Anda di halaman 1dari 139

BB UU K

KUU PE
P EG
G AANNGGA AN N G G UU
U R R U

Madya Tahun 2
Buku 3

Kristen Sejati
Dunia Sekitar Kita

Doa Guru

Setiap kali sebelum mengajar,


aku termangu sejenak,
dan memohon kepada Yesus,
“Bantulah aku, ya Allahku,
untuk membuat setiap murid
menjadi paham akan pelajaran ini.

“Bantulah aku untuk melihat


jiwa yang indah, yang tersayang
pada setiap murid;
dan izinkan aku memimpin mereka
melalui jalan keajaiban-Mu."

“Ya Allahku, oleh karena mereka melihat aku


sebagai panutan Kristiani yang benar,
aku memandang-Mu dan
dengan rendah hati memohon
agar Engkau mau mengajarku pula.”

Segala kemuliaan bagi-Mu, Yesus,


Amin
Buku Pegangan Guru
Madya

Kristen Sejati

Tahun 2 Buku 3
(Januari/Februari/Maret)
DAFTAR ISI

Sumber Pedoman Guru


Garis Besar Pelajaran i
Prosedur Mengajar viii
Beberapa Saran Yang Membantu xi
Kebutuhan Dan Karakteristik Murid-Murid Anda xii
Ayat Hafalan xiv
Tugas Membaca Alkitab xv

Pelajaran
Pelajaran 1 Kebenaran Dan Kebohongan 1
Pelajaran 2 Tujuh Puluh Kali Tujuh 7
Pelajaran 3 Berkecukupan Itu Cukup Bagiku 17
Pelajaran 4 Orang Yang Kurang Beriman 27
Pelajaran 5 Kudus, Kudus, Kudus! 35
Pelajaran 6 Kasih Persaudaraan 45
Pelajaran 7 Waktu Luangku 55
Pelajaran 8 Persembahan Bagi Allah 65
Pelajaran 9 Aku Mengasihi Rumah Allah 73
Pelajaran 10 Garam Dan Terang 83
Pelajaran 11 Bahkan Satu Katapun Dapat Menolong 95
Pelajaran 12 Warga Yang Baik 105
Pelajaran 13 Ulasan Akhir 115

i Kristen Sejati
Garis Besar Pelajaran
Tahun 2 Buku 3 M A D Y A
Kitab Bacaan
Tujuan: Memberikan dasar kebenaran dari kisah Alkitab dalam pelajaran.

Kami menyarankan agar Anda membaca Kitab Bacaan terlebih dahulu setidaknya
dua kali, agar dapat menguasai keseluruhan cerita. Bagian ini memiliki informasi
yang jelas, sehingga Anda dapat mengembangkan cerita. Mungkin Andapun dapat
meminta murid-murid untuk mencari jawaban (nama seseorang, tempat, jumlah,
dan lain sebagainya) dari Kitab Bacaan atau ayat-ayat tertentu dengan suara yang
keras. Murid-muridpun diharapkan dapat membaca Kitab Bacaan dalam pelajaran
ini di rumah. (Lihatlah bagian Tugas Membaca Alkitab pada halaman xvi dan
Lembar Kerja bagian tersebut yang boleh dibawa pulang dari Buku Aktivitas Murid
pada halaman B)

Inti Pelajaran
Inti Pelajaran
Tujuan: Menyampaikan topik utama dari bagian Kitab Bacaan.

Inti Pelajaran merupakan konsep dasar atau pesan utama yang terdapat dalam
setiap cerita yang disampaikan. Bagian ini haruslah ditekankan dalam seluruh
pelajaran dan diulang sewaktu menyimpulkan pelajaran.

Tujuan Pelajaran
Tujuan: Menerapkan suatu pengajaran dalam Alkitab ke dalam tindakan yang
nyata dalam hidup.

Anda dapat menuliskan apa yang menjadi Inti Pelajaran dan Tujuan Pelajaran di
papan tulis, agar murid-murid dapat menyadari apa sesungguhnya yang telah
diajarkan kepada mereka pada hari itu. Kadang, bagian Inti Pelajaran dirasakan
“abstrak” bagi murid-murid kelas Madya. Oleh karena itulah, bagian ini dapat
dijadikan pelengkap, agar Anda dapat memberikan teladan yang nyata yang
nantinya dapat diikuti oleh murid-murid.

Kristen Sejati ii
Ayat Hafalan
Tujuan: Membantu murid-murid dalam mengingat firman Tuhan.

Setiap orang murid harus membawa pulang daftar Ayat Hafalan mereka masing-
masing. (Lihat halaman xv dalam buku ini dan Lembar Kerja yang boleh dibawa
pulang pada halaman A dalam Buku Aktivitas Murid) Setelah bagian Cerita Alkitab,
jelaskan maksud dari ayat Alkitab tersebut dan gambarkan bagaimana kaitannya
dengan kisah Alkitab atau kehidupan kita sehari-hari. Contoh yang unik dan menarik
dapat membantu murid-murid Anda mengingat ayat hafalan mereka pada hari itu.

Latar Belakang
Alkitab
Tujuan: Memberikan informasi mengenai latar belakang Alkitab yang dapat
meningkatkan pemahaman murid-murid terhadap topik yang dipelajari.

Pada bagian awal setiap pelajaran, bagian Latar Belakang Alkitab memberikan
informasi tambahan mengenai topik yang akan dipelajari pada hari itu.
Sesungguhnya, murid-muridpun dapat memperolehnya dari kamus/ensiklopedi
Alkitab Anak/buku referensi lainnya. Bila ada, kiranya Anda dapat memperlihatkan
gambar atau hal baru yang sedang diperkenalkan dalam pelajaran yang
bersangkutan kepada murid-murid, agar mereka beroleh pemahaman yang lebih
jelas.

Mengenai
Murid Anda
Tujuan: Melengkapi Anda dengan informasi seputar perkembangan keadaan dan
apa yang dibutuhkan oleh murid-murid.

Bagian ini merupakan pengantar singkat tentang psikologi anak atau permasalahan
yang berkaitan dengan proses perkembangannya yang dapat membantu Anda
memahami latar belakang murid-murid Anda. Selain itu juga berfungsi sebagai
panduan umum bagi Anda untuk dapat mempersiapkan pelajaran dengan lebih baik.
Waspadalah terhadap permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan
pandangan.

iii Kristen Sejati


Pemanasan
Tujuan: Menarik minat murid-murid, sekaligus berperan sebagai peralihan untuk
memasuki suatu pelajaran.

Beberapa macam aktivitas memerlukan persiapan lanjutan. Penyelesaian pada


tahap ini hendaknya berkaitan dengan pengajaran atau topik yang akan diajarkan
selanjutnya.

Cerita Alkitab
Tujuan: Agar murid-murid dapat memahami Allah dan umat-Nya dari Alkitab.

Bagian ini memberikan kerangka dasar dari apa yang harus Anda ceritakan. Selain
itu, Anda pun dapat menggunakan beberapa referensi lainnya untuk
mengembangkan cerita yang ada. Karena sebagian besar dari murid-murid Anda
mungkin telah sering mendengar cerita-cerita tersebut, sehingga Anda perlu
menggunakan metode alternatif untuk menarik minat mereka. Oleh karena itu, Anda
dapat menggunakan alat-alat peraga untuk memberikan kesan hidup pada gaya
penceritaan dengan menyatakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan variasi suara.
Dalam beberapa kali pelajaran, Anda boleh memilih murid-murid yang
memperagakan cerita Alkitab yang diajarkan pada hari itu.

Pertanyaan Diskusi
Tujuan: Memberikan pemikiran yang lebih mendalam dan
meningkatkan pemahaman dari beberapa pengajaran dalam Alkitab.

Anda dapat mengajukan beberapa macam pertanyaan sewaktu bercerita, atau


mengadakan diskusi terbuka setelah selesai bercerita. Sesungguhnya, bagian ini
memiliki makna lebih dari sekedar pertanyaan yang berkaitan langsung dengan
cerita.

Mengulang
Tujuan: Menilai seberapa banyak yang diingat murid-murid Anda dari bagian
Cerita Alkitab.

Pastikan mengetahui pertanyaan yang terdapat dalam bagian ini, sebelum Anda
bercerita, sehingga nantinya dapat menyertakan jawabannya sewaktu bercerita.
Tuliskan semua nama yang sulit dieja di papan tulis. Bila perlu, ulangilah beberapa
kali ejaan dari nama-nama itu sebelum memasuki bagian ini.

Kristen Sejati iv
Temuan Alkitab
Tujuan: Memberikan kesempatan belajar yang lebih bebas bagi murid-murid
untuk menemukan lebih banyak hal mengenai Alkitab.

Bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan diberikan setelah bagian


Mengulang. Murid-murid harus membaca atau melengkapi bagian ini dalam Buku
Aktivitas Murid mereka tanpa melakukan kerja sama, bila Anda tidak ingin
menjadikannya sebagai aktivitas kelompok. Murid-murid Anda mungkin
memerlukan Alkitab mereka pada bagian ini.

Aplikasi Kehidupan
Tujuan: Menyatakan pengajaran Alkitab dalam kehidupan murid-murid pada
masa sekarang ini.

Dalam pelajaran 2, 3, 10, 11, dan 12, terdapat bagian Aplikasi Kehidupan sebagai
ganti dari bagian Temuan Alkitab. Setiap orang murid harus membaca cerita tanpa
melakukan kerja sama atau membacanya di hadapan murid lainnya, serta
menjawab pertanyaan yang ada pada bagian akhirnya.

Tokoh-tokoh untuk semua kisah Aplikasi Kehidupan diambil dari beberapa


keluarga berikut ini:
Keluarga Brown
Ibu Tammy Brown telah menjanda dua tahun lamanya akibat meninggalnya
sang suami dalam suatu kecelakaan mobil. Sejak itu, ia membesarkan anak laki-
lakinya, Kevin, yang sekarang telah berusia sepuluh tahun. Ibu Brown menjadi
percaya kepada Kristus melalui tetangganya, keluarga Karington, yang
membantunya dalam masa-masa sulit hidupnya setelah sang suami, bapak Brown
meninggal.

Keluarga Chang
Anak-anak keluarga Chang adalah generasi ketiga dari jemaat Gereja Yesus
Sejati. Bapak dan ibu Chang adalah orangtua Courtney, yang berusia tujuh tahun,
Stephanie, yang berusia sembilan tahun, dan Lewis, yang berusia dua belas tahun.
Ayah dari bapak Chang adalah salah seorang perintis gereja pada tahun 1920.
Sebagian besar dari kerabat mereka adalah anggota jemaat. Baik bapak maupun
ibu Chang, keduanya aktif dalam pekerjaan kudus. Oleh karena itu, kehidupan
keluarga Chang sering kali berkaitan di sekitar aktivitas gereja.

Keluarga Karington
Keluarga Karington terdiri dari bapak dan ibu Karington beserta dengan
ketiga orang anak mereka, yaitu: Judy yang berusia sembilan tahun, David yang
berusia lima tahun, dan Leonard yang berusia tiga tahun. Keluarga ini sebelumnya
berasal dari aliran gereja lain. Lima tahun kemudian, bapak Karington
memberitahukan teman-teman di tempat kerjanya bahwa anak perempuannya,
Judy, telah mengidap suatu penyakit yang langka dan mematikan. Kemudian,

v Kristen Sejati
seorang rekan kerjanya, bapak Chang, bersaksi kepadanya mengenai mujizat-
mujizat yang terjadi di Gereja Yesus Sejati dan meminta agar jemaat mendoakan
Judy. Dengan penuh kasih dan ketekunan, keluarga Karingtonpun bersama para
jemaat melalui masa-masa pergumulan doa yang cukup lama demi kesembuhan
Judy. Lagi pula, keluarga Karington mempelajari Kebenaran dengan tulus, sehingga
akhirnya, Tuhan pun tergerak menyembuhkan penyakit Judy setelah ia dan
keluarganya menerima baptisan.

James Lee
James sedang menjalani kuliahnya di suatu tempat yang mengharuskannya
berjauhan diri dengan keluarganya. Sekalipun demikian, James tidak merasa
kesepian, karena ia menganggap gereja sebagai tempat tinggal keduanya. Oleh
karena itu, James berusaha melayani Tuhan dengan aktif, sehingga timbullah
kerinduan yang besar dari dirinya untuk menjadi seorang guru sekolah minggu.
Setelah ia mengajar anak-anak di kelas Pratama pada tahun pertama kuliahnya,
maka pada tahun selanjutnya, iapun mengajar anak-anak di kelas Madya. Ia
sungguh antusias dan ingin mempersembahkan yang terbaik untuk melayani
Tuhan.

Keluarga Lin
Bapak dan ibu Lin baru saja berimigrasi bersama dengan anak-anak mereka,
yaitu: Shu-Fang yang berusia sepuluh tahun dan Hua-Jeng yang berusia enam
tahun. Sebelumnya, keluarga ini berpegang pada kepercayaan Budha, tetapi
sekarang, keluarga ini telah menerima Kebenaran Allah dalam hati mereka. Dan di
tempat yang baru itu, mereka harus menghadapi banyak tantangan, karena hal
bahasa dan budaya. Sekalipun demikian, Shu-Fang belajar untuk mengenal negara
yang baru ditempatinya itu dan berusaha untuk menyesuaikan diri, agar dapat
diterima di sekolahnya yang baru.

Keluarga Martinez
Bapak dan ibu Martinez memiliki empat orang anak, yaitu: Mike berusia
empat belas tahun, Sylvia berusia tiga belas tahun, Gustavo berusia sepuluh tahun,
dan Carmen berusia tujuh tahun. Ibu Martinez pertama kali mendengar perihal
Gereja Yesus Sejati dari ibu Chang. Mereka bertemu pada suatu siang ketika
sedang menunggu anak-anak mereka di sekolah. Ibu Chang mengundang ibu
Martinez untuk menghadiri kebaktian rumah tangga malam itu. Pada kali kedua,
saat ibu Martinez beribadah di gereja, ia menerima Roh Kudus, sehingga percaya
dan dibaptis tiga bulan kemudian. Setelah berdoa dengan sungguh-sungguh
selama dua tahun, maka akhirnya, ibu Martinez memperoleh persetujuan dari suami

Kristen Sejati vi
Aktivitas
Tujuan: Memberi semangat agar murid-murid menjadi pelaku firman.

Setiap pelajaran memiliki dua macam aktivitas yang akan dikerjakan oleh murid-
murid. Aktivitas 1 ditulis pula dalam Buku Aktivitas Murid, dan dimaksudkan
sebagai tugas individu, sementara Aktivitas 2 dirancang sebagai tugas kelompok,
di mana beberapa di antaranya mungkin memerlukan persiapan sebelumnya.
Apabila waktu yang tersedia hanya untuk mengerjakan satu macam aktivitas, maka
Anda boleh menugaskan murid-murid untuk mengerjakan Aktivitas 1 sebagai
pekerjaan rumah mereka dan Aktivitas 2 dapat dikerjakan mereka di kelas. Kami
menyarankan agar murid-murid dapat selalu melakukan Aktivitas 2 bagi setiap
pelajaran di kelas. Mengapa demikitan? Karena aktivitas kelompok ini memberikan
banyak kesempatan yang baik untuk membangun keterampilan sosial yang penting
dan rasa kebersamaan di antara anggota kelas Anda. Ketika Aktivitas 1 dikerjakan
di kelas, pastikan murid-murid “memperlihatkan dan menjelaskan” pekerjaan
mereka atau membahas bersama sebagian dari jawaban mereka dengan murid-
murid lainnya.
Persaingan sengaja dihilangkan dari semua aktivitas kelompok yang ada untuk
membangun semangat kesatuan. Gunakan kreativitas Anda untuk memodifikasi
aktivitas yang ada sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri. Ingatlah untuk
menghargai usaha maupun prestasi yang dihasilkan oleh murid-murid Anda, karena
sesungguhnya proses belajar dapat menjadi lebih berarti daripada hasil akhirnya.

Catatan: Sebagian besar jawaban dari bagian Pertanyaan Diskusi


merupakan pandangan yang dapat melengkapi jawaban murid-
murid. Bersiaplah untuk menghargai jawaban yang berbeda dengan
apa yang telah disarankan dalam buku ini.

vii Kristen Sejati


Prosedur Mengajar

1 Pujian Ibadah
(10-15 menit)

Prosedur Selalu awali dengan doa dalam nama Tuhan Yesus yang dipanjatkan dalam
hati untuk mempersiapkan hati murid-murid Anda sebelum Pujian Ibadah.
Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu yang
sederhana disertai dengan gerakan.

2 Cerita Alkitab
(20-25 menit)

Prosedur Doa:
Setelah menyanyikan Pujian Ibadah, kembali Anda mengajak murid-murid
untuk memanjatkan sebuah doa pendek dalam nama Tuhan Yesus dengan
bahasa akal. Anda. Inilah kesempatan yang baik bagi murid-murid Anda untuk
belajar memimpin doa dalam bahasa akal.

Ayat Hafalan:
Hafalkan Ayat Hafalan pada hari itu secara bersamaan dengan murid-murid
atau secara bergiliran agar lebih mudah dalam menghafalkannya. Anda dapat
menyertakan Ayat Hafalan dalam bagian Mengulang.

Pemanasan:
Bantulah murid-murid memasuki pelajaran dengan lebih mudah melalui bagian
peralihan ini. Pastikan adanya suatu topik yang menghubungkan dengan
bagian Aktivitas dan bagian Cerita Alkitab.

Cerita Alkitab:
Anda dapat membagikan bagian ini dalam bentuk kelompok besar ataupun
kelompok kecil bila ada beberapa orang guru dalam kelas itu. Biarkan murid-
murid terlibat pula dalam cerita dengan bertanya (pertanyaan Anda sendiri
ataupun dari bagian Pertanyaan Diskusi).

Pertanyaan Diskusi:
Anda dapat memasukkan beberapa pertanyaan yang ada pada bagian ini ke
dalam bagian Cerita Alkitab atau menyimpannya hingga selesai bercerita.
Bila tersedia waktu, Anda dapat menambahkan pertanyaan tambahan kepada
murid-murid.

Kristen Sejati viii


3 Mempelajari Alkitab
(25-30 menit)

Prosedur Mengulang:
Sediakan waktu bagi murid-murid untuk mengerjakan beberapa pertanyaan
yang tersedia dalam bagian Mengulang. Anda dapat meminta murid-murid
saling menukarkan lembar kerja mereka, agar murid yang satu dapat
memeriksa jawaban murid yang lainnya, atau Anda dapat memeriksa jawaban
mereka dan memberinya nilai sendiri.

Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan:


Anda memiliki tiga macam pilihan dalam melaksanakan aktivitas berikut ini:
1. Sebagai aktivitas kelompok – murid-murid membaca secara bergiliran dan
saling berdiskusi untuk menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan
yang ada di akhir bagian ini.
2. Sebagai aktivitas perorangan – murid-murid dapat membaca pertanyaan
yang ada dan mencari jawabannya tanpa mendapat bantuan dari
siapapun.
3. Sebagai aktivitas yang dikerjakan di rumah – murid-murid membawa
aktivitas tersebut pulang untuk dilengkapi dan dibawa kembali pada
minggu berikutnya.

Aktivitas 1:
Sekalipun aktivitas tersebut dirancang untuk diselesaikan di kelas tanpa saling
bekerja sama, tetapi murid-murid dapat melakukannya seperti pada pilihan 1
dan 3 di atas.

Aktivitas 2:
Kami mendorong Anda untuk senantiasa melaksanakan aktivitas kelompok
bagi setiap pelajaran. Bila Anda kekurangan waktu, berilah bagian Temuan
Alkitab atau Aplikasi Kehidupan atau Aktivitas 1 sebagai pekerjaan di
rumah.

Catatan: Departemen Pendidikan Majelis Pusat Indonesia menyarankan


agar Anda mengikuti Prosedur Mengajar seperti yang telah
disebutkan di atas. Karena waktu mengajar dan lamanya waktu yang
diperlukan setiap pelajaran pada tiap-tiap gereja sungguhlah
bervariasi. Oleh karena itu, waktu yang ditetapkan untuk setiap
bagian pelajaran haruslah disesuaikan menurut keperluannya.

ix Kristen Sejati
Fungsi guru yang sesungguhnya adalah
menciptakan kondisi yang paling menyenangkan
dalam proses belajar itu sendiri...

Pengajaran yang sesungguhnya


bukanlah yang memberikan pengetahuan,
melainkan yang mendorong murid-murid
untuk meraihnya.

Orang yang dapat mengajarkan paling sedikit


adalah guru yang mengajarkan paling baik.
- John Milton Gregory -

Kristen Sejati x
Beberapa Saran Yang Bermanfaat
Lakukan Persiapan
Bacalah dalam hati seluruh isi pelajaran sebelum Anda datang ke dalam kelas,
karena bila tidak, maka murid-murid akan mengetahui ketidaksiapan Anda dalam
mengajar mereka. Untuk itu, Anda dapat berlatih di hadapan cermin atau di hadapan
seorang pendengar. Selalu rencanakan lebih jauh daripada yang Anda kira dapat
Anda perbuat. Antisipasilah hal-hal terburuk dan bersiaplah untuk menangani
semuanya itu. Ingatlah bahwa buku ini hanyalah sebuah PEDOMAN. Oleh karena
itu, gunakan daya kreativitas Anda untuk memodifikasi bagian manapun dari
pelajaran, agar Anda dapat memenuhi kebutuhan murid-murid. Perhatikan bahwa
beberapa aktivitas yang ada membutuhkan persiapan sebelumnya, tetapi ada satu
hal yang lebih daripada semuanya itu, yaitu: Berdoa, berdoa, dan berdoalah!

Lakukan Pengaturan
“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah
sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai
dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat
kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkan sebuah tempat
dari ruang kelas untuk berdoa. Anda pun dapat mempersiapkan sebuah tempat
drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai
pelajaran yang mereka dapati. Anda mungkin dapat menyediakan baju-baju bekas,
handuk-handuk bekas, kain-kain bekas, atau bahan bekas lainnya untuk dijadikan
kostum.

Lakukan Penyesuaian
Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah!
Bila murid-murid masih belum dapat membaca, lakukan beberapa aktivitas dalam
kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Jangan mengharapkan mereka
dapat mengerjakan aktivitas yang ada seorang diri dengan hasil yang baik. Bila
murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh
murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka.
Persiapkan berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan yang
tersedia dalam Pilihan Aktivitas, atau Anda dapat membuatnya sendiri.

Jadilah Dirimu Sendiri


Faktor yang terpenting dalam memberi pengajaran yang mendidik adalah
pengalaman hidup yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimana Anda
memperlakukan setiap orang murid ketika ia memasuki ke dalam ruangan kelas
adalah kesaksian yang lebih dahsyat daripada cerita Alkitab manapun. Biarkan
murid-murid mengetahui dan merasakan bahwa Anda menyayangi dan menerima
diri mereka, sekalipun mereka hanya menghadiri kelas setiap hari Sabtu. Inilah
tempat mereka, di sinilah Rumah Allah. Bersyukurlah atas segala talenta unik dan
beragam yang dimiliki oleh masing-masing murid.

xi Kristen Sejati
Karakteristik Murid-Murid
Usia Antara 10 - 11 Tahun
Perkembangan Fisik
¿
Penuh energi.

¿
Aktif dan penuh keinginan untuk mencari berbagai pengalaman baru dan
berbeda.

¿
Memiliki otot besar dan otot kecil yang telah berkembang dengan baik:
- Dapat menyatukan kembali model rancangan yang rumit;
- Perlu mencari dan menyelidiki agar mendapatkan solusi dari permasalahan
yang ada.

¿
Mendapatkan rasa puas dan berprestasi dengan menguasai berbagai
ketrampilan fisik.

Perkembangan Emosi
¿
Sensitif terhadap persepsi teman sebaya.

¿
Memiliki perasaan yang belum stabil ketika rasa sedih, kesal dan marah
beralih ke rasa sukacita.

¿
Dapat mengubah perilaku sebagai akibat dari emosi yang belum stabil.

¿
Dapat dengan mudah menangis.

¿
Membutuhkan motivasi untuk mandiri dengan memberikan kesempatan
dalam membuat sebuah pilihan atau sebuah keputusan.

Perkembangan Sosial

¿
Ingin menjadi bagian dari suatu kelompok:
- Menghargai aktivitas kelompok;
- Berminat untuk tetap diterima dalam kelompok.

¿
Dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
teman sebayanya.

¿
Telah banyak bergaul dan beraktivitas dengan teman lawan jenisnya.

¿
Menuntut kebebasan dari orang dewasa.

Kristen Sejati xii


Perkembangan Intelektual
¿
Dapat menyatakan pendapat dan perasaan melalui puisi, lagu, drama, cerita,
gambar dan lukisan.

¿
Dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan konsentrasi dan
antusiasme.

¿
Mulai berpikir secara abstrak.

¿
Ingin mengetahui alasan tentang benar dan salah.

¿
Dapat memperkirakan hasil akhir dari suatu keadaan.

¿
Mulai mempertanyakan berbagai konsep dan cara berpikir orang dewasa.

¿
Mulai mempunyai pikiran mengenai karir, teman hidup, dan gaya hidup di masa
yang akan datang.

¿
Memahami dan menilai berbagai simbol.

¿
Dapat memasukkan berbagai potongan informasi dari masa pelajaran
sebelumnya ke dalam prinsip yang lebih luas.

Perkembangan Rohani

¿
Mampu memberikan perasaan kasih yang mendalam kepada Allah.

¿
Mulai mempunyai sikap bertanggung jawab terhadap gereja.

¿
Dapat membaca Alkitab dengan teratur.

¿
Dapat menggunakan ketrampilan, pemikiran, dan pengalaman yang lebih
meningkat dalam mempelajari Alkitab.

¿
Mempunyai konsep akan dosa yang berarti “melakukan hal yang menyakiti
diri sendiri maupun orang lain dan yang tidak berkenan kepada Allah.”

Bagaimana mungkin guru tidak akan


bersungguh-sungguh dan bersemangat,
bila materi bahasannya
begitu kaya dengan pancaran kenyataan hidup?
- John Milton Gregory -
xiii Kristen Sejati
Ayat Hafalan
1. “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang
yang berlaku setia dikenan-Nya.” (Ams. 12:22)

2. “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh


kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni kamu.” (Ef. 4:32)

3. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan


apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali
tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan
meninggalkan engkau.” (Ibr. 13:5)

4. “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena
melihat.” (2 Kor. 5:7)

5. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri...” (1 Pet. 2:9a)

6. “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara


diam bersama dengan rukun!” (Mzm. 133:1)

7. “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala


sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba
oleh suatu apapun.” (1 Kor. 6:12)

8. “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku


menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: Itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Rm. 12:1)

9. “Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah!


Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik daripada
mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh,
karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.” (Pkh. 4:17)

10. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya


mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang
di surga.” (Mat. 5:16)

11. “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran.” (2 Tim. 4:2)

12. “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya...; dan
pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” (Rm. 13:1)
Kristen Sejati xiv
Tugas Membaca Alkitab
Pelajaran Kitab Bacaan
1 2 Raj. 5:1-27

2 Mat. 18:21-35

3 Kej. 14:17-24;
2 Raj. 5:1-27;
Luk. 22:3-6

4 Mat. 6:30-34; 8:23-27

5 Yes. 6:3; 2 Kor. 6:17-7:1;


1 Pet. 1:15-16; 2:9;
1 Kor. 3:16-17; 6:19-20

6 Kej. 13:1-17; 45:4-11

7 1 Kor. 10:23-24,31

8 Luk. 21:1-4

9 Yoh. 2:13-16

10 Mat. 5:13-16

11 Kis. 8:26-40

12 1 Tim. 2:1-2;
1 Pet. 2:13-15;
Mat. 22:18-22

Kami berharap dapat membantu murid-murid membangun kebiasaan


membaca Alkitab di rumah dengan tugas ini. Mintalah murid-murid untuk
membubuhkan keterangan bila telah menyelesaikan setiap tugas membaca
Alkitab ini. Bila perlu, Anda dapat meminta para orang tua murid untuk
membubuhkan tanda tangannya pada Lembar Kerja yang dibawa pulang.
Sekali-kali periksalah Lembar Kerja tersebut dan ingatkan serta doronglah agar
murid-murid Anda agar selalu melakukan kebiasaan membaca Alkitab itu.

xv Kristen Sejati
Kebenaran Dan
Kebohongan
1
Kitab Bacaan:
2 Raj. 5:1-27

Inti Pelajaran:
Katakan yang sebenarnya karena
memberitakan kebohongan
adalah suatu kekejian.

Tujuan Pelajaran:
Mengakui kebohongan kita dan
mohon pengampunan dari Allah.

Ayat Hafalan:
“Orang yang dusta bibirnya
adalah kekejian bagi Tuhan,
tetapi orang yang berlaku setia
dikenan-Nya.” Latar Belakang
(Ams. 12:22) Alkitab
Gehazi
Gehazi melayani Elisa dan besar kemungkinan mempunyai hidup yang
sederhana seperti tuannya. Ia menjadi saksi atas kuasa Allah yang telah
membangkitkan anak laki-laki perempuan Sunem dari kematian dan atas
penyembuhan penyakit kusta Naaman.

Pemberian Naaman
Naaman telah menyiapkan 10 talenta perak, 6.000 syikal emas dan10
potong pakaian. Tidak heran bila Gehazi menjadi terpukau! Semua barang itu
ditaksir mempunyai nilai Rp. 7 miliar lebih, karena masyarakat pada zaman itu
hanya mempunyai pakaian yang mereka kenakan saat itu. Gehazi meminta agar
Naaman memberikan 1 talenta perak dan 2 potong pakaian; Naaman pun
mendesaknya untuk mengambil 2 talenta perak, dan Gehazi menerimanya.

Kristen Sejati 1
Mengenai Murid Anda
Murid-murid zaman sekarang hidup dalam lingkungan yang bermoral buruk,
di mana kebohongan dan korupsi telah diterima sebagai suatu kenyataan hidup. Hal
ini berarti murid-murid telah belajar pada usia muda mereka bahwa kebohongan
adalah jalan termudah dan tidak menyusahkan siapapun untuk keluar dari suatu
permasalahan. Seringkali rasa ketakutan untuk dimarahi atau dalam menghadapi
kebenaran membuat keinginan murid-murid untuk berterus terang menjadi
memudar. Kadang, Anda dapat menemukan mereka berbohong atau mencoba
membelokkan kebenaran untuk menghindari sebuah tanggung jawab. Pada tahap
yang lebih serius, Anda dapat menemukan murid-murid dengan tidak malunya tetap
berbohong, sekalipun tindakan mereka telah ketahuan.
Sebagai seorang guru, Anda harus menghadapi murid-murid yang
berbohong seperti Elisa menghadapi Gehazi. Anda harus memperlakukan mereka
dengan penuh hati-hati. Anda dapat mengatakan kepada murid-murid,
“Perasaanku mengatakan bahwa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya
tentang…“ Dengan cara ini, Anda tidak menuduh murid-murid telah berbohong
secara langsung, tetapi memberikan kesempatan kepada mereka untuk menebus
kesalahan tersebut, seperti halnya Elisa lakukan terhadap Gehazi. Anda pun
hendaknya membantu murid-murid dalam mengatasi rasa takut mereka itu dengan
kasih sayang. Perasaan aman bahwa mereka dikasihi dan diterima adalah dasar, di
mana seorang anak dapat mengatakan kebenaran kepada orang lain dan Allah.
Ketika Anda menghadapi murid-murid Anda yang berbohong, janganlah mencaci-
maki tindakan mereka itu, tetapi arahkan kepada hal kebohongan mereka. Sebagai
contoh, Elisa tidak memarahi Gehazi karena telah berbohong, tetapi justru
mengarahkan kepada tindakan serakah dari Gehazi itu sendiri. Berilah motivasi
agar murid-murid tidak berbohong dengan mengatakan bahwa mereka yang berani
mengatakan kebenaran adalah orang yang paling berani. Bantu atasi rasa takut
mereka untuk tidak berdusta dengan meminta bantuan dan pengampunan Allah.
Ingatkan bahwa Allah melihat ke dalam hati mereka, sehingga bila ingin berkata
jujur, maka Allah akan membantu mereka. Jangan lupa untuk berbagi pengalaman
atau kesaksian yang berhubungan dengan kebenaran dan kebohongan.

Pemanasan
Sungguh Berlawanan!
Tuliskan kata yang dihitamkan di papan tulis. Lalu, bacalah kata yang
terdapat dalam daftar itu. Ketika Anda membaca, mintalah murid-murid
meneriakkan lawan katanya. Tuliskan lawan kata dengan warna dan ukuran atau
gaya penulisan yang berbeda di sebelah kata tersebut.

1. siang (malam) 5. besar (kecil)


2. putih (hitam) 6. salah (benar)
3. panas (dingin) 7. Allah (setan; iblis)
4. benci (cinta) 8. kebenaran (kebohongan)

2 Kristen Sejati
Ketika sampai pada kata terakhir, yaitu: “Kebenaran”, kiranya murid-murid
menjawab “kebohongan.” Tunjukkan kepada mereka bahwa Allah itu kebenaran
dan tidak pernah berbohong. Hal sebaliknya, iblis, adalah pribadi yang sungguh
berlawanan dengan Allah; ia berbicara dengan penuh kebohongan. Dalam Yoh.
8:44, Anda dapat meminta murid-murid membacakan ayat ini yang mana dikatakan
bahwa iblis adalah pembohong dan bapa dari segala kebohongan. Betapa
mengerikan perkataan ini; ketika berbohong berarti kita telah berbuat serupa
dengan yang iblis lakukan! Ketika kita berbohong akan membuat iblis menjadi
senang, tetapi sekaligus membuat Allah di surga menjadi berduka. Ingatkan murid-
murid mengenai betapa pentingnya untuk selalu berkata-kata terus terang, karena
kita adalah anak-anak Allah, dan bukannya anak-anak iblis. Bila terpaksa harus
berbohong, maka hendaknya kita mengakuinya di hadapan Allah dan mengatakan
penyesalan, sehingga Ia akan mengampuni dan membantu kita untuk berkata-kata
terus terang pada kesempatan berikutnya. Sebaliknya, bila berusaha
menyembunyikan kebohongan dan menyatakan bahwa kita tidak pernah
berbohong, maka Allah akan menghukum agar kita menyadari bahwa apa yang
dilakukan adalah salah. Pada hari ini, kita akan mempelajari mengenai hal ini.

Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
Gehazi berbohong
a. Allah menyembuhkan penyakit kusta Naaman (2 Raj. 5:1-14)
b. Elisa menolak pemberian Naaman (2 Raj. 5:15-17)
c. Gehazi yang licik (2 Raj. 5:20-24)
d. Gehazi yang tidak jujur (2 Raj. 5:25)
e. Kejahatan Gehazi dihukum (2 Raj. 5:26-27)

Ingatkan hal berikut:


1. Gehazi berbohong untuk mendapatkan sesuatu yang bukan kepunyaannya.
2. Gehazi mengira bahwa tidak seorangpun mengetahui perbuatannya, tetapi
Allah melihat semuanya.
3. Elisa memberikan kesempatan kepada Gehazi untuk mengakui apa yang telah
diperbuatnya, tetapi ia berbohong lagi.
4. Gehazi mendapatkan hasil kebohongannya, tetapi ia tidak pernah dapat
menikmatinya.

Pertanyaan Diskusi
Apakah Gehazi dihukum langsung ketika ia berbohong?
(Ingatlah! Gehazi tidak dihukum secara langsung, tetapi diberi kesempatan untuk
mengakui kesalahan dan keserakahannya. Sayangnya, ia tidak mempergunakan
kesempatan itu dengan bijaksana, bahkan berani untuk kembali berbohong. Saat
itulah, Gehazi dihukum dengan penyakit kusta yang diderita Naaman sebelumnya.
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa sesungguhnya Allah tidak menyukai
bibir yang berbohong, tetapi sekaligus maha pengampun. Ia selalu memberi
kesempatan agar kita mengakui kesalahan dan bertobat. Tetapi bila kita
melewatkan kesempatan ini dengan berusaha melindungi kebohongan, maka kita
akan menderita dengan cara yang terlihat maupun yang tidak terlihat oleh orang
lain. Sebagai contoh: Bila kita merasa bersalah, maka perasaan itu akan
Kristen Sejati 3
mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Kita sulit untuk berkonsentrasi, merasa
tertekan dan sedih, bahkan penuh ketakutan karena kebohongan yang selalu
berada dalam pikiran kita. Kita akan kembali berbohong untuk menutupi
kebohongan yang pertama yang mungkin telah menyakiti seseorang.)

Mengapa Allah tidak menyukai kebohongan tetapi bersukacita dengan


kebenaran?
(Marilah kita bertanya kepada diri sendiri, mengapa orang harus berbohong?
Banyak alasan seseorang harus berbohong, tetapi hal itu pulalah yang membuat
Allah tidak menyukai kebohongan. Kebohongan berarti kita lebih percaya kepada
pandangan dan kemampuan sendiri daripada dengan kuasa dan janji Allah yang
maha kuasa, yang seolah-olah tidak lebih hebat daripada pertimbangan kita. Sikap
seperti inilah yang membuat kita serupa dengan iblis yang adalah bapa dari segala
kebohongan.
Karena Allah tidak menyukai kebohongan, maka ingatlah bahwa dalam
situasi yang sulit sekalipun, hendaknya kita bersikap dengan penuh kejujuran dan
bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Sikap seperti inilah yang membuat Allah
bersukacita.)

Mengulang
1. Berapa kali Gehazi berbohong dan kepada siapakah?
(Gehazi berbohong sebanyak dua kali; pertama kali kepada Naaman dan
yang kedua kali kepada Elisa.)

2. Mengapa Gehazi berbohong saat pertama kalinya?


(Karena Gehazi menginginkan pemberian Naaman yang ditolak oleh
tuannya, Elisa.)

