0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
484 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang pembatalan operasi elektif di Instalasi Bedah Sentral (IBS) dengan tiga alasan utama yaitu alasan pasien, sumber daya manusia, dan fasilitas. Pembatalan dilaporkan secara tertulis oleh penanggung jawab ruangan ke IBS sebelum jam operasi dilaksanakan.
Dokumen ini membahas tentang pembatalan operasi elektif di Instalasi Bedah Sentral (IBS) dengan tiga alasan utama yaitu alasan pasien, sumber daya manusia, dan fasilitas. Pembatalan dilaporkan secara tertulis oleh penanggung jawab ruangan ke IBS sebelum jam operasi dilaksanakan.
Dokumen ini membahas tentang pembatalan operasi elektif di Instalasi Bedah Sentral (IBS) dengan tiga alasan utama yaitu alasan pasien, sumber daya manusia, dan fasilitas. Pembatalan dilaporkan secara tertulis oleh penanggung jawab ruangan ke IBS sebelum jam operasi dilaksanakan.
1 of 1 Ditetapkan Tanggal Terbit : Kepala Laboratorium Mini Hospital STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Dewi Astuti, SKM., M.Kes (MARS) 06 Juli 2018 Pangkat : Ketua Prodi S1 Administrasi RS NIDN : 09 140786 01 Pengertian Membatalkan operasi elektif dengan alasan tertentu di Instalasi Bedah sentral Tujuan Efisiensi pelayanan untuk pengaturan tenaga dan persiapan alat
Kebijakan Pembatalan pasien operasi di IBS dikelompokkan menjadi tiga kelompok
yaitu 1. Alasan pasien - Alasan Medis dan Non Medis 2. Alasan SDM - Dokter Anestesi berhalangan, operator berhalangan dan lain-lain. 3. Alasan fasilitas - Alasan fasilitas bisa disebabkan karena masalah sarana dan masalah alat. Untuk pembatalan yang disebabkan karena pasien bisa dari Ruang Rawat dan dari IBS Prosedur 1. PRR atau penanggungjawab ruangan tempat pasien dirawat berkewajiban membuat laporan tertulis ke IBS tentang pembatalan operasi bagi pasien yang sudah dijadwalkan sebelumnya dengan mencantumkan alasan pembatalan. 2. Laporan disampaikan ke TU IBS selambat-lambatnya pagi hari sebelum jam operasi dilakukan dengan menggunakan formulir pembatalan operasi yang telah ditentukan. 3. TU IBS melaporkan kepada PR OK sesuai laporan yang diterima dari Instansi terkait. 4. PR OK menyampaikan kepada perawat OK yang bersangkutan. Unit terkait - IBS - SMF terkait - IRNA