Anda di halaman 1dari 20

Keyword google: cara memfoto produk untuk dijual online

Ingin Foto Produk Handmade-mu Terlihat Bagus? Ikuti Tips-tips Ini

Sandal kulit SC.033 hitam - imaji leatherluxRp 125.000

Sepatu Boots ELAGOSTA midnight black - BRADLEY'S FOOTWEARRp 500.000

Dompet stnk mobil/motor DS.08Rp 45.000


Sepatu Mocassin Pria - PiedeRp 370.000

Ada banyak hal yang harus kamu perhatikan ketika kamu mengupload produk
handmade (atau produk apapun) untuk dijual secara online. Salah satu hal yang
sebenarnya sederhana tapi sangat penting (dan juga terkadang diabaikan atau
diremehkan) adalah kualitas dari foto produk yang dijual.
Mengapa kualitas foto itu penting? Well, sederhana saja. Bayangkan kamu sedang
belanja di sebuah toko baju. Hal pertama yang membuatmu tertarik untuk melihat,
memegang, sampai mencoba sebuah baju di dalam sebuah toko adalah penampilan
visualnya. Dari jauh dan berada di tengah-tengah ribuan produknya sekalipun, asal
produknya menarik, perhatianmu pasti langsung tertuju ke sana. Ini juga berlaku di
toko online. Foto produkmu adalah hal pertama yang akan dilihat oleh calon
pembelimu. Jadi, jika foto produkmu sama sekali tidak menarik, maka calon
pembelimu tidak akan mau repot-repot untuk melihat dan mencari produkmu lebih
jauh lagi (apalagi membeli).
Selain menjadi hal pertama yang akan dilihat dan menarik perhatian calon
pembelimu, foto produk merupakan satu-satunya cara untuk meyakinkan calon
pembelimu secara visual. Misalnya, masih dengan contoh toko baju, ketika kamu
tertarik pada sebuah baju, kamu tentu ingin mencoba langsung baju tersebut untuk
memastikan apakah baju itu pas di badan, serta terlihat bagus dan cocok dengan
penampilanmu. Nah, di toko online, calon pembeli tidak bisa mencoba langsung
barangnya. Memang, kamu bisa memasukkan deskripsi produkmu untuk memberikan
gambaran, tapi sebuah foto yang bagus dan menyeluruh akan memberikan gambaran
yang lebih jelas kepada calon pembelimu.

Sumber: Testlio
Terakhir, foto produk yang bagus, profesional, punya makna, dan dibuat dengan
sungguh-sungguh tentunya bisa memberikan kesan atau citra yang positif pada toko
dan/atau barangmu, menyampaikan pesan atau cerita yang kamu ingin bawakan di
barang dan/atau tokomu, serta membuat calon pembeli yakin akan kualitas barang
yang kamu jual dan kredibilitasmu sebagai penjual. Sebaliknya, foto yang dibuat
secara asal-asalan atau seadanya akan memberikan kesan bahwa produkmu
punya kualitas rendah, serta kamu akan memiliki citra atau kesan sebagai
penjual yang tidak profesional dan malas.
Semua alasan itu juga tidak hanya teori saja. Berdasarkan data dari berbagai toko
online, tergantung seberapa jauh peningkatan yang kamu lakukan terhadap kualitas
foto produkmu, tingkat konversi atau penjualanmu bisa naik dari lima persen
hingga 30 atau 40 persen hanya dengan peningkatan kualitas foto saja. Bahkan,
perusahaan besar seperti Airbnb di masa awalnya (ketika baru delapan bulan berdiri)
sempat mendapatkan peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat (dari $200 ke $400
per bulan) hanya karena peningkatan kualitas foto produk (dalam bentuk kamar yang
disewakan) yang ditampilkan di situs mereka..
Tapi, apakah untuk mengambil foto produk yang bagus kamu perlu sebuah studio foto
super lengkap dengan kamera DSLR yang canggih? Tidak juga. Memang, semakin
lengkap alat yang kamu miliki, semakin mudah pula cara mendapatkan foto produk
yang punya kualitas tinggi. Tapi, asalkan kamu bisa memperhatikan aspek yang tepat
ketika mengambil foto, kamu tetap bisa mendapatkan foto produk yang bagus
meskipun dengan alat yang terbatas.

