Ada banyak hal yang harus kamu perhatikan ketika kamu mengupload produk
handmade (atau produk apapun) untuk dijual secara online. Salah satu hal yang
sebenarnya sederhana tapi sangat penting (dan juga terkadang diabaikan atau
diremehkan) adalah kualitas dari foto produk yang dijual.
Mengapa kualitas foto itu penting? Well, sederhana saja. Bayangkan kamu sedang
belanja di sebuah toko baju. Hal pertama yang membuatmu tertarik untuk melihat,
memegang, sampai mencoba sebuah baju di dalam sebuah toko adalah penampilan
visualnya. Dari jauh dan berada di tengah-tengah ribuan produknya sekalipun, asal
produknya menarik, perhatianmu pasti langsung tertuju ke sana. Ini juga berlaku di
toko online. Foto produkmu adalah hal pertama yang akan dilihat oleh calon
pembelimu. Jadi, jika foto produkmu sama sekali tidak menarik, maka calon
pembelimu tidak akan mau repot-repot untuk melihat dan mencari produkmu lebih
jauh lagi (apalagi membeli).
Selain menjadi hal pertama yang akan dilihat dan menarik perhatian calon
pembelimu, foto produk merupakan satu-satunya cara untuk meyakinkan calon
pembelimu secara visual. Misalnya, masih dengan contoh toko baju, ketika kamu
tertarik pada sebuah baju, kamu tentu ingin mencoba langsung baju tersebut untuk
memastikan apakah baju itu pas di badan, serta terlihat bagus dan cocok dengan
penampilanmu. Nah, di toko online, calon pembeli tidak bisa mencoba langsung
barangnya. Memang, kamu bisa memasukkan deskripsi produkmu untuk memberikan
gambaran, tapi sebuah foto yang bagus dan menyeluruh akan memberikan gambaran
yang lebih jelas kepada calon pembelimu.
Sumber: Testlio
Terakhir, foto produk yang bagus, profesional, punya makna, dan dibuat dengan
sungguh-sungguh tentunya bisa memberikan kesan atau citra yang positif pada toko
dan/atau barangmu, menyampaikan pesan atau cerita yang kamu ingin bawakan di
barang dan/atau tokomu, serta membuat calon pembeli yakin akan kualitas barang
yang kamu jual dan kredibilitasmu sebagai penjual. Sebaliknya, foto yang dibuat
secara asal-asalan atau seadanya akan memberikan kesan bahwa produkmu
punya kualitas rendah, serta kamu akan memiliki citra atau kesan sebagai
penjual yang tidak profesional dan malas.
Semua alasan itu juga tidak hanya teori saja. Berdasarkan data dari berbagai toko
online, tergantung seberapa jauh peningkatan yang kamu lakukan terhadap kualitas
foto produkmu, tingkat konversi atau penjualanmu bisa naik dari lima persen
hingga 30 atau 40 persen hanya dengan peningkatan kualitas foto saja. Bahkan,
perusahaan besar seperti Airbnb di masa awalnya (ketika baru delapan bulan berdiri)
sempat mendapatkan peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat (dari $200 ke $400
per bulan) hanya karena peningkatan kualitas foto produk (dalam bentuk kamar yang
disewakan) yang ditampilkan di situs mereka..
Tapi, apakah untuk mengambil foto produk yang bagus kamu perlu sebuah studio foto
super lengkap dengan kamera DSLR yang canggih? Tidak juga. Memang, semakin
lengkap alat yang kamu miliki, semakin mudah pula cara mendapatkan foto produk
yang punya kualitas tinggi. Tapi, asalkan kamu bisa memperhatikan aspek yang tepat
ketika mengambil foto, kamu tetap bisa mendapatkan foto produk yang bagus
meskipun dengan alat yang terbatas.
Setelah kamu memilih latar belakang yang tepat, langkah berikutnya adalah
memastikan bahwa kamu punya pencahayaan yang cukup untuk foto
produkmu. Pencahayaan yang buruk akan membuat foto produkmu terkesan
kurang menarik. Selain itu, pencahayaan yang buruk juga mungkin akan membuat
warna produkmu di dalam foto berbeda dengan yang sebenarnya, sehingga memicu
keluhan dari pembeli dan merusak reputasi tokomu. Jadi, ketika kamu mengambil foto
produk, pastikan kamu mendapatkan sumber cahaya yang maksimal, tapi tidak
berlebihan.
Sumber cahaya yang paling bagus untuk foto produkmu adalah sumber cahaya
alami atau sinar matahari. Jadi, pilihan paling bagus adalah memotret di luar ruangan.
Tapi, pastikan sinar matahari yang kamu dapat terlalu berlebihan atau terlalu terik
sehingga memunculkan bayangan yang tidak perlu. Jika kamu menggunakan sinar
matahari, sebaiknya lakukan pemotretan di pagi hari, sore hari, atau di saat cuacanya
cerah tapi berawan, karena sinar mataharinya tidak begitu terik.
