagian investor atas laba investee dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi. 2. Metode Ekuitas (Equity Method) Metode ekuitas adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investor mencatat investasi sebesar biayanya, dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai pengurang akun investasi. Nilai investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian laba/rugi investor pada perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Untuk investasi dalam perusahaan asosiasi diatur dalam PSAK No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi Untuk memudahkan pemahaman tentang metode biaya dan metode ekuitas diatas, maka dibawah ini diberikan ilustrasi sebagai berikut : 1. Metode Biaya (Cost Method)
PT XYZ memiliki investasi penyertaan saham
di PT ABC. Total yang dibayar untuk mendapatkan saham PT ABC adalah sebesar 100.000. 000. Nilai tersebut adalah 15% kepemilikan terhadap PT ABC. PT ABC mencatatkan laba sebesar 50.000.000. PT ABC membagikan dividen 20.000.000 untuk para pemegang saham. Jurnal Metode Cost
Kas/Bank[D] 3.000.000 Pendapatan Dividen[K] 3.000.000 (15% x 20.000.000 = 3.000.000) 2. Metode Ekuitas (Equity Method)
PT XYZ memiliki investasi penyertaan saham
di PT ABC. Total yang dibayar untuk mendapatkan saham PT ABC adalah sebesar 100.000. 000. Nilai tersebut adalah 25% kepemilikan terhadap PT ABC. PT ABC mencatatkan laba sebesar 50.000.000. PT ABC membagikan dividen 20.000.000 untuk para pemegang saham. Jurnal Metode Ekuitas
Saat perolehan investasi:
Investasi pada PT ABC[D] 100.000.000 Kas/Bank[K] 100.000.000
Saat PT ABC mencatatkan laba:
Investasi pada PT ABC[D] 12.500.000 Pendapatan Investasi[K] 12.500.000 (25% x 50.000.000 = 12.500.000) Saat PT ABC membagikan dividen: Kas/Bank[D] 5.000.000 Investasi pada PT ABC[K] 5.000.000 (25% x 20.000.000 = 5.000.000)