3. Mengapa Gehazi berbohong untuk kedua kalinya?


(Karena untuk menutupi keserakahannya, termasuk segala perbuatan
salah yang Gehazi telah lakukan secara sembunyi-sembunyi.)

4. Bagaimana Allah menghukum kejahatan Gehazi?


(Penyakit kusta yang Naaman derita sebelumnya ditimpakan kepada
Gehazi dan keturunannya dan iapun kehilangan posisinya sebagai
hamba Elisa.)

5. Mengapa Allah tidak menyukai kebohongan?


(Karena ada berbagai macam alasan, yaitu: Berbohong berarti kita
bersikap lebih percaya diri kepada sendiri daripada kepada Allah,
ataupun sama sekali kita tidak merasa takut akan hadirat-Nya.)

4 Kristen Sejati
Aktivitas 1
Aku Ingin Bersikap Jujur

Bahan:
Buku Aktivitas Murid; bacalah kalimat yang belum lengkap berikut ini. Lalu,
selesaikan dengan kata-katamu sendiri dengan sejujur-jujurnya.

Aku sungguh ingin jujur tetapi kadang begitu sulit karena…

Ketika berbohong, aku merasakan…

Ketika mengetahui bahwa seseorang telah berbohong kepadaku, aku merasa…

Ketika berbohong, aku mengetahui bila hal itu akan membuat Allah…

Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi jujur karena…

Bila berbohong, aku mengetahui bahwa Allah menginginkanku untuk…

Bila berbohong, aku mengetahui bahwa Allah akan…

Sekarang, pilihlah 3 ayat Alkitab dari kitab Amsal berikut. Kemudian, tuliskan apa
yang kamu pelajari dari ayat tersebut.

Ams. 12:13 Ams. 12:19 Ams. 12:22


Ams. 19:5 Ams. 21:6 Ams. 24:28

Aktivitas 2
S.O.S. – Lepaskan Aku Dari Kekacauan Ini!

Tujuan:
Membantu murid-murid mengenali proses pemikiran yang dapat membawa mereka
menuju kebenaran dan bukannya kebohongan.

Bahan:
Buku Aktivitas Murid

Petunjuk:
Bagilah murid-murid menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok akan bekerja
menurut satu skenario. Ketika telah selesai, hendaknya setiap kelompok
melaporkan bagaimana mereka membantu seorang anak yang terdapat dalam
skenario itu untuk keluar dari suatu kekacauan. Setelah selesai memberi laporan,
biarkan kelompok lain memberikan berbagai saran dan komentar.
Setelah itu, tanyakan kepada setiap murid tentang Ayat Hafalan pada
minggu ini bersama-sama. Akhirilah dengan doa.

Kristen Sejati 5
Skenario 1
Stephanie belum kerjakan PR untuk kedua kalinya! Kemarin malam, Stephanie
beritahukan ibunya, ibu Chang, bahwa ia telah kerjakan PR itu karena ingin tonton
program televisi lebih banyak. Hari ini, di sekolah, sang guru tanyakan kepada
Stephanie tentang PR itu. Stephanie menjadi panik...

Skenario 2
Shu Fang dengan tidak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan ibunya
hingga lantaipun menjadi basah! Tidak ada seorangpun yang menyaksikannya
kejadian itu, hanya adiknya, Hua Jeng, yang berada di rumah saat itu...

Skenario 3
Sebelum pergi ke sekolah, Gustavo ambil $ 6.00 dari tabungannya untuk makan
siang setelah ibunya, ibu Martinez, berkata hanya boleh ambil $ 3.00. Saat makan
malam, ibu Martinez beritahukan pak Martinez bahwa tabungan itu telah berkurang
$ 12.00 dan ia tidak tahu ke mana uang itu. Ibu Martinez bertanya kepada Gustavo,
apakah ia melihat uang itu...

Stephanie, Shu Fang, dan Gustavo berada dalam kesulitan dan mereka tidak tahu
apa yang harus diperbuat. Mereka sungguh ketakutan! Hal pertama yang dapat
mereka pikirkan adalah berbohong sehingga dapat menutupi apa yang sebenarnya
telah terjadi. Tolong bantulah mereka!

1. Beritahukan mereka akibat dari berbohong dan berilah motivasi agar dapat
mengatakan semuanya dengan jujur.
2. Bantulah mereka untuk berdoa kepada Allah sehingga mempunyai keberanian
untuk mengerjakan apa yang benar.
3. Apakah yang dapat mereka katakan atau kerjakan untuk mengatasi situasi
seperti ini dengan cara yang jujur?

6 Kristen Sejati
Tujuh Puluh Kali Tujuh 2
Kitab Bacaan:
Mat. 18:21-35

Inti Pelajaran:
Hendaknya ampuni
kesalahan orang lain seperti
Bapa di surga telah ampuni
segala dosa kita.

Tujuan Pelajaran:
Mengerti yang dimaksud dengan
"mengampuni tujuh puluh kali tujuh"
dan berusaha ampuni orang lain,
terutama saudara-saudari
dalam keluarga Allah.

Ayat Hafalan:
“Tetapi hendaklah kamu ramah
seorang terhadap yang lain,
penuh kasih mesra dan
saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus
telah mengampuni kamu.” Latar Belakang
(Ef. 4:32) Alkitab
Sepuluh Ribu Talenta
Satu talenta adalah sejumlah uang yang didapati oleh seorang yang bekerja
15 tahun lamanya. Sepuluh ribu talenta adalah jumlah hutang yang dihapuskan oleh
sang tuan terhadap hambanya yang pertama.

Seratus Dinar
Satu dinar adalah sejumlah uang yang didapati oleh seorang yang bekerja
satu hari lamanya. Seratus dinar adalah jumlah hutang dari hamba yang kedua
terhadap hamba yang pertama.

Hutang
Hutang tidak selalu berarti dalam bentuk materi. Sebagai contoh, karena
orangtua telah memelihara kita sejak bayi yang belum dapat berbuat apa-apa,
sesungguhnya kita berhutang budi kepada mereka. Adalah kewajiban bagi kita
menghormati dan menaati mereka. Saat dewasa, kita pun seharusnya mengasihi
dan memelihara orangtua saat mereka menjadi tua dan mulai tidak berdaya.
Sesungguhnya, inilah hutang terbesar selama kita hidup di dunia ini. Sekalipun
demikian, hutang tersebut tidaklah begitu besar bila dibandingkan dengan hutang
kita kepada Allah.
Kristen Sejati 7
Selain menyediakan orangtua, melahirkan kita, dan memberikan semua
hasil alam untuk kita nikmati, Allah pun telah membuat sesuatu yang terpenting bagi
kita, di mana tidak seorangpun dapat mengerjakannya. Sebelum kita semuanya
ada, Allah telah terlebih dahulu datang ke dunia ini dalam rupa manusia dan mati
disalib demi menebus segala dosa kita. Mengapa Allah melakukan semuanya ini?
Alkitab mengatakan bahwa upah dari dosa adalah maut. (Rm. 6:23) Maksud
perkataan ini adalah karena segala dosa yang diperbuat selama hidup, maka hanya
kematianlah yang menjadi pengharapan manusia di saat akhir kehidupan ini. Tetapi,
Allah adalah kasih. Justru karena kasih-Nya itu, terbukalah suatu jalan yang
memimpin manusia menuju hidup kekal bersama-Nya di surga! Inilah anugerah
Allah yang diberikan kepada manusia karena kasih-Nya.
Kita, yang telah menerima baptisan air, yang dibasuh oleh darah Yesus, telah
menerima anugerah kasih ini. Kita telah diberi petunjuk menuju jalan keselamatan
dan tangan Allah yang penuh kuasa selalu menuntun kita untuk beroleh keberanian
dan kekuatan. Kita menjadi tidak takut menghadapi kematian, bahkan bersukacita
karena tempat yang telah dijanjikan-Nya untuk kehidupan selanjutnya.
Dalam perjalanan menuju ke surga, kita dapat saja berbuat kesalahan dan
dosa. Sekalipun demikian, Allah tetap akan mengampuni, menguduskan, dan
membantu kita untuk lebih baik, bila kita mau mengakui segala dosa dan mohon
pengampunan-Nya. (1 Yoh. 1:9) Dengan cara ini, kita dapat melanjutkan perjalanan
menuju keselamatan.
Kita selamanya berhutang kepada Allah, yang telah mengasihi dan
berkorban demi kita yang sungguh tidak layak di hadapan-Nya. Ia selalu
mengampuni segala dosa kita ketika penuh kesungguhan memohon kepada-Nya.
Kita tidak berbuat apapun untuk mendapatkan kasih-Nya, dan tidak ada apapun
yang dapat kita perbuat untuk membayar kembali apa yang Ia telah lakukan bagi
kita.

Mengenai Murid Anda


Murid-murid yang berusia 10 - 11 tahun umumnya mulai merasakan
perubahan sifat dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Patutlah disyukuri,
sesungguhnya mereka masih dapat diajak bekerja sama sekalipun pada usia
seperti itu. Pada umumnya mereka masih dapat dengan mudah memaafkan dan
melupakan. Berhati-hatilah terhadap murid yang keras kepala, mereka akan
memerlukan waktu yang lebih lama untuk berdamai dengan yang lainnya, sehingga
membutuhkan perhatian yang lebih untuk menyatakan pengampunan.
Bantulah murid-murid untuk menyatakan pengampunan dengan
menunjukkan berbagai manfaat yang dapat mereka rasakan. Buatlah suatu daftar
positif dan negatif dari tindakan pengampunan, sehingga murid-murid dapat melihat
dengan jelas manfaat yang dirasakan. Buatlah suatu kelompok, berilah penilaian
terhadap hal positif maupun hal negatif untuk mendapati akibat yang lebih buruk,
dan putuskan apakah segera mengampuni seseorang atau tetap dalam amarah.
Ajarilah murid-murid untuk berpikir tentang Yesus, ketika mereka merasa sulit untuk
mema'afkan seseorang. Mintalah mereka untuk berpikir seperti Yesus, ketika Ia
mengampuni segala dosa kita, sehingga mereka pun tidak mempunyai alasan untuk
tidak mema'afkan orang lain.

8 Kristen Sejati
Pemanasan
“Tujuh Puluh Kali Tujuh"

Bahan:
Kertas
Pensil

Petunjuk:
Beritahukan kepada murid-murid untuk mengeluarkan selembar kertas dan
sebuah pensil. (Anda boleh turut serta dengan mereka dalam bagian ini.) Mintalah
murid-murid untuk menuliskan sebanyaknya hal jahat maupun hal baik yang telah
mereka lakukan pada tahun yang lalu, sebelum Anda mengatakan: “Waktu telah
habis!” Beritahukan mereka untuk menyimpan kertas-kertas tersebut.
Mintalah murid-murid untuk mengerjakannya begitu Anda mengatakan:
“Mulai!” Dan setelah 3 menit, mintalah mereka untuk “Berhenti! Tidak ada seorang
muridpun yang boleh memegang pensil!” Mintalah setiap murid untuk melaporkan
berapa banyak hal yang dapat mereka catat. Tanyakan kepada murid-murid yang
mempunyai waktu yang lebih banyak, apakah mereka dapat membuat daftar yang
lebih panjang? (Dengan penuh semangat, mungkin mereka akan berteriak, ”Ya!”)
Mintalah murid-murid untuk mengangkat tangan: Berapa banyak hal yang
terdapat pada daftar itu yang membuat orang lain menjadi tersinggung? Apakah hal
itu pula yang melukai perasaan orang lain?
Sekarang, mintalah mereka untuk melihat daftar tersebut sekali lagi.
Beritahukan mereka untuk mengalikan dengan angka 90 (sesuai dengan usia yang
mungkin mereka inginkan). Mintalah mereka untuk mengumumkan hasilnya.
(Hasilnya pasti akan memberikan nilai yang besar.)
Beritahukan murid-murid bahwa dalam 1 Yoh. 1:9 dikatakan bila kita
mengaku dosa, Allah adalah setia dan akan mengampuni segala dosa kita serta
menyucikan kita dari segala kejahatan. Maksud perkataan ini adalah sejak sekarang
hingga usia lanjut, bila mereka memohon pengampunan Allah, maka Ia akan
mengampuni mereka sebanyak itu pula! (Dan kemungkinan dapat lebih, karena
mereka akan berbuat kesalahan yang sama lebih dari sekali!)
Beritahukan murid-murid bahwa pada pelajaran hari ini adalah mereka akan
mempelajari bagaimana pengampunan yang Allah berikan kepada mereka, juga
selayaknya mereka berikan kepada yang lainnya.

Kristen Sejati 9
Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Pertanyaan Petrus (Mat. 18:21)
2. Jawaban Yesus (Mat. 18:22-35) - pemberi hutang yang tidak mau mengampuni

Ingatkan hal berikut:


a. Kita berhutang lebih banyak kepada Bapa di surga daripada siapapun yang
berhutang kepada kita di dunia ini.
b. Allah menginginkan agar kita mempunyai kesabaran dan pengampunan
kepada sesama, terutama terhadap saudara-saudari dalam keluarga Allah
sama seperti halnya Ia telah lakukan bagi kita.
c. Kita tidak akan mempunyai harapan untuk diampuni, kecuali bila
mengampuni lainnya dengan penuh ketulusan dari dalam hati.

Pertanyaan Diskusi
Ketika Yesus mengatakan bahwa kita hendaknya mengampuni tujuh puluh
kali tujuh, apakah Ia mengartikannya secara sungguh-sungguh?
(Yesus bukan memaknai perkataan-Nya dengan angka yang sesungguhnya, tetapi
untuk memberikan ilustrasi bagaimana seharusnya kita mengampuni sesama
secara menyeluruh, inilah yang Allah perkenan dan Iapun akan mengampuni kita.
Bapa kita di surga bukan saja mema'afkan kita tetapi juga tidak menyimpan
catatan dosa kita. (Mzm. 130:3-4) Bila Allah menyimpan catatan dosa yang kita
pernah perbuat terhadap-Nya, maka siapakah yang tahan berdiri dengan cukup
keyakinan dan harapan dapat mengikuti langkah-Nya? Sebaliknya, bila kita
bertobat dan mohon pengampunan-Nya, maka Allah akan mengampuni segala
dosa kita. Inilah kesempatan yang Allah berikan agar kita selalu berbuat baik dan
lebih baik, dan bukan mengingat kesalahan pribadi pada masa lalu yang dapat
menghalangi kita untuk melangkah maju.)

Bagaimana kita dapat mema'afkan kesalahan orang lain dengan mudah?


Kadang untuk melakukan hal itu terasa begitu sulit, sehingga seperti sesuatu
yang mustahil!
(Itu benar; kadang ada saatnya ketika harus mema'afkan yang lainnya akan terasa
begitu mustahil untuk dikerjakan, karena perasaan marah ataupun sedih telah
memenuhi hati kita. Kita akan merasa bahwa mereka tidak layak untuk dima'afkan
atau mungkin mereka dapat melakukan hal yang sama terhadap kita di lain
kesempatan!
Ingatlah, bagaimanapun mustahilnya menurut manusia adalah hal yang
mungkin bagi Allah! Kita dapat mohon pertolongan Allah untuk membantu
melakukan apa yang benar dan yang baik sesuai dengan kehendak-Nya. Ia akan
memampukan kita mema'afkan orang lain, sekaligus melupakan hal yang pernah
mereka lakukan terhadap kita! (Bukankah hal itu luar biasa?) Bila kita renungkan,
ternyata cukup banyak hal yang Allah telah lakukan bagi kita, dan cukup sering pula
kita berbuat kesalahan serta mohon pengampunan-Nya. Semuanya ini akan
membantu kita untuk memaafkan orang lain pula.)

10 Kristen Sejati
Apakah yang terjadi bila aku tidak mau mema'afkan orang lain?
(Hal terpenting, bila kita tidak mau mema'afkan orang lain, maka Allah pun tidak
akan mengampuni kita. (Mat. 18:35) Bila kita tidak mau mema'afkan mereka,
sesungguhnya kita sedang melukai diri sendiri. Kita selalu teringat akan apa yang
orang lain telah lakukan kepada kita dan hal itu membuat hati makin terasa marah
ataupun sedih. Dengan memelihara kemarahan ataupun dendam kepada
seseorang, sesungguhnya tidak akan pernah mengubah sikap atau sifat orang itu.
Dan bukankah hanya membuat kita tidak bahagia.)

Mengapa Allah menginginkan kita untuk mema'afkan saudara-saudari dalam


keluarga Allah?
(Karena kita adalah satu keluarga dalam Kristus. Setiap saudara-saudari dalam
suatu gereja telah dibasuh dan dibeli oleh darah Kristus melalui baptisan air. Jadi,
mereka begitu berharga di hadapan-Nya.
Ketika berada di dunia, kita hendaknya menjaga dan membantu saudara-
saudari dalam Kristus dengan kasih yang dinyatakan oleh-Nya secara pribadi
sampai pada akhirnya. Dalam 2 Kor. 2:7-8 memberitahukan bahwa setelah
saudara-saudari dalam Kristus bertobat dan tidak melakukan hal yang salah, maka
hendaknya kita mema'afkan dan menghibur mereka. Dengan cara inilah, mereka
akan menjadi lebih baik dan tidak berkecil hati atau sedih.)

Mengulang
1. Ketika Petrus bertanya kepada Yesus, berapa kalikah ia harus mema'afkan
saudaranya bila bersalah terhadap dirinya?
(Tujuh puluh kali tujuh kali.)

2. Bagaimana Yesus menggambarkan jawaban-Nya itu? (b)


a. Yesus menggambarkan dengan sebuah tongkat di tanah.
b. Yesus memberikan perumpamaan.
c. Yesus memberikan kesaksian.

3. Berapa banyakkah hutang yang dimiliki oleh sang hamba kepada


tuannya itu?
(Hamba itu berhutang kepada tuannya sebanyak 10.000 talenta.)

4. Apakah yang sang tuan lakukan ketika hamba ini memohon kesabaran
kepadanya?
(Sang tuan merasa kasihan terhadapnya, lalu segera menghapus semua
hutang hambanya, dan membiarkannya pergi.)

5. Berapa besarkah hutang yang dipunyai teman hamba ini terhadap dirinya?
(Teman hamba ini berhutang kepada dirinya sebesar 100 dinar saja.)

6. Apakah yang hamba pertama lakukan terhadap temannya yang belum dapat
membayar hutangnya itu?
(Sang hamba tidak mau mema'afkan temannya, bahkan mengirimnya ke
penjara.)

Kristen Sejati 11
7. Apakah yang sang tuan lakukan ketika mengetahui tentang perilaku hambanya
yang tidak mau mema'afkan sesamanya sama sekali?
(Sang tuan menyuruh hambanya untuk membalikkan badan dan
mencambuknya sampai ia dapat melunasi semua hutangnya yang
sejumlah 10.000 talenta itu.)

8. Pengampunan macam apakah yang Yesus inginkan untuk kita lakukan


terhadap sesama?
(Pengampunan yang pernah Allah berikan kepada kita, yaitu mengampuni
segala dosa kita dan melupakannya.)

Aplikasi Kehidupan
Beban Stephanie
“Berhenti mengikuti aku, Courtney! Kamu selalu menghalangiku! Pergilah
bermain sendiri ke sana! Jangan ganggu aku lagi!” kata Stephanie dengan marah
kepada adiknya hingga terdorong semua barangnya ke kursi lainnya pada meja
makan itu. Courtneypun tampak seperti mau menangis.
“Ma'afkan aku, Stephanie. Aku akan bersikap baik, “ janji Courtney.
“Pergilah sana, Courtney. Apakah kamu tidak dapat melihat aku sedang
sibuk?” tanya Stephanie dengan penuh kekesalan. Sesungguhnya, Stephanie
harus menyelesaikan buku laporan sekolahnya, tetapi tidak dapat mengerjakannya
dengan baik. Ia merasa frustrasi karena laporan itu begitu sukar dan banyak hal
yang harus dilakukannya. Di samping laporan tertulis, Stephanie harus membuat
sebuah poster mengenai buku laporannya dan memberikan presentasi di hadapan
teman-temannya. Stephanie berharap bahwa ia dapat mengerjakan tugas
sekolahnya itu jauh hari sebelumnya. Nyatanya, ia hanya mempunyai waktu satu
minggu untuk menyelesaikannya. Courtney bukan membuat masalah menjadi lebih
mudah dengan selalu mengikutinya, bahkan ia bermain dengan karton manilanya.
Courtney tidak ingin pergi karena merasa suka bersama dengan Stephanie.
Stephanie pintar dalam menggambar dan Courtney senang melihatnya. Courtney
tidak bermaksud membuat Stephanie menjadi sedih, hanya ia ingin melihat kertas
dengan keragaman warna yang dipakai oleh Stephanie. Courtney tetap ingin
bersama Stephanie hingga ia duduk menyerupai patung. Stephanie menengok dan
Courtney tetap berada di sana. "Grrrr, aku harus mengabaikannya," kata Stephanie
dalam hatinya.
Courtney duduk diam selama mungkin. Tetapi ketika Stephanie mulai
menggambar, Courtney bangun dan melihat melalui pundak kakaknya.
“Courtney! Jangan menyemburkan nafasmu ke leherku!” kata Stephanie
dengan kesal. “Kamu akan membuat gambarku menjadi kacau!” Courtneypun
bergerak sedikit ke belakang dan berdiri serta berusaha melihat apa yang
Stephanie gambar. Tiba-tiba, Courtney kehilangan keseimbangannya. Tumpuan
kakinyapun bergeser dan ia berusaha untuk mengulurkan tangannya memegang
apapun agar tidak jatuh ke belakang. Satu tangan memegang lengan baju
Stephanie, sementara tangan lainnya berusaha memegang meja, tetapi ia hanya
mendapatkan beberapa pensil warna. Terlambat sudah. Courtney jatuh ke lantai
dengan Stephanie berada di atasnya dan semua pensil warna pun turut berserakan
di lantai.

12 Kristen Sejati
“Oh!” seru Stephanie penuh amarah. Ia begitu marah sehingga mukanyapun
menjadi merah. “Courtney, kamu...! Aku telah menyuruhmu untuk pergi! Aku akan
memberitahu ibu mengenai tingkah lakumu ini! Kamu akan dihukum!” kata
Stephanie sambil bangun dari atas tubuh Courtney. Lalu, Stephanie melihat
posternya yang indah. Ia tidak dapat mempercayai dengan apa yang terjadi bahwa
posternya hampir terbelah menjadi dua! Ketika terjatuh dari bangku, ia mungkin
memegang sisi poster itu.
“Courtney!” teriak Stephanie. “Lihat, apa yang telah kauperbuat!”
Courtney menjadi takut sekali dengan kemarahan kakaknya itu. Jadi, ketika
Stephanie memarahinya, Courtneypun mulai menangis.
Ayah mereka bergegas masuk ke ruang makan. “Apa yang telah terjadi?”
tanya pak Chang kepada mereka. “Suara apa yang terjatuh dan mengapa kalian
berteriak-teriak? Mengapa Courtney menangis, Stephanie?”
Stephanie tidak dapat menahannya lagi. Ia begitu marah kepada Courtney
dan sedih melihat posternya yang indah itu telah hancur; air mata pun mengalir di
pipinya.
Pak Chang membangunkan Courtney dari lantai sambil berusaha
menghentikan tangis anaknya itu, sekaligus memeriksa apakah Courtney terluka
atau tidak. Dan bersyukurlah, ternyata Courtney tidak terluka. Kemudian, sang ayah
menyuruh Courtney untuk kembali ke kamarnya. Stephanie hanya dapat duduk di
pinggir meja dengan air matanya yang mengalir di kedua pipinya.
“Apakah yang terjadi, Stephanie,” tanya sang ayah sambil duduk di
sampingnya.
“Ayah, aku sungguh kesal karena Courtney selalu mengikutiku! Aku telah
memintanya untuk tidak mengikutiku, tetapi ia tetap melakukannya! Ia tetap
menggangguku dan membuat barang-barangku berantakan! Jangan menasihatiku
bahwa aku lebih dewasa dan harus mema'afkannya, karena aku tidak dapat
melakukannya! Dia akan tetap melakukannya lagi dan lagi! Aku benci kepadanya,
ayah! Aku benci, benci, benci kepadanya!” teriak Stephanie dengan marah sebelum
ia lari ke kamarnya dan membanting pintu kamar dengan keras.
Beberapa saat kemudian, kemarahan Stephanie mulai mereda. Ia dapat
menyatukan kembali posternya dengan perekat, tetapi ia masih marah terhadap
Courtney. Ketika tiba waktu tidur, orangtua memanggil Stephanie, Lewis dan
Courtney untuk berdoa bersama. Courtney berusaha untuk tersenyum di hadapan
Stephanie, tetapi ia tidak mau memandangnya, bahkan tidak ingin berdekatan
dengan Courtney, sehingga ia berlutut di seberang sisi ruangan. Lewis terheran-
heran dengan kelakuan aneh dari kedua adiknya hari ini. Orangtua pun
memperhatikannya dan mereka mengeluh dengan sedih.
Ketika mereka sedang berdoa, Stephanie berusaha bersikap tulus dalam
doanya, tetapi ia belum dapat melakukannya. Untuk alasan tertentu, ia merasa
bahwa Allah tidak mendengarkan doanya. Setelah doa malam itu berakhir,
Stephanie merasa begitu gelisah dalam hatinya. Mengapa Allah tidak
mendengarkan doanya?
Stephanie mempunyai perasaan gelisah berturut-turut sejak 2 hari yang lalu.
Akhirnya, ia tidak dapat menahannya lagi. Suatu malam, Stephanie berdoa seorang
diri, setelah doa malam itu berlalu. Stephanie bertanya kepada Allah, "Mengapa aku
merasa bahwa Allah tidak mendengarkan segala doanya? Mengapa Engkau tidak
menghiraukannya?" Stephaniepun mulai menangis karena ia mengira bahwa
Yesus tidak mengasihinya lagi.

Kristen Sejati 13
Tiba-tiba, suatu pemikiran melintas dalam benak Stephanie. Ia dapat
mendengar suaranya berkata, "Jangan menasihatiku bahwa aku lebih dewasa dan
harus mema'afkannya, karena aku tidak dapat melakukannya!" Stephanie
mendengarkan perkataannya itu berulang kali di benaknya. Kemudian, ia teringat
dengan perumpamaan yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya tentang
pengampunan. Ia teringat bahwa Yesus telah mengatakan bahwa mereka tidak
akan menerima pengampunan dari Allah, kecuali bila mereka saling mema'afkan
dengan hati yang tulus.
"Tuhan Yesus, apakah karena hal ini aku selalu merasa gelisah seperti ini?"
tanya Stephanie. Sesungguhnya, Stephanie mengetahui jawabannya bahwa ia
harus mema'afkan Courtney, tetapi ia merasa dirinya tidak sanggup untuk
melakukannya karena benar-benar sedang marah terhadap adiknya. Hal ini makin
membuat Stephanie menangis dengan keras, karena ia mengetahui bila dirinya
tidak mau mema'afkan Courtney dengan tulus hati, maka Yesus pun tidak akan
mengampuni kesalahannya ataupun mendengarkan doanya. Bantulah aku, ya
Tuhan Yesus! Stephanie menangis dalam hatinya. Berilah kesanggupan kepadaku
untuk dapat mema'afkan Courtney karena aku tidak dapat melakukannya seorang
diri!
Dengan ajaib, tiba-tiba Stephanie merasakan adanya kedamaian dalam
hatinya. Ia tidak marah lagi terhadap Courtney. Sebaliknya, ia merasa begitu
mengasihi adik kecilnya itu. Sekalipun masih teringat akan apa yang Courtney
lakukan, tetapi perasaan marah itu telah tidak ada dalam hatinya! Air matanya
berupa menjadi tangisan bahagia. Tuhan Yesus telah memberi kesanggupan
kepada Stephanie untuk memaafkan adiknya! Stephaniepun memuji kebesaran
Tuhan Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.
Ketika selesai berdoa, Stephanie begitu terkejut melihat waktu. Ternyata ia
berdoa begitu lamanya! Ia bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah membantunya
berdoa begitu lamanya.
Ketika Stephanie berbaring di atas tempat tidurnya, ia merasa tidak sabar
menanti datangnya hari esok. Ia berharap untuk segera menghampiri Courtney dan
memberi senyuman di hadapannya.

Renungkan pertanyaan berikut:


1. Mengapa Stephanie tidak rela dalam mema'afkan Courtney?

2. Apakah Allah merasa senang dengan sikap Stephanie ini? Bagaimana


Stephanie mengetahuinya?

3. Mengapa begitu penting bagi Stephanie untuk mema'afkan Courtney?

4. Apakah yang Stephanie perbuat ketika menyadari bahwa ia belum dapat


mema'afkan adiknya itu?

5. Bila Stephanie menolak untuk mema'afkan Courtney, apakah Anda mengira


bahwa Yesus akan mendengarkan doa Stephanie dan membantunya?

6. Bila kemarahan Stephanie terhadap Courtney dibiarkan, apakah hal ini dapat
mempengaruhi kehidupan keluarga tersebut?

14 Kristen Sejati
Aktivitas 1
Mengasihi Itu Mema'afkan

Kristen Sejati 15
Aktivitas 2
“Marah Atau Mengampuni - Itulah Permasalahannya!"

Tujuan:
Mengenali akibat dari pembalasan dan pengampunan.

Bahan:
Kartu Indeks

Petunjuk:
Bagikan 2 kartu indeks ke setiap murid. Beritahukan mereka untuk
memberikan nomor 1 dan nomor 2 pada kartu itu, dan tuliskan pula 2 hal yang
diperbuat oleh seseorang yang membuat mereka benar-benar marah atau sedih.
Setelah selesai dengan kartu indeks itu, kumpulkan kartu 1 dan kartu 2
dalam 2 tumpukan yang berbeda dan kocoklah kartu itu. Mintalah murid-murid untuk
duduk membentuk lingkaran dan taruhlah 2 tumpukan kartu itu di tengah-tengah
mereka. (Anda dapat menghabiskan tumpukan yang satu, lalu tumpukan lainnya
atau selang-seling antara 2 tumpukan kartu itu.)

Tumpukan # 1:
Dengan duduk melingkar, setiap murid harus mengambil satu kartu dari
tumpukan ini dan membacakan situasinya dengan keras. Tugas dari pembaca
adalah memikirkan ide-ide untuk pembalasan. Murid-murid lainnya akan
memikirkan akibat dari aksi pembalasan itu.

Tumpukan # 2:
Sekali lagi, murid-murid harus mengambil satu kartu. Kali ini, pembaca harus
memikirkan bagaimana untuk mema'afkan. Murid-murid lainnya akan memikirkan
akibat dari tindakan mema'afkan itu.

Setelah itu, tanyakan kepada murid-murid, apakah mereka pernah


mempertimbangkan terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi bila mereka
telah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Beritahukan murid-murid bahwa
mempertimbangkan sesuatu dengan matang akan membantu mereka untuk
melihat bahwa pengampunan adalah lebih baik daripada pembalasan.
Mempertimbangkan semua hal dengan seksama akan membantu murid-murid
melakukan hal yang benar dan Allah akan memberkati mereka. Akhirilah dengan
berdoa.

16 Kristen Sejati
Berkecukupan Itu
Cukup Bagiku
3
Kitab Bacaan:
Kej. 14:17-24; 2 Raj. 5:1-27;
Luk. 22:3-6

Inti Pelajaran:
Umat Allah tidak boleh
bersikap serakah.

Tujuan Pelajaran:
Merasa cukup dengan
apa yang Allah telah berikan.

Ayat Hafalan:
“Janganlah kamu menjadi
hamba uang dan
cukupkanlah dirimu dengan apa
yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman:
Aku sekali-kali tidak akan
membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan
meninggalkan engkau.” Latar Belakang
(Ibr. 13:5) Alkitab
Merasa Cukup
Merasa cukup adalah suatu perasaan terhadap apa yang kita punyai dan
semua kebutuhan yang telah terpenuhi. Dari Alkitab, kita mengetahui bahwa rasa
cukup yang sejati berasal dari Allah. Rasul Paulus mempelajari suatu rahasia untuk
merasa cukup pada setiap lingkungan dan setiap keadaan yang berbeda, yaitu
dengan bersandar dan percaya kepada Allah, maka semuanya dapat ia tanggung.
(Flp. 4:11-13) Daud menyatakan rasa cukupnya dalam Allah dengan mengatakan
bahwa kasih sayang Allah adalah lebih baik daripada hidupnya sendiri, bahwa Allah
memuaskan hidupnya dengan makanan yang terbaik. (Mzm. 63:4,6) Karena Allah
adalah pertolongannya, maka Daud mengetahui bahwa ia tidak perlu kuatir dan
akan selalu menyanyikan pujian kepada-Nya. (Mzm. 63:8)

Kristen Sejati 17
Keserakahan
Menjadi serakah adalah ketika seseorang menjadi lupa atau kurang
menghargai terhadap apa yang telah dipunyainya dan mulai menginginkan lebih
banyak dari pada apa yang diperlukannya, termasuk berhasrat untuk mempunyai
barang orang lain. Adam dan Hawa kurang menghargai terhadap segala hal yang
Allah telah sediakan bagi mereka, seperti: Rumah yang indah, makanan yang
berlimpah, binatang, dan pasangan hidup sebagai teman hidup mereka, bahkan
sempat membuat keputusan buruk ketika mereka memakan buah dari pohon
pengetahuan tentang baik dan jahat. (Kej. 2:16-18; 3:6)

Mengenai Murid Anda


Serakah adalah sifat dasar dari seorang manusia. Dari usia muda, seorang
anak telah belajar untuk meminta sari buah, biskuit, mainan, dan lain sebagainya
dalam jumlah cukup banyak hanya untuk memuaskan kekosongan jiwanya sesaat.
Ketika mulai bertambah dewasa, anak akan belajar untuk meminta sesuatu yang
lebih banyak karena ia memang menginginkan yang lebih banyak. Anak-anak telah
belajar bahwa lebih banyak adalah lebih baik; lebih berarti kebahagiaan; lebih juga
berarti bahwa orangtua lebih menyayangi mereka. Murid-murid makin dewasa
dengan mentalitas serupa yang telah diajari oleh lingkungan, kecuali bila menyadari
bahwa mereka tidak selalu mendapatkan lebih. Mereka tidak dapat merengek untuk
mendapatkan apa yang diinginkan karena orangtua telah mengatakan bahwa
mereka terlalu tua untuk merengek. Sekalipun demikian, sifat serakah masih tetap
ada. Mereka tetap menginginkan mainan, peralatan tulis, atau pakaian yang teman-
teman mereka punyai. Dan sesungguhnya, murid-murid memerlukan bantuan Anda
untuk mengatasi perasaan serakah mereka itu.
Pertama, bantulah murid-murid untuk menghadapi perasaan mereka.
Bantulah mereka memaknai perasaan serakah dalam kalimat yang nyata. Tanyakan
kepada mereka, apakah yang akan dilakukan bila berada dalam posisi Abram dan
Elisa? Ajarilah mereka untuk merasa cukup dalam Allah. Mintalah mereka untuk
merenungkan segala hal yang Allah telah sediakan bagi mereka. Mintalah murid-
murid untuk saling berbagi sehingga mereka dapat menemukan cara untuk
mengalahkan perasaan serakah itu dengan tidak membandingkan dan mempunyai
toleransi terhadap mereka yang tidak mempunyai banyak dalam hal materi. Yang
terpenting, ingatkan kecukupan yang kita miliki dalam Kristus.

18 Kristen Sejati
Pemanasan
Petunjuk:
Tuliskan sajak berikut di papan tulis sebelum kelas dimulai.

1. Serakah itu buruk, serakah itu jelek,


Dia membuatmu jahat dan membuat Allah berduka
Puaslah dengan apa yang kau punyai, karena
serakah itu buruk, serakah itu jelek.

2. Serakah membawa luka dan serakah membawa sakit


Hikmat bergoyah; iman mulai luntur
Puaslah dengan kelimpahan surgawi, karena
serakah membawa luka dan serakah membawa sakit.

3. Semua rasa terima kasih dan kepercayaan kita


kepada Allah yang membentuk kita dari debu
Dia telah memberikan harta yang tidak berkarat, karena
Dia begitu mengasihi, bijaksana, dan adil.

Dengan menunjuk pada baris yang sesuai, tanyakan kepada murid-murid (secara
retoris):
a. “Bagaimana serakah membuatmu jahat dan mendukakan Allah?”
b. “Bagaimana serakah membawa luka dan sakit?”
c. “Apakah yang dimaksud dengan 'hikmat bergoyah; iman mulai luntur' itu?”
d. “Harta apakah yang tidak dapat berkarat yang Allah berikan bagi kita?"

Beritahukan kepada murid-murid bahwa pada pelajaran hari ini, mereka


akan melihat banyak tokoh seperti Gehazi, Yudas, Abram, dan Elisa untuk
mempelajari jawaban terhadap pertanyaan di atas.

Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Contoh dari keserakahan dan hasil akhirnya
a. Gehazi (2 Raj. 5:15-27)
i. dihukum dengan penyakit kusta
ii. kehilangan jabatannya sebagai hamba Elisa
b. Yudas (Luk. 22:3-6)
i. sebagai alat bagi pekerjaan iblis
ii. diselimuti perasaan berdosa (Mat. 27:3)
iii. kematian yang tragis (Kis. 18:19)

2. Contoh dari merasa cukup dan hasil akhirnya


a. Abram (Kej. 14:17-24)
Tuhan adalah perisai dan upah besar bagi Abram (Kej. 15:1)
b. Elisa (2 Raj. 5:15-19)
i. kemuliaan kepada Allah adalah upah yang diperkenan
ii. Allah beserta dengan Elisa
iii. berlanjut sebagai alat bagi pekerjaan Allah

Kristen Sejati 19
Ingatkan hal berikut:
a. Keserakahan hanya akan membawa celaka terhadap diri sendiri dan orang lain
b. Kita tidak perlu mencari upah, karena Allah akan selalu memberi upah
sebagaimana seharusnya, bahkan di luar dugaan!
c. Kita harus merasa cukup dengan apa yang didapat, karena Allah adalah upah
kita yang terbesar!