Jika kamu ingin memotret produkmu di dalam ruangan, sumber cahaya yang terbaik
tetaplah sinar matahari. Artinya, sebaiknya potret produkmu di dekat jendela agar
kamu bisa mengakses sinar matahari. Lalu, jika mataharinya terlalu terik sehingga
membuat bayangan, kamu bisa menggunakan kain putih untuk membaurkan sinar
mataharinya.
Jika kamu sama sekali tidak bisa memanfaatkan sinar matahari untuk mendapatkan
pencahayaan alami, kamu bisa menggunakan sumber cahaya buatan. Tapi sekali lagi,
pastikan sumber cahayanya cukup terang. Jika produkmu berukuran kecil, lampu meja
belajar biasa mungkin cukup. Jika produkmu berukuran besar, mungkin kamu perlu
lampu yang lebih besar. Terakhir, sumber cahaya apapun yang kamu gunakan, jangan
membuat produk yang kamu foto membelakangi cahaya, karena itu akan membuat
produk yang difoto terlihat gelap.
Perlihatkan bentuk produknya sejelas mungkin angle dan framing yang tepat
Oke, tadi kita menjelaskan kalau kamu perlu mencari angle terbaik dari produkmu.
Tapi, bukan berarti produkmu cuma punya satu angle yang bagus, dan bukan berarti
kamu hanya bisa memotret satu foto. Bahkan, sebaiknya kamu mengambil lebih dari
satu foto dengan angle dan posisi yang berbeda. Dengan begitu, selain kamu punya
foto dari berbagai sudut, kamu juga akan tahu angle mana saja yang bagus untuk
produkmu.
Tapi, jangan hanya berhenti di angle saja. Coba juga untuk mengubah sudut
pencahayaan, posisi produk, latar, dan segala bentuk modifikasi yang bisa kamu
coba. Memang, ini akan memakan waktu dan mungkin akan ada beberapa foto yang
akhirnya tidak begitu bagus dan dibuang. Tapi, kalau kamu tidak mencoba, kamu
mungkin tidak akan tahu cara dan pengaturan terbaik untuk memotret produkmu.
Cobalah semua kemungkinan.
Khususnya Instagram, foto produk menjadi salah satu daya tarik utamanya. Jika kamu
punya bisnis online shop, memajang foto produk yang eye catching wajib hukumnya
untuk menarik pelanggan melihat-lihat hingga membeli koleksi produk yang kamu jual.
Sayangnya, banyak penjual onlineyang belum paham betul tentang cara mengambil foto
produk yang baik dan menarik. Sehingga mereka
akan menyerahkan pekerjaan ini
pada fotografer profesional.
ADVERTISEMENT
Nah, Hipwee Tips akan berbagi trik bagaimana cara mengambil foto produk dengan
kamera HP agar tampak berkelas dan tentunya bikin lapak jualan online-mu laris manis
diburu pembeli. Cekidot!
Buatmu yang baru memulai jualan online, nggak perlu repot-repot menyewa studio
foto. Mending bikin sendiri studio mini di rumah dengan peralatan sederhana.
Kamu hanya memerlukan kertas HVS atau karton putih, selotip, meja, dinding, atau bisa
juga dengan menggunakan laptop yang dibuka.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya gunakan background foto yang polos dan berwarna netral seperti putih.
Kelebihan dari warna putih yaitu akan menonjolkan sisi detail dan memberi kesan
cerah dari produk. Tambahkan kertas di sisi foto sebagai cahaya tambahan untuk
menerangi bagian gelap dari produk agar nggak berbayang.
2. Jika produk yang akan kamu jual adalah sesuatu yang bisa dipakai, disarankan
untuk menggunakan model sebagai gambaran bagi calon pembeli
Khusus untuk produk fashion, penggunaan model saat mengambil foto bisa menjadi
salah satu daya tarik tersendiri. Produk yang terlihat pas di badan sang model, pastinya
akan membuat produk yang kamu jual terlihat lebih menarik.
Selain itu juga bisa memberi gambaran pada pembeli, khususnya saat produk tersebut
dikenakan langsung. Mintalah bantuan teman ataupun saudaramu untuk menjadi model
dadakan.
3. Pencahayaan harus cukup terang, lebih baik kamu mengambil foto
secara outdoor karena cahaya alami dari matahari menghasilkan foto yang lebih
bagus
Pencahayaan menjadi penentu utama bagus atau nggaknya hasil foto yang kamu ambil.
Karena kamera HP nggak se-sensitif kamera DSLR, maka harus ada cahaya yang cukup
terang saat akan memfoto objek. Nah, untuk hasil foto yang maksimal, lebih baik
gunakan pencahayaan alami dari sinar matahari, bisa dari arah jendela atau pintu yang
terbuka.
