Buku Panduan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh DJCK 2014 PDF
Buku Panduan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh DJCK 2014 PDF
PANDUAN KEGIATAN
QUICK COUNT IDENTIFIKASI
KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
Direktorat Pengembangan Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum
PANDUAN QUICK COUNT
IDENTIFIKASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
1. UMUM
Saat ini Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
tengah melalukan upaya pemutakhiran data kumuh di Indonesia. Upaya
pemutakhiran tersebut untuk menberikan dukungan data dan informasi
yang akurat terkait rencana penanganan kumuh melalui pendekatan
kawasan, yang mana penanganan yang dilakukan akan dapat mengurangi
luasan kawasan kumuh yang ada (dari target 2014 sebesar 675 kawasan
sudah ditangani sebesar 240 kawasan atau sebesar 67%) dan mendukung
program MDGs (sebagai dukungan data tanpa kumuh tahun 2020).
Untuk mendukung upaya pemutakhiran data kumuh tersebut diatas,
diperlukan kegiatan survey identifikasi kawasan kumuh dengan justifikasi
yang tepat dalam relevansinya dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan dengan kriteria kumuh yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta
Karya.
Namun, mengingat banyaknya kota-kota yang menjadi target data dan
sempitnya waktu pelaksanaan pendataan, serta hasil pendataan yang
perlu digunakan dalam waktu dekat, maka survey identifikasi kumuh yang
akan dilakukan merupakan “Quick Count”, dengan tetap menjamin kualitas
data dan informasi sesuai dengan standar dan norma yang berlaku di
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Selanjutnya agar kegiatan identifikasi kawasan permukiman kumuh dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar, diperlukan suatu panduan
pelaksanaan kegiatan. Buku panduan identifikasi kawasan kumuh ini
adalah merupakan quick count terkait bagaimana melakukan survey
PANDUAN PELAKSANAAN 1
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
identifikasi kawasan kumuh yang dilengkapi dengan informasi penjelasan
lingkup data, penjelasan tahapan, penejelasan hasil dan SOP kegiatan.
Tata caraquick count identifikasi kawasan permukiman kumuh yang
dilakukan ini merujuk pada Rancangan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh yang disusun oleh Direktorat Pengembangan
Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya. Kementerian Pekerjaan
Umum. Proses identifikasi dilakukan melalui pendekatan penyederhanaan
proses dengan quick count tanpa mengeliminasikan substansi secara
keseluruhan mengenai identifikasi kawasan permukiman kumuh yang
terdapat pada Rapermen tersebut.
3. SASARAN
Sasaran pokok dari buku panduan survey identifikasi kumuh adalah :
1) Pelaksana kegiatan dan surveyor dapat memahami dan
melaksanakan kegiatan dengan baik dan benar;
2) Memastikan target data dan informasi terpenuhi;
3) Produk data dan informasi terkait hasil identifikasi kawasan kumuh
dapat dipergunakan untuk pemutakhiran data kumuh.
2 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
4. STRATEGI KEGIATAN
Identifikasi kawasan kumuh ini merupakan quickcount, maka agar target
waktu, target hasil dan kualitasnya dapat terpenuhi, maka diperlukan
strategi pelaksanaan sebagai berikut :
1) Menggunakan kriteria-kriteria penetapan kumuh yang berorientasi ke
aspek fisik;
2) Memaksimalkan data-data sekunder terkait informasi kumuh seperti
peta citra, peta tata ruang, dan data-data awal kondisi kekumuhan;
3) Melakukan koordinasi dan diskusi untuk melakukan penyepakatan
kriteria dan lokasi kumuh, termasuk didalamnya penyepakatan
terkait jumlah lokasi, luasan lokasi, peta lokasi dan kualitas tingkat
kekumuhan.
PANDUAN PELAKSANAAN 3
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
g. Peta Jumlah dan Kepadatan Penduduk
h. Peta Jaringan Jalan
i. Peta Jaringan Drainase
j. Peta Jaringan Air Bersih
k. Peta Jaringan Limbah dan Sanitasi
l. Peta Jaringan Persampahan 3
2) Data SPPIP/RPKPP :
a. Peta Kawasan Permukiman prioritas
b. Peta Permukiman Padat
c. Peta Potensi dan Permasalahan Permukiman
KEGIATAN
PERSIAPAN IDENTIFIKASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
01 02
03 04
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
PENILAIAN KEKUMUHAN PENETAPAN LOKASI
SATUAN PERMUKIMAN PERMASALAHAN KEKUMUHAN
5 Pengelolaan Sanitasi
6 Pengelolaan Persampahan
Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan melalui indikasi lokasi permukiman kumuh yang
terdapat pada beberapa dokumen pembangunan pada kota/kabupaten.
