Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SURVEY INDEKS PELAYANAN INFRASTRUKTUR DAN


KOTA LAYAK HUNI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Kondisi Kota Balikpapan yang berkembang dengan keberadaan beragam infrastruktur
moda perhubungan (darat, laut, udara); keberadaan kantor-kantor pelayanan pemerintah dan
swasta skala Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara; sumber daya
alam yang tidak dieksploitasi, serta keberadaan fasilitas penunjang perkotaan lainnya, baik di
bidang jasa kesehatan dan pendidikan maupun jasa di bidang pariwisata (perhotelan,
restoran). Kota Balikpapan juga diharapkan berkembang menjadi kota yang Unggul di Bidang
Industri, Perdagangan, Jasa, Pariwisata, Pendidikan, & Budaya baik dalam Skala Regional,
Nasional maupun Global. Pengembangan pusat perekonomian terbaru dalam kawasan
Coastal Road, pengembangan pusat pendidikan teknologi se-Kalimantan, posisi strategis
sebagai pintu gerbang utama Kalimantan Timur yang secara langsung berdampak pada laju
perekonomian Kota Balikpapan bahkan Provinsi Kalimantan Timur, pengembangan Kawasan
Industri Kariangau sebagai pusat industri dan investasi daerah serta pengembangan objek
wisata hutan lindung mangrove sebagai destinasi ekowisata Kalimantan Timur.
Pesatnya pembangunan dan pengembangan infrastruktur akan semakin memperluas
jaringan lingkup pelayanan jasa Kota Balikpapan kedepan. Tingginya intensitas berbagai
pertemuan, pameran dan konferensi baik skala regional, nasional maupun internasional
menjadikan Kota Balikpapan dikenal sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Conference and
Exhibition) yang memperkuat peran dan fungsi Kota Balikpapan sebagai kota terkemuka.
Balikpapan sebagai salah satu kota di Indonesia yang ingin mewujudkan kondisi
lingkungan dan suasana kotanya nyaman sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat untuk
beraktivitas yang dilihat dari berbagai aspek baik aspek fisik (fasilitas perkotaan, prasarana,
tata ruang, dll) maupun aspek non-fisik (hubungan sosial, aktivitas ekonomi, dll). Prinsip-
prinsip dari kota layak huni (Livable City) diantaranya :
a. Tersedianya berbagai kebutuhan dasar masyarakat perkotaan (hunian yang layak, air
bersih, listrik)
b. Tersedianya berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial (transportasi publik, taman kota,
fasilitas kesehatan/ kesehatan/ ibadah)
c. Tersedianya ruang dan tempat publik untuk bersosialisasi dan berinteraksi

1
d. Keamanan, bebas dari rasa takut.
e. Mendukung fungsi ekonomi, sosial dan budaya.
f. Sanitasi lingkungan dan keindahan lingkungan fisik.
Bertambahnya jumlah penduduk yang terus meningkat membuat layanan kota akan
semakin tidak efektif, kecuali kota dapat memberikan fasilitas layanan yang dibutuhkan oleh
masyarakat secara keseluruhan yang tinggal di kota. Oleh karena itu, Kota Balikpapan harus
dapat mewujudkan diri sebagai kota yang mampu melayani penduduknya dengan fasilitas
yang memadai dan berkualitas. Kemampuan untuk menyediakan fasilitas layanan
infrastruktur untuk mewadahi aktivitas masyarakat sehari-hari di Kota Balikpapan akan
menimbulkan rasa nyaman bagi seluruh penduduk Kota Balikpapan.
Perkembangan kota yang pesat akan membuat terjadinya perubahan lingkungan. Oleh
karena itu, ke depan, pengelolaan Kota Balikpapan harus berkesinambungan dengan sistem
ekologi dan kenyamanan hidup bagi masyarakat Kota Balikpapan. Upaya menaikkan kualitas
hidup yang masyarakat yang tinggal di kota Balikpapan terkait dengan kemampuan mereka
untuk mengakses infrastruktur (transportasi, komunikasi, air bersih, dan sanitasi), makanan,
udara bersih, perumahan yang terjangkau, lapangan kerja dan ruang terbuka hijau. Konsep
livable city sesungguhnya merupakan representasi sustainable city, yang merupakan
kemampuan untuk mempertahankan (dan meningkatkan) kualitas hidup yang dibutuhkan
oleh masyarakat Kota Balikpapan.
Dalam RPJMD Kota Balikpapan 2016-2021, Visi Kota Balikpapan adalah :
"MEWUJUDKAN BALIKPAPAN SEBAGAI KOTA TERKEMUKA, NYAMAN DIHUNI, DAN
BERKELANJUTAN MENUJU MADINATUL IMAN". Dimana untuk mencapai visi tersebut
diwujudkan melalui 5 misi yaitu:
Misi 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi
Misi 2: Mewujudkan Kota Layak Huni yang Berwawasan Lingkungan
Misi 3 : Meningkatkan Infrastruktur Kota yang Representatif
Misi 4 : Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang Kreatif
Misi 5 : Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Ketercapaian RPJMD Kota Balikpapan ditentukan oleh pencapain indikator yang
terukur. Untuk Misi 2 mewujudkan Kota Layak Huni yang Berwawasan Lingkungan salah satu
sasaran yang ingin dicapai adalah Meningkatkan Kenyamanan, Keamanan dan Ketertiban
Lingkungan melalui indikator Indeks Kota Layak Huni (Livable City Indeks). Sedangkan untuk
Misi 3 Meningkatkan Infrastruktur Kota yang Representatif, sasaran yang ingin di capai

2
adalah Terwujudnya Infrastruktur Yang Handal dengan indikator Indeks Kepuasan Layanan
Infrastruktur.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Bappeda
Litbang melaksakan kegiatan kajian Pembangunan Pembangunan Bidang Pengembangan
Infrastruktur dan Perekonomian Perkotaan dengan pekerjaan Survey Indeks Pelayanan
Infrastruktur Dan Kota Layak Huni untuk mengetahui angka indeks pelayanan infrastruktur
dan kota layak huni.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud dilakukan pekerjaan Survey Indeks Pelayanan Infrastruktur Dan Kota Layak Huni
adalah untuk mendapatkan gambaran kinerja Kota Balikpapan dalam pembangunan
infrastruktur dan perwujudan Kota Layak Huni melalui perspektif masyarakat secara
obyektif, komprehensif, dan kredibel.
2. Tujuan dari pekerjaan adalah :
a. Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan infrastruktur.
b. Untuk mengetahui indeks layak huni Kota Balikpapan.

C. Target/Sasaran
Target / sasaran dari pekerjaan ini adalah :
1. Menentukan indikator pembentuk indeks kepuasan layanan infrastruktur dan indeks kota
layak huni.
2. Menentukan formula perhitungan Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) dan
Indeks kota layak huni.
3. Menghitung Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) dan Indeks kota layak huni
berdasarkan persepsi dan ekspektasi masyarakat.
4. Menganalisa dan merumuskan kebijakan dalam hal pembangunan infrastruktur dan
perwujudan kota layak huni.

II. RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah Pekerjaan Survey Indeks Pelayanan Infrastruktur Dan Kota
Layak Huni di Kota Balikpapan yang terdiri dari 6 (enam) kecamatan dan 34 kelurahan.

3
B. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan jasa konsultasi Survey Indeks Pelayanan
Infrastruktur Dan Kota Layak Huni adalah melakukan survey indek pelayanan infrastruktur
dan kota layak huni kepada masyarakat dan stakeholder terkait di Kota Balikpapan untuk
mengukur kinerja sasaran strategis RPJMD Kota Balikpapan tahun 2016-2021.
Pada tahun 2014 Ikatan Ahli Perencana (IAP) telah survey Most Livable City Indeks
(MLCI) yang dilakukan di 17 kota di Indonesia yang memiliki pengaruh skala regional dan
nasional termasuk salah satunya Kota Balikpapan dengan nilai Indeks 71.12 dengan Survey
persepsi ini dilakukan terhadap ketersediaan dan kualitas 26 indikator yang dikelompokkan
kedalam 9 kriteria/aspek utama atau faktor penentu kenyamanan kota yang terdiri dari:
1. Pertanahan dan Penataan Ruang
2. Kondisi Ekonomi
3. Transportasi
4. Kebersihan Lingkungan
5. Fasilitas Kesehatan
6. Fasilitas Pendidikan
7. Jaringan Layanan Prasarana Perkotaan
8. Keamanan
9. Kehidupan Sosial & Budaya
Pemerintah Kota Balikpapan pada tahun 2017 telah melakukan Survey Indeks
Pelayanan Infrastruktur dan Kota Layak Huni dengan indikator mengacu pada indikator hasil
survey dilakukan oleh Ikatan Ahli Perencana (IAP). Berdasarkan survey tersebut, indeks
pelayanan infrastruktur Kota Balikpapan tahun 2017 adalah 78,10 dan indeks kota layak huni
Kota Balikpapan tahun 2017 adalah 80,81.
Indeks kepuasan layanan infrastruktur merupakan ukuran umpan balik untuk
mengetahui tingkat kepuasan masyarakat atas pembangunan infrastruktur yang dibangun
oleh Pemerintah. Keberhasilan dari pembangunan infrastruktur adalah apabila indikator
manfaat (benefit) atau dampak (impact) dapat dicapai, artinya pembangunan tersebut dapat
memberikan manfaat secara langsung terhadap masyarakat misalnya akses transportasi
menjadi mudah dan cepat, sedangkan dari dampak jika pembangunan tersebut akan
memberikan perubahan dalam lingkungan menjadi lebih sederhana, mudah dan meningkat.
Pengertian Kota Layak Huni atau Livable City adalah dimana masyarakat dapat hidup
dengan nyaman dan tenang dalam suatu kota. Menurut Hahlweg (1997), kota yang layak
huni adalah kota yang dapat menampung seluruh kegiatan masyarakat kota dan aman bagi

4
seluruh masyarakat. Menurut Evan (2002), konsep Livable City digunakan untuk mewujudkan
bahwa gagasan pembangunan sebagai peningkatan dalam kualitas hidup membutuhkan fisik
maupun habitat sosial untuk realisasinya.
Sedangkan aspek penilaian terhadap indeks pelayanan infrastruktur terdiri dari 5
aspek, yaitu :
1. Infrastruktur jalan dan jembatan.
2. Infrastruktur Sarana Transportasi.
3. Infrastruktur Penyediaan Air Bersih.
4. Infrastruktur Drainase.
5. Infrastruktur Perumahan dan Permukiman (air limbah, persampahan, ruang
terbuka hijau, penyediaan perumahan)
6. Infrastruktur Energi dan Listrik.
Secara garis besar ruang lingkup pekerjaan ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu :
1. Tahap Persiapan Pekerjaan
Kegiatan-kegiatan persiapan yang dilakukan dalam pekerjaan ini, terdiri dari:
a. Koordinasi Tim Pelaksana Pekerjaan (Tenaga Ahli);
b. Penelaahan/pengkajian Kerangka Acuan oleh Tim Pelaksana;
c. Pengkajian terhadap hasil kajian sejenis
d. Penyusunan jadwal kerja secara rinci;
e. Pengembangan metode penelitian beserta alat analisis yang akan digunakan;
f. Penyusunan Klasifikasi aspek dan indikator.
g. Penyusunan daftar data yang diperlukan;
h. Penyusunan rencana daftar pertanyaan/quesioner kepada masyarakatan dan
Perangkat Daerah.
i. Penyusunan Laporan Pendahuluan (Inception Report).
2. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan
Kegiatan ini merupakan inti dari pelaksanaan pekerjaan, dimana hal-hal yang
dilaksanakan pada tahap ini, terdiri dari:
a. Inventarisasi dan pengumpulan data. Seluruh komponen data yang diperlukan dalam
pekerjaan ini bersumber dari berbagai buku laporan studi, laporan instansi (di tingkat
nasional dan daerah), laporan hasil penelitian, data dan informasi dari media
elektonik, serta hasil survey lapangan.
b. Analisis data dan informasi yang meliputi :
- Analisis data dari hasil survey (primer) maupun data sekunder.

