1. Objek Perkara
Objek perkara yang dimaksud di sini adalah terkait perkara apa yang
dimohonkan oleh pihak Pemohon ke Mahkamah Konstitusi. Objek perkara
konstitusi yang menjadi kewenangan Mahkamah Konstitusi sebagaimana
diatur dalam Pasal 24C ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945 juncto Pasal 10 ayat
(1) dan ayat (2) UU Mahkamah Konstitusi, diantaranya adalah:
1) Pemohon
B. KEDUDUKAN PERKARA
c. Bahwa sebagai akibat tidak adanya penafsiran dalam Pasal 310 Undang-
Undang a quo, sepanjang frasa “kelalaiannya” dan “orang lain” maka pasal
tersebut dapat menimbulkan kerugian ketidakpastian hukum dan dapat
melanggar hak konstitusional Pemohon.
2. Petitum
C. PANDANGAN AHLI
Gustav Rabruch dalam Fery Amsary, “ Terdapat tiga nilai yang harus
selalu diperhatikan dalam menegakkan hukum, yaitu; Kepastian hukum,
kemanfaatan, dan keadilan”. Pendapat Gustav Rabruch tentu akan dapat
dijadikan salah satu pedoman bagi Majelis Hakim dalam memutuskan suatu
perkara disamping adanya pedoman-pedoman lainnya.
D. ANALISIS
diri para pihak maupun pada objek yang dimohonkan , sebagaimana yang telah
diuraikan sebelumnya.
Secara umum yang menjadi Isi atau Bagian dari suatu Putusan
Mahkamah Konstitusi adalah sebagaimana yang diatur dalam Pasal 48 ayat
(2) Undang-Undang Mahkamah Konstitusi :
2. Kompetensi Mengadili
4. Pertimbangan Hukum
Oleh karena itu frasa “kelalaiannya” tersebut tidak tepat jika ditujukan
untuk kasus yang menimpanya (Saipul Jamil) tersebut.
5. Amar Putusan