PANDUAN PELAKSANAAN 5
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Melalui identifikasi indikasi awal lokasi ini, maka akan diperoleh sebaran
indikasi permukiman kumuh dalam suatu wilayah kabupaten dan kota
sebagai obyek kajian quick count identifikasi kawasan permukiman kumuh
pada tahap selanjutnya. Adapun dokumen tersebut seperti :
6 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 2 Kriteria dan Indikator dalam Identifikasi Permasalahan
Kekumuhan (Fisik)
KRITERIA INDIKATOR
PANDUAN PELAKSANAAN 7
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 3 Penjelasan Kriteria Keteraturan Bangunan Hunian
8 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 4 Penjelasan Kriteria Kepadatan Bangunan Hunian
PANDUAN PELAKSANAAN 9
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 5 Penjelasan Kriteria Kelayakan Bangunan Hunian
10 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
b. Kondisi Aksesibilitas Lingkungan
Terdapat 2 indikator dalam quick count identifikasi kawasan permukiman
kumuh ini pada kriteriakondisi aksesibilitas lingkungan, yaitu jangkauan
pelayanan jaringan jalan, dan kualitas jaringan jalan. Adapun penjelasan
lebih lanjut mengenai identifikasi berdasarkan kriteriakondisi aksesibilitas
lingkungan sebagai berikut.
PANDUAN PELAKSANAAN 11
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 7 Penjelasan Indikator Kualitas Jaringan Jalan
12 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 8 Penjelasan Indikator Kejadian Genangan
KONDISI DRAINASE
Indikator Kejadian Genangan
Penjelasan 1. Kondisi drainase ditentukan dengan melihat genangan
pada lokasi permukiman. Apakah di lokasi kajian terjadi
genangan dengan:
tinggi lebih dari 30 cm (setinggi betis dewasa);
selama lebih dari 2 jam;
terjadi lebih dari 2 kali setahun.
PANDUAN PELAKSANAAN 13
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 9 Penjelasan Indikator Kualitas Sumber Air Minum/Baku
PANDUAN PELAKSANAAN 15
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 12 Penjelasan Indikator Pengelolaan Persampahan Lingkungan
8. TAHAPAN PELAKSANAAN
Sekurang-kurangnya dibutuhkan waktu 6 hari untuk dapat melaksanakan
kegiatan survey identifikasi kumuh disetiap kota dengan merujuk pada
kegiatan pokok sebagai berikut :
Hari 1 Koordinasi dan pendataan sekunder di tingkat Provinsi
Hari 2 Koordinasi dan pendataan sekunder di tingkat kota/kabupaten
Hari 2 Penyiapan regu/personil survey dan peralatannya sesuai lokasi
Hari 3 Koordinasi dan Pendataan sekunder di Tingkat Kecamatan
Hari 3-5 Survey Mikro di tingkat Kelurahan, RW dan RT
Hari 5-6 Sinkronisasi hasil survey
16 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
Tabel 13 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Survei Lokasi
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
1 Melakukan koordinasi Dapat dilakukan
dan melaporkan koordinasi antar
kegiatan pada instansi instansi melalui
Kab/Kota Bappeda Kab/Kota
Bappeda
PU Cipta Karya
Dinas Perumahan
dan Permukiman
lainnya
2 Inventarisasi Data Melengkapi yang
Sekunder dan Peta sudah disediakan
oleh Tim Teknis
Pusat
3 Inventarisasi laporan
Pendataan Kumuh
Studi Kumuh
Program Penanganan
Kumuh
4 Mendapatkan
kesepakatan awal
terkait lokasi-lokasi
PANDUAN PELAKSANAAN 17
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
HARI PELAKSANAAN KETERANGAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6
kumuh
Kawasan
Kecamatan
Kelurahan/Desa
RW
Informasi mengenai
delineasi dan
karakteristik kumuh
5 Penyiapan surveyor dan
peralatan survei sesuai
lokasi
TINGKAT KECAMATAN
1 Melakukan koordinasi
dan melaporkan
kegiatan
2 Inventarisasi Data Melengkapi yang
Sekunder dan Peta sudah disediakan
oleh Tim Teknis
Pusat
3 Mendapatkan informasi
dan karakteristik lokasi-
lokasi permukiman
kumuh
Kelurahan/Desa
RW
Informasi mengenai
delineasi dan
karakteristik kumuh
4 Detail permasalahan fisik
lingkungan permukiman