Pertanyaan Diskusi
Apakah yang dimaksudkan dengan "Allah adalah upah kita yang terbesar"
itu? Harta apakah yang tidak dapat berkarat yang Allah berikan kepada kita?
(Biarkan murid-murid berusaha untuk memberi jawaban sendiri. Tanyakan kepada
mereka dengan cara apakah Allah memberikan upah kepada kita? Apakah
perbedaan antara upah yang berasal dari Allah dengan upah yang berasal dari
dunia ini? Apakah manfaatnya bila kita mempunyai upah yang berasal dari Allah
itu?)

Mengapa ketika kita merasa cukup dapat menyenangkan hati Allah?


(Ketika merasa cukup, kita mengenal dan menyadari bahwa betapa indahnya Allah
telah menjaga dan menyediakan dengan banyak cara bagi kita. Allah selalu
mengetahui apa yang kita perlukan dan memberikan apa yang terbaik bagi kita. Kita
hendaknya merasa cukup dan bersyukur atas segala yang Allah telah berikan dan
tidak perlu merasa kuatir tentang masa depan, karena Ia maha tahu atas segala
yang kita perlukan. Perasaan damai, percaya, menghargai, dan bersyukur akan
menyenangkan hati Allah.)

Bagaimana perasaan cukup dapat mempengaruhi yang lainnya?


(Ketika kita menyadari bahwa Allah telah sediakan apa yang diperlukan, maka kita
dapat memuji dan bersyukur kepada-Nya di hadapan orang lain. Kita dapat berbagi
dengan orang lain, ketika mereka sedang memerlukannya dan tidak perlu merasa
kuatir akan kekurangan.)

Mengapa Allah tidak menyukai keserakahan? Bagaimana keserakahan itu


dapat membuat Allah berduka dan iman kita menjadi pudar?
(Keserakahan datang dari hati yang tidak merasa cukup, yang selalu menginginkan
lebih daripada apa yang dibutuhkannya, termasuk belum merasa puas dengan hal
yang Allah telah sediakan hingga bersandar pada kemampuan sendiri untuk
mendapatkannya. Seorang yang mempunyai hati yang serakah akan lebih percaya
kepada dirinya sendiri dan hal yang bersifat materi daripada percaya kepada Allah.)

Bagaimana keserakahan dapat mencelakakan diri kita dan orang lain? Bagaimana
serakah dapat membuat kita bersikap jahat, hikmat berkurang, bahkan membawa
luka dan sakit?
(Karena keserakahan menghalangi kesadaran dan membawa kita untuk
mengerjakan hal-hal yang mementingkan diri sendiri. Hal yang dipikirkan hanyalah
apa yang kita inginkan. Kita mulai mengabaikan hal yang penting atau yang lebih
penting sekalipun. Kita hanya peduli dengan cara untuk mendapatkan hal yang kita
inginkan, sekalipun harus mengorbankan orang lain.

20 Kristen Sejati
Akibatnya, kita akan merasa bersalah karena tindakan serakah itu sendiri,
dan mengumpulkan hukuman Allah atas diri sendiri, serta akan kehilangan warisan
surgawi bila kita mau bertobat dari tindak keserakahan - 1 Kor. 6:9-11)
(1Korintus 6:10)

Mengulang
1. Gehazi menginginkan uang dan pakaian baru, dan Yudas menginginkan
uang.

2. Gehazi dihukum dengan penyakit kusta dan kehilangan pelayanannya sebagai


hamba Elisa. Yudas menjadi alat bagi pekerjaan iblis dan akhirnya mati
dengan cara yang mengerikan dan menyedihkan.

3. Karena merasa cukup dengan apa yang dipunyai, maka Abram menolak
imbalan yang raja Sodom berikan dan Elisa pun menolak pemberian Naaman.

4. Allah datang kepada Abram dalam mimpi dan meyakinkannya bahwa Ia akan
menyertai dan akan memberkati Abram. Elisa menikmati kepatuhannya
kepada Allah dan selalu menjadi seorang hamba atau nabi bagi-Nya.

5. Apakah akibat yang ditimbulkan dari sebuah tindak keserakahan? (b)


a. Serakah dapat membuat kamu menjadi jahat, egois, dan memutuskan hal
yang keliru.
b. Baik a dan c adalah benar atau lebih dari satu adalah salah.
c. Serakah dapat melukai diri sendiri maupun orang lain.

6. Apakah hukuman terakhir bagi mereka yang bertindak serakah? (a)


a. Mereka tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga.
b. Mereka dapat mempunyai apa yang diinginkan, tetapi tidak membuat
hidup ini bahagia.
c. Mereka dapat kehilangan teman dan kesehatan.

Kristen Sejati 21
Temuan Alkitab
Tujuan:
Mengetahui apa yang terjadi terhadap orang yang bertindak serakah dalam Alkitab.

Bahan:
Buku Aktivitas Murid

22 Kristen Sejati
Aktivitas 1
Bahan:
Buku Aktivitas Murid

Petunjuk:
Bacalah cerita berikut. Pilihlah salah satu cerita dan jawablah pertanyaan yang ada.

Sampai minggu lalu, hanya Aku telah tabung untuk beli Keluargaku berada di ru-
aku dan Sue yang tidak mainan kapal terbang ter- mah tante Anita dan paman
memiliki anjing peliharaan. baru. Aku melihatnya ketika Albert untuk makan malam.
Sue dan keluarga pergi beli beli cat untuk mainan kapal Aku suka ke sana karena
seekor anak anjing. Aku terbangku yang lainnya. Ku masakannya lezat! Ia tahu
selalu ingin mempunyai harus miliki! Tetapi ibuku bahwa kue coklat itu kesu-
anak anjing sejak kelas 1, katakan itu terlalu mahal kaanku dan selalu ada tiap
tetapi orangtua tak ijinkan. dan mainkan saja yang kali kami datang ke sana.
Mereka katakan: 3 ekor masih ada di rumah. Ketika Malam itu, makan malam-
ikan koki dan burung kanari pulang dari toko, aku lupa nya begitu lezat! Spaghetti
telah cukup, karena mengecatnya, dan cari cara dan baso, ayam panggang,
pelihara Anak anjing itu dapatkan cukup uang untuk roti panggang bawang putih
tanggung jawab yang beli yang baru. Aku tahu, dengan banyak mentega,
terlalu besar bagiku. Itu pak Edwards butuh bantu wortel dan brokoli rebus.
tidak adil! Usia Sue dan an di toko kelontong-nya Hmm... lezat-nya! Kumakan
aku sama! Selain itu, aku hingga setelah sekolah, ku sampai kekenyangan. Aku
lebih bertanggung jawab sapu lantai tokonya dan ia malu, hampir tidak dapat
daripada Sue, karena ia beriku $ 2. Suatu hari, pak berdiri 'tuk bantu ibu dan
selalu terlambat kerjakan Edwards harus tinggalkan tanteku bawa piring kotor
PR sekolah! Mengapa tokonya. Ia tunjukkan pada- ke dapur! Ku lihat kue cok-
orangtua tidak boleh aku ku tempat taruh uang dan lat besar akan dihidangkan
punyai anak anjing? Aku suruhku ambil $ 1 untuk sebagai makanan penutup!
selalu pikirkan hal ini dan beli es krim dan permen. Ibuku telah tahu dan kata-
selalu membuatku marah! Kuambil $ 3, tetapi aku bu- kan bersabarlah sejenak.
__________ tuh $ 7 untuk beli model Tante setuju dan ia akan
kapal itu! Aku yakin pak beriku sebagian kue 'tuk
Apakah yang Patty Edwards takkan perhati- dibawa pulang. Tetapi aku
inginkan? kan bila kuambil S 4 lagi. tidak sabar dan katakan
__________ bahwa aku masih lapar.
Mengapa ia inginkan itu? __________
Apa yang Teddy inginkan?
Bagaimana sikap Patty Apa yang Sylvia ingikan?
hingga dapat terlihat lebih Mengapa ia inginkan itu?
bertanggung jawab dan Mengapa ia inginkan itu?
layak mempunyainya? Mengapa ibunya tak
izinkan? Apa ia membutuhkannya?
Sungguhkah Patty perlukan
hal itu? Apa yang Teddy lakukan Mengapa ibu suruh Sylvia
untuk mendapatkannya? untuk bersabar sejenak?
Apakah yang terjadi pada
Patty bila selalu minta hal Apa yang terjadi bila ia Apa yang terjadi bila Sylvia
ini, dan orangtuanya tidak melakukan hal itu? mendapatkannya?
ijinkan?
Apa yang Teddy lakukan Bila kamu adalah Sylvia,
Bagaimana cara Patty untuk cegah dirinya berbuat apa caramu untuk cegah
redam keinginannya itu? sesuatu yang salah? keinginanmu itu?

Kristen Sejati 23
Aktivitas 2
Lingkaran Untuk Berbagi

Tujuan:
Memotivasi murid-murid untuk saling membagi. Harap Andapun turut berpartisipasi
dengan murid-murid.

Bahan:
Sepasang dadu
2 papan poster
Spidol

Petunjuk:
Tuliskan pertanyaan berikut pada salah satu papan poster yang disandarkan
pada kursi. Letakkan papan poster kedua di lantai dan kumpulkan semua murid di
sekelilingnya. Beritahukan murid-murid untuk menuliskan 1 - 5 macam barang yang
begitu diinginkan mereka atau mereka menginginkan orangtua membelikannya
pada papan poster yang kosong.
Setelah telah selesai, duduklah melingkar pada papan poster yang
bertuliskan “Barang yang kuinginkan”. Setiap murid akan duduk membentuk
lingkaran untuk melempar dadu pada poster itu. Angka yang muncul akan
menentukan siapa yang akan menjawab pertanyaan yang mana.

Bila jumlah dadu... Jawablah pertanyaan berikut...


#1 Bagaimana perasaanku ketika melihat bahwa orang lain
mempunyai barang itu dan aku tidak? (kamu)

#2 Inilah alasanku mengapa menginginkan barang itu karena…


(orang yang duduk di sebelah kananmu)

#3 Apakah kehidupanku akan berubah bila mendapatkan


barang itu? (kamu)

#4 Apakah kehidupanku akan berubah bila tidak mendapatkan


barang itu? (pilihlah murid perempuan)

#5 Apakah aku sungguh memerlukan barang itu? Mengapa


demikian? (pilihlah murid laki-laki)

#6 Jawablah pertanyaan # 10 dan # 11 (kamu)

#7 Bila orangtua tidak membelikanku barang itu, apakah alasan


mereka? (pilihlah murid laki-laki)

#8 Bila orangtuaku tidak membelikan barang itu, apakah yang


akan kulakukan? (orang yang duduk di sebelah kiri)

24 Kristen Sejati
#9 Apakah keinginanku untuk mempunyai barang itu
membuat hati Allah senang? (orang yang duduk di seberang
kamu)

# 10 Apakah yang dapat kupikirkan atau katakan untuk merasa


cukup dengan apa yang telah kupunyai selama ini? (kamu)

# 11 Barang apakah yang benar-benar kuperlukan dan yang telah


kupunyai? (kamu)

# 12 Hal apakah yang dapat kuperbuat untuk menunjukkan bahwa


diriku tidak termasuk orang yang serakah? (kamu)

Setelah itu, berterima kasihlah kepada murid-murid yang telah berbagi


pengalaman. Acungkan tinggi-tinggi poster “Barang yang kuinginkan” dan katakan
kepada mereka bahwa mungkin barang yang tertera di papan itu begitu penting
untuk dipunyai, tetapi ada yang lebih penting daripada semuanya itu, yaitu
mempunyai Allah dalam hidup kita. Allah lebih berharga daripada apapun yang
dapat ditemukan di dunia ini dan pengabdian-Nya, kasih-Nya, dan berkat-Nya
adalah selamanya. Akhirilah dengan berdoa.

Kristen Sejati 25
26 Kristen Sejati
Orang Yang
Kurang Beriman
4
Kitab Bacaan:
Mat. 6:30-34; 8:23-27

Inti Pelajaran:
Iman bukanlah yang dapat terlihat.
Iman tidaklah merasa kuatir akan
kehidupan sehari-hari.
Iman adalah bersandar
kepada Allah dalam segala hal.

Tujuan Pelajaran:
Memberitakan kesaksian iman.

Ayat Hafalan:
“Sebab hidup kami ini adalah
hidup karena percaya,
bukan karena melihat.” Latar Belakang
(2 Kor. 5:7)
Alkitab
Iman
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibr. 11:1) Inilah kepercayaan yang teguh
terhadap janji Allah, dan hasil tindakan yang sesuai dengan kepercayaan itu sendiri.

Allah Yang Layak Dipercaya


Alkitab telah mencatat banyak perihal Allah itu dapat dipercaya, tetapi semua
penjelasannya hanyalah bayangan dari kenyataan. Sebagai contoh, Allah
dijelaskan sebagai batu karang, benteng, pelindung. Bagaimana mungkin pikiran
manusia dapat memahami dan berkomunikasi secara efektif dan tepat perihal
kekuatan, kasih, dan hikmat dari Allah yang maha besar itu? Melalui Roh-Nya,
sesungguhnya, apa yang dituliskan dalam Alkitab telah cukup untuk menunjukkan
bahwa Allah itu dapat dipercaya, tidak berubah, dan juruselamat kita. Sekalipun
banyak cara Allah untuk membantu di luar pengertian manusia, tetapi hendaknya
kita beriman bahwa Allah dapat dipercaya dan bersandar penuh kepada-Nya.

Kristen Sejati 27
Mengenai Murid Anda
Murid-murid pada usia 10 - 11 tahun masih berada pada ambang pemikiran
abstrak. Maksudnya adalah mereka mulai berpikir dengan ide yang tidak nyata.
Tunjukkan dalam cara yang nyata kepada mereka apa yang dimaksudkan dengan
"beriman dalam menjalani hidup" dengan melakukan banyak latihan tentang
tindakan iman. Sebagai contoh, tutuplah mata murid yang satu, dan mintalah murid
lainnya untuk menuntun murid yang tertutup matanya dengan melewati berbagai
rintangan. Beberapa murid mungkin akan mengira aktivitas ini menarik, tetapi
sesungguhnya mereka akan merasa takut dan tidak berdaya dengan mata yang
tertutup. Beritahukan mereka bahwa kita menghadapi hari esok bagaikan mata
yang tertutup, dan Yesuslah yang berada di samping untuk menuntun kita.
Bagilah pengalaman murid-murid yang mempunyai iman. Suatu contoh
yang baik adalah saat memohon Roh Kudus. Ingatkan mereka bahwa memohon
Roh Kudus memerlukan iman terhadap Allah. Bila kita yakin akan menerimanya,
maka kita akan mendapatkannya.
Pemanasan
Bahan:
Potongan kain yang dapat menutupi mata murid-murid di kelas

Petunjuk:
Bantulah murid-murid ketika mereka saling menutupi mata masing-masing.
Cobalah periksa, apakah penutup mata menutupi mata murid-murid dengan baik
hingga mereka tidak dapat melihat untuk sementara waktu. Bantulah mereka yang
tertutup matanya untuk menuju ke sudut ruangan yang lain, hadapkan mereka ke
dinding, dan mintalah untuk menantikan tanda mulai dari Anda. Saat mereka
mendengar tanda mulai dari Anda, mereka akan mempunyai waktu 1 menit untuk
berjalan dari satu sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Ingatkan mereka untuk
berhati-hati.
Sebelum Anda memberikan tanda mulai, pindahkan dengan perlahan kursi-
kursi di kelas hingga menghalangi jalan mereka. Anda dapat menaruh rintangan
lainnya, seperti tas sekolah, tong sampah, atau mungkin meja. Cobalah lakukan hal
ini dengan cepat atau dengan meminta bantuan dari beberapa guru lainnya.
Kemudian, berikan tanda mulai Anda, mundurlah ke belakang, dan perhatikan
pergerakan murid-murid ke sudut ruangan lainnya.
Ketika waktu telah tiba, mintalah murid-murid untuk mengangkat penutup
mata mereka. Tanyakan kepada mereka apakah menemukan rintangan yang tidak
terduga dalam perjalanan itu. Apakah rintangan itu mengejutkan mereka atau
apakah mereka merasa bahwa tidak akan dapat menyeberang pada waktu yang
telah ditentukan? Siapakah yang mengharapkan seorang penuntun jalan yang akan
membantu mereka?
Hubungkan aktivitas ini pada pelajaran yang akan diberikan dengan
mengatakan bahwa kita menghadapi suatu hari yang baru dengan “mata yang
tertutup.” Yang berarti, tidak seorangpun di antara kita yang mengetahui apa yang
akan terjadi kepada kita atau apa yang akan kita hadapi. Sebaliknya, Tuhan Yesus
berada di samping dan menjaga kita, sehingga kita tidak dibiarkan berjalan tanpa
tujuan dan tidak berdaya. Yesus menghendaki kita untuk mengingat hal ini dan
selalu mempunyai iman kepada-Nya.

28 Kristen Sejati
Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Allah akan menyediakan keperluan kita sehari-hari (Mat. 6:30-34)
a. Tidak perlu merasa kuatir seperti halnya orang yang tidak mengenal Allah
b. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya

2. Allah akan melindungi kita saat kesusahan (Mat. 8:23-27)


a. Murid-murid menjadi takut
b. Yesus tertidur
c. “Mengapa engkau begitu takut?”
32
Ingatkan hal berikut:
a. Allah mengetahui apa yang kita inginkan.
b. Allah selalu menyediakan apa yang terbaik bagi kita.
c. Hanya mereka yang tidak mengenal Allah mempunyai alasan untuk merasa
kuatir.
d. Allah ingin kita menggunakan waktu untuk mencari-Nya, dan bukannya larut
dalam perasaan kuatir.
e. Sekalipun kita tidak dapat melihat bagaimana Allah menghampiri kita, tetapi
hendaklah percaya bahwa Ia adalah yang maha kuasa; inilah iman.

Pertanyaan Diskusi
Yesus maupun murid-murid-Nya berada dalam situasi yang berbahaya.
Mengapa reaksi mereka berbeda?
(Yesus mempunyai iman dan mengetahui bahwa tidak ada sesuatupun yang perlu
dikuatirkan atau ditakutkan. Sebaliknya, murid-murid-Nya menaruh keyakinan
kepada apa yang terlihat di hadapan mereka. Mereka terlupa bahwa Bapa yang di
surga sedang mengawasi mereka dan semua yang akan terjadi berada dalam
kendali tangan-Nya.)

Apakah rasa kuatir itu merupakan hal yang buruk? Bila bukan suatu dosa atau
apapun, mengapa begitu buruk untuk seorang Kristen merasa kuatir?
(Sebagai seorang Kristen, seharusnya tidak perlu merasa kuatir karena kita
mempunyai Allah yang mengasihi, yang berkuasa melindungi dan yang
menyediakan bagi kita. (1 Pet. 5:7) Ia hanya akan mengizinkan apa yang terbaik
terjadi bagi kita.
Kekuatiran akan mendatangkan bahaya yang dapat mengakibatkan
keraguan dalam hati kita, dan inilah hal yang buruk. Kita dapat melupakan atau tidak
percaya lagi terhadap kemampuan Allah untuk menolong kita. Keraguan
menyebabkan kita mengatasi segala hal dengan kekuatan sendiri. Dan akhirnya,
kita dapat berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan hati Allah. Menurut kamu,
bagaimana perasaan Allah ketika kita merasa kurang percaya kepada-Nya, dan
lebih percaya kepada diri sendiri?
Selain itu, kekuatiran akan menjadikan muka yang muram hingga kita
kehilangan konsentrasi atau menjadi tegang. Kita mungkin menjadi frustrasi atau
marah. Kekuatiran akan menganggu kesehatan, karena menyebabkan kita sulit
tidur pada malam hari atau membuat perut terasa sakit.)

Kristen Sejati 29
Bagaimana bila sesuatu yang menakutkan atau yang buruk terjadi hingga kita
sungguh ingin percaya dan bersandar kepada Allah, tetapi terlalu takut atau
kuatir? Apakah yang seharusnya kita lakukan?
(Bila suatu keadaan seperti di atas terjadi, maka kamu hendaklah berjaga-jaga
terhadap pengujian imanmu ini; janganlah kesempatan ini membuat kamu
meragukan kasih maupun kuasa Allah terhadap dirimu. Dalam 1 Kor. 10:13-14
dikatakan bahwa Allah tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan.
Pada saat kita dicobai, Ia akan memberikan kepada kita jalan keluar, sehingga kita
dapat menanggungnya. Jangan biarkan apapun yang terjadi menggoyangkan iman
kita kepada Allah, seperti halnya yang terjadi dengan murid-murid ketika mereka
merasa dan melihat ombak dan angin badai di tengah lautan. Bahkan bila kamu
terlalu takut atau kuatir untuk percaya kepada-Nya, ingatlah perkataan Yesus,
“Mengapa kamu begitu takut?” dan dengarkan suara-Nya yang menyakinkan,
“Jangan takut, percaya saja!” (Mrk. 5:36)

Mengulang
1. Yesus tidak ingin kita merasa kuatir seperti siapa?
(Orang yang tidak mengenal-Nya.)

2. Apakah yang menyebabkan kita menjadi tidak merasa kuatir?


(Kita tidak perlu merasa kuatir, karena Allah mengetahui apa yang
diperlukan dan akan menyediakannya bagi kita.)

3. Bagaimana cara mengetahui seseorang dapat bersandar kepada Allah untuk


menyediakan dan melindunginya?
(Kita dapat mengetahuinya dari apa yang Allah tuliskan dalam Alkitab, dari
pengalaman orang lain, atau dari pengalaman pribadi.)

4. Yesus mengatakan bahwa ada dua hal yang lebih penting dari makanan,
minuman, dan pakaian yang harus kita cari terlebih dahulu. Apakah dua hal itu?
(Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.)

5. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya berada di tengah lautan, apakah yang


membuat murid-murid-Nya begitu takut?
(Angin ribut dan ombak yang dahsyat menerpa perahu mereka.)

6. Apakah yang Yesus perbuat saat badai itu mengancam perahu mereka?
(Yesus sedang tertidur.)

7. Yesus maupun murid-murid-Nya berada dalam situasi yang berbahaya.


Mengapa reaksi mereka dapat berbeda?
(Yesus mempunyai iman dan mengetahui bahwa tidak ada sesuatupun
yang perlu dikuatirkan atau ditakutkan. Sebaliknya, murid-murid-Nya
menaruh keyakinan kepada apa yang terlihat di hadapan mereka. Mereka
terlupa bahwa Bapa yang di surga sedang mengawasi mereka dan semua
yang akan terjadi berada dalam kendali tangan-Nya.)

30 Kristen Sejati
Temuan Alkitab
Misi Yang Tidak Mungkin!
Beberapa peristiwa yang indah dan yang tidak mungkin telah terjadi
terhadap umat Allah! Pilihlah 4 peristiwa. Lihatlah pada paragraf berikut untuk
mengetahui apa yang akan terjadi. Lalu, isilah pada tempat yang kosong cara Allah
menyelamatkan umat-Nya!
_________________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

Kristen Sejati 31
Aktivitas 1
Kesaksian Iman Pribadi

“Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan


Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
(Ibr. 13:5)

Apa arti kalimat tersebut di atas buatmu?


Dengan kata-katamu sendiri, jelaskan apa yang
Allah katakan kepadamu dalam ayat tersebut.

__________________________________________

__________________________________________

__________________________________________

__________________________________________

Sekarang, renungkan tentang hal yang Allah


telah lakukan terhadapmu dan
tentang kejadian di mana Ia telah membantumu.
Pilihlah salah satu peristiwa dan
tuliskan kesaksian pribadi tentang kejadian tersebut.

__________________________________________

__________________________________________

__________________________________________

__________________________________________

32 Kristen Sejati
Aktivitas 2
Cerita Alkitab Tentang Iman

Tujuan:
Memotivasi murid-murid agar mempunyai iman kepada Allah.

Bahan:
Kartu indeks

Petunjuk:
Tuliskan 5 ayat Alkitab berikut pada 5 kartu indeks. Lalu, bagilah murid-murid
ke dalam 5 kelompok. Berikan setiap kelompok satu kartu indeks dan beritahukan
mereka untuk melihat ayat Alkitab yang dimaksud. Setiap kelompok akan membaca
dan mempelajari ayat Alkitab yang diberikan dan kemudian melaporkan kesaksian
iman tersebut di hadapan kelompok lainnya tanpa melihat pada Alkitab. Berikan
waktu beberapa menit lamanya bagi setiap kelompok untuk menyiapkan
pengalaman mereka.
Ketika waktu telah berakhir, setiap kelompok akan bergiliran untuk datang ke
depan kelas dan menceritakan kesaksian iman yang tertera dalam Alkitab. Mereka
pun hendaknya menceritakan bagaimana tokoh Alkitab tersebut menunjukkan atau
tidak menunjukkan iman mereka.

Mat. 14:22-23 (Petrus berjalan di atas air)


Mat. 15:21-28 (Kepercayaan perempuan Kanaan)
2 Raj. 4:1-7 (Kepercayaan seorang janda dan anaknya)
Luk. 7:2-10 (Kepercayaan besar dari seorang Kapernaum)
Mrk. 4:35-41 (Yesus meredakan badai)

Kristen Sejati 33
34 Kristen Sejati
Kudus, Kudus, Kudus! 5
Kitab Bacaan:
Yes. 6:3; 2 Kor. 6:17-7:1;
1 Pet. 1:15-16; 2:9;
1 Kor. 3:16-17; 6:19-20

Inti Pelajaran:
Allah itu kudus dan umat pilihan-
Nya pun akan menjadi kudus.

Tujuan Pelajaran:
Mengejar kemurnian dan
kekudusan.

Ayat Hafalan:
“Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih,
imamat yang rajani,
bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri...” Latar Belakang
(1 Pet. 2:9a) Alkitab
Apakah Yang Dimaksud Dengan "Kudus" Itu?
Kata “kudus” berasal dari bahasa Yunani “hagios”. Bila digunakan untuk
menjelaskan Allah, kata ini menunjukkan kemurnian, kebesaran, dan kemegahan-
Nya yang mutlak. Bila digunakan untuk menjelaskan manusia, kata ini berarti
dipisahkan dari dosa dan dikuduskan bagi Allah.
Pada Perjanjian Lama, Allah menyuruh umat pilihan-Nya untuk menjalani
hidup yang kudus, sama seperti Dia adalah kudus. (Im. 11:44-45; 19:1; 20:7) Mereka
memisahkan diri dari semua bangsa lain, termasuk segala perbuatan dosa mereka.
Allah menginginkan umat pilihan-Nya menguduskan (menjadi sempurna dan
mengabdikan) diri kepada Allah. Perintah yang Allah berikan kepada umat-Nya
adalah cara Allah agar hidup mereka tetap kudus. Kekudusan akan menyatakan
mereka sebagai umat pilihan Allah.
Allah menuntut hal yang sama dari umat pilihan-Nya pada hari ini. Ia
menginginkan agar semua yang telah dibaptis dalam nama-Nya (Yesus), kiranya
dapat memisahkan diri dari kehidupan dosa dan mengejar kekudusan dengan cara
berdoa dalam roh dan mematuhi perintah dan pengajaran-Nya yang terdapat dalam
Alkitab.

Kristen Sejati 35
Bagaimana Kudusnya Allah Itu?
Allah itu kudus, sempurna dan maha segalanya. Oleh karena hal inilah, tidak
ada seorang manusiapun yang dapat melihat wajah Allah dan tetap hidup. (Kel.
33:20) Bila kemuliaan dan kebesaran dari kekudusan Allah meliputi kita, maka kita
akan mati! (Ingatlah bagaimana reaksi Yesaya ketika dalam sebuah penglihatan,
benarkah ia melihat Allah? - Yes. 6:5).
Sekalipun demikian, Allah begitu mengasihi umat-Nya, karena kita adalah
milik-Nya yang telah dibeli dengan darah-Nya yang kudus. Ia menginginkan kita
menjadi serupa dengan diri-Nya, sekaligus selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Tentu hal ini tidak mungkin dapat kita lakukan bila mengandalkan cara dan
kemampuan manusia, tetapi bila kita bersikap rendah hati dan sudi, maka Allah akan
menganugerahkan kekudusan-Nya kepada kita. Itulah sebabnya, Allah dengan
murah hati memberikan firman dan Roh Kudus-Nya yang begitu berharga kepada
kita. (Yoh. 17:17; Gal. 5:17; 2 Tes. 2:13) Firman Allah dan Roh Kudus akan
mengajarkan, membimbing, dan membantu kita untuk menjadi kudus.
Mengenai Murid Anda
Murid-murid setiap hari menghadapi situasi, ide, dan gambar yang tidak
kudus melalui pengalaman mereka dari sekolah, teman, telepon, buku, musik, dan
lain sebagainya. Ya, bahkan pada usia semuda ini!
Untuk membantu murid-murid menghadapi semua tantangan ini dan
menjadi kudus, Anda harus membuat mereka lebih sensitif terhadap hal yang tidak
kudus atau tidak pantas. Salah satu cara adalah melatih mereka mengenali hal ini.
Cara lain adalah mengembangkan kebiasaan bertanya pada diri sendiri apa yang
Allah kehendaki tentang hal ini atau hal itu. Langkah-langkah ini akan membantu
mengarahkan murid-murid untuk lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan
sehari-hari mereka terhadap bahaya dosa dan ketidakkudusan di hadapan Allah.
Tetapi, semua cara pencegahan ini bukan berarti murid tersebut tidak peduli untuk
menjadi kudus dari dalam dirinya. Oleh karena itu, Anda harus mengingatkan
pentingnya menjadi kudus dalam hati dan dalam pikiran, yaitu dalam keingingan
dan pikiran mereka.
Diskusikan dengan murid-murid mengenai benda, aktivitas, atau pikiran
macam apakah yang mereka pikir atau ketahui adalah tidak kudus. Persiapkan pula
dirimu untuk ditanyai dengan banyak pertanyaan seperti mengapa sesuatu itu tidak
kudus, apa yang terjadi bila seseorang melakukannya, mengapa mereka tidak
boleh melakukannya, bagaimana bila tidak ada cara untuk mengatasi tekanan dari
teman, dan lain sebagainya. Semua pertanyaan ini adalah nyata dalam kehidupan
dan mereka menaruh kepercayaan bila menanyakan hal ini kepada Anda. Yang
terpenting dari hal ini adalah menjaga komunikasi yang terbuka dan bersikap jujur
kepada mereka dan janganlah segera mempersalahkan mereka tanpa suatu alasan
yang jelas. Janganlah takut untuk memberitahukan murid-murid tentang
pandangan Alkitab atau akibat dari mengambil bagian dalam hal ini, tetapi
lakukanlah dengan lemah lembut dan tulus hati.
Berilah motivasi kepada murid-murid untuk dekat kepada Allah, dan jangan
hanya memohon petunjuk Allah ketika sedang menghadapi masalah sulit. Dengan
berbagi pengalaman pribadi atau orang lain akan membantu murid-murid
memahami bahwa selama dekat kepada Allah, maka Ia akan menolong mereka
untuk tetap kudus sehingga dapat memenuhi kehendak-Nya. Bila murid-murid
mencari petunjuk-Nya, maka Ia akan sediakan jalan keluar bagi mereka.
36 Kristen Sejati
Pemanasan
Bahan:
3 gelas kosong; biarkan gelas yang pertama tetap kosong, isilah gelas yang kedua
dengan air dan gelas yang ketiga dengan air, pewarna makanan, kotoran, kerikil,
dan potongan kertas.

Petunjuk:
Tempatkan dua gelas yang berisi air itu di atas sebuah meja dengan jarak
sekitar 30 cm, lalu kumpulkan semua murid di sekeliling meja itu. Beritahukan
bahwa salah satu gelas melambangkan Allah, sedangkan gelas lainnya
melambangkan dunia. Gelas manakah yang dimaksud? (Kiranya mereka
mengetahui bahwa gelas yang berisi hanya air melambangkan Allah). Bagaimana
cara murid-murid dapat mengambil kesimpulan itu?
Tunjukkan bahwa dunia ini telah dikotori oleh dosa, tetapi Allah itu kudus,
bersih dan murni. Ingatkan bahwa isi dari kedua gelas itu begitu berbeda.
Berikutnya, tempatkan gelas ketiga pada meja itu di antara kedua gelas tadi.
Doronglah dengan perlahan gelas yang ketiga di antara kedua gelas tadi dan
beritahukan kepada murid-murid bahwa gelas ini melambangkan umat Allah. Lalu,
Allah menghendaki mereka seperti apakah? (Seperti Allah)
Ingatkan bahwa Allah menginginkan umat-Nya menjadi seperti Dia, yaitu
bersih dan jernih, murni dan kudus. Pelajaran hari ini akan menjelaskan mengapa
dan bagaimana cara untuk menjadi seperti Dia.

Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Allah itu kudus (Yes. 6:3)
2. Umat Allah hendaklah kudus (1 Pet. 1:15-16; 2:9; 1Kor. 3:16-17; 6:19-20)
3. Janji Allah terhadap mereka yang mengejar kekudusan (2 Kor. 6:17-7:1)

Ingatkan hal berikut:


a. Kita hendaklah kudus karena Allah itu kudus
b. Kita hendaklah kudus agar dapat melakukan pekerjaan Allah
c. Kita hendaklah kudus karena kita adalah bait Allah
d. Kita hendaklah kudus dalam segala perbuatan dan perkataan
e. Kita dapat mengejar kekudusan dengan cara membaca Alkitab dan mematuhi
ajaran-Nya, dengan berdoa, dan berjaga-jaga agar tetap murni.

Kristen Sejati 37
Pertanyaan Diskusi
Seperti apakah “bersih” dan “murni” yang Allah ingin umat-Nya lakukan?
(Jawaban bebas)

Mengapa kita harus kudus?


1. Karena Allah itu kudus. Kekudusan adalah karakteristik yang akan menyatakan
tingkat kesejatian suatu umat Allah.
2. Karena Allah telah memilih kita untuk mengabarkan injil keselamatan kepada
orang-orang yang masih belum percaya. Sebagai duta Kristus, hendaknya kita
nyatakan kemurnian dan kesempurnaan dari apa yang dikabarkan dan yang
kita sembah.
3. Karena kita merupakan bait Allah. Allah berjanji untuk memberikan Roh Kudus-
Nya tinggal dalam diri kita, tetapi Ia tidak dapat tinggal dalam hati yang penuh
dengan kejahatan dan dosa.

Mengapa kita memerlukan Alkitab untuk mengejar kekudusan?


(Alkitab adalah firman Allah. Segala pengajaran Alkitab berasal dari Allah. Oleh
karena Allah itu sempurna dan kudus, maka cara terbaik untuk mengetahui
bagaimana mengejar kekudusan adalah dengan melihat pengajaran yang Allah
berikan kepada kita. Dari Alkitab, dapatlah diketahui hal apa saja yang Allah ingin
kita lakukan dan hal apa saja yang dilarang, dan hal apa saja yang menyenangkan
maupun yang tidak menyenangkan-Nya - 2 Tim. 3:16-17; Mzm. 19:8-11.)

Mengapa kita memerlukan Roh Kudus untuk mengejar kekudusan?


(Kita mempunyai Alkitab untuk mengajari kita, sedangkan Roh Kudus akan
membantu kita mengingat dan memahami apa yang telah kita baca serta
memberikan kekuatan dan semangat untuk menjalani hidup secara benar. Roh
Kudus pun akan membantu saat kita sedang berdoa kepada Allah - Yes. 11:2, Yoh.
14:25; 1 Kor. 2:7-12)

Mengulang
1. Allah memerintahkan kita untuk mengejar kekudusan: __________. (c)
a. karena Ia kudus; demikianpun dengan kita yang adalah umat pilihan-Nya
b. sehingga kita dapat melakukan pekerjaan kudus
c. a dan b benar

2. Kita adalah umat __________, imamat __________, dan bangsa


__________. (b)
a. suka memilih, yang benar, yang makmur
b. yang terpilih, yang rajani, yang kudus
c. pilihan, yang kudus, yang rajani

3. Umat pilihan Allah telah dikuduskan oleh __________. (a)


a. darah Yesus Kristus
b. air yang kudus dan hidup
c. para hamba pilihan

38 Kristen Sejati
4. Setelah dibaptis, bagaimana kita mengejar kekudusan?
(Membaca Alkitab, mematuhi segala pengajaran-Nya, dan berdoa)

5. Kita hendaklah menjaga diri agar tetap murni sehingga __________ dapat
tinggal dalam hati kita.
(Roh Kudus)

Aplikasi Kehidupan
Sepulang dari sekolah, Stephanie dan Lewis berjalan kaki pulang ke rumah.
Di tengah perjalanan, mereka melihat beberapa teman Lewis dari kejauhan seperti
Roger, Sam, Edwin dan Oliver. Mereka sedang berbicara dengan beberapa anak
yang tidak dikenali oleh Stephanie maupun Lewis. Lalu, Stephanie dan Lewispun
segera menghampiri mereka. Ternyata, mereka mendapati bahwa anak-anak yang
tidak dikenal mereka itu sedang merokok dan berkata-kata dengan keras dan kotor.
Lewis segera berkata kepada Stephanie, “Steph, menyeberanglah!” Tetapi sebelum
mereka sempat menyeberang, teman-teman Lewis itu telah melihat dan memanggil
keduanya. Lewispun berpura-pura tidak mendengarnya dan tetap berjalan bersama
dengan adiknya. Kemudian, salah seorang anak yang tidak dikenal itu berteriak,
“Hey, Lewis Chang!” Stephanie menatap kakaknya dengan perasaan takut.
“Lewis, apakah kamu kenal anak-anak ini?” tanya adiknya dengan takut.
“Tidak, jangan menoleh kepada mereka dan tetaplah berjalan. Kita akan
baik-baik saja,” nasihat Lewis kepada adiknya yang terdengar berani dan
meyakinkan, padahal ia sendiri pun merasa takut.
Hari berikutnya di sekolah, teman Lewis mendekatinya.
“Hey, Lewis!” panggil Roger, “Apakah kemarin kamu tidak melihat kami di
sudut jalan? Kami berteriak keras untuk memanggilmu! Atau kamu terlalu sibuk
mengawal adikmu?”
Murid lainnya pun tertawa mendengar gurauan Roger.
“Hey, hentikan!” jawab Lewis. “Aku tidak suka kamu mengolok-olok adikku.”
“Tenanglah Lewis! Kami hanya bercanda. Sekarang, cobalah tebak apa
yang terjadi kemarin! Kami bertemu dengan beberapa anak dari wilayah yang lain.
Wah, mereka hebat sekali!”
“Yah,” jawab Edward. “Mereka mengajari kami semua hal luar biasa yang
mereka telah lakukan sebelumnya. Benar-benar hal yang menarik!”
“Yah, memang hebat, teman-teman,” jawab Lewis. “Ayo, Oliver, atau kita
akan terlambat untuk mengikuti kelas IPA.”
Ketika Oliver dan Lewis berjalan menuju kelas IPA, Oliver memberitahu
Lewis hal lain yang mereka lakukan ketika bertemu dengan anak-anak dari wilayah
lain itu.
“Aku sebenarnya mengira mereka menakutkan,” kata Oliver. “Tetapi barang
yang mereka bicarakan tampaknya benar-benar hebat! Aku tidak dapat percaya
murid-murid seusia kita akan melakukan hal itu!”
“Hal apa?” tanya Lewis.
“Yah, seperti… merokok? Maksudku, asap barang itu begitu
memusingkanku, tetapi mereka tampak hebat, Lewis! Bahkan beberapa dari
mereka pernah minum minuman keras!”
Lewis mengetahui bahwa Oliver benar-benar tertarik terhadap anak-anak
itu.

Kristen Sejati 39
“Mau tahu lagi hal lainnya?” tanya Oliver dengan bersemangat. “Mereka
pernah menghubungi layanan 600!” Oliver menunjukkan secarik kertas dari saku
celananya. “Apakah pernah melihat sebelumnya? Mereka katakan bila kamu
menghubungi nomor ini, maka kamu akan mendengar banyak hal yang lebih
menarik lagi.”
Lewis menatap pada secarik kertas itu. Kertas itu berisi salah satu nomor
layanan 1-(600). Orangtua Lewis telah mengingatkannya untuk tidak menhubungi
nomor layanan seperti itu. Nomor itu adalah nomor yang akan menghabiskan
banyak biaya. Orangtua memberitahukan Lewis bahwa pelayanan yang ditawarkan
tidaklah sesuai bagi umat Kristen.
“Oliver, kamu tidak akan melakukan hal-hal yang anak-anak itu ceritakan,
bukan?” “Oh, tentu saja tidak! Apakah kamu gila, Lewis? Orangtua akan
menghukumku seumur hidup! Aku kira anak-anak itu sungguh tidak bermoral lagi;
untuk apa aku melakukan hal seperti itu? Bukankah aku ini anak yang paling hebat
di lingkungan ini?” kata Oliver sambil membusungkan dadanya dan berjalan seperti
seorang pria yang gagah. Lewispun tertawa melihat kegilaan temannya itu.
Di dalam kelas, Lewis teringat tentang nomor layanan yang Oliver sempat
perlihatkan kepadanya. Sekalipun Lewis hanya melihat sekejap, tetapi karena
nomor layanan itu mudah untuk diingat, maka nomor itu melekat dalam pikirannya.
Ketika Lewis dan Stephanie sampai di rumah, sang ibu telah meninggalkan
sebuah pesan yang dilekatkannya pada bagian depan kulkas.
“Anak-anak. Ayah mengantar Courtney ke dokter gigi dan ibu sedang
merangkai bunga di sekolah. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, makan
malamlah terlebih dahulu. Makanan terdapat dalam oven, ibu akan berkebaktian
pukul 7 malam. Sayang, sang ibu.”
Setelah selesai menikmati makanan ringan, Lewis dan Stephanie
mengerjakan pekerjaan sekolah mereka.
Ketika Lewis sedang belajar, nomor layanan yang Oliver perlihatkan tetap
melintas dalam pikirannya. Lewis membayangkan hal menarik apa yang akan dapat
ia dengar bila menghubungi nomor layanan itu. Mungkin, ia harus menghubungi
untuk mengetahuinya, kata Lewis pada dirinya sendiri. Lewis meletakkan pensilnya
dan pergi ke dapur untuk memastikan Stephanie tidak berada di sana, dan ia segera
menghubungi nomor layanan itu. Ketika mendengar nada sambung, jantungnya
berdegup dengan keras.
Sebuah suara dari mesin penjawab menyambutnya dan mulai
mengeluarkan sejumlah kata kotor yang mengejutkan yang seharusnya tidak
pantas didengarkan oleh Lewis. Tetapi, ia tidak segera meletakkan gagang telepon,
tetapi karena begitu terkejutnya, ia tetap saja mendengarkannya!
“Lewis, kamu sedang berbicara dengan siapa?” tanya Stephanie ketika ia
sedang mengambil sebuah gelas dari lemari.
Lewis hampir saja menjatuhkan gagang telepon itu karena begitu
terkejutnya. Segera ia menaruh gagang telepon itu. Jantungnya serasa dalam
tenggorokannya.
“Tidak dengan siapa-siapa, Steph! Mengapa pula kamu mengawasiku
seperti itu, hah?” jawab Lewis dengan keras.
Stephanie melihat kepada Lewis dengan terkejut.
“Lewis, ada apa dengan dirimu? Aku tidak sedang mengawasi dirimu. Aku
telah mengulangi pertanyaan yang sama sebanyak 3 kali sebelum akhirnya kamu
menjawabku! Kepada siapapun kamu berbicara, kamu pasti begitu tertarik dengan
apa yang mereka katakan!”
40 Kristen Sejati
Lewis merasa tidak pantas telah berkata begitu keras terhadap Stephanie. Ia
merasa lebih buruk lagi perihal menghubungi nomor layanan itu. Ia masih dapat
mendengar sebuah suara dan mengingat apa saja yang dikatakan.
Jum'at malam itu ada kebaktian, Lewis duduk selama kebaktian
berlangsung, tetapi tidak dapat mendengarkan sepatah katapun dari apa yang
disampaikan oleh pendeta! Suara dari telepon itu selalu teringat dan terbayang
dalam pikirannya. Ketika tiba saatnya untuk berdoa, Lewis tidak dapat
berkonsentrasi. Ia hanya dapat berlutut seperti sebuah patung kayu.
Pada keesokan malamnya, setelah hari Sabat, sang ayah dan ibu bertanya
kepada Lewis dan adik-adiknya, apakah ingin mengunjungi keluarga Gustavo.
Gustavo adalah salah seorang teman baik Lewis, tetapi Lewis merasakan sakit
seharian di gereja. Lewis memberitahukan orangtuanya bahwa ia tidak merasa
sehat, sehingga mereka membiarkannya tinggal di rumah seorang diri.
Setelah seluruh keluarganya pergi sekitar 1 jam lamanya, Lewispun mulai
teringat lagi tentang nomor layanan 600 itu. Lewis hanya seorang diri di rumah saat
itu, tentu tidak ada seorangpun yang akan mengetahui bila ia menghubungi nomor
itu sekali ini saja. Ia segera mendekati telepon, mengangkat gagangnya dan mulai
memutar,”1..6..0..0..”

Renungkan pertanyaan berikut:


1. Lewis melakukan sesuatu yang “mengotori” kemurnian pikiran dan hatinya
serta berpengaruh banyak terhadap dirinya.
a. Bagaimana cara pikiran dan hatinya “dikotori”?
b. Bagaimana hal ini mempengaruhi dirinya?

2. Apakah yang harus Lewis lakukan sekarang?

3. Ketika kamu menghadapi godaan seperti ini, bagaimana kamu dapat


mengalahkannya dan menjaga dirimu tetap kudus?

Kristen Sejati 41
Aktivitas 1
Katakan 'Tidak' Kepada Kecemaran

_________________________ _________________________

_________________________ _________________________

________________________________________

_________________________ _________________________

_________________________ _________________________

42 Kristen Sejati
Aktivitas 2
Satu Tubuh Yang Menjadi Bait Allah Yang Baik Akan…

Bahan:
Buku Aktivitas Murid
Alkitab
Pensil
5 lembar karton
Stabilo
Pensil warna
Gunting

Petunjuk:
Sebelum aktivitas dimulai, beritahukan kepada setiap murid bahwa tubuh
mereka merupakan bait bagi Roh Kudus. Sebelum Roh Kudus dapat masuk dan
tinggal di dalamnya, mereka hendaklah mempersiapkan diri untuk menyambut-Nya.
Setelah Roh Kudus datang, mereka hendaknya menjaga tubuh mereka agar tetap
ramah dan menyenangkan hingga Roh Kudus akan tetap ingin tinggal.
Beritahukan kepada murid-murid bahwa Anda mempunyai sebuah daftar
ayat Alkitab yang akan memberitahukan bagaimana cara menjaga tubuh mereka
agar tetap ramah dan menyenangkan bagi Roh Kudus.

Bagian # 1
Bacalah setiap ayat di hadapan murid-murid dan biarkan mereka berlomba
menemukan letak ayat itu. Barangsiapa yang pertama kali menemukannya
hendaklah berdiri dan membaca ayat itu dengan suara yang keras dan kemudian
menentukan bagian tubuh manakah yang sedang dibicarakan oleh ayat itu: Apakah
mata, telinga, mulut, hati, atau pikiran? (Murid lainnya akan menggambar bagian
tubuh yang tepat pada sebelah ayat itu.)

Bagian # 2
Setelah semua ayat Alkitab ditemukan, bagilah murid-murid menjadi 5
kelompok. Setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat sebuah
poster yang mewakili sebuah bagian tubuh yang baik dan menyenangkan.
Kelompok itu hendaklah menggunakan ayat yang tepat untuk membantu
mereka menjelaskannya. Dengan kata lain, seperti apakah sebuah bagian tubuh
yang baik dan menyenangkan itu akan bersikap? Mereka dapat menghias atau
menggambar poster itu sesuai dengan keinginan mereka.

Kebutuhan minimal untuk membuat poster adalah:


Nama dari bagian tubuh
Penjelasan tentang apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan atau diinginkan oleh
bagian yang baik dan menyenangkan itu.

Ketika semua telah selesai, tempatkan poster itu berdampingan dan biarkan
mereka saling melihat hasil pekerjaan murid lainnya. Lalu, berilah ucapan selamat
kepada setiap peserta yang dapat bekerja sama dengan kelompoknya hingga
menghasilkan bagian tubuh yang menyenangkan dan ramah. Akhirilah dengan
berdoa.
Kristen Sejati 43
Daftar Ayat Alkitab:

___ Ams. 4:20 ___ Flp. 4:8 ___ Ams. 8:32-33


___ Mzm. 66:16-17 ___ Mzm. 35:28 ___ Ul. 11:18-20
___ Mzm. 119:15 ___ Kis. 8:28; 13:15 ___ Mzm. 119:171-172
___ Kis. 15:12 ___ 2 Kor. 4:18 ___ Mat. 6:22
___ Mzm. 19:15 ___ Ams. 5:25 ___ Kis. 17:21
___ Mzm. 119:36 ___ Yoh. 10:27

44 Kristen Sejati
Kasih Persaudaraan 6
Kitab Bacaan:
Kej. 13:1-17; 45:4-11

Inti Pelajaran:
Allah inginkan kita hidup rukun
dengan saudara-saudari
seiman lainnya.

Tujuan Pelajaran:
Dapat mengurangi kebiasaan
berdebat di antara
saudara-saudari seiman.

Ayat Hafalan:
“Sungguh, alangkah baiknya dan
indahnya, apabila saudara-saudara
diam bersama dengan rukun!” Latar Belakang
(Mzm. 133:1)
Alkitab
Abram Dan Lot
Setelah kematian ayah Lot, Abram membawa keponakannya itu menjadi
bagian keluarganya. Melalui berkat Allah, Abram menjadi seorang yang begitu kaya
dalam ternak, emas maupun perak. (Kej. 11:28; 12:4; 13:1-2) Kehidupan Lot pun
turut berkelimpahan. Harta kepunyaan Lot dan pamannya, Abram, begitu
banyaknya hingga tanah yang mereka tempati tidak lagi dapat menampung
kawanan ternak mereka. (Kej. 13:5-6)

Yusuf Dan Saudara-Saudaranya


Pada masa mudanya, Yusuf pernah dipaksi untuk melepaskan pakaian
indahnya, dirinya dimasukkan ke dalam sumur, lalu dirinya dijual kepada para
pedagang yang lalu di tempat itu. Semua hal yang Yusuf alami ini dilakukan oleh
saudara-saudaranya. Yusuf dibawa keluar dari tanah kelahirannya dengan paksa
dan dijual kembali kepada seorang Mesir, dan akhirnya dijadikan seorang budak di
Mesir. Yusuf berulangkali mengalami godaan dan tantangan hidup. Ia hidup di
antara orang-orang yang memandang rendah dirinya sebagai keturunan orang
Ibrani, di negeri yang penuh dengan penyembahan berhala dan tidak bermoral. Ia
difitnah dan dibuang ke dalam penjara. Selama masa yang panjang di Mesir itu,
Yusuf mempunyai waktu yang banyak untuk merenungkan apa yang telah diperbuat
oleh saudara-saudaranya terhadap dirinya pada masa yang lalu. Setelah beroleh
kedudukan yang tinggi, Yusufpun berkuasa melakukan apa saja yang
dikehendakinya terhadap saudara-saudaranya itu. (Kej. 37-41)

Kristen Sejati 45
Mengenai Murid Anda
Murid-murid yang berusia 10 - 11 tahun belumlah dapat memahami
pandangan abstrak seperti kasih. Mereka telah sering mendengar kata ini, dan
mungkin saja baru pada tahap mulai memahami tentang makna kasih itu. Anda akan
temukan bagaimana murid-murid melakukan candaan tentang cinta di antara anak
laki-laki dan anak perempuan. Anda pun akan temukan bahwa murid perempuan di
kelas akan mempunyai ide romantis tentang cinta. Anak laki-lakipun akan
mengembangkan ide tersebut, tetapi agak terlambat bila dibandingkan dengan
anak perempuan.
Pandangan romantis murid-murid tentang cinta adalah alamiah. Pada
awalnya memang demikian, tetapi akan berkembang dan menguasai seluruh
kehidupan mereka kelak. Anda dapat membantu murid-murid dalam menerima
pelajaran ini dengan memberi penjelasan tentang pandangan abstrak dari kasih
dalam bentuk yang lebih nyata. Mintalah kepada mereka untuk menemukan bentuk
kasih dalam 2 cerita berikut, termasuk dalam kehidupan nyata. Bandingkan
penyataan kasih dengan penyataan yang bukan kasih. Mintalah murid-murid untuk
membayangkan bagaimana bila Abraham dan Yusuf tidak memperlihatkan kasih
mereka, sikap seperti apakah yang akan kita dapatkan? Akhirnya, Anda perlu
menanyakan tentang apa yang mereka dapat perlihatkan untuk mengasihi satu
sama lainnya. Mintalah mereka menuliskan secara jelas, apakah yang mereka
dapat lakukan untuk bersikap lebih baik terhadap teman sekelas? Sebagai contoh:
Tidak memusuhi teman sekelas, atau meminta teman sekelas itu untuk bergabung
dalam permainan.

Pemanasan
Mintalah setiap murid untuk menuliskan 5 tim olahraga (basket, voli, renang,
bulu tangkis, sepak bola, dan lain sebagainya) pada papan tulis. Lalu, murid-murid
hendaklah menyebutkan jumlah pemain dalam setiap tim olahraga itu di sebelah
jenis olahraganya. Tunjukkan kepada setiap murid bahwa, sekalipun setiap tim
terdiri dari banyak orang, tetapi mereka harus bekerja sama untuk mencapai satu
tujuan bersama, yaitu kemenangan. Ingatkan kepada setiap murid bahwa tim
pemenang adalah tim yang paling kompak.
Mintalah kepada setiap murid untuk membayangkan seperti apa jadinya bila
dalam sebuah tim tidak ada kesatuan. Masalah seperti apakah yang mungkin
mereka akan hadapi?
Beritahukan kepada mereka bahwa ada suatu tim yang terdiri dari satu juta
lebih anggotanya. Tahukah mereka tim apakah itu?
Tim itu terdiri dari mereka, kamu, dan aku! Kita adalah satu tim, yaitu
keluarga Allah, yang terdiri dari saudara-saudari seiman dalam Kristus! Kita semua
berada dalam tim yang sama dan bergerak menuju tujuan yang sama pula, yaitu
hidup kekal dalam kerajaan surga!
Allah kita, Yesus Kristus adalah kapten dari tim itu. Ia menginginkan kita
semua dapat hidup rukun seorang dengan yang lainnya. Kadang, kita memerlukan
bantuan dari saudara-saudari seiman. Kadang, kitapun perlu mengalah terhadap
mereka demi menjaga kesatuan dan kedamaian.
Tidaklah mudah untuk mengejar kesatuan dan kerukunan. Tetapi kita
dapatlah yakin bahwa Allah akan memberkati bila kita melakukan yang terbaik dan
mencobanya.

46 Kristen Sejati
Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Abram dan Lot (Kej. 13:1-17)
a. Abram lebih dahulu mendekati Lot (Kej. 13:5-8)
b. Abram bersikap rendah hati dan mempersiapkan diri untuk menjadi nomor
dua (Kej. 13:8-12)

2. Yusuf dan saudara-saudaranya (Kej. 45:4-11)


a. Yusuf mema'afkan dan menenangkan hati saudara-saudaranya (Kej. 45:4-
6)
b. Yusuf bersikap rendah hati dan memberikan hormat bagi Allah (Kej. 45:7-8)
c. Yusuf membantu keluarganya (Kej. 45:9-11)

Ingatkan hal berikut:


a. Abram dan Yusuf mengetahui pentingnya hidup rukun dalam sebuah keluarga
b. Abram dan Yusuf bersikap rendah hati demi menjaga perdamaian
c. Abram dan Yusuf meletakkan kepercayaannya terhadap pengaturan Allah
d. Allah memberkati Abram dan Yusuf

Pertanyaan Diskusi
Abram lebih kaya daripada Lot dan Yusuf lebih berkuasa daripada saudara-
saudaranya. Mereka berdua dapat memperlakukan saudara mereka sesuka
hati mereka. Tetapi, mengapa mereka tetap memperlakukan saudara-
saudaranya dengan baik?
(Jawaban bebas)

Bagaimana cara Allah memberkati Abram dan Yusuf yang berusaha tetap
hidup rukun dengan saudara-saudaranya?
(Allah menyertai mereka hingga kedamaian dan kerukunanpun dapat
dipertahankan dalam keluarga. Allah pun meyakinkan Abram akan berkat yang
dijanjikan-Nya, demikianpun dengan Yusuf yang bersatu kembali dengan ayah dan
keluarganya.)

Dari pelajaran pada hari ini, apa yang kita perlukan untuk dapat hidup rukun seorang
dengan yang lainnya?
(Demi terjaganya kesatuan dan kerukunan hidup, kita perlu menerapkan terlebih
dahulu jalan orang lain daripada jalan kita. Jadi, sebagai pengganti jalan yang kita
sukai atau ingini, kita memandang positif jalan tersebut dapat menguntungkan
orang lain dan biarkan hal ini terlebih dahulu diterapkan daripada jalan kita.)

Kristen Sejati 47
Mengulang
1. Ketika gembala Abram dan gembala Lot mulai bertengkar, apa yang Abram
lakukan? (c)
a. Abram menghukum keponakannya karena tidak mengajarkan gembalanya
cara yang lebih baik.
b. Abram memanggil Lot ke dalam tendanya dan meminta keponakannya itu
untuk segera berkemas dan pergi dari kediamannya.
c. Abram mendekati Lot dengan rendah hati dan mencoba menyelesaikan
masalah itu.

2. Bagaimana Abram menunjukkan kerendahan hati dan imannya kepada Allah?


(a)
a. Abram bersedia menjadi nomor dua, karena ia mengetahui bahwa Allah
akan menyediakan segalanya sama seperti yang telah dialaminya pada
masa yang lalu.
b. Abram mengatakan kepada Lot bahwa ia berkuasa dan memilih tanah
yang terbaik terlebih dahulu.
c. Abram membiarkan Lot memilih dahulu dan mengatakan kepadanya untuk
tidak pernah melupakan betapa baik pamannya itu dan betapa besar
pengorbanan yang telah diberikannya.

3. Dengan mempertimbangkan apa yang saudara-saudaranya telah perbuat


pada masa yang lalu dan kekuasaan yang ada padanya sekarang, apakah yang
mungkin Yusuf lakukan terhadap saudara-saudaranya itu?
(Yusuf dapat saja melemparkan mereka ke dalam penjara atau menyiksa
mereka, dan lain sebagainya.)

4. Bagaimana Yusuf memperlakukan saudara-saudaranya tanpa mengingat apa


yang mereka telah perbuat terhadapnya pada masa yang lalu? (Berikan 3 hal)
(Yusuf mema'afkan saudara-saudaranya; Yusuf menenteramkan saudara-
saudaranya dengan memberitahukan untuk tidak memikirkan hal yang
telah lalu; Yusuf membantu saudara-saudaranya untuk dapat keluar dari
kemiskinan.)

5. Bagaimana Abram dan Yusuf diberkati dalam usaha mereka? (b)


a. Allah memberikan Abram banyak anak laki-laki dan Yusuf menjadi orang
kedua di bawah Fira'un.
b. Allah mengatakan sekaligus meyakinkan Abram terhadap janji dan berkat-
Nya. Yusuf mendapatkan kebahagiaan bersama dengan ayah dan
keluarganya.
c. Allah menolong Abram untuk mengambil semua harta Lot dan membantu
Yusuf membalas dendam terhadap saudara-saudaranya.

48 Kristen Sejati
Aplikasi Kehidupan
J.J. telah lama tidak hadir beribadah di gereja, karena ia tidak begitu
menyukainya. Sang guru menguatirkan keberadaan muridnya ini dan mencari jalan
agar J.J. dapat berkebaktian kembali di gereja. James mengetahui bahwa J.J.
begitu menyukai bermain bola basket. Jadi, ia mengundang J.J. untuk datang
bermain dengan anak-anak yang lain setelah kebaktian. J.J.pun tertarik dan setuju
untuk hadir di gereja.
Ketika J.J. muncul, James mengetahui bahwa J.J. telah berubah banyak
sejak ia berhenti berkebaktian. Ia serupa dengan seorang penjahat jalanan kecil. Ia
tampaknya tangguh dan sering mengeluarkan perkataan yang kasar. Ketika
sedang bermain bola basket, ia beraksi seperti seorang bintang, menunjukkan
segala teknik cepat dalam mengolah bola basket, penuh strategi dan bermain
seolah-olah hanya dirinyalah yang berada dalam tim itu.
Saat istirahat, Kevin dan Gustavo mulai mengeluh tentang J.J.
“Ia kira hanya dirinya yang begitu hebat,” kata Kevin dengan kesal karena
J.J. telah mengambil bola basket untuk ketiga kali dari padanya.
“Aku menyukai permainan bola basket sebelum ia ikut serta dalam
permainan ini,” kata Gustavo dengan kencang, sambil menggosok sikunya yang
memar. (Gustavo begitu marah karena J.J. menjatuhkannya ke lapangan dengan
sengaja ketika ia mencoba melemparkan bola basket itu ke dalam keranjang.)
“Hai, apa yang kalian sedang bicarakan?” tanya Stephanie ketika ia
mendekati Kevin dan Gustavo.
“Itu, si J.J. atau siapalah namanya yang sedang memamerkan
kehebatannya! Cobalah lihat, ia terus memegang bola...“ kata Kevin dengan kesal.
“...mendorong siapa saja ke samping!” sahut Gustavo dengan marah.
“Tenanglah... seharusnyakah kalian membicarakannya seperti itu?
Bukankah J.J. juga anggota gereja kita,” kata Stephanie.
“Memangnya kenapa?” sahut Kevin dengan tidak sabar.
“Apakah maksudmu dengan 'memangnya kenapa'?” sahut Stephanie.
“Apakah kamu tidak ingat, James memberitahukan bahwa kita sesama anggota
adalah satu tubuh dalam Kristus? J.J. telah lama tidak hadir dalam kebaktian,
seharusnya kita menyambutnya, dan bukan memusuhinya.”
“Stephanie, kamu tidak tahu betapa jahatnya ia ketika kami sedang main!”
bantah Gustavo.
Stephaniepun terdiam sejenak karena tidak tahu lagi apa yang harus
dikatakannya.
Kevin menarik baju Gustavo. “Kita lebih baik segera kembali. Permainan
sudah dimulai. Sampai nanti, Stephanie,” kata Kevin sambil lalu dari hadapan
Stephanie. Lalu, kedua anak itu kembali memasuki lapangan. Malam itu, ketika
Gustavo dan Kevin berada di atas tempat tidur, mereka sedang merenungkan hal
yang sama yang Stephanie tadi katakan. Gustavo belum dapat menerima
kenyataannya, bagaimana mungkin J.J. dan dirinya dapat berteman. Gustavo tidak
dapat membayangkannya, tetapi ia mengetahui bahwa Stephanie mempunyai
pendapat yang baik. Gustavo pun mengetahui bahwa Allah menginginkan agar
semua anak-Nya dapat menjalani hidup damai dan saling mengasihi.

Kristen Sejati 49
Kevinpun sedang merenungkan bahwa betapa beruntungnya Allah telah
memilih ia dan ibunya untuk masuk ke dalam gereja-Nya yang sejati. Kevin pun
menyadari bahwa adalah anugerah bila ia dan ibunya dapat hadir di gereja setiap
hari Sabat. Kevin mulai memaklumi bahwa J.J. telah kehilangan semua berkat ini,
karena dirinya telah lama tidak berkebaktian. Kevin segera bangun dari tempat
tidurnya dan berdoa di lantai. Ia memohon agar Allah mengampuninya karena telah
bersikap marah terhadap J.J. Di sisi lain dari kota itu, Gustavo pun telah bangun dari
atas tempat tidurnya dan sedang memohon Allah mengampuni sifat cepat
marahnya dan kata-kata kasarnya yang telah dikatakannya tadi. Kedua anak ini
memohon agar Allah menolong mereka menunjukkan kasih persaudaraan kepada
J.J., sehingga mereka dapat menolong J.J. berkebaktian sekaligus menjadi bagian
dari keluarga Allah kembali.

Renungkan pertanyaan berikut:


1. Mengapa Gustavo dan Kevin marah kepada J.J.?

2. Mengapa mereka ingin mengubah amarah mereka menjadi kasih


persaudaraan?

3. Gustavo merasa sulit mempercayai bahwa ia dapat berteman dengan J.J.


hingga ia mohon bantuan Allah. Pernahkah kamu merenungkan hal yang tidak
mungkin untuk dapat berteman dengan seseorang dan memohon bantuan
Allah? Apakah yang terjadi?

4. Bagaimana pendapatmu tentang keinginan Kevin dan Gustavo untuk


menunjukkan kasih persaudaraannya akan mengubah sifat dan sikap mereka
terhadap J.J. itu?

5. Apakah reaksi J.J. menghadapi perubahan sifat dan sikap Kevin dan Gustavo?

50 Kristen Sejati
Aktivitas 1
Berhenti, Renungkan Dan Mengalah!

:21 Ef. 4:26 Rm .


Rm. 12 12:10
:1 7 Rm. 12:19
1 Yoh. 3 Mat. 5:9
2:17
Rm. 12:14 Rm. 12:18 R m. 1

Kristen Sejati 51
Aktivitas 2
“Dalam Posisi Mereka…”

Tujuan:
Melatih kasih persaudaraan ketika kita sedang marah terhadap saudara-saudari
seiman di gereja.

Bahan:
Lembar skenario

Petunjuk:
Dalam aktivitas ini, murid-murid akan mempertunjukkan sebuah drama yang
menggambarkan kerukunan di antara saudara-saudari yang berada dalam
kesukaran. Setiap kelompok harus mencoba menempatkan diri mereka pada posisi
tokoh yang ada, lalu berusaha mendapatkan sebuah cara untuk mengatasi situasi
itu dengan semangat kasih persaudaraan.
Kelompokkan murid-murid menjadi 2 murid setiap kelompoknya. Biarkan
setiap murid berkumpul dengan pasangannya dan berikan lembaran skenario.
Berikan mereka beberapa menit lamanya untuk membaca skenario itu sambil
memikirkan sebuah jawaban yang mungkin. Pertanyaan yang ada untuk membantu
mereka menemukan sebuah cara yang tepat dan damai. Setiap kelompok
hendaklah dapat menyatakan sebuah percakapan sederhana sehingga mereka
mengetahui apa yang harus dikatakan.
Setelah setiap kelompok selesai pada gilirannya, bicarakan tentang
pentingnya persatuan di antara saudara-saudari dalam Kristus. Beritahukan bahwa
ketika kita bersatu dan saling mengasihi, maka orang lain dapat mengatakan bahwa
kita adalah pengikut Kristus. (Yoh. 13:34-35) Akhirilah dengan berdoa.

Lembar Skenario # 1
Saat makan siang, Gustavo telah mendapatkan bekal makanannya yang
kemudian ditaruhnya di samping agar ia dapat bermain dengan seorang teman.
Kevinpun keluar dari kelas dengan terlambat dan ternyata tidak ada lagi makanan
yang tersisa. Salah seorang ibu melihat Kevin dan juga piring yang ditaruh oleh
Gustavo yang tampaknya belum tersentuh dan memberikannya kepada Kevin.
Ketika Gustavo kembali, ternyata bekal makanannya telah hilang! Gustavo
bertanya ke sana ke mari dan seorang anak menunjuk Kevin yang sedang makan
dengan senang. Gustavo menjadi lapar dan marah.

Renungkan...
Bila kamu adalah Gustavo, bagaimanakah perasaanmu?
Bila kamu adalah Kevin, bagaimanakah perasaanmu?

52 Kristen Sejati
Lembar Skenario # 2
Stephanie sedang terburu-buru untuk pergi bermain di luar. Ia minta Lewis
agar mau meminjamkan pelindung bisbolnya. "Silahkan Stephanie, pelindung
bisbolnya berada di atas bukunya," kata Lewis. Lalu, Lewis pun mengingatkan
Stephanie untuk tidak membuat berantakan pada mejanya, karena ia sedang
mengerjakan sebuah tugas. Lewis memasuki kamarnya setelah Stephanie pergi
dan mendapati segala buku yang berserakan di lantai berikut kertas tugasnya.
Ketika Lewis sedang membereskan segala bukunya, Stephanie masuk kembali
untuk minta pinjam topinya pula. Lewispun menjadi marah.

Renungkan...
Bila kamu adalah Lewis, bagaimanakah perasaanmu?
Bila kamu adalah Stephanie, bagaimanakah perasaanmu?

Lembar Skenario # 3
Di gereja, Hua Jeng meminjamkan sweater kesayangannya kepada Judy
karena ia mendapati Judy yang sedang kedinginan. Saat istirahat makan siang, Hua
Jeng mendapati sweaternya disangkutkan dengan sembarangan pada sebuah
bangku di aula persekutuan dan Judypun tidak ada di sana! Bagaimana Judy dapat
melakukan hal ini terhadap sweater kesayanganku? Ketika kelas dimulai, Judy
menghampiri Hua Jeng dengan wajah yang kuatir dan mengatakan kepadanya
bahwa ia tidak dapat menemukan sweater itu.

Renungkan...
Bila kamu adalah Hua Jeng, bagaimanakah perasaanmu?
Bila kamu adalah Judy, bagaimanakah perasaanmu?

Lembar Skenario # 4
Kevin dan Gustavo selalu berusaha untuk menjadi rekan dalam berbagai
aktivitas di sekolah. Tetapi, dalam beberapa minggu terakhir ini, Gustavo tidak
memilih Kevin sebagai rekannya, tetapi ia justru berpasangan dengan seorang
murid yang baru saja bergabung dengan kelas mereka. Kevin merasa tersinggung
dan kesal karena teman baiknya itu tidak memilih dirinya menjadi rekan dalam
aktivitas sekolah. Dengan sengaja, Kevin menghindari Gustavo. Gustavo mulai
menyadari keadaan ini dan menanyakan alasan Kevin untuk tidak berbicara
dengannya lagi. Kevin menjawab, “Mengapa kamu tidak pergi saja mencari teman
baikmu yang baru itu untuk berbincang-bincang!”

Renungkan...
Bila kamu adalah Kevin, bagaimanakah perasaanmu?
Bila kamu adalah Gustavo, bagaimanakah perasaanmu?

Kristen Sejati 53
54 Kristen Sejati
Waktu Luangku 7
Kitab Bacaan:
1 Kor. 10:23-24,31

Inti Pelajaran:
Kita perlu melatih penguasaan diri
di saat waktu luang tersedia.

Tujuan Pelajaran:
Belajar memilih aktivitas
yang bermanfaat bagi kita.

Ayat Hafalan:
“Segala sesuatu halal bagiku,
tetapi bukan semuanya berguna.
Segala sesuatu halal bagiku,
tetapi aku tidak membiarkan diriku
diperhamba oleh suatu apapun.” Latar Belakang
(1 Kor. 6:12) Alkitab
Pentingnya Penguasaan Diri
Penguasaan diri adalah suatu cara mengendalikan diri sendiri untuk tidak
melakukan hal yang keliru, tetapi justru melakukan hal yang benar. Hal ini
memerlukan kebijaksanaan untuk menilai secara benar dan kekuatan dari dalam
untuk mengambil tindakan. Kedua hal ini hanya dapat diperoleh ketika kita sedang
berdoa, membaca Alkitab dan merenungkan firman Allah.
Bagi orang Kristen, penguasaan diri bagaikan dinding pertahanan yang
kokoh dalam melawan segala bentuk pencobaan dan dosa. (Ams. 25:28) Ketika
mengetahui suatu aktivitas tidaklah membangun kerohanian, maka sebaiknya
segeralah jauhkan diri dari padanya agar kita tidak terjerat melakukan hal yang Allah
tidak senangi. Tanpa dinding pertahanan ini, maka peluang orang Kristen akan
terbuka lebar bagi serangan iblis dan membawanya ke dalam dosa! Penguasaan
diri bukan hanya suatu kebiasaan baik, tetapi sekaligus menjaga dari berbagai
masalah lainnya. Penguasaan diri adalah alat yang penting untuk kelangsungan
rohani orang Kristen! Penguasaan diri membuat seorang Kristen dapat hidup dalam
iman, bukan hanya menjauhi kejahatan, tetapi sekaligus mengejar kebenaran.
Dalam Alkitab, kita dapat temukan bagaimana penguasaan diri bekerja pada
orang yang mengasihi dan takut kepada Allah, seperti Yusuf, Paulus, Daniel berikut
ketiga orang temannya, dan lain sebagainya. Kita cenderung dapat meneladani
mereka dengan lebih mudah ketika penguasaan diri itu digunakan dalam menahan
godaan dibandingkan dalam mengatur diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang
baik dan yang benar. Sebagai contoh, kita mungkin tidak memperhatikan bahwa
sesungguhnya perlu penguasaan diri untuk dapat bangun dan berdoa seperti yang
Yesus lakukan, dan kita perhatikan pula ketika Daniel dan tiga orang temannya
menolak makanan lezat dan anggur persembahan di Babel.

Kristen Sejati 55
Bagaimana Menghabiskan Waktu Luang?
Sekalipun tidak dituliskan dengan jelas, tetapi sesungguhnya Alkitab
menyatakan mengenai bagaimana mempergunakan waktu luang itu dengan bijak.
Sebagai contoh, peringatan yang Paulus berikan kepada suatu gereja tentang
bagaimana menyikapi gosip, celoteh, perkataan kosong dan sia-sia, yang
semuanya termasuk ke dalam kategori perbincangan populer pada masyarakat
saat ini. Pula, dari sebutan “latihan badani” (1 Tim. 4:7), kita dapat menyimpulkan
bahwa beberapa orang menghabiskan waktunya dengan berolahraga dan latihan.
Sementara yang lainnya, menghabiskan waktu dengan makan dan minum, serta
berpesta (Ayb. 1:4). Ada orang yang tidak melakukan hal lain kecuali
memperbincangkan dan mendengarkan pendapat terbaru (Kis. 17:21) dan yang
lainnya menghabiskan waktunya dengan berbuat kebaikan (Kis. 9:36) dan
menyebarkan kabar Yesus (Kis. 18:2-3,18,26). Beberapa orang lagi menggunakan
waktu mereka dengan melakukan hal yang berguna (2 Raj. 2:23). Selain tugas dan
kewajiban rutin yang harus diselesaikan, ada pula orang yang menghabiskan
waktunya dengan membaca mazmur, perkataan bijak, puisi dan surat yang ditulisi
oleh berbagai rasul untuk memuji dan memuliakan Allah, membaca dan memberi
semangat kepada umat percaya.