Letakkan objek yang akan difoto tepat di tepi jendela. Untuk menghindari hasil foto
dengan cahaya yang terlalu tajam, lakukan saat posisi matahari nggak terlalu tinggi,
yaitu sekitar jam 8-9 pagi atau jam 4-5 sore.
Namun jika terpaksa harus mengambil foto di dalam ruangan, usahakan untuk mencari
ruangan yang terpapar cahaya matahari. Jika dirasa masih kurang, nggak ada salahnya
kamu menggunakan lampu tambahan.
4. Tentukan tema foto yang ingin ditampilkan agar hasilnya relevan dengan apa
yang ingin disampaikan
Tema foto produk secara menyeluruh merupakan salah satu hal krusial dalam
mengambil foto yang oke. Pastikan kamu sudah menentukan tema foto sebelumnya.
Setelah tema tercipta, ‘godok’ kembali idemu untuk melihat apakah tema dan hasil
akhirnya fotonya sudah relevan dengan apa yang akan disampaikan dan ditampilkan di
Instagram.
Jika tema sudah siap, maka kamu tinggal menyiapkan properti sesuai temanya. Gunakan
properti atau asesoris seperlunya agar foto produk nggak kabur dan tetap menjadi
perhatian utamanya.
Kamera HP pintar saat ini umumnya telah memiliki resolusi diatas 5 megapiksel,
artinya sudah bisa mendapatkan gambar yang cukup baik.
Agar gambarmu berkualitas tinggi, aturlah kamera HP-mu agar bekerja pada
pengaturan terbaiknya seperti resolusi tertinggi, ISO yang tepat, white balance yang
sesuai dan lain sebagainya. Setiap HP memiliki kemampuan yang berbeda-beda, jadi
kenalilah dengan baik!
6. Agar calon pembeli bisa lebih mengenali produkmu, akan lebih baik jika kamu
mengambil foto dari beberapa angle atau sudut potret
Sudut potret (angle) sangat mempengaruhi hasil fotomu. Angle yang pas dari tiap objek
yang akan kita foto tentunya berbeda-beda. Misalnya, foto produk baju yang dipakai
oleh model akan bisa memberikan gambaran jika diambil dari depan dan belakang.
Sedangkan produk makanan akan lebih menarik jika diambil dari atas.
Bila perlu, kamu boleh mengambil foto dari beberapa angle yang berbeda untuk
menunjukkan detail produk. Untuk menentukan angle yang tepat, maka kamu harus
berlatih sesering mungkin dengan berbagai objek foto.
Jangan lupa sisakan space di kiri, kanan, atas dan bawah, untuk berjaga-jaga jika kamu
harus memotong hasil fotonya nanti.
8. Kenali waktu jeda antara memencet shutter dan saat kamera mulai mengambil
foto, pegang erat HP-mu agar foto nggak kabur
Kamera HP memiliki shutter lag, yakni waktu jeda antara saat kamu
memencet shutter dan saat kamera mulai mengambil foto. Kenali waktu jeda ini dengan
baik supaya tanganmu tetap tenang sesaat setelah menekan shutter.
Semakin stabil kamera semakin bagus foto yang dihasilkan. Usahakan tanganmu tetap
tenang saat mengambil foto. Jika perlu, manfaatkan benda yang lebih stabil sebagai
sandaran, misalnya pohon atau tembok untuk membantu kestabilan tangan.
9. Percantik fotomu dengan fitur edit foto yang tersedia di HP-mu. Tapi ingat,
jangan terlalu berlebihan karena justru akan membuat foto produk terlihat palsu
Salah satu cara mudah untuk mempercantik hasil foto produk adalah dengan
menggunakan aplikasi pendukung untuk mengedit foto. Memang nggak ada salahnya
kamu menambahkan filters tertentu pada foto produk, asal jangan berlebihan. Editlah
dengan tujuan utama untuk memperkuat kesan foto, bukan untuk menghiasnya atau
memanipulasi keadaan sesungguhnya.
Watermark fungsinya untuk menandai sumber foto atau milik siapa foto tersebut.
Tambahkan watermark pada semua foto produk yang terpajang di etalase toko online-
mu. Penempatan watermark juga harus kamu perhatikan. Hindari menambahkan
watermark pada bagian pojok foto karena mudah dihapus.
Sebaiknya letakkan watermark di tengah produk, tapi jangan lupa untuk mengatur
transparansi foto biar nggak menutupi bagian utama produk.
Setelah mengetahui trik mengambil foto produk menggunakan kamera HP ini, sering-
seringlah berlatih untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal. Jika kamu sudah
khatam dengan trik-trik ini, maka usaha jualan online-mu bakal beberapa tingkat lebih
menarik. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk visual yang cenderung
melihat sesuatu dari tampilan fisiknya. Selamat jeprat-jepret, ya!