TINGKAT KELURAHAN/DESA
1 Melakukan koordinasi Pendampingan
dan melaporkan kegiatan oleh
kegiatan perangkat
desa/kelurahan
2 Inventarisasi Data
Sekunder, Peta, serta
informasi dan
karakteristik lokasi-lokasi
permukiman kumuh
RW dan RT
18 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
HARI PELAKSANAAN KETERANGAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6
Luas, delineasi,
demografi
3 Detail permasalahan Foto/Video/Catatan
fisik lingkungan Wawancara atau
permukiman melalui Sketsa
observasi lapangan,
wawancara dan
dokumentasi visual
Bangunan
Aksesibilitas
Drainase
Layanan Air
Minum/Baku
Sanitasi Lingkungan
Persampahan
4 Pemetaan lokasi, Data Lokasi dan
persebaran dan luasan koordinat GPS
permukiman kumuh
GPS
Plotting di peta
5 Penarikan kesimpulan
hasil wawancara
6 Sinkronisasi hasil
Catatan :
Survey di tingkat lokasi keluarahan/desa dapat dibentuk tim survey kecil
per keluarahan/desa, misalnya dengan memanfaatkan peran fasilitator
atau BKM, dengan terlebih dahulu dilakukan pelatihan singkat tata cara
kegiatan survey.
PANDUAN PELAKSANAAN 19
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
LAMPIRAN
FORM QUICK COUNT IDENTIFIKASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
Koordinat
20 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
A. KONDISI FISIK BANGUNAN
1) Keteraturan Bangunan
ORIENTASI BANGUNAN
Bangunan membelakangi Sungai/Badan Air
Jika terdapat bangunan membelakangi sungai/badan air,
sebutkan lingkup RW/RT:.....
UKURAN BANGUNAN
Bangunan ukuran bervariasi
Jika terdapat bangunan dengan ukuran bervariasi,
sebutkan lingkup RW/RT:.....
LOKASI BANGUNAN
Bangunan berdiri lahan yang tidak sesuai
peruntukam
Topografi melebihi 15%
Di atas sempadan rawa/sungai/pantai/gambut
Di bawah Saluran Listrik Tegangan Tinggi
Kawasan lindung/fungsi ekologis
PENILAIAN
Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukimanTIDAK
TERATUR
Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukimanTERATUR
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
PANDUAN PELAKSANAAN 21
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
2) Kepadatan Bangunan
KEPADATAN BANGUNAN DALAM UNIT/HA
Kepadatan bangunan tinggi
Kota Metro/Besar > 300 unit/Ha
Kota Sedang/Kecil> 250 unit/Ha
Jika terdapat lokasi permukiman dengan kepadatan
bangunan yang TINGGI, sebutkan lingkup RW/RT:.....
PENILAIAN
Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan TINGGI
Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan SEDANG
Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan RENDAH
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
22 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
3) Kelayakan Bangunan Hunian
PENILAIAN
Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai< 7,2 m2
Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai> 7,2 m2
Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan dinding
non permanen
Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan dinding
permanen
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
PANDUAN PELAKSANAAN 23
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
B. KONDISI AKSESIBILITAS
1) Jangkauan Jaringan Jalan
JANGKAUAN PELAYANAN JARINGAN JALAN
Lokasi permukiman tidak terlayani akses jaringan
jalan
Jika terdapat lokasi permukiman yang tidak terlayani
jaringan jalan memadai, sebutkan lingkup RW/RT:.....
PENILAIAN
Mayoritas lokasi permukimantidak terlayani jaringan jalan yang memadai
Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
24 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
2) Kualitas Jaringan Jalan
KUALITAS FISIK JARINGAN JALAN
Kondisi ruas permukaan jaringan jalan lingkungan
permukiman buruk
Kondisi permukaan jalan dapat mengganggu fungsi jaringan jalan/
kenyamanan dan keselamatan/keamanan pengguna jalan
Jika terdapat lokasi permukiman yang kondisi jaringan
jalan rusak, sebutkan lingkup RW/RT:.....