Mengenai Murid Anda


Ketika murid-murid meninggalkan masa kanak-kanaknya dan beranjak
dewasa, mereka mulai memilih keinginan, sekaligus membuat keputusan yang
sederhana seperti saat pelajaran di sekolah telah usai ataupun saat akhir pekan.
Waktu tersebut tidaklah diawasi lagi oleh orangtua seperti ketika mereka masih
berada pada beberapa tahun yang lalu. Beberapa murid telah dapat pulang sendiri
dari sekolahnya, yang lainnya mungkin masih diawasi oleh orangtuanya. Bahkan
ada yang telah membuat jadwal sehabis sekolah mengenai pilihan apa yang akan
dilakukan maupun yang tidak akandilakukan. Kadang hal ini akan membuat kita
merasa bingung ketika mereka mengatakan bahwa kelas itu membosankan.
Pelajaran ini mengajarkan murid-murid untuk melatih menggunakan waktu
luang mereka dengan sewajarnya. Sekalipun pelajaran ini tidak memberikan cerita
Alkitab secara jelas, tetapi Anda hendaknya memberikan contoh tokoh dalam
pengajaran Alkitab seperti Adam dan Hawa, raja Daud dan Tuhan Yesus.
Beritahukan murid-murid bahwa mereka tidaklah seharusnya menghabiskan waktu
luang mereka dengan sia-sia, tetapi hendaknya melakukan hal yang bermanfaat
bagi diri mereka, keluarga dan teman. Karena murid-murid begitu aktif, maka Anda
perlu mempersiapkan mereka dengan daftar hal alternatif yang bermanfaat
sepanjang waktu luang mereka (Anda dapat melakukannya dengan aktivitas
kelompok). Berbicaralah dengan terus terang kepada mereka bahwa melakukan hal
yang baik tidaklah mudah. Bagikan pengalaman Anda dan mintalah murid-murid di
kelas untuk membagikan pengalaman mereka dalam melakukan hal yang
bermanfaat atau pengalaman sulit dalam melakukan hal yang baik.

56 Kristen Sejati
Pemanasan
Bahan:
Bila memungkinkan, rantai anjing dan penutup mulutnya

Peganglah kedua benda itu dan tanyakan kepada murid-murid: Pernahkah


mereka melihat seekor anjing yang terikat lehernya dengan sebuah rantai.
Pernahkah melihat seekor anjing dengan penutup mulut? Apakah alasan kedua
benda itu dipergunakan? (Menjaga agar anjing tidak berkeliaran hingga tidak
menggonggong atau menggigit orang.) Beritahukan murid-murid bahwa kedua
benda itu dipergunakan pada anjing dan binatang lainnya karena mereka tidak
dapat menguasai dirinya. Binatang bertindak berdasarkan naluri dan dorongan.
Jadi, binatang berbuat sesuai dengan apa yang mereka sukai dan tidak memiliki
alasan yang masuk akal seperti yang manusia sering lakukan; kadang mereka
berbuat sesuatu yang menyakitkan diri sendiri seperti mengejar mobil atau
menyakiti lainnya seperti menggigit kaki tukang pos. Mereka harus dilatih dan
dikendalikan hingga mereka tidak membawa bahaya untuk diri sendiri maupun
manusia. Ingatkan murid-murid bahwa bila sesuatu tidak terkendali, maka mereka
akan menyakiti dan menyebabkan kerusakan.
Ingatkan pula bahwa satu hal penting yang membedakan antara kita dengan
binatang adalah kita mempunyai kemampuan untuk menguasai diri sendiri.
Memang hal ini sulit untuk dilakukan, terutama bila telah tahu sesuatu yang wajib
dikerjakan, tetapi kita kurang menyukainya (kamu dapat menanyakan murid-murid
tentang berapa banyak yang mengetahui bahwa mereka harus berdoa dan
membaca Alkitab setiap hari dan yang melakukannya. Atau berapa banyak yang
telah tahu bahwa mereka harus datang ke sekolah pendidikan agama tepat waktu.
Atau berapa banyak yang tahu bahwa mereka tidak boleh berbohong dan berapa
banyak yang tidak pernah berbohong.) Bersandar pada usaha sendiri tidak akan
cukup mengatasi situasi seperti ini. Kita hendaklah mohon pertolongan Allah.
Pada pelajaran hari ini, kita akan mempelajari tentang macam penguasaan
diri yang berasal dari Allah dan mengapa hal ini penting bagi seorang Kristen dalam
menggunakan waktu luang mereka.

Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Apakah pengertian penguasaan diri itu?
a. Pandangan dunia
i. pengekangan yang dilakukan terhadap dorongan hati, emosi ataupun
keinginan diri (pengertian kamus)
ii. berasal dari kekuatan hati yang kuat dan latihan
b. Pandangan Alkitab
i. menjaga dirimu dari tindakan salah dan jahat
ii. melakukan hal yang benar dan baik
iii. berasal dari kuasa dan kekuatan Allah melalui doa, membaca dan
merenungkan Alkitab, dan perbuatan (Zak. 4:6; 2 Tim. 1:7; Flp. 4:13;
Mzm. 138:3; Ams. 2:6)

Kristen Sejati 57
2. Mengapa seorang Kristen harus selalu mempunyai penguasaan diri?
a. Melindungi diri terhadap godaan dan dosa (Kel. 39:6-10; Dan. 1:5,8; 3:12-
18; Ams. 25:28)
b. Melakukan hal yang memuliakan Allah dan melayani sesama (Mrk.
1:21,29-38)

3. Mengapa penguasaan diri penting bagi seorang Kristen dalam menjalani


sepanjang waktu luangnya?
a. Kita dapat menggunakan waktu luang dengan aktivitas yang
berguna, membangun diri dan lain sebagainya (1 Kor. 10:23-24)
b. Kita tidak akan menghabiskan waktu luang untuk aktivitas yang
merusak diri sendiri dan lain sebagainya (Mat. 18:6; 1 Kor. 10:32-33)

Ingatkan hal berikut:


a. Kekuatan manusia tidak cukup untuk menahan kekuatan iblis (Rm. 7:18-
19,21-24)
b. Kita perlu kebijaksanaan dan kekuatan dari Allah untuk membantu kita
(Rm. 7:24-25; Flp. 4:13)
c. Sebagai orang Kristen, kita harus mengembangkan penguasaan diri rohani
(Rm. 8:9,14; Gal. 5:22)
d. Kita harus menggunakannya dalam menghabiskan waktu luang dengan
bijaksana

Pertanyaan Diskusi
Macam penguasaan diri apakah yang Alkitab ajarkan kepada kita dan apakah
perbedaannya dengan penguasaan diri dari dunia ini?
(Alkitab mengajarkan tentang penguasaan diri yang berasal dari Allah. Hal ini
sungguh berbeda dengan penguasaan diri dari dunia, karena pengertiannya
bukanlah hanya pengekangan diri terhadap hal buruk, tetapi juga berarti melakukan
hal baik secara aktif. Selain itu, penguasaan diri yang berasal dari Allah lebih kuat
dan lebih baik daripada yang berasal dari dunia, karena berasal dari Allah dan
dipimpin dan dikuatkan oleh hikmat dan roh-Nya. Penguasaan diri yang berasal dari
dunia lebih kurang dapat diandalkan karena berdasarkan kekuatan manusia dan
pengertian sendiri yang tidak selalu kuat atau benar.)

Mengapa penguasaan diri penting bagi seorang Kristen?


(Bila seorang kristen mempunyai penguasaan diri, maka ia akan dapat bertahan
dari godaan dan tidak berbuat dosa.)

Mengapa Anda mengira penting untuk menggunakan waktu secara bijaksana


dan hati-hati?
(Dalam hal waktu, kita seharusnya berpikir tentang kapan waktu yang terbaik dan
berapa banyak waktu yang harus kita pergunakan untuk berbagai aktivitas dalam
waktu luang kita. Dalam hal aktivitas, kita seharusnya berpikir tentang apakah suatu
aktivitas itu baik atau tidak bagi kita dan aktivitas baik manakah yang penting bagi
kita. Bila mempertimbangkan beberapa hal ini, maka kita akan dapat mengatur
waktu dengan lebih baik, berkenan kepada Allah dan melakukan hal yang disukai.)

58 Kristen Sejati
Mengapa orang biasanya kurang dalam penguasaan diri?
(Seringkali orang lupa untuk berpikir bagaimana tindakan mereka akan
mempengaruhi diri sendiri maupun orang lain. Kadang, karena belum mengetahui
dengan jelas apakah suatu hal itu benar atau salah, maka mereka melakukan apa
yang dianggapnya baik. Kadang, karena belum memiliki kekuatan untuk melakukan
apa yang benar, maka mereka hanya melakukan apa yang dianggapnya lebih
mudah. Sebagai contoh, bila sekelompok teman ingin tetap bermain melewati jam
malam, di mana mereka seharusnya pulang, maka akan lebih mudah untuk tetap
tinggal bersama teman lainnya dan terus bermain daripada melakukan hal yang
seharusnya dan mengatakan “tidak, terima kasih,” kemudian pulang ke rumah.)

Mengapa Allah akan memberkati orang yang mempunyai penguasaan diri?


(Karena orang yang mempunyai penguasaan diri berusaha untuk menjaga dirinya
dari dosa. Mereka mengingat Allah dalam segala hal yang diperbuatnya dan berhati-
hati dalam melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya dan menolong sesama.
Alkitab dipenuhi dengan contoh tokoh yang mempunyai penguasaan diri dan disiplin
diri untuk memuliakan Allah dan sesama. Sekalipun beberapa tokoh itu dianugerahi
materi atau kesuksesan, tetapi upah terbesar mereka adalah penyertaan dan
perlindungan dari Allah dan pengharapan akan upah kekal dalam kerajaan surga.)

Mengulang
1. Raja Salomo menulis bahwa penguasaan diri bagaikan tembok kota. Bila tidak
ada tembok, maka suatu kota akan terbuka terhadap serangan musuh.

2. Bila tidak ada penguasaan diri, maka seorang Kristen akan mendapat
kesempatan diserang dan digoda oleh iblis.

3. Siapakah yang memberi kita hikmat dan kekuatan untuk beroleh penguasaan
diri yang sesungguhnya?
(Allah)

4. Bagaimana kita memperoleh hal ini dari pada-Nya?


(Dengan membaca Alkitab dan berdoa dalam Roh Kudus.)

5. Hal apakah yang harus kita pertimbangkan sebelum berpartisipasi dalam suatu
aktivitas? (sebutkan 3 hal)
(Apakah manfaat aktivitas ini bagiku dan orang lain? Apakah aktivitas ini
membantu membangun diriku dan orang lain? Apakah aktivitas ini
membuatku mematuhi orangtua? Apakah aktivitas ini menyebabkan aku
berbuat dosa terhadap Allah? Apakah aktivitas ini akan menyenangkan
hati Allah?)

6. Berikan 2 contoh dari Alkitab, waktu luang yang dipergunakan secara bijaksana:
(Daud menulis mazmur, Yesus berdoa, Akwila dan Priskila menyebarkan
injil Yesus, Dorkas menolong janda, dan lain sebagainya.)

Kristen Sejati 59
7. Berikan 2 contoh dari Alkitab, waktu luang yang dipergunakan secara kurang
bijaksana:
(Beberapa anak muda yang mengolok-olok Elisa, penduduk Athena yang
tidak melakukan hal apapun kecuali membicarakan dan mendengarkan
pendapat terbaru, bergosip dan berbicara omong kosong, dan lain
sebagainya.)

Aplikasi Kehidupan
Setelah mengajarkan pelajaran tentang penguasaan diri dan waktu luang,
kak James memberikan tugas kepada murid-muridnya. Setiap murid datang
membawa 4 daftar “aktivitas waktu luang” dan setiap daftar terdiri dari 5 macam
aktivitas. Hal ini berarti setiap murid membawa 20 macam aktivitas. Daftar # 1
tentang 'Alam', daftar # 2 tentang 'Sehat', daftar # 3 tentang 'Memperhatikan', daftar
# 4 tentang 'Menolong'.
Setelah pelajaran, Kevin, Lewis, Gustavo, Shu Fang, Judy dan Stephanie
duduk memikirkan apa yang mereka akan tuliskan dalam daftar mereka.
Sebenarnya, mereka tidak begitu mengerti apa yang kak James inginkan untuk
setiap daftar itu, karena mereka semua sibuk membereskan barang sehingga tidak
mendengar penjelasannya. Beruntunglah, kak James masih berada di gereja dan
berjalan ke arah mereka sekarang!
Melihat muridnya, kak James berhenti sejenak dan berkata. “Hai, anak-
anak, ada apa?” tanyanya.
Kevin menyikut Gustavo. Gustavo menyikut Shu Fang. Shu-Fang berusaha
untuk menyikut orang berikutnya, tetapi ternyata tidak ada orang yang duduk di
sebelahnya.
“Kak James, dapatkah kakak jelaskan kembali tugas kita itu?” tanya Shu
Fang dengan malu-malu.
“Tentu, tetapi bukankah kalian telah tahu bahwa harus menunggu sampai
kelas selesai untuk membereskan barang-barang?” tanya kak James sambil
memandang ke setiap muridnya. “Bila tidak, kalian tidak akan mendengarkan apa
yang guru katakan,” lanjutnya.
“Baiklah, kak James,” kata Stephanie.
“Ma'af ya, kak James,” kata Lewis dengan nada meminta ma'af.
“Yah, kak James, aku juga minta ma'af!” sahut Judy.
“Tidak apa-apa,” kata kak James. “Sekarang, kakak akan jelaskan tugasnya.
Apakah kalian masih membawa lembar tugas itu?”
Setelah itu, merekapun berenam bergegas ke tempatnya masing-masing
mengambil tas buku dan tas punggung mereka. Dan dengan segera pula, mereka
semua telah kembali.
“Wow! Baik, sampai di mana kita?” kata kak James.
“Kakak akan beritahukan kami tentang tugas itu,” sahut Gustavo.
“Benar. Pada daftar pertama, pikirkan aktivitas yang berkaitan dengan
alam.”
“Seperti mengumpulkan serangga!” sahut Kevin dengan antusias,
memotong perkataan kak James.
“Atau menanam bunga di kebun!” tambah Shu Fang.
“Benar,” kata kak James sambil tersenyum. “Untuk daftar kedua, pikirkan
kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan, seperti...“
60 Kristen Sejati
“Hiking!” kata Judy dengan menaikkan matanya. (Dia suka hiking!)
“Atau berenang!” seru Lewis.
“Ya!” kak James tertawa. Dia melanjutkan, “Untuk daftar ketiga, pikirkan
aktivitas yang menunjukkan perhatian kepada orang lain.”
Semuanya terdiam sejenak.
“Maksud kakak, seperti… membuat kartu untuk orang yang sakit?” tanya
Stephanie dengan nada kurang yakin.
“Atau menulis surat untuk kawan?” usul Gustavo.
“Hmm, bagaimana bila… mendoakan untuk seseorang...?” tanya Lewis
dengan malu-malu.
“Semuanya ide yang bagus, anak-anak!” kata kak James. Dia melanjutkan,
”Untuk daftar keempat, pikirkan aktivitas menolong.”
“Seperti mengambilkan sampah di sekitar gereja!” kata Kevin sambil
membungkukkan tubuhnya untuk memungut gelas bekas dekat kakinya.
“Yah, lihatlah pada sampah sekitar sini,” kata Judy dengan setuju sambil
melihat sekitarnya. Ia agak terkejut ketika melihat permen karet menempel pada
kakinya!
“Atau membersihkan ruang kelas kita?” tanya Shu Fang dengan dilihat oleh
semua temannya. “Yah, itu sangat membantu, bukan?” kata Shu-Fang berusaha
mempertahankan jawabannya.
“Ya, benar, sekalipun ibu kalian mungkin akan terkejut!” kata kak James
sambil tertawa. Mereka semua mengira bahwa orangtua akan pingsan ketika
melihat mereka membersihkan ruangan.
“Bagaimana, ada yang ingin bertanya?” tanya kak James.
“Tidak!” sahut keenam anak itu dengan serentak.
“Baiklah bila begitu. Kakak tidak sabar melihat kalian datang dengan tugas
itu pada minggu yang akan datang. Ingatlah, 5 macam aktivitas untuk setiap daftar,
yang berarti seluruhnya berjumlah 20 aktivitas! Hubungilah seorang dengan yang
lainnya bila kalian memerlukan ide, oke?” kata kak James sambil berjalan. ”Sampai
bertemu kembali!”
”Sampai jumpa pula, kak James!” sahut mereka dengan serentak. Dan
segeralah mereka memulai tugas "Aktivitas Di Waktu Luang” itu.

Renungkan pertanyaan berikut:


1. Andaikan kamu berada di sana pula! Ide apakah yang kamu akan muncul untuk
tugas “Aktivitas Di Waktu Luang” itu?

2. Andaikan kamu harus membuat daftar "Aktivitas Di Waktu Luang Yang Tidak
Baik”, yaitu hal yang tidak seharusnya kamu lakukan pada waktu luang itu.
Apakah yang muncul di benakmu?

3. Semua murid akan mempersiapkan 4 macam daftar kegiatan besar yang


sungguh menyenangkan, sekaligus bermanfaat! Dapatkah kamu pikirkan
dengan cara bagaimanakah hingga aktivitas ini mungkin akan berubah menjadi
tidak begitu baik, bila murid tidak menerapkan penguasaan diri ketika
melakukannya? (Sebagai contoh, bila mereka melakukannya terlalu lama,
keluar terlalu lama, mengabaikan kewajiban lainnya, tidak mengikuti hari Sabat,
menghabiskan banyak uang untuk aktivitas tersebut, dan lain sebagainya.)

Kristen Sejati 61
Aktivitas 1
Lingkaran Waktu

Tujuan:
a. Menunjukkan kepada murid bahwa ada sejumlah waktu yang mereka
pergunakan untuk suatu aktivitas yang berbeda.
b. Membiarkan murid melihat bahwa mereka menggunakan waktu luangnya
dengan bijaksana dan berhati-hati.

Bahan:
Pensil berwarna atau crayon

62 Kristen Sejati
Aktivitas 2
Daftar Utama!

Tujuan:
Mempelajari cara mengevaluasi dan memprioritaskan aktivitas yang murid-murid
sukai dan menyadari mana yang lebih penting.

Bahan:
Kartu indeks

Petunjuk:
Bagilah murid-murid ke dalam 3 atau 4 kelompok, dan berikan setiap murid dalam
kelompok itu 6 kartu indeks.

Bagian # 1
Beritahukan kepada setiap anggota kelompok untuk menuliskan 2 set dari 3
aktivitas kesukaan mereka. Setelah itu, bagikan 4 kartu indeks lagi ke setiap
kelompok dengan perkataan “membaca Alkitab” yang tertulis pada 2 kartu dan
perkataan “berdoa” yang tertulis pada 2 kartu lainnya.

Bagian # 2: Bagaimana Mengevaluasi Aktivitas?


Setiap kelompok seharusnya mempunyai 2 set kartu aktivitas yang identik.
Sebagai kelompok, mereka akan mengevaluasi aktivitas ini dan
memprioritaskannya ke dalam kategori keuntungan dan kategori kesenangan.
Di belakang set pertama, murid-murid menuliskan manfaat dari setiap
aktivitas bagi mereka atau yang lainnya. Berilah nomor manfaatnya. Lalu, letakkan
kartu beraturan menurut berapa banyak manfaat yang dipunyai. Kartu pertama akan
beroleh manfaat terbanyak, kartu kedua akan beroleh manfaat terbanyak kedua,
dan seterusnya.
Di belakang set kedua, tuliskan mengapa aktivitas itu menyenangkan,
menarik, menggembirakan atau menyukakan. Berilah nomor alasannya. Lalu,
letakkan kartu beraturan menurut nomor alasan yang dipunyai. Kartu pertama akan
beroleh alasan terbanyak, kartu kedua berolah alasan terbanyak kedua, dan
seterusnya.

Bagian # 3
Ketika setiap kelompok telah selesai, biarkan mereka mempresentasikan
hasilnya. Apakah ada kelompok yang menemukan aktivitas yang mempunyai set
kartu yang berbeda? Temukan murid yang mempunyai aktivitas paling
menyenangkan, tetapi tidak bermanfaat. Sebaliknya, paling bermanfaat tetapi tidak
menyenangkan. Allah menginginkan anak-anak-Nya memilih apa yang bermanfaat,
yang menyenangkan dan yang berguna.
Tanyakan kepada murid-murid bila mereka dapat temukan alasan Allah
menghendaki hal ini bagi mereka (Ia tidak inginkan kita habiskan waktu; Ia inginkan
yang terbaik bagi kita; Ia mengasihi kita; Ia inginkan kita membangun karakter yang
positif; Ia inginkan kita membangun talenta; Ia inginkan kita mendapatkan
penghargaan kekal daripada kebahagiaan sementara, dan lain sebagainya).

Kristen Sejati 63
Berilah motivasi kepada murid-murid untuk selalu mencari dan memilih
aktivitas yang paling bermanfaat dan berguna. Hal ini akan paling menyenangkan
hati Allah dan bantulah murid-murid untuk menolong diri mereka sendiri. Akhirilah
dengan berdoa.

64 Kristen Sejati
Persembahan Bagi Allah
Kitab Bacaan:
8
Luk. 21:1-4

Inti Pelajaran:
Allah mengingat dan memberkati
mereka yang beri persembahan
dengan rela.

Tujuan Pelajaran:
Ikutlah dalam pelayanan
persembahan.

Ayat Hafalan:
“Karena itu, saudara-saudara,
demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah:
Itu adalah ibadahmu yang sejati.” Latar Belakang
(Rm. 12:1)
Alkitab
Seorang Janda Miskin
Seorang janda adalah perempuan yang telah ditinggali oleh sang suami
karena suatu sebab, entah bercerai ataupun meninggal. Para janda semasa
Perjanjian Baru berada dalam keadaan tidak terlindung dan tidak berdaya. Mereka
hanya mempunyai sedikit sumber daya untuk mendapatkan uang, sekalipun hukum
mengatakan mereka harus dibantu dan dilindungi. Keadaan ini hanyalah
pengecualian dan bukanlah suatu peraturan yang harus dijalani.
Tuhan Yesus mengetahui bahwa perempuan itu adalah seorang janda yang
miskin. Hal ini terlihat dari penampilan seseorang yang mencerminkan status
seseorang dalam masyarakat setempat, terutama dalam hal sosial, politik, ekonomi,
dan agama. Sebagai contoh, entah itu mode ataupun kemakmuran, seorang
perempuan biasanya mengenakan kerudung di atas kepalanya. Keadaan inilah
yang membedakan mereka daripada seorang pelacur, yang menjalin rambut
mereka dan membiarkan kepalanya tidak ditudungi untuk menarik perhatian.
Kemiskinan janda ini dapat terlihat dari apa yang ia kenakan, atau mungkin dari cara
ia membawa dirinya atau pun dari cara orang lain bersikap terhadapnya.

Kristen Sejati 65
Sebuah Persembahan Bagi Allah
Di ruang persembahan dalam bait Allah terdapat 7 kotak untuk memasukkan
pajak bait Allah dan 6 kotak untuk memasukkan persembahan sukarela. Ke dalam
kotak persembahan sukarelalah sang janda memasukkan 2 koinnya. Menurut
hukum Taurat, persembahan kepada Allah adalah yang terbaik dari apa yang
dipunyainya, masing-masing sesuai dengan berkat yang telah diterimanya.
Tanpa mempedulikan kemiskinannya, si janda masih merasakan berkat Allah
kepada dirinya. Sekalipun persembahannya hanya berjumlah kecil, tetapi itulah
yang terbaik dari padanya. Sesungguhnya, yang lebih penting daripada jumlah
suatu persembahan adalah ketulusan hati dan sikap ketika seseorang memberi
persembahannya kepada Allah, karena saat itulah Ia ingin melihat persembahan
yang sejati. (1 Taw. 28:9; Yes. 29:13)

Persembahan Yang Diterima Dan Dikenan Allah


Dari contoh Kain dan Habel, jelaslah bagi kita bahwa ada persembahan yang
dikenan Allah dan ada pula persembahan yang hanya diterima saja oleh-Nya. Ketika
orang lain mempersembahkan sebagian kecil dari kelebihannya, sang janda
memberikan semua yang dipunyai untuk dapat bertahan hidup. (Mrk. 12:44)
Persembahan sang janda seperti persembahan Habel; kedua persembahan itu
diterima dan dikenan Allah, karena mereka berikan persembahan dari hati yang
tulus.
Mengenai Murid Anda
Sesuatu yang hadir secara alamiah dari murid-murid menunjukkan mereka
adalah penolong yang baik. Mereka akan menjadi pekerja yang lebih mandiri, tetapi
masih menyukai interaksi sosial dalam aktivitas kelompok. Kadang, sukar bagi kita
mendapatkan bantuan dari murid-murid, karena mereka lebih tertarik dalam
aktivitas di luar kelas. Sekalipun demikian, bila Anda mengikutsertakan mereka
pada suatu aktivitas yang penting, seperti membantu mempersiapkan pelajaran
atau aktivitas dalam kelas, maka mereka masih suka untuk membantu. Anda
mungkin perlu berinisiatif agar dapat menarik mereka untuk berpartisipasi. Salah
satu cara agar murid-murid mengerti semangat memberi bantuan adalah dengan
memberikan waktu bermain mereka dan bekerja bagi Allah.
Jelaskan kepada murid-murid tentang pandangan memberi persembahan
yang benar. Katakan kepada mereka bahwa bukanlah jumlah suatu persembahan
yang penting di hadapan Allah, tetapi ketulusan hati saat seseorang memberi
persembahan kepada-Nya. Tuhan Yesus menginginkan kita melayani-Nya dengan
hati yang rela dan tulus. Tanyakan kepada murid-murid tentang cara mereka dalam
melakukan suatu pelayanan. Sebagai contoh, jagalah kebersihan kelas; jagalah
tempat bermain tetap bersih. Berilah motivasi agar mereka bersedia membersihkan
tempat bermain yang berantakan, sekalipun bukanlah mereka yang melakukannya.
Berusahalah mengerti terhadap ketidakrelaan mereka untuk membersihkan
kotoran yang orang lain perbuat, tetapi ingatkan mereka tentang pelajaran kasih
persaudaraan yang telah mereka pelajari pada minggu yang lalu. Mungkin sukar
bagi murid-murid untuk mengerti tentang pandangan persembahan saat ini, tetapi
apa yang Anda katakan sekarang akan muncul kelak ketika mental mereka telah
berkembang seutuhnya, karena mereka telah mendapatkan banyak pengalaman
hidup.

66 Kristen Sejati
Pemanasan
Tujuan:
Memberitahukan kepada murid-murid bahwa mempersembahkan diri adalah cara
alamiah dalam menunjukkan kasih dan rasa syukur kita kepada Allah.

Petunjuk:
Tanyakan kepada murid-murid, bila mereka mengatakan “terima kasih”
kepada Allah hanya untuk satu perkara, apa jadinya? Biarkan mereka berpikir
sejenak. Lalu, panggillah murid-murid itu seorang demi seorang untuk menuliskan
reaksi mereka di papan tulis. Tambahkan pendapat Anda di papan tulis. Ketika
semua pendapat telah berada di papan tulis, tanyakan bila kita tidak berusaha untuk
mendapatkan sesuatu, apakah Allah harus memberikannya. Kiranya, murid-murid
akan memahami bahwa Allah tidak harus memberikannya. Ia akan memberikan
segala sesuatu, karena Ia mengasihi dan peduli terhadap kita.
Tanyakan kepada murid-murid, apakah merasa senang bila orang lain
memberikan sesuatu yang baik dan indah bagi kita. Apakah yang kita akan lakukan
sebagai balasannya untuk menunjukkan bahwa kita menyukai apa yang telah
diberikan atau sebagai ucapan terima kasih? (Kita dapat mengucapkan 'terima
kasih', memeluknya, melakukan sesuatu yang baik dan indah sebagai balasannya,
dan lain sebagainya).
Ingatkan kepada murid-murid bahwa Allah memberikan banyak hal yang
baik, bahkan lebih banyak daripada apa yang dapat kita tuliskan di papan tulis.
Apakah yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan rasa terima kasih, karena kita
menyukai apa yang Ia berikan? Apakah yang dapat kita tunjukkan bahwa kita
merasakan kasih-Nya dan kita mengasihi-Nya pula? Katakan kepada murid-murid
bahwa mereka akan selalu belajar cara untuk melakukan hal tersebut pada
pelajaran hari ini.

Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
Persembahan dari seorang janda miskin (Luk. 21:1-4)

Ingatkan hal berikut:


a. Hati memberi persembahan: Tulus, berterima kasih, rela, rendah hati
b. Sang janda memberikan yang terbaik dari dirinya
c. Sang janda memberikan semua yang ia punyai
d. Persembahannya diingat oleh Allah

Kristen Sejati 67
Pertanyaan Diskusi
Apakah yang membedakan persembahan sang janda miskin dengan yang
lainnya?
(Persembahan sang janda miskin lebih kecil jumlahnya daripada persembahan
yang lainnya, tetapi sesungguhnya, jumlah suatu persembahan bukanlah yang
terpenting di hadapan Allah, tetapi hati dan sikap pada saat memberi persembahan
itulah menjadi perhatian Allah. Orang lain memberikan sesuatu merupakan
sebagian dari kekayaannya yang berlimpah, sementara sang janda memberikan
yang terpenting dari hidupnya. Karena sang janda ini miskin, maka setiap sen dapat
menjadi begitu berarti bagi hidupnya. Tetapi, ia berikan semua yang dipunyainya
kepada Allah sebelum dipakai olehnya.)

Bagaimana kita mengetahui bahwa persembahan sang janda ini diingat oleh
Allah?
(Karena Tuhan Yesus membedakan persembahan sang janda daripada yang
lainnya dan perbuatannya ini dicatat dalam Alkitab.)

Mengapa hati begitu penting saat kita memberikan suatu persembahan?


(Persembahan yang kita berikan merupakan pernyataan sikap dari apa yang berada
dalam hati kita. Hatilah yang membuat persembahan kita indah, diterima, dan
menyenangkan di hadapan Allah. Bila persembahan itu berlimpah atau mahal,
tetapi hatinya tidak berada di sana, maka sesungguhnya persembahan itu tidaklah
berarti apa-apa di hadapan-Nya. Apakah baiknya sekeranjang buah apel yang
besar, yang berwarna merah, mengkilat, bila di dalamnya berlubang dan tidak ada
rasanya? Renungkanlah...)

Apakah contoh lain dari persembahan yang menyenangkan hati Allah yang
dapat kamu temukan dari Alkitab dan bagaimana Allah memberkati tokoh
yang memberikannya?
(Abraham mempersembahkan Ishak. Allah mengatakan kepada Abraham bahwa Ia
pasti memberkati Abraham dan keturunannya hingga bagaikan bintang di langit dan
pasir di laut, serta semua bangsa akan diberkati melalui keturunannya. (Kej. 22:16-
18) Persembahan syukur, kepatuhan, janji yang ditepati, dan sikap bersandar
kepada Allah adalah persembahan yang lebih menyenangkan dan lebih berarti bagi
Allah daripada korban bakaran. Allah akan memberkati pemberinya dengan
penyertaan-Nya ketika mereka memanggil nama-Nya - 1 Sam. 15:22; Mzm. 50:9-
15.)

Dapatkah kamu temukan contoh tokoh dalam Alkitab yang tidak memberikan yang
terbaik bagi Allah?
(Ananias dan Safira - Kis. 5:1-11; bangsa Israel yang hanya mempersembahkan
korban dan pujian dengan hati yang jauh dari hadapan-Nya - Yes. 29:13.)

68 Kristen Sejati
Mengulang
1. Apakah yang sang janda miskin masukkan ke dalam kotak persembahan?
(Dua keping uang logam.)

2. Hal apakah yang terpenting yang membedakan persembahan sang janda


dengan persembahan yang lainnya?
(Hati dan sikap sang janda saat memberi persembahan.)

3. Seperti apakah hati dan sikap yang sang janda tunjukkan saat memberi
persembahan?
(Tulus hati, rela hati, bersyukur, rendah hati.)

4. Bagaimana hati dapat mempengaruhi apa yang kita persembahkan kepada


Allah?
(Hatilah yang menentukan apakah persembahan kita akan diterima,
dikenan, dan diingat oleh Allah.)

5. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan bawa sang janda miskin memberikan lebih
banyak daripada persembahan semua orang lainnya?
(Karena orang lain memberikan dari kelimpahannya, sedangkan sang janda
memberikan dari kekurangannya, dan apa yang ia punyai.)

Aplikasi Kehidupan
Misteri Yang Tidak Terpecahkan!
Minggu ini di kelas Madya, murid-murid akan mempelajari tentang
persembahan seorang janda miskin kepada Allah. Semuanya mendengarkan
dengan seksama.
Ketika kelas selesai, semua murid secepatnya bangun dan memasukkan
persembahan ke dalam kotak. Lalu, mereka mulai melakukan tugas kebersihan
tanpa diingatkan oleh kak James! Ketika mereka mengerjakan tugas masing-
masing, kak James melihat sesuatu yang mengherankan. Semua murid
menampakkan senyum di wajah mereka. Apakah yang membuat mereka
tersenyum, kak James merasa heran, sambil menggaruk kepalanya. Sungguh, ia
menemukan misteri yang mengejutkan dirinya.
Setelah semua murid meninggalkan kelas, kak James merasakan kelas
lebih bersih daripada minggu yang lalu. Nyatanya, ruang kelas tampak begitu bersih
dan rapi! Apakah yang terjadi dengan diri mereka?

Renungkan pertanyaan berikut:


1. Mengapa murid-murid melakukan sesuatu yang hebat? Dapatkah kamu
menjelaskan sikap misterius mereka itu?

2. Bila kamu adalah seorang dari murid-murid itu, bagaimana kamu menjelaskan
senyum di wajah mereka itu?

3. Tampaknya murid-murid tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Inilah


saat pertama kalinya sang guru terheran-heran. Menurut kamu, sikap manakah
yang lebih menyenangkan Allah: Sikap masa lalu mereka atau sikap sekarang
ini? Mengapa?
Kristen Sejati 69
Aktivitas 1
Biarlah Aku Menjadi Persembahan Yang Hidup

Tujuan:
a. Menunjukkan kepada murid-murid bagaimana Tuhan Yesus memberikan diri-
Nya menjadi persembahan melalui hidup yang ia jalani.
b. Membantu murid-murid menemukan jalan untuk memberikan persembahan
dari diri mereka.

70 Kristen Sejati
Aktivitas 2
Persembahanku Kepada Allah

Tujuan:
Menunjukkan bagaimana kita dapat memberikan persembahan yang indah dan
berkenan kepada Allah.

Bahan:
Buku Aktivitas Murid
1 papan yang indah
Kertas lipat
Spidol
Pensil warna atau krayon
Perekat
Gunting
Pita
Double tape

Petunjuk:
Sebelum kelas dimulai, gunakan spidol untuk menggambar kotak persembahan
pada papan yang indah (lihatlah gambar pada halaman berikut).

Bagian # 1: Menyiapkan hadiah


Tanyakan kepada murid-murid, persembahan apakah yang mereka ingin
berikan kepada Allah. Berikan kesempatan bagi mereka waktu untuk
memikirkannya. Lalu, mintalah murid-murid untuk menemukan gambar yang sesuai
pada halaman Buku Aktivitas Murid mereka. Mereka akan melihat sebuah kotak
hadiah yang ada garis potongnya dengan garis-garis yang dapat ditulisi. Mintalah
mereka menggunting bentuk itu. Setelah bentuk itu terpotong, mintalah mereka
untuk menuliskan pada baris-baris tersebut dengan persembahan yang mereka
ingin berikan kepada Allah.
Kemudian, perlihatkan kepada murid-murid cara melipat kotak itu. Katakan
kepada murid-murid, “Sekarang, kita mempunyai suatu hadiah bagi Allah. Marilah
kita buat yang indah dan yang berkenan bagi-Nya, serta membungkusnya dengan
hati kita.”
Katakan kepada murid-murid untuk menggunting beberapa bentuk hati dari
kertas lipat, lalu rekatkan bentuk hati itu pada bagian luar dari kota tersebut.
(Ingatkan mereka agar kotak itu jangan sampai tertutup!) Pada bentuk hati ini,
katakan kepada mereka untuk menuliskan salah satu atau semua yang berada di
bawah ini:
a. Mengapa mereka ingin memberi persembahan kepada Allah?
b. Bagaimana perasaan mereka tentang persembahan yang diberikan?
c. Bagaimana reaksi Allah yang mereka harapkan?
d. Puji syukur kepada Allah.

Setelah semua murid menuliskan apa yang berada dalam hati mereka,
biarkan murid-murid menyelesaikan kotak mereka dengan menambahkan pita di
atas kotak itu.

Kristen Sejati 71
Bagian # 2: Mempersembahkan hadiah
Ketika semua murid telah selesai, bawalah kotak persembahan besar yang
mereka telah buat sebelumnya, lalu letakkan di atas kursi atau membelakangi
papan tulis. Katakan kepada murid-murid bahwa mereka akan memberi suatu
persembahan kepada Allah.
Seorang demi seorang maju dengan kotak persembahannya. Berikan
kepada mereka sepotong double tape agar dapat direkatkan pada bagian belakang
kotak itu. Mereka akan menyebutkan nama dan apa yang dipersembahkan,
meletakkan hadiahnya ke dalam kotak persembahan, dan kembali ke tempat duduk
semula. Setelah semua murid telah memberikan persembahan, ingatkan murid-
murid bahwa apa yang mereka telah persembahkan itu sesungguhnya merupakan
janji mereka untuk memberikan persembahan kepada Allah. Katakan kepada murid-
murid bahwa mereka hendaknya mengingat persembahan ini menjadi nyata
dengan menepati janji mereka itu. Katakan, “Kiranya Allah kami menerima dan
berkenan terhadap persembahan kami.” Akhirilah dengan berdoa.

potonglah garis potonglah garis


kotak persembahan kotak persembahan
garis putus-putus
Lipatlahlah sepanjang
Lipatlahlah sepanjang
garis putus-putus

72 Kristen Sejati
Aku Mengasihi
Rumah Allah
9
Kitab Bacaan:
Yoh. 2:13-16

Inti Pelajaran:
Gereja adalah rumah Allah.

Tujuan Pelajaran:
Berusaha menunjukkan
kasih dan hormat kepada gereja.

Ayat Hafalan:
“Jagalah langkahmu,
kalau engkau berjalan
ke rumah Allah!
Menghampiri untuk mendengar
adalah lebih baik daripada
mempersembahkan korban yang
dilakukan oleh orang-orang bodoh,
karena mereka tidak tahu,
bahwa mereka berbuat jahat.” Latar Belakang
(Pkh. 4:17) Alkitab
Bait Suci Di Yerusalem
Bait Suci di Yerusalem pertama kali dibangun oleh raja Salomo. Konstruksi
bangunan dan kemegahan dari bait ini ditulis dalam 1 Raj. 5-6 dan 2 Taw. 2-4.
Ketika selesai dibangun, raja Salomo dan rakyat Israel mentabiskan bait itu.
Apipun turun dari langit dan kemuliaan Allah memenuhi tempat itu. (2 Taw. 7:1)
Orang Israel berlutut berdoa dengan wajah mereka menyentuh tanah sambil
menyembah Allah, memberi hormat kepada Allah dengan tulus dan kagum. (2 Taw.
7:3) Allahpun berjanji bahwa mata dan telinga-Nya akan tertuju dan mendengar
semua permohonan yang disampaikan dari dalam bait suci itu. Allah pun berjanji
untuk mengasihi semua umat pilihan-Nya dan memulihkan negeri itu. (2 Taw. 7: 12-
16)
Orang Israel menyadari bahwa bait suci itu begitu penting, karena
merupakan tempat yang sungguh istimewa sekaligus suci yang Allah telah berikan
kepada mereka sebagai tempat beribadah. Akan tetapi orang Israel tidak selalu
menjaga bait itu dengan sungguh-sungguh. Ketika mereka mulai menyembah
berhala, kasih mereka terhadap Allah berubah menjadi dingin. Bait itu menjadi
rusak. Tetapi masih ada beberapa orang yang ingat akan pentingnya bait itu, di
antaranya adalah: Yosia, Ezra, Yoas; mereka bertekad untuk memperbaiki bait itu
dan menjadikan kembali bait itu sebagai tempat doa dan penyembahan bagi Allah.

Kristen Sejati 73
Paskah
Paskah adalah hari perayaan istimewa bagi orang Israel. Hari itu mengingatkan
orang Yahudi akan kasih Allah yang telah mengeluarkan mereka dari tanah Mesir.
Para keluarga akan membuat banyak persiapan untuk merayakan hari Paskah itu
dan masing-masing akan memberikan korban persembahan ke bait suci di
Yerusalem. Mereka rela berjalan jauh ke bait suci karena bertekad memberikan
korban bakarannya bagi Allah. Karena jauhnya perjalanan, mereka baru membeli
binatang persembahannya ketika tiba di kota. Para pedagang mengetahui dan
mendirikan banyak tenda di dekat bait tersebut untuk menjual binatang untuk
korban bakaran tersebut. Para pedagang itu dapat menjual dagangannya dengan
harga tinggi, tetapi tidak memberikan binatang terbaik bagi para pendatang. Para
penukar mata uang pun merasa beruntung karena pendatang akan menukarkan
uangnya untuk berbelanja.

Mengenai Murid Anda


Sekalipun murid-murid beribadah setiap minggunya, tetapi mereka masih
belum mengerti terhadap pentingnya makna datang ke gereja. Sekarang, lebih
banyak murid yang datang ke gereja seolah-olah mereka datang ke sekolah. Murid-
murid menjadikan gereja sebagai bagian dari aktivitas mingguan mereka. Ada pula
murid yang datang berkebaktian dengan alasan untuk bersosialisasi; mereka
datang karena ingin bertemu dengan teman. Pelajaran ini akan menegaskan
pentingnya makna rumah Allah untuk dijadikan sebagai rumah sendiri, sehingga
mereka dapat mengasihi rumah Allah ini seperti rumah mereka sendiri.
Bantulah murid-murid agar dapat mengasihi rumah Allah dengan
memberikan mereka tempat atau meja dalam kelas (bila ruangannya cukup
memadai). Biarkan mereka berpendapat bahwa kelas dan gereja adalah rumah
mereka pula. Mintalah mereka untuk memerankan tentang bagaimana perasaan
Yesus ketika mendapati rumah-Nya dalam keadaan demikian. Bantulah murid-
murid untuk memahami bagaimana perasaan Yesus saat itu. Tanyakan murid-murid
tentang hal apakah yang tidak diinginkan untuk terjadi dalam rumah mereka.
Sambungkan perasaan kurang gembira yang terjadi di rumah mereka dan
aplikasikan situasi itu dalam kelas. Mintalah murid-murid untuk mendaftarkan
sebanyak kejadian dan aksi yang tidak mereka senangi saat berada di gereja. Dari
pelajaran ini, murid-murid hendaklah belajar bersikap yang sopan ketika mereka
berada di gereja. Gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki sikap mereka
selama ini yang dirasa kurang baik. Mintalah murid-murid untuk mencantumkan
daftar sikap yang baik maupun yang kurang baik sebanyaknya di papan tulis. Mohon
diingat bahwa mengubah sikap seseorang bukanlah perkara mudah karena
memerlukan waktu, kesabaran dan kasih untuk membantu murid-murid
memperbaiki sikap dan pandangan hidup mereka.

74 Kristen Sejati
Pemanasan
Tanyakan murid-murid, apakah yang membuat kamar tidur mereka berbeda
dari ruangan lainnya di rumah? (Karena kamar tidur adalah tempat yang istimewa;
tempat pribadi, di mana mereka dapat menyimpan semua barang berharga; dan lain
sebagainya). Bagaimanakah perasaan mereka:
a. bila ada orang yang masuk dan memindahkan barang-barang mereka?
b. bila ada orang yang masuk dan meninggalkan jejak kaki yang kotor di karpet
mereka?
c. bila ada orang yang masuk dan menggambar dinding kamar dan mencoret
inisial nama mereka di meja belajar mereka?
d. bila ada orang yang masuk dan mengangkat kaki mereka di atas tempat tidur
mereka?
e. bila ada orang yang menukar barang mereka di kamar itu dan orang asing
masuk ke kamar mereka untuk melihat?
f. bila mereka menemukan binatang yang bersuara keras dan bau memenuhi
kamar mereka?

Apakah mereka akan senang bila ada hal di atas yang terjadi dalam kamar
mereka? (Mungkin jawabannya tidak). Jadi, bagaimana seharusnya kamar tidur
mereka itu dipelihara?
Katakan kepada murid-murid, perasaan sayang terhadap kamar mereka itu
sama seperti perasaan Allah terhadap rumah-Nya, yaitu gereja. Tanyakan murid-
murid, apakah mereka mengetahui di manakah rumah Allah. (Gereja, di mana
mereka sedang duduk sekarang itulah rumah Allah). Gereja adalah tempat yang
begitu suci dan istimewa bagi Allah, di mana anak anak-Nya akan berkumpul di sana
dan berdoa untuk menyembah-Nya.
Allah begitu mengasihi rumah-Nya dan Ia ingin anak-anak-Nya pun
mengasihi rumah-Nya pula. Ingatkan kepada murid-murid bahwa mereka
hendaknya memelihara dan menghormati gereja dengan takut dan hormat. Kita
hendaklah berhati-hati dengan apa yang kita perbuat dalam gereja, bagaimana kita
menyembah Allah dan bagaimana kita telah bersikap dalam gereja, dan bagaimana
kita telah memakai fasilitas gereja. Oleh karena rumah Allah adalah rumah kita pula,
maka hendaklah kita mengasihi dan memeliharanya seperti layaknya rumah kita
sendiri.

Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Bait suci di Yerusalem saat Paskah (Yoh. 2: 13-14)
2. Reaksi Yesus (Yoh. 2:15-16)

Ingatkan hal berikut:


a. Gereja adalah rumah Allah dan tubuh Kristus
b. Yesus sungguh marah terhadap mereka yang tidak menghormati rumah Allah

Kristen Sejati 75
Pertanyaan Diskusi
Apakah yang begitu buruk yang telah orang banyak lakukan di bait suci
Yerusalem itu?
(Rumah Allah adalah tempat suci di mana orang banyak berdoa dan menyembah di
hadapan-Nya, tetapi para pedagang itu telah menjadikannya sebagai tempat
berdagang dan diri mereka sendiri pun tidak berdoa dan menyembah Allah. Mereka
telah berpandangan dan bersikap keliru terhadap kekudusan rumah Allah. Bagi
mereka, rumah Allah adalah tempat untuk mencari uang.
Banyak dari para pedagang itu menyalahgunakan kedatangan para jemaat
yang hendak berdoa dan memberikan korban bakaran Paskah. Para pedagang
telah menjual mahal barang dagangan mereka. Para penukar uang pun telah
berbuat curang dengan memberikan penukaran mata uang yang tidak adil. Dengan
kehadiran para pedagang itu, rumah Allah berubah menjadi tempat yang berisik,
tidak sopan dan tidak suci lagi.)

Bagimana seharusnya sikap kita terhadap gereja?


(Kita hendaknya mengasihi gereja seperti mengasihi rumah sendiri; berusaha
menjadikan gereja sebagai tempat yang menyenangkan bagi Allah dan tempat
terhormat serta tempat yang penuh dengan kasih persaudaraan.)

Apakah yang kita dapat lakukan untuk menunjukkan kasih kepada gereja dan
bagaimana cara menjaga tempat itu agar tetap menyenangkan hati Allah?
(Kita hendaknya menghormati dan menjaga barang yang terdapat dalam gereja
seperti layaknya menjaga barang kita di rumah. Oleh karena gereja adalah tubuh
Kristus dan kita semua adalah anggota dari tubuh-Nya, maka kita hendaklah
berusaha semaksimal mungkin untuk menghormati dan mengasihi semua saudara-
saudari seiman.)

Berilah contoh yang kamu kira adalah perbuatan yang tidak menghormati
atau merusak rumah Allah. Bagaimana perbuatan ini dapat mempengaruhi
orang lain?
(Jawaban bebas)

Contoh apakah yang dapat menunjukan hormat dan kasih terhadap rumah
Allah? Bagaimana perbuatan ini dapat mempengaruhi orang lain?
(Jawaban bebas)

Mengulang
1. Ketika Yesus datang ke bait suci di Yerusalem, apakah yang Yesus saksikan di
sana?
(Yesus menyaksikan para pedagang sedang berjualan domba, burung
dan binantang korban lainnya, demikianpun dengan para pedagang mata
uang asing.)

76 Kristen Sejati
2. Dalam hal apakah para pedagang dan para penukar uang telah mengambil
keuntungan dari para jemaat itu?
(Hari raya Paskah, di mana semua orang Yahudi yang takut akan Allah
datang ke bait suci untuk menyembah dan membuat korban bakaran bagi
Allah. Para jemaat itu akan membeli beberapa ekor binatang untuk
dijadikan sebagai korban dan akan menukarkan uang mereka di sana
untuk berbelanja.)

3. Apakah yang Yesus perbuat ketika menyaksikan semua yang terjadi di sana?
(Tuhan Yesus mengusir mereka semua dan memporakporandakan tempat
dagang itu.)

4. Mengapa Yesus begitu marah dengan apa yang disaksikan-Nya itu?


(Karena Yesus mempunyai sikap yang benar terhadap rumah Allah. Ia
sadar bahwa rumah Allah adalah tempat suci di mana orang dapat berdoa
dan menyembah Allah. Yesus marah karena para pedagang itu telah
menyalahgunakan tempat itu untuk berdagang. Mereka berada di sana
hanya untuk mencari uang. Mereka menipu orang banyak yang datang
beribadah dan berdoa di bait suci.)

5. Mengapa suasana di bait suci harus berbeda dengan suasana di tempat


lainnya?
(Karena bait Allah adalah tempat untuk berdoa dan menyembah Allah.
Inilah tempat yang dipilih, dibangun dan diberkati oleh Allah.)

6. Bagaimana suasana bait suci itu telah dipengaruhi oleh kehadiran para
pedagang itu?
(Para pedagang itu telah mengubah suasana bait suci menjadi tempat
pertukaran barang dan kebun binatang.)

Aplikasi Kehidupan
Bapak dan ibu Karington begitu mengasihi Tuhan, karena Ia telah
menyembuhkan penyakit putri mereka dan telah membawa seluruh keluarga ke
dalam gereja. Bapak dan ibu Karington senantiasa mengingatkan anak-anak akan
kasih Tuhan terhadap keluarga mereka. Judy, David dan Leonard mematuhi
orangtua mereka dan selalu berusaha sebaik-baiknya untuk mengasihi Tuhan
dalam semua tindakan mereka.
Suatu kali, sekolah Judy mengadakan acara amal untuk membeli ruangan
komputer yang baru. Setiap murid dalam kelas Judy hendaklah menjual sedikitnya
satu kotak coklat. Bagi mereka yang dapat menjual lebih daripada satu kotak coklat,
mereka akan memenangkan berbagai hadiah. Lebih banyak coklat yang mereka
jual, lebih menarik pula hadiah yang mereka dapat peroleh.
Judy begitu bersemangat dengan acara amal ini. Ketika sedang mencermati
daftar hadiah yang dapat dimenangkan, ternyata ia dapat memperoleh sebuah bola
voli hanya dengan menjual 6 kotak coklat. Segeralah terpikir olehnya, kepada siapa
saja di gereja yang mau membeli coklatnya itu. Semua paman dan bibinya pasti mau
membeli coklat yang dijualnya, apalagi bila mereka tahu bahwa uang yang
dikumpulkannya untuk membeli sebuah ruang komputer yang baru di sekolahnya.

Kristen Sejati 77
Judy beryakinan besar bahwa ia dapat memenangkan hadiah bola voli itu.
Lalu, ia meminta agar sang guru memberinya 6 kotak coklat dan bukannya 1 kotak
coklat. Judy berencana untuk menjual 2 kotak coklat kepada orangtuanya, mungkin
mereka dapat membantu menjual coklat itu kepada teman mereka di kantor. Dengan
demikian, akan tersisa 4 kotak coklat lagi. Salah satu teman Judy menawarkan
dirinya, apakah kamu mau pergi mengelilingi rumah sekitar lingkungan mereka
untuk menjual coklat. Jadi, Judypun terpikir untuk menyisihkan 2 kotak coklat untuk
dijualnya di sekitar rumahnya nanti. Sisa 2 kotak coklat lagi akan dibawanya ke
gereja pada hari Jum'at dan hari Sabtu untuk ditawarkan kepada saudara-saudari
seiman di sana.
Minggu itu begitu menyenangkan bagi Judy. Sudah 2 kali setelah selesai dari
sekolah, ibu teman Judy menemani temannya dan Judy menawarkan coklat dari
rumah ke rumah. Senyum Judy makin membesar setelah berhasil menjual 2 kotak
coklat. Judy selalu memikirkan bola voli barunya yang segera akan diperolehnya. Ia
sungguh menyukai bermain bola voli, apalagi bila mempunyai bolanya sendiri.
Tentu, ia pasti dapat bermain di mana saja dan kapan saja, bahkan dapat membawa
bola voli itu ke gereja dan bermain dengan temannya di sana. Wah, pastilah
sungguh menyenangkan. Kemudian, Judy berpikir bila ia dapat menjual 12 kotak
coklat, tentu ia akan mendapatkan 2 bola voli. Jadi, ia dapat mempunyai 1 bola voli
cadangan bila bola yang satunya rusak, hilang atau entah ke mana. Bagaimanapun
Judy mengira menjual coklat itu tidaklah terlalu sukar. “Pastilah aku dapat menjual 6
kotak coklat lagi dengan mudah.” Jadi, Judy berencana untuk meminta 6 kotak
coklat lagi dari sang gurunya.
Setiap hari Judy sibuk memikirkan cara untuk menjual coklat-coklat itu dan
memimpikan tentang bola voli barunya itu. Selesai sekolah, ia langsung pergi
menjual coklat dan setelah itu ia menjadi terlalu lelah untuk mengerjakan PR,
membaca Alkitab dan menghafal Ayat Hafalan dari sekolah pendidikan agamanya,
tetapi ia masih ingat untuk berdoa sebelum tidur. Setiap malam, ia memohon kepada
Tuhan untuk membantu menjual 6 kotak coklat lagi, agar ia dapat beroleh bola voli
impiannya itu.
Selesai sekolah pada hari Jumat itu, Judy telah merencanakan siapa saja
yang akan ia datangi dan tawari agar membeli coklatnya. “Cobalah lihat” siapa saja
yang Judy dapat datangi, daftar nama itu ditulisnya di kertas. “Ada Kevin, Stephanie,
Shu Fang, Mike, Sylvia, Gustavo dan seluruh orangtua mereka. Oh, aku kira kakak
James pun akan membeli satu atau dua kotak coklat. Ahh..., juga ada paman ini dan
bibi itu...” demikianlah daftar nama Judy yang menjadi panjang.
Ketika orangtua Judy tiba di rumah, mereka menceritakan kepada Judy
bahwa teman-teman mereka menyukai coklat yang dijualnya. Tidak ada
seorangpun yang tertinggal. Judy semakin senang mendengar kabar ini.
“Ayah, ibu! Sekarang, keyakinanku bertambah bila aku akan memenangkan
2 bola voli. Besok, aku akan membawa 2 kotak coklat lagi dan menjualnya di gereja.”
Ketika mendengar ide anaknya itu, bapak dan ibu Karington langsung
mengerutkan dahi mereka. Hari Sabat adalah hari suci yang Tuhan berikan kepada
mereka agar dapat beristirahat dan menyembah-Nya. Mereka mengetahui bahwa
Tuhan tidak menginginkan anak-anak-Nya untuk bekerja pada hari Sabat, tetapi
berkonsentrasi bagi Tuhan saja. Apa yang kamu akan perbuat sungguh tidak akan
menyenangkan hati Tuhan, bila kita bekerja dan berbuat hal duniawi pada hari
Sabat-Nya.
“Judy, besok itu hari apa?” tanya ayah Judy.

78 Kristen Sejati
“Sabtu,” jawabnya.
“Dan ke manakah kamu akan pergi besok?” tanya ibunya.
“Tentu saja ke gereja,” kata Judy.
“Menurut kamu, apakah yang Tuhan inginkan bila kamu berada di sana
besok?” tanya ayah Judy.
Judypun merasa bingung, untuk apa orangtuanya menanyakan hal-hal
semacam itu? Ia terdiam sejenak sambil berpikir.
“Ohhh”, hatinya menjadi sedikit berduka. Ia menyadari bila Tuhan tentu tidak
begitu senang ketika menyaksikan dirinya datang ke gereja sambil berjualan coklat,
apalagi pada hari Sabat-Nya yang kudus.
“Tetapi, ayah, ibu,” protes Judy. “Bagaimana mungkin, aku dapat menjual 12
kotak coklat untuk memenangkan 2 bola voli?”
“Apakah kamu kira dirimu benar-benar memerlukan 2 bola voli, Judy?” tanya
pak Karington kepada putrinya itu.
“Mungkin tidak,” jawab Judy dengan enggan dan sedih.
“Bila demikian, kamu hanya perlu menjual dua kotak coklat lagi untuk
mendapatkan 1 bola voli,” lanjut pak Karington. “Bagaimana bila kita menunggu
sampai akhir kebaktian Sabat pada keesokan harinya, lalu memikirkan kembali
bagaimana caranya mendapatkan bola voli itu, Judy?”
“Ya, setuju,” kata Judy. Ia merasa sedih karena tidak dapat memperoleh 2
bola voli. Tetapi, Judy menyadari bahwa ia akan merasa lebih sedih lagi bila dirinya
telah melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi Tuhan.
“Sekarang, marilah kita makan malam bersama,” ajak ibu Judy.
Judy memandang jam dinding dan tiba-tiba teringat bila ia belum membuat
PR sekolah pendidikan agamanya, mungkin bila makan dengan cepat, ia masih
sempat untuk membaca Alkitab dan menyuruh ayahnya untuk menanyakan Ayat
Hafalannya dalam perjalanan ke gereja malam ini dan besok. Judy menyadari bila
sekarang ia tidak mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan PR-nya dan kak
James akan mengurangi angkanya karena telah menyerahkan PR-nya dengan
tidak tepat waktu. Judy hanya dapat mengeluh. Apabila ia tidak terlalu memikirkan
rencana menjual coklatnya dan bola volinya itu, tentu tidak demikian jadinya.

Renungkan Pertanyaan berikut:


1. Alasan apakah yang dapat kamu berikan melihat Judy pergi ke gereja setiap
minggunya?

2. Bagaimana coklat tadi dapat mengubah tujuan dan motivasi Judy untuk datang
ke gereja?

3. Bila Judy memaksakan diri untuk tetap menjual coklatnya di gereja, bagaimana
ia telah mempengaruhi hari Sabat? Adakah pengaruhnya bagi orang lain?

Aktivitas 1
Bagaimana Aku Dapat Membantu Menjaga Dan Mengasihi Gereja?
Lihatlah gambar-gambar berikut dan berbagilah bagaimana caranya untuk
menunjukkan kasih dan cinta terhadap gereja: Aula kebaktian, taman, anggota
gereja, kelas dan fasilitas gereja.

Kristen Sejati 79
Aktivitas 2
Pilihlah Salah Satu Tugas

Tujuan:
a. Memikirkan ide untuk tugas yang harus menunjukkan kasih bagi gereja.
b. Menyelesaikan tugas itu dalam 1 kelompok.

Petunjuk:
Bagilah murid-murid menjadi 2 kelompok, di mana setiap kelompok haruslah
memilih tugas apa yang akan mereka kerjakan. Jelaskan kepada kedua kelompok
ini bahwa mereka akan memilih beberapa bagian dari gereja ini dan merancang
bagaimana cara mereka untuk memelihara bagian tersebut.
Ketika mereka telah selesai dengan porposal, mintalah salah seorang
anggota kelompok untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan kepada murid-
murid yang lainnya. Setelah selesai berpresentasi, buatlah fotokopi dari proposal itu
untuk semua murid.
Pajanglah proposal aslinya di papan tulis agar mereka semua dapat
melihatnya. Ingatkan mereka untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas itu. Ingatkan mereka pula untuk saling membantu dan saling mengingatkan
dalam bertanggung jawab. Tuhan pastilah senang melihat usaha yang dikerjakan
anak-anak bagi rumah-Nya. Akhirilah dengan berdoa.

80 Kristen Sejati
Formulir Proposal Tugas
Kelompok: nama anggota kelompok
Bagian gereja: area gereja yang dipilih oleh kelompoknya sebagai tugas
Sasaran Tugas: Apakah yang hendak dilakukan di tempat yang mereka pilih itu?
Petunjuk Tugas: Apakah yang direncanakan untuk mencapai tujuan itu?
Tugas Individu: Tanggung jawab setiap anggota kelompok
Waktu Tugas: tanggal mulai dan tanggal selesai tugas itu

Di bagian bawah gambar, kelompok akan menulis nama dari setiap


anggotanya dan tanda tangan mereka.

Kristen Sejati 81
82 Kristen Sejati
Garam Dan Terang 10
Kitab Bacaan:
Mat. 5:13-16

Inti Pelajaran:
Sikap seorang Kristen sejati
hendaknya seperti
garam dan terang.

Tujuan Pelajaran:
Memberi pengaruh positif terhadap
sekeliling kita melalui
perkataan dan perbuatan
yang memuliakan Allah.

Ayat Hafalan:
“Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik
dan memuliakan
Bapamu yang di surga.” Latar Belakang
(Mat. 5:16)
Alkitab
Garam Dunia
Ada 2 macam garam dunia, yaitu: Garam yang asin dan garam yang telah
kehilangan keasinannya. Garam yang asin adalah garam yang baik dan yang
berharga, karena dapat memberikan rasa dan warna, sekaligus dapat
mengawetkan apapun.
Sebagai orang Kristen, kita telah mengenakan Kristus melalui baptisan air
(Gal. 3:27), kita mempunyai injil keselamatan (2 Tim. 3:14-15), dan kita telah
menerima Roh Kudus. "Keasinan" kita dapat dinyatakan dalam kehidupan sehari-
hari; kita dapat memberikan “rasa” dan “warna” kepada lingkungan sekitar sehingga
mereka beroleh pengenalan tentang kehidupan yang kekal, sekaligus
“mengawetkan” hati mereka untuk tetap menginginkan kehidupan tersebut.
Tetapi, bila dalam kehidupan ini, kita tidak dapat menyatakan karunia yang
unik yang kita telah terima dari Allah, maka kita akan kehilangan “keasinan” sebagai
orang Kristen. Garam itu tidak lagi berguna untuk “memberi warna, rasa, apalagi
mengawetkan.” Saat menghadapi musim dingin di waktu yang lalu, manusia
menggunakan garam untuk mengurangi kelicinan lantai. Garam ditebarkan di atas
pualam agar tidak terlalu licin. Tuhan Yesus pernah mengatakan bahwa garam yang
telah kehilangan keasinannya sudah tidak berguna lagi, kecuali dibuang dan diinjak-
injak orang.

Kristen Sejati 83
Terang Dunia
Sekalipun Yesus memberitahukan bahwa kita adalah terang dunia, tetapi
hanya Dialah terang dunia yang sebenarnya, sumber dari segala terang manusia
telah datang. (Yoh. 1:6-9; 8:12; 12:36) Selama percaya kepada Yesus dan mengikuti
segala pengajaran-Nya; selama Roh Kudus tinggal dalam diri, maka selama itu
pulalah kita akan mempunyai terang-Nya. Bila kita memberi jarak atau memisahkan
diri dari pada-Nya, maka terang-Nya akan semakin memudar dan berakhir dengan
hilangnya terang-Nya itu. Selain mempunyai sumber hidup dan terang, kita
sebenarnya tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak mempunyai apa-apa, seperti
halnya batang yang terpisah dari pohonnya, tentu tidak dapat memberi buah apa-
apa. (Yoh. 15:4-6) Kita hendaklah selalu memeriksa apakah terang-Nya membakar
seperti yang Yesus inginkan, apakah terang-Nya dapat memberikan sinar bagi
orang lain ataukah kita telah menyembunyikan terang-Nya bagi diri kita sendiri.
Yesus menggunakan perumpamaan pelita untuk mengajarkan kita tentang
pancaran terang-Nya. Sumber terang dari pelita itu berasal dari api yang diberikan
minyak. Tubuh dari pelita itu sendiri sesungguhnya sederhana saja dan biasanya
terbuat dari tanah liat. Ia sendiri tidak memberikan terang tetapi menampung minyak
dan memberikan tempat bagi api itu. Ketika api itu membakar dan memberikan
terangnya, maka minyak itu mulai terpakai. Pelita itu hendaklah senantiasa diisi
dengan minyak agar api selalu membakar dan memberikan terangnya.
Kita adalah pelita itu dan Roh Kudus adalah minyaknya. Agar api dari diri kita
senantiasa memancarkan terang dan membakar, maka kita hendaknya dipenuhi
oleh Roh Kudus. Dengan demikian, Yesus akan memakai diri kita sehingga dapat
memancarkan terang-Nya kepada mereka yang masih berada dalam kegelapan
dan memimpin mereka kepada Dia, yang adalah sumber terang dunia dan hidup.
Mengenai Murid Anda
Dalam pelajaran ini, Anda menggunakan suatu perbandingan untuk
menjelaskan peranan seorang Kristen di dunia ini kepada murid-murid, termasuk
makna menjadi garam dunia dan terang dunia itu. Untuk lebih memudahkan
perbandingan itu, berikan beberapa ilustrasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh, masakan yang memerlukan garam sebagai perasa; matikan lampu yang
berada dalam ruangan kelas untuk menjelaskan peranan dari terang itu sendiri.
Setelah selesai menjelaskan peranan masing-masing, hendaknya Anda dapat
menyambungkannya dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Janganlah heran bila murid-murid menghadapi kesulitan terhadap peranan
sebagai terang dunia dan garam dunia. Murid-murid yang berusia 10 - 11 tahun
biasanya telah membentuk satu lingkaran sosial tersendiri. Dalam lingkungan inilah
mereka ingin menjadi bagian dari kelompok tersebut. Murid-murid lebih
mementingkan kehadirannya dalam lingkungan itu dan berusaha untuk bersikap
sama seperti mereka semua yang termasuk di dalamnya. Begitu pula, ketika berada
di sekolah, mereka merasa takut untuk menjadi yang “lainnya”. Mereka mungkin
merasa takut untuk berdoa sebelum makan siang, dan mungkin pula merasa takut
untuk membela temannya ketika sedang diolok-olok oleh murid-murid lainnya.

84 Kristen Sejati
Bantulah murid-murid untuk menjadi garam dunia dan terang dunia dalam
kehidupan mereka dengan memberikan teladan seorang Kristen yang baik.
Tanyakan kepada murid-murid, teladan apa sajakah yang dapat memberikan
cerminan atas seorang Kristen yang baik itu. Jadikan pertanyaan ini sebagai tugas
bagi mereka untuk minggu yang akan datang, bagaimana kita harus menunjukkan
ciri-ciri orang Kristen kepada sesama. Kemudian, mintalah mereka berikan
laporannya pada minggu yang akan datang. Yang terpenting adalah motivasilah
murid-murid untuk memohon keberanian dari Yesus ketika merasa takut untuk
bertahan dalam iman mereka.

Pemanasan
Bahan:
Garam
Senter

Petunjuk:
Taruhlah sedikit garam di atas tempat yang berwarna gelap, seperti di atas
piring atau kertas. Taruhlah sebuah senter di samping tumpukan garam itu.
Mintalah murid-murid untuk berkumpul di sekeliling garam dan senter itu
serta jelaskan apa yang mereka telah lihat. Tanyakan kepada murid-murid, apakah
mereka mengetahui benda apa yang Anda telah taruh itu. (Garam biasa dan senter).
Jelaskan bahwa kedua benda itu tampaknya kurang berharga, tetapi
sebenarnya sangat dibutuhkan. Tanyakan kepada murid-murid, apakah mereka
mengetahui mengapa kedua benda itu sangat dibutuhkan? (Garam membuat
makanan mempunyai rasa, membuat makanan menjadi lebih enak, mengawetkan
makanan. Senter dapat memberikan terang, dapat membantu ketika tersesat dalam
kegelapan.)
Yesus memberitahukan bahwa kita adalah garam dunia dan terang dunia.
Memang tampaknya mereka itu sebagai murid yang biasa-biasa saja, tetapi
sebenarnya mempunyai pekerjaan yang begitu penting. Yesus telah mendatangkan
mereka ke dalam dunia ini untuk memberikan “rasa” yang lebih baik dan telah
memilih mereka untuk menjadi “terang”-Nya di dalam kegelapan dunia ini. Dalam
pelajaran ini, kamu akan belajar menjadi garam dunia dan terang dunia, serta
bagaimana Yesus akan memakai kita untuk memuliakan nama-Nya.
Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Kamu adalah garam dunia (Mat. 5:13)
Peranan: Bumbu, memberikan rasa dan mengawetkan
a. menjadi pengaruh yang baik
b.. membantu orang lain mendapatkan hidup yang kekal

2. Kamu adalah terang dunia (Mat. 5:14-16)


Peranan: Bersinarlah dengan perkataan dan perbuatan yang baik
a. membawa pujian bagi Yesus Kristus
b. membawa jiwa bagi Yesus Kristus

Kristen Sejati 85
3. Teladan dari garam dunia dan terang dunia
a. Barnabas
i. Ia dinamakan sebagai anak penghiburan oleh para rasul (Kis. 4:36)
ii. Ia berbuat baik dan telah menolong Saulus untuk bergabung dengan
para rasul setelah pertobatannya (Kis. 4:37; 9:26-27)
b. Dorkas
Ia selalu berbuat baik dan menolong orang miskin, menunjukkan kasih
Allah dalam hidupnya (Kis. 9:36,39)
c. Yusuf
i. Ia selalu memuji Allah dalam perbuatan dan perkataannya (Kej. 40:8;
41:16; 45:5,7)
ii. Orang lain dapat menyaksikan bahwa Allah menyertainya (Kej. 39:3;
41:38-39)

Ingatkan hal berikut:


a. Orang lain dapat menyaksikan apakah kita ini adalah garam dunia dan terang
dunia dari perbuatan, perkataan, dan sikap kita.

b. Bila kita mempunyai garam dan terang Kristus, maka seharusnya kita dapat
membawa orang lain ke dalam Kristus dan memuliakan nama-Nya.

Pertanyaan Diskusi
Mengapa garam dan terang begitu penting dalam kehidupan kita sehari-hari?
(Garam memberikan rasa terhadap makanan dan dapat mengawetkan makanan
pula. Kita biasanya perlu membuat banyak masakan yang lezat dalam kehidupan
sehari-hari. Terang membuat orang dapat menyaksikan sesuatu dalam kegelapan
dan dapat menyinari sudut-sudut ruangan yang gelap. Kita pun memerlukan terang
untuk bekerja dan bermain. Tidak ada hari yang kita lalui tanpa garam dan terang
dalam kehidupan.)

Apakah tanggung jawab kita sebagai garam dunia dan terang dunia?
(Tanggung jawab kita sebagai garam dunia adalah memberikan “bumbu, rasa, dan
mengawetkan” orang-orang yang berada di sekitar kita. Kita dapat melakukan ini
dengan memberikan pengaruh positif untuk menyenangkan Allah dan membantu
orang lain untuk mendapatkan hidup yang kekal. Tanggung jawab kita sebagai
terang adalah memberikan terang melalui perbuatan dan perkataan kita, sehingga
dapat memuliakan nama Allah dan membawa orang lain percaya kepada Yesus
Kristus.)

Alasan apa sajakah yang dapat membuat kita tidak menunjukkan keasinan
dan terang dalam diri kita?
(Jawaban bebas)

86 Kristen Sejati
Mengulang
1. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dunia.

2. Apakah maksud dari perkataan Tuhan Yesus itu?


(Kita membuat dunia ini terasa lebih baik; memberikan rasa, warna dan
mengawetkan seperti layaknya peranan garam dengan memberikan
pengaruh baik di sekeliling kita dan untuk menyenangkan hati Allah
dengan menolong mereka mendapatkan hidup yang kekal.)

3. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita adalah terang dunia.

4. Apakah maksud dari perkataan Tuhan Yesus itu?


(Kita menerangi dalam kegelapan melalui perbuatan dan perkataan kita;
memuliakan nama Bapa yang di surga dan memberikan terang dalam
kegelapan jiwa mereka dan membawa mereka kepada Kristus.)

5. Berilah teladan dari Alkitab, seorang tokoh yang telah menjadi garam dunia dan
terang dunia, bagaimanakah ia telah menunjukkan semuanya itu?

Aplikasi Kehidupan
Fred adalah salah seorang jemaat Gereja Yesus Sejati dari dahulu hingga
kini. Ia senang bergaul dengan teman-temannya di gereja. Bahkan sebenarnya ia
begitu senang bila datang ke gereja agar dapat bermain bersama dengan mereka.
Biasanya pada jam makan siang, Fred akan bermain bola basket bersama dengan
Jason dan Paul. Kemudian, mereka akan mengambil tongkat dan mengolok-olok
anak-anak lainnya yang lebih kecil daripada mereka. Mereka senang berpura-pura
menjadi “ninja yang jahat”. Pada suatu hari Sabat, Fred pergi ke sekolah sabat dan
seorang anak baru berada pula di sana. Nama anak baru itu adalah Joe. Joe
tampaknya adalah seorang anak yang baik, tetapi ia bertubuh kurus dan tinggi.
Sang ibu gurupun memperkenalkan Joe kepada seluruh murid lainnya di kelas itu.
Tetapi rupanya Fred kurang begitu menyukai Joe. Jadi ia mengacuhkannya dan
tidak pernah memberi salam atau selamat datang kepadanya.
Lalu, sang ibu guru mulai mengajarkan pelajaran Alkitab untuk hari itu. Dan
Fredpun berteriak, “Awwww, apakah kita perlu belajar tentang cerita itu lagi, aku
telah mengetahui cerita itu.” Jadi pada pelajaran itu, Fred terus berbicara bersama
dengan Paul dan Jason. Mereka bahkan bercerita tentang apa saja yang mereka
telah lakukan di sekolah. Cerita Fred, “He, apakah kalian tahu bahwa aku telah
membuat salah seorang murid jatuh tersandung karena ia tidak mau
memperlihatkan kartu bola basketnya kepadaku?” Jasonpun tertawa pelan, karena
ia tidak mau sang ibu guru marah kepadanya. Paul hanya memnyembunyikan
kepalanya di bawah meja, setengah tertidur dan setengah memperlihatkan
wajahnya yang bosan itu. Joe, anak baru itu memperhatikan mereka saat pelajaran
berlangsung. Sebenarnya, Joe tidak dapat berkonsentrasi dengan pelajaran itu,
karena ia mendengar semua ocehan mereka. Joe pun ingin bergabung tetapi
mereka mengacuhkannya.

