Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kadar Air Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau” selesai disusun. Penulisan karya tulis ilmiah ini
dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
dan akibatnya bagi kelangsungan hidup biji kacang hijau.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, Kami menyadari pengetahuan dan
pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya ilmiah ini lebih baik dan bermanfaat.

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan bagi mahluk hidup. Dalam hal ini, air juga
merupakan faktor eksternal bagi pertumbuhan tanaman. Sehingga intensitas air vital
bagi pertumbuhan tanaman.
Peranan air yang sangat penting menimbulkan konsekuensi bahwa langsung
atau tidak langsung kekurangan atau kelebihan air pada tanaman akan mempengaruhi
semua proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kadar air
terhadap pertumbuhan tanaman.
1.2 Rumusan Masalah
- Apakah terdapat pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau?
- Bagaimana pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
1.3 Tujuan Penelitian
- Mengetahui pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
- Memenuhi tugas biologi tentang pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau
1.4 Manfaat Penelitian
- Meningkatkan pengetahuan tentang kadar air yang ideal untuk pertumbuhan
tanaman kacang hijau
1.5 Hipotesis
- Kadar air mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada mahluk hidup yang meliputi
perubahan ukuran (volume, massa, tinggi) dan jumlah sel secara Irreversible (Tidak dapat
kembali ke bentuk awal lagi) dan bersifat kuantitatif (Dapat diukur). Pertumbuhan terjadi
karena pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel, proses ini terjadi akibat pembelahan
mitosis pada jaringan yang bersifat meristematik.
Perkembangan adalah proses untuk mencapai kematangan fungsi organisme, yaitu proses
terspesialisasinya sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu, mengarah ke tingkat kedewasaan,
yang bersifat kualitatif (tidak dapat diukur) dan reversible (dapat kembali lagi).
Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan, kedua
proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
 Faktor Internal
Faktor Internal meliputi faktor Genetis dan Proses Fisiologis.

o Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat sifat tertentu, mewarisi tumbuhan
sebelumnya atau induknya

o Faktor Fisiologis
Dalam faktor fisiologis, proses yang terjadi merupakan proses fungsional pada tingkat
seluler. Pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan berbagai macam hormon dan
vitamin yang memiliki fungsi spesifik pada setiap tingkat pertumbuhan dan perkembangan.
Hormon tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Auksin :
Berperan Proses pemanjangan sel
2. Gimerelin :
Hormon yang bersinergis dengan Auksin, berpengaruh terhadap
perkembangan dan perkecambahan embrio
3. Etilen :
Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun
4. Sitoksinin :
Berperan dalam pembelahan sel (Sitokinesis)
5. Asam Absisat (ABA) :
Senyawa Inhibitor (Penghambat) yang bekerja antagonis dengan
Auksin dan Gimerelin dan berperan dalam proses penuaan dan
gugurnya daun
6. Kalin :
Berperan dalam proses organogenesis tumbuhan.
7. Asam Traumalin :
Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan atau terluka
 Faktor eksternal
o Air
 Fungsi air antara lain :
 Untuk Fotosintesis
 Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
 Membantu proses perkecambahan biji
 Menjaga (mempertahankan) kelembapan
 Untuk transpirasi
 Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang
pemebelahan sel
 Menghilangkan asam asbisat
o Nutrisi
 Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energi dan sumber materi
untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan. Nutrien dibedekan atas :
 Makronukrien (butuh dalam jumlah banyak): C, H, O, N, P,
K, Ca, S, Mg
 Mikronutrien (butuh dalam jumlah sedikit): Fe, Cl, B, Mn, Mo,
Zn, Cu.
o Cahaya
 Cahaya adalah faktor utama sebagai sumber energi dalam fotosintesis,
untuk memproduksi tepung. Dalam penyinaran, lama atau tidaknya
penyinaran cahaya akan menentukan pertumbuhan terhadap tumbuhan,
sehingga kita akan menemukan tumbuhan berhari pendek dan
tumbuhan berhari panjang, juga netral.
o Suhu
 Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan
reproduksi. Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan
berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya tumbuhan
tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
o Kelembaban
 Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan
udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk
menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah.
Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan
pertumbuhan tanaman.
2.2 Perkecambahan

Perk
ecambahan (Ing. germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula
berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang
menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
sebagai kecambah.
 Proses perkecambahan
o Pada awalnya biji berada pada masa dormasi yaitu biji tidak tumbuh dan
berkembang yang dikarenakan tidak cocoknya kondisi lingkungan, sehingga
tidak memungkinkan biji untuk berkecambah.
o Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormasi, berakhirnya
masa dormasi diawali dengan masuknya air dalam biji, yang disebut dengan
proses imbibisi. Proses imbibis akan menginduksi aktifitas enzim
o Lalu, Tumbuhan akan melakukan proses perbanyakan sel atau pembelahan
aktif, namun saat tersebut belum mengalamin proses diferensiasi, pada masa
tertentu tumbuhan akan mengalami proses diferensiasi (proses pertambahan
jenis dan fungsi sel yang jelas)
o Selanjutnya, Akan terbentuk organ organ melalui proses organogenesis
o Apabila daun sudah terbentuk tumuhan akan melakukan proses fotosintesis
untuk menghasilkan energi.