5
- Analisis kekurangan-kekurangan pelayanan Pemerintah Kota baik fisik maupun
sosial ekonomi yang kemudian menjadikan kebijakan yang akan dilaksanakan
pada tahun-tahun berikutnya untuk meningkatkan kenyamanan kualitas hidup
bagi masyarakat Kota Balikpapan.
c. Pada tahapan ini merupakan desk kajian yang akan merumuskan hasil dari analisa Tim
Ahli termasuk kesepakatan kriteria hasil analisa yang akan digunakan untuk
penetapan indeks pelayanan infrastruktur dan kota layak huni Kota Balikpapan.
3. Tahap Penyelesaian Pekerjaan
Tahap terakhir dari pelaksanaan pekerjaan Survey Indeks Pelayanan Infrastruktur Dan
Kota Layak Huni adalah penyusunan Laporan Akhir yang didahului dengan draft laporan
akhir. Laporan Akhir berisikan pelaksanaan dan hasil kerjas ecara keseluruhan yang akan
dipresentasikan dihadapan pemberi pekerjaan, tim teknis dan perangkat daerah terkait.

III. HASIL YANG DIHARAPKAN


Dokumen pekerjaan Survey Indeks Pelayanan Infrastruktur Dan Kota Layak Huni secara
substansi memuat :
1. Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur.
2. Indeks Kota Layak Huni (Livable City).
3. Analisa kebijakan Pemerintah Kota Balikpapan mengenai hasil Survey yang dilakukan,
bagaimana kinerja saat ini dan bagaimana kondisi yang diharapkan oleh masyarakat pengguna
infrastruktur dan kiat-kiat untuk menjadikan Kota Balikpapan Layak Dihuni, yang merupakan
feedback yang dibutuhkan dalam rangka perbaikan kinerja tahun berikutnya.

IV. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Indeks akan dinilai menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan
cara survey terhadap 700 responden yang mewakili wilayah kecamatan secara proposional
dengan usia minimal 16 tahun dan bukan pegawai negeri, serta wawancara secara langsung
kepada sumber informasi. Responden terpilih harus telah tinggal di Kota Balikpapan minimal 2
tahun.
Data primer yang dihasilkan harus divalidasi untuk meminimalisir data yang kurang logis,
yang menunjukkan indikasi responden memberikan jawaban tidak sesuai atau tidak realistis.
Untuk menguji apakah jawaban kuesioner logis atau tidak, dilakukan wawancara secara langsung
dengan beberapa sumber yang memiliki pemahaman yang memadai terkait yang akan disurvey
baik infrastruktur maupun kota layak huni.

6
Selain itu, data hasil pengukuran harus didukung ataupun dibandingkan dengan data
sekunder yang dimiliki instansi/lembaga, penyedia layanan infrastruktur dan kota layak huni serta
Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pusat data, mass media, media elektronik, Dinas/instasi
terkait dan lain-lain.
Metode analisis data yang akan digunakan dalam pekerjaan Survey Indeks Pelayanan
Infrastruktur Dan Kota Layak Huni meliputi analisis data kualitatif dan kuantitatif.

V. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan Survey Indeks Pelayanan Infrastruktur Dan Kota Layak Huni selama 4
(empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

VI. TENAGA AHLI

POSISI KUALIFIKASI JUMLAH


TENAGA AHLI
Team Leader
Ahli Statistik Ketua Tim disyaratkan memiliki pendidikan minimal S2 1 (satu) orang
jurusan Statistik yang berpengalaman dibidang data
statistik dan penilaian indeks kepuasan layanan
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dengan tugas utama
mengkoordinir tim dalam pelaksanaan kegiatan mulai
tahap awal hingga pekerjaan dinyatakan selesai. Selain
itu, ketua tim juga merangkap sebagai ahli yang dimiliki
anggotanya.Tugas dan tanggung jawabnya ialah :
menyusun dan menyiapkan rencana kerja kegiatan,
mengkoordinasikan dan memberikan arahan kepada
tim, melakukan koordinasi dengan pemilik pekerjaan,
mempresentasikan hasil pekerjaan mulai konsep awal
sampai hasil akhir laporan termasuk outputnya.
Pengendalian kegiatan serta kontrol mutu pekerjaan
juga menjadi tanggung jawab dari ketua tim. Sebagai
tenaga bidang statistik, team leader juga bertanggung
jawab dalam pengolahan data dan analisis hasil survey.
Anggota
Ahli Sosial Ekonomi Anggota tim yang yang membidangi Sosial Ekonomi 1 (satu) orang
disyaratkan minimal S1 Jurusan Sosial Ekonomii.
Memiliki pengalaman dibidang perencanaan sosial
ekonomi, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Tugas

7
utamanya adalah melakukan analisis hasil survey
persepsi masyarakat terhadap kreteria kondisi ekonomi,
keamanan, kondisi sosial dan budaya serta yang
berhubungan dengan disiplin ilmunya.
Ahli Perencanaan Kota Anggota tim yang membidangi Perencanaan Kota 1 (satu) orang
disyaratkan memiliki pendidikan minimal S1 Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi. Memiliki
sertifikat SKA Ahli Muda Perencanaan Wilayah dan Kota
serta pengalaman dibidang analisis tata ruang kota
untuk hasil pembangunan dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Tugas utamanya
adalah membantu ketua tim yang berkaitan dengan
analisis perencanaan baik yang sudah maupun yang
akan dilaksanakan di kota Balikpapan sebagai Kota
Layak Huni.
Ahli Statistik Anggota tim yang membidangi Statistik berpendidikan 1 (satu) orang
minimal S1 jurusan Statistik. Berpengalaman dibidang
analisa data statistik untuk pengukuran indeks tertentu
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dengan tugas utama
berkaitan dengan survey dan analisa data stratistik.
TENAGA PENDUKUNG
Tenaga Administrasi SLTA / sederajat mampu menguasai administrasi 1 (satu) orang
perkantoran dan mampu mengoperasikan komputer (MS
Word dan Excel) berpengalaman minimal 2 tahun
Surveyor Tenaga surveyor dalam pekerjaan ini adalah personil 6 (enam)
yang akan melakukan survey persepsi di lapangan. orang
Disyaratkan memiliki pendidikan minimal S1,
berpengalaman minimal 2 tahun dalam bidang survey
statistik terutama survey kepuasan masyarakat.

VII. PELAPORAN

Pelaporan pekerjaan dilakukan sebagai berikut:


1. Laporan Pendahuluan :
Laporan Pendahuluan diserahkan kepada Bappeda Litbang Kota Balikpapan 5 (lima) hari
sebelum jadwal ekspos/presentasi. Jadwal presentasi laporan pendahuluan dilaksanakan
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah ditandatangani kontrak. Memuat
kegiatan awal pelaksanaan penelitian dan data deskripsi lokasi penelitian serta temuan awal
di lokasi. Laporan Pendahuluan setelah dilakukan perbaikan hasil saran pendapat dari
peserta presentasi diserahkan kembali kepada Bapeda Litbang sejumlah 3 (tiga) eksemplar.

8
 Gambaran Singkat Pengukuran IKLI dan Indek Kota Layak Huni
 Data-data yang dibutuhkan, yang telah tersedia
 Metode Rinci yang digunakan
 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
 Jadwal dan Target pelaksanaan kegiatan
 Daftar pertanyaan/Kuesioner yang akan digunakan
 Daftar kelompok responden 6 kecamatan Kota balikpapan

2. Laporan Antara
Laporan Antara diserahkan kepada Bappeda Litbang Kota Balikpapan 5 (lima) hari sebelum
jadwal ekspos/presentasi. Jadwal presentasi dilaksanakan paling lambat 75 (tujuh puluh lima)
hari kalender setelah ditandatangani kontrak. Laporan ini berisi data-data hasil survey
lapangan dan atau hasil studi dokumentasi, hasil analisa data dan pembahasan pelaksanaan
kegiatan kajian yang akan menyempurnakan hasil kajian. Laporan Antara setelah dilakukan
perbaikan hasil saran pendapat dari peserta presentasi diserahkan kembali kepada Bapeda
Litbang sejumlah 3 (tiga) eksemplar.

3. Laporan Draft Akhir


Laporan Draft Akhir diserahkan kepada Bappeda Litbang Kota Balikpapan 5 (lima) hari
sebelum jadwal ekspos/presentasi laporan akhir. Presentasi laporan Draft akhir selambat-
lambatnya dilaksanakan paling lambat 110 (seratus sepuluh) hari kalender setelah
ditandatangani kontrak dan diserahkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar. Laporan Draft Akhir
harus mengakomodir seluruh hasil kegiatan :
 Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur.
 Indeks Kota Layak Huni (Livable City).
 Pengungkapan fakta dan feedback dari masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur
di Kota Balikpapan
 Analisis faktor penyebab dan solusi.
 Dokumentasi keseluruhan proses Survey, termasuk profil responden.
 Rekomendasi.

4. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan hasil perbaikan dari laporan draft akhir yang telah dipresentasikan
dan diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari kalender. Laporan Akhir

9
diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar dan soft copy laporan akhir sebanyak 5 (lima) CD
serta executive summary sebanyak 5 (lima) eksemplar.
Laporan Pendahuluan, Antara dan Akhir wajib dipresentasikan kepada Instansi dan
Perangkat Daerah terkait dan juga harus mendiskusikan dengan tim teknis pada setiap tahap
pelaporan.

VIII. BIAYA
Pagu dana untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah Rp. 180.000.000,00 ( seratus delapan
puluh juta rupiah) bersumber dari dana APBD Kota Balikpapan, yang tertuang dalam DPA Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Balikpapan Tahun
Anggaran 2018.

IX. JADWAL

Jadwal masing-masing tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :


No Kegiatan Bulan-1 Bulan-2 Bulan-3 Bulan-4
I TAHAP PERSIAPAN
1 Persiapan & mobilisasi tenaga ahli
2 Pemilihan metode kerja
3 Rencana pelaksanaan pekerjaan
4 Penyusunan laporan pendahuluan
5 Diskusi pembahasan
6 Revisi
II TAHAP PELAKSANAAN
1 Identifikasi permasalahan
2 Pengumpulan Data Primer & Data Sekunder
3 Penyusunan Laporan Antara
4 Diskusi Pembahasan
5 Revisi
III TAHAP PENYELESAIAN PEKERJAAN
1 Analisis Data dan Formulasi
2 Penyusunan Draft Laporan Akhir
3 Diskusi Pembahasan
4 Revisi
5 Penyusunan Executive Summary
6 Penyerahan Laporan Akhir

10
X. KETENTUAN LAIN

Ketentuan lain yang diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. Tidak diperkenankan untuk di sub kontrakkan;
2. Pekerjaan pengumpulan data/survey kepada responden agar dapat memberdayakan tenaga
lokal (Kota Balikpapan).
3. Dalam melakukan survey pihak konsultan dapat mengacu dan mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan dari IAP maupun Bappenas atau pihak lain yang telah melakukan pekerjaan survey
yang sejenis agar lebih mudah untuk dilakukan analisa.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai salah satu
pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan Survey Indeks Pelayanan Infrastruktur Dan Kota Layak Huni.

Balikpapan, Pebruari 2018

Mengetahui, KEPALA BIDANG LITBANG


BAPPEDA LITBANG KOTA BALIKPAPAN
KEPALA BAPPEDA LITBANG KOTA SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN
BALIKPAPAN

GATOET SWI DARMO EKO


NINING SURTININGSIH

Balikpapan, Februari 2017

No. Nama Jabatan Paraf

11

Anda mungkin juga menyukai