Kristen Sejati 87
Setelah pelajaran selesai, Jason, Paul dan Fred pergi makan siang
bersama, mereka meninggalkan Joe seorang diri. Beberapa murid perempuan
mencoba untuk menyapa Joe, tetapi tidak begitu mengerti apa yang harus mereka
bicarakan terhadap Joe. Jadi, mereka pun meninggalkan Joe seorang diri pula.
Joepun meninggalkan ruang kelas dan menuju ke taman gereja, duduk seorang diri.
Lalu, ia melihat Fred dan teman-temannya bersembunyi di balik rerumputan dan
bertanya, “Apakah yang kalian sedang lakukan di sini?” Kemudian sahut Fred,
“Pergilah kamu anak kurus, di sini adalah markas kami, dan aku adalah kepala
ninja.” Setelah itu, Joepun bertanya kembali, “Bolehkah aku bergabung dengan
kelompok ninjamu?” Fredpun menjadi marah dan berkata, “Tidak! Hanya anggota
gereja saja yang boleh bergabung bersama dengan kami.” Fredpun segera
mengambil tongkat dan melemparkannya ke arah Joe. Sebenarnya, Fred hanya
ingin menakut-nakuti Joe, tetapi ia telah memukul Joe tanpa sengaja dengan
tongkat itu hingga berdarah. Fred menyesali akan perbuatannya dan merasa
bingung tentang apa yang harus dilakukannya. Fred sekarang berada dalam
masalah karena ia telah meninggalkan goresan luka di muka Joe seumur hidupnya.

Renungkan pertanyaan berikut:


1. Kadang, orang Kristen melupakan motivasi sebenarnya mereka datang ke
gereja dan percaya kepada Yesus. Bagaimana Fred menunjukkan bahwa ia
telah melupakan motivasi sebenarnya untuk datang ke gereja dan percaya
kepada Yesus?

2. Menjadi garam dunia dan terang dunia adalah contoh yang baik. Apakah kamu
mengira bahwa Joe telah mendapatkan kesan yang baik tentang garam dunia
dan terang dunia?

3. Fred, Jason dan James telah memperlihatkan sikap yang tidak baik. Mengapa
mereka berbuat demikian? Bagaimana cara memperbaiki sikap mereka itu?

4. Fred merasa bangga telah menjatuhkan seorang anak di sekolahnya,


perbuatan apakah yang Fred telah tunjukkan di luar gerejanya? Apakah kita
bersikap beda saat kita berada di gereja dan di luar gereja?

5. Kadang, kesalahan kita itu berdampak seumur hidup. Apakah hasil perbuatan
Fred kepada Joe? Menurut kamu, bagaimana perbuatan Fred ini sampai
mempengaruhi Joe? Apakah kamu setuju bila perbuatanmu dapat
mempengaruhi orang lain? Bagaimana pengaruhnya?

88 Kristen Sejati
Aktivitas 1
Aku Adalah Garam Dunia Dan Terang Dunia

Tujuan:
Memahami berbagai cara menjadi garam dunia dan terang dunia.

Kristen Sejati 89
Aktivitas 2
Dapatkah Orang Lain Menilaimu Sebagai Garam Dunia Dan Terang Dunia?

Tujuan:
Melatih diri untuk menjadi garam dunia dan terang dunia

Bahan:
Kartu indeks
Spidol

Petunjuk:
Siapkan suatu sandiwara yang telah dilengkapi dengan naskah dari masing-
masing tokoh dan tuliskan naskah tersebut dalam kartu indeks. Lalu, gambarlah
tokoh orang itu di balik kartu indeks atau kamu dapat perbanyak, gunting dan
rekatkan di balik kartu itu.

Bagian Satu
Bagilah murid-murid menjadi 3 kelompok dan berikan setiap kelompok 1 set peran
sandiwara dari kartu indeks itu. Biarlah mereka mempelajari isi dari karakter yang
terdapat pada kartu mereka itu dan kemudian mempersiapkan naskahnya. Mintalah
kelompok tersebut untuk memberikan dialog dan aksi dalam sandiwara mereka.
Setiap kelompok hendaklah memberitahu keadaan dari peran mereka (bila ruang
kelas lebih besar, buatlah kelompok dengan jumlah anggota yang lebih banyak agar
mereka dapat memperagakan peran yang berlainan.)

Bagian Dua
Ketika semua kelompok telah siap, mintalah mereka untuk memperagakannya di
depan kelas. Setelah itu, biarkan kelompok lainnya menebak siapa tokoh dalam
sandiwara itu yang bersikap sebagai garam dunia dan terang dunia dan mengapa
mereka berpikir demikian?

Bagian Tiga
Setelah semua kelompok telah memerankan sandiwara itu di depan kelas, mintalah
mereka semua agar kembali ke tempat duduk masing-masing. Katakan kepada
murid-murid bahwa mereka adalah garam dunia dan terang dunia. Semua yang
mereka lakukan hendaklah memperlihatkan karakter tersebut, apalagi dalam
perbuatan mereka. Dengan demikian, barulah mereka dapat mempengaruhi
lingkungan di sekeliling dengan lebih baik. Mereka dapat mengubah keadaan yang
tadinya buruk menjadi baik, bahkan dapat mengubah hidup orang lain. Mereka pun
dapat membawa kemuliaan Allah dalam perbuatan mereka. Akhirilah dengan
berdoa.

90 Kristen Sejati
Kartu-Kartu Sandiwara

Kartu A - 1
Kamu sedang bermain bola bersama dengan temanmu sehabis makan siang di
sekolah. Semua murid bergembira, kelompokmu sedang bermain, tiba-tiba kamu
melihat ada seorang anak yang lain (A - 2) yang sedang berjalan ke arah
permainanmu. Kamu mengacuhkannya.

Kartu A - 2
Kamu baru saja pindah rumah dan belum mempunyai teman di sekolah. Tampaknya
murid-murid di sekolah itu senang berolah raga, tetapi kamu kurang begitu
menyukainya. Jadi, kamu kurang begitu dikenal mereka. Kamupun memberanikan
diri untuk bergabung dengan kelompok bola di atas.

Kartu A - 3
Kamu adalah garam dunia dan terang dunia. Kamu bermain bola melawan tim A - 1.
Mereka hanya mengunggulimu beberapa angka di depanmu. Biasanya tim A - 1
memenangi pertandingan, tetapi hari ini tampaknya kamulah yang dapat
memenangkan permainan bola ini. Rasanya kamu ingin sekali mengalahkan tim A -
1 ini sekali saja seumur hidupmu.

Kartu B - 1
Kamu adalah garam dunia dan terang dunia. Ada warung di dekat rumahmu. Tetapi
cukup jauh jaraknya bila berjalan kaki, sekalipun demikian, ibumu memerlukan
wortel dan sagu untuk memasak makan malam. Jadi, kamu harus berjalan ke sana
untuk membelinya. Kamu mengajak teman untuk menemanimu.
Dalam perjalanan pulang, kamu teringat bila ibumu pasti akan meminta kwitansi
pembelian dari belanjanya itu. Ketika kamu memeriksanya dalam kantong plastik,
ternyata kamu hanya membayar sagu saja dan tidak dengan wortelnya itu.

Kartu B - 2
Kamu adalah pemilik warung itu. Kamu tidak suka terhadap anak-anak, karena
mereka suka mencuri coklat, minuman dan permen dari tokomu. Kamu selalu
memperhatikan dengan jeli ketika mereka masuk ke dalam toko dan dengan
sengaja memberikan wajah yang galak agar mereka tidak berani berbuat macam-
macam di toko itu.

Kartu B - 3
Kamu adalah teman yang telah bersamamu pergi ke warung pada kartu B - 1 itu.
Kamu pernah pergi ke warung itu dan pemilik warungnya begitu menyebalkan.
Kamu sungguh tidak senang terhadap pemilik warung itu.

Kristen Sejati 91
Kartu C - 1
Kamu adalah seorang guru sekolah dasar dari sekolah anak-anak yang terkenal
kenakalannya. Kamu memberikan peraturan sekolah yang begitu ketat untuk
mengendalikan kenakalan mereka. Tentu murid-murid tidak boleh berbicara ketika
ulangan sedang berlangsung dalam kelas. Bila ada yang berbicara, maka murid itu
langsung akan mendapat nilai merah. Suatu hari ketika ulangan sedang
berlangsung, kamu mendengar suara teriakan dan melihat C - 3 sedang berbalik dari
kursinya. Ketika waktu istirahat, kamu menyuruh C - 3 untuk tinggal dalam kelas.
Kamu menyaksikan bahwa sang murid berbicara ketika ulangan berlangsung.
Artinya sang murid akan langsung mendapatkan nilai merah dan langsung
membawanya ke kantor kepala sekolah.

Kartu C - 2
Kamu adalah garam dunia dan terang dunia. Kamu bangun kesiangan pada pagi ini
dan kotak pensilmu tertinggal di rumah. Kamu berhasil meminjam pensil dari
temanmu, tapi kamu tidak membawa penghapus. Saat ulangan sedang
berlangsung, kamu membuat beberapa kesalahan. Kamu mencari dan melihat C - 3
mempunyai 2 buah penghapus. Lalu, kamu menanyakan dengan suara perlahan,
apakah boleh meminjam salah satu dari penghapusnya itu.
Seusai ulangan, C - 3 menghampirimu dengan marah, menyalahkanmu sebagai
pengacau dan mulut besar serta memberitahukanmu apa yang terjadi pada dirinya.

Kartu C - 3
Kamu telah belajar dengan sungguh-sungguh untuk ulangan tersebut. Saat ulangan
berlangsung, kamu mendengar bisikan. Kamu mengacuhkannya karena
mengetahui bahwa kamu dapat terkena marah bila berbicara saat ulangan
berlangsung. Tetapi murid tersebut tetap berbisik, “Hei... C - 3, apakah aku boleh
pinjam penghapusmu?” Akhirnya, bisikan itu membuatmu tidak dapat
berkonsentrasi lagi. Kamu berbalik dan memberikan penghapus itu kepada C - 2
tanpa berbicara apa-apa kepadanya.
Ketika tiba waktunya beristirahat, sang guru menanyaimu tentang hal itu, tetapi
kamu menolak mengakui berbicara saat ulangan berlangsung. Kamu berusaha
menjelaskan kepada sang guru, tetapi rupanya ia tidak mau mendengarkan
penjelasanmu itu. Orangtua pasti marah bila melihat nilai merah di kertas ulangan
nantinya. Kamu mulai menangis karena sebenarnya kamu tidak melakukan
kesalahan dan kamupun begitu ketakutan.

Kartu D - 1
Kamu seorang simpatisan. Kamu dan D - 3 adalah teman baik. Saat jam makan
siang, kamu melihat D - 2 menundukkan kepalanya dan melipat kedua tangannya.
Kamu mulai menertawakan dan mengolok-oloknya dengan terbahak-bahak.

Kartu D - 2
Kamu adalah seorang Kristen. Sebelum makan biasanya kamu akan menutup mata
dan berdoa sejenak. Tiba-tiba, kamu mendengar orang lain menertawakanmu.
Kamu segera membuka matamu, mengangkat makananmu dan pindah ke meja
lainnya.

92 Kristen Sejati
Kartu D - 3
Kamu adalah garam dunia dan terang dunia. D - 1 adalah temanmu tetapi ia belum
mengetahui bahwa kamu adalah seorang Kristen. Saat makan siang, kamu duduk di
samping D - 1, kamu mengetahui bahwa berdoa sebelum makan adalah tindakan
yang benar, dan kamu baru saja hendak berdoa ketika mendengar D - 1 mengolok-
olok D - 2.

Renungkan pertanyaan setelah sandiwara usai diperankan:


a. Siapakah yang harus menunjukkan bahwa mereka adalah garam dunia dan
terang dunia?

b. Apakah yang mereka harus lakukan untuk menunjukkannya?

c. Bagaimana tingkah laku __________ yang dapat mempengaruhi lingkungan


dan orang di sekitar mereka?

d. Bagaimana Allah dapat dimuliakan dengan perbuatan, perkataan dan sikap


__________?

Kristen Sejati 93
94 Kristen Sejati
Bahkan Satu Katapun
Dapat Menolong
11
Kitab Bacaan:
Kis. 8:26-40

Inti Pelajaran:
Memberitakan injil adalah
amanat umat Kristen.

Tujuan Pelajaran:
Memberitakan injil dengan berani
kepada orang lain.

Ayat Hafalan:
“Beritakanlah firman, siap sedialah
baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah,
tegorlah dan nasihatilah dengan
segala kesabaran dan pengajaran.” Latar Belakang
(2 Tim. 4:2)
Alkitab
“Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.”
(Yl. 2:32)

“Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya
kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
mendengar tentang Dia?..."

Amanat Agung
Sebelum kenaikan Yesus ke surga, Ia memerintahkan murid-murid-Nya
untuk melanjutkan pekerjaan kudus-Nya dengan memberikan mereka suatu
amanat yang agung, yaitu: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakan kabar baik,
jadikan semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama-Ku serta
ajarkan mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
(Mat. 28:19-20; Mrk. 16:15)

Kristen Sejati 95
"...Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-
Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak
diutus?..."

Siapakah Yang Diutus?


Tanggung jawab dari pemberita injil tidak hanya terbatas pada para penatua
dan pendeta, pengkhotbah dan diaken, ataupun guru pendidikan agama, tetapi
meluas pula ke semua saudara-saudari seiman yang telah menerima anugerah
keselamatan. (Rm. 1:15) Kita mungkin tidak menyadarinya bahwa sebenarnya kita
pun adalah pembawa berita yang baik. Setiap firman Allah dan pelajaran agama
yang kita dengar, setiap ayat Alkitab yang kita baca atau ingat, setiap kesaksian
yang kita dengar, setiap doa yang kita sampaikan kepada Allah dalam roh – semua
itu adalah macam makanan rohani yang kita makan dan minum. Mereka
memberikan kesehatan dan kekuatan agar kita dapat berdiri teguh dalam iman dan
mempersiapkan kita untuk berbagi injil keselamatan terhadap orang lain. (1 Pet. 2:2;
Ibr. 5:12; 6:7)

"…Seperti ada tertulis: Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar
baik!”

Melalui Orang Biasa


Bila kita cermati tentang latar belakang para rasul, maka mereka itu bukanlah
tokoh yang hebat karena telah diberikan amanat yang besar, bukan pula karena
mempunyai kekuatan super atau kemampuan intelektual yang istimewa hingga
memberitakan injil dengan yakin dan tegar, tetapi sesungguhnya mereka adalah
orang biasa yang pekerjaannya adalah menangkap ikan. Demikian pula halnya
dengan yang lainnya, hanya memberitahukan apa yang mereka telah temukan atau
yang Yesus telah lakukan bagi mereka kepada teman dan keluarga. (Yoh. 1:40-
41,43-45; 4:28-30,39-40; Mrk. 5:20) Melalui perkataan dari orang-orang biasa ini,
Yesus membangun pekerjaan-Nya dan sebagai hasilnya banyak yang menjadi
percaya kepada-Nya.

Mengenai Murid Anda


Secara konsep, semua murid mengetahui bahwa mereka hendaknya
memberitakan injil. Beberapa dari antara mereka bahkan telah mengetahui cerita
tersebut, tetapi mereka cenderung untuk tidak menghubungkan pendidikan agama
dengan kehidupan mereka di sekolah. Mereka merasa belum siap untuk
memberitakan atau merasa takut untuk menyuarakan pandangan yang berbeda di
antara teman-teman mereka. Dengan demikian, penting untuk menjelaskan
ketakutan mereka dan menolong mereka dalam mengatasinya.
Mintalah murid-murid untuk memainkan suatu sandiwara. Seorang murid
berperan sebagai orang yang belum percaya kepada Yesus, sementara pemain
lainnya memerankan sebagai seorang yang telah percaya kepada Yesus. Anda
boleh menyediakan naskah untuk mempermudah sandiwara ini. Tunjukkan kepada
mereka bagaimana seseorang mulai memberitakan injil kepada temannya.
Ingatkan pula kepada murid-murid bahwa memberitakan injil dapat lebih efektif bila
mereka telah menunjukkan karakter umat Kristen di antara teman-teman dalam

96 Kristen Sejati
menghadapi masalah sehari-hari. Yang terpenting, karena semua yang
disampaikan dapat lewat begitu saja tanpa dipraktekkan, maka berilah tugas
kepada setiap murid untuk membagikan injil kepada seorang teman selama satu
minggu berikutnya. Dapat saja berupa tindakan sederhana seperti mengajak
seseorang untuk datang ke gereja. Pada minggu berikutnya, mintalah murid-murid
untuk menuliskan atau menceritakan pengalaman mereka. Ingatkan mereka untuk
senantiasa memohon pertolongan Yesus. Ingatlah, kita hanya menabur benih di
mana Yesuslah yang akan memberi pertumbuhan.

Pemanasan
Bahan:
Cangkir yang jumlahnya cukup bagi Anda dan semua murid
Alkitab
Permen agar-agar atau permen kecil macam lainnya

Petunjuk:
Sebelum murid-murid memasuki kelas, tempatkan cangkir pada tiap kursi.
Ketika mereka masuk, mintalah murid-murid untuk mengambil cangkir dan
datanglah untuk berkumpul mengelilingi Anda.
Ketika mereka telah berkeliling, bukakan Alkitab pada Mrk. 16:15, lalu
bacakan di hadapan mereka semua. Kemudian, katakan kepada murid-murid,
“Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk memberitakan injil kepada orang lain agar
mereka pun mengenal-Nya dan diselamatkan.“ Setelah itu, tanyakan kepada
mereka, “Apakah yang Tuhan Yesus ingin kita beritakan kepada mereka?”
(Mengenai siapa diri-Nya, apa yang dilakukan-Nya, kasih-Nya, bagaimana Ia mati di
kayu salib demi menanggung segala dosa manusia, perlindungan-Nya, berkat-Nya,
pengajaran-Nya, dan mujizat-Nya.)
Katakan kepada murid-murid bahwa semua hal di atas adalah kehendak
Yesus agar kita sebarkan berita tentang diri-Nya itu. Dan hal ini adalah mudah untuk
kita lakukan karena semua berita-Nya adalah berita baik! Mudah untuk kita
beritakan karena membawa kegembiraan dan damai bagi yang mendengarkannya.
Masukkan sepasang permen agar-agar ke dalam mulut Anda dan mulailah
mengunyahnya. Beritahukan kepada murid-murid, “Hmm, berita tentang Yesus
sungguh baik!”
Lalu, taruhlah beberapa permen agar-agar ke dalam tangan Anda dan
katakan kepada murid-murid, "Aku menerima kabar baik sepanjang waktu ketika
datang ke gereja. (Biarkan beberapa permen agar-agar masuk ke dalam cangkir
Anda.) Ketika menghadiri kelas pendidikan agama (Tambahkan permen agar-agar
lagi). Ketika mendengar kesaksian (Tambahkan permen agar-agar lagi). Ketika
menyanyikan lagu pujian (Tambahkan permen agar-agar lagi). Ketika mendengar
lagu pujian (Tambahkan permen agar-agar lagi). Ketika membaca Alkitab
(Tambahkan permen agar-agar lagi). Dan ketika berdoa kepada Yesus (Tambahkan
permen agar-agar lagi). Akhirnya, cangkir Anda akan penuh dengan permen agar-
agar).”

Kristen Sejati 97
Katakan kepada murid-murid, “Aku menyukai berita baik karena mengenai
Yesus. Aku pun mengetahui bahwa berita baik itu dapat membimbing mereka yang
mendengar dan mempercayainya ke surga. Bila aku berbagi dengan yang lainnya,
maka mereka pun akan mempunyai kesempatan untuk pergi ke surga, dan akupun
akan diberkati karena menjalankan perintah-Nya. Yesus akan menjadi kecewa
terhadapku bila aku hanya menyimpan semua berita baik yang Ia berikan untuk
diriku sendiri.”
Tuangkan semua permen yang terdapat pada cangkirmu itu ke dalam
cangkir murid-murid. Lalu, katakan kepada mereka, “Oleh karena inilah, aku ingin
berbagi berita baik ini kapanpun dan kepada siapapun. Nyatanya, sekarang aku
akan berbagi berita baik ini denganmu tentang seorang murid yang bernama Filipus
dan bagaimana ia memberitakan berita baik ini kepada sida-sida Etiopia.”

Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
Amanat Agung
1. Apakah ini?
a. suatu tugas dan perintah yang diberikan oleh Tuhan Yesus
b. beritahukan kepada dunia tentang diri-Nya, baptislah umat percaya dalam
nama-Nya, ajarlah mereka untuk mematuhi segala perintah-Nya

2. Siapakah seharusnya yang menyampaikannya?


Setiap orang yang telah menerima anugerah keselamatan

3. Contoh dari Filipus dan orang Etiopia


a. Filipus dengan patuh mengikuti petunjuk Roh Kudus (Kis. 8:26-27,29-30)
b. Filipus dengan berani membuka mulutnya dan memberitakan injil
(Kis. 8:30,35)
c. Sida-sida menerima pesan, dibaptis dan bersukacita (Kis. 8:36-39)

Pertanyaan Diskusi
Sebelum Filipus bertemu dengan sida-sida Ethiopia, ia berada di tanah
Samaria, di mana kuasa Allah melalui dirinya. Suatu hari, malaikat Allah
memberitahu Filipus agar ia pergi ke suatu daerah di padang pasir. Bila Filipus
itu adalah kamu dan malaikat memberitahumu bahwa suatu hari kamu harus
bangun, tinggalkan rumahmu dan pergi ke daerah padang pasir,
bagaimanakah reaksimu? Jelaskan!
(Mungkin kita tidak rela meninggalkan keadaan rumah yang nyaman dan pergi ke
padang pasir. Mungkin kita merasa takut karena tidak tahu akan apa yang terjadi.
Mungkin kita mengira bahwa hal itu akan menjadi suatu masalah. Mungkin kita akan
mengatakan permohonan ma'af untuk tidak pergi - karena sibuk, kurang sehat dan
lain sebagainya.)

98 Kristen Sejati
Setelah malaikat Allah memberitahu Filipus apa yang harus dilakukan, maka ia
mulai menuju ke arah jalan padang pasir. Hal ini menunjukkan apakah tentang
Filipus?
(Ini menunjukkan bahwa Filipus adalah seorang yang taat dan percaya kepada
Allah. Ia tidak berusaha untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan Allah atau
mengatakan keberatannya atau menanyakan alasan Allah mengutus dirinya. Ia
hanya patuh dan percaya bahwa Allah akan menjaga segala hal karena Ialah yang
mengutusnya.
Kadang ada hal-hal yang kita tahu bahwa Allah ingin kita lakukan, tetapi
mungkin yang tidak ingin kita lakukan. Menurut kita, hal itu membosankan seperti
duduk mendengarkan dalam kebaktian atau mengikuti kelas pendidikan agama.
atau mungkin kita hanya merasa tidak suka melakukannya – membaca Alkitab di
rumah atau berdoa seorang diri, atau mungkin kita mengira bahwa mereka tidak
mudah atau terlalu banyak masalah – mengikuti kegiatan rohani selama sehari
penuh, penyambutan pendatang baru, atau membantu simpatisan untuk
menemukan kebenaran dalam Alkitab. Tetapi Allah menginginkan kita melakukan
hal ini agar nantinya pekerjaan baik-Nya dapat terlaksana. Bila kita patuh dan
percaya serta melakukan apa yang Ia ingin kita lakukan, maka Allah akan memakai
kita dalam rencana-Nya yang ajaib.)

Apakah Filipus bekerja seorang diri dalam memberitakan injil kepada sida-
sida Etiopia?
(Tidak; Allah menyertai Filipus di setiap langkah jalannya. Pertama, malaikat Allah
mengarahkan Filipus dengan memberitahunya ke mana ia harus pergi. Filipus patuh
dan Allahpun melanjutkan pekerjaan-Nya terhadap dirinya. Kedua, Roh Kudus
memberitahu Filipus untuk menghampiri orang Etiopia yang sedang mengendarai
kereta berkuda. Filipuspun mematuhinya.
Filipus membantu memberitakan injil dengan menjadi seorang murid yang
berjaga-jaga. Ia menunjukkannya dalam 2 hal. Pertama, Filipus berjaga-jaga
terhadap perintah dari Roh Kudus. Bila diingatkan oleh Roh Kudus, maka hendaklah
kita selalu mau pula mendengarkan bimbingan Roh Kudus kepada kita. Roh Kudus
akan memberitahu atau mengingatkan kita tentang apa yang benar untuk dilakukan
atau apa yang tidak benar untuk tidak dilakukan. Kita dapat percaya pimpinan Roh
Kudus karena Ia hanya berbicara kebenaran dari Allah. (Yoh. 16:13) Roh Kudus
berbicara melalui hati kita lebih sering daripada melalui pikiran kita, tetapi tidaklah
selalu kita dengarkan karena hati kita terlalu sibuk atau terisi dengan banyak hal
lainnya. Bila kita menenangkan hati dan mau mendengar serta berdoa, maka kita
dapat mendengar pimpinan Roh Kudus dengan lebih jelas.
Kedua, Filipus berjaga-jaga terhadap keadaan di sekelilingnya. Sekalipun
ia belum mengetahui apa yang Roh Kudus inginkan dengan menyuruhnya
menghampiri sida-sida Etiopia itu, tetapi Filipus tetap membuka mata dan telinganya
untuk berjaga-jaga akan segala sesuatu. Oleh karena inilah, Filipus memperhatikan
berbagai hal dengan teliti, dan inilah yang menolongnya dalam memperhatikan sida-
sida Etiopia yang sedang membaca kitab nabi Yesaya.)

Kristen Sejati 99
Bagaimana perbedaan Filipus dan sida-sida Etiopia itu?
(Filipus adalah seorang Yahudi dan sida-sida adalah seorang Ethiopia. Mereka
tampak berbeda dari cara berpakaian dan logat bicara. Selain itu, orang Etiopia
tentulah mempunyai kedudukan yang penting karena ia adalah seorang pengawal
ratu dari Etiopia. Ia sedang mengendarai kereta berkuda di mana Filipus berjalan
kaki.
Melalui hal ini, banyak perbedaan di antara mereka. Sekalipun demikian,
Filipus tidak membiarkan perbedaan itu menjauhkan dirinya dari ketaatan akan
perintah Allah atau dari amanat agung yang harus ia kabarkan. Sekalipun sida-sida
Etiopia itu adalah seorang asing yang bertempat tinggal di luar daerah Yahudi,
berpenampilan dan berlogat bicara yang berbeda, tetapi ia tidak menertawakan atau
menjadi marah terhadap Filipus yang menghampirinya. Justru dengan rendah hati ia
bertanya kepada Filipus yang dengan berani menghampiri dirinya.)

Apakah hasil dari ketaatan Filipus dan keberaniannya itu?


(Allah memakai Filipus untuk memberitakan injil keselamatan, dan akhirnya sida-
sida Etiopia itu dibaptis dan mungkin menjadi orang asing pertama yang menerima
injil di negeri lain.)

Lihatlah Yoh. 1:40-41,43-45; 4:28-30,39-40 dan Mrk. 5:20. Bagaimana berita


baik itu dibagikan dan diberitakan?
(Andreas menemui saudaranya dan memberitahukan hal baik yang telah
didapatinya. Natanael tidak percaya kepada Filipus, maka ia mengundangnya untuk
datang melihatnya sendiri. Perempuan Samaria membagikan kesaksiannya dan
memberitahu tetangganya untuk datang dan melihat pula. Laki-laki yang
disembuhkan pergi mengelilingi kota dan memberitahu semua yang Yesus telah
lakukan terhadap dirinya.
Dalam setiap kasus, yang digunakan adalah beberapa patah kata firman
bagi pekerjaan Allah sebagai awalnya. Bila undangan atau kesaksian atau
tantangan tidak pernah diberikan, bila tidak pernah ada orang yang memberitahu
mereka, bagaimana orang lain dapat mengenal Yesus atau mencari-Nya? Kita tidak
perlu melakukan sesuatu yang luar biasa untuk memberitakan bibit injil. Yang harus
kita lakukan hanyalah membuka mulut kita dan berbicara dengan jujur. Kemudian,
Allah dapat membuat firman bertumbuh dalam diri orang yang telah mendengar
pesan kita itu - 1 Kor. 3:6.)

Mengulang
Filipus diperintahkan oleh malaikat Allah untuk pergi ke jalan di padang
pasir, yang mengutusnya untuk pergi dari Yerusalem ke Gaza. Dalam perjalanan,
ia bertemu dengan seorang sida-sida Etiopia yang adalah pengawal dari Kandake,
ratu negeri Etiopia. Sida-sida ini telah pergi ke Yerusalem untuk beribadah dan
dalam perjalanan pulang.
Selama dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam kereta berkuda sambil
membaca kitab nabi Yesaya. Sangat disayangkan, ia belum dapat memahami
siapa yang sedang dibicarakan oleh nabi Yesaya dalam kitabnya itu.

100 Kristen Sejati


1. Bagaimana Filipus menunjukkan ketaatan dan keberaniannya?
(Filipus menunjukkan ketaatannya dengan pergi ke tempat yang telah
ditunjuk oleh malaikat Allah; ia menunjukkan keberaniannya dengan
berkata-kata sekalipun sida-sida Etiopia itu seorang asing yang
mempunyai banyak perbedaan dengan dirinya.)

2. Ketika sida-sida menanyakan Filipus tentang apa yang nabi Yesaya katakan,
apakah yang Filipus lakukan? (c)
a. Dengan gugup, Filipus memberitahukan bahwa ia sendiripun belum
mengetahui dan segera melompat keluar dari dalam kereta berkuda itu.
b. Filipus ragu-ragu karena menurutnya tidaklah bijak menyampaikan kabar
baik kepada orang asing yang berbicara dan berpakaian berbeda.
c. Filipus mulai menjelaskan dari awal dan menyampaikan kabar baik
tentang Yesus kepada sida-sida itu.
d. Filipus berkata kepada sida-sida, “Memalukan. Kamu pasti tidak berdoa
dengan cukup, sehingga tidak mengerti tentang maksud dari firman ini.”

3. Apakah hasil dari pertemuan yang tidak diharapkan antara Filipus dengan sida-
sida Etiopia itu?

Aplikasi Kehidupan
Sebelum Jenny meninggalkan rumah untuk pergi ke sekolah, ia memohon
kepada Allah agar dirinya dapat membawa temannya untuk pergi ke gereja dan
menerima keselamatan dari pada-Nya. Selama waktu makan siang, Jenny melihat
Marcia yang sedang duduk seorang diri dan bermuka sedih. Jenny sungguh ingin
menolong Marcia, tetapi ia tidak tahu bagaimana caranya. Jenny telah mengenal
Marcia sejak lama, tetapi ia belum pernah berusaha untuk berbicara kepadanya
atau mengenalnya lebih mendalam. Akhirnya, Jenny memberanikan diri untuk
menghampiri Marcia. “Hai, Marcia. Bagaimana kamu dapat terlihat sedih seperti
ini?” ”Oh, aku pun tidak tahu. Aku hanya merasa sedikit tertekan. Kamu mengetahui
segala sesuatu dalam hidupku sepertinya tidak adil. Aku merasa bahwa Allah tidak
menyukai diriku.” “Oh, jangan beranggapan bahwa Allah tidak menyukai dirimu. Aku
kira Dia begitu menyayangimu.” “Bagaimana kamu tahu? Aku belum pernah melihat
Tuhan.” “Ya, aku hanya merasa demikian. Hei, maukah kamu datang ke gereja
denganku pada hari Sabtu ini, Marcia?” “Hmm, aku tidak tahu, aku tidak pernah ingin
ke gereja sebelumnya, bahkan aku tidak tahu apakah Allah itu ada.”
Johnny mendengar pembicaraan Marcia tentang Allah tanpa sengaja dan
berkata, “Hei, aku sangat setuju. Bagaimana kamu mengetahui bahwa Allah itu
ada?” Jenny merasa seperti mendapat serangan pertanyaan. “Aku hanya
mengetahui bahwa Allah itu ada, karena gerejaku mempunyai Roh Kudus dan kami
berdoa dalam bahasa lidah.” Baik Marcia maupun Johnny melihat kepada Jenny
dengan pandangan yang aneh sambil bertanya, “Apakah itu berdoa dalam bahasa
lidah?” “Hmm, itu adalah tanda dari menerima Roh Kudus. Marcia, mengapa kamu
dan Johnny tidak ikut saja denganku ke gereja pada hari Sabtu ini? Maka kamu
dapat mengetahui lebih banyak tentang Roh Kudus dan tentang berdoa dalam
bahasa lidah.” Johnny berkata, “Baiklah, aku akan pergi untuk melihat mengenai
berdoa dalam bahasa lidah itu.” Marcia tampak bergembira dan berkata, “Setuju,
akupun akan pergi pula.”
Kristen Sejati 101
Renungkan pertanyaan berikut:
1. Mengabarkan injil kepada orang lain sungguhlah penting, tetapi langkah
pertama adalah harus mencari orang yang akan kamu injili. Bagaimana Jenny
dapat mengabarkan injil kepada Marcia?

2. Kita sering menemukan kesulitan berbicara mengenai gereja atau Allah dengan
teman-teman maupun orang yang belum percaya kepada Allah. Bagaimana
Jenny mulai berbicara mengenai Allah? Cara lain apakah yang dapat kita
gunakan untuk berbicara tentang Allah dengan orang lain?

3. Kadang, kita merasa orang lain memandang kita dengan aneh ketika sedang
berbicara tentang Allah atau Roh Kudus. Apakah kita pernah merasa aneh
ketika berbicara mengenai Allah kepada orang lain? Mengapa? Bagaimana kita
dapat memperbaiki masalah ini?

4. Terlalu sering kita begitu saja lupa untuk mengajak teman-teman maupun
orang yang belum percaya kepada Allah ke gereja karena kita mengira bahwa
hal itu tidaklah penting. Apa yang dapat kita pelajari dari Jenny tentang
pentingnya pemberitaan injil?

Aktivitas 1
Apakah Yang Dapat Kulakukan Demi Mengabarkan Injil Kepada Sesama?

Tujuan:
Mengenal banyak cara dalam menginjili sesama.

Bahan:
Buku Aktivitas Murid

Selama pelajaran di kelas Madya berlangsung, kak James meminta agar


semua murid membuka dan membaca Alkitab mereka dalam hati pada Yer. 1:5-8.
Inilah percakapan antara Allah dengan Yeremia.

Allah:
“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal
engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan
engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

Yeremia:
“Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih
muda.”

Ketika Gustavo membaca ayat ini, ia merenung dalam hatinya: Wah, aku
mengerti dengan jelas bagaimana perasaan Yeremia! Aku hanyalah seorang anak-
anak! Aku pun tidak akan berhasil dalam mengabarkan berita baik! Apakah yang
akan kukatakan? Bagaimana bila orang lain menertawakanku?
Kemudian Gustavo membaca sedikit ayat di bawahnya:

102 Kristen Sejati


Allah:
“Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus,
haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah
kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau
untuk melepaskan engkau.”

Gustavo menarik nafas dan berlaku seolah-olah Allah bereaksi terhadap


pikirannya!
Marilah kita bantu Gustavo untuk taat dan mempunyai keberanian dalam
melayani Allah. Susunlah kalimat berikut ini. Lalu, tuliskan beberapa cara mudah
lainnya sebagai seorang anak kecil agar dapat mengabarkan kabar baik.

Aku dapat membuat mereka: dalam/dan/melihat/perbuatanku/Yesus/sikap


_______________________________________________________________

Aku dapat mengajak mereka: bersama/gereja/aku/ke/datang


_______________________________________________________________

Aku dapat menceritakan: kesaksian/suatu/mereka/kepada


_______________________________________________________________

Aku dapat memberitahukan: telah/Yesus/kupelajari/apa/tentang/yang


_______________________________________________________________

Aku dapat memberitahukan: temanku/adalah/yang/mengapa/Yesus/terbaik


_______________________________________________________________

Aku dapat mengajarkan mereka: kesukaanku/beberapa/pujian/lagu


_______________________________________________________________

Aku dapat menunjukkan mereka:


Alkitab/pasti/dengan/ayat/kesukaanku/dalam
_______________________________________________________________

Aku dapat mengajak mereka: Sabatku/Sekolah/datang/kelas/ke


_______________________________________________________________

Aku dapat mengajak mereka: gereja/ikut/piknik


_______________________________________________________________

Aku dapat mengajak: persekutuan/suatu/mereka/mengikuti


_______________________________________________________________

Kristen Sejati 103


Aktivitas 2
Berbagai Cara Mengabarkan Injil

Bahan:
Dadu
Tempat yang permukaannya datar untuk menggulingkan dadu
Balok besi
Buku pujian

Petunjuk:
Dalam aktivitas ini, Anda dan murid-murid akan memikirkan tentang
berbagai cara kalian dalam mengabarkan injil. Setiap orang akan mendapat giliran
untuk menggulirkan dadu dan menjawab sebuah pertanyaan yang tertulis di papan,
berdasarkan nomor yang keluar.

Bila jumlah dadu / Kamu akan jawab Tulislah berikut pada papan tulis:
1 a Bagaimana kamu dapat...
2 b a. mengajak atau membuat
3 pilihlah pertanyaanmu seorang teman berminat
sendiri untuk datang ke gereja?
4 c b. mulai ceritakan kepada
5 d seorang teman sebuah
6 peragakan jawabanmu kesaksian atau tunjukkan
pada pertanyaan berkat Allah?
pilihanmu c. beritahukan ajaran Yesus
kepada seorang teman?
d. ketahui kesempatan yang
baik untuk kabarkan Yesus?

Berikan motivasi agar murid-murid berpikir dan berkreatif ketika mereka


memainkan aktivitas ini. Setelah itu, tanyakan kepada murid-murid, apakah mereka
terkejut ketika menemukan begitu banyak ide yang dapat mereka keluarkan.
Beritahukan murid-murid bahwa semua ide mereka itu adalah baik dan dapat
digunakan. Ingatkan murid-murid bahwa Yesus akan merasa senang bila mereka
patuh terhadap perintah-Nya dan bahwa Ia akan menolong mereka untuk
memberitakan berita baik. Bila masih tersedia waktu, nyanyikan pujian dalam
Kidung Rohani No. 422 yang berjudul "Beritakan Kasih-Nya", dan akhirilah dengan
berdoa.