2.3 Objek Penelitian (Kacang Hijau)


Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian antara 30-60 cm,
tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama berbentuk bulat dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate
(terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih
panjang dari daunnya. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar
pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk
silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong
berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15
biji.
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain : Protein, kalsium dan
fosfor, vitamin B1, vitamin B2, vitamin E, zat besi, magnesium dan antioksidan yang berguna
bagi tubuh.

2.4 Air
Dalam fisiologi tumbuhan, air merupakan hal yang sangat penting, sehingga menjadi
hal utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fese
pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu :
1. Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
2. Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah
aktivitas fisiologisnya rendah.
3. Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
4. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi
kimia
5. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong proses respirasi,
sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan.
6. Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya
menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati. Tanda-tanda yang pertama
terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa ini disebabkan karena penyerapan air tidak dapat
mengimbangi kecepatan penguapan air dari tanaman. Jika proses tranpirasi ini cukup besar
dan penyerapan air tidak dapat mengimbanginya, maka tanaman tersebut akan mengalmi
kelayuan sementara (transcient wilting), sedang tanaman akan mengalami kelayuan tetap,
apabila keadaan air dalam tanah telah mencapai permanent wilting percentage. Tanaman
dalam keadaan ini sudah sulit untuk disembuhkan karena sebagaian besar sel-selnya telah
mengalami plasmolisia.

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Variabel Penelitian
- Variabel terkontrol
Variabel terkontrol adalah variabel yang dibuat sama pada setiap media percobaan
dan terkendali yaitu media tanam (tanah), wadah tanam (pot), suhu, Intensitas
cahaya, biji kacang hijau

- Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dibuat bebas dan bervariasi yaitu kadar air 50
ml, kadar air 100ml, kadar air 150ml, kadar air 200ml, kadar air 250ml

- Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang muncul akibat dari variabel bebas yaitu
tinggi tanaman

3.2 Rancangan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 45 biji kacang hijau yang ditanam di
dalam 15 pot berisi tanah. Masing – masing pot berisi 3 biji kacang hijau. Komposisi
masing – masing pot adalah sebagai berikut:
a. Pot A : 3 biji kacang hijau dengan kadar air 50 ml
b. Pot B : 3 biji kacang hijau dengan kadar air 100ml
c. Pot C : 3 biji kacang hijau dengan kadar air 150ml
d. Pot D : 3 biji kacang hijau dengan kadar air 200ml
e. Pot E : 3 biji kacang hijau dengan kadar air 250ml
Dalam penelitian ini tersedia 2 pot yang identik sebagai cadangan per masing –
masing variabel bebas. Sehingga masing – masing variabel terdapat 3 pot yang identik
(dengan perlakuan yang sama).
3.3 Instrumen (Alat dan Bahan)
- Biji kacang hijau
- Tanah
- Pot/ wadah untuk menanam
- Sekop
- Air
- Gelas Ukur
- Penggaris
- Spidol

3.4 Cara Kerja


- Menyiapkan alat dan bahan
- Mengisi pot dengan tanah secukupnya
- Menanam 3 biji kacang hijau ke dalam masing – masing pot
- Memberi tanda pada masing – masing pot
- Menyiram masing – masing pot dengan kadar air yang berbeda sesuai variabel
bebas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
b (10 c (30 d (50 e (80
HARI ml) ml) ml) ml) RATA RATA
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 B C D E
kamis b - b b b b b b b b b b 0 0 0 0
jumat 0,5 - 1 1 0,8 b 2,2 1,2 0,8 1,4 1,5 1 0,75 0,9 1,4 1,3
sabtu 0,7 - 1,2 4,2 1,4 b 5,5 3,3 1,4 2,9 2,7 1,5 0,95 2,8 3,4 2,37
minggu 1,8 b 7,2 10,3 7,5 b 10,4 10,2 8 10 9,3 8,5 4,5 8,9 9,53 9,27
senin 4,2 1 10 13 12,5 b 14 13,3 11,4 14 13,2 14 7,1 12,75 12,9 13,73
selasa 8,5 2,1 13,2 15 17,5 1 16,6 16,5 15,9 18 16,8 19,2 10,85 16,25 16,33 18
*tanaman dari pot b2, c3 tidak diikutsertakan karena gagal
4.1 Analisis Data

pengaruh kadar air terhadap


pertumbuhan kacang hijau
20

15
rata rata pot b
Axis Title

10 rata rata pot c


rata rata pot d
5 rata rata pot e

0
kamis jumat sabtu minggu senin selasa

4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai