NIP : 198907012018021001
KELOMPOK : 5B
2018
I. Defenisi Bangunan Apartemen
Saat ini banyak bangunan yang bersifat publik. Pemenuhan akan kebutuhan
masyarakat dan juga tempat untuk melakukan kegiatan semakin meningkat, akibatnya
pembangunan gedung terjadi dimana-mana. Bangunan yang dikategorikan sebagai
bangunan yang bersifat publik sangat banyak jenisnya, salah satunya adalah bangunan
apartemen. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, apartemen adalah bangunan bertingkat
yang terdiri dari beberapa kamar yang diperuntukkan untuk tempat tinggal dan mempunyai
beberapa jenis kelas kamar.
Kamar 516
Denah dan Design Kamar No. 516 Type Studio Room Apartemen Skyland City
A. Analisa dari Segi Akustik :
Kamar 516 masih membutuhkan redaman suara, karena pada saat-saat tertentu
suara keributan (noise) yang berasal dari beberapa sumber masih terdengar hingga
kedalam kamar dan hal tersebut cukup menganggu. Redaman suara dapat diamati dengan
menghitung waktu meluruhnya suara tersebut (T60). Secara kuantitatif hubungan antara T60
(waktu dengung), volume ruangan, dan jumlah penyerapan (redaman) total yang digunakan
dalam ruang dinyatakan dalam rumus Sabine,
𝟎,𝟏𝟔𝟏 𝑽
T60 = 𝑺∝
Keterangan :
V = Volume Ruangan
∝ = Koefisien absorbsi ruangan (ditentukan dari bahan material di ruangan)
𝑆∝ = Total koefisien absorbsi ruangan
STC 45
STC 50
STC 35
L
O
R
O
N
G
B. Analisa dari Segi Resistensi Termal :
Resistensi termal adalah kemampuan suatu komponen bangunan untuk menahan
rambatan panas baik yang datang secara langsung maupun tidak langsung. Suatu
komponen bangunan tak tembus cahaya (dinding) dipengaruhi oleh material penyusun serta
dimensi komponen tersebut. Secara kuantitatif hubungan antara material komponen
bangunan, dimensi komponen bangunan, dan jumlah panas yang dapat masuk kedalam
ruangan dinyatakan dalam rumus konduksi :
q”ko = -k 𝚫T/L
dimana :
q”ko = flux panas konduksi (W/m2)
k = konduktivitas termal (W/m.K)
𝚫T = perbedaan temperatur kedua sisi objek (K)
L = panjang (tebal bahan) (m)
Untuk komponen bangunan tembus cahaya (jendela kaca), jumlah panas yang yang
dapat masuk kedalam bangunan dipengaruhi oleh nilai SHGC (Solar Heat Gain Coefficient)
dari kaca tersebut. Karena tidak dilakukan pengujian, penilaian tingkat resistensi termal
dinding dan kaca pada apartemen kamar 516 hanya didasarkan pada pengamatan langsung
oleh panca indera manusia. Hasil yang didapatkan adalah pada saat sore hari, temperatur
udara di kamar tidur dirasa lebih hangat dan kondisi ini bertahan sampai malam hari, ini
menandakan bahwa masih banyak rambatan panas yang masuk kedalam kamar tidur baik
melalui dinding maupun kaca. Untuk mengurangi rambatan panas pada dinding dapat
dilakukan dengan cara menentukan orientasi bangunan dengan tepat, menentukan dimensi
dinding (lebar dan ketebalan) yang tebal, memberikan shading atau insulasi panas pada
dinding sedangkan untuk mengurangi rambatan panas pada kaca dapat dilakukan dengan
menggunakan kaca dengan nilai SHGC yang tinggi.
Apartemen Skyland City juga dilengkapi dengan tangga darurat untuk evakuasi
penghuni apabila terjadi bencana kebakaran ataupun gempa bumi. Pintu tangga darurat ini
harus teruji tahan api selama 120 menit pada suhu tungku 1049 °C di menit ke 120. Hal ini
sesuai dengan SNI 1741:2008 tentang Tata Cara Uji Ketahanan Api Komponen Struktur
Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
L
O
R
Tangga O
Darurat N
G