104 Kristen Sejati


Warga Yang Baik
Kitab Bacaan:
12
1 Tim. 2:1-2; 1 Pet. 2:13-15;
Mat. 22:18-22

Inti Pelajaran:
Umat Kristen hendaklah mematuhi
pemerintah dan hukum negara.

Tujuan Pelajaran:
Bersikap yang benar dalam
mematuhi peraturan dan hukum.

Ayat Hafalan:
“Tiap-tiap orang harus takluk
kepada pemerintah yang
di atasnya...;
dan pemerintah-pemerintah
yang ada, ditetapkan oleh Allah.” Latar Belakang
(Rm. 13:1) Alkitab
Ketika Yesus mengabarkan injil di dunia selalu ada orang yang mencoba
untuk mencari kesalahan pada pengajaran dan pekerjaan-Nya, tetapi mereka tidak
pernah berhasil. Yesus tidak hanya memberitakan kebenaran, tetapi menuntun
orang banyak kepada kebenaran dan hidup yang suci yang ditunjukkan dari apa
yang Ia ajarkan. Orang Farisi dan ahli Taurat berusaha menuduh Yesus pada dasar
kepercayaan dengan menguji-Nya mengenai hukum dan perintah Allah. Tetapi,
Yesus menunjukkan bahwa Ia mempunyai pengertian yang sempurna mengenai
hukum dan perintah Allah. Yesus menunjukkan bahwa diri-Nya lebih berarti
daripada semua ahli Taurat di Israel.
Ketika orang Farisi tidak dapat menemukan kesalahan terhadap Yesus
dalam dasar kepercayaan yang diajarkan-Nya, maka mereka bergabung dengan
orang Herodian dan berusaha membuat Yesus seolah-olah bersikap tidak patuh
terhadap pemerintah. Inilah alasan mereka menanyakan Yesus apakah benar bila
membayar pajak kepada kaisar. (Mat. 22:15-22) Orang Herodian mengharapkan
Yesus mengatakan “tidak”, agar mereka dapat menuduh-Nya telah melakukan
pemberontakan terhadap pemerintahan Romawi. Tetapi sebaliknya, orang Farisi
justru mengharapkan Yesus mengatakan “ya”, agar mereka dapat menuduh-Nya
melakukan konspirasi dengan para musuh bangsa Yahudi yang berada dalam
peraturan yang memberatkan semasa pemerintahan Romawi saat itu. Tetapi, Yesus
mengetahui pikiran dan hati mereka, sehingga Ia menunjukkan kepada mereka
sekali lagi, bahwa ajaran kebenaran-Nya tidak terdapat kesalahan dalam segala
hal.

Kristen Sejati 105


Pada zaman para rasul, orang banyak masih berusaha mencari kesalahan
pada pengabaran injil mengenai Tuhan Yesus. Para rasul melanjutkan pengajaran
Yesus terhadap umat percaya agar mereka hidup baik dan kudus, dalam petunjuk
kebenaran yang lengkap, dan menjadi terang yang bersinar bagaikan bintang di
langit. Umat percaya pun diajarkan untuk mematuhi pemerintah dan hukum yang
berlaku agar para pemfitnah dan penuduh iman menemukan bahwa tuduhan dan
kritik mereka selama ini adalah sia-sia belaka dan tidak terbukti terhadap segala
perbuatan baik umat percaya. (1 Pet. 2:15) Dari Alkitab, kita mengetahui bahwa
mereka harus membayar jenis pajak yang berbeda dan memberikan hormat dan
penghargaan yang seharusnya kepada yang berwenang seperti yang kita lakukan
saat ini. (Rm. 13:7)
Dalam Tit. 3:1-2 dituliskan dengan bijak tentang peranan umat Kristen
sebagai warga yang baik, yaitu: ”Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada
pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap
pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar,
hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua
orang.”

Mengenai Murid Anda


Murid-murid mulai belajar banyak peraturan dalam kehidupan
bermasyarakat. Mereka mungkin mengenal beberapa peraturan lalu lintas, denda
perpustakaan, dan masih banyak lagi. Mereka ingin sekali mengetahui alasan di
balik semua peraturan tersebut dan macam hukum yang berlaku dalam berbagai
situasi. Dalam pelajaran ini, murid-murid hendaknya perlu belajar untuk mematuhi
hukum yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai umat Kristen, kita tidak boleh
mempunyai reputasi yang buruk karena kita telah disatukan dengan Yesus Kristus.
Pertama, mintalah murid-murid untuk membuat daftar dari peraturan yang
mereka ketahui dalam kehidupan masyarakat. Berikan tanda silang terhadap
beberapa peraturan yang sulit untuk dilakukan, seperti mengambil sesuatu yang
bukan kepunyaan mereka, membuang sampah sembarangan dan berjalan di
sembarang tempat. Dengan bekerja sama dalam kelompok, carilah solusi untuk
menghadapi peraturan yang agak sulit untuk dilakukan ini. Murid-murid mungkin
merasa bingung membedakan antara hukum moral dengan hukum masyarakat.
Bila Anda mengenal murid-murid dengan baik, mungkin dapat menjelaskan
perbedaannya bagi mereka. Tetapi, bila Anda mengetahui bahwa murid-murid
hanya akan bertambah bingung, maka cobalah untuk bimbing mereka dari hukum
moral kepada hukum masyarakat. Sebagai contoh, mereka mungkin mengatakan
kasihilah sesamamu. Maka Anda dapat melanjutkan dengan contoh yang lebih jelas
mengenai mengasihi sesama, seperti mengecilkan suaramu ketika berjalan di
jalanan atau tidak mengambil suatu barang kepunyaan tetangga. Hal yang
terpenting dalam pelajaran ini adalah membuat mereka sadar bahwa mematuhi
hukum masyarakat merupakan peranan dari umat Kristen.

106 Kristen Sejati


Pemanasan
Bahan:
Kartu indeks

Petunjuk:
Bagikan kartu indeks kepada masing-masing murid. Katakan kepada
mereka: “Suatu hari, kamu akan diberikan peran untuk menjadi hakim yang agung di
suatu negeri yang mempunyai wewenang untuk membuat hukum. Hukum apakah
yang akan kamu buat?” Berikan waktu 1 menit untuk menulis hukum tersebut.
Kumpulkan kartu indeks mereka dan bacakan dengan suara keras.
Katakan kepada mereka: “Semua tulisan ini adalah hukum yang baik.
Adakah yang ingin membagikan alasan tentang mengapa orang membuat hukum
tertentu?” Biarkan beberapa murid mengutarakan alasan mereka dengan sukarela.
Beritahukan kepada murid-murid: “Hukum yang telah kalian buat
mempunyai alasan yang baik.” (Orang banyak akan beroleh manfaat oleh
karenanya, dilindungi oleh hukum-hukum tersebut.)
Bantulah murid-murid untuk melihat bahwa hukum dan peraturan yang
dibuat pemerintah dan mereka yang berwenang bertujuan untuk membantu dan
melindungi masyarakat pula. Hukum bertujuan untuk mengurangi kekerasan dan
tingkah laku yang menyimpang. Itulah salah satu alasan mengapa kita harus
mematuhi hukum. Tetapi, yang lebih penting lagi adalah kita harus mematuhi
peraturan dan hukum karena Allah menginginkan kita berbuat demikian.

Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
Mengapa kita harus mematuhi peraturan dan hukum pemerintah?
1. Mereka berasal dari Allah
a. Allahlah yang membentuk mereka (Rm. 13:1; Dan. 2:21)
b. Allah menetapkan peraturan untuk menghukum mereka yang melakukan
kesalahan (Rm. 13:3-4; 1 Pet. 2:13-14)

2. Kita adalah umat Kristen yang sejati


a. Bila taat kepada Allah, maka kita akan tunduk terhadap pemerintah
yang telah ditetapkan-Nya di dunia ini (Rm. 13:2)
b. Memimpin kepada kedamaian dan hidup yang tenang
c. Membawa kemuliaan bagi Allah (1 Pet. 2:12)
Membuat mereka yang menuduh dan mengkritik kepercayaan kita tidak
dapat berkata apa-apa, karena ketaatan dan sikap kita yang baik
(1 Pet. 2:12,15-16)
d. Agar kita tidak menerima hukuman, baik oleh pemerintah ataupun
oleh Allah (Rm. 13:2,4)

3. Yesus memberi teladan (Mat. 22:15-22)


a. Yesus membayar pajak karena pajak adalah milik Kaisar
b. Yesus menunjukkan bahwa seorang Kristen yang baik akan menjadi warga
yang bertanggung jawab

Ingatkan hal berikut:


Bukan hanya mematuhi pemerintah, tetapi juga berdoa untuk mereka (1 Tim. 2:1-2)
Kristen Sejati 107
Pertanyaan Diskusi
Terdapat banyak macam hukum dan peraturan untuk tempat dan situasi yang
berbeda. Hukum dan peraturan apakah yang kamu patuhi setiap harinya?
(Jawaban bebas. Buatlah murid-murid memikirkan hukum dan peraturan yang
mereka harus patuhi di sekolah, di bis, ketika mereka berjalan di sepanjang jalan
atau saat menyeberang jalan, di perpustakaan, di tempat parkir, di restoran, dan lain
sebagainya.)

Alkitab memberitahukan kita bahwa pemerintah ditetapkan oleh Allah untuk


menghukum siapa yang bersalah. Apakah macam hukuman yang diterima
bagi mereka yang bersalah?
(Hukuman dapat berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Di
Amerika Serikat, mereka yang bersalah mungkin harus membayar denda, atau
harus melakukan beberapa jenis pelayanan masyarakat. Mereka mungkin
dipenjarakan, atau bahkan menerima hukuman mati. Di beberapa negara lainnya,
mereka yang bersalah mungkin menerima pukulan atau bahkan diasingkan dari
negara itu.)

Sebagai umat Kristen, kita tidak boleh hanya mematuhi pemerintah karena
takut akan hukuman di dunia. Untuk alasan yang lebih penting apakah hingga
kita harus berhati-hati menjadi warga yang baik dan patuh?
(Kita harus menjadi warga yang baik dan patuh karena akan menyenangkan hati
Allah dan akan menerima berkat dari pada-Nya. Bila kita dengan sengaja
melanggar hukum atau memberontak terhadap pemerintah dengan melakukan
kejahatan, bahkan bila belum tertangkap dan dihukum oleh pemerintah, maka Bapa
kita yang di surga akan melihat segala sesuatu yang dilakukan dan akan
menghakimi menurut perbuatan. (2 Kor. 5:10; Rm. 13:12) Alasan yang lainnya
adalah bahwa dengan hidup taat, kita akan bertahan dan menjauhkan diri dari
kejahatan. Hal ini tidak hanya akan memuliakan Allah, tetapi juga akan menarik
orang lain kepada injil yang kita beritakan - Flp. 2:15-16.)

Apakah yang harus dilakukan bila hukum mengatakan bahwa kita tidak boleh
menyembah Allah atau bila tidak boleh berdoa kepada Allah atau bila tidak
boleh menyebarkan injil dalam nama-Nya?
(Dalam semua kasus lainnya, Allah menghendaki kita untuk patuh terhadap
pemerintah dan hukum yang mereka buat, karena hukum itu memotivasi banyak
orang untuk melakukan hal yang baik dan melarang untuk melakukan kejahatan.
Tetapi, bila pemerintah berusaha mencegah kita mematuhi perintah Allah (untuk
menyembah-Nya, berdoa kepada-Nya, menyebarkan injil dalam nama-Nya), maka
ingatlah bahwa perintah Allah adalah sempurna dan di atas segala hukum manusia.
(Kis. 4:16-19; 5:27-29) Bahkan bila kita harus menderita untuk melakukan apa yang
benar di hadapan Allah, maka kita harus tetap taat kepada-Nya. Allah akan
mengetahui bahwa kita menderita untuk melakukan kebaikan dan bukan kejahatan.
Sekalipun pemerintahan dunia dapat menghukum atau memberlakukan kita
dengan kasar, tetapi Allah akan menghakimi kita dengan adil pada akhirnya dan
menghargai ketaatan dan keberanian kita dengan berkelimpahan - 1 Pet. 2:19-21.
Beberapa contoh dari tokoh yang menderita demi Allah di tangan pemerintah dunia
adalah Daniel, Hananya, Misael, Azarya, Yesus, dan Petrus.)

108 Kristen Sejati


Mengulang
1. Siapakah yang menetapkan pemerintahan di bumi?
(Allah sendiri.)

2. Apakah tujuan pemerintahan di dunia ini?


(Menghukum barangsiapa yang melakukan kesalahan dan memberi
penghargaan kepada barangsiapa yang berbuat kebaikan.)

3. Berikan 3 alasan mengapa kita harus patuh terhadap pemerintah dan hukum
yang berlaku?
(Mematuhi Allah; memimpin kepada kedamaian dan hidup yang tenang;
memberi kemuliaan kepada Allah; membuat orang yang menuduh dan
mengkritik tidak dapat berkata apa-apa karena sikap yang baik, atau agar
tidak dihukum oleh pemerintah dan oleh Allah sendiri.)

4. Bagaimana Yesus memberi teladan dengan menjadi warga yang bertanggung


jawab?
(Yesus membayar pajak yang diberlakukan oleh pemerintah Romawi
terhadap orang Yahudi.)

5. Alkitab memberitahukan kita bahwa lebih baik menderita karena melakukan


kebaikan daripada dihukum karena melakukan kesalahan. Dalam situasi
apakah yang mungkin menyebabkan kita dihukum oleh pemerintah karena
melakukan apa yang benar dan yang baik?
(Bila mereka memberitahukan bahwa kita tidak boleh menyembah Allah,
berdoa kepada-Nya, atau mengabarkan injil dalam nama-Nya, atau
memerintahkan untuk menyembah berhala dan kita tidak mau
melakukannya.)

Aplikasi Kehidupan
Seorang Kristen Sejati Akan Menjadi Seorang Warga Yang Baik
Bulan ini adalah “Bulan Warga Yang Baik” di sekolah dan Kevin sungguh
bergembira akan hal itu. Ada banyak aktivitas sekolah yang diadakan untuk
memperkenalkan seorang warga yang baik, seperti memungut sampah, bekerja di
kantin selama makan siang, dan merapikan buku di perpustakaan. Kepala sekolah
pun mengumumkan bahwa para guru akan mengawasi 3 murid terbaik yang
mewakili sekolah dengan menjadi warga yang baik. Ketiga murid terbaik ini akan
diberikan nama dalam suatu pertemuan khusus pada hari Jum'at terakhir bulan itu.
Masing-masing akan menerima piagam yang terukir dan selembar sertifikat sebagai
hadiah ke Bango's Ice Cream Shoppe. Lebih dari itu, foto mereka akan dimuat
dalam berita berikutnya pada surat kabar setempat!
Sepulang dari sekolah, pemilihan warga yang baik telah menjadi
pembicaraan banyak orang.
“Bayangkan! Sebuah piagam dengan namamu akan terukir di sana!” kata
Henry Kim sambil berteriak, ketika ia menaiki bis di depan Kevin.

Kristen Sejati 109


“Atau 4 tumpukan sendok banana split, dengan dibubuhi kacang, buah
strawberry yang segar, dan pemanis yang terbuat dari gula, mentega dan susu,“
kata Sandy Mellon membayangkan ketika ia menaiki bis setelah Kevin. ”Itulah yang
selalu kudapatkan di Bango's!” kata Sandy menambahkan.
Piagam dan sertifikat tentu bagus sekali tampaknya, tetapi Kevin lebih
tertarik dengan fotonya yang termuat dalam surat kabar. “Hal tersebut akan
membuatku begitu senang!” pikirnya malam itu di tempat tidur ketika
membayangkan wajahnya terpampang pada halaman depan surat kabar setempat.
“Aku tahu bahwa ibu tentu akan bangga terhadapku!” kata Kevin yang terpilih
menjadi salah satu dari ketiga murid terbaik. Lagipula, tampaknya tidak sulit untuk
menjadi warga yang baik.
Dari pukul 7.30 pagi hingga pukul 4.00 sore, setiap hari sekolah, semua
murid berusaha untuk memenangkan penghargaan menjadi warga yang baik
dengan menunjukkan tingkah laku yang terbaik. Kevin adalah seorang murid dari
antara mereka. Ia memastikan tiba di sekolah lebih awal untuk menanyakan para
guru bila mereka membutuhkan pertolongan dalam mempersiapkan kelas. Ia
membersihkan meja, menghapus papan tulis dan mengosongkan tempat penyerut
pensil. Di kelas, Kevin berusaha menolong sebanyak murid lainnya dengan
pertanyaan mereka. Dan ketika Kevin memungut sampahnya sepulang dari
sekolah, ia memastikan beberapa guru melihatnya. Tentunya, semua murid lainnya
yang sedang bersaing untuk mendapat penghargaan tersebut melakukan hal yang
serupa. Pada akhir minggu kedua, Kevin yang pertama merasa lelah dan ragu
bahwa ia akan mendapatkan penghargaan tersebut. Ia merasa benar-benar tidak
bersemangat lagi.
Suatu malam saat makan malam, ibu Brown menanyakan Kevin mengenai
bagaimana bulan Warga Yang Baik yang sedang berlangsung di sekolah.
“Ibu, bagaimanapun, aku tidak mengira bahwa akulah yang akan
memenangkan penghargaan warga yang baik itu,” beritahu Kevin kepada ibunya
dengan wajah yang tidak bersemangat. “Semua murid melakukan hal yang serupa
dengan yang kulakukan, dan para guru pun memperhatikan mereka lebih daripada
mereka memperhatikanku. Aku akan berhenti menjadi warga yang baik. Tidak ada
cara lagi agar aku dapat memenangkan penghargaan itu sekarang.”
Ibu Brown mendengarkan keluhan anaknya yang bersikap pesimis. Sang ibu
berpikir sebentar dan kemudian menjawab, “Kevin, mengapa kamu melakukan
semua perbuatan baik itu?”
“Agar aku mendapat penghargaan dan fotoku termuat dalam surat kabar,”
jawab Kevin dengan singkat.
Ibu Brown tersenyum terhadap jawaban anaknya. “Kevin, ayo bacalah
sebuah pasal dari Alkitab bersama,” kata sang ibu sambil mengambil Alkitabnya.
Ketika ibu Brown duduk, ia membuka Kol. 3:23-24 dan meminta Kevin untuk
membacanya.
“Apapun juga yang kamu perbuat,” suara Kevin memenuhi ruang makan
malam yang kecil, “perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia,” henti Kevin sejenak untuk menarik nafas dan melanjutkan
kembali, “Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang
ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya,” kata
Kevin. Ia merenungkan bacaan Alkitab itu dalam hatinya sejenak. Yesus
menginginkanku melakukan sesuatu yang baik bagi-Nya – bukan untuk piagam,
sebuah sertifikat, atau untuk foto dalam surat kabar seperti yang dipikirkannya
selama ini. Yesus menginginkanku melakukan sesuatu yang baik dari dalam hatiku!
110 Kristen Sejati
Sebelum Kevin tidur malam, ia berdoa dan memohon pengampunan karena
hanya menantikan pujian dari orang lain ketika melakukan sesuatu yang baik. Ia
memberitahu Yesus bahwa dirinya ingin berubah, yaitu melakukan sesuatu yang
baik dari dalam hatinya dan akan berusaha melakukannya tanpa diketahui oleh
orang lain. Kevin memohon agar Tuhan Yesus menolongnya.
Minggu berikutnya, Kevin melakukan semua perbuatan baiknya dengan
rendah hati dan diam-diam, tanpa berusaha untuk menarik perhatian siapapun. Dan
ia tidak hanya melakukannya di sekolah, tetapi juga dalam bis, di supermarket
bersama dengan ibunya, di perpustakaan, di rumah, dan di manapun asal ada
kesempatan dan tidak ada orang yang melihatnya. (Ya, tidak ada orang kecuali
Tuhan Yesus, hanya itu!) Kevin sungguh suka melakukan perbuatan baik sekarang
karena, sekarang ia melakukannya bagi Yesus. Ia merasa senang ketika
melakukannya dan hal itu terlihat dari senyuman pada wajahnya.
Minggu terakhir dari bulan Warga Yang Baik berlalu dengan cepat. Akhirnya,
terpilihlah 3 murid yang akan mendapatkan penghargaan berasal dari kelas Kevin.
Semua orang mengelilingi mereka, mengatakan “ooh..” dan “aah..” pada piagam
mereka yang berkilau dan sertifikatnya. Seorang reporter dari surat kabar setempat
bahkan datang ke kelas mereka pada akhir aktivitas kelas itu untuk mengambil foto
dari ketiga murid tersebut dan mewawancarai mereka! Sungguh menyenangkan!
Tetapi, tidak lama kemudian, tibalah saatnya untuk pulang dan kelaspun
dibubarkan.
Berita surat kabar pada bulan Warga Yang Baik di sekolah Kevin dicetak
pada hair Senin berikut. Kepala sekolah merekatkan artikel di jendela kantornya.
Sekalipun bulan istimewa itu telah berlalu, tetapi Kevin tetap melanjutkan perbuatan
baiknya. Ibu Brown begitu bangga terhadap anaknya dan membawanya ke Bango
Ice Cream Shoppe untuk mengajaknya makan di akhir minggu itu. Dalam perjalanan
ke sana, ibu Brown membeli surat kabar setempat dari penjual koran yang terletak di
pojok jalanan. Ketika Kevin dan ibunya duduk berdampingan sedang makan es
sundae, Kevinpun tiba-tiba melihat sesuatu yang menarik dan menunjuk pada salah
satu gambar pada artikel di surat kabar itu.
“Ibu akukah itu? Dan lihatlah, ada ibu pula!” kata Kevin dengan pandangan
gembira.
Ibu brown melihat lebih dekat. Ya, itu memang kamu, Kevin! Foto yang
diambil di sebuah bis kota metro; Kevin bangun dari tempat duduknya ketika
seorang laki-laki tua sedang berdiri di sampingnya, memberi senyum kepada Kevin.
Ibu Brown membaca keterangan di bawah gambar artikel itu.
“Suatu sikap baik yang telah dilupakan di antara warga kota setempat dari
semua usia; peduli dan hormat terhadap yang lebih tua. Penumpang muda ini
memberikan tempat duduknya kepada laki-laki tua dalam perjalanan yang lama dan
tidak lancar dengan tujuan ke pusat kota. Inilah sikap yang patut kita teladani.”
“Tidak diragukan lagi, itu memang kamu!” kata ibu Brown sambil tertawa
bahagia. “Sepertinya kamu mendapatkan fotomu termuat di surat kabar pada
akhirnya, Kevin!”
“Tetapi bu! Aku tidak berbuat untuk itu!” protes Kevin.
“Ya, aku tahu sayang,” kata ibunya sambil memeluknya. “Tetapi Tuhan Yesus
melihat segala sesuatu dan ibu kira Ia pasti senang bahwa kamu melakukan ini bagi-
Nya dan bukan untuk mendapat penghargaan.”
Kevin memeluk ibunya. Hatinya merasa hangat dan senang. Kevin telah
bersinar bagi Yesus dan mengucap syukur karena Yesus telah menolong dirinya
untuk melakukannya.
Kristen Sejati 111
Renungkan pertanyaan berikut:
1. Mengapa Kevin ingin menjadi seorang warga yang baik pada permulaannya?

2. Bagaimana perasaan Kevin dalam melakukan segala usahanya itu?

3. Ketika Kevin mulai menjadi seorang warga yang baik bagi Yesus, bagaimana
perasaannya dalam melakukan segala usahanya itu?

4. Bagaimana kewargaannya yang baik berpengaruh terhadap orang lain?

5. Ketika kamu menjadi seorang warga yang baik bagi Yesus, bagaimana
perbuatan dan perkataanmu dapat berpengaruh terhadap orang lain?

Aktivitas 1
Apakah Aku Seorang Warga Yang Baik?

Lengkapilah kalimat berikut dengan mengisi bagian yang kosong dengan kata SELALU,
TERKADANG, atau TIDAK PERNAH. Dengan ini kamu dapat memeriksa dirimu sendiri,
apakah kamu adalah seorang warga yang baik.
Aku __________ membuat berantakan Aku __________ menyuap orang lain.
atau merusak barang sekolah.
Aku __________ melukai binatang
Aku __________ berlari-lari di lorong kecil.
sekolah dan bermain atau berteriak.
Aku __________ menyelinap ke suatu
Aku __________ makan di kelas atau baca tempat tanpa membeli tiket terlebih dahulu.
buku di kelas yang tidak ditugaskan bagiku.
Aku __________ menonton gambar atau
Aku __________ mengubah nilai rapor dan film porno.
berbohong kepada orangtua untuk
menyenangkan hati mereka. Aku __________ gunting gambar porno
dari majalah dan menyimpannya.
Aku __________ membuang sampah
dengan sembarang. Aku __________ membuka surat yang bukan
kepunyaanku.
Aku __________ mendahului dalam
antrian. Aku __________ ukir inisial namaku atau
hal lain pada pohon atau menulisnya
Aku __________ terlambat ke di tembok.
sekolah atau masuk ke dalam kelas.
Aku __________ sembarangan dalam
Aku __________ menyontek. menyebrang.

Aku __________ meminjam uang dan tidak Aku __________ mematuhi rambu lalu lintas.
mengembalikannya.
Aku __________ memberikan tempat
Aku __________ mencuri atau duduk bagi orang yang lebih tua usianya.
mengambil sesuatu yang bukan
kepunyaanku. Aku kira Allah __________ senang dengan
ketaatanku pada peraturan
dan hukum.

112 Kristen Sejati


Aktivitas 2
Tujuan:
Membiarkan murid-murid mengetahui tujuan positif dari mempunyai dan mematuhi
hukum.

Bahan:
2 lembar papan poster
Spidol
Pensil warna/krayon
Gunting,
Kertas lipat
Perekat
Penggaris

Petunjuk:
Bagilah murid-murid menjadi 2 kelompok dan berikan masing-masing kelompok
selembar papan poster dan bahan yang diperlukan

Bagian Pertama
Setiap kelompok akan membuat sebuah poster berita. Mereka dapat merancang
dan mengilustrasikannya seperti yang mereka inginkan, tetapi hendaklah membagi
poster menjadi bagian yang berbeda untuk masing-masing pertanyaan topik. Setiap
kelompok hendaklah memutuskan siapa yang akan melakukan apa. Awasilah
perkembangan setiap kelompok dan tolonglah bila mereka memerlukannya.

Bagian Kedua
Ketika setiap kelompok telah selesai mengerjakannya, mintalah mereka untuk
mempresentasikan poster mereka di hadapan kelompok lainnya. Setelah itu,
letakkan poster di dinding. Berilah komentar murid-murid dalam kerja kelompok dan
poster mereka yang telah selesai dikerjakan.

Bagian Ketiga
Ingatkan kembali bahwa baik bila kita mempunyai hukum dan menaatinya dalam
kehidupan bermasyarakat. Bila tidak, dunia akan menjadi kacau atau rusak seperti
pada poster yang mereka gambarkan. Tunjukkan kepada murid-murid tentang hal
ini, sebenarnya beberapa tingkah laku yang melanggar hukum akan
berpengaruhnya pada hari ini. Hal ini dapat kita lihat dan ketahui setiap waktu dalam
berita dan surat kabar. Sebenarnya, kita mungkin pula melakukan tindakan itu!
Beritahukan murid-murid bahwa Yesus telah menyatakan bahwa dunia akan
menjadi makin durhaka hingga kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. (Mat.
24:12) Ia pun mengingatkan kita agar bertahan sampai akhir, sekalipun semuanya
ini terjadi. (Mat. 24:13) Bukan berarti bertahan itu menunjukkan kita tetap percaya
dalam nama Yesus, tetapi berarti pula tidak boleh menjadi seperti dunia yang mulai
tidak menghormati dan tidak mematuhi pemerintah dan hukum. Ketika kita bertahan
dalam ketaatan dan perbuatan baik, masyarakat akan menyaksikan dengan jelas
bahwa kita berbeda dari masyarakat pada umumnya. Demikianlah bagaimana kita
“bersinar seperti bintang” dalam kegelapan. Hanya dengan bertahan seperti inilah
kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri dan orang lain. (1 Tim. 4:15-16). Akhirilah
dengan berdoa.

Kristen Sejati 113


Judul berita poster:
Apakah yang akan terjadi bila masyarakat berhenti mematuhi hukum?

Berbagai topik yang mereka harus bahas dalam poster itu:


a. Bagaimana tingkah laku masyarakat saat ini?
b. Apakah yang masyarakat akan lakukan untuk saat ini?
c. Bagaimana pengaruhnya bagi hidup kita saat ini?
d. Bagaimana pengaruhnya bagi masyarakat luas?
e. Bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan?
f. Bagaimana perasaanmu akibat terjadinya perubahan saat ini?

114 Kristen Sejati


Ulasan Akhir
Kitab Bacaan:
13
Semua Kitab Bacaan sebelumnya.

Inti Pelajaran:
Allah telah memilih dan
memisahkan kita untuk
menjadi umat-Nya.

Tujuan Pelajaran:
Membedakan diri dari orang yang
tidak percaya kepada Allah.

Ayat Hafalan:
Mengulang semua Ayat Hafalan
pada pelajaran yang lalu.
Pemanasan
Petunjuk:
Tulislah semua judul pelajaran pada papan tulis. Lalu, mintalah mereka
duduk melingkar sambil berpegangan tangan masing-masing di belakang tubuh
mereka.
Pilihlah salah seorang murid untuk membentuk rantai (jangan terlalu banyak
meremas). Bila murid pertama meremas 4 kali pada tangan murid yang di sebelah
kanannya, maka murid tersebut akan meremas 3 kali pada tangan murid yang di
sebelah kanannya lagi dan seterusnya. Barangsiapa yang menerima hanya 1 kali
remasan hendaklah berdiri dan memberitahukan apa yang penting dari pelajaran ini
(mungkin kebenaran Alkitab atau tujuan pelajaran), sesuatu yang mereka pelajari
dari padanya atau apa yang mereka sukai mengenainya. Mereka dapat memilih
pelajaran yang telah tertulis pada papan tulis, tetapi bila ada pelajaran yang
tampaknya tidak mendapat perhatian, maka Anda dapat memilih pelajaran itu bagi
mereka. Setelah menjawab, mereka akan duduk dan memulai membentuk rantai
remasan tangan lainnya, baik ke kanan ataupun ke kiri.

Mengulang
1. Siapakah Gehazi?
(Gehazi adalah hamba Elisa.)

2. Bagaimana Gehazi dihukum karena membohongi Elisa dan Allah?


(Gehazi terkena penyakit kusta.)

3. Siapakah bapa dari segala kebohongan?


(Iblis.)

Kristen Sejati 115


4. Berapa kalikah Yesus menyuruh murid-Nya untuk mengampuni kesalahan
sesamanya?
(Tujuh puluh kali tujuh.)

5. Perumpamaan apakah yang Yesus ceritakan untuk memberi teladan mengenai


pengampunan?
(Perumpamaan tentang seorang peminjam uang yang tidak mau
memberi kesempatan kepada temannya yang berhutang terhadap
dirinya.)

6. Dari perumpamaan di atas, kita beroleh pengajaran bahwa Allah tidak akan
mema'afkan kesalahan kita, bila kita tidak mau ____________________.
(Mema'afkan kesalahan orang lain dengan tulus hati.)

7. Apakah yang Gehazi dan Yudas Iskariot lakukan untuk ketamakan?


(Gehazi berbohong dan Yudas Iskariot menjual Yesus.)

8. Siapakah yang merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepada mereka?
(Abraham dan Elisa.)

9. Apakah hukuman bagi mereka yang berbuat demi keserakahan?


(Mereka tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga.)

10. Sebelum merasa kuatir terhadap makanan, minuman, atau pakaian, apakah
yang Yesus perintahkan untuk kita cari terlebih dahulu?
(Kerajaan surga dan kebenaran-Nya.)

11. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya di tengah laut, apakah yang membuat
murid-murid Yesus merasa takut?
(Badai yang ganas dan ombak yang mengombang-ambingkan perahu
yang mereka tumpangi.)

12. Apakah yang Yesus lakukan selama badai berlangsung?


(Yesus sedang tidur.)

13. Setelah dibaptis, bagaimana kita mengejar kehidupan yang kudus itu?
(Kita membaca Alkitab, mempelajari segala kebenaran-Nya dan berdoa.)

14. Kita hendaknya menjaga diri tetap hidup kudus agar ____________________
dapat tetap berdiam dalam hati kita.
(Roh Kudus.)

15. Allah memerintahkan kita untuk menjadi kudus seperti __________.


(Dia kudus adanya.)

16. Bagaimana hendaknya kita tunjukkan kasih persaudaraan?


(Dengan saling menolong, saling merendahkan hati, bersikap peduli
terhadap kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita.)

116 Kristen Sejati


17. Mengapa orang Kristen membutuhkan penguasaan diri dari Allah?
(Agar mereka dapat menahan godaan dan tidak berdosa.)

18. Apakah yang sang janda persembahkan?


(Dua keping uang logam.)

19. Mengapa Yesus mengatakan bahwa sang janda memberi lebih banyak dari
semua orang yang juga memberi persembahan?
(Karena sang janda memberi semua yang dipunyai dari kemiskinannya,
sementara orang lain memberi dari kelimpahan mereka.)

20. Hati yang bagaimanakah yang dapat membuat suatu persembahan itu
dikenan dan diterima oleh Allah?
(Hati yang berterima kasih, penuh hormat, rela dan rendah hati.)

21. Apakah yang Yesus lakukan ketika Ia melihat pedagang dan penukar mata
uang yang berada di bait suci?
(Yesus membuat cambuk dari tambang dan mengusir semua pedagang
itu keluar dari dalam bait suci, membalikkan meja dan menyerakkan
uang.)

22. Mengapa Yesus bersikap marah?


(Karena bait suci adalah rumah Allah, tempat orang berdoa dan beribadah
kepada Allah. Pedagang dan penukar mata uang tidak memperlakukan
rumah Allah dengan takut dan hormat.)

23. Yesus mengatakan bahwa kita adalah __________ dunia dan __________
dunia.
(garam; terang)

24. Apakah peranan kita sebagai garam dunia dan terang dunia itu?
(Kita hendaknya mempunyai pengaruh positif bagi orang banyak dan
bersinar terang bagi Yesus.)

25. Bagaimana seseorang dapat menyaksikan bahwa kita adalah garam dunia dan
terang dunia?
(Melalui perbuatan, sikap dan perkataan kita.)

26. Siapakah yang Allah utus untuk memberitakan injil kepada sida-sida Etiopia?
(Filipus.)

27. Apakah yang sedang dibaca sida-sida Etiopia dalam kereta berkudanya?
(Kitab nabi Yesaya.)

28. Apakah yang terjadi setelah sida-sida Etiopia menjadi percaya kepada Yesus?
(Sida-sida Etiopia menerima baptisan air dan bersukacita.)

Kristen Sejati 117


29. Mengapa kita harus mematuhi pemerintah dan hukum yang berlaku?
(Pemerintah ditetapkan oleh Allah; kita hendaknya mematuhi Allah
dengan mengikuti teladan Yesus, memimpin kepada kedamaian dan
hidup yang tenang, memuliakan-Nya, membuat orang banyak yang
menuduh dan mengkritik kepercayaan kita menjadi tidak dapat berkata
apa-apa, menghindari hukuman dari manusia ataupun dari Allah.)

30. Mengapa Allah menetapkan pemerintahan di dunia ini?


(Untuk menghukum barangsiapa yang bersalah dan memuji barangsiapa
yang berlaku benar.)

Aktivitas 1
Mengulang Ayat Hafalan

Bahan:
9 kartu indeks untuk setiap murid

Petunjuk:
Sebelum kelas dimulai, bagikan semua Ayat Hafalan menjadi 2 bagian dan
tulislah setiap bagian pada selembar kartu indeks. Tulislah nama kitab, pasal, dan
ayatnya pada 12 kartu indeks lainnya. Buatlah 2 set lagi yang seperti itu.
Anda dapat pula menggunakan salah satu set untuk dipasangkan dengan
beberapa kartu yang kosong atau kartu tambahan yang dapat ditukar dengan
bagian manapun dari Ayat Hafalan atau nama kitab, pasal, dan ayatnya selama
sepanjang murid dapat menemukan bagian yang hilang. Hanya yakinkan untuk
membuat cukup kartu, agar setiap murid mendapatkan 9 kartu.)

Bagian Pertama
Mintalah semua murid untuk duduk melingkar di lantai. Letakkan tumpukan kartu di
tengah. Beritahukan kepada murid-murid untuk bergantian mengambil kartu dari
tumpukan kartu hingga habis. Murid-murid dapat melihat kartu masing-masing,
tetapi janganlah biarkan murid lainnya melihat kartumu.

Bagian Kedua
Dengan tanda yang Anda berikan, hendaklah setiap murid melanjutkan salah satu
dari kartu mereka dalam posisi tertutup kepada murid yang duduk di sebelah
kananmu. Saat melanjutkan kartu itu, sang murid akan menerima kartu dari murid
yang duduk di sebelah kirinya. Tujuannya adalah untuk mencoba melengkapi set
kartu selengkap mungkin. Berikan tanda setiap 3 detik. Murid yang mempunyai 3 set
lengkaplah yang menang.

Aktivitas 2
Berikan beberapa penyegaran ringan bagi
murid-murid dan gunakan sedikit waktu untuk
berbagi atau menyanyikan pujian.

118 Kristen Sejati



Dialah yang kami beritakan,
apabila tiap-tiap orang kami nasihati
dan tiap-tiap orang kami ajari
dalam segala hikmat,


untuk memimpin tiap-tiap orang
kepada kesempurnaan dalam Kristus.

(Kolose 1:28)
PENDIDIKAN AGAMA

Madya

True Jesus Church


General Assembly, USA.

(Buku ini hanya dipergunakan


di dalam Gereja Yesus Sejati)

Edisi Revisi 1, 2009

Anda mungkin juga menyukai