Sebelum mengambil foto…


Kenali dulu produkmu sebelum kamu bahkan berpikir untuk memotretnya. Tapi
“mengenali” di sini bukan sekedar tahu produk apa yang kamu punya, karena semua
orang juga bisa melihat apa yang kamu jual secara kasat mata.
“Mengenali” produk di sini berarti tahu persis fungsi, penggunaan, dan target
pasar produkmu. Untuk siapa produkmu dijual? Untuk laki-laki atau perempuan,
untuk anak-anak, anak muda, atau orang dewasa, untuk bekerja, jalan-jalan/santai, atau
keperluan lain, dan sebagainya. Mungkin kamu berpikir bahwa ini terlalu bertele-tele
dan tidak perlu. Tapi, jika kamu tidak bisa mengenal produkmu dengan baik, ada
kemungkinan kamu akan mengambil foto yang tidak sesuai dengan target pembelimu,
sehingga tas yang sebenarnya kamu peruntukkan untuk remaja wanita malah tidak
menarik calon pembeli remaja wanita sama sekali.
Jadi, agar foto produkmu menarik perhatian target pembeli yang tepat, pastikan kamu
mengenal produkmu dengan baik sehingga kamu bisa memotretnya dan menghasilkan
foto produk yang sesuai dengan target pembelinya. Nah, setelah kamu tahu persis
seperti apa produkmu, kamu tinggal memperhatikan aspek-aspek berikut ini.

Buat produknya menonjol dengan latar yang tepat


Memilih latar belakang yang tepat untuk foto produkmu sebenarnya gampang-gampang
susah. Tampaknya memang mudah karena kamu tinggal meletakkan produkmu di
tempat tertentu. Tapi sebenarnya tidak semudah itu. Latar belakang yang kamu pilih
harus bisa membuat produk yang kamu foto terlihat menonjol dan menjadi pusat
perhatian di mata calon pembeli dan membuat mereka tertarik. Jadi, jika kamu memilih
latar belakang yang salah, produk yang kamu foto bisa membaur dengan latar
belakangnya dan tidak menjadi fokus dari foto tersebut.
Untuk latar belakang, prinsip yang paling utama yang harus diperhatikan adalah
konsistensi, karena latar yang konsisten dan tidak berubah akan membantu calon
pembeli untuk tetap fokus pada satu titik pada foto, yaitu produkmu. Nah, pilihan yang
paling mudah dan aman adalah menggunakan latar belakang yang polos dan berwarna
netral, karena selain mudah dicari dan disiapkan serta konsistensinya dijamin, dengan
latar belakang polos, kamu bisa memotret di dalam ruangan. Untuk membuat
produkmu menonjol, gunakan latar belakang yang terang untuk produk yang gelap, dan
sebaliknya latar belakang yang gelap untuk produk yang terang. Beberapa benda yang
bisa kamu gunakan sebagai latar antara lain kayu, karton atau kertas tebal, kain yang
tidak berkerut/diseterika, dan sebagainya. Tapi, sebisa mungkin hindari menggunakan
benda yang bisa ditemukan di mana saja seperti lantai, seprai, karpet, trotoar, dan
semacamnya karena itu akan membuat foto produkmu terkesan malas dan tidak
profesional.

Sumber: Matoa Indonesia


Tapi, bagaimana jika kamu harus atau ingin mengambil foto produkmu di luar ruangan
dengan latar belakang yang tidak polos karena alasan tertentu misalnya karena ukuran
produknya besar, atau produk kamu diperuntukkan untuk keperluan tertentu di luar
ruangan dan kamu ingin memperlihatkan bentuk dan tampilannya ketika digunakan
untuk keperluan itu. Well, intinya tetap sama, yaitu konsisten dan bisa membuat produk
yang kamu foto menonjol. Jadi, pastikan latarnya tetap konsisten dan tidak mengalihkan
perhatian calon pembeli dari produkmu. Dan jika kamu merasa latar belakangnya masih
merusak fokus pada fotonya, kamu bisa memebuat latar belakangnya kabur
atau blur melalui pengaturan kamera atau pengeditan. Tapi, apapun produkmu,
sebaiknya kamu tetap menyediakan foto dengan latar belakang polos, dan
menggunakan foto dengan latar belakang luar ruangan sebagai tambahan.

Buat produknya “bersinar” dengan pencahayaan yang cukup

Setelah kamu memilih latar belakang yang tepat, langkah berikutnya adalah
memastikan bahwa kamu punya pencahayaan yang cukup untuk foto
produkmu. Pencahayaan yang buruk akan membuat foto produkmu terkesan
kurang menarik. Selain itu, pencahayaan yang buruk juga mungkin akan membuat
warna produkmu di dalam foto berbeda dengan yang sebenarnya, sehingga memicu
keluhan dari pembeli dan merusak reputasi tokomu. Jadi, ketika kamu mengambil foto
produk, pastikan kamu mendapatkan sumber cahaya yang maksimal, tapi tidak
berlebihan.
Sumber cahaya yang paling bagus untuk foto produkmu adalah sumber cahaya
alami atau sinar matahari. Jadi, pilihan paling bagus adalah memotret di luar ruangan.
Tapi, pastikan sinar matahari yang kamu dapat terlalu berlebihan atau terlalu terik
sehingga memunculkan bayangan yang tidak perlu. Jika kamu menggunakan sinar
matahari, sebaiknya lakukan pemotretan di pagi hari, sore hari, atau di saat cuacanya
cerah tapi berawan, karena sinar mataharinya tidak begitu terik.
Jika kamu ingin memotret produkmu di dalam ruangan, sumber cahaya yang terbaik
tetaplah sinar matahari. Artinya, sebaiknya potret produkmu di dekat jendela agar
kamu bisa mengakses sinar matahari. Lalu, jika mataharinya terlalu terik sehingga
membuat bayangan, kamu bisa menggunakan kain putih untuk membaurkan sinar
mataharinya.
Jika kamu sama sekali tidak bisa memanfaatkan sinar matahari untuk mendapatkan
pencahayaan alami, kamu bisa menggunakan sumber cahaya buatan. Tapi sekali lagi,
pastikan sumber cahayanya cukup terang. Jika produkmu berukuran kecil, lampu meja
belajar biasa mungkin cukup. Jika produkmu berukuran besar, mungkin kamu perlu
lampu yang lebih besar. Terakhir, sumber cahaya apapun yang kamu gunakan, jangan
membuat produk yang kamu foto membelakangi cahaya, karena itu akan membuat
produk yang difoto terlihat gelap.
Perlihatkan bentuk produknya sejelas mungkin angle dan framing yang tepat

Sumber: Salah satu penjual di Etsy


Setelah memilih dan memasang latar dan mendapatkan sumber cahaya yang cukup,
sekarang kamu harus menentukan dari sudut atau angle mana kamu akan memotret
produkmu. Jika kamu bisa memotret produkmu dari angle yang tepat, maka
bentuk dari produkmu akan terlihat jelas sehingga calon pembeli tahu persis
seperti apa bentuk produkmu sebenarnya, dan apa yang akan mereka beli.
Sebaliknya, jika kamu memotret dari angle yang salah, bentuk produkmu tidak akan
terlihat dengan jelas, dan mungkin membuat calon pembeli yang kurang jeli tidak tahu
bentuk produkmu yang sebenarnya sehingga membuat mereka mungkin akan merasa
membeli barang yang salah.
Bagaimana angle yang tepat tidaklah mutlak dan benar-benar bergantung pada
jenis dan bentuk produk yang dipotret. Produk-produk yang permukaan depannya
rata, memiliki penekanan pada bagian permukaan depan, atau tidak begitu perlu
memperlihatkan atau memiliki dimensi seperti baju, lukisan, buku, dan semacamnya
bisa dipotret tepat dari depan (eye level). Tapi produk seperti patung, lemari, dan
produk lain yang dimensi keseluruhannya harus diperlihatkan harus dipotret dengan
sudut sekian derajat dari samping. Jadi, cari tahu dari sudut mana produkmu akan
terlihat jelas dan tidak membingungkan calon pembeli yang melihat.

Sumber: Salah satu penjual di Etsy


Kemudian, selain angle, pastikan produknya mengisi sebagian besar ruang fotonya
(hampir full frame). Dengan begitu, fokus mata calon pembeli dijamin akan tertuju pada
produkmu. Sebaliknya, jika ada banyak ruang kosong di fotonya, produkmu akan
terlihat sedikit kurang menarik dan tidak begitu menonjol, apalagi jika latar yang
kamu gunakan adalah latar yang tidak polos. Tapi ingat, isi hampir sebagian besar
ruangnya, bukan seluruhnya. Jika kamu mengisi seluruh ruang fotonya, produkmu juga
mungkin akan terlihat kurang menarik.
Terakhir, ketika kamu memotret dengan kamera smartphone atau kamera yang fiturnya
dan kemampuannya terbatas, sebaiknya jangan melakukan digital
zoom, karena pada umumnya fitur tersebut akan
melakukan zoom tanpa menyesuaikan resolusi, sehingga

Permanis dengan properti dan/atau model, tapi pastikan tetap relevan

Kamu mungkin sempat berpikir untuk menggunakan model untuk


foto produk bajumu, atau menambahkan properti pemanis untuk
mendampingi produkmu di dalam foto. Pertanyaannya, apakah ini perlu dan/atau bisa
dilakukan? Bisa-bisa saja, tapi sekali lagi, perhatikan jenis produk yang kamu jual.
Untuk penggunaan properti tambahan, pastikan properti yang kamu pilih memang
relevan dan ada hubungannya dengan dengan produk yang kamu jual. Misalnya,
jika kamu menjual rak kayu buatan tangan, kamu bisa meletakkan barang-barang yang
memang akan diletakkan di rak tersebut (misalnya buku atau barang dekorasi).
Kemudian, sekali lagi, pastikan produk yang kamu foto menonjol dan jadi perhatian
atau fokus utama ketika dilihat oleh calon pembeli.
Untuk penggunaan model seperti pada produk pakaian, kamu mungkin sering melihat
dua cara pemotretan yang berbeda: menyertakan kepala/wajah atau tidak menyertakan
kepala/wajah modelnya. Untuk kedua cara, pastikan badan modelnya memang cocok
menggunakan produk yang kamu jual dan foto sehingga produkmu terlihat bagus. Tapi,
jika kamu ingin memotret wajah modelnya (atau seluruh badan jika kamu memang
menjual sebuah setelan atau gaun), pastikan modelnya terlihat percaya diri ketika
menggunakan produkmu, baik secara postur maupun ekspresi. Model yang terlihat
percaya diri akan memperlihatkan bahwa produkmu memang bagus dan nyaman
dipakai.

Potret foto dengan ukuran sebesar mungkin


Ingat, foto produkmu dibuat sebagus mungkin agar bisa menarik perhatian dan juga
membuat produknya terlihat jelas sehingga calon pembeli bisa yakin membelinya. Nah,
untuk membuat produknya terlihat jelas melalui foto, selain memotret dari angle yang
tepat, kamu juga harus membuat foto dalam ukuran sebesar mungkin. Karena, jika foto
produkmu berukuran kecil, calon pembeli tidak akan bisa melihat produkmu
dengan jelas, sehingga mereka mungkin kurang yakin untuk membeli produkmu,
karena mereka tidak yakin dengan kualitasnya. Efeknya sampingnya akan lebih terasa
terutama pada produk handmade yang memiliki detail rumit seperti perabotan dengan
ukiran kayu dan semacamnya. Saking pentingnya ukuran gambar ini, masing-masing
situs e-commerce bahkan menentukan aturan mengenai ukuran minimal foto produk
yang bisa kamu pasang.
Untuk menghasilkan foto produk yang besar, kamu hanya perlu
menggunakan resolusi terbesar pada pengaturan kameramu.

Pastikan kameranya diam


Bagaimanapun caranya, ketika kamu memotret dengan cara memegang kameranya
dengan tangan, kamera tersebut pasti akan bergerak meskipun sedikit. Gerakan kecil
seperti itu mungkin tidak begitu berpengaruh terhadap kamera yang canggih seperti
kamera DSLR. Tapi, ketika kamu menggunakan kamera lain seperti kamera
ponsel, gerakan kecil sekalipun akan terasa dan membuat foto yang kamu potret
kabur atau blur.
Nah, agar kameranya tetap diam ketika kamu memotret produk, sebaiknya gunakan
tripod. Atau, cari cara lain seperti diletakkan di sebuah dudukan buatan sendiri untuk
membuat kameranya tetap diam.

Potret lebih dari satu foto, dan jangan takut bereksperimen

Oke, tadi kita menjelaskan kalau kamu perlu mencari angle terbaik dari produkmu.
Tapi, bukan berarti produkmu cuma punya satu angle yang bagus, dan bukan berarti
kamu hanya bisa memotret satu foto. Bahkan, sebaiknya kamu mengambil lebih dari
satu foto dengan angle dan posisi yang berbeda. Dengan begitu, selain kamu punya
foto dari berbagai sudut, kamu juga akan tahu angle mana saja yang bagus untuk
produkmu.
Tapi, jangan hanya berhenti di angle saja. Coba juga untuk mengubah sudut
pencahayaan, posisi produk, latar, dan segala bentuk modifikasi yang bisa kamu
coba. Memang, ini akan memakan waktu dan mungkin akan ada beberapa foto yang
akhirnya tidak begitu bagus dan dibuang. Tapi, kalau kamu tidak mencoba, kamu
mungkin tidak akan tahu cara dan pengaturan terbaik untuk memotret produkmu.
Cobalah semua kemungkinan.

Edit, tapi jangan berlebihan


Setelah kamu mendapatkan foto yang kamu inginkan, langkah terakhir yang bisa kamu
lakukan adalah mengedit fotomu yang sudah bagus sehingga menjadi lebih bagus lagi,
atau menambahkan watermark agar foto kamu tidak dicuri oleh orang lain begitu saja.
Tapi, edit seperlunya saja. Jangan melakukan edit yang berlebihan sehingga bentuk
dan warna produk yang ada di foto berubah dari yang sebenarnya. Biasanya kamu
hanya perlu mengubah sedikit brightness dan contrast, cropping, dan mengkompres
ukuran file fotonya. Sebaiknya jangan melakukan edit di luar dari itu.
Kemudian, untuk watermark dan semacamnya, sekali lagi, jangan berlebihan. Satu logo
kecil transparan di bagian sudut foto sudah lebih dari cukup untuk memberikan
identitas dan kepemilikan pada fotomu. Jika kamu memasang watermark di tengah-
tengah foto sehingga menimpa produknya, atau di seluruh foto, calon pembeli yang
melihatnya akan merasa terganggu dan tidak bisa fokus melihat produk yang ada di
dalam foto. Prinsip utamanya sederhana: jangan sampai watermark yang kamu
pasang menutupi produk yang ada di foto dan lebih menonjol hingga
mengalihkan fokus calon pembeli dari produk yang ada di foto.
10 Trik Foto Produk Bermodalkan HP untuk Jualan Online. Hasilnya Mirip
Fotografer Profesional!

foto produk dengan hp via http://


blog.lh-photo.com

Saat ini banyak orang yang


memanfaatkan teknologi digital
untuk berjualan, nggak
terkecuali anak muda.
Banyaknya media sosial mulai
dari Facebook, Twitter hingga
Instagram berubah menjadi lapak yang potensial bagi para penjual online.

Khususnya Instagram, foto produk menjadi salah satu daya tarik utamanya. Jika kamu
punya bisnis online shop, memajang foto produk yang eye catching wajib hukumnya
untuk menarik pelanggan melihat-lihat hingga membeli koleksi produk yang kamu jual.
Sayangnya, banyak penjual onlineyang belum paham betul tentang cara mengambil foto
produk yang baik dan menarik. Sehingga mereka
akan menyerahkan pekerjaan ini
pada fotografer profesional.
ADVERTISEMENT

Nah, Hipwee Tips akan berbagi trik bagaimana cara mengambil foto produk dengan
kamera HP agar tampak berkelas dan tentunya bikin lapak jualan online-mu laris manis
diburu pembeli. Cekidot!

1. Siapkan dulu background fotonya, minimalisir pengeluaranmu dengan


membuat studio mini. Perlengkapannya
pun sederhana!

mini studio via jimdo.com

mini studio via digitaldestination.com

mini studio via detikgadget.com

Buatmu yang baru memulai jualan online, nggak perlu repot-repot menyewa studio
foto. Mending bikin sendiri studio mini di rumah dengan peralatan sederhana.

Kamu hanya memerlukan kertas HVS atau karton putih, selotip, meja, dinding, atau bisa
juga dengan menggunakan laptop yang dibuka.

ADVERTISEMENT

Sebaiknya gunakan background foto yang polos dan berwarna netral seperti putih.
Kelebihan dari warna putih yaitu akan menonjolkan sisi detail dan memberi kesan
cerah dari produk. Tambahkan kertas di sisi foto sebagai cahaya tambahan untuk
menerangi bagian gelap dari produk agar nggak berbayang.
2. Jika produk yang akan kamu jual adalah sesuatu yang bisa dipakai, disarankan
untuk menggunakan model sebagai gambaran bagi calon pembeli

lebih menarik pakai model via www.alibaba.com

Khusus untuk produk fashion, penggunaan model saat mengambil foto bisa menjadi
salah satu daya tarik tersendiri. Produk yang terlihat pas di badan sang model, pastinya
akan membuat produk yang kamu jual terlihat lebih menarik.

Selain itu juga bisa memberi gambaran pada pembeli, khususnya saat produk tersebut
dikenakan langsung. Mintalah bantuan teman ataupun saudaramu untuk menjadi model
dadakan.
3. Pencahayaan harus cukup terang, lebih baik kamu mengambil foto
secara outdoor karena cahaya alami dari matahari menghasilkan foto yang lebih
bagus

teknik pencahayaan via www.thefrugalfoodiemama.com

Pencahayaan menjadi penentu utama bagus atau nggaknya hasil foto yang kamu ambil.
Karena kamera HP nggak se-sensitif kamera DSLR, maka harus ada cahaya yang cukup
terang saat akan memfoto objek. Nah, untuk hasil foto yang maksimal, lebih baik
gunakan pencahayaan alami dari sinar matahari, bisa dari arah jendela atau pintu yang
terbuka.
Letakkan objek yang akan difoto tepat di tepi jendela. Untuk menghindari hasil foto
dengan cahaya yang terlalu tajam, lakukan saat posisi matahari nggak terlalu tinggi,
yaitu sekitar jam 8-9 pagi atau jam 4-5 sore.

Namun jika terpaksa harus mengambil foto di dalam ruangan, usahakan untuk mencari
ruangan yang terpapar cahaya matahari. Jika dirasa masih kurang, nggak ada salahnya
kamu menggunakan lampu tambahan.

4. Tentukan tema foto yang ingin ditampilkan agar hasilnya relevan dengan apa
yang ingin disampaikan

tentukan temanya via jessicafreyphotographyblog.com

Foto seperti apa yang ingin kamu tampilkan?

Tema foto produk secara menyeluruh merupakan salah satu hal krusial dalam
mengambil foto yang oke. Pastikan kamu sudah menentukan tema foto sebelumnya.
Setelah tema tercipta, ‘godok’ kembali idemu untuk melihat apakah tema dan hasil
akhirnya fotonya sudah relevan dengan apa yang akan disampaikan dan ditampilkan di
Instagram.

Jika tema sudah siap, maka kamu tinggal menyiapkan properti sesuai temanya. Gunakan
properti atau asesoris seperlunya agar foto produk nggak kabur dan tetap menjadi
perhatian utamanya.

5. Kenali kamera HP-mu, gunakan pengaturan semaksimal mungkin agar foto


yang dihasilkan lebih jelas dan berkualitas

atur resolusinya via www.youtube.com

Kamera HP pintar saat ini umumnya telah memiliki resolusi diatas 5 megapiksel,
artinya sudah bisa mendapatkan gambar yang cukup baik.

Agar gambarmu berkualitas tinggi, aturlah kamera HP-mu agar bekerja pada
pengaturan terbaiknya seperti resolusi tertinggi, ISO yang tepat, white balance yang
sesuai dan lain sebagainya. Setiap HP memiliki kemampuan yang berbeda-beda, jadi
kenalilah dengan baik!
6. Agar calon pembeli bisa lebih mengenali produkmu, akan lebih baik jika kamu
mengambil foto dari beberapa angle atau sudut potret

cari tahu angle-nya via blog.lh-photo.com

Sudut potret (angle) sangat mempengaruhi hasil fotomu. Angle yang pas dari tiap objek
yang akan kita foto tentunya berbeda-beda. Misalnya, foto produk baju yang dipakai
oleh model akan bisa memberikan gambaran jika diambil dari depan dan belakang.
Sedangkan produk makanan akan lebih menarik jika diambil dari atas.

Bila perlu, kamu boleh mengambil foto dari beberapa angle yang berbeda untuk
menunjukkan detail produk. Untuk menentukan angle yang tepat, maka kamu harus
berlatih sesering mungkin dengan berbagai objek foto.

7. Hindari melakukan zoom atau perbesaran pada kamera HP karena akan


menurunkan kualitas foto, lebih baik dekati saja objeknya

deketin aja via www.sheknows.com


Kamera HP cenderung memperkecil obyek foto, usahakan agar kamu memotret dari
jarak yang cukup sehingga keseluruhan obyek bisa memenuhi frame tanpa harus
menggunakan zoom. Perbesaran ini akan menurunkan resolusi foto secara keseluruhan
dan membuat foto menjadi nggak tajam.

Jangan lupa sisakan space di kiri, kanan, atas dan bawah, untuk berjaga-jaga jika kamu
harus memotong hasil fotonya nanti.

8. Kenali waktu jeda antara memencet shutter dan saat kamera mulai mengambil
foto, pegang erat HP-mu agar foto nggak kabur

tahan agar nggak goyang via blog.lh-photo.com

Kamera HP memiliki shutter lag, yakni waktu jeda antara saat kamu
memencet shutter dan saat kamera mulai mengambil foto. Kenali waktu jeda ini dengan
baik supaya tanganmu tetap tenang sesaat setelah menekan shutter.

Semakin stabil kamera semakin bagus foto yang dihasilkan. Usahakan tanganmu tetap
tenang saat mengambil foto. Jika perlu, manfaatkan benda yang lebih stabil sebagai
sandaran, misalnya pohon atau tembok untuk membantu kestabilan tangan.
9. Percantik fotomu dengan fitur edit foto yang tersedia di HP-mu. Tapi ingat,
jangan terlalu berlebihan karena justru akan membuat foto produk terlihat palsu

edit seperlunya aja via www.handdriati.com

Salah satu cara mudah untuk mempercantik hasil foto produk adalah dengan
menggunakan aplikasi pendukung untuk mengedit foto. Memang nggak ada salahnya
kamu menambahkan filters tertentu pada foto produk, asal jangan berlebihan. Editlah
dengan tujuan utama untuk memperkuat kesan foto, bukan untuk menghiasnya atau
memanipulasi keadaan sesungguhnya.

Kamu cukup mengedit foto seperlunya, misal untuk


menaikkan contrast dan brightness foto. Penggunaan efek yang terlalu berlebihan
hanya akan membuat foto produk kamu terlihat palsu dan membuat produk asli yang
diterima pembeli nantinya berbeda jauh dengan produk yang terlihat pada foto.
Daripada pembeli kamu kecewa nantinya, ‘kan?
10. Agar foto produkmu nggak dipakai oleh orang lain tanpa izin, jangan lupa
untuk menambahkan watermark pada fotomu

kasih watermark via lovehijabindonesia.blogspot.com

Watermark fungsinya untuk menandai sumber foto atau milik siapa foto tersebut.
Tambahkan watermark pada semua foto produk yang terpajang di etalase toko online-
mu. Penempatan watermark juga harus kamu perhatikan. Hindari menambahkan
watermark pada bagian pojok foto karena mudah dihapus.

Sebaiknya letakkan watermark di tengah produk, tapi jangan lupa untuk mengatur
transparansi foto biar nggak menutupi bagian utama produk.

Setelah mengetahui trik mengambil foto produk menggunakan kamera HP ini, sering-
seringlah berlatih untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal. Jika kamu sudah
khatam dengan trik-trik ini, maka usaha jualan online-mu bakal beberapa tingkat lebih
menarik. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk visual yang cenderung
melihat sesuatu dari tampilan fisiknya. Selamat jeprat-jepret, ya!

Anda mungkin juga menyukai