Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOEKONOMI

DALAM APOTIK
Apotik (Community Pharmacy) adalah garda
terdepan bagi farmasis untuk kontak langsung
dengan pasien

Pasien dan Farmasis


Farmakoekonomi adalah disiplin ilmu yang
baru dan dinamis, mempunyai konsep yang
jelas, dan terminologi serta Pedoman Petunjuk
Pelaksanaan untuk melaksanakan riset
berkualitas. Tetapi belum banyak yang
membahas hubungan Farmakoekonomi
dengan Apotik
Farmakoekonomi dan Apotik (1)
 Dengan adanya konsep Pelayanan
Kefarmasian, tanggung jawab farmasis
meningkat untuk mengukur nilai produk
dan jasa.
 Nilai adalah tukaran biaya vs luaran klinis
dan humanistik

Farmakoekonomi dan Apotik (2)


Merupakan bentuk dari luaran humanistik
yang hanya bisa diberikan oleh pasien seperti
simtom, keparahan penyakit, persepsi fungsi
tubuh, dan apa yang dirasakan pasien serta
hubungannya dengan Kualitas Kehidupan-
Terkait-Kesehatan (KKTK).

Laporan Keluaran Pasien


 Apotik telah berubah dari sekadar
mencampur dan memberikan obat menjadi
Pusat Pelayanan Kefarmasian dan
manajemen penyakit.
 Fokus sudah bergeser dari produk ke pasien.

Masa Depan Apotik


 Semua institusi yang memberikan pelayanan
kesehatan pada dasarnya akan bersaing
dengan apotik dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.
 Namun demikian, apotik saling melengkapi
dengan semua institusi pelayanan kesehatan.
Persaingan Dalam
Pelayanan Kesehatan
1. Pemantauan status kesehatan.
2. Evaluasi jasa farmasi.
3. Survei Pasca Pemasaran.

Aplikasi Farmakoekonomi di Apotik


1. Laporan Keluaran Pasien (LKP) akan
mempunyai peranan penting bagi pengobatan
pasien di masa depan.
2. Instrumen The Sickness Impact Profile and
Quality of Well-Being Scale, adalah tipe
instrumen yang bisa diisi oleh pasien di apotik
untuk mengukur tingkat kesehatan pasien.

Pemantauan Status Kesehatan


 Prinsip farmakoekonomi lainnya yang bisa
dilakukan di apotik adalah dalam mengukur
penilaian jasa profesional farmasis.
 Caranya adalah dengan men-
dokumentasikan dampak Pelayanan
Kefarmasian terhadap luaran pasien.

Evaluasi Jasa Farmasi


 Survei Pasca Pemasaran yang merupakan
Fase IV dari uji klinis sangat tepat jika
dilakukan farmasis terhadap pasiennya di
apotik.
 Data yang terkumpul sangat berharga dalam
mengevaluasi suatu obat baru.

Survei Pasca Pemasaran


Di masa mendatang farmasis tidak hanya
bertanggung jawab untuk mengevaluasi
entitas farmasi yang spesifik, tetapi juga
formularium obat yang merupakan bagian
dari Sistem Pelayanan Kesehatan Terintegrasi.

Formularium
Farmasis yang berpraktek di apotik bisa
memakai pengetahuannya tentang
farmakoekonomi dan luaran pasien untuk
kepentingan pasien, tetapi ini mensyaratkan
kreatifitas dan harus proaktif. Farmasis juga
harus mengelola bisnis apotik selain luaran
kesehatan pasien.
Jasa Pelayanan Kefarmasian
o Farmasis harus mampu menginterpretasi
dan mengevaluasi penemuan dari studi
farmakoekonomi.
o Farmasis harus mampu mengevaluasi artikel
farmakoekonomi dari jurnal ilmiah.

Keterampilan Farmasis

Anda mungkin juga menyukai