PENILAIAN
Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukimandalam keadaan
rusak
Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukimandalam keadaan
baik
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
PANDUAN PELAKSANAAN 25
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
C. KONDISI DRAINASE
Kejadian Genangan
TINGGI GENANGAN
Lokasi permukiman terjadi genangan setinggi 30 cm
(eq. tinggi betis orang dewasa)
Jika terdapat lokasi permukiman yang mengalami
genangan setinggi 30 cm, sebutkan lingkup RW/RT:.....
DURASI GENANGAN
Lokasi permukiman terjadi genangan selama lebih 2
jam
Jika terdapat lokasi permukiman yang mengalami
genangan selama lebih dari 2 jam, sebutkan lingkup
RW/RT:.....
FREKUENSI GENANGAN
Lokasi permukiman terjadi genangan dengan
frekuensi lebih dari 2 kali dalam setahun
Jika terdapat lokasi permukiman yang mengalami
genangan dengan frekuensi lebih dari 2 kali dalam
setahun, sebutkan lingkup RW/RT:.....
SUMBER GENANGAN
Sumber genangan pada lokasi permukiman berasal :
Rob Air Laut/Pasang Laut
Air Sungai/Danau/Rawa
Limpasan Air Hujan
PENILAIAN
Mayoritas lokasi permukiman terjadi genangan sesuai dipersyaratkan
(tinggi, durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
Mayoritas lokasi permukiman tidak terjadi genangan sesuai
dipersyaratkan (tinggi, durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
26 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
D. KONDISI PELAYANAN AIR MINUM/BAKU
1) Kualitas Sumber Air Minum/Baku
KUALITAS FISIK AIR MINUM/BAKU
Sumber air minum/baku rumah tangga pada lokasi
permukiman berasal dari :
PDAM
Sumbur Bor
Sumur Gali
Sungai/Danau/Setu
Laut
Lainnya: ......
Kualitas air minum/baku rumah tangga pada lokasi
permukiman :
Berwarna (keruh)
Berbau
Berasa (asam/asin/payau)
Jika terdapat lokasi permukiman yang kondisi air
minum/baku buruk, sebutkan lingkup RW/RT:.....
PENILAIAN
Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukimantidak terlayani air
minum/baku terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau
non perpipaan
Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukimanterlayani air
minum/baku terlindungi yang berkualitas baik perpipaan dan/atau non
perpipaan
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
PANDUAN PELAKSANAAN 27
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
2) Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku
PENGGUNAAN AIR MINUM/BAKU
Penggunaan air baku pada rumah tangga dapat
dipergunakan untuk :
Konsumsi (masak/minum)
Mandi/Cuci
Jika terdapat lokasi permukiman yang tidak terpenuhi
kebutuhan air untuk aktivitas rumah tangga, sebutkan
lingkup RW/RT:.....
PENILAIAN
Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter
per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per
orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
28 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
E. KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Prasarana Sanitasi Lingkungan
PENGGUNAAN JAMBAN
Jenis jamban rumah tangga pada lokasi permukiman
menggunakan :
Model Leher Angsa
Model Cubluk atau lainnya
Jika terdapat rumah tangga pada lokasi permukiman
yang menggunakan jamban model cubluk, sebutkan
lingkup RW/RT:.....
PENILAIAN
Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal
Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank atau terlayani MCK/Septik tank Komunal
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
PANDUAN PELAKSANAAN 29
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014
F. KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Pengelolaan Persampahan Lingkungan
KETERSEDIAAN PRASARANA PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Tidak terdapat TPS pada lokasi permukiman
Jika tidak terdapat TPS yang melayani pengelolaan
persampahan pada lokasi permukiman, sebutkan lingkup
RW/RT:.....
PENILAIAN
Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua kali
seminggu ke TPS dan/atau TPA
Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua kali
seminggu ke TPS dan/atau TPA
CATATAN
Catatan pengisian :
1. Setiap kolom diberi catatan “checklist” Jika sesuai karakteristiknya
2. Titik-titik diisi data singkat
30 PANDUAN PELAKSANAAN
Kegiatan Quick Count